Skip to main content

Happiness Ep 12 Part 3

 All content milik TVING dan tvN
Penulis : Iza Rahmi
Sinopsis lengkap Happiness
Sebelumnya : Happiness Episode 12 Part 2
Selanjutnya : Happiness Episode 12 Part 4

-- HAPPINESS EPISODE 12 PART 3 --

Ju Hyung di apartemennya, tengah memeriksa matanya. Dia ingin tahu apa dia terinfeksi atau tidak.

Lalu dia memeriksa kepalanya yang dipukul Sang Hee pakai tongkat golf.

Ju Hyung sambil mendengarkan berita di TV tentang penyakit orgil.

"Diagnosis cepat CDCH dan keputusan untuk menerapkan penguncian lokal telah mengurangi tingkat infeksi baru. Tampaknya penyakit orang gila akan segera bisa dicegah. Sumber mengatakan bahwa vaksin yang saat ini sedang diuji klinis telah menunjukkan hasil yang berarti dalam mencegah penyebaran. Jika hasilnya positif, mereka akan meminta izin pemerintah untuk segera menyebarkannya.  Mereka yang terinfeksi akan dikarantina hingga obatnya dikembangkan."

Ju Hyung mematikan TV.


Di kamarnya, tampak Se Kyu dan Moon Hee.

Moon Hee membujuk Se Kyu makan.

Tiba-tiba, terdengar gedoran di pintu.


Ju Hyung membuka pintu. Ternyata, Yi Hyun bersama Hyun Kyung dan Soo Min.

Ju Hyung : Lihat siapa yang datang. Sang detektif pemberani. Kau terluka di ruang listrik?

Yi Hyun : Apa ada yang terluka?

Ju Hyung : Pasangan pembersih di lantai 2. Andrew menusuk suaminya, jadi, aku menjaganya, sebagai pria baik.

Yi Hyun : Andrew dan Perwakilan Gedung tidak ada. Kau tahu di mana mereka?

Ju Hyung : Mereka pasti keluar. Di mana istrimu?

Yi Hyun : Andrew berbahaya. Jangan biarkan dia masuk. Rencanaku adalah memastikan kalian bertiga diganjar secara hukum, jika bisa.

Ju Hyung : Kau tahu, tetanggaku. Pria di Unit 602. Woo Sang Hee jatuh cinta kepada pengacara itu. Lihat ini. Dia melakukan ini kepadaku. Bukankah seharusnya mereka ditahan dahulu?

Ju Hyung nunjukin kepalanya yang luka ditabok Sang Hee pakai tongkat golf.

Hyun Kyung menyalak, kami baru saja dari Unit 602. Pengacara bilang kau menggigitnya. Dia menunjukkan lengannya.


Ju Hyung : Dia benar. Aku mengidap penyakit itu. Namun bukan hanya aku yang mengidap penyakit itu. Jadi, aku yakin tidak akan dihukum hanya karena menggigit seseorang.

Yi Hyun : Pak Oh. Kau tidak mengidap penyakit itu. Aku tahu karena aku terinfeksi. Aku hampir tidak bisa menahan keinginan untuk menggigit dan mengunyahmu.

Ju Hyung : Aku juga meminum pilnya. Aku meminum pilnya!

Yi Hyun : Minum pilnya tidak berarti kau akan terinfeksi. Beberapa menunjukkan gejala kemudian, beberapa tidak pernah terinfeksi.


Yi Hyun masuk. Moon Hee keluar. Yi Hyun nanya dimana Se Kyu.

Moon Hee : Kondisinya memburuk. Bisakah kau melakukan sesuatu?

Ju Hyung : Ada pisau yang menancap padanya. Tentu saja, kondisinya akan memburuk.

Se Kyu bilang pada Moon Hee kalau dia tidak apa-apa dan menyuruh Moon Hee mengusir Yi Hyun.

Nafas Yi Hyun mulai memburu melihat darah Se Kyu.

Yi Hyun yang sudah tak tahan lagi, akhirnya mengalihkan pandangannya ke Ju Hyung.

Moon Hee menutup pintu kamar.


Ju Hyung marah, hei, ini rumahku. Berapa lama lagi dia bisa bertahan? Jika pisau dicabut, dia langsung mati. Jika kita membiarkannya... Mungkin beberapa hari.

Yi Hyun : Aku akan cari cara mengeluarkannya. Tolong jaga dia.

Ju Hyung : Aku memberi pereda nyeri bahkan kamarku. Apa lagi yang bisa kulakukan!


