Sebelumnya...
Lanjut The Promise lagi yaa... bulan ini sy mau ngebut ngerjain drama ini dulu sama Dong Yi beberapa episode... Untuk drama yg lain sy lanjut bulan depan ya....
Na Yeon dan Dong Jin tiba di ruang duka.
Hwi Kyung menatap Na Yeon dengan kesal.
Sementara itu, Na Yeon menatap foto Pimpinan Park dan berkata dalam hatinya kalau ia bukan Do Hee, tapi Na Yeon.
Na Yeon : Do Hee yang kau kagumi adalah saudara kembarku tapi Do Hee tewas di tangan keluarga putrimu. Putriku juga. Jeoneun jigeum butoe, aku akan meminjam nama Do Hee untuk membalas keluarga putrimu.
Dong Jin lalu memberi Hwi Kyung semangat. Ia minta Hwi Kyung memberitahunya kapan pun Hwi Kyung membutuhkan bantuan.
Young Sook lantas menatap Na Yeon. Ia minta maaf karena belum sempat menjenguk Na Yeon. Na Yeon pun mengucapkan belasungkawanya.
Young Sook langsung memeluk Na Yeon. Tangisnya pecah.
Melihat itu, Dong Jin pun menyuruh Young Sook istirahat dan menyuruh Hwi Kyung menjaga Young Sook.
Dong Jin lalu keluar diantar Young Sook.
Tinggal lah Hwi Kyung dan Na Yeon. Hwi Kyung yang masih salah paham pun berkata, kalau ia yakin, ayahnya tidak menginginkan kedatangan Na Yeon. Na Yeon mengklaim dirinya lupa ingatan, jadi tidak bisa membela dirinya.
Na Yeon kemudian pergi.
Kyung Wan, Yoo Kyung, Se Jin dan Tae Joon duduk di satu ruangan bersama 3 dewan direksi. Seorang dewan direksi berkata, ia mencemaskan masa depan Baekdo karena Pimpinan Park sudah tidak ada sekarang. Dewan direksi yang lain menyahut mereka punya Kyung Wan, jadi tidak perlu cemas.
Yang satunya lagi berkata, mereka sekarang bisa menghancurkan AP Food dan fokus pada kemajuan perusahaan.
Kyung Wan : Dia seperti pilar yang kokoh. Itu cukup membebani. Aku khawatir juga.
Dewan Direksi 1: Anda punya menantu yang kompeten dan putri yang akan segera bergabung dengan perusahaan, jadi apa yang perlu dicemaskan?
Yoo Kyung : Kami membutuhkan kalian. Tolong bantu putri kami.
Se Jin tersenyum, terima kasih...
Para dewan direksi berkata, mereka harus bersatu disaat seperti ini dan mereka juga yakin para dewan direksi akan memilih Kyung Wan sebagai pimpinan mereka, namun masalahnya adalah surat wasiat.
Tae Joon beranjak pergi.
Diluar, ia berpapasan dengan Na Yeon.
Merasa familiar dengan sosok wanita yang baru saja berpapasan dengannya, ia pun mengejar Na Yeon.
Namun, Se Jin datang tepat disaat Tae Joon berusaha mendekati Na Yeon.
Na Yeon langsung pergi.
Se Jin tanya, apa Tae Joon kenal wanita itu. Tae Joon hanya berkata, kalau wanita itu terlihat familiar.
Se Jin lalu menyuruh Tae Joon masuk. Ia berkata, ayahnya mencari Tae Joon.
Na Yeon juga sempat papasan dengan Man Jung. Bukan hanya papasan, tapi menabraknya juga.
Man Jung yang tak sadar itu Na Yeon, langsung memarahi Na Yeon dan menyuruh Na Yeon minta maaf.
Na Yeon pun pergi begitu saja membuat ia tambah kesal.
Man Jung meratapi kepergian Pimpinan Park. Ia bilang, harusnya Pimpinan Park melihat Se Jin punya anak dulu dan melihat Hwi Kyung menikah, baru boleh pergi.
Mendengar suara Man Jung, Tae Joon, Se Jin dan Yoo Kyung datang. Mereka, terutama Yoo Kyung, kesal melihat kelakuan Man Jung.
Man Jung lalu menyalami Young Sook. Tapi begitu melihat wajah Young Sook, ia langsung mengasihani Young Sook dan mengatakan, Young Sook masih muda tapi sudah menjadi janda. Man Jung juga mengatakan usia Young Sook.
*Di Korea, menanyakan usia seseorang itu gak sopan.
Saat melihat Hwi Kyung, Man Jung berkata, bagaimana Pimpinan Park bisa meninggalkan anak setampan dan setinggi Hwi Kyung.
