Skip to main content

Fantastic Ep 12 Part 3

Sebelumnya...


Di hotel, Seol yang sedang berbicara dengan So Hye via telepon bertemu dengan Sang Wook tanpa disengaja. Keduanya lantas duduk di Coffee Shop. Awalnya, mereka terlihat gugup. Beberapa saat kemudian, Sang Wook membuka pembicaraan. Ia ingin tahu apa yang membuat Seol datang hotel itu. Seol berkata, kalau ia sedang mengunjungi temannya. Sang Wook pun mengaku bahwa ia juga sedang mengunjungi temannya. Seol lantas menanyakan kabar Sang Wook.


“Aku sudah tidak bekerja di biro hukum lagi.” Jawab Sang Wook.

“Kenapa? Apa karena aku?” tanya Seol.

“Bukan. Aku merasa itu bukanlah tempatku. Aku akan mencari pekerjaan lain.” Jawab Sang Wook.


“Kau akan menjadi pengacara yang hebat. Terima kasih untuk semuanya. Kau tidak tahu kan betapa terhiburnya aku? Aku benar2 ingin menceritakannya padamu. Aku lega karena diberi kesempatan bertemu denganmu.” Ucap Seol.

“Noona-ssi.” Jawab Sang Wook sembari tersenyum.

“Apa?” tanya Seol bingung.

“Ah, tidak ada.” Jawab Sang Wook.


Sang Wook lantas melihat sesuatu di bawah meja. Seol juga melihatnya. Sebuah pulpen yang jatuh di lantai. Seol hendak mengambil pulpen itu. Sang Wook ikut membungkuk. Keduanya terdiam saat wajah mereka saling berdekat. Sang Wook kemudian memegang tangan Seol, dan membelai wajah Seol.  Tak lama kemudian, Sang Wook mencium bibir Seol.

“Aku mencintaimu. Keluarlah dari rumah itu. Aku akan membantumu.” Ucap Sang Wook.

Ternyata oh ternyata, itu semua cuma khayalan Seol saja. Ya elah, kirain beneran….. Udah senang akunya karena Sang Wook abis ngekiss, nembak Seol… tapi ternyata hanya khayalan Seol…


“Noona-ssi.” Panggil Sang Wook, menyadarkan Seol dari lamunannya.

“Apa? Kau bilang apa?” tanya Seol.

“Aku bilang aku juga lega karena diberi kesempatan bertemu denganmu lagi. Kau terlihat lebih baik dari sebelumnya.” Jawab Sang Wook.

“Benarkah?” tanya Seol.

Seol lantas tersenyum….

“Dongsaeng-ssi…” panggil Seol.



Seol lantas menengadahkan tangannya. Sang Wook mengerti dan langsung meletakkan ponselnya di tangan Seol. Tapi ternyata maksud Seol bukan itu. Seol meminta tangan Sang Wook. Seol mengaku ingin membaca garis tangan Sang Wook. Dengan gugup, Sang Wook pun memberikan tangannya. Seol memegang tangan Sang Wook dan mulai melihat garis tangan Sang Wook.


Tepat saat itu, So Hye lewat di depan jendela dan tersenyum melihat mereka.


“Garis cintamu sangat bagus. Kau akan bertemu gadis yang baik.” Ucap Seol.

Seol lantas melepaskan pegangannya.

“Aku mengharapkan yang terbaik untukmu.” Ucap Seol.

“Aku juga mengharapkan hal yang sama.” Jawab Sang Wook.


Adegan lantas berpindah pada Hae Sung yang sedang membaca surat kontrak yang dibuat Jin Sook. Jin Sook berkata bahwa mereka sekarang adalah rival. Hae Sung mengaku bahwa ia hanya akan memproduksi Hitman, karena ia tidak pintar berbisnis. Jin Sook menyuruh Hae Sung menandatangani kontrak itu. Tapi Hae Sung menolak menandatangani kontrak itu tanpa didampingi pengacaranya.

Jin Sook heran, Pengacara??


