• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Ruby Ring Ep 53 Part 2

Sebelumnya...


"Jadi maksudmu temannya Chef Noh membawa kabur uangmu sebanyak 30 ribu dollar dan kau tidak bisa menghubunginya?" tanya Gilja.

Nenek mau bicara, tapi Geum Hee terus nyerocos mengatakan, kalau uang yang ia berikan adalah uang sewa untuk tokonya.

Gilja lantas bertanya mengenai surat kontraknya. Nenek hendak menjawab, tapi Geum Hee bicara duluan dan menunjukkan surat kontraknya.

Nenek pun kesal, Auto! Tidak bisakah kau diam! Chorim kaget mendengar teriakan nenek.


"Dalam kasus ini, aku minta maaf karena sudah membuatmu dalam masalah. Seharusnya aku datang membawa kabar baik." ucap nenek.

"Jangan berkata seperti itu, kami lah yang seharusnya meminta maaf." jawab Gilja.


"Aku minta maaf. Aku akan melakukan apapun untuk mengganti uangmu. Jang Geum Hee-ssi, tolong percaya padaku dan tunggulah." ucap Dongpal.

"Tentu saja, jika bukan dirimu, siapa lagi yang bisa kupercaya." jawab Geum Hee.

Mendengar itu, Chorim pun sewot.

"Hei, Ajumma! Kau tidak boleh mengatakan hal itu terhadap pria milik wanita lain!"

"Noonim!" sentak Dongpal, membuat Chorim langsung diam.

"Aku minta maaf. Aku pastikan aku akan mengembalikan uangmu. Jadi kumohon, bersabarlah." ucap Dongpal.

Dongpal lalu beranjak pergi. Chorim mengejar Dongpal.


Dongpal pulang ke rumah, ia mencari Daepung tapi Daepung sudah pergi. Ponsel Daepung juga tak aktif saat Dongpal berusaha menghubunginya.

"Harusnya aku tidak membiarkannya masuk dalam hidupku lagi!" sesal Dongpal.


Di kantor, Roo Bi masih meneliti berkas-berkas itu. Ia pun terkejut, karena itu bukan kali pertama. Ia juga ingat kata-kata manajer keuangan, kalau departemen pemasaran mengelola anggaran sendiri atas permintaan Roo Na.

"Roo Na menggunakan uang sebanyak itu untuk apa?" Roo Bi bertanya-tanya.

Tepat saat itu, Gyeong Min lewat. Ia tertegun melihat Roo Bi yang sibuk meneliti berkas-berkas itu.

Tak lama kemudian, Gyeong Min pun pergi. Tapi langkahnya tiba-tiba terhenti dan ia menoleh ke arah pintu kantor Roo Bi sembari memikirkan kata-kata Roo Na.

"Gomawo, Chagia. Tentang Roo Na, aku cemburu padanya karena aku sangat mencintaimu bahkan meskipun dia adikku. Wanita bisa cemburu, bahkan pada anaknya sendiri. Cintamu, aku ingin memilikinya seutuhnya." ucap Roo Na.

Ponsel Gyeong Min tiba-tiba berdering. Telepon dari In Soo. Dan Gyeong Min langsung pergi.


In Soo dan Gyeong Min ketemuan di klub. In Soo mengaku, ingin memberitahukan sesuatu pada Gyeong Min. In Soo ingin membicarakan soal Roo Bi dan Roo Na. Tapi belum sempat bicara, In Soo keburu dihubungi Roo Bi. Roo Bi meminta In Soo datang ke kantor. Ia mengaku, ingin membahas sesuatu karena hanya bisa mempercayai In Soo.

Gyeong Min pun memuji In Soo dan Roo Bi sebagai pasangan sempurna. In Soo balik bertanya, bagaimana dengan Roo Na dan Gyeong Min. Gyeong Min berkata, mereka masih harus banyak belajar.

Gyeong Min lalu menanyakan hal yang ingin dikatakan In Soo padanya. Tapi In Soo bilang, akan membutuhkan banyak waktu untuk membicarakannya jadi ia akan mengatakannya lain kali. In Soo kemudian beranjak pergi.


Begitu In Soo datang, Roo Bi langsung menceritakan temuannya. In Soo terkejut sekaligus penasaran untuk apa Roo Na melakukan itu. Roo Bi juga penasaran. In Soo lalu berkata, jika Roo Na menyuruh seseorang melakukan sesuatu yang licik, maka itu masuk akal.

Roo Bi pun mulai kepikiran seseorang.


Soyoung heran sendiri, kenapa Dongpal bisa berteman dengan penipu seperti Daepung. Gilja prihatin karena Dongpal yang tidak tahu apa-apa harus mengganti uangnya Geum Hee. Soyoung pun curiga, kalau Dongpal juga seorang penipu.

