Hari mulai gelap, restoran pun mulai sepi. Gil Ja menyuruh Chorim dan So Young istirahat. Pas lagi istirahat, Gil Ja dan Chorim membicarakan Roo Na. Gil Ja heran, kenapa Roo Na tidak bisa semanin Roo Bi. Roo Na selalu membuat masalah. Tidak ada hal baik yang dilakukan Roo Na. Chorim pun membela Roo Na.
Gil Ja lantas memijiti kakinya yang terasa pegal. Melihat itu, Chorim pun mendekati Gil Ja dan membahas Gil Ja yang sudah membesarkan Roo Bi dan Roo Na seorang diri. Gil Ja pun berkata, kalau Chorim bertanggung jawab atas kesengsaraannya. Wajah Chorim seketika berubah serius. Ia bertanya, apa Gil Ja sungguh2.
“Kau sudah
tua dan memijat paha ayam setiap hari. Bagaimana aku tidak khawatir.” Jawab Gil
Ja.
Chorim pun
tertawa, lalu berkata kalau Gil Ja juga melakukan hal yang sama dengannya.
Sedangkan Roo Bi masih di kantor. Ia malu sendiri teringat dirinya yang salah tingkah di hadapan Gyeong Min tadi. Tak lama kemudian, ponselnya berdering. Jin Hee menelponnya, untuk memberitahu bahwa ia berhasil mendapatkan tanda tangan klien mereka. Roo Bi pun tersenyum senang. Jin Hee lantas mengajak Roo Bi merayakannya.
Roo Bi mampir di toilet sebentar untuk membetulkan riasannya. Saat lagi mengoleskan lipstick, tiba2 saja lampu toilet mati. Roo Bi ketakutan. Ia pun langsung menjerit menyadari ada seseorang di belakangnya. Sosok itu memeganginya, membuat ia makin ketakutan. Saat lampu menyala, Roo Bi terkejut melihat sosok yang memeganginya ternyata Gyeong Min.
“Apa aku
mengejutkanmu?” tanya Gyeong Min.
“Kau pikir
apa yang kau lakukan?” protes Roo Bi.
“Aku sedang
di toilet, lalu aku mendengar jeritan, karena itulah aku ke sini.” Jawab Gyeong
Min.
Gyeong Min lalu menyapa Roo Bi yang sudah lama tidak ditemuinya. Tapi Roo Bi entah kenapa bersikap dingin padanya. Roo Bi melengos pergi. Gyeong Min pun menahan langkah Roo Bi. Roo Bi berbalik, menatap dingin Gyeong Min. Tapi kemudian ia terkejut saat Gyeng Min mengusap bibirnya, menghapus lipstick nya yang belepotan.
Gyeong Min lantas mengajak Roo Bi minum kopi. Ia bertanya, apa Roo Bi masih menyukai espresso. Tapi Roo Bi malah berlalu begitu saja meninggalkan Gyeong Min.
Roo Bi menemui Jin Hee yang menunggunya di sebuah restoran. Tapi begitu melihat Gyeong Min juga ada disana, ia langsung mau pergi. Jin Hee yang tahu kisah Ruby dan Gyeong Min, menyuruh Ruby duduk dan mengingatkan Ruby kalau Gyeong Min adalah direktur mereka. Roo Bi pun tak punya pilihan lain selain duduk dengan mereka.
Jin Hee
merasa, kalau mereka seperti sedang reuni saja. Roo Bi yang merasa canggung,
memutuskan untuk pergi. Namun sebelum pergi, ia meminta maaf terlebih dahulu
pada Gyeong Min yang dipanggilnya Direktur Bae. Gyeong Min pun menghela nafas
lantaran Roo Bi masih belum mau memaafkan dirinya.
Saat itu,
Roo Bi bekerja di kafe dan tampak kewalahan melayani pelanggan. Tak lama,
Gyeong Min yang juga bekerja di kafe itu, datang membantu Roo Bi.
Di malam
natal, Roo Bi dan Gyeong Min pergi berkencan. Karena cuaca sangat dingin,
Gyeong Min memakaikan sarung tangan ke tangan Roo Bi.
Gyeong Min
yang sudah berada di kamarnya, juga teringat kenangannya bersama Roo Bi saat ia
melihat syal hijau yang diberikan Roo Bi di malam natal.
Habis dari
klub, Roo Na diajak pergi sama si ‘Oppa’. Roo Na menolak dan mengaku kalau si
‘Oppa’ bukan tipenya. Si ‘Oppa’ marah dan memaksa Roo Na ikut dengannya. Tepat
saat itu, Roo Bi datang dan melindungi Roo Na.
Si ‘Oppa’
terkejut tahu nama asli Roo Na. Si ‘Oppa’ pun meminta Roo Na mengembalikan
uangnya yang sudah habis ia pakai untuk membelikan Roo Na macam2. Roo Bi syok
saat si ‘Oppa’ bilang Roo Na mau menemaninya tidur jika ia membelikan Roo Na
beberapa barang.
Roo Na pun
protes, ia bilang bahwa itu salah Si ‘Oppa’ yang mau aja ngebeliin dia macam2.
Si ‘Oppa’ tambah kesal, lalu memaksa Roo Na ikut dengannya. Dia juga mengancam
akan melukai Roo Bi jika Roo Bi ikut campur urusannya.
Tepat saat
itu, Chorim yang baru keluar dari supermarket melihat mereka. Chorim yang
mengira pria itu mengganggu dua ponakannya, langsung berlari dan menubruk pria
itu. Setelah pria itu jatuh, Chorim bergegas kabur membawa Roo Bi dan Roo Na.
Begitu
sampai di rumah, Roo Bi dan Roo Na sembunyi di kamar dan Chorim sembunyi di
dapur. Gil Ja heran sendiri melihat tingkah mereka.
Di kamar, Roo Bi ketakutan. Tapi Roo Na malah tertawa lebar teringat bibinya yang menubruk pria itu. Melihat Roo Na tertawa, Roo Bi pun ikut tertawa. Tak lama kemudian, Chorim masuk ke kamar mereka dan meminta penjelasan soal pria itu. Roo Na mengklaim, kalau itu bukan salahnya.
Sadarlah Gil
Ja kalau Roo Na habis buat masalah lagi. Tapi Roo Na terus2an mengklaim kalau
dirinya tak bersalah. Gil Ja semakin marah saat melihat baju yang baru saja
dibeli Roo Na. Ia marah sekaligus heran Roo Na punya uang membeli baju itu.
Saat lagi
berdebat soal baju, seseorang menggedor pintu rumah mereka dengan keras. Mereka
pun bergegas keluar. Gil Ja pergi membukakan pintu gerbang, padahal Roo Na
sudah melarang. Sontak saja, Chorim, Roo Bi dan Roo Na panik.
0 Comments:
Post a Comment