Tak lama kemudian, Sang Wook masuk dan mengaku sebagai Pengacara Hye Sung Entertainment. 



Jin Sook terkejut, ia langsung melirik Hae Sung. Tapi Hae Sung malah tertawa dan melambaikan tangnnya pada Jin Sook.


Sang Wook kemudian memeriksa isi kontrak, sementara Hae Sung sibuk mainin kacamatanya.

“Kontrak ini menempatkan Ryu Hae Sung-ssi pada sebuah kerugian. Anda harus merevisi beberapa bagiannya.” Ucap Sang Wook.

“Yang mana?” tanya Jin Sook kesal.


“Tentang rahasia Ryoo Hae Sung. Apapun alasannya, jika itu sampai tersebar ke media, maka anda harus bertanggungjawab. Anda harus membayar tiga kali biaya kontrak jika anda melanggarnya. Aku ingin itu ditambahkan ke dalam kontrak ini.” jawab Sang Wook.

“Kenapa aku harus membayar? Bukan hanya aku satu2nya yang tahu tentang itu.” ucap Jin Sook.

“Jika bukan hanya kau satu2nya orang yang tahu hal itu, maka tidak ada alasan bagi kami untuk menandatangani kontrak itu. Dan juga ada sedikit informasi tentang biaya yang dihabiskan untuk memproduksi Hitman. Anda harus menyertakan informasi tambahan dalam anggaran anda.” Jawab Sang Wook.


Sang Wook lantas menunjukkan kontrak yang dibuatnya. Jin Sook menolak menandatanganinya. Sang Wook pun berkata kalau mereka akan menuntut Jin Sook karena penyebaran informasi pribadi kliennya untuk memeras kliennya. Jin Sook mati kutu. Hahhahah…


So Hye sedang mencoba gaun pengantin ditemani Seol dan Mi Sun. Seol memuji kecantikan So Hye. Mi Sun berencana memotret So Hye dan mengirimkan foto So Hye ke Hae Sung. Tapi So Hye melarang. So Hye beralasan tidak akan menyenangkan jika Hae Sung melihat gaun pengantinnya duluan.


Malam harinya…. So Hye masuk ke kamar Seol. Seol bertanya kenapa So Hye belum tidur. Tapi So Hye bukannya menjawab, malah berkata kalau ia melihat Seol di kafe. So Hye ingin tahu siapa pria tampan yang bersama Seol di kafe.

“Aku baru saja mengenalnya. Aku memberikannya tumpangan di motorku. Kami sudah seperti noona dan dongsaeng.” Jawab Seol.

“Apa dia menyukaimu?” tanya So Hye.

“Aku berutang sangat banyak padanya.” Jawab Seol.


“Matanya penuh cinta.” Ucap So Hye.

“Kau pikir itu masuk akal? Aku masih menikah. Lagipula, aku lebih tua darinya.” Jawab Seol.

“Kau harus menyelesaikan masalahmu terlebih dahulu. Tapi tidak ada yang bisa menghentikanmu. Kau tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan.” Ucap So Hye.

“Aku tidak tahu malu. Aku akan bercerai. Bagaimana bisa aku memulai hubungan dengan seseorang? Dia pribadi yang sempurna. Jika kau mengenal seseorang, perkenalkan dia padanya.” Jawab Seol.

“Benarkah?” tanya So Hye.

“Jangan lakukan itu.” jawab Seol.


Keduanya lalu tertawa… So Hye lantas berkata akan terasa menyenangkan jika mereka bisa tinggal serumah selamnya. Seol berjanji, setelah ibunya sembuh ia akan berada di sisi So Hye sepanjang waktu. So Hye mengajak Seol hidup bersama sampai mereka tua. Keduanya lalu kembali tertawa.


Hae Sung keluar dari kantornya yang dulu adalah studio So Hye. Joon Gi menghubungi Hae Sung. Hae Sung menyuruh Joon Gi masuk, tapi Joon Gi menolak dan meminta Hae Sung keluar.