Chorim pun marah. Soyoung bergegas minta maaf.

"Komo, jangan cemas. Kita mengenal Dongpal dengan baik. Dia pria yang cerdas dan jujur." ucap Gilja.

"Aku tidak cemas." jawab Chorim. Tapi wajahnya jelas menyiratkan kalau ia cemas.


Roo Bi dan In Soo berdiri di atap gedung. Roo Bi berencana mengekspos penggelapan yang dilakukan Roo Na. In Soo tak setuju, ia takut Roo Bi terluka.

"Apa kau punya hak memberitahuku apa yang harus kulakukan sekarang? Kenapa kau terus berada di sisiku? Kenapa kau terus mengambil keuntungan untuk dirimu sendiri! Karena Roo Na menghancurkanmu? Aku juga merasakan kehancuran yang sama. Ani, 10 kali, 1000 kali lebih buruk. Bagaimana kau bertanggung jawab akan hal itu? Roo Na memanfaatkanku. Dia bukan hanya mencuri wajahku, tapi mencuri semua milikku. Dan kau memanfaatkanku juga." jawab Roo Bi.

"Roo Bi-ssi."

"Benar, aku Roo Bi. Bukan Roo Na. Setiap kali aku melihat cermin, aku melihat wajah licik Roo Na. Aku ingin merusak wajah ini. Kau tahu perasaanku! Setiap kali aku melihat kaca kemana pun aku pergi, aku ingin menghancurkan semuanya!"

"Aku akan mengatakan kebenarannya." ucap In Soo.

"Itu terlalu mudah." jawab Roo Bi.

"Roo Bi-ssi."


"Jangan katakan, kau akan melakukan yang terbaik semampumu. Karena aku tidak akan memaafkanmu. Aku tidak peduli walaupun aku harus menjadi monster atau iblis. Kau hanya perlu melihat bagaimana aku melakukannya. Aku lah satu-satunya orang yang berhak membuat keputusan." ucap Roo Bi, lalu beranjak pergi.

In Soo pun hanya bisa menghela nafas sambil menatap kepergian Roo Bi.

Bersambung........

Ruby Ring Ep 53 Part 1

Sebelumnya...


Roo Bi sedang bicara dengan In Soo ketika Roo Na datang.

"Kalian selalu bersama-sama, kenapa kalian tidak menikah saja?" tanya Roo Na.

"Itu bukan urusanmu kakak ipar." jawab In Soo.

"Jangan panggil aku kakak ipar. Kau dan Roo Na belum menikah." ucap Roo Na.

"Aku bisa mengurus urusanku sendiri, jadi jangan khawatir." jawab Roo Bi.

"Seharusnya kau bersikap lebih baik kalau tidak ingin aku cemas." gumam Roo Na.


Roo Na lalu menyuruh mereka kembali bekerja. Roo Bi mengangguk, sembari tersenyum pada Roo Na. Tapi begitu Roo Na pergi, senyumnya pun menghilang dan berganti dengan tatapan tajam.


In Soo dan Roo Bi lalu bicara diluar kantor. In Soo menyuruh Roo Bi berhenti. Tapi Roo Bi menolak. Roo Bi berkata, In Soo tahu dengan baik kenapa ia tidak bisa melakukannya.

"Kenapa tidak? Karena kau ingin balas dendam? Kau tidak akan bisa merubah apapun. Dan aku tahu betul apa yang akan terjadi. Kau akan menjadi monster sepertinya. Aku sudah mencobanya. Aku bersumpah, akan terus berada di sisinya, mengancamnya dan membalaskan dendamku sampai aku mati. Tapi setelah aku mengenalmu dan jatuh cinta padamu, aku sadar yang kulakukan hanyalah sia-sia. Ini bukan drama. Balas dendam akan membuatmu semakin ingin membalas dendam. Roo Bi-ssi, untuk mengakhiri semua ini, kau harus bisa memaafkannya." ucap In Soo.

"Jangan mengajariku! Hidup tidaklah semudah di film-film. Aku bukan anak kecil!" jawab Roo Bi.

"Jika kau ingin menangkap setan, kau harus menjadi dirimu sendiri." ucap In Soo.

"Meskipun aku harus menjadi setan, aku akan melakukannya." jawab Roo Bi.

"Tolong berhentilah. Kita bisa pergi dan hidup penuh dengan cinta." ucap In Soo.

"Sarang? Anio. Kau menipuku juga. Aku memaafkanmu karena itu. Tidak peduli tujuanmu, kau selalu berada di sisiku. Aku tidak akan memaafkanmu jika kau menghalangi jalanku." jawab Roo Bi.