Yoo Kyung pun menyuruh Tae Joon mengusir Man Jung.
Tae Joon langsung mengajak ibunya pergi. Sang ibu pun berkata, ia berinisiatif datang karena tahu Tae Joon tidak sempat menghubunginya. Man Jung lalu menyapa Se Jin.
Kesal, Yoo Kyung pun meninggalkan mereka.
Tae Joon mengajak Man Jung pergi, tapi Man Jung menolak dan mengaku masih mau bicara. Tapi Tae Joon memaksa ibunya itu pergi.
Na Yeon sedang menuju pulang ke rumah Do Hee. Di tengah perjalanan, Na Yeon bilang pada Se Gwang kalau ia mau ke suatu tempat. Se Gwang pun menyuruh Na Yeon mengatakannya. Se Gwang bilang, ia disuruh Dong Jin untuk menemui Na Yeon mencari udara segar. Tapi Na Yeon ingin pergi sendiri. Se Gwang tidak mau, ia takut pada Sung Joo. Na Yeon pun berkata, kalau ia bukan orang bodoh yang tidak bisa menemukan jalan ke rumanya sendiri.
Ternyata Na Yeon pergi ke restoran ibunya. Ia menangis melihat sang ibu menangis.
"Eomma, mianhae. Tunggu lah sebentar lagi." batinnya.
Eun Bong tiba2 datang. Mendengar suara Eun Bong, Na Yeon langsung pergi.
Sontak Eun Bong heran dan penasaran siapa sosok wanita berdiri di depan restorannya.
Joong Dae lalu keluar dan mengatakan jika Mal Sook masih sama, belum merelakan kepergian Na Yeon dan Sae Byeol.
Sung Joo marah saat tahu Se Gwang membiarkan Na Yeon pergi sendiri. Sung Joo berkata, putrinya sedang amnesia jadi tidak seharusnya Se Gwang meninggalkannya sendiri. Sung Joo lalu menyuruh Se Gwang mencari Na Yeon.
Usai bicara dengan Se Gwang, Sung Joo pun cemas. Ia takut ingatan putrinya sudah kembali dan putrinya pergi menemui Eun Bong.
Saat Sung Joo berniat menghubungi Eun Bong, Na Yeon pulang. Sung Joo langsung memarahi Na Yeon.
"Ada apa denganmu! Kau mau membuatku gila! Bagaimana kalau kau kecelakaan lagi!"
Na Yeon : Aku baik-baik saja sekarang.
Sung Joo : Kau tidak baik-baik saja! Kenapa kau pergi sendirian! Kenapa!
Na Yeon sontak kaget dibentak2 Sung Joo seperti itu. Sung Joo lalu memeluk Na Yeon.
"Do Hee-ya, jangan membuatku ketakutan. Tolong tetaplah disisiku. Jebal, Do Hee-ya!"
"Jusungeyo. Aku tidak akan begini lagi. Aku tidak akan pernah membuatmu cemas."
*Scene yg menyebalkan menurut sy.. kalau gitu mah lo rantai aja si Do Hee biar gk kemana2 lagi dia.
Yoo Kyung dan keluarganya baru tiba di rumah. Kyung Wan menyuruh menantu dan putrinya istirahat karena kematian Pimpinan Park belum 3 hari dan mereka masih harus ke rumah duka.
Se Jin lalu menanyakan wasiat kakeknya. Ia sedikit kesal lantaran wasiat sang kakek baru bisa dibacakan setelah 49 hari kematian kakeknya.
Yoo Kyung cemas, ia takut ayahnya tidak mewariskan apapun untuknya. Karena itulah ia minta Tae Joon dan Se Jin menjaga sikap sampai wasiat itu dibacakan.
Yoo Kyung lalu menyuruh Tae Joon ikut dengannya.
Di dapur, Yoo Kyung memarahi Tae Joon soal Man Jung. Ia berkata, bagaimana bisa Man Jung datang ke pemakaman ayahnya setelah minum alkohol dan menyebabkan keributan. Tae Joon pun minta maaf. Man Jung berkata, ia tidak pernah dipermalukan seperti itu selama hidupnya. Ia lalu meminta Tae Joon menjaga sikap agar Se Jin tidak malu.
Tae Joon masuk ke kamar saat Se Jin sedang siap2 untuk tidur. Se Jin menanyakan apa yang dikatakan ibunya. Tae Joon berkata, bukan apa-apa.
Se Jin : Aku yakin dia marah karena ibumu. Tolong mengertilah. Kau tahu ibuku hidup dengan memikirkan kata orang.
Tae Joon : Ibuku yang salah.
Se Jin lantas memeluk Tae Joon.
Se Jin : Terima kasih sayang. Tolong mengertilah. Berpikir lah yang baik tentang ibuku.
