Ruby Ring Ep 70 Part 2

Sebelumnya...


Roo Na yang masih bersembunyi di dalam lemari pun terkejut begitu menyadari bahwa ingatan Roo Bi sudah kembali.


Ia teringat saat di rumah sakit, Roo Bi memintanya berhenti berpura-pura.

Ia juga ingat Roo Bi yang tiba-tiba datang ke kantor dengan pakaian seksi.


Kemudian, ia ingat pertanyaan Roo Bi.

"Kenapa kau ingin menghancurkan pernikahanku dan In Soo?"


"Kenapa kau sangat terobsesi dengan ingatanku?" 


"Kau benar-benar tidak tahu alasanku tidak ingin menikahi In Soo?"



Lalu ia ingat Roo Bi yang menatap Gyeong Min dengan intens saat mereka makan siang bertiga.



Ia juga ingat saat Roo Bi mengaku benci padanya.


Terakhir, ia ingat saat Roo Bi mengatakan, tidak suka melihat Gyeong Min terluka.

Roo Na pun sadar, ingatan kakaknya sudah kembali.


"Kenapa aku tidak mempersiapkan diriku untuk ini? Kenapa dia tidak memberitahu semua orang? Apa dia merencanakan sesuatu?" Roo Na bertanya-tanya.

Ponsel Roo Na tiba-tiba berdering.

In Soo dan Roo Bi pun terkejut mendengarnya dan langsung menoleh ke arah lemari.

Tepat saat Roo Bi hendak membuka lemari, Roo Na keluar dari dalam lemari.


Gyeong Min di kantornya, masih kesulitan menghubungi Roo Na.

Tak lama kemudian, Se Ra datang dan bertanya, apa Gyeong Min sudah menghubungi Roo Na.

"Dia tidak menjawabnya." jawab Gyeong Min.

"Menurutmu, apa terjadi sesuatu padanya?" tanya Se Ra.


Di tempat Eun Ji, perang diantara kakak adik itu pun pecah.

Roo Na marah karena Roo Bi masih berpura-pura hilang ingatan.

Ia juga sadar, Roo Bi lah yang meletakkannya ke dalam masalah.

"Kau memberiku kartu yang salah sehingga terjadi insiden di acara talk show ku. Kau juga yang memberikan bukti penggelapan uang yang kulakukan pada Gyeong Min. Kenapa kau melakukan itu? Untuk balas dendam?"

"Benar, aku pelakunya. Dan kau berani mengkritikku untuk semua itu? Apa yang memberimu hak? Kau Jeong Roo Na, bukan Jeong Roo Bi! Saat aku berada di ruang perawatan intensif, kau memainkan peranmu sebagai Jeong Roo Bi. Kau menipu ibu dan Bibi Chorim, bahkan menikahi kekasihku! Kau mencuri kehidupanku! Tapi apa? Kau marah aku menipumu? Siapa yang menipuku sepanjang waktu? Siapa yang membodohi semua orang dan memanfaatkan mereka? Kenapa kau melakukannya? Apa kau sangat membenciku? Apa sangat mengerikan melihatku hidup bahagia?" jawab Roo Bi.

"Sangat mengerikan. Aku iri! Aku menginginkan hidupmu!" ucap Roo Na, membuat Roo Bi syok.

"Aku hanyalah seorang reporter di jaringan tv kecil dan memiliki pacar, seorang pria yang menyedihkan. Hidupmu sejuta kali lebih baik dariku! Menikahi pewaris JM Group. Itu semua yang kuinginkan! Ditambah lagi, mereka bilang kau tidak akan pernah pulih." ucap Roo Na lagi.

"Kau lupa kenapa aku jadi seperti itu? Kita ini saudara sedarah!" jawab Roo Bi.


"Saudara sedarah? Siapa yang peduli hubungan darah? Apa kau pernah menganggapku sebagai adikmu? Lalu bagaimana dengan ibu? Dia selalu membelamu! Katakan padaku, berapa kali ibu pernah memukulmu? Tidak pernah!" ucap Roo Na.

"Berhentilah bicara omong kosong! Kau pikir, aku akan memaafkanmu karena semua itu? Kau sudah memutuskan ikatan keluarga!" jawab Roo Bi.

"Ikatan keluarga?" Roo Na tersenyum sinis.

Roo Na lalu berkata, bahwa Roo Bi pasti merasa marah dan hancur.

"Tidak peduli seberapa keras kau berusaha, kau tidak akan pernah kembali seperti dulu." ucap Roo Na.

"Jeong Roo Na!" sentak In Soo.


"Kau ingin menyalahkan orang lain? Salahkan ibu kalau begitu. Karena ibulah yang menyematkan cincinmu di jariku! Salahkan mereka yang memanggil diriku dengan namamu! Dan Bae Gyeong Min, dia juga memanggilku Jeong Roo Bi. Dia menggapaiku dan membuatku merasa nyaman! Dia menyuruhku operasi plastik agar aku bisa menjadi Jeong Roo Bi yang sempurna!" ucap Roo Na.

Roo Bi yang sudah tidak tahan lagi pun menampar Roo Na.

Roo Bi lalu berteriak-teriak dan menjatuhkan semua barang-barang Eun Ji ke lantai.

In Soo pun berusaha menenangkan Roo Bi.