Roo Bi lalu beranjak pergi. In Soo hanya bisa menatap kepergian Roo Bi dengan tatapan lirih.


Roo Bi bersumpah, akan mengembalikan semuanya ke asal bagaimanapun caranya. Ia tidak peduli, meskipun dirinya harus menjadi monster seperti yang dikatakan In Soo. Ia mengaku, akan menjadi monster dengan senang hati asalkan bisa menghancurkan Roo Na.


Roo Bi masuk ke ruangan Gyeong Min, ia membawa dua cangkir kopi favorit mereka. Tapi begitu masuk, ia terkejut melihat Jin Hee juga ada di sana.

"Melihat kau membawa dua kopi, Wakil Presdir Bae pasti belum memberitahumu." ucap Jin Hee.

Gyeong Min pun beralasan, bahwa dirinya lupa memberitahu Roo Bi karena ia sibuk.

Roo Bi lantas memberikan kopi itu pada Gyeong Min dan Jin Hee. Gyeong Min pun langsung ingat ketika ia dan Roo Bi sama-sama memesan kopi yang sama.

Flashback...

Gyeong Min terkejut Roo Bi menyukai kopi yang sama dengannya. Roo Bi yang ingatannya belum kembali pun mengaku, bahwa dirinya merasa tenang setiap kali mencium aroma kopi itu.

Flashback end...


Untuk menghindari Roo Bi, Gyeong Min pun berkata, kalau ia akan mengerjakan produk gagasan Roo Bi bersama Jin Hee.

Sontak, Roo Bi kaget dan meminta penjelasan.

"Aku sudah membuat keputusan. Aku tidak harus melaporkan semuanya padamu kan, Jeong Roo Na-ssi?" ucap Gyeong Min.


Tuan Bae dan nenek kebingungan karena tidak melihat Geum Hee sepanjang hari itu. Nenek menduga, kalau penyakit Geum Hee sangat serius. Nyonya Park pun membenarkan hal itu. Nenek ingin melihat Geum Hee, tapi Nyonya Park melarang. Nyonya Park bilang, biar ia saja yang melihat Geum Hee tapi nenek kekeuh ingin melihat Geum Hee.

"Geum Hee sangat populer disini." ucap Tuan Bae. Tuan Bae lalu memutuskan, bahwa ia yang akan melihat Geum Hee.

Tapi nenek menyuruh Tuan Bae duduk. Nenek juga menuding Nyonya Park cemburu karena ia memperhatikan Geum Hee.

Nyonya Park tertawa, "Bukan begitu, eommoni."

"Aku akan melihatnya." ucap nenek, lalu pergi.

Nyonya Park langsung cemas.


Geum Hee menangis begitu nenek datang. Nenek pun mencoba menenangkan Geum Hee, tapi saat Geum Hee menceritakan masalahnya, ia terkejut.


In Soo masuk ke apartemennnya dengan wajah lelah. Ia langsung duduk di mejanya dan menatap fotonya bersama Roo Na. Ia juga mengingat kata-kata Roo Bi tadi.

In Soo pun cemas.


Soyoung heran sendiri melihat Chorim yang tambah cantik. Ia curiga, Chorim menggunakan kosmetik mahal.

"Hei, Go Soyoung. Selain ke kamar kecil, kita selalu bersama 24 jam. Jadi kau pasti tahu kalau aku mengenakan kosmetik mahal." jawab Chorim.

"Cinta membuat wanita terlihat lebih cantik." ucap Gilja.

"Eonni, aku selalu terlihat cantik." jawab Chorim.

"Komo, berhentilah menyeret kakimu dan tetaplah tanggal pernikahan dengan Chef No. Kau harus menikah saat kau terlihat cantik. " ucap Gilja.

"Benar. Belakangan ini, banyak wanita yang terlambat menikah dan mereka terlihat tua saat mengenakan gaun pengantin. Kau harus segera menikah." jawab Soyoung.

Soyoung lalu menanyakan soal Geum Hee. Gilja pun bertanya, siapa yang sedang dibicarakan Soyoung. Chorim pun pura-pura tidak mengerti, tapi Soyoung memaksa Chorim bicara. Chorim pun hanya berkata, jika wanita itu mengatakan hal aneh padanya.


Roo Bi pun pulang. Chorim bertanya, kenapa Roo Bi pulang terlambat. Soyoung menduga, itu karena Roo Bi berkencan dulu dengan In Soo. Gilja langsung senang mendengarnya. Ia juga menanyakan kondisi ayah In Soo. Roo Bi ingin mengatakan yang sebenarnya tentang hubungannya dengan In Soo, tapi tidak jadi.

"Roo Na-ya, kau sudah bertemu dengan Roo Bi?" tanya Chorim.

"Benar, Komo." jawab Roo Bi, dengan mata berkaca-kaca.