Sementara Tae Joon terlihat sedikit kesal.
Bersambung ke part 2...
-
Sinopsis Wonderful World Episode 1-16
Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.
-
Duis non justo nec auge
Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.
-
Vicaris Vacanti Vestibulum
Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.
-
Vicaris Vacanti Vestibulum
Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.
-
Vicaris Vacanti Vestibulum
Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.
Dong Yi Ep 1 Part 2
by
GenkPelangi
at
April 12, 2019
Sebelumnya...
Dong Yi membawa polisi ke pria itu. Tapi saat polisi tiba disana, pria itu sudah tewas. Dong Yi kaget, ia lantas memeriksa nadi pria itu dan memang benar, pria itu sudah meninggal. Dong Yi terkejut. Ia mengatakan, pria itu tadi masih hidup.
Di istana, Oh Tae Suk terkejut mendapat laporan Jang Ik Heon tewas. Pengawal juga berkata, Menteri Hukum Yi Jo dan Menteri Keuangan Kedua, Han Jung So juga ditemukan tewas. Tae Suk bertanya-tanya, bagaimana itu bisa terjadi.
Mayat Jang Ik Heon diperiksa oleh petugas koroner. Melihat itu, Dong Yi berkata yang merasa lakukan salah. Dong Yi bilang, tubuh mayat yang sudah terkena air, harusnya dibungkus dengan kain linen dan bukan jerami.
"Kau akan menghancurkan semua bukti! Dan lihatlah, mereka bahkan tidak mengambil sepatunya!" ucap Dong Yi.
Si petugas kesal mendengarnya.
Dong Yi : Aku minta maaf, tapi semua yang kau lakukan ini salah! Laki2 ini banyak menelan air. Di buku "Risalah Kedokteran Forensik" mengatakan tubuh mayat yang tenggelam harus dibungkus dengan kapas. Lhatlah, jari2nya berkerut dan itu harus segera ditutup dengan busa putih!
Petugas : Diam kau! Kau pikir kau ini siapa!
Lalu Kapten Polisi datang dan mengatakan kalau apa yang dikatakan Dong Yi benar. Kapten itu lantas menegur bawahannya yang tidak tahu dasar forensik mengurus mayat. Polisi yang satunya bertanya, darimana Dong Yi tahu semua itu. Dong Yi pun berkata, ayahnya seorang koronen.
Kapten polisi lalu menarik Dong Yi ke bawah jembatan. Ia berkata, akan memberikan Dong Yi hadiah jika Dong Yi memberinya informasi.
Dong Yi tertarik. Kapten polisi bertanya, apa Jang Ik Heon sempat mengatakan sesuatu pada Dong Yi sebelum meninggal. Dong Yi mengaku, pria itu mencoba mengatakan sesuatu tapi suaranya tidak keluar. Dong Yi pun bertanya apa ia masih bisa dapat hadiah. Kapten polisi mengetok kepala Dong Yi dan mengaku, bahwa sia2 saja ia datang kesana.
Seo Yong Gi tiba di Saheonbu dan bertanya dimana mayat2 itu. Kapten polisi berkata, semua sudah dikirim ke kamar mayat. Yong Gi kemudian bertanya, bukti2 pembunuhan. Kapten polisi berkata, semua sudah lengkap. Tapi saat ditanya, waktu terjadinya pembunuhan, ia gelagapan dan malah menyuruh rekannya yang menjawab. Sang rekan pun meminta maaf karena belum bisa menyimpulkan waktu pembunuhan.
"Apa jabatanmu?" tanya Yong Gi.
"Aku..Aku..Aku adalah Letnan Polisi, Hwang Jong Gu."
"Lambat, Tidak efisien, dan Tidak berguna, tapi seorang Letnan. Mulai hari ini, kau bukan lagi letnan polisi, tapi seorang polisi penjaga."
Sontak Jong Gu kaget. Yong Gi lalu berkata, bahwa seorang pria harus tahu batasan diri sendiri.
Yong Gi : Aku akan memeriksa mayat-mayat ini. Pergi dan cari laki2 yang aku jelaskan tadi.
Dong Joo menghindari kontak mata dengan penjaga istana. Polisi yang melihatnya pun jadi curiga. Polisi kemudian berjalan ke arah Dong Joo. Tepat saat itu,
Dong Yi datang dan polisi itu hanya melewati Dong Joo saja. Dong Joo lega dan tanya kenapa Dong Yi ada disana. Dong Yi berkata, ia tadi ada di pasar dan ingin pulang bersama kakaknya.
Di rumah, Dong Joo terkejut sekaligus antusias mendengar cerita adiknya yang menemukan mayat Jang Ik Heon. Dong Joo tanya, apa Dong Yi tidak takut.