Kesal, Yi Hyun mengayunkan tongkat bisbol nya ke Ju Hyung.

Ju Hyung terkejut dan langsung menghindar.

Yi Hyun : Pasangan itu. Apa kau tahan mereka di sini andai kau haus?

Ju Hyung : Omong kosong! Kau menganggapku apa?

Yi Hyun : Kau meminum itu? Kau pikir kau terinfeksi?

Ju Hyung : Ya, aku akan memakan mereka nanti. Lalu kenapa? Aku minum pilnya karena kupikir aku akan mati!

Yi Hyun : Jaga saja dia baik-baik. Jika kau membuat masalah lagi. aku akan mengurungmu di basemen.

Ju Hyung : Memangnya kau siapa bisa mengurungku? Kau ini apa? Hakim? Hei!

Yi Hyun pergi. Ju Hyung mengejar Yi Hyun.


Setelah mereka pergi, Moon Hee diam-diam mengambil pil Next dan memberikannya ke Se Kyu.

Moon Hee : Yeobo, minum ini. Jika kau meminum ini, lukamu akan segera sembuh.

Se Kyu menelan pil itu.

Moon Hee : Kau mencintaiku, bukan? Kau tidak akan menggigitku meski terinfeksi?

Se Kyu diam saja.


Yi Hyun, Hyun Kyung dan Soo Min pergi ke apartemen Hak Je.

Hak Je membuka pintu. Yi Hyun tanya, apa Hak Je baik-baik saja.

Hak Je melilitkan handuk ke lehernya.

Hak Je bilang, tentu saja dia tak baik-baik saja. Kau juga tidak tampak baik.

Yi Hyun : Bagaimana istrimu?

Hak Je : Kami baik-baik saja, jadi, tolong jaga putra kami.

Yi Hyun kaget, dia masih belum kembali?

Hak Je : Apa? Apa maksudmu? Dia tidak ada di lantai dua?

Yi Hyun : Dia bilang ingin keluar, tapi...

Hak Je : Jika kau melihatnya, tolong suruh dia pulang. Kami tidak apa-apa. Rumah adalah tempat yang kau datangi saat keadaan sulit.

Yi Hyun : Baiklah. Jika Andrew... Jika kau melihat pemuda yang belum pernah kau lihat, jangan buka pintunya. Dia sangat berbahaya.

Hak Je : Baiklah. Kenapa dia datang jauh-jauh kemari? Kami hanya pasangan tua.


Hyun Kyung : Kau punya cukup makanan? Mau kami bawakan?

Hak Je : Itu...

Hak Je mengangguk.

Yi Hyun, Hyun Kyung dan Soo Min pergi.


Soo Min memarahi Hyun Kyung karena menawarkan makanan pada Hak Je.

Hyun Kyung : Aku akan memberi mereka beberapa milikku. Kenapa kau jahat sekali?

Tiba-tiba saja, Yi Hyun melihat lift menyala dan turun ke lantai 3 tempat mereka berdiri.

Yi Hyun bersiap dengan tongkat bisbol nya.

Tak lama, pintu lift terbuka dan Yeon Ok keluar dari lift. Yeon Ok menatap Yi Hyun penuh kebencian.

Yeon Ok yang membenci Yi Hyun, mencoba menghasut Hyun Kyung dan Soo Min. Dia memberitahu mereka kalau Yi Hyun terinfeksi.

Yeon Ok : Aku melihatnya menggigit Andrew. Kalian harus menjauhinya.

Soo Min nya malah ngaku dia terinfeksi juga.

Yi Hyun : Jangan bertengkar. Kemungkinan besar Andrew masih di dalam gedung.

Yeon Ok : Andrew sudah mati!


Yeon Ok ingat saat dia membunuh Andrew. Dia memukul kepala Andrew dengan tongkat bisbol berkali-kali.

Setelah Andrew tak sadar, entah sudah meninggal atau belum, dia langsung pergi.

Flashback end...


Yeon Ok : Aku akan keluar dan bertemu dengan pria yang bertanggung jawab, tapi ada orang terinfeksi di depan gedung kita. Setidaknya kita menangkap pembunuhnya, jadi, kita bisa menunggu dengan tenang.

Yi Hyun : Bagaimana dengan jasad Andrew? Kau memindahkannya?

Yeon Ok : Itu ada di atap. Kau menggigit dan membunuhnya!

Yi Hyun : Tidak ada orang di atap.

Yeon Ok : Kau mencoba menipuku. Apa aku tampak bodoh bagimu? Tidak! Aku normal. Aku tidak seperti orang terinfeksi!


Yeon Ok masuk lagi ke dalam lift.

Yi Hyun : Berbahaya jika kau pergi sendirian.

Tapi Yeon Ok nya gak mau denger.

Soo Min : Bisakah kita membiarkannya seperti itu?

Yi Hyun : Anggota keluarganya meninggal. Dia butuh seseorang untuk dibenci.

Yi Hyun beranjak pergi.


Yeon Ok ke atap. Dia kaget Andrew tidak ada. Yeon Ok yang ketakutan, bergegas turun.

Lah si Yeon Ok malah menuding Yi Hyun yang menyembunyikan Andrew.

Yeon Ok : Aku juga akan membunuhnya jika dia mencoba sesuatu.


Yi Hyun, Hyun Kyung dan Soo Min pergi ke basement. Yi Hyun yakin, Dong Hyun dan Andrew pergi keluar.

Yi Hyun membuka pintu. Hyun Kyung mau ikut, tapi dilarang Yi Hyun. Yi Hyun bilang diluar bahaya. Hyun Kyung menurut.


Yi Hyun mendekati mobil Dong Hyun yang ada noda darah.

Yi Hyun mengetuk kaca mobil.

Dong Hyun yang sembunyi di mobil, teriak ketakutan mendengar suara ketukan di pintu.

Tahu itu Yi Hyun, Dong Hyun menurunkan kaca jendela dan menangis.

Yi Hyun : Kau baik-baik saja? Sudah berapa lama sejak kau digigit?

Dong Hyun tak jawab dan terus nangis.


Hyun Kyung dan Soo Min melihat Dong Hyun.

Hyun Kyung : Hei. Bukankah itu pria pengangguran di lantai 3? Dia tampak terluka.

Soo Min : Dia tidak terluka, dia digigit.


Yi Hyun membawa Dong Hyun masuk ke dalam.

Semula, Soo Min mau menutup pintu tapi ditahan Yi Hyun.

Soo Min : Bukankah dia terinfeksi?

Yi Hyun : Dia belum berubah. Dia mungkin bisa bertahan lebih lama jika dia tetap bersama keluarganya.

Yi Hyun dan Dong Hyun pergi.


Dong Hyun akhirnya pulang. Dia minta maaf pada ayahnya.

Hak Je menangis melihat kondisi Dong Hyun yang luka-luka. Dia bergegas mencopot handuk di lehernya dan membebat luka di lengan Dong Hyun dengan handuknya.

Hak Je : Astaga, yeobo. Dong Hyun kita pulang.

Hak Je membawa Dong Hyun masuk. *Mewek lihat scene ayah-anak ini.


Moon Hee melihat semua perhiasan Min Ji. Dia menginginkannya.

Se Kyu memanggil Moon Hee.


Moon Hee menoleh dan melihat Se Kyu sudah segeran.

Moon Hee : Kau baik-baik saja? Kau sudah sadar sekarang?

Se Kyu : Sakitnya berkurang. Siapa yang memberimu pil itu?

Se Kyu lalu tanya, haruskah mereka mencabut pisau yang menancap di bahunya.

Moon Hee mau mencabut pisau itu, tapi Se Kyu minta obat itu lagi.

Moon Hee memberikannya.

Setelah meminum pil itu, Se Kyu menyuruh Moon Hee mencabut pisau itu. Tapi kemudian, dia berkata lagi, kalau dia tidak bisa mati seperti itu.

Se Kyu : Ayo ambil apartemen ini.

Moon Hee : Bagaimana caranya?


Ju Hyung melihat botol obatnya. Dia menyadari obatnya berkurang.

Lalu Moon Hee keluar dan memberitahu Ju Hyung bahwa dia mencabut pisau itu.

Ju Hyung marah, bukankah sudah kularang? Apa dia banyak berdarah di lantai? Kenapa tidak ada yang mendengarkanku?


Ju Hyung masuk ke kamar dan mendapati Se Kyu berbaring di lantai ditutupi selimut.

Moon Hee menatap Ju Hyung.

Moon Hee : Dokter, kau tidak punya keluarga, kan?


Tiba-tiba, Se Kyu bangun dan menyerang Ju Hyung dengan pisau.

Sontak Ju Hyung teriak dan mendorong Moon Hee ke Se Kyu.

Moon Hee pun jatuh menimpa Se Kyu. Ju Kyung kabur.

Bersambung ke part 4...

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...