Yeon Joo sendiri menangis di taman.
Ia teringat kebersamaannya dengan sang ibu.
Ia ingat saat sang ibu membelanya dari ahjumma yang menuduhnya menjual barang murahan.
Ia juga ingat saat menyuapi sang ibu yang kesal karena mereka diusir dari butik oleh Nyonya Park.
Kemudian ia ingat saat memeluk ibunya dari belakang.
"Aku suka aroma ibu."
Lalu ia ingat saat sang ibu memeluknya serta membuatkan gaun pengantin untuknya.
Tangis Yeon Joo kian pecah.
"Eomma.. eomma..."
Nyonya Do juga menangis di kamarnya.
Tak lama kemudian, Yeon Joo masuk ke kamarnya.
Nyonya Do langsung memeluknya.
"Mianhae, eomma. Jeongmal mianhae. Setelah semua yang ibu lakukan untukku, saat ibu berarti bagiku... mianhae." ucap Yeon Joo.
Nyonya Do lantas menatap Yeon Joo.
"Ibu tidak bermaksud membohongimu. Ibu mau memberitahumu suatu hari nanti tapi ibu tidak sanggup."
Nyonya Do tak sanggup bicara lagi. Yeon Joo pun kembali memeluknya.
*Mewek sudah sy.. gk rela kalo Yeon Joo harus balik jadi Soo A dan berpisah dari Nyonya Do. Dan sy juga gk rela Chae Rin berpisah dari Presdir Min.
Paginya, di depan Nyonya Park juga, Presdir Min memberitahu Nyonya Na kalau Pimpinan Moon akan segera mentransfer saham mereka ke Chae Rin.
"Aku tidak tahu dia punya bakat seperti itu." cemooh Nyonya Na.
*Astaga, masih juga gk terima kasih ke Chae Rin. Ckckckck...
Presdir Min membela Chae Rin. Ia menyebut Chae Rin memang cerdas sejak kecil.
Mengetahui perusahaan sudah baik-baik saja, Nyonya Park pun kembali ke kamarnya.
Nyonya Na cemas kalau Chae Rin akan bertindak di luar batas karena memiliki saham itu.
Presdir Min yakin, Chae Rin bukan orang semacam itu.
"Tapi jika dia punya niat seperti itu, kita tidak bisa mencegahnya."
"Jadi maksudmu kita tidak bisa berbuat apa-apa kalau dia menjual atau mengirimkan sahamnya ke orang lain?"
"Secara teknis, itu benar. Pimpinan Moon sepertinya memberikan itu padanya sebagai alimentasi."
"Alimentasi?" tanya Nyonya.
"Dia bercerai." jawab Presdir Min, membuat Nyonya Na kaget.
Mengetahui bahwa Chae Rin akan bercerai dan balik ke rumahnya, Nyonya Na pun bergegas mengembalikan kamar Chae Rin seperti semula.
*Wait, ini saham yang dimiliki Chae Rin berapa sih sampe Nyonya Na melunak gitu, bahkan ampe nyiapin kamar lagi buat Chae Rin? Kalau dilihat dari sikap Nyonya Na sih, kayaknya saham Chae Rin lebih gede ya dari saham Nyonya Na.
Chae Rin pergi salah satu outlet perusahaannya.
Para pelanggan mulai membeli lagi produknya. Bahkan penjualannya pun naik.
"Apakah mesin pembersih ini produk utama kita? Kulihat para pelanggan banyak membelinya." tanya Chae Rin.
"Anda ingin mencobanya?"
Chae Rin mengangguk.
Saat Chae Rin tengah mencoba produk itu, Bu Kim menelponnya.
Chae Rin datang. Bu Kim langsung memberitahu Chae Rin bahwa Nyonya Na menyuruh Chae Rin pulang.
Chae Rin masuk ke kamarnya.
Ia terkejut dan bahagia melihat kamarnya sudah kembali seperti dulu.
Bu Kim memberitahu Chae Rin bahwa Nyonya Na lah yang menyuruh para pekerja mengembalikan kamar Chae Rin seperti dulu.
*Sy yakin sih Nyonya Na punya rencana busuk lainnya.
Chae Rin menemui Nyonya Na.
Chae Rin heran melihat Nyonya Na yang mendadak baik kepadanya.
Dalam hati, Nyonya Na berkata bahwa hanya itulah satu-satunya cara untuk melindungi Soo A.
Chae Rin terharu melihat sikap Nyonya Na.
*Memalukan yah si Nyonya Na ini. Pura-pura bersikap baik sama orang yang dibencinya karena tau cuma itu orang yang bisa melindungi perusahaannya. Sy yakin, saat Soo A kembali, Nyonya Na bakal ngusir Chae Rin. Disaat itulah, Makepacific benar-benar hancur dibawah kepemimpinan Soo A dan Nyonya Na pun mengemis-ngemis minta Chae Rin kembali seperti yang dikatakan Chae Rin.
Yeon Joo pamit mau ke rumah Nyonya Park pada ibunya.
"Yeon Joo-ya, kau putri siapa?" tanya Nyonya Do.
"Putri ibu." jawab Yeon Joo, lalu tersenyum.
Chae Rin tersenyum melihat ibunya yang tengah tertidur pulas.
Tak lama kemudian, Nyonya Park terbangun.
"Kau harus membangunkanku agar aku bisa melihatmu pulang."
"Ibu sudah melihatku sekarang."
"Siapa yang membawakan barang-barangmu?"
"Aku hanya punya satu koper jadi itu tidak terlalu merepotkan."
"Kalau begitu pergilah ke kamarmu dan istirahatlah."
Tapi Chae Rin mengajak Nyonya Park ke suatu tempat.
*Senyum Nyonya Park juga palsu. Jelas dia terpaksa menerima ajakan Chae Rin.
Eun Hyuk tersenyum mengingat kebersamaannya dengan Chae Rin di tengah kolam.
Lalu ia mendapatkan telepon dari seseorang.
Dalam sekejap, Eun Hyuk sudah berada di kantor Jae Sang.
Jae Sang menunjukkan foto-foto kebersamaan Chae Rin dan Eun Hyuk.
Lalu, ia menunjukkan sebuah koran dengan judul utama 'Skandal Perselingkuhan Nyonya Taesan'.
Ada foto mereka juga di sana.
Eun Hyuk terkejut.
Jae Sang lantas mengancam Eun Hyuk, kalau berita itu akan menjadi topik utama dimana-mana.
"Kalau kau ingin melindunginya, tetaplah di sisiku sampai aku menyuruhmu pergi." ucap Jae Sang.
Kesal, Eun Hyuk pun mencengkram kerah Jae Sang.
"Apa yang kau inginkan! Kau masih belum menyerah tentang perusahaannya?" tanya Eun Hyuk.
"Aku menginginkan Min Chae Rin." jawab Jae Sang.
Yeon Joo yang sudah tiba di kediaman Nyonya Park, dihubungi Nyonya Park.
Nyonya Park membatalkan acara mereka hari itu. Nyonya Park mengaku punya jadwal lain.
"Tidak masalah, aku bisa pulang." jawab Yeon Joo.
Tapi saat mau pulang, pandangan Yeon Joo jatuh pada ayunan yang dulu sering ia duduki bersama ibu kandungnya.
Yeon Joo pun duduk di sana dan menyanyikan lagu masa kecilnya.
Ia lalu bertanya-tanya siapa yang menyanyikan lagu itu untuknya.
Yeon Joo kemudian bernyanyi lagi.
Bersamaan dengan itu, Chae Rin keluar dari dalam rumah.
Chae Rin terkejut melihat Yeon Joo menyanyikan lagu itu.
Tak lama kemudian, Nyonya Park keluar.
Yeon Joo masih menyanyikan lagu masa kecilnya.
Chae Rin pun terkejut.
Bersambung.........