Kyung Wan minum liquor sendirian di dapur.
Yoo Kyung ke dapur dan kaget melihat Kyung Wan disana.
"Kau belum tidur? Apa ada yang kau pikirkan?" tanya Yoo Kyung sembari menuangkan air ke gelas.
"Aku hanya ingin minum." jawab Kyung Wan.
Yoo Kyung lantas duduk di depan Kyung Wan.
Yoo Kyung : Hwi Kyung masih belum pulang juga? Dia bekerja keras untuk menyelamatkan perusahaan.
Kyung Wan : Jangan terlibat.
Yoo Kyung : Untuk?
Kyung Wan : AP dan Baekdo. Kau menyerang Hwi Kyung terang-terangan. Itu tidak baik.
Yoo Kyung : Kau tidak tahu kenapa aku melakukan ini? Semua yang dinikmati Hwi Kyung dan ibunya, alih-alih aku dan ibuku, aku akan merebutnya satu per satu.
Kyung Wan : Hwi Kyung adikmu. Jika harus, aku yang akan melakukannya, jadi kau tidak perlu melakukannya.
Yoo Kyung : Aku mengenalmu. Kau bilang, akan kejam demi Se Jin tapi kau tidak bisa membodohiku.
Kyung Wan : Aku tidak suka kau menjadi seperti ini.
Yoo Kyung : Ani, kali ini, kalian berdua akan berterima kasih padaku.
Yoo Kyung beranjak pergi.
Keluar dapur, dia bertemu Hwi Kyung.
Hwi Kyung menatap tajam Yoo Kyung.
Yoo Kyung kesal Hwi Kyung datang diam-diam.
Hwi Kyung berkata, dia akan sering pulang diam-diam agar bisa mendengarkan percakapan Yoo Kyung yang akan menolongnya seperti malam ini.
Hwi Kyung beranjak pergi. Yoo Kyung kaget dengan kata2 Hwi Kyung.
Hwi Kyung masuk ke kamar ibunya. Ia menatap sang ibu yang sudah terlelap dengan wajah cemas.
Hwi Kyung mengingat kata2 Yoo Kyung tadi yang bertekad mengambil semua miliknya dan ibunya.
Hwi Kyung kemudian menghela nafas dan menyelimuti ibunya.
Na Yeon mengantarkan Tae Joon pulang. Tae Joon sendiri masih belum sadarkan diri.
Na Yeon mengambil ponsel Tae Joon dan menghubungi Se Jin.
Na Yeon meminta Se Jin keluar.
Se Jin kesal, ia fikir Tae Joon pergi dengan Na Yeon.
Sekarang, sopir tngah memapah Tae Joon keluar dari mobil Na Yeon.
Na Yeon menjelaskan ke Se Jin, kalau tadi Tae Joon menelponnya untuk meminta maaf.
Na Yeon : Pemilik warung tenda menghubungiku karena aku orang terakhir yang dia hubungi.
Se Jin : Jangan cemas.
Se Jin pun pergi tanpa mengucapkan terima kasih.
Tae Joon sudah di kamar sekarang.
Se Jin berdiri, menatapnya dengan tatapan kecewa.
Sementara Na Yeon yang baru pulang, terkejut didatangi Hwi Kyung.
Hwi Kyung : Kemana saja kau sampai selarut ini? Kau bilang ada janji sebelumnya. Apa berjalan dengan baik?
Na Yeon : Ada apa kau kesini?
Hwi Kyung mengajak Na Yeon berjabat tangan.
Na Yeon : Untuk?
Hwi Kyung : Jabat dulu saja tanganku.
Na Yeon : Akan kujabat setelah kau katakan.
Hwi Kyung : Tidak peduli apapun caranya, aku harus menandatangani kontrak dengan restoran ayam itu. Aku butuh bantuanmu. Mau kah kau membantuku?
Na Yeon : Kau datang hanya untuk menanyakan itu padaku?
Hwi Kyung : Aku terburu-buru. Kau tidak mau menjabatku?
Na Yeon : Kau lupa? Kita punya tujuan yang sama. Itulah yang aku minta darimu. Selesaikan semuanya.
Na Yeon pun menjabat tangan Hwi Kyung.
Hwi Kyung tersenyum.
Hwi Kyung : Tapi kenapa tanganmu sangat hangat sekarang? Kau suka membuatku gugup dengan tanganmu yang dingin.
Na Yeon : Itu terjadi jika kau memiliki bola api dalam jantungmu.
Hwi Kyung : Aku tidak tahu bola api apa itu tapi berikan padaku. Kau bisa terbakar sampai mati.
Hwi Kyung lantas menyuruh Na Yeon masuk dan beranjak pergi.
Na Yeon memanggil Hwi Kyung. Hwi Kyung menoleh.
Na Yeon : Baek Do Hee sedang dalam proses menjadi Baek Do Hee yang bertangan dingin untukmu.
Hwi Kyung : Aku suka Baek Do Hee dengan tangat hangat untuk membasmiku.
Hwi Kyung tersenyum dan pamit.
Paginya, saat sarapan, Mal Sook marah2. Joong Dae berkata, AP mungkin anak perusahaan Baekdo, tapi Baekdo tidak ikut campur urusan AP.
Joong Dae : AP seperti anak yang dibuang.
Eun Bong : Dia benar, aku sudah mencari tahu. Baekdo sangat ingin membunuh AP.
Mal Sook : Tidak peduli anak buangan atau favorit, mendengar kata Baekdo saja sudah membuat darahku mendidih. Makan saja.
Joong Dae : Aku paham perasaanku, tapi sangat memalukan hanya tetanggamu saja yang menikmati ayammu.
Mal Sook : Kau mau diusir! Mulai sekarang, jika kalian menyebut Baekdo atau AP, aku akan mengusir kalian!
Mal Sook lalu lari ke dapur.
Eun Bong dan Tae Joon ketemuan di sebuah kafe.
Eun Bong marah, Kang Tae Joon!
Tae Joon : Aku tahu yang kulakukan. Aku juga merasa menyedihkan karena harus meminta bantuan macam ini padamu.
Eun Bong : Kau sangat menyedihkan sehingga aku ingin memukulmu.
Tae Joon : Kumohon, temuilah Baek Do Hee. Aku melihat Na Yeon dalam diri Baek Do Hee. Aku harus tahu apakah hanya aku yang merasakan hal ini.
Eun Bong : Ini gila. Kau yang membunuh Na Yeon. Kau yang bertanggungjawab atas kematian Na Yeon dan Sae Byeol.
Tae Joon : Kau sudah memeriksanya? Kau sudah melihat jasad Na Yeon sendiri?
Eun Bong : Aku melihatnya dengan mataku sendiri.
Tae Joon : Hari itu, hari kematian Na Yeon, kudengar Baek Do Hee menemuinya. Siapa yang tahu? Bisa aja mereka bertukar tempat.
Eun Bong marah dan langsung berdiri.
Eun Bong : Kang Tae Joon, kau sudah gila!
Tae Joon : Aku tahu aku gila, tapi temuilah dia.
Eun Bong : Jangan pernah menggangguku lagi dengan ide kejammu.
Eun Bong beranjak pergi.
Ponsel Tae Joon berdering.
Tae Joon : Se Jin-ah..
Bersambung ke part 3...
0 Comments:
Post a Comment