Dong Yi berkata, kalau ia sering melihat ayah mereka melakukan otopsi selama ini dan sering membaca buku forensik juga.
Lalu kemudian, ayah mereka, Choi Hyo Won, datang membawakan baki berisi makanan dan menyuruh mereka makan.
Dong Joo : Ayah, Dong Yi kita ini sangat pemberani untuk ukuran seumuran nya. Gadis kecil ini bahkan lebih berani dari laki2! Aku yakin dia bukanlah orang biasa!
Dong Yi : Mengapa aku tidak boleh melakukan sesuatu hal hanya karena aku wanita? Aku menggunakan otakku!
Hyo Won : Iya, kau benar sekali. Siapa yang peduli kau laki2 atau perempuan asalkan kau berbakat?
Dong Yi : Tapi sepertinya dia memang gadis tomboy! Tidak heran kau belum juga terpilih pada awal tahun!
Dong Yi : Hal itu bukan karena saya tidak dipilih.
Hyo Won : Pesta tahun baru?
Dong Joo : Iya, ayah. Mereka selalu memilih anak2 setiap tahun untuk menggunakan baju dari sutra dan memberikan hadiah tahun baru kepada para bangsawan.
Hyo Won : Oh, itu benar. Kau ingin berada di kementerian.
Dong Yi : Iya, tapi aku belum mendapatkannya Mereka bilang akan memilih anak yang berasal dari keluarga biasa. Mereka bilang tidak boleh ada anak keluarga miskin. Aku sangat ingin menggunakan baju sutra itu.
Hyo Won sedih mendengarnya.
Dong Yi lalu teringat kue nya. Ia pun langsung mengeluarkannya dari dalam tas jeraminya dan memberikannya pada ayah dan kakaknya. Dong Joo berkata, itkue mahal. Hyo Won mencicipinya dan berkata rasanya enak. Dong Yi sangat senang bisa memberikan kue itu pada ayah dan kakaknya.
Sekarang Dong Yi sudah tidur. Ayah dan kakaknya meletakkan kue bagian Dong Yi di dekat kepala Dong Yi. Dong Joo menyuruh ayahnya tidur.
Ayahnya lalu membahas kejadian di Dosung.
"Mereka membunuh seorang bangsawan terkaya di daerah selatan. Aku heran, siapa di balik semua kejadian ini."
Dong Joo lalu pamit, ia bilang ingin memeriksa pintu.
Setelah Dong Joo pergi, Hyo Won mengelus kepala Dong Yi. Lalu ia mengeluarkan dompetnya dan teringat kala Dong Yi memberikan dompet itu sebagai hadiah.
Dong Yi mengaku, menghabiskan waktu 5 hari hanya untuk membuat dompet itu dan meminta sang ayah membawa dompet itu kemana pun sang ayah pergi.
Hyo Won lalu kembali mengelus kepala Dong Yi. Terlihat sekali bahwa Dong Yi sangat disayangi kakak dan ayahnya.
Dong Joo menghirup udara sambil menatap langit. Tak lama kemudian, ia mendengar langkah kaki seseorang. Dong Joo pun langsung memelintir pria itu dan tanya siapa dia. Yong Gi masuk dan meminta Dong Joo melepaskan pria itu. Yong Gi bilang, pria itu datang dengannya.
Hyo Won keluar dan menghampiri Yong Gi. Ia bersikap hormat pada Yong Gi. Ya, Hyo Won dan Yong Gi saling kenal. Hyo Won penasaran kenapa Yong Gi mencarinya. Yong Gi berkata, ia adalah seorang Kepala Polisi dan jika ia sudah punya keinginan, ia bisa menemukan Hyo Won dengan mudah. Yong Gi lalu bertanya, kenapa Hy Won mengilang tanpa pamit.
Yong Gi : Aku sangat marah atas menghilangnya kau oleh karena itu aku segera mencarimu. Tapi aku menunggu saja karena aku tahu pasti ada sebuah alasan mengapa kau melakukan itu.
Hyo Won : Kau seharusnya tidak berada disini bersama orang2 miskin sepertiku ini. Tidakkah itu bisa mengganggu reputasimu?
Yong Gi : Apakah aku seorang laki2 yang begitu peduli dengan sebuah reputasi? Kau memang seseorang yang miskin. Tapi dihatiku, kau adalah yang terbaik dan menjadi guru bagiku.
Yong Gi mengajak Hyo Won memeriksa mayat.
Dua polisi bawahan Yong Gi mulai bergosip, mengatai Hyo Won. Mereka tidak yakin orang miskin sepert Hyo Won bisa mengotopsi mayat.
Yong Gi : Bagaimana?