"Apa yang akan kau lakukan sekarang? Aku menikahi satu-satunya cinta dalam hidupmu dan dia menghamiliku. Apa kau pikir Bae Gyeong Min akan kembali kepadamu? Semuanya sudah berakhir. Lupakan masa lalu dan hiduplah sebagai Jeong Roo Na. Setidaknya, kau tidak akan hidup sebagai Jeong Roo Na yang menyedihkan! Kau bisa menjadi Jeong Roo Na yang sukses, manis dan berguna! Demi semua orang!"

"Aku menahan diriku! Kau tanpa malu-malu bersikap mesra pada Gyeong Min di depanku dan di depan In Soo yang tahu semuanya sejak awal, kau berpura-pura menjadi Jeong Roo Bi. Aku sangat marah tapi aku menahan diri karena ibu dan semua keluarga! Tapi semua sudah selesai sekarang. Aku akan mengembalikannya ke tempat semula."

"Kau gila? Kau pikir, meskipun kau memberitahu semua orang, kau bisa mendapatkan tempatmu kembali?"

"Kenapa tidak? Tidak peduli apa yang kau katakan, satu hal yang pasti. Meskipun aku tidak bisa mendapatkan kembali milikku, aku bisa membuatmu hidup kembali sebagai Jeong Roo Na yang dulu."


Tak rela hidupnya sebagai Jeong Roo Bi berakhir, Roo Na pun langsung berlutut dan berusaha mencuci otak Roo Bi.

Ia berkata, bahwa dirinya tidak merencanakan semua itu. Ia menyalahkan kecelakaan itu yang sudah membuat identitas mereka tertukar. Ia meminta Roo Bi menyelamatkannya.

"Menyelamatkanmu! Meskipun kau sudah membunuhku! Kau seharusnya berlutut padaku sepanjang waktu begitu aku sadar. Aku tidak akan memaafkanmu sampai aku mati!" ucap Roo Bi.

Tapi apa yang dikatakan Roo Na selanjutnya? Ia memilih mati daripada harus mengembalikan semua milik Roo Bi. Ia berkata, akan membawa wajah dan nama Roo Bi ke dalam kuburan.


Setelah mengatakan itu, Roo Na pun pergi.

Bersamaan dengan itu Eun Ji masuk dan Roo Bi menangis di dekapan In Soo.

"Tenanglah Roo Bi-ya."

"Apa? Roo Bi? Ada apa ini sebenarnya?" tanya Eun Ji bingung.


Roo Na berjalan gontai, tapi ia yang sudah tidak sanggup berjalan lagi, jatuh terduduk di depan salah satu pintu.

"Semuanya sudah selesai. Sudah berakhir." ucapnya.


Di restoran, Gilja tak bisa berhenti memikirkan Roo Bi.

"Eonni, kau masih menunggu telepon dari Roo Bi?" tanya Chorim.

"Aku berharap salah satu dari dua gadis itu menelponku, tapi mereka tidak menghubungiku." jawab Gilja.

"Roo Na sedang pergi ke tempat Eun Ji. Semua akan baik-baik saja." ucap Chorim.


Tiba-tiba, Jihyeok datang. Sontak mereka semua terkejut.

Chorim langsung memasang wajah dingin dan bertanya, untuk apa Jihyeok datang.

"Maaf jika aku datang mendadak seperti ini." ucap Jihyeok.

Jihyeok lalu memegang tangan Chorim dan meminta Chorim menyelamatkan ayahnya.

"Kenapa aku harus menyelamatkannya? Aku dan ayahmu sudah berakhir." jawab Chorim sambil menarik tangannya dari pegangan Jihyeok.

"Soyoung bilang kau hanya ingin menikah dengan bujangan." ucap Jihyeok.


Chorim kaget. Jihyeok pun menjelaskan, kalau ayahnya masih bujangan.

"Aku baru mengetahuinya bahwa aku bukan anak kandung ayahku. Lalu aku mengetahui kau putus dengannya karena aku. Aku sudah merasa cukup buruk mengetahui dia membesarkanku padahal dia tidak harus melakukannya. Ahjumma, tolong jangan campakkan ayahku. Aku akan pergi jika aku membuatmu tidak nyaman. Aku tidak akan menunjukkan wajahku lagi." ucap Jihyeok.

Gilja pun ikut bicara. Ia berkata, ini bukanlah masalah yang bisa selesai hanya dengan memohon.

"Aku tahu ayahku sangat mencintaimu. Dia mencoba menyembunyikannya dariku tapi dia memanggil namamu dalam tidurnya. Karena memilih membesarkanku, keluarganya membuangnya dan sekarang dia dicampakkan wanita yang dicintainya." ucap Jihyeok.

Chorim pun berkaca-kaca mendengarnya, tapi ia masih enggan balikan dengan Dongpal.


Jihyeok juga menceritakan, bagaimana perjuangan Dongpal mengurusnya.

Jihyeok juga berlutut agar Chorim memaafkan ayahnya. Ia berjanji akan melakukan apapun yang diminta Chorim. Jika Chorim ingin dia pergi, dia akan pergi. Jika Chorim membiarkannya tetap di sisi Dongpal, ia akan bersikap baik selayaknya anak kandung.

Jihyeok menangis. Begitupun dengan Chorim.

Bersambung ke part 3........

0 Comments:

Post a Comment