Tak lama kemudian, Hae Sung keluar dan melambaikan tangannya ke arah Joon Gi. Joon Gi yang menunggu di mobil tampak pucat. Hae Sung masuk ke mobil Joon Gi dan mendapati Joon Gi menggigil kedinginan. Hae Sung cemas.

“Tubuhku tidak mau mendengarkanku dengan baik.” Ucap Joon Gi.


Joon Gi lantas menyuruh Hae Sung mengambil tasnya di kursi belakang.  Hae Sung ingin menghubungi rumah sakit, tapi Joon Gi melarang. Joon Gi meminta Hae Sung mengambilkannya botol obat berwarna oranye di tasnya. Hae Sung pun buru2 membuka botol obat itu dan memasukkan pil obat ke dalam mulut Joon Gi.


Joon Gi yang sudah menelan obatnya, berjuang melawan penyakitnya.  Tak lama kemudian, Joon Gi tak sadarkan diri. Hae Sung panic.


“Hyung? Hong Joon Ki! Hong Joon Ki!” teriak Hae Sung sambil mengguncang2kan tubuh Joon Gi.

Bersambung…………

Me to the wek alias mewek liat ending episode kali ini….. Kondisi Joon Gi semakin buruk… Aku merasa Joon Gi akan meninggal di episode terakhir….

Awal2 episode, penyakit So Hye yang sering kambuh… Mendekati ending malah penyakit Joon Gi yang sering kambuh….

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 14

Sebelumnya <<< “Dimana Hae Gang, ibu? Apakah dia benar2 pergi ke China? Catatan dan foto2 Hae Gang, kenapa dihapus? Siapa yang menghapusnya? Apakah Hae Gang yang melakukannya? Apakah ibu yang melakukannya? Apa yang terjadi pada Hae Gang, ibu?” tanya Jin Eon. Nyonya Kim diam saja. Wajahnya terlihat kecewa dan marah. Jin Eon pun berlutut dan mengakui kesalahannya. Ia terus menanyakan Hae Gang. Nyonya Kim menghapus air matanya dan menuliskan catatan untuk Jin Eon. Setelah itu, Nyonya Kim masuk ke kamarnya. Jin Eon pun merasa bersalah. Jin Eon lalu membaca tulisan Nyonya Kim. [Dia bertemu dengan seorang pria yang baik dan dia hidup dengan bahagia. Jadi berhentilah. Aku mohon padamu] Namun jawaban dari Nyonya Kim tak begitu memuaskan hatinya. Baek Seok menyusul Hae Gang yang duduk di luar rumah. Namun ia tak menghampiri Hae Gang. Ia hanya menatap lirih Hae Gang dari kejauhan. Hae Gang sendiri tak menyadari kehadiran Baek Seok. Sementara itu, Jin Eon...

Ruby Ring Ep 93 Part 2

Sebelumnya... Dongpal dan Jihyeok yang berseragam militer, sedang menata restoran sesuai arahan Chorim. Tapi kemudian, Dongpal sebal karena Chorim menyuruh mereka menggeser meja kesana kemari. Chorim pun jadi sewot. "Kau ingin aku yang sedang hamil melakukan ini!" Jihyeok tertawa melihat perdebatan orang tuanya. Daepung lantas keluar dari dapur. Ia menghentikan pertengkaran itu dan mengaku, akan mengangkat meja itu sendirian. Tapi karena mejanya berat, Jihyeok dan Dongpal langsung membantu Daepung. Geum Hee tiba-tiba datang, mengejutkan Chorim. Geum Hee membawakan sebuket bunga untuk Chorim. "Kudengar kau hamil. Jadi kubawakan bunga ini. Bunga ini bagus untuk kehamilan. Kuharap anakmu secantik bunga ini." ucap Geum Hee. Daepung lantas mengajak Geum Hee pergi. "Jihyeok-ah, apa yang terjadi?" tanya Chorim. "Paman Daepung jatuh cinta. Dia ingin menikah jadi dia bekerja keras." jawab Jihyeok. Mendengar Geum Hee c...