Hyo Won : Ketiga tubuh ini memiliki beberapa luka tusukan. Sepertinya disebabkan tusukan pedang yang membuat pembuluh darah utama pecah dan menyebabkan dia mati.
Yong Gi : Letnan polisi itu berspekulasi bahwa tusukan itu dikarenakan pedang berbilah ganda.
Hyo Won : Iya sepertinya memang begitu.
Yong Gi lalu menanyakan lokasi pembunuhan. Hyo Won berkata, dua tubuh ditemukan di lokasi pembunuhan tapi Dae Sa Yong Gam meninggal di tempat berbeda saat ditemukan.
Yong Gi : Iya, itulah mengapa mereka mengatakannya juga. Tapi hanya itu saja. Tak ada satu pun dari mereka yang punya petunjuk dimana kira2 laki2 itu diserang.
Bawahan Yong Gi beralasan, itu karena Dae Sa Yong Gam ditemukan di dalam air.
Yong Gi lantas menanyakan pada Hyo Won dimana Dae Sa Yong Gam diserang.
Bawahan Yong Gi langsung mengatakan bahwa Hyo Won hanyalah pemeriksa mayat kelas rendah jadi mana mungkin tahu.
Hyo Won : Penyerangan itu sepertinya terjadi di Persimpangan Samban.
Yong Gi : Mengapa bisa begitu?
Hyo Won : Aku dengar bahwa Inspector-General pergi memancing pagi tadi.
"Jadi itu sebabnya kau berkata kejadiannya di persimpangan Samban? Dosung adalah daerah yang punya banyak tempat memancing!"sewot bawahan Yong Gi.
"Namun, hanya ada 10 tempat dimana kolamnya memiliki bau yang tidak enak dan menyengat. Aku mencium bau ikan yang hidup di kolam berbau pada tangannya. Selain itu, dilihat dari jumlah tusukan pada tubuhnya dan kondisi musim dingin, sepertinya ia sudah meninggal jauh sebelum ia terjatuh ke air. Tapi faktanya dia selamat dan itu menunjukkan bahwa kondisi airnya cukup hangat." jawab Hyo Won.
"Suhu airnya hangat?" tanya Yong Gi.
"Iya. Sungai Inam hari ini dikabarkan hanya ada angin sejuk sehingga membuat airnya hangat seperti musim semi. Jadi itu berarti bahwa Inspector-General sedang memancing di suatu tempat di Sungai Inam untuk mencari ikan berbau. Jika seseorang menggunakan dugaan ini berarti tubuh itu bisa terikut arus sepanjang 10 m dalam dua jam dan satu2nya tempat yang mungkin yaitu persimpangan Sangban." jawab Hyo Won.
Dua bawahan Yong Gi langsung kesal, sementara yang seorang lagi tercengang.
Yong Gi lalu menyuruh anak buahnya memeriksa tempat itu.
Setelah itu, Yong Gi bergumam kalau lokasinya memang disitu.
Bersambung ke part 3............
Tags
Dong Yi
Dong Yi membawa polisi ke pria itu. Tapi saat polisi tiba disana, pria itu sudah tewas. Dong Yi kaget, ia lantas memeriksa nadi pria itu dan memang benar, pria itu sudah meninggal. Dong Yi terkejut. Ia mengatakan, pria itu tadi masih hidup.
Di istana, Oh Tae Suk terkejut mendapat laporan Jang Ik Heon tewas. Pengawal juga berkata, Menteri Hukum Yi Jo dan Menteri Keuangan Kedua, Han Jung So juga ditemukan tewas. Tae Suk bertanya-tanya, bagaimana itu bisa terjadi.
Mayat Jang Ik Heon diperiksa oleh petugas koroner. Melihat itu, Dong Yi berkata yang merasa lakukan salah. Dong Yi bilang, tubuh mayat yang sudah terkena air, harusnya dibungkus dengan kain linen dan bukan jerami.
"Kau akan menghancurkan semua bukti! Dan lihatlah, mereka bahkan tidak mengambil sepatunya!" ucap Dong Yi.
Si petugas kesal mendengarnya.
Dong Yi : Aku minta maaf, tapi semua yang kau lakukan ini salah! Laki2 ini banyak menelan air. Di buku "Risalah Kedokteran Forensik" mengatakan tubuh mayat yang tenggelam harus dibungkus dengan kapas. Lhatlah, jari2nya berkerut dan itu harus segera ditutup dengan busa putih!
Petugas : Diam kau! Kau pikir kau ini siapa!
Lalu Kapten Polisi datang dan mengatakan kalau apa yang dikatakan Dong Yi benar. Kapten itu lantas menegur bawahannya yang tidak tahu dasar forensik mengurus mayat. Polisi yang satunya bertanya, darimana Dong Yi tahu semua itu. Dong Yi pun berkata, ayahnya seorang koronen.