Roo Bi masuk ke kamarnya dan memikirkan sikap dingin Gyeong Min padanya. Ia penasaran, kenapa Gyeong Min tiba2 bersikap dingin padanya.





Keesokan harinya, Roo Na menyuruh meminta waktu Seokho dan Hyeryeon sebentar. Ia juga melimpahkan pekerjaan Hyeryeon pada Roo Bi. Hyeryeon tidak enak kalau harus melimpahkan pekerjaannya pada Roo Bi, karena ia lebih muda dari Roo Bi.



Tapi Roo Bi langsung berkata, kalau tidak masalah baginya. Roo Na pun menatap Roo Bi dengan tatapan tidak nyaman.


Roo Na menyuruh Seokho dan Hyeryeon memikirkan ide baru. Ia merasa, mereka harus meluncurkan produk kecantikan baru. Tapi Seokho dan Hyeryeon kompak mengatakan, kalau sebaiknya mereka fokus pada satu produk dulu.

Roo Na marah, ia bilang kalau mereka harus menyiapkan rencana cadangan.


Roo Bi sedang melihat dokumennya dengan wajah serius. Melihat itu, Jin Hee pun berkata, kalau Roo Bi tidak perlu serius begitu karena itu hanya dokumen biasa. Dan Roo Bi beralasan, kalau ia adalah pegawai baru dan ingin memastikan kalau ia melakukan pekerjaannya dengan benar.

"Kau dan Roo Bi benar-benar mirip. Roo Bi juga sepertimu di hari pertama ia bekerja di sini." ucap Jin Hee.

"Aku tahu." jawab Roo Bi.

"Aku minta maaf karena tidak memperlakukanmu dengan baik saat di Chuncheon. Tapi setelah aku lebih mengenalmu, aku tahu kau orang yang baik." ucap Jin Hee.


Mereka lalu kembali bekerja dan Roo Bi terkejut saat menyadari sesuatu di dokumennya.


Roo Bi mendapat laporan bahwa departemennya mengelola anggaran sendiri atas permintaan Roo Na. Roo Bi curiga, ia yakin ada yang tidak beres. Menurutnya, anggaran untuk konser terlalu tinggi.


Nenek dan Geum Hee mendatangi rumah Dongpal. Mereka mencari Daepung tapi tak ada yang membukakan pintu.


Di restoran, Chorim mengeluh karena restoran mereka kedatangan begitu banyak pelanggan.

"Kau mengatakan, seolah-olah itu hal yang buruk." jawan Gilja.

"Sepertinya dia tidak suka kita kedatangan pelanggan banyak." sahut Soyoung.

"Ada apa dengan kalian berdua? Kau selalu saja berpikirkan yang buruk tentang diriku. Aku sangat bahagia kita kedatangan begitu banyak pelanggan." ucap Chorim.

Tak lama kemudian, Dongpal datang membawakan mereka camilan buah. Chorim pun senang dan berkata, apel bisa membuat wanita terlihat semakin cantik. Soyoung pun langsung mual mendengarnya. Sementara Gilja tertawa lagi.


Lalu, Geum Hee datang. Chorim terkejut melihat Geum Hee. Geum Hee berkata, bahwa ia harus bertemu dengan Dongpal.

Disusul kemudian dengan nenek. Gilja terkejut melihat nenek. Nenek juga terkejut. Ia tidak menyangka, pacar Dongpal adalah Chorim. Tapi kemudian, nenek panik dan memarahi Geum Hee. Ia merasa seperti diberikan hukuman mati.


Di kantor, Roo Bi menanyakan soal konser musim gugur pada Hyeryeon. Hyeryeon berkata, Roo Na lah yang mengurus segalanya.

"Bukankah kau yang bertanggung jawab soal perencanaan? Menurutmu, kenapa dia bersikeras melakukan pekerjaanmu?"

"Mungkin saja dia menganggap ini proyek hewan peliharaannya. Dia menangani Konser Hoban."

Hyeryeon lalu balik bertanya, kenapa Roo Bi ingin tahu hal itu. Roo Bi pun berkata, bahwa dia merasa sedikit aneh karena Roo Na memaksa melakukan pekerjaan Hyeryeon. Hyeryeon mengira, itu karena Roo Bi orang yang teliti ditambah, Roo Bi lah yang mengatur anggaran selama ini.


Roo Bi berjalan di lorong sambil bicara dengan seseorang di telepon. Ia meminta daftar anggaran. Dan setelah itu, ia langsung berlari menuju kantornya.


Sebuah fax masuk. Tepat saat Roo Na hendak mengambilnya, Roo Bi datang dan langsung mengambil kertas fax dari tangan Roo Na.

Bersambung ke part 2......