• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Unknown Woman Ep 9 Part 2

Sebelumnya...


Ji Won akhirnya tiba di rumah bersama putri dan kedua cucunya. Hae Joo berkata, tidak ada tempat yang lebih baik dari rumahnya. Ia pun menghela napas, menghirup udara rumahnya. Hae Joo mengaku sangat merindukan rumahnya.

Ji Won : Itulah kenapa kusuruh kau pulang tapi kau bilang tidak bisa meninggalkan suamimu.

Hae Joo : Suamiku prioritas utama.

Ji Won : Ga Ya, kau ingin melihat kamarmu?


Ji Won pun membawa Ga Ya ke lantai atas. Ga Ya senang melihat kamarnya dan memeluk neneknya.

Ga Ya : Halmeoni, bagaimana kau tahu aku suka warna kuning.

Ji Won : Meskipun nenek menutup mata nenek, semua yang nenek lihat adalah dirimu.


Berbeda dengan Ma Ya yang kecewa melihat kamarnya. Ga Ya dan Ji Won ke kamar Ma Ya. Ga Ya heran melihat kamar Ma Ya yang sangat kecil, sedangkan kamar miliknya besar. Ma Ya berkata, ia tidak masalah dengan ukuran kamarnya tapi tidak ada bola di sana.

Ji Won : Bola?

Ga Ya : Ma Ya bercita-cita menjadi pemain sepak bola. Geurigo halmeoni, Ma Ya tidak suka warna pink. Ma Ya suka warna hijau, seperti lapangan sepak bola.

Ma Ya : Tidak apa-apa Ga Ya, halmeoni sudah bekerja keras mendekorasi kamarnya.

Ma Ya lalu berterima kasih pada Ji Won dan berkata, akan meminta bola pada ayahnya.


Ji Won dan Hae Joo mendapatkan bingkisan tanpa nama. Ji Won memberikannya ke Hae Joo dan berkata, itu mungkin dari Do Young untuk Hae Joo tapi Hae Joo yakin itu dari Moo Yeol.

Hae Joo membukanya. Begitu dibuka, Hae Joo langsung berteriak dan membuang bingkisan itu. Bingkisan itu, lukisan Yeo Ri.

Ji Won juga kaget.

Ji Won : Ajumma! Ajumma.


Tak lama kemudian, pembantunya datang.

Ji Won : Siapa yang mengirim ini?

Ajumma : Dia baru saja pergi.


Ji Won pun langsung keluar, mengejar kurir yang mengantarkan lukisan itu tapi si kurir keburu pergi.


Tanpa Ji Won sadari, seseorang mengawasinya dari kejauhan.


Ji Won kembali ke dalam.

Hae Joo : Eomma, kau menangkapnya? Siapa dia?

Ji Won : Aku tidak berhasil mengejarnya.

Hae Joo : Eomma, ini lukisan Yeo Ri. Kau ingat lukisan Yeo Ri yang kurobek?

Ji Won : Jangan dipikirkan, seseorang mungkin mengajak kita bercanda.

Hae Joo : Lelucon macam apa ini? Ini lukisan Yeo Ri. Aku yakin.

Ji Won : Son Yeo Ri sudah meninggal 3 tahun lalu. Dia sudah tidak ada di dunia ini jadi bagaimana bisa dia yang mengirimnya?

Hae Joo : Yeo Ri mungkin memberitahu seseorang. Eomma, aku benar-benar takut. Ini adalah waktu kematian Yeo Ri. Jika bukan dia, siapa yang mengirim ini?

Ji Won : Jangan khawatir. Aku akan mencari pelakunya dan jangan katakan ini pada suamimu. Kau mengerti?

Hae Joo mengangguk.


Ji Won membawa lukisan itu ke kamarnya.

Ji Won : Apa ini benar-benar dari Yeo Ri? Jasadnya tidak pernah ditemukan.