Kapten polisi lalu menarik Dong Yi ke bawah jembatan. Ia berkata, akan memberikan Dong Yi hadiah jika Dong Yi memberinya informasi.
Dong Yi tertarik. Kapten polisi bertanya, apa Jang Ik Heon sempat mengatakan sesuatu pada Dong Yi sebelum meninggal. Dong Yi mengaku, pria itu mencoba mengatakan sesuatu tapi suaranya tidak keluar. Dong Yi pun bertanya apa ia masih bisa dapat hadiah. Kapten polisi mengetok kepala Dong Yi dan mengaku, bahwa sia2 saja ia datang kesana.
Seo Yong Gi tiba di Saheonbu dan bertanya dimana mayat2 itu. Kapten polisi berkata, semua sudah dikirim ke kamar mayat. Yong Gi kemudian bertanya, bukti2 pembunuhan. Kapten polisi berkata, semua sudah lengkap. Tapi saat ditanya, waktu terjadinya pembunuhan, ia gelagapan dan malah menyuruh rekannya yang menjawab. Sang rekan pun meminta maaf karena belum bisa menyimpulkan waktu pembunuhan.
"Apa jabatanmu?" tanya Yong Gi.
"Aku..Aku..Aku adalah Letnan Polisi, Hwang Jong Gu."
"Lambat, Tidak efisien, dan Tidak berguna, tapi seorang Letnan. Mulai hari ini, kau bukan lagi letnan polisi, tapi seorang polisi penjaga."
Sontak Jong Gu kaget. Yong Gi lalu berkata, bahwa seorang pria harus tahu batasan diri sendiri.
Yong Gi : Aku akan memeriksa mayat-mayat ini. Pergi dan cari laki2 yang aku jelaskan tadi.
Dong Joo menghindari kontak mata dengan penjaga istana. Polisi yang melihatnya pun jadi curiga. Polisi kemudian berjalan ke arah Dong Joo. Tepat saat itu,
Dong Yi datang dan polisi itu hanya melewati Dong Joo saja. Dong Joo lega dan tanya kenapa Dong Yi ada disana. Dong Yi berkata, ia tadi ada di pasar dan ingin pulang bersama kakaknya.
Di rumah, Dong Joo terkejut sekaligus antusias mendengar cerita adiknya yang menemukan mayat Jang Ik Heon. Dong Joo tanya, apa Dong Yi tidak takut.
Dong Yi berkata, kalau ia sering melihat ayah mereka melakukan otopsi selama ini dan sering membaca buku forensik juga.
Lalu kemudian, ayah mereka, Choi Hyo Won, datang membawakan baki berisi makanan dan menyuruh mereka makan.
Dong Joo : Ayah, Dong Yi kita ini sangat pemberani untuk ukuran seumuran nya. Gadis kecil ini bahkan lebih berani dari laki2! Aku yakin dia bukanlah orang biasa!
Dong Yi : Mengapa aku tidak boleh melakukan sesuatu hal hanya karena aku wanita? Aku menggunakan otakku!
Hyo Won : Iya, kau benar sekali. Siapa yang peduli kau laki2 atau perempuan asalkan kau berbakat?
Dong Yi : Tapi sepertinya dia memang gadis tomboy! Tidak heran kau belum juga terpilih pada awal tahun!
Dong Yi : Hal itu bukan karena saya tidak dipilih.
Hyo Won : Pesta tahun baru?
Dong Joo : Iya, ayah. Mereka selalu memilih anak2 setiap tahun untuk menggunakan baju dari sutra dan memberikan hadiah tahun baru kepada para bangsawan.
Hyo Won : Oh, itu benar. Kau ingin berada di kementerian.
Dong Yi : Iya, tapi aku belum mendapatkannya Mereka bilang akan memilih anak yang berasal dari keluarga biasa. Mereka bilang tidak boleh ada anak keluarga miskin. Aku sangat ingin menggunakan baju sutra itu.
Hyo Won sedih mendengarnya.
Dong Yi lalu teringat kue nya. Ia pun langsung mengeluarkannya dari dalam tas jeraminya dan memberikannya pada ayah dan kakaknya. Dong Joo berkata, itkue mahal. Hyo Won mencicipinya dan berkata rasanya enak. Dong Yi sangat senang bisa memberikan kue itu pada ayah dan kakaknya.
Sekarang Dong Yi sudah tidur. Ayah dan kakaknya meletakkan kue bagian Dong Yi di dekat kepala Dong Yi. Dong Joo menyuruh ayahnya tidur.
Ayahnya lalu membahas kejadian di Dosung.
"Mereka membunuh seorang bangsawan terkaya di daerah selatan. Aku heran, siapa di balik semua kejadian ini."
Dong Joo lalu pamit, ia bilang ingin memeriksa pintu.
Setelah Dong Joo pergi, Hyo Won mengelus kepala Dong Yi. Lalu ia mengeluarkan dompetnya dan teringat kala Dong Yi memberikan dompet itu sebagai hadiah.
Dong Yi mengaku, menghabiskan waktu 5 hari hanya untuk membuat dompet itu dan meminta sang ayah membawa dompet itu kemana pun sang ayah pergi.
Hyo Won lalu kembali mengelus kepala Dong Yi. Terlihat sekali bahwa Dong Yi sangat disayangi kakak dan ayahnya.
Dong Joo menghirup udara sambil menatap langit. Tak lama kemudian, ia mendengar langkah kaki seseorang. Dong Joo pun langsung memelintir pria itu dan tanya siapa dia. Yong Gi masuk dan meminta Dong Joo melepaskan pria itu. Yong Gi bilang, pria itu datang dengannya.
Hyo Won keluar dan menghampiri Yong Gi. Ia bersikap hormat pada Yong Gi. Ya, Hyo Won dan Yong Gi saling kenal. Hyo Won penasaran kenapa Yong Gi mencarinya. Yong Gi berkata, ia adalah seorang Kepala Polisi dan jika ia sudah punya keinginan, ia bisa menemukan Hyo Won dengan mudah. Yong Gi lalu bertanya, kenapa Hy Won mengilang tanpa pamit.
Yong Gi : Aku sangat marah atas menghilangnya kau oleh karena itu aku segera mencarimu. Tapi aku menunggu saja karena aku tahu pasti ada sebuah alasan mengapa kau melakukan itu.
Hyo Won : Kau seharusnya tidak berada disini bersama orang2 miskin sepertiku ini. Tidakkah itu bisa mengganggu reputasimu?
Yong Gi : Apakah aku seorang laki2 yang begitu peduli dengan sebuah reputasi? Kau memang seseorang yang miskin. Tapi dihatiku, kau adalah yang terbaik dan menjadi guru bagiku.
Yong Gi mengajak Hyo Won memeriksa mayat.
Dua polisi bawahan Yong Gi mulai bergosip, mengatai Hyo Won. Mereka tidak yakin orang miskin sepert Hyo Won bisa mengotopsi mayat.
Yong Gi : Bagaimana?
Hyo Won : Ketiga tubuh ini memiliki beberapa luka tusukan. Sepertinya disebabkan tusukan pedang yang membuat pembuluh darah utama pecah dan menyebabkan dia mati.
Yong Gi : Letnan polisi itu berspekulasi bahwa tusukan itu dikarenakan pedang berbilah ganda.
Hyo Won : Iya sepertinya memang begitu.
Yong Gi lalu menanyakan lokasi pembunuhan. Hyo Won berkata, dua tubuh ditemukan di lokasi pembunuhan tapi Dae Sa Yong Gam meninggal di tempat berbeda saat ditemukan.
Yong Gi : Iya, itulah mengapa mereka mengatakannya juga. Tapi hanya itu saja. Tak ada satu pun dari mereka yang punya petunjuk dimana kira2 laki2 itu diserang.
Bawahan Yong Gi beralasan, itu karena Dae Sa Yong Gam ditemukan di dalam air.
Yong Gi lantas menanyakan pada Hyo Won dimana Dae Sa Yong Gam diserang.
Bawahan Yong Gi langsung mengatakan bahwa Hyo Won hanyalah pemeriksa mayat kelas rendah jadi mana mungkin tahu.
Hyo Won : Penyerangan itu sepertinya terjadi di Persimpangan Samban.
Yong Gi : Mengapa bisa begitu?
Hyo Won : Aku dengar bahwa Inspector-General pergi memancing pagi tadi.
"Jadi itu sebabnya kau berkata kejadiannya di persimpangan Samban? Dosung adalah daerah yang punya banyak tempat memancing!"sewot bawahan Yong Gi.
"Namun, hanya ada 10 tempat dimana kolamnya memiliki bau yang tidak enak dan menyengat. Aku mencium bau ikan yang hidup di kolam berbau pada tangannya. Selain itu, dilihat dari jumlah tusukan pada tubuhnya dan kondisi musim dingin, sepertinya ia sudah meninggal jauh sebelum ia terjatuh ke air. Tapi faktanya dia selamat dan itu menunjukkan bahwa kondisi airnya cukup hangat." jawab Hyo Won.
"Suhu airnya hangat?" tanya Yong Gi.
"Iya. Sungai Inam hari ini dikabarkan hanya ada angin sejuk sehingga membuat airnya hangat seperti musim semi. Jadi itu berarti bahwa Inspector-General sedang memancing di suatu tempat di Sungai Inam untuk mencari ikan berbau. Jika seseorang menggunakan dugaan ini berarti tubuh itu bisa terikut arus sepanjang 10 m dalam dua jam dan satu2nya tempat yang mungkin yaitu persimpangan Sangban." jawab Hyo Won.
Dua bawahan Yong Gi langsung kesal, sementara yang seorang lagi tercengang.
Yong Gi lalu menyuruh anak buahnya memeriksa tempat itu.
Setelah itu, Yong Gi bergumam kalau lokasinya memang disitu.
Bersambung ke part 3............
Subscribe to:
Posts (Atom)
About Me
Kumpulan Sinopsis
- Sinopsis Adamas
- Sinopsis Again My Life
- Sinopsis Alice
- Sinopsis Anna
- Sinopsis Babel
- Sinopsis Big Mouth
- Sinopsis Blessing of the Sea
- Sinopsis Blind
- Sinopsis Defendant
- Sinopsis Different Dreams
- Sinopsis Fantastic
- Sinopsis Graceful Family
- Sinopsis Gyeongseong Creature
- Sinopsis Happiness
- Sinopsis Hide and Seek
- Sinopsis Hide Identity
- Sinopsis I Have a Lover
- Sinopsis King Maker : The Change of Destiny
- SInopsis King the Land
- Sinopsis Lies of Lies
- Sinopsis Love Rain
- Sinopsis Maestra
- Sinopsis Moving
- Sinopsis My Golden Life
- Sinopsis My Happy End
- Sinopsis My Perfect Stranger
- Sinopsis Oh My Geum Bi
- Sinopsis Perfect Marriage Revenge
- Sinopsis Ruby Ring
- Sinopsis Ruler : Master Of The Mask
- Sinopsis Selection : The War Between Women
- Sinopsis Song of the Bandits
- Sinopsis still 17
- Sinopsis Temptation Of An Angel
- Sinopsis The Game : Towards Zero
- Sinopsis The Glory
- Sinopsis The Great Show
- Sinopsis The Legend Of The Blue Sea
- Sinopsis The Police Station Next to The Fire Station
- Sinopsis The Princess Man
- Sinopsis The Promise
- Sinopsis The World of the Married
- Sinopsis The Worst of Evil
- Sinopsis Train
- Sinopsis Undercover
- Sinopsis Unknown Woman
- Sinopsis Vigilante
- Sinopsis Watcher
- Sinopsis Wonderful World
Labels
- Adamas (1)
- Again My Life (20)
- Alice (6)
- Babel (47)
- Big Mouth (24)
- Blessing of the Sea (24)
- Blind (9)
- Defendant (35)
- Different Dreams (81)
- Fantastic (42)
- Flower of Evil (10)
- Good Witch (3)
- Graceful Family (63)
- Happines (24)
- Hide and Seek (77)
- Hide Identity (1)
- I Have a Lover (88)
- King Maker : The Change of Destiny (62)
- Lean Of You - Jung Yup (1)
- Lee Yoo Ri Setuju Bintangi Drama MBC Selanjutnya Spring Must Be Coming (1)
- Lies of Lies (32)
- live up to your name (36)
- Love Rain (16)
- Love Story - Lyn (1)
- Maestra (5)
- My Golden Life (100)
- My Happy End (15)
- Oh My Geum Bi (6)
- Perfect Marriage Revenge (2)
- Ruby Ring (181)
- Ruler : Master Of The Mask (56)
- Selection : The War Between Women (63)
- SInopsis King the Land (1)
- Temptation Of An Angel (22)
- The Game : Towards Zero (50)
- The Glory (1)
- The Great Show (62)
- The Legend Of The Blue Sea (39)
- The Police Station Next to The Fire Station (3)
- The Princess Man (24)
- The Promise (211)
- The Road : The Tragedy of One (1)
- The Second Anna (5)
- The World of the Married (21)
- The Worst of Evil (1)
- Train (2)
- Undercover (9)
- Unknown Woman (92)
- VIP (1)
- Watcher (65)
Blog Archive
- ► 2020 (285)
- ► 2019 (614)
- ► 2018 (436)
- ► 2017 (209)
Recent Comments
Followers
-
[Sebelumnya ] Di kediamannya, Hae Sung sedang latihan dibimbing oleh Chang Suk. “Pikiran kosong, mata kosong, tapi setelah ia menemuk...
-
Sebelumnya <<< Hae Gang sedang berselfie ria di sebuah taman. Sepasang kekasih tampak bermesraan di belakangnya dan beranjak p...