• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Ice Adonis Ep 5 Part 2

Sebelumnya...

Kita lanjut gaes..... setelah episode 5 Ice Adonis ini selesai, sy akan langsung lanjut sinopsis Unknown Woman sampai 6 episode... Jadi buat yg nunggu kelanjutan sinopsis The Promise sabar ya....

Di part sebelumnya---> Yoo Ra akhirnya tahu yang ingin dinikahi Yoon Jae bukan dirinya, tapi Yeon Hwa.

Yeon Hwa kaget melihat kemunculan Yoo Ra di apartemen Yoon Jae yang tiba-tiba.

Happy reading :) :) gaes....


Yeon Hwa kaget melihat Yoo Ra yang mendadak muncul di apartemen Yoon Jae.

Yoo Ra marah, ia mengatakan apartemen itu dan seluruh isi yang ada di dalamnya, dirinya lah yang menyiapkannya.

"Kau hebat Seol Yeon Hwa." ucap Yoo Ra. Dia lalu menuding Yeon Hwa sengaja bekerja di J agar bisa hidup dengann Yoon Jae.

"Kau sama saja dengan ibumu, ahli merayu pria." ucap Yoo Ra.

"Choi Yoo Ra."

"Apa aku salah bicara?" tanya Yoo Ra.


Yoon Jae mengambil sampanye nya di mobil, lalu kembali menuju apartemen.


"Jadi itulah tujuanmu. Kau meninggalkan adikmu yang idiot di rumahku dan hidup bahagia bersama seorang pria?"

"Bagaimana kau bisa?"

"Di depan ayahku, kau terlihat baik dan menyedihkan."

"Itu tidak benar."

"Lalu kenapa kau tidak bilang pada ayahku dirimu yang sebenarnya? Kau sengaja meninggalkan adikmu yang sakit denganku dan hidup bersama pria."

"Kau salah paham."

"Jangan munafik!"


Sementara itu, Yoon Jae sudah berada di lift dan hampir tiba di lantai apartemennya.


Yoo Ra mengancam akan melaporkan kelakuan Yeon Hwa pada ibu tiri Yoon Jae.

"Ayahnya masih sakit. Mereka pasti akan sangat bangga padamu."

"Jangan lakukan itu, kau salah." pinta Yeon Hwa.

Yeon Hwa berusaha menjelaskan semuanya, tapi Yoo Ra yang memang membenci Yeon Hwa sejak awal, tidak mau mendengarkannya.


Puas mengatai-ngatai Yeon Hwa, Yoo Ra beranjak pergi.

Yeon Hwa menyusul Yoo Ra tapi Yoo Ra keburu naik lift.


Setelah Yoo Ra pergi, Yoon Jae datang. Yoon Jae mengira Yeon Hwa berdiri diluar karena menunggunya.

Tapi melihat Yeon Hwa yang diam saja, ia pun yakin ada yang terjadi selama ini pergi.


Di lift, Yoo Ra yang merasa dipermalukan, bersumpah akan menghancurkan hubungan Yoon Jae dan Yeon Hwa dengan tangannya sendiri.


Yoo Ra masuk ke mobilnya, tapi begitu melihat mobil Yoon Jae, ia yang terbakar emosi, turun lagi dari mobilnya dan mengambil tabung APAR, lalu mengarahkannya ke mobil Yoon Jae.

"Ha Yoon Jae, kenapa kau seperti ini padaku! Kau tahu berapa besar cintaku padamu? Betapa putus asanya aku mencintaimu? Kau segalanya bagiku! Kau alasanku untuk hidup! Jadi bagaimana bisa kau melakukan ini padaku!"

Yoo Ra lalu melemparkan tabung APAR itu ke mobil Yoon Jae. Kaca mobil Yoon Jae pecah. Alarm mobil Yoon Jae langsung berbunyi.

"Akan kutunjukkan padamu sebesar apa cintaku?" ucap Yoo Ra penuh dendam.


Setelah merusak mobil Yoon Jae, Yoo Ra pun langsung pergi.


Sementara itu, Yeon Hwa meninggal gedung apartemen Yoon Jae sambil memikirkan kata-kata Yoo Ra.

Yoon Jae mengejar Yeon Hwa tapi Yeon Hwa nya keburu pergi dengan taksi.

Saat itu lah, Yoon Jae menerima telepon dari seseorang yang mengabari soal mobilnya dan susah menangkap si pelaku.