Ji Won lalu menghubungi seseorang yang dipanggilnya 'Tuan Jung'. Ia berkata, akan mengirimkan lukisan itu pada Tuan Jung dan meminta Tuan Jung menemukan sidik jari yang ada di lukisan itu.


Yeo Ri berdiri di depan kediaman Wid.

Yeo Ri : Kau tidak boleh takut sekarang. Ini masih awalnya. Gidaryeo, Hong Ji Won. Aku akan mengambil satu per satu milikmu yang berharga.

Yeo Ri lantas masuk ke mobilnya.


Bersamaan dengan itu, Moo Yeol hampir tiba di kediaman Wid.

Yeo Ri melajukan mobilnya.

Keduanya berpapasan!


Di kamarnya, Hae Joo resah karena lukisan Yeo Ri.

Hae Joo : Yeo Ri tidak bangkit dari kubur, kan? Tidak mungkin! Yeo Ri sudah mati. Lalu siapa yang membuat lelucon ini!


Moo Yeol datang. Hae Joo pun langsung berbaring di tempat tidurnya.

Moo Yeol menyuruh Hae Joo siap-siap karena mereka akan ke rumah ibunya. Tapi Hae Joo menolak dengan alasan tidak enak badan. Moo Yeol tidak peduli dan tetap kekeuh menemui ibunya yang sudah tidak dilihatnya selama 3 tahun.

Hae Joo pun marah, aku sudah bilang tidak enak badan!

Hampir saja Hae Joo keceplosan soal lukisan Yeo Ri.

Moo Yeol lalu memberitahu Hae Joo kalau dia diangkat menjadi salah satu direktur departemen perusahaan.

Hae Joo kaget, bukan CEO atau Wakil Presdir? Dia tahu kau sudah bekerja keras. Aku akan bicara padanya.

"Tidak perlu." jawab Moo Yeol, lalu menyuruh Hae Joo bersiap-siap.


Ibu dan adik Moo Yeol sedang menggelar upacara untuk memperingati kematian Joo Ho dan Yeo Ri.

Ae Nok merasa kasihan pada mereka dan berharap mereka hidup bahagia di alam sana.

"Tentu saja, ahjussi sangat menyayangi eonni. Yeo Ri Eonni, ibuku tidak membuat banyaj udang tempura karena tahu kau alergi makanan laut, jadi jangan cemas dan makanlah."

"Yeo Ri-ya, ini kali terakhir aku menggelar upacara kematian untukmu. Hae Joo dan Moo Yeol akan marah jika mereka tahu." ucap Ae Nok.


Seseorang tiba-tiba membuka pintu. Ae Nok pun heran dan penasaran siapa yang datang. Yeol Mae takut kalau kakaknya yang datang.

Ae Nok : Mereka akan kesini besok jadi itulah kenapa kita menggelar upacara ini sekarang sebelum mereka tiba.

Tak lama kemudian, Moo Yeol dan Hae Joo masuk. Yeol Mae pun bergegas menyembunyikan foto Joo Ho dan Yeo Ri.

Moo Yeol : Apa yang kalian lakukan? Seperti upacara kematian? Ini bukan hari kematian ayah.

Ae Nok berbohong, ia mengatakan, seperti itulah cara ia dan Yeol Mae makan karena Hae Joo berasal dari keluarga kaya.

Hae Joo : Aghassi, kau menyembunyikan apa?

Hae Joo pun mengambil foto Joo Ho dan Yeo Ri yang disembunyikan Yeol Mae. Hae Joo sontak marah. Ae Nok menjelaskan, ia melakukan itu lantaran memimpikan Yeo Ri beberapa hari lalu.


Hae Joo : Aku tidak butuh penjelasan! Ini adalah tempat yang diberikan keluargaku, beraninya kau memperingati hari kematian Yeo Ri tanpa seizin kami!

Ae Nok marah.

"Tanpa seizin kami? Tempat yang diberikan keluargamu? Jadi itulah kenapa kau memperlakukan kami seperti anjing liar?

"Eommoni! Cukup!" bentak Moo Yeol.

"Kenapa kau selalu berteriak padaku!" jawab Ae Nok.

Ae Nok lantas mengungkit penyebab 'kematian' Yeo Ri.

Ae Nok : Dia kehilangan orang yang dicintainya karena kau dan berakhir di penjara. Itu membuatnya depresi!"

Hae Joo : Aku tidak akan pernah memaafkan apa yang terjadi hari ini.


Hae Joo beranjak pergi. Moo Yeol mengejar Hae Joo.

Moo Yeol mengejar Hae Joo tapi Hae Joo keburu pergi.


Moo Yeol memarahi ibunya karena berani menggelar upacara kematian untuk Yeo Ri dan Joo Ho.

Ae Nok : Istrimu tadi memarahiku dan sekarang kau juga mau melakukan hal yang sama? Haruskah aku masuk rumah sakit dulu agar kau berhenti?

Yeol Mae membela Ae Nok. Ia berkata, Hae Joo harusnya berterima kasih pada mereka karena seharusnya yang menggelar upacara itu adalah Hae Joo. Yeol Mae juga mengungkit Yeo Ri yang anak adopsi keluarga Hae Joo.

Tapi Moo Yeol tetap saja tidak mau mengerti. Ia bilang, menggelar upacara kematian Yeo Ri, tidak berarti menghapus dosanya karena sudah mencampakkan Yeo Ri.


"Tapi tetap saja, kita tidak bisa mengabaikan mereka. Mereka mati dengan cara yang menyedihkan! Jika bukan kita, siapa lagi? Ditambah lagi, Yeo Ri adalah ibu dari anakmu!" ucap Ae Nok.

"... ini semua salahmu. Tidak peduli seberapa baiknya Yeo Ri, hatinya pasti hancur karena sudah kehilangan anaknya yang masih bayi. Aku takut suatu saat nanti,

Yeo Ri bangkit dari kubur dan mengacaukan hidupmu!" lanjut Ae Nok lagi.

"Yeo Ri meninggal di tangan Hae Joo! Kau tidak tahu seberapa keras usahaku untuk sampai di titik ini? Aku mencampakkan pacarku dan menikahi putri mereka. Aku harus membuktikan kemampuanku dan cintaku pada Hae Joo, untuk menutupi kecurigaan dan keraguan mereka."


Do Young pulang dan langsung memeluk kedua cucunya.

Setelah itu, Do Young menanyakan Hae Joo. Ji Won memberitahu Do Young bahwa Hae Joo pergi ke tempat Ae Nok.


Tak lama kemudian, Hae Joo pulang. Ji Won heran melihat Hae Joo pulang sendiri. Hae Joo pun berkata, ia pulang duluan karena sakit kepala. Hae Joo menyapa ayahnya sebentar, lalu pergi ke kamarnya. Ji Won ingin menyusul Hae Joo tapi dilarang Do Young.

Do Young : Mereka pasti bertengkar karena jabatan baru Moo Yeol.


Ji Won terkejut saat Do Young mengatakan, mengangkat Moo Yeol sebagai Direktur Manajemen Strategi.

Do Young beralasan, itu karena Moo Yeol bertingkah seperti pewaris Wid Group.

Ji Won membela Moo Yeol. Ia mengingatkan Do Young bahwa Moo Yeol sudah bekerja keras.

Do Young : Dia pernah menghancurkan seorang wanita, bagaimana aku bisa percaya padanya? Jika Hae Joo tidak hamil, aku tidak akan pernah menerimanya.

Do Young lalu memberitahu Ji Won, bahwa dia mengundang Do Chi sarapan bersama mereka besok.

Do Young : Dia harus sukses dengan karirnya agar dia tidak pernah mencoba masuk ke manajemen perusahaan. Jadi aku memilihnya sebagai model Wid.

Ji Won pun memuji ide Do Young, tapi selang beberapa menit, wajahnya langsung berubah kesal.


Di kamarnya, Yeo Ri sedang memandangi foto anggota keluarga Wid. Tak lama kemudian, Mal Nyeon masuk dan menanyakan rencana Yeo Ri.

Yeo Ri pun menceritakan rencananya, bahwa ia akan mengambil milik Ji Won yang paling berharga. Setelah itu, ia akan membuat Moo Yeol dan Hae Joo bercerai.

"Dan Goo Do Chi, pewaris sah Grup Wid, aku akan menikahinya dan mengambil alih Grup Wid."

"Kapan kau akan memulai rencanamu?"

"Aku sudah memulainya." jawab Yeo Ri sambil menatap tajam Mal Nyeon.


Do Chi merayakan ulang tahunnya dengan teman-temannya, tapi saat tahu teman-temannya mengundang beberapa wanita, ia langsung tak nyaman. Ia pun pergi dengan alasan, sudah memiliki pacar dan harus menjaga dirinya baik-baik. Tapi sebelum pergi, ia sempat meminum alkohol yang dituangkan salah satu wanita.


Diluar, Do Chi merasa pusing. Wanita yang menuangkan alkohol untuk Do Chi tadi pun menyusul Do Chi.

"Gwenchana, Do Chi-ssi?" tanya wanita itu.

"Aniya." jawab Do Chi, sebelum akhirnya ambruk.


Moo Yeol yang sedang dalam perjalanan pulang, menghubungi Hae Joo. Ia mengajak Hae Joo keluar tapi Hae Joo menolak.

Hae Joo : Aku sudah bilang tidak mau pergi tapi kau memaksaku! Jika aku tidak kesana, aku tidak akan melihat itu!

Moo Yeol : Aku minta maaf. Aku salah.

Hae Joo : Jika kau ingin minum, minum saja dengan hantunya Yeo Ri.

Hae Joo pun memutuskan panggilan Moo Yeol.

Moo Yeol menghela napas dan menghubungi Hae Joo lagi.


Mobil Moo Yeol berhenti di lampu merah.

Tepat saat itu, mobil Yeo Ri berhenti di samping mobil Moo Yeol.

Moo Yeol terkejut melihat Yeo Ri.

Hae Joo menjawab telepon Moo Yeol. Ia heran karena Moo Yeol diam saja.


Moo Yeol memutuskan panggilannya dan menyuruh supir taksi mengejar mobil Yeo Ri.

Yeo Ri sendiri yang tahu diikuti Moo Yeol tersenyum menyeringai.


Bersambung...................

Unknown Woman ep 9 Part 1

Sebelumnya...


Do Chi salah paham, ia fikir Yeo Ri lah yang mengiriminya surat dari penjara. Do Chi mengancam Yeo Ri, akan mengambil tindakan jika Yeo Ri masih berani menulis surat atau mengontaknya.

Do Chi beranjak pergi. Yeo Ri memanggil Do Chi.

Yeo Ri : Goo Do Chi! Goo Do Chi!

Do Chi yang kesal, akhirnya menoleh dan terkejut melihat Yeo Ri sudah terjun ke bawah.

Sementara itu, teman se-sel Yeo Ri menemukan surat bunuh diri Yeo Ri.

Do Chi menyuruh temannya menghubungi polisi.


Ji Won keluar dari kamar dengan wajah pucat. Hae Joo yang sedang duduk membaca pun cemas melihatnya. Ji Won memberitahu Hae Joo, bahwa Yeo Ri sudah meninggal.

Hae Joo kaget, eonjae? Eodisseo? Eotteoke?

Ji Won pun limbung.

"Eomma." ucap Hae Joo yang langsung memegangi ibunya.


Do Young dan Moo Yeol pulang. Hae Joo memberitahu mereka bahwa Yeo Ri meninggal. Moo Yeol terkejut.

Do Young : Dia bersembunyi dari kita hampir sepuluh tahun. Seseorang menelpon?

Ji Won : Mereka bilang, dia di penjara. Dia dibebaskan sebentar dan bunuh diri dengan melompat ke sungai.

Moo Yeol terperangah.


Yeo Ri masih hidup.

Yeo Ri : Son Yeo Ri sudah meninggal. Mulai sekarang, aku Yoon Seol.


Mal Nyeon (namanya Mal Nyeon ternyata, bukan Mal Yoon. Terjemahannya salah) dan suaminya menunggu Yeo Ri di tepi sungai. Tuan Yoon cemas, ia takut sesuatu terjadi pada Yeo Ri karena Yeo Ri tak juga muncul.

Mal Nyeon pun marah, ia meminta suaminya tidak bicara aneh-aneh.

Mal Nyeon : Kau tahu gadis kita, Seol? Dia punya bayi di tempat yang keras itu, kemudian kehilangannya! Dia belajar hukum sendirian di penjaran, tanpa guru dan lulus ujian pengacara.

Tuan Yoon : Kau benar, orang lain bahkan tidak bisa lulus ujian saat mereka menggunakan nama mereka sendiri tapi dia diizinkan keluar setiap tahun, dia mengatakan akan mengikuti ujian pengacara dan lulus dalam sekali ujian wawancara menggunakan nama putri kita.

Mal Nyeon lalu teringat saat Yeo Ri meminta menjadi putrinya.

Mal Nyeon : Jangan remehkan dia. Dia bisa bertahan di dalam gurun dan hutan tanpa masalah. Dia tidak akan membiarkan dirinya tenggelam begitu saja. Hasratnya untuk balas dendam akan membuat dirinya bertahan.


Tak lama kemudian, terdengar sirine polisi dan bersamaan dengan itu, Yeo Ri muncul.

Mal Nyeon dan Tuan Yoon pun langsung menyelimuti Yeo Ri.

Yeo Ri : Jam berapa sekarang?

Tuan Yoon : Upacara penerimaan hampir dimulai.

Mal Nyeon : Jika kita bergegas, kita akan tiba di sana sebelum jam dua.


Di mobil, Mal Nyeon membantu Yeo Ri mengeringkan rambut. Tiba-tiba, di radio, terdengar berita Yeo Ri yang bunuh diri dengan terjun ke sungai. Ternyata, hukuman Yeo Ri akan berakhir setahun lagi.

Berita juga mengatakan, Yeo Ri terjun ke sungai tepat di depan mata seorang selebritis dan polisi masih belum berhasil menemukan tubuh Yeo Ri.

Yeo Ri pun berterima kasih karena Mal Nyeon dan Tuan Yoon sudah bersedia membantunya. Ia juga minta maaf karena menyeret mereka berdua ke dalam masalahnya. Yeo Ri berjanji, jika terjadi masalah di kemudian hari, ia tidak akan membiarkan Mal Nyeon dan Tuan Yoon terluka.

Mal Nyeon : Berhenti bicara omong kosong. Kita berada di kapal yang sama. Sejak kau menjadi putriku, atau mungkin, sejak kami menolak surat kematian Seol, ini adalah takdir kita.Jadi bagaimana kita bisa menentang takdir?


Yeo Ri terharu, eommoni.

Mal Nyeon tersenyum.

"Benar, kau putriku.Jadi jangan cemaskan hal lain dan lakukan apa maumu."

*Kebetulan yang aneh. Kebetulan dokter yang membantu persalinan Yeo Ri adalah pacarnya Seol. Kebetulan, Seol adalah putri Mal Nyeon dan Mal Nyeon masuk ke sel yang sama dengan Yeo Ri karena kekerasan yang dilakukannya di pesawat. Lalu kebetulan juga, Seol meninggal dan Mal Nyeon menolak surat kematian Seol sebelum Yeo Ri meminta menjadi putrinya.


Mereka akhirnya tiba di gedung penelitian dan pelatihan yudisial.

Mal Nyeon dan Tuan Yoon memberikan restunya pada Yeo Ri.


Yeo Ri menatap ke arah gedung.

Yeo Ri : Hong Ji Won, gidaryeo. Aku akan menghancurkanmu. Aku akan membalaskan dendam atas kematian anakku dan membuatmu berlutut padaku.


Cerita pun lompat ke 3 tahun kemudian... dimana Ji Won menjemput Moo Yeol, Hae Joo dan kedua cucunya di bandara. Tapi anehnya,  Ji Won hanya mempedulikan

Ga Ya. Bahkan meski Ma Ya mengaku sangat merindukan Ji Won, Ji Won tidak peduli dan terus mengajak Ga Ya berbicara.

Melihat itu, Hae Joo menegur sang ibu. Barulah Ji Won melirik ke arah Ma Ya.

Moo Yeol : Ma Ya sering membicarakanmu.

Moo Yeol lantas menyuruh Ma Ya menunjukkan gambarnya.

Dengan penuh semangat, Ma Ya membuka tasnya, hendak mengeluarkan gambarnya tapi Ji Won tidak mau melihatnya dengan alasan terlalu banyak orang di sana.

Moo Yeol lalu berkata, tidak akan ikut mereka pulang lantaran dirinya mau ke perusahaan dulu, menyapa Do Young.

Ji Won mengerti dan langsung mengajak Ga Ya pergi.


Ma Ya kecewa dan merasa neneknya hanya menyayangi Ga Ya. Hae Joo pun berusaha memberi pengertian. Hae Joo berkata, itu lantaran Ga Ya lebih tua dari Ma

Ya dan Ga Ya sedang sakit. Hae Joo pun meminta pengertian Ma Ya.


Dalam perjalanan pulang, Ma Ya dan Ga Ya tertidur. Ji Won tak berhenti menatap Ga Ya. Hanya Ga Ya.

Hae Joo tampak sedikit kesal lantaran sang ayah terlalu memforsir tenaga Moo Yeol di kantor. Ia juga kecewa karena Moo Yeol selalu dan selalu menomor satukan pekerjaan.

Ji Won : Ayahmu lebih buruk dari Moo Yeol saat berada di usia Moo Yeol.

Hae Joo : Itu karena ayah tidak mencintai....

Hae Joo pun menghentikan ucapannya dan mengganti topik pembicaraan. Ia bertanya ke Ji Won, apa rencana Do Young terhadap Moo Yeol.

Ji Won : Ayahmu pasti akan melakukannya. Dia tahu Moo Yeol bekerja keras di China.

Hae Joo : Moo Yeol memiliki harapan juga. Dia mendapatkan kontrak dengan pabrik di China dan membuka 50 toko dalam 3 tahun. Itu luar biasa.


Ji Won : Putriku sudah dewasa. Dia sangat mengerti betapa kerasnya suaminya bekerja. Tapi ngomong-ngomong kenapa kau tidak memberikan adik pada si kembar? Moo Yeol tidak menjadikan pekerjaan sebagai alasan menghindarimu, kan?

Hae Joo pun membela Moo Yeol. Ia berkata, Moo Yeol memperlakukannya dengan baik dan Moo Yeol tidak pernah berselingkuh. Hae Joo bilang, tidak akan pernah memaafkan Moo Yeol kalau sampai Moo Yeol memiliki wanita lain.


Moo Yeol menemui Do Young. Do Young menyambut Moo Yeol dengan hangat. Moo Yeol pun menunjukkan kontrak yang berhasil di dapatkannya dengan pabrik di China. Do Young pun memuji kerja keras Moo Yeol dan menyuruh Moo Yeol mengambil cuti beberapa hari, sebelum kembali bekerja dengan posisi yang baru.

Sontak, Moo Yeol terkejut Do Young menaikkan jabatannya. Ia merendah, namun selang beberapa menit, ia berjanji akan bekerja keras dan tidak akan membuat Do Young kecewa.


Para staff terkejut membaca surat pengumuman promosi Moo Yeol. Tak lama kemudian, Moo Yeol datang dan mereka langsung bubar.

Moo Yeol penasaran, ia membaca pengumumannya dan terkejut mendapati dirinya hanya diangkat menjadi Direktur Manajemen Strategi, padahal dia sudah berekspetasi lebih.


Tak lama kemudian, Do Young datang bersama tangan kanannya.

Do Young : Kau kecewa? Sepertinya kau punya bayangan lebih.

Moo Yeol : Tentu saja tidak. Aku percaya ada maksud lain di balik semua ini. Aku akan bekerja keras agar tidak mengecewakan anda.

Do Young kemudian masuk lift.


Begitu Do Young pergi, wajah Moo Yeol pun langsung berubah kesal.

Moo Yeol masuk ke toilet dan menggeram disana.


- Di lift-

Do Young : Dia sangat ambisius. Aku harus menjaga tali pengekangnya agar dia tidak menggigitku.

Do Young lalu menanyakan kontrak Do Chi dengan mereka.

Do Chi yang sedang tidur, memimpikan Yeo Ri. Sontak, Do Chi kaget dan langsung terbangun.

Bersamaan dengan itu, temannya datang. Temannya memeluknya dan memberikan ucapan selamat karena Do Chi terpilih sebagai model Wid Group.

"Meski terlambat, kuucapkan terima kasih." ucap temannya.

Do Chi lalu bercerita kalau ia takut melihat Yeo Ri di dalam mimpi.


Sekarang, Do Chi dan temannya sedang dalam perjalanan. Do Chi memakai kacamata hitam dan melihat wajahnya di cermin.

Do Chi : Jang Goo-ya, tidakkah aku terlihat keren dengan ini?

Jang Goo : Kau sangat narsis, Hyung.

Do Chi pun kesal dan meminta Jang Goo memanggilnya 'Pak' lantaran merasa dirinya sudah menyelamatkan Jang Goo dengan mendapatkan kontrak Wid.

Jang Goo meminta Do Chi agar tidak membuat masalah lagi. Ia bilang, mereka akan habis jika kontrak dengan Wid dibatalkan.

Jang Goo : Apakah pacarmu akan datang nanti malam ke perayaan ulang tahunmu?

Do Chi : Dia tidak kembali dari syutingnya di Italia.


Ponsel Do Chi berdering, telepon dari Do Young yang mengajaknya makan bersama lantaran besok hari ulang tahun Do Chi.

Sontak, Do Chi senang diajak kakaknya makan bersama.


Tiba-tiba, Jang Goo mengerem mendadak dan tidak sengaja menabrak mobil merah yang berhenti di depan mereka.

Akibat Jang Goo yang mengerem mendadak itu, hidung Do Chi terluka lantaran terbentur dashboard mobil.

Do Chi kesal. Jang Goo membela diri dengan mengatakan, mobil merah di depan mereka lah yang salah karena berhenti tiba-tiba.


Seorang wanita bersepatu merah, berjas dan berkacamata hitam turun dari mobil merah dan berjalan ke arah mobil Do Chi.

Melihat itu, Do Chi pun langsung menggunakan kacamatanya lagi.

Wanita itu mengetuk pintu.

"Kau baik-baik saja?"

Do Chi mengiyakan tanpa menatap wanita itu sedikit pun.

Wanita itu meminta maaf dan memberikan kartu namanya, lalu beranjak pergi.


Jang Goo : Hyung, kau benar tidak apa-apa?

Do Chi diam saja dan membaca kartu nama wanita itu. Dia Yoon Seol, seorang pengacara alias Yeo Ri.


Do Chi : Menurutmu dia mengenaliku? Dia tidak akan mengatakan pada orang lain kalau dia melihatku dengan hidung berdarah ini, kan?

Jang Goo : Seolma....


Do Chi mendengus kesal.

Ia lalu bercermin dan menatap hidungnya yang berdarah.

Do Chi : Bagaimana bisa aku terlihat keren dengan hidung berdarah ini? Kau itu seorang bintang.

Do Chi kemudian tersenyum.


Yeo Ri masuk ke mobilnya dan mengarahkan spionnya ke Do Chi.

Ia tersenyum menyeringai melihat Do Chi.

Bersambung ke part 2...