Sebelumnya...
In Soo membawa Roo Bi ke apartemennya.
Ponsel Roo Bi berdering. In Soo pun mengambil ponsel Roo Bi. Setelah mengetahui siapa yang menghubungi Roo Bi, In Soo mematikan ponsel Roo Bi dan menyarankan Roo Bi mengganti nomor baru.
In Soo lantas menanyakan alasan Roo Bi berubah pikiran.
Roo Bi pun mengatakan bahwa ia melakukan konferensi pers demi ibunya.
"Aku bukan putri kandung ibuku. Aku diadopsi. Aku anak hasil perselingkuhan ayahku dengan wanita lain. Ibu memaafkan ayah dan membesarkanku sendirian. Aku melakukan ini untuknya."
"Roo Bi-ya."
Tangis Roo Bi pecah.
"Aku melakukan hal yang benar, kan? Katakan In Soo-ssi. Apa yang kulakukan sudah benar, kan?"
In Soo yang sudah tidak tahan lagi, akhirnya memeluk Roo Bi.
Di ruang bacanya, Tuan Bae dihubungi Pak Kim. Pak Kim memberitahu Tuan Bae bahwa video itu asli.
Sontak Tuan Bae kaget. Ia lalu meminta Pak Kim merahasiakan hal itu.
Tuan Bae marah, ia bahkan sampai menggebrak meja.
In Soo mengantarkan Roo Bi pulang.
In Soo mencemaskan Roo Bi tapi Roo Bi mengaku bahwa ia bisa menjaga diri.
Roo Bi lantas menyuruh In Soo pulang. Tapi In Soo mau pulang setelah melihat Roo Bi masuk ke rumah dengan aman.
"Pulanglah." suruh Roo bi.
In Soo pun mengalah. Tapi sebelum pergi, ia menyuruh Roo Bi tidur dan melarang Roo Bi memikirkan apapun.
Setelah In Soo pergi, Gyeong Min menghubungi Roo Bi. Ia tidak percaya Roo Bi melakukan itu. Ia yakin, Roo Bi bukan orang seperti itu.
"Seperti inilah, Jeong Roo Na. Dia tidak pernah mau menjadi yang kedua. Jika dia tidak bisa mendapatkan keinginannya, tidak seorang pun boleh mendapatkannya. Inilah Jeong Roo Na yang asli. Aku tidak akan meminta maaf padamu." ucap Roo Bi, lalu memutuskan panggilannya.
Gyeong Min terduduk di kursi. Ia tidak percaya Roo Bi melakukan itu.
Roo Bi jatuh terduduk dan menangis.
Tak lama Gilja datang dan berterima kasih padanya. Gilja juga mengaku malu padanya.
Setelah itu, Gilja memeluk erat Roo Bi.
Soyoung ada di tempat Jihyeok. Ia juga tidak percaya Roo Bi seperti itu.
Jihyeok lantas meminta Soyoung berhenti membicarakan Roo Bi.
Selang beberapa menit, ia memakaikan syalnya pada Soyoung.
"Wae?" tanya Soyoung.
"Diluar dingin." jawab Jihyeok.
Tak lama kemudian, Daepung pulang dan Soyoung langsung menyuruh Daepung makan kimchi yang telah disiapkannya.
Daepung pun senang dan jadi ingin Soyoung tinggal bersama mereka saja.
Daepung kemudian melihat syal yang dipakai Soyoung.
Ia marah dan langsung menarik syal itu dari leher Soyoung.
Ternyata itu syalnya. Ia memarahi Jihyeok karena memberikan syalnya pada Soyoung.
"Kau juga sering mencuri pakaian dalamku." balas Jihyeok, membuat Daepung makin gemes.
Jihyeok lalu mengajak Soyoung pergi.
Gyeong Min berusaha mengingat-ingat Roo Na yang dulu dan sekarang.
Ia ingat saat Roo Na memintanya mengoleskan krim saat mereka liburan bersama.
Lalu, ia ingat saat Roo Na memaksa ingin mencoba cincin Roo Bi.
Setelah itu, ia ingat saat 'Roo Na' menyelamatkan 'Roo Bi' yang nyaris ketimpa lampu sorot.
Ia mengingat bagaimana khawatirnya 'Roo Na' pada kesehatan neneknya.
Gyeong Min pun baru sadar, bahwa Roo Na juga banyak berubah setelah kecelakaan itu.
Ia lalu memikirkan soal video. Ia tidak yakin, Roo Bi melakukannya karena jealous.
Tak lama kemudian, Roo Na datang membuyarkan lamunannya.
Roo Na mengaku, bahwa ia sangat marah pada Roo Bi dan ingin menyingkirkan Roo Bi dari hidupnya tapi kemudian ia ingat kata-kata Gyeong Min yang menyuruhnya memperlakukan Roo Bi dengan baik.
Keesokan harinya, setibanya di kantor, Roo Bi melihat bagaimana orang-orang menatap dan membicarakannya.
Dari kejauhan, Gyeong Min melihat hal itu.
Seokho, Hyeryeon dan Jin Hee juga tengah membahas Roo Bi. Jin Hee tidak percaya Roo Bi orang yang seperti itu. Jin Hee yakin, Roo Bi sedang berusaha melindungi seseorang.
Hyeryeon berharap, mereka masih bisa bekerja sama dengan Roo Bi.
Tak lama kemudian, Roo Bi datang dan Jin Hee langsung menyuruh Hyeryeon serta Seokho membeli kopi untuk mereka.
Setelah mereka pergi, Jin Hee bicara pada Roo Bi. Ia mengaku tidak yakin, Roo Bi melakukan hal itu.Jin Hee yakin, Roo Bi orang yang baik.
Roo Bi pun berterima kasih karena Jin Hee mempercayainya.
Roo Na sendiri sedang sibuk dengan tim suksesnya.
Ia lalu berdiri dan menatap posternya.
"Jika aku terpilih, aku akan memiliki kekuatan yang selama ini aku inginkan. Jeong Roo Bi, berhentilah mempermasalahkan tentang apa yang kucuri darimu. Lihatlah, aku bisa melakukan apapun yang tidak bisa kau lakukan. Aku akan membuktika, bahwa aku lebih baik darimu." ucap Roo Na dalam hati.
Bersambung..........
-
Sinopsis Wonderful World Episode 1-16
Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.
-
Duis non justo nec auge
Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.
-
Vicaris Vacanti Vestibulum
Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.
-
Vicaris Vacanti Vestibulum
Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.
-
Vicaris Vacanti Vestibulum
Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.
Ruby Ring Ep 87 Part 1
by
GenkPelangi
at
October 25, 2018
Sebelumnya...
Roo Bi menggelar konferensi pers guys 😢😢😢😢 dan semua orang berbalik menyerangnya.
Sy bener-bener kesal sama Gilja disini. Mana dia pakai menyalahkan dan menampar Roo Bi segala.
Malam itu, Gilja membujuk Roo Bi melakukan konferensi pers. Tak hanya itu, ia juga minta Roo Bi memaafkan Roo Na.
Tapi Roo Bi mengaku tidak bisa memaafkan perbuatan Roo Na padanya.
"Ara, Roo Bi-ya, ara. Tapi Roo Na adikmu. Tidak bisakah kau menolong dia demi ibu? Ini bukan tentang pemilihan itu. Jika orang-orang tahu video itu asli, Roo Na akan bunuh diri. Ibu tahu ibu egois. Ibu tahu Roo Na apa yang sudah dilakukan Roo Na padamu sangat keterlaluan dan mengerikan tapi dia tetap putri ibu. Dia putri ibu dan adikmu."
"Ibu salah, Roo Na bukan manusia. Dia monster! Dia iblis!"
Mendengar itu, Gilja pun marah.
"Ibu tahu apa yang sudah dilakukan Roo Na. Dia mencampakkan In Soo, pria yang sangat mencintainya. Dia membohongi semua orang dan tanpa sedikit saja rasa bersalah, dia mencuri wajah dan hidupku. Aku tahu dia adikku, tapi Roo Na bukan manusia. Lupakan dia!"
Plaaak! Gilja menampar Roo Bi.
"Bagaimana bisa kau melakukan itu pada Roo Na! Kau lah yang membuat Roo Na jadi begini! Itu salahmu!"
Sontak, Roo Bi kaget mendengar sang ibu menyalahkannya.
Berikutnya, Gilja meralat ucapannya. Ia mengatakan bahwa itu salahnya dan mengaku akan menanggung dosa Roo Na.
Gilja juga mengatakan bahwa Roo Bi berhutang padanya karena ia sudah membesarkan Roo Bi.
Sontak, Roo Bi bingung mendengar ucapan sang ibu.
Gilja pun mengakui bahwa Roo Bi bukan putri kandungnya.
Roo Bi langsung syok.
Gilja terus memohon agar Roo Bi menyelamatkan putrinya tanpa mempedulikan keterkejutan Roo Bi.
Roo Bi menyusuri jalanan dengan wajah terpukul sambil mengingat-ingat cerita ibunya bahwa ia adalah anak hasil perselingkuhan ayahnya dengan wanita lain.
Gilja juga mengatakan, bahwa ia hampir membuang Roo Bi saat Roo Bi masih bayi tapi karena tidak tega, ia akhirnya memutuskan merawat Roo Bi.
Gilja lantas mengaku kenapa ia sangat keras pada Roo Na selama ini. Itu karena ia ingin Roo Na lebih baik daripada Roo Bi.
Tangis Roo Bi pun pecah. Ia jatuh terduduk di jalanan dan menangis kencang.
Keesokan harinya, para pendemo berkumpul di depan kediaman Bae, menuntut Roo Na mundur dari dunia politik.
Roo Na yang saat itu hendak pergi menghadiri rapat bersama partainya, dilarang keluar oleh Nyonya Park.
Tapi Roo Na kekeuh ingin pergi. Ia lalu menghubungi polisi dan meminta perlindungan polisi.
Polisi seketika datang. Roo Na pun meninggalkan rumah dengan dikawal polisi dari para demonstran.
Roo Na yang sedang melajukan mobilnya menuju Partai Yeomin, sontak menghentikan mobilnya saat mendengar siaran radio tentang konferensi pers yang akan digelar Roo Bi.
Soyoung yang juga melihat berita konferensi pers itu pun langsung memanggil Chorim.
Chorim terkejut melihat Roo Bi dan langsung memanggil Gilja dan Dongpal.
Se Ra juga langsung ke ruangan Gyeong Min dan menyuruh Gyeong Min menyalakan TV.
Mereka terkejut dan tidak percaya saat Roo Bi mengaku sebagai pelaku yang mengunggah video itu.
Di hadapan ribuan wartawan, Roo Bi mengakui bahwa video itu palsu dan ia merekayasa video itu karena iri pada Roo Na.
Nyonya Park dan Tuan Bae tidak percaya dengan pengakuan Roo Na.
Gilja menangis mendengar pengakuan Roo Bi. Chorim yang tidak tahu apa-apa, berniat menghajar Roo Bi setelah Roo Bi sampai di rumah nanti.
Gilja marah, ia mengancam kalau Chorim tidak akan pernah melihat wajahnya lagi jika Chorim berani menyentuh sehelai pun rambut Roo Bi.
Selesai dengan konferensi pers nya, Roo Na masuk ke ruangan itu.
Ia memeluk Roo Bi di hadapan ribuan wartawan.
"Sudah kubilang kan, ini akan terjadi?" bisik Roo Na dengan wajah puas.
Roo Na lalu memberikan pernyataan.
"Mereka bilang, kebenaran akan menunjukkan jalannya. Hari ini, hal itu terbukti. Video itu membuatku dan keluargaku menderita. Hari ini, pihak lawan mengirimkan para pendemo ke depan rumah kami. Tapi aku, Jeong Roo Bi, tidak akan pernah goyah!"
Roo Bi pergi meninggalkan gedung konferensi pers. Diluar, ia bertemu In Soo yang sengaja datang menjemputnya.
In Soo menatapnya lirih. Roo Bi mencoba tersenyum.
Bersambung ke part 2
Tags
Ruby Ring
Roo Bi menggelar konferensi pers guys 😢😢😢😢 dan semua orang berbalik menyerangnya.
Sy bener-bener kesal sama Gilja disini. Mana dia pakai menyalahkan dan menampar Roo Bi segala.
Malam itu, Gilja membujuk Roo Bi melakukan konferensi pers. Tak hanya itu, ia juga minta Roo Bi memaafkan Roo Na.
Tapi Roo Bi mengaku tidak bisa memaafkan perbuatan Roo Na padanya.
"Ara, Roo Bi-ya, ara. Tapi Roo Na adikmu. Tidak bisakah kau menolong dia demi ibu? Ini bukan tentang pemilihan itu. Jika orang-orang tahu video itu asli, Roo Na akan bunuh diri. Ibu tahu ibu egois. Ibu tahu Roo Na apa yang sudah dilakukan Roo Na padamu sangat keterlaluan dan mengerikan tapi dia tetap putri ibu. Dia putri ibu dan adikmu."
"Ibu salah, Roo Na bukan manusia. Dia monster! Dia iblis!"
Mendengar itu, Gilja pun marah.
"Ibu tahu apa yang sudah dilakukan Roo Na. Dia mencampakkan In Soo, pria yang sangat mencintainya. Dia membohongi semua orang dan tanpa sedikit saja rasa bersalah, dia mencuri wajah dan hidupku. Aku tahu dia adikku, tapi Roo Na bukan manusia. Lupakan dia!"
Plaaak! Gilja menampar Roo Bi.
"Bagaimana bisa kau melakukan itu pada Roo Na! Kau lah yang membuat Roo Na jadi begini! Itu salahmu!"
Sontak, Roo Bi kaget mendengar sang ibu menyalahkannya.
Berikutnya, Gilja meralat ucapannya. Ia mengatakan bahwa itu salahnya dan mengaku akan menanggung dosa Roo Na.
Gilja juga mengatakan bahwa Roo Bi berhutang padanya karena ia sudah membesarkan Roo Bi.
Sontak, Roo Bi bingung mendengar ucapan sang ibu.
Gilja pun mengakui bahwa Roo Bi bukan putri kandungnya.
Roo Bi langsung syok.
Gilja terus memohon agar Roo Bi menyelamatkan putrinya tanpa mempedulikan keterkejutan Roo Bi.
Roo Bi menyusuri jalanan dengan wajah terpukul sambil mengingat-ingat cerita ibunya bahwa ia adalah anak hasil perselingkuhan ayahnya dengan wanita lain.
Gilja juga mengatakan, bahwa ia hampir membuang Roo Bi saat Roo Bi masih bayi tapi karena tidak tega, ia akhirnya memutuskan merawat Roo Bi.
Gilja lantas mengaku kenapa ia sangat keras pada Roo Na selama ini. Itu karena ia ingin Roo Na lebih baik daripada Roo Bi.
Tangis Roo Bi pun pecah. Ia jatuh terduduk di jalanan dan menangis kencang.
Keesokan harinya, para pendemo berkumpul di depan kediaman Bae, menuntut Roo Na mundur dari dunia politik.
Roo Na yang saat itu hendak pergi menghadiri rapat bersama partainya, dilarang keluar oleh Nyonya Park.
Tapi Roo Na kekeuh ingin pergi. Ia lalu menghubungi polisi dan meminta perlindungan polisi.
Polisi seketika datang. Roo Na pun meninggalkan rumah dengan dikawal polisi dari para demonstran.
Roo Na yang sedang melajukan mobilnya menuju Partai Yeomin, sontak menghentikan mobilnya saat mendengar siaran radio tentang konferensi pers yang akan digelar Roo Bi.
Soyoung yang juga melihat berita konferensi pers itu pun langsung memanggil Chorim.
Chorim terkejut melihat Roo Bi dan langsung memanggil Gilja dan Dongpal.
Se Ra juga langsung ke ruangan Gyeong Min dan menyuruh Gyeong Min menyalakan TV.
Mereka terkejut dan tidak percaya saat Roo Bi mengaku sebagai pelaku yang mengunggah video itu.
Di hadapan ribuan wartawan, Roo Bi mengakui bahwa video itu palsu dan ia merekayasa video itu karena iri pada Roo Na.
Nyonya Park dan Tuan Bae tidak percaya dengan pengakuan Roo Na.
Gilja menangis mendengar pengakuan Roo Bi. Chorim yang tidak tahu apa-apa, berniat menghajar Roo Bi setelah Roo Bi sampai di rumah nanti.
Gilja marah, ia mengancam kalau Chorim tidak akan pernah melihat wajahnya lagi jika Chorim berani menyentuh sehelai pun rambut Roo Bi.
Selesai dengan konferensi pers nya, Roo Na masuk ke ruangan itu.
Ia memeluk Roo Bi di hadapan ribuan wartawan.
"Sudah kubilang kan, ini akan terjadi?" bisik Roo Na dengan wajah puas.
Roo Na lalu memberikan pernyataan.
"Mereka bilang, kebenaran akan menunjukkan jalannya. Hari ini, hal itu terbukti. Video itu membuatku dan keluargaku menderita. Hari ini, pihak lawan mengirimkan para pendemo ke depan rumah kami. Tapi aku, Jeong Roo Bi, tidak akan pernah goyah!"
Roo Bi pergi meninggalkan gedung konferensi pers. Diluar, ia bertemu In Soo yang sengaja datang menjemputnya.
In Soo menatapnya lirih. Roo Bi mencoba tersenyum.
Bersambung ke part 2
Ruby Ring Ep 86 Part 2
by
GenkPelangi
at
October 25, 2018
Sebelumnya...
Gyeong Min ikut menemani ibu dan neneknya mengunjungi rumah para lansia.
Mereka sedang berada di rumah salah satu lansia.
"Diluar sangat dingin, kenapa kau tidak menyalakan pemanasnya?" tanya nenek.
"Aku tidak punya uang untuk itu, lagipula aku punya selimut elektrik di sini." jawab lansia itu.
"Nenek, kau sudah meminum obat yang terakhir kali kami kirim untukmu?" tanya Gyeong Min.
"Tentu saja, aku meminumnya sepertinya makan makanan ringan."
"Kalau begitu, biarkan aku tahu apa saja yang kau butuhkan." ucap Gyeong Min.
"Kau tidak hanya tampan, tapi juga baik." puji lansia itu.
Ternyata di sana tak hanya mereka, tapi juga ada Geum Hee dan Jin Hee.
Jin Hee pun pamit.
Lansia itu lantas memberikan ongkos taksi untuk Gyeong Min.
Gyeong Min jelas menolak tapi lansia itu minta Gyeong Min menerima nya.
*Harusnya Roo Na nih yg menemani Gyeong Min, bukan Jin Hee. Jika itu Roo Bi, Roo Bi pasti ikut menemani suaminya.
Tuan Bae sedang memikirkan video Roo Na ketika Roo Na pulang.
Heran melihat rumah yang sepi, Roo Na pun bertanya pada Tuan Bae dimana Nyonya Park dan nenek.
"Kau tidak tahu mereka mengunjungi para lansia hari ini?" jawab Tuan Bae kesal.
"Ayah, kau tahu betapa sibuknya aku." ucap Roo Na.
"Lalu apa? Kami harus beradaptasi dengan jadwalmu?" tanya Tuan Bae.
"Bukan begitu." jawab Roo Na.
Tuan Bae lantas melemparka koran yang berisi artikel Roo Na terkait video itu.
"Kau mempermalukan kami setiap waktu!"
Roo Na yang tak tahu harus menjawab apalagi pun memutuskan pergi ke kamarnya.
Setelah Roo Na pergi, Tuan Bae menghubungi Pak Kim.
"Bagaimana perkembangan apa yang kuminta padamu untuk dilakukan?"
"Tunggulah sebentar. Kami masih menganalisis video itu." jawab Pak Kim.
Roo Na menghubungi ibunya. Ia pun kesal mengetahui sang ibu belum bicara dengan Roo Bi soal konferensi pers.
"Ibu kau mau aku mati!"
"Untuk apa aku melakukan itu!"
"Kau hanya perlu membujuk Roo Na!"
"Roo Bi-ya."
"Kau lupa yang kukatakan? Ini semua salahmu!" ucap Roo Na, sebelum mengakhiri pembicaraannya dengan sang ibu.
Gilja kesal. Tak lama kemudian, muncul lah berita di TV tentang Roo Na yang menolak mundur dari dunia politik setelah skandalnya merebak.
Kesal, Gilja menyuruh Chorim mematikan TV. Semula Chorim tak mau.
"Kubilang matikan!" suruh Gilja dengan nada tinggi.
Dongpal pun menyuruh Chorim mematikan TV. Chorim mengerti dan mematikan TV.
Gilja lalu teringat kata-kata Roo Bi, tentang Roo Na yang tidak memenuhi syarat masuk ke dunia politik.
"Jika kita mengungkap kebenarannya sekarang, itu akan lebih baik!" ucap Roo Bi.
"Roo Bi benar. Kebenaran cepat atau lambat akan menunjukkan jalannya. Roo Na mungkin akan sedikit menderita karena konsekuensi yang harus dihadapinya. Tapi dia masih saja berkeras masuk ke dunia politik."
Gilja lalu berniat menghubungi Roo Na tapi tak jadi dan memutuskan bicara langsung dengan Roo Na.
Gilja pun langsung mendatangi Roo Na ke rumah Gyeong Min.
Ia menunggu Roo Na diluar. Tak lama kemudian, Roo Na keluar dan langsung menyuruh ibunya masuk ke mobil.
Mereka bicara di mobil.
"Bagaimana suami, nenek dan mertuamu?" tanya Gilja.
"Mereka sudah tidur. Apa yang terjadi? Ibu sudah bicara dengan Roo Na?"
"Roo Bi-ya, ibu berpikir ini salah. Tidak masuk akal kau masih melanjutkannya setelah semua ini. Lagipula mertuamu menentangnya dan suamimu tidak mendukungmu."
"Ibu datang ke sini hanya untuk mengatakan itu!"
"Bagaimana video itu? Ibu tidak tahu banyak soal internet tapi..."
"Sudah kubilang itu bukan aku!"
"Tentu saja itu kau! Dan pria itu Na In Soo. Aku sudah tahu kau mencuri wajah Roo Bi."
Roo Na pun syok. Tak lama kemudian, Roo Na marah.
"Apa yang ibu tahu? Ibu tahu apa? Itu bukan aku. Bukan."
Roo Na lantas keluar dari mobilnya. Gilja menyusulnya.
"Roo Na-ya, mau sampai kapan kau seperti ini?"
"Aku bukan Roo Na. Aku Roo Bi!" ucap Roo Na.
Roo Na lalu menatap ibunya.
"Apa ibu sudah gila? Apa ibu bodoh? Ini wajah Jeong Roo Bi."
"Saat ingatan Roo Bi kembali, dia sangat marah. Bagaimana bisa kau menyuruh Roo Bi melakukan konferensi pers dan mengatakan video itu palsu! Apa itu yang dilakukan manusia!"
"Lalu apa yang ibu lakukan? Jika kau kasihan padanya, kenapa kau tidak mengatakan rahasiaku! Itu karena kau tahu kami tidak bisa kembali seperti dulu. Kenapa? Karena aku istri Bae Gyeong Min dan kami hampir memiliki anak!"
Plaaak! Gilja menampar Roo Na.
"Apa kau punya hak menamparku! Kenapa kau sangat membenciku!"
Gilja tambah marah.
"Bagaimana bisa kau melakukan hal yang mengerikan pada kakakmu! Roo Bi sangat baik padamu! Kau sangat berharga untuknya! Kau dan aku harus mati sekarang! Jika kita mati, hal ini akan berakhir!"
"Kenapa aku harus mati? Jika aku mati, aku tidak akan pergi sejauh ini."
Tangis Gilja pecah. Ia merasa gagal mendidik Roo Na.
"Kenapa kau sangat membenciku? Semua yang kau butuhkan hanyalah Roo Bi dan Roo Bi. Tidak seorang pun yang mengakuiku! Tidak seorang pun yang mencintaiku! Tapi sekarang semua orang mengenaliku! Semua orang mengatakan aku pintar! Aku bukan lagi si pembuat masalah! Aku bukan lagi wanita penggoda! Tidak peduli apa yang kau katakan, aku Jeong Roo Bi sekarang!"
"Ini salahku. Aku minta maaf. Tapi Roo Na-ya, kumohon berhentilah."
"Ibulah yang harus berhenti, jadi bicaralah dengan Roo Bi. Jika polisi menangkap pelaku penyebaran video, aku selesai dan aku akan menyeret Roo Bi jatuh bersamaku. Ibu dan bibi juga akan hancur. Jadi suruh Roo Bi mengadakan konferensi pers. Jika tidak, aku benar-benar akan mengakhiri semuanya." ancam Roo Na.
Tangis Gilja makin deras.
Bersambung...........
Tags
Ruby Ring
Gyeong Min ikut menemani ibu dan neneknya mengunjungi rumah para lansia.
Mereka sedang berada di rumah salah satu lansia.
"Diluar sangat dingin, kenapa kau tidak menyalakan pemanasnya?" tanya nenek.
"Aku tidak punya uang untuk itu, lagipula aku punya selimut elektrik di sini." jawab lansia itu.
"Nenek, kau sudah meminum obat yang terakhir kali kami kirim untukmu?" tanya Gyeong Min.
"Tentu saja, aku meminumnya sepertinya makan makanan ringan."
"Kalau begitu, biarkan aku tahu apa saja yang kau butuhkan." ucap Gyeong Min.
"Kau tidak hanya tampan, tapi juga baik." puji lansia itu.
Ternyata di sana tak hanya mereka, tapi juga ada Geum Hee dan Jin Hee.
Jin Hee pun pamit.
Lansia itu lantas memberikan ongkos taksi untuk Gyeong Min.
Gyeong Min jelas menolak tapi lansia itu minta Gyeong Min menerima nya.
*Harusnya Roo Na nih yg menemani Gyeong Min, bukan Jin Hee. Jika itu Roo Bi, Roo Bi pasti ikut menemani suaminya.
Tuan Bae sedang memikirkan video Roo Na ketika Roo Na pulang.
Heran melihat rumah yang sepi, Roo Na pun bertanya pada Tuan Bae dimana Nyonya Park dan nenek.
"Kau tidak tahu mereka mengunjungi para lansia hari ini?" jawab Tuan Bae kesal.
"Ayah, kau tahu betapa sibuknya aku." ucap Roo Na.
"Lalu apa? Kami harus beradaptasi dengan jadwalmu?" tanya Tuan Bae.
"Bukan begitu." jawab Roo Na.
Tuan Bae lantas melemparka koran yang berisi artikel Roo Na terkait video itu.
"Kau mempermalukan kami setiap waktu!"
Roo Na yang tak tahu harus menjawab apalagi pun memutuskan pergi ke kamarnya.
Setelah Roo Na pergi, Tuan Bae menghubungi Pak Kim.
"Bagaimana perkembangan apa yang kuminta padamu untuk dilakukan?"
"Tunggulah sebentar. Kami masih menganalisis video itu." jawab Pak Kim.
Roo Na menghubungi ibunya. Ia pun kesal mengetahui sang ibu belum bicara dengan Roo Bi soal konferensi pers.
"Ibu kau mau aku mati!"
"Untuk apa aku melakukan itu!"
"Kau hanya perlu membujuk Roo Na!"
"Roo Bi-ya."
"Kau lupa yang kukatakan? Ini semua salahmu!" ucap Roo Na, sebelum mengakhiri pembicaraannya dengan sang ibu.
Gilja kesal. Tak lama kemudian, muncul lah berita di TV tentang Roo Na yang menolak mundur dari dunia politik setelah skandalnya merebak.
Kesal, Gilja menyuruh Chorim mematikan TV. Semula Chorim tak mau.
"Kubilang matikan!" suruh Gilja dengan nada tinggi.
Dongpal pun menyuruh Chorim mematikan TV. Chorim mengerti dan mematikan TV.
Gilja lalu teringat kata-kata Roo Bi, tentang Roo Na yang tidak memenuhi syarat masuk ke dunia politik.
"Jika kita mengungkap kebenarannya sekarang, itu akan lebih baik!" ucap Roo Bi.
"Roo Bi benar. Kebenaran cepat atau lambat akan menunjukkan jalannya. Roo Na mungkin akan sedikit menderita karena konsekuensi yang harus dihadapinya. Tapi dia masih saja berkeras masuk ke dunia politik."
Gilja lalu berniat menghubungi Roo Na tapi tak jadi dan memutuskan bicara langsung dengan Roo Na.
Gilja pun langsung mendatangi Roo Na ke rumah Gyeong Min.
Ia menunggu Roo Na diluar. Tak lama kemudian, Roo Na keluar dan langsung menyuruh ibunya masuk ke mobil.
Mereka bicara di mobil.
"Bagaimana suami, nenek dan mertuamu?" tanya Gilja.
"Mereka sudah tidur. Apa yang terjadi? Ibu sudah bicara dengan Roo Na?"
"Roo Bi-ya, ibu berpikir ini salah. Tidak masuk akal kau masih melanjutkannya setelah semua ini. Lagipula mertuamu menentangnya dan suamimu tidak mendukungmu."
"Ibu datang ke sini hanya untuk mengatakan itu!"
"Bagaimana video itu? Ibu tidak tahu banyak soal internet tapi..."
"Sudah kubilang itu bukan aku!"
"Tentu saja itu kau! Dan pria itu Na In Soo. Aku sudah tahu kau mencuri wajah Roo Bi."
Roo Na pun syok. Tak lama kemudian, Roo Na marah.
"Apa yang ibu tahu? Ibu tahu apa? Itu bukan aku. Bukan."
Roo Na lantas keluar dari mobilnya. Gilja menyusulnya.
"Roo Na-ya, mau sampai kapan kau seperti ini?"
"Aku bukan Roo Na. Aku Roo Bi!" ucap Roo Na.
Roo Na lalu menatap ibunya.
"Apa ibu sudah gila? Apa ibu bodoh? Ini wajah Jeong Roo Bi."
"Saat ingatan Roo Bi kembali, dia sangat marah. Bagaimana bisa kau menyuruh Roo Bi melakukan konferensi pers dan mengatakan video itu palsu! Apa itu yang dilakukan manusia!"
"Lalu apa yang ibu lakukan? Jika kau kasihan padanya, kenapa kau tidak mengatakan rahasiaku! Itu karena kau tahu kami tidak bisa kembali seperti dulu. Kenapa? Karena aku istri Bae Gyeong Min dan kami hampir memiliki anak!"
Plaaak! Gilja menampar Roo Na.
"Apa kau punya hak menamparku! Kenapa kau sangat membenciku!"
Gilja tambah marah.
"Bagaimana bisa kau melakukan hal yang mengerikan pada kakakmu! Roo Bi sangat baik padamu! Kau sangat berharga untuknya! Kau dan aku harus mati sekarang! Jika kita mati, hal ini akan berakhir!"
"Kenapa aku harus mati? Jika aku mati, aku tidak akan pergi sejauh ini."
Tangis Gilja pecah. Ia merasa gagal mendidik Roo Na.
"Kenapa kau sangat membenciku? Semua yang kau butuhkan hanyalah Roo Bi dan Roo Bi. Tidak seorang pun yang mengakuiku! Tidak seorang pun yang mencintaiku! Tapi sekarang semua orang mengenaliku! Semua orang mengatakan aku pintar! Aku bukan lagi si pembuat masalah! Aku bukan lagi wanita penggoda! Tidak peduli apa yang kau katakan, aku Jeong Roo Bi sekarang!"
"Ini salahku. Aku minta maaf. Tapi Roo Na-ya, kumohon berhentilah."
"Ibulah yang harus berhenti, jadi bicaralah dengan Roo Bi. Jika polisi menangkap pelaku penyebaran video, aku selesai dan aku akan menyeret Roo Bi jatuh bersamaku. Ibu dan bibi juga akan hancur. Jadi suruh Roo Bi mengadakan konferensi pers. Jika tidak, aku benar-benar akan mengakhiri semuanya." ancam Roo Na.
Tangis Gilja makin deras.
Bersambung...........
Pembacaan Naskah Pertama 'Bok Soo's Back', Drama Terbaru SBS.
by
GenkPelangi
at
October 25, 2018
Drama terbaru SBS 'Bok Soo's Back' yang siap tayang November nanti, menggantikan 'Where Stars Land' baru saja merilis foto pembacaan naskah pertama mereka.
Yoo Seung Ho akan memainkan karakter utama bernama Kang Bok Soo. Ia dikeluarkan dari sekolah setelah dijebak sebagai pelaku kekerasan. Ia pun bersumpah untuk membalaskan dendamnya pada orang-orang yang sudah menjahatinya. Setelah dewasa, ia kembali ke sekolah bersiap untuk balas dendam tapi malah dihadapkan dengan serangkaian kejadian tak terduga.
Jo Bo Ah berperan sebagai Son Soo Jung, cinta pertama Bok Soo, yang mengajar di sebuah sekolah sebagai guru kontrak.
Sementara Kwak Dong Yeon akan memerankan karakter antagonis untuk pertama kalinya.
Selain pemeran di atas, para aktor senior seperti Kim Mi Kyung, Cheon Ho Jin. Eom Hyo Seop juga turut mewarnai serial ini.
Kim Mi Kyung akan menjadi ibu Bok Soo.
Cheon Ho Jin adalah guru Bok Soo yang baik hati dan selalu melindungi murid-muridnya.
Eom Hyo Seop akan menjadi Kepala Sekolah yang memiliki sifat kocak.
Kim Dong Young juga akan ikut menjadi bagian dari sekolah sebagai pengawas Yoo Seung Hoo dan mantan teman sekolahnya.
Drama ini rencananya akan tayang Desember nanti, menggantikan 'Where Stars' Land.
Source : Dramabeans
Subscribe to:
Posts (Atom)
About Me
Kumpulan Sinopsis
- Sinopsis Adamas
- Sinopsis Again My Life
- Sinopsis Alice
- Sinopsis Anna
- Sinopsis Babel
- Sinopsis Big Mouth
- Sinopsis Blessing of the Sea
- Sinopsis Blind
- Sinopsis Defendant
- Sinopsis Different Dreams
- Sinopsis Fantastic
- Sinopsis Graceful Family
- Sinopsis Gyeongseong Creature
- Sinopsis Happiness
- Sinopsis Hide and Seek
- Sinopsis Hide Identity
- Sinopsis I Have a Lover
- Sinopsis King Maker : The Change of Destiny
- SInopsis King the Land
- Sinopsis Lies of Lies
- Sinopsis Love Rain
- Sinopsis Maestra
- Sinopsis Moving
- Sinopsis My Golden Life
- Sinopsis My Happy End
- Sinopsis My Perfect Stranger
- Sinopsis Oh My Geum Bi
- Sinopsis Perfect Marriage Revenge
- Sinopsis Ruby Ring
- Sinopsis Ruler : Master Of The Mask
- Sinopsis Selection : The War Between Women
- Sinopsis Song of the Bandits
- Sinopsis still 17
- Sinopsis Temptation Of An Angel
- Sinopsis The Game : Towards Zero
- Sinopsis The Glory
- Sinopsis The Great Show
- Sinopsis The Legend Of The Blue Sea
- Sinopsis The Police Station Next to The Fire Station
- Sinopsis The Princess Man
- Sinopsis The Promise
- Sinopsis The World of the Married
- Sinopsis The Worst of Evil
- Sinopsis Train
- Sinopsis Undercover
- Sinopsis Unknown Woman
- Sinopsis Vigilante
- Sinopsis Watcher
- Sinopsis Wonderful World
Labels
- Adamas (1)
- Again My Life (20)
- Alice (6)
- Babel (47)
- Big Mouth (24)
- Blessing of the Sea (24)
- Blind (9)
- Defendant (35)
- Different Dreams (81)
- Fantastic (42)
- Flower of Evil (10)
- Good Witch (3)
- Graceful Family (63)
- Happines (24)
- Hide and Seek (77)
- Hide Identity (1)
- I Have a Lover (88)
- King Maker : The Change of Destiny (62)
- Lean Of You - Jung Yup (1)
- Lee Yoo Ri Setuju Bintangi Drama MBC Selanjutnya Spring Must Be Coming (1)
- Lies of Lies (32)
- live up to your name (36)
- Love Rain (16)
- Love Story - Lyn (1)
- Maestra (5)
- My Golden Life (100)
- My Happy End (15)
- Oh My Geum Bi (6)
- Perfect Marriage Revenge (2)
- Ruby Ring (181)
- Ruler : Master Of The Mask (56)
- Selection : The War Between Women (63)
- SInopsis King the Land (1)
- Temptation Of An Angel (22)
- The Game : Towards Zero (50)
- The Glory (1)
- The Great Show (62)
- The Legend Of The Blue Sea (39)
- The Police Station Next to The Fire Station (3)
- The Princess Man (24)
- The Promise (211)
- The Road : The Tragedy of One (1)
- The Second Anna (5)
- The World of the Married (21)
- The Worst of Evil (1)
- Train (2)
- Undercover (9)
- Unknown Woman (92)
- VIP (1)
- Watcher (65)
Blog Archive
- ► 2020 (285)
- ► 2019 (614)
- ► 2018 (436)
- ► 2017 (209)
Recent Comments
Followers
-
[Sebelumnya ] Di kediamannya, Hae Sung sedang latihan dibimbing oleh Chang Suk. “Pikiran kosong, mata kosong, tapi setelah ia menemuk...
-
Sebelumnya.... 1 Tahun Kemudian…. Hae Sung dan Chang Suk tampak sedang bersiap2. Chang Suk berkata, setahun sudah berlalu. Hae ...