Yoon Jae tidak peduli lagi dengan mobilnya. Ia hanya menjawab 'iya' lalu menutup teleponnya dan teringat kata-kata Yeon Hwa di depan lift tadi.


Yeon Hwa mengaku bahwa ia tidak menginginkan apapun dari Yoon Jae.

"Aku tahu." jawab Yoon Jae.

"Jika aku tinggal disini, orang lain akan salah paham. Seperti wanita dengan sponsor atau penggali emas."

"Apa yang kau bicarakan?"

"Aku tidak nyaman dengan ini." jawab Yeon Hwa lalu pergi.


Yoon Jae menghubungi Yeon Hwa. Yeon Hwa mengaku, ia bersyukur dan bahagia atas lamaran Yoon Jae.

"Tapi aku tidak berpikir, bisa tinggal disana."

Yoon Jae pun menghormati keputusan Yeon Hwa.

Yeon Hwa lalu berkata, akan menjadi seseorang yang bisa dibanggakan Yoon Jae, ibunya, adiknya dan keluarga ayah tirinya.

Yoon Jae mengajaknya menikah. Yoon Jae berkata, hanya itulah satu-satunya cara agar ia bisa melindungi Yeon Hwa.


Yeon Hwa tidak menjawab dan menutup teleponnya.

Ia lalu melihat keluar jendela dengan sorot mata sedih.


Sementara Yoo Ra yang terluka, menghabiskan waktunya di bar.


Paginya, Nyonya Han masuk ke kamar Yoo Ra dan terkejut melihat betapa berantakannya kamar Yoo Ra.

Ia mendesah, lalu memungut baju-baju Yoo Ra yang berserakan di lantai.


Tak lama kemudian, Yoo Ra muncul dan marah mendengar desahan Nyonya Han.

Yoo Ra mengaku, bahwa ia tidak pernah menyuruh Nyonya Han membersihkan kamarnya.

Nyonya Han merasa tidak enak. Ia lalu menyuruh Yoo Ra turun ke bawah. Ia berkata, Tuan Choi ingin mengatakan sesuatu pada Yoo Ra.

Yoo Ra pun berkata, ia juga mau mengatakan sesuatu.

Nyonya Han lantas kembali berusaha meraih hati Yoo Ra. Ia mengatakan, sudah membuatkan sup yang bisa meredakan sakit perut Yoo Ra tapi Yoo Ra malah menyuruhnya keluar.


Setelah Nyonya Han keluar, Yoo Ra membuka dompet make up nya dan terkejut melihat sobekan CV Yeon Hwa tidak ada di sana.


Sobekan CV Yeon Hwa ternyata sedang disatukan oleh Soo Ae.

Yoo Ra kemudian muncul dan menampar Soo Ae. Ia berkata, akan menjambak rambut Soo Ae jika Soo Ae berani masuk ke kamarnya lagi.

"Aku akan mengadukanmu pada kakakku!" jawab Soo Ae.

Sontak Yoo Ra langsung memberikan tatapan tajamnya.


Melihat tatapan Yoo Ra, Soo Ae ketakutan. Yoo Ra lalu beranjak pergi.

Setelah Yoo Ra pergi, tangis Soo Ae pecah.


Saat sarapan, Tuan Choi menanyakan alasan Yoo Ra meninggalkan rumah Yoon Jae begitu saja setelah menumpahkan teh.

Yoo Ra hanya bilang, ada sesuatu yang terjadi dan mengaku akan minta maaf langsung pada Pimpinan Ha.

"Appa, aku berubah pikiran. Katakan pada putri ajumma, bukan, putri ibu tiriku untuk pindah kesini dan hidup bersama." ucap Yoo Ra.

Sontak, Tuan Choi dan Nyonya Han kaget mendengarnya. Tuan Choi penasaran, apa yang membuat Yoo Ra berubah pikiran.

"Aku hanya khawatir kalau dia akan mengambil jalan yang salah. Dia pasti kesepian harus hidup terpisah dari ibu dan adiknya. Kesepian mungkin bisa membuatnya mengambil jalan yang salah." jawab Yoo Ra.


"Jangan paksakan dirimu." ucap Nyonya Jo.

"Aku tidak terpaksa. Kita ini keluarga, jadi ayo hidup bersama. Suruh dia pindah hari ini." jawab Yoo Ra.

Mendengar itu, Nyonya Jo pun langsung memuji ketulusan hati Yoo Ra.

