• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Babel Ep 2 Part 2

Sebelumnya...


Paginya, polisi bersama dokter forensik mulai menyelidiki kematian Min Ho. Dokter forensik : Kematiannya mungkin sekitar jam dua pagi.

Kepala Jang : Apa dia mati seketika? Dengan satu pukulan?

Dokter forensik : Sudah jelas, dia ditikam tepat di jantung.

Detektif yang satunya lagi mencoba mempraktekkan cara si pelaku menikam Min Ho.

Kepala Jang lalu melihat jejak kaki di dekat jasad Min Ho.

"Kenapa ada jejak atlet profesional di sana, bukankah si pembunuh benar-benar panik?" tanya Kepala Jang.

"Negara ini menggajimu untuk mencari tahu hal seperti itu." jawab si dokter forensik, membuat Kepala Jang menggerutu.


Jung Won melihat jasad Min Ho yang sudah dimasukkan ke lemari pendingin. Ia menatap jasad Min Ho dengan wajah sangat marah.

Jung Won keluar dari kamar mayat. Diluar, Kepala Pelayan Yang sudah menunggunya.


Jung Won limbung. Kepala Pelayan Yang langsung memapahnya.

Kepala Jang bersama rekannya langsung menghampiri Jung Won. Ia ingin mengajukan beberapa pertanyaan, tapi pengawal dihalangi pengawal. Pengawal berkata, pengacara mereka lah yang akan mengurus kasus ini. Kepala Jang tidak peduli dan berusaha menanyakan sesuatu terkait kematian Min Ho. Pengawal langsung menghentikannya dan meminta Kepala Jang memberikan jalan untuk Jung Won.


Jung Won mulai berjalan, dipapah Kepala Pelayan Yang. Tapi tak lama kemudian, Jung Won jatuh dan pingsan.


Woo Hyuk masih di TKP. Ia melihat-lihat lantai dimana Min Ho ditemukan tak bernyawa bersimbah darah.

Setelah itu, ia memperhatikan sekeliling ruangan Pimpinan Tae dan menemukan brankas Pimpinan Tae yang sudah kosong.

Seketaris Geosan (sy gk tau dia seketaris Pimpinan Tae atau Min Ho) menemui Woo Hyuk.

"Mereka bilang brankas nya sudah kosong." ucap seketaris Geosan.

"Bagaimana rekaman CCTV?" tanya Woo Hyuk.

"Pimpinan Tae tidak memasang rekaman CCTV apapuun di lantai kantor pribadinya. Pagi ini, seluruh data CCTV di seluruh gedung dari jam 2 sampai jam 4 pagi hilang. Bagaimana ini bisa terjadi di dalam gedung yang berkeamanan tinggi seperti ini?"


"Kau bilang, orang pertama yang melaporkan kejadian ini adalah Kepala Sekuriti?"

"Ya."

"Dimana dia?" tanya Woo Hyuk.


Hyeon Cheol memberitahu Nyonya Shin bahwa 'dia' mungkin sedang berada di pesawat sekarang. (Dia? Ricky kah)

Hyeon Cheol lalu menanyakan Soo Ho. Nyonya Shin bilang, Soo Ho menderita gangguan lambung dan akan bangun dalam dua jam lagi.

Keduanya lalu menatap Soo Ho yang terbaring tak sadarkan diri di kasur.

Hyeon Cheol : Apa yang harus kita lakukan? Haruskah kita melakukan rencana B?

Nyonya Shin : Tunggu lah, sampai aku mengatakan sebaliknya, jangan lakukan apapun.

(Ini kedua kalinya sy nonton Tante Kim Hae Sook berperan seperti ini, yg pertama di Pinocchio. Di Judge VS Judge, perannya juga seperti ini tapi saya belum nonton).

Soo Ho kemudian sadar.


Jung Won yang tadinya pingsan, kini sudah sadar. Ia berdiri menatap keluar jendela dengan wajah pