Different Dreams Ep 33-34 Part 2

Sebelumnya...


Hiroshi menuangkan teh beracun itu untuk Young Jin.

Young Jin menatap Hiroshi curiga.


Setelah menuangkan teh untuk Young Jin, Hiroshi menatap Young Jin.

Young Jin pun membuka topinya.

Hiroshi : Kau tampak lelah.

Young Jin : Bagaimana kabar Anda? Sendirian di rumah besar ini... apa Anda baik-baik saja?

Hiroshi : Kenapa kau melakukan hal ini? Jika aku tidak menyelamatkanmu saat kau masih kecil, kau akan mati bersama orang tuamu di tempat. Dan aku tidak pernah menyesal menyelamatkan hidupmu hari itu. Tapi kenapa kau menjadikanku sebagai musuhmu setelah bertahun-tahun?

Mata Hiroshi tampak berkaca-kaca.

Young Jin : Saat aku masih kecil, naif dan polos, aku bersyukur bahwa aku selamat. Aku mengatakan dalam hati, "Syukurlah aku selamat dari perang yang melelahkan itu."

Flashback...


Hari itu, menjadi mimpi buruk bagi rakyat Joseon. Seluruh rakyat Joseon, termasuk Young Jin dan orang tuanya, langsung berlari, mencari tempat sembunyi saat Tentara Jepang datang menyerang mereka.

Tentara Jepang yang dipimpin Hiroshi, menembaki semua rakyat Joseon.


Ayah Young Jin tewas saat berusaha melarikan diri bersama istri dan anaknya.


Ibu Young Jin pun lekas menyembunyikan Young Jin.

Setelah menyembunyikan Young Jin, ia pun berlari mencari tempat berlindung, namun Tentara Jepang menghujani tubuhnya dengan tembakan beberapa kali.

Ibu Young Jin jatuh seketika. Young Jin menangis melihat ibunya tewas ditembak.


Tentara Jepang lalu mengumpulkan mayat rakyat Joseon di satu tempat.

Salah satu Tentara Jepang menemukan Young Jin. Ia menyeret Young Jin keluar.

Lalu si Tentara Jepang itu mencabut pedangnya. Ia mau menebas Young Jin. Tapi Hiroshi melepaskan tembakannya ke udara. Young Jin selamat.

Flashback end...


Young Jin : Kemudian aku menyadari sesuatu. Jika Jepang tidak pernah menginvasi negaraku, semua orang, mulai dari orang tuaku hingga penduduk desa pasti masih hidup. Baik orang tuaku, maupun penduduk desa tidak menginginkan perang, jadi, kenapa...? Kenapa aku harus bersyukur karena selamat dari pembantaian kejam itu? Apa Anda sungguh berpikir dosa Anda dapat ditebus dengan menyelamatkan satu nyawa dalam perang, padahal Anda lah yang memulai perang? Anda membantai orang tuaku dan juga semua orang di desa. Dan haruskah aku berterima kasih pada Anda karena membesarkanku? Anda sungguh berharap aku mengatakan itu? Anda dalang di balik semua pembunuh itu, dan Jepang mendukung semua tindakan Anda. Fakta itu membuatku jijik.

Hiroshi terdiam. Ia lantas meminum tehnya.


Young Jin bersiap dengan pistolnya.

Hiroshi sendiri juga sudah menyiapkan pistolnya yang ia sembunyikan dibalik alas duduknya.


Won Bong menyusup ke kediaman Young Jin.

Ia berhasil melumpuhkan para tentara yang menjaga tempat itu.

Maru memerogi Won Bong.

Won Bong pun berusaha melumpuhkan Maru.


Hiroshi meminta Young Jin memutuskan hubungan dengan gerakan kemerdekaan dan pindah ke tempat yang tidak diketahui siapapun.

Hiroshi : Maka aku tidak akan pernah mencarimu lagi.

Young Jin : Ayah Jaksa Fukuda... Apa itu perbuatan Anda?


Won Bong berhasil membuat Maru pingsan.


Hiroshi : Orang itu punya banyak musuh.

Young Jin : Dari menyebabkan Insiden Mukden dengan mengebom kereta api hingga menginvasi Shanghai dengan menyerang biksu Jepang, sudah jelas bahwa tentara Jepang tidak bisa melakukan apa pun selain merencanakan dan menyiapkan tipu muslihat.

Hiroshi : Itu harus dilakukan untuk melindungi rakyat Jepang!

Young Jin : Jadi, Anda membunuh seorang politikus demi rakyat Jepang? Bukankah dia hanya berusaha menghentikan militerisasi Jepang?

Hiroshi terdiam. Ia tak sanggup berkata apa2 lagi karena terlanjur kecewa. Matanya berkaca-kaca, Young Jin menundukkan kepalanya. Ia juga terdiam.



Young Jin lantas menatap Hiroshi. Tangisnya mulai keluar. Ia tanya, kenapa Hiroshi menyelamatkannya saat itu.

Young Jin : Pada saat itu, Anda setidaknya memiliki perasaan layaknya manusia. Kenapa Anda banyak berubah?

Hiroshi terdiam.


Young Jin lalu meminta penjelasan soal Hyun Ok.

Hiroshi : Kulakukan itu untuk melindungimu.

Young Jin : Untuk melindungiku! Berapa banyak lagi orang yang harus mati dengan dalih itu! Aku... Seluruh rakyat Joseon masing-masing memiliki hak untuk hidup. Berpura-pura bahagia dikurung di sangkar kaca sangatlah tragis.

Hiroshi : Aku menyayangimu. Lebih dari siapa pun. Bahkan jika kau mengutukku dan caraku, aku sungguh menyayangimu. Aku khawatir kau akan hancur atau terluka. Aku mencoba menjadi pelindungmu. Inilah yang sesungguhnya aku rasakan.

Tangis Young Jin mengalir deras.


Young Jin yang tahu teh yang disajikan ayahnya sudah dibubuhi racun, berniat meminum teh itu. Hiroshi yang tulus menyayangi Young Jin pun langsung mencegahnya dengan melempar gelas itu.

Young Jin pun mengeluarkan pistolnya dan menodong Hiroshi. Hiroshi syok.

Young Jin : Meskipun bukan olehku, kejahatan Anda akan diadili.

Hiroshi : Kantor Gubernur sudah tahu putri angkatku mata-mata. Aku tidak punya tempat untuk berlindung.

Young Jin :  Selamat tinggal.

Tapi Young Jin tidak sanggup menembak ayahnya.

Young Jin pun memilih pergi.


Hiroshi terdiam dan menatap pistolnya.

Lalu ia ingat perintahnya ke Maru, setelah tahu Young Jin akan datang.

Flashback...

Hiroshi : Tempatkan petugas polisi militer di sekitar rumah sehingga mereka tidak terlihat. Jika Young Jin keluar dalam keadaan hidup, bunuh dia.

Maru : Baik, Pak.

Flashback end...


Hiroshi yang tak mau Young Jin terluka, langsung mengejar Young Jin keluar. Ia berniat menyelamatkan Young Jin.

Tapi kemudian, sebuah pistol meletus ke arahnya. Hiroshi terkejut.

Bersambung ke part 3....

0 Comments:

Post a Comment