Setelah mengatakan itu, Yoo Ra pun beranjak pergi.


Nyonya Han mengejar Yoo Ra untuk memberikan segelas susu tapi Yoo Ra pergi begitu saja, membuat

Nyonya Han merasa sedih.


Sementara itu, sambil menyetir mobilnya, Yoo Ra berkata tidak akan membiarkan Yoon Jae dan Yeon Hwa hidup bersama di apartemen yang ia temukan dan dekorasi dengan tangannya sendiri.

Bersambung ke part 3........

Ice Adonis Ep 5 Part 1

Sebelumnya...

Di episode ini Yoo Ra akhirnya tahu gadis yang akan dinikahi Yoon Jae bukan lah dia tapi Yeon Hwa.

Bagaimana kah reaksi Yoo Ra? Terlebih saat tahu rivalnya adalah Yeon Hwa yang dibencinya?


Pimpinan Ha mengundang Yeon Hwa ke rumahnya.

Yeon Hwa sontak kaget saat Pimpinan Ha menunjukkan surat pengunduran diri Yeon Jae.

"Dia memberikan ini padaku semalam. Dia bilang, ingin menjaga janjinya jadi aku sudah memikirkan apa yang harus kulakukan. Dia meninggalkan jabatannya bukan karena pandanganku atau bisnis. Kau alasannya. Apa yang harus kulakukan tentang ini?"

Yeon Hwa pun menunduk, tidak tahu harus menjawab apa dan dia juga tidak enak sudah membuat Yoon

Jae mengambil keputusan seperti itu.

Pimpinan Ha lantas tertawa.

"Dia salah karena sudah berbohong. Sebagai ayahnya, aku minta maaf."

Yeon Hwa terkejut, Pimpinan...

"Setelah wamilnya selesai, dia kehilangan api di matanya. Aku pikir itu karena wajib militernya tapi bukan. Jawabannya adalah sesuatu yang lain. Dia mungkin hebat dalam pekerjaannya tapi tidak dalam menjalin hubungan. Dia memiliki banyak luka di hatinya. Bisnis seperti menaiki roket dan jatuh ke tanah. Terus menggali ke tanah sampai tidak bisa terlihat lagi. Karena jabatannya adalah presiden, dia tidak bisa berhenti begitu saja."

Singkat cerita, Pimpinan Ha meminta Yeon Hwa membawa Yoon Jae kembali ke perusahaan.

Pimpinan Ha juga bilang, kalau Yeon Hwa bisa melakukan apapun yang Yeon Hwa mau.


Nyonya Jang memuji selera belanja Yoo Ra yang bagus. Yoo Ra tersenyum mendengarnya dan meminta

Nyonya Jang menghubunginya kapan saja jika membutuhkannya.

Mendengar itu, Nyonya Jang heran sendiri atas sikap baik Yoo Ra padanya. Ia curiga, Yoo Ra punya maksud lain.

Yoo Ra pun mengakui perasaannya, bahwa ia menyukai Yoon Jae sejak mereka kecil dulu.

Nyonya Jang mengerti itu alasan Yoo Ra baik padanya.

Yoo Ra lalu berkata, ingin menyapa Pimpinan Ha terlebih dahulu sebelum pergi.

Nyonya Jang pun mengajak Yoo Ra ke rumahnya.


Bersamaan dengan itu, supir mengantarkan Yeon Hwa pulang.

Di depan rumah, mobil yang ditumpangi Yeon Hwa berpapasan dengan mobil Nyonya Jang.


Sampai di rumah, bibi berkata, baru saja ingin membuatkan teh untuk Pimpinan Ha lantaran Pimpinan Ha merasa haus.

Yoo Ra langsung ambil muka. Ia berkata, dirinya lah yang akan membuatkan Pimpinan Ha teh.


Nyonya Jang masuk ke kamar dan melihat suaminya tampak bahagia.

Ia pun penasaran, kabar baik apa yang membuat Pimpinan Ha senang.

Belum lagi menjawab, Pimpinan Ha sudah batuk-batuk dan Nyonya Jang langsung memberikan inhalernya.

"Tunangan Yoon Jae datang." jawab Pimpinan Ha kemudian.

Nyonya Jang kaget.


Tak lama kemudian, Yoo Ra masuk membawakan teh.

"Kau bilang wanita yang akan dinikahi Yoon Jae datang?" tanya Nyonya Jang.

Kaget lah Yoo Ra mendengarnya.


"Aku memintanya datang."

"Yeobo, kenapa melakukannya?"

"Aku ingin melakukan tugasku sebagai ayah. Dia seusia dengan Yoo Ra. Sekarang saat aku melihatnya lagi, dia terlihat cukup pintar dan bijaksana." ucap Pimpinan Ha.

"Kau akan membiarkan Yoon Jae menikahi siapapun yang dia mau?"

"Tentu saja...." jawab Pimpinan Ha.

Yoo Ra terpukul mendengarnya. Saking terpukulnya, ia sampai menjatuhkan cangkir yang dibawanya dan terduduk lemas di lantai.

Nyonya Jang pun mengira Yoo Ra lagi mabuk.


Yoon Jae sedang di toko perhiasan.

Yoo Ra melajukan mobilnya dengan kencang sambil mengingat saat Nyonya Jang menyuruhnya membawakan data Yeon Hwa.

Yoo Ra juga ingat saat Yoon Jae mengatakan, wanita yang ingin dinikahinya adalah karyawan J.

Sadarlah Yoo Ra wanita itu adalah Yeon Hwa.

"Aniya! Aniya!" teriaknya.


Yoon Jae menjemput Yeon Hwa. Ia mengajak Yeon Hwa ke suatu tempat.


Yoo Ra ke apartemen baru Yoon Jae. Ia terkejut melihat dekorasi apartemen itu yang dipenuhi balon-balon.

Tak lama kemudian, terdengar suara Yeon Hwa. Yoo Ra langsung mematikan lampu apartemen dan bersembunyi.


Yoon Jae dan Yeon Hwa masuk. Yoon Jae menyalakan lampu dan meminta Yeon Hwa tinggal di apartemen itu sampai mereka menikah.

Yoon Jae lantas memasangkan kalung yang tadi dibelinya ke leher Yeon Hwa dan mengajaknya menikah.

Yoo Ra menatap Yeon Hwa dengan tatapan tajam.

"Jadi itu kau, Seol Yeon Hwa?"

Saat melihat Yoon Jae mencium kening Yeon Hwa, tangisnya keluar.

"Siapa kau berani mengambil semua milikku!" ucapnya dalam hati.


Yoo Ra lalu teringat ketika ayahnya memperkenalkan Nyonya Han, Yeon Hwa dan Soo Ae  pertama kali padanya.

Saat itu, Yoo Ra menatap Yeon Hwa penuh kebencian.


Yoon Jae hendak mencium bibir Yeon Hwa.

Yoo Ra yang syok, tanpa sengaja menjatuhkan lampu yang ada di sebelahnya.

Yoon Jae dan Yeon Hwa sontak kaget dan langsung menatap ke arah Yoo Ra.

Yoo Ra kaget. Saat Yoon Jae berjalan ke arahnya, Yoo Ra pun buru-buru pergi.

Yoon Jae langsung memeriksanya dan menemukan lampu yang jatuh.


Ia lantas memberdirikan lampu itu dan kembali pada Yeon Hwa.

"Jendelanya tidak terbuka. Aku penasaran kenapa lampunya jatuh. Itu sedikit menakutkan." ucap Yeon Hwa.

"Apa yang kau takutkan? Ada aku disini." jawab Yoon Jae.

Yoon Jae lantas mengajak Yeon Hwa merayakan hubungan mereka.

Tak lama kemudian, ia ingat meninggalkan sampanye di mobilnya.


Saat Yoon Jae hendak pergi ke mobilnya, Yeon Hwa menahannya dan memberikan surat pengunduran diri Yoon Jae. Yeon Hwa meminta Yoon Jae untuk tetap di perusahaan.

Yoo Ra yang ternyata masih di sana terkejut mendengar kata-kata Yeon Hwa tentang Yoon Jae yang akan meninggalkan perusahaan.


Yoon Jae lantas mengambil surat pengunduran dirinya, lalu memeluk Yeon Hwa.

"Sepanjang kau tetap bersamaku, akan kubuat J Cosmetic menjadi perusahaan nomor satu di dunia."


Yoo Ra tambah sakit mendengarnya.

Yoon Jae kemudian melepaskan pelukannya dan pergi untuk mengambil sampanye.


Setelah Yoon Jae pergi, Yoo Ra pun keluar dari persembunyiannya dan melabrak Yeon Hwa.

Yeon Hwa terkejut melihat Yoo Ra.

Bersambung ke part 2..............