Again My Life Eps 4 Part 3

 All Content From SBS, Viu, nodrakor
Penulis : Catatan-Iza
Sinopsis Lengkap : Again My Life
Sebelumnya : Again My Life Eps 4 Part 2
Selanjutnya : Again My Life Eps 4 Part 4

Foto SBS

Hee Woo diantarkan ke pelayan ke ruangan VIP sebuah restoran.

Di sana, Kang Jin dan Il Hyun sudah menunggu.

Hee Woo heran sendiri melihat mereka udah mabuk pagi-pagi.

Il Hyun bilang dia hanya ingin minum dengan mereka.

Kang Jin : Hubungi aku kapan saja. Aku akan segera datang di mana pun berada.

Hee Woo : Aku akan segera datang meskipun sudah mati.

Il Hyun : Dasar kau....

Il Hyun tertawa.

Hee Woo : Apa itu berlebihan?

Il Hyun : Anak-anak, kurasa ini sebabnya aku ingin bertemu dengan kalian.

Kang Jin : Jadi, ada kabar apa?

Il Hyun : Kang Jin, kau pasti lega setelah lulus ujian advokat. Apa kabarmu, Hee Woo?

Hee Woo : Aku hanya belajar dengan giat agar tidak mengecewakan anda, Pak.

Il Hyun : Bagus. Kau bisa mencapai apa pun saat melakukan yang terbaik.

Kang Jin : Apa terjadi hal buruk?

Il Hyun : Tidak juga. Hanya tidak ada hal baik yang terjadi. Kenapa aku merasa selalu kalah?

Kang Jin : Tidak mungkin. Anda lulus dari institut sebagai lulusan terbaik seangkatan.

Il Hyun : Aku butuh kasus. Kasus besar. Namun, tidak ada apa-apa. Berapa lama lagi aku harus berurusan dengan penjahat kelas teri yang dipenjara hanya selama beberapa bulan? Aku tidak dapat kasus besar.

Foto SBS
Foto SBS

Sekarang, Hee Woo berjalan menyusuri jalanan.

Hee Woo : Bahkan Jang Il Hyun pernah menjadi pemula. Kasus besar...

Hee Woo berhenti tepat dibawah layar televisi raksasa Chunha Telcom.

Hee Woo : Baiklah. Aku akan menyiapkan jamuan untuknya.

Foto SBS

Malamnya, Hee Woo ke kafe tempat Hee A bekerja. Dia memberikan proposal Haha Talk pada Hee A.

Hee A melihatnya, apa ini? Haha Talk?

Hee Woo : Ya. Teman Min Soo dari sekolah kedokteran yang mengembangkannya. Lihatlah.

Hee A : Kau datang jauh-jauh kemari untuk mengantarkan ini?

Hee Woo : Ya, aku ingin mendengar pendapatmu.

Hee A : Karena itu kau kemari sekarang?

Hee Woo : Ya.

Hee A : Tidak ada yang lain?

Hee Woo : Tidak.

Hee A : Saat orang bertemu selarut ini, biasanya untuk urusan pribadi.

Hee Woo : Aku biasanya belajar pukul sebegini.

Hee A  sedikit kecewa, baiklah.

Foto SBS

Hee A lalu membaca proposal Haha Talk.

Hee A : Hei, orang ini ditakdirkan untuk sukses. Dia semacam genius.

Hee Woo : Menurutmu dia sehebat itu?

Hee A : Ya, menurutku begitu. Ini masih baru, tapi akhirnya kita akan menggunakan hal ini dalam banyak situasi. Ini bisa mendominasi pasar. Setelah dipikir-pikir, bergantung kecepatan, ini bisa memonopolinya.

Hee Woo dalam hati, aku tahu dia akan melihat potensi.

Hee Woo : Astaga, aku membawa sesuatu yang besar dengan ceroboh.

Hee A : Benar. Namun, kenapa kau punya ini?

Hee Woo : Dia mendaftar ke kontes proyek Chunha Telecommunications.

Hee A : Chunha Telecommunication?

Hee Woo : Ya. Kurasa mereka juga melihat potensinya. Dia bilang dia ditelepon langsung dari kantor CEO.

Hee A : Begitukah? Jika dia orang yang pintar, mata mereka akan berbinar begitu melihat ini.

Hee Woo : Sudah kuduga memang tepat bertanya kepadamu. Baiklah, ambil ini dan cermati.

Hee A : Baik. Aku juga mau menunjukkan ini kepada seseorang.

Foto SBS

CEO Kim menemui Tae Seob, membawa proposal Haha Talk.

CEO Kim : Aku sudah diberi tahu. Layak mengambil risiko besar untuk proyek ini.

Tae Seob : Prediksi Chunha Economics tidak pernah salah. Lalu kenapa?

CEO Kim : Anda harus mengambil alih proyek ini. Ini akan sangat membantu karier politik anda. Belum lagi fondasinya yang bagus untuk mengendalikan perusahaan.

Tae Seob : Langsung saja ke intinya.

CEO Kim : Yang ini, akan kuambil sendiri. Lalu aku akan pergi ke Jeil Telecommunications.

Tae Seob : Kurasa Chunha Telecommunications sudah lama mendominasi. Tidak ada kebajikan kenaikan secara keseluruhan.

CEO Kim : "Makin banyak punya, makin banyak ambil." Itu moto Grup Chunha. Haruskah aku melanjutkannya?

Tae Seob : Hati-hati jangan membuat skandal.

CEO Kim : Ya, Pak. Aku akan mengurusnya dan memastikan tidak ada masalah.

Tae Seob : Kau boleh pergi.

Foto SBS

Pengawal Kim mengantarkan CEO Kim keluar.

Tae Seob membaca lagi proposal Haha Talk.

Tae Seob : Haha Talk. Ini mungkin bisa sukses.

Foto SBS

Pak Kim tampak sibuk di restorannya, melayani costumer. Tak lama, Hee Woo datang.

Pak Kim : Kau bilang ada hal penting. Kenapa kau sudah kembali?

Hee Woo : Aku cepat-cepat agar bisa datang. Ini hari bersejarah.

Pak Kim : Kau yang disebut orang "putra berbakti".

Nyonya Lee menghampiri mereka.

Nyonya Lee : Apa yang kau lakukan? Kau tidak lihat kami sibuk?

Hee Woo : Restoran ini penuh dan ini baru hari pembukaan. Ini mengagumkan.

Nyonya Lee menyuruh Pak Kim membeli bahan setelah restoran tutup..

Pak Kim : Kita sudah kehabisan bahan?

Nyonya Lee : Ya.

Foto SBS

Pak Kim : Astaga. Ayah sangat bersemangat, Hee Woo. Resep jjimdak sempurna keluarga Kim yang hampir sia-sia akhirnya mendapatkan pengakuan yang layak.

Nyonya Lee : Kau bercanda? Bagaimana ini bisa menjadi resep keluargamu? Ini resep keluargaku yang diwariskan dari nenekku.

Hee Woo menengahi mereka.

Hee Woo : Dengar. Gochujang adalah resep ayah, dan kecap asin adalah resep ibu. Ini kolaborasi yang menyatu menjadi resep yang luar biasa.

Pak Kim : Kita pasangan yang luar biasa. Kau menikahi pria hebat. Selamat.

Nyonya Lee : Karena menemui pria yang baik.

Pak Kim dan Nyonya Lee saling berjabat tangan.

Hee Woo tertawa melihat kelakuan orang tuanya.

Pak Kim : Baik, mari kita bekerja sekarang.

Para pelanggan memesan lagi, bahkan ada yang sampai memesan 3 porsi lagi.

Foto SBS
Foto SBS

Hee A sarapan bersama ayah dan kedua kakaknya. Yong Joon mendadak pamit. Dia bilang dia ada rapat, jadi dia harus pergi duluan.

Disusul kemudian dengan Sung Joon yang mengaku ada kelas pagi. Tinggallah Hee A dengan ayahnya.

Hee A senyum-senyum melihat ayahnya.

Sang ayah paham, ada apa?

Hee A : Ada yang ingin kukatakan kepada ayah.

Ketua Kim : Katakan.

Hee A : Aku punya bisnis besar. Boleh kuceritakan? Kurasa perusahaan kita bisa sukses dengan ini.

Ketua Kim : Lanjutkan.

Hee A : Namanya Haha Talk. Mahasiswa kedokteran dari kampusku membuat platform untuk komunikasi. Ini menargetkan masa depan saat ponsel pintar mendominasi. Ayah tahu ini akan menggantikan komputer di masa depan, bukan?

Ketua Kim : Bagaimana itu akan membantu perusahaan kita?

Hee A : Biar kujelaskan. Data orang yang tiada akan dikumpulkan melalui ini. Dengan data itu, kita bisa menganalisis kecenderungan konsumen, dan juga memikirkan strategi yang pasti berhasil. Bukankah itu akan membantu dalam banyak hal? Namun, tampaknya, pembuat aplikasinya melamar ke Kontes Proyek Pengusaha Muda Chunha Telecommunications.

Ketua Kim : Kau tidak bisa memberi poin bonus karena dia orang yang kau kenal. Namun, ayah yakin kau sudah tahu itu.

Hee A :  Tentu saja. Aku bilang ini karena kudengar CEO Kim menghubunginya lebih dahulu.

Ketua Kim : Begitu rupanya. Tunggu. Dia menghubunginya secara pribadi?

Hee A : Kudengar mereka akan segera bertemu.

Foto SBS

CEO Kim dan Sung Hwan ketemuan di ruangan VIP restoran.

CEO Kim : Siapa yang akan mengenal seseorang semuda ini merancang platform seperti ini. Aku tidak akan bertele-tele. Peluangmu tidak bagus untuk kontes itu. Namun, menurutmu kenapa aku mengajakmu bertemu saat itu, Pak Moon? Kau belum tidur atau makan dengan benar sampai sekarang. Kau sangat menderita untuk mengembangkan ini. Biaya pengembanganmu sudah habis. Akan sulit bertahan lebih lama lagi. Inilah kesulitan umum yang dihadapi pengembang pemula. Itu sebabnya aku ingin membuat penawaran. Aku akan membantu agar kau bisa didanai Jeil Telecommunications.

Sung Hwan kaget, apa? Namun, anda CEO Chunha Telecommunications...

CEO Kim : Itu tidak ada artinya. Pada akhirnya, aku hanya pegawai. Metode Chunha terlalu kuno. Mereka tidak mengerti platform baru ini sama sekali. Namun, Jeil berbeda. Pak Moon. Cobalah melihat gambaran yang lebih besar. Pikirkan dampak yang akan dibuat bakatmu. Ini bukan tentang kepentingan perusahaan atau bahkan negara. Kau mempertaruhkan kepentingan umat manusia. Jika kau melihatnya seperti itu, perusahaan tidak penting. Selain itu, yang terpenting sekarang adalah kau mendapatkan dana tetap untuk biaya pengembanganmu.

Sung Hwan : Kurasa anda benar.

CEO Kim : Namun, ada syaratnya. Sebagai imbalan atas investasi dalam jumlah besar, kau harus menceritakan proses perkembangan Haha Talk. Ayo maju bersama. Kesempatan ini tidak akan datang lagi.

Sung Hwan terdiam mendengarnya.

Foto SBS

Begitu CEO Kim pergi, Hee Woo dan Min Soo langsung menemui Sung Hwan.

Min Soo : Di mana yang kuminta?

Sung Hwan : Ini dia.

Sung Hwan memberikan alat perekam berbentuk pulpen pada Min Soo.

Sung Hwan : Min Soo bilang untuk berjaga-jaga.

Dan Min Soo menyerahkan alat perekam itu ke Hee Woo.

Hee Woo : Kau pintar.

Sung Hwan : Aku bilang akan memikirkannya dahulu seperti yang kau suruh. Namun, apa yang harus kulakukan sekarang?

Hee Woo : HKI. Maksudku, hak kekayaan intelektual. Kau tahu soal itu, bukan?

Sung Hwan : Ya.

Hee Woo : Ada empat jenis hak kekayaan intelektual. Paten, merek dagang, hak cipta, dan hak desain. Inilah empat kategorinya. Kau harus segera mendapatkan hak eksklusif. Itu sebabnya kita harus fokus pada pendaftaran paten. Jika mereka mengincar Chunha atau Jeil Telecommunications, atau Haha Talk sendiri...

Min Soo : ... mereka hanya punya dua pilihan. Satu, mereka bisa menginvestasikan banyak uang dan tenaga kerja untuk mengembangkan sesuatu yang mirip atau mereka akan menggunakan cara apa pun untuk mencuri milikmu.

Hee Woo : Satu-satunya caramu bisa melawan mereka adalah menghadapi mereka sekarang. Jadi, berusahalah keras menyelesaikan proyek ini. Sementara itu, kita percepat pendaftaran patennya.

Sung Hwan : Baiklah.

Foto SBS

CEO Kim rapat bersama anak buahnya.

"Pastikan tidak ada kemunduran merilis Smile Talk bulan depan." ucap CEO Kim.

CEO Kim lalu menanyakan perkembangan kasus navigasi?

Anak buahnya bilang mereka masih nego dengan pengembang.

"Jadi, berapa lama kita harus menunggu perilisannya?" tanya CEO Kim.

"Sekitar empat... Tidak, tiga bulan."

"Selesaikan bulan depan."

"Tapi, Pak..."

"Hei. Sebaiknya tidak dirilis lebih lama daripada S Map, mengerti?"

"Ya, aku mengerti."

"Berikutnya. Apa yang terjadi dengan SodaSand?"

"Aku dapat sumbernya dari pengembangnya. Aku menyetor uang ke rekening istrinya."

"Lihat? Manusia tidak punya hati nurani jika menyangkut uang. Kenapa kau tidak bisa membuat Moon Sung Hwan melakukan hal yang sama?"ucapnya memarahi anak buahnya yang bertanggung jawab utk Smile Talk.

"Peluncuran produk kita dijadwalkan akhir bulan ini. Bulan depan untuk yang lain." ucap anak buahnya bertugas untuk SodaSand.

"Bagus. Bekerjalah seperti ini, Bodoh. Ya ampun."

Foto SBS

Hee Woo dan Min Soo di firma hukum.

Hee Woo : Firma hukum ini berspesialisasi di gugatan hukum terhadap Grup Chunha. Kau tidak tahu? Dalam hal hak paten, firma hukum ini yang terbaik di negara ini.

Min Soo : Aku tahu itu. Namun, haruskah kau memilih di sini?

Pengacara datang dan meminta maaf membuat mereka menunggu.

"Namaku Hwang Sun Ham. Aku rekanan di firma hukum ini."

Hee Woo mengenalkan diri.

Hee Woo : Kami jurusan hukum di Universitas Hankuk. Namaku Kim Hee Woo.

Min Soo : Aku Lee Min Soo. Aku juga jurusan hukum.

Pengacara Hwang : Begitu rupanya. Kalau begitu, kalian juniorku. Baiklah. Jadi, kenapa kau kemari?

Hee Woo : Masalahnya adalah... Aku kenal seseorang yang mengembangkan program. Serta kami punya banyak pertanyaan tentang mendaftarkan paten.

Pengacara Hwang : Paten? Soal apa?

Hee Woo : Baiklah. Di sini. Namanya Haha Talk. Program ini memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi dengan menggunakan data.

Hee Woo menunjukkan proposal Haha.

Min Soo : CEO Chunha Telecommunications juga menghubunginya.

Pengacara Hwang : Begitukah?

Foto SBS

Pengacara Hwang menghubungi CEO Kim. Omo...

CEO Kim : Terima kasih, Pengacara Hwang. Aku akan segera mentraktirmu makan. Tentu. Sampai jumpa. Kau harus menutup teleponnya dahulu.

Telepon selesai.

Foto SBS

CEO Kim : Sungguh. Anak-anak zaman sekarang. Mereka tidak mudah ditundukkan seperti dahulu.

CEO Kim memanggil seketarisnya.

CEO Kim : Ingat agensi yang menangani bisnis kita tanpa jejak?

Foto SBS

Adegan berpindah ke Hee Woo dan Min Soo yang menyusuri jalanan sambil mengobrol.

Min Soo : Kim Hee Woo! Kau ingin pergi di firma hukum itu karena...

Hee Woo : Benar. Aku pergi ke sana untuk memprovokasi Kim Chan Il. Saat orang terburu-buru, mereka membuat kesalahan.

Min Soo : Kau ingin memanfaatkan musuhmu, alih-alih menghindarinya.

Hee Woo : Benar.

Min Soo : Sudah kuduga. Ahli strategi hebat. Kau bahkan bisa bergabung dengan militer.

Hee Woo : Astaga. Kenapa kau mengatakan hal seburuk itu? Aku tidak bisa kembali ke sana lagi. Tidak lagi.

Foto SBS

Hee Woo kemudian berhenti berjalan dan terkejut.

Min Soo ikut terkejut, apa? Ada apa? Kau sudah menjalani wajib militer?

Hee Woo : Tidak, aku harus melakukannya. Astaga. Berhenti bicara omong kosong. Serta fokuslah pada proyek kita.

Min Soo : Jangan melampiaskannya kepadaku. Kau mau makan mi nanti?

Hee Woo : Mi apanya? Yang benar saja.

Hee Woo beranjak pergi.

Min Soo tertawa dan mengejar Hee Woo.

Foto SBS

Ketua Kim bicara dengan Tae Seob di ruang kerjanya.

Ketua Kim : Beberapa saat lalu, Hee A bilang sesuatu yang sangat menarik. Dia bilang Haha Talk, perangkat lunak yang dibuat murid dari kampusnya, akan mengubah dunia.

Tae Seob tampak tenang mendengar itu, begitukah? Bagaimana bisa?

Ketua Kim : Dia bilang melalui program perangkat lunak, kita bisa mengumpulkan data yang amat besar dari banyak orang. Melalui data, kita bisa membuat rencana yang pasti berhasil.

Tae Seob : Hee A sangat cerdas.

Ketua Kim : Ya. Dia sangat pintar. Namun, ada yang aneh soal itu.

Tae Seob : Aneh?

Ketua Kim : Kudengar dia mendaftar untuk kontes Chunha Telecommunications. Namun, CEO perusahaan itu, Kim Chan Il, secara pribadi menghubungi pengembangnya padahal dia harus menjadi yang paling netral. Aku menjadikannya CEO karena kau merekomendasikannya. Namun, dia banyak berubah.

Tae Seob : Kupikir dia akan berguna. Aku pasti salah menilai potensinya.

Foto SBS

Barulah Hee Woo menemui Il Hyun. Dia memberikan bukti tentang Chunha Telcom yang berusaha mencuri perangkat lunak milik mahasiswa yang melamar ke kontes mereka dengan cara ilegal.

Hee Woo : Lihatlah kemari. Anda bisa menangkap orang-orang di rekaman kamera pengawas dan menanyai mereka. Maka anda akan mendapat banyak informasi dari mereka.

Il Hyun : Ya. Aku melihat banyak masalah di sini.

Hee Woo : Benar. Ini membuktikan kontes berskala nasional itu direkayasa. CEO-nya, Kim Chan Il.

Il Hyun : Aku bisa mendakwanya dengan banyak hal hanya berdasarkan ini.

Hee Woo : Benar.

Il Hyun : Terima kasih.

Il Hyun : Seorang eksekutif di konglomerat melanggar hak kekayaaan intelektual dan menghasut penyerangan. Dia memicu korupsi dalam kontes dan mencoba melakukan spionase industri juga. Astaga, ini akan menjadi buah bibir semua orang. Astaga, aku harus mengungkap kenyataan pelanggaran paten dengan ini. Kalau begitu, ini akan menjadi kasus besar.

Hee Woo : Benar. Anda bisa melihat gambaran besarnya. Aku yakin hal seperti ini sering terjadi pada konglomerat. Setelah mendapat perhatian publik dengan Chunha Telecommunications, kita bisa melakukan inspeksi skala besar dari konglomerat lain.

Il Hyun : Sudah kuduga.

Hee Woo : Sungguh langkah yang tepat untuk mendatangi anda. Lalu... Entah apa aku harus mengatakan ini kepada anda.

Il Hyun : Ada lagi?

Foto SBS

Hee Woo pindah ke samping Il Hyun.

Hee Woo : Aku mengetahuinya saat menyelidiki Kim Chan Il. Tampaknya, Pak Kim dan Anggota Dewan Cho Tae Sub memiliki semacam koneksi. Anggota Dewan Cho Tae Sub adalah anggota tetap Komite Sains, TIK, Penyiaran, dan Komunikasi di Dewan Nasional, jadi, dia bisa beri bantuan khusus kepada Chunha Telecommunications.

Il Hyun : Begitukah?

Hee Woo : Ya.

Il Hyun : Anggota Dewan Cho terkait dengan ini?

Hee Woo : Aku yakin Pak Kim telah membuatnya sangat jelas bagi kenalannya. Aku yakin ini masalah besar bagi Anggota Dewan Cho.

Il Hyun : Tunggu. Ini ikan besar. Jika aku bisa melakukan ini, para petinggi akan melihatku. Kau tahu, mereka sangat sensitif tentang kasus terkait TI.

Hee Woo : Benar.

Il Hyun : Hei, Hee Woo. Berandal. Kau cukup hebat. Terima kasih.

Hee Woo : Tidak masalah. Aku hanya ingin membantu di jalan yang anda lalui.

Il Hyun : Itu cukup untuk memberiku kebahagiaan. Baiklah, kau adik kandungku sekarang. Mengerti? Bagaimana jika kita bercengkerama dengan Kang Jin setelah kasus ini? Akan kubawa ke tempat bagus. Aku akan mentraktir minum semalaman.

Hee Woo : Ya, Pak. Tolong hubungi aku.

Il Hyun : Sudah berakhir. Akan kuhancurkan mereka.

Hee Woo : Semoga hari anda menyenangkan!

Foto SBS

Habis dari Hee Woo, Il Hyun menemui Seok Hoon. Dia menunjukkan berkas itu kepada Seok Hoon.

Seok Hoon : Pastikan tidak ada obrolan.

Il Hyun : Aku tidak akan membuat kesalahan.

Foto SBS
Foto SBS

Begitu Il Hyun pergi, Seok Hoon menghubungi Tae Seob.

Seok Hoon : Seorang jaksa meluncurkan penyelidikan terhadap Kim Chan Il karena memanipulasi kontes, melanggar hak kekayaan intelektual, dan menghasut spionase industri. Kurasa dia mungkin menyebutkan hubungannya dengan anda juga.

Tae Seob : Aku tahu. Aku akan mengurusnya.

Foto SBS

Tae Seob menyudahi panggilan Seok Hoon.

Tae Seob : Ini makin menarik. Kim Gun Young pasti mengetahuinya. Selanjutnya, informasi ini juga bocor ke jaksa. Siapa yang menghalangiku?

Ji Hyun : Aku akan bersiap.

Tae Seob : Lakukan diam-diam.

Ji Hyun : Baik, Pak.

Tapi kemudian, Tae Seob memutuskan Seketaris Kim yang menangani kasus itu.

Seketaris Kim menyanggupinya.

Foto SBS
Foto SBS

Malamnya, Hee Woo melamun memikirkan Haha dan Tae Seob.

Hee Woo : Di kehidupanku lalu, Cho Tae Seob adalah orang yang dapat terbanyak dari Haha Talk. Kecuali Haha Talk menemukan investor bagus, Cho Tae Seob bisa mencuri perangkat lunaknya kapan saja.

Hee Woo lalu membuka lacinya dan menatap buku rekening milik Pak Woo.

Foto SBS
Foto SBS

Besoknya, Hee memanggil Pak Woo ke taman.

Pak Woo sedikit kesal, kau membangunkanku pagi-pagi sekali. Serta kau ingin menemuiku di sini?

Hee Woo : Pak, anda tahu uang yang anda berikan kepadaku? Aku berniat menginvestasikannya dalam perusahaan ventura.

Pak Woo : Aku sudah memberimu uangnya. Kenapa kau membahasnya denganku?

Pak Woo pergi begitu saja.

Hee Woo senang sudah dapat restu dari Pak Woo.

Bersambung ke part 4...

0 Comments:

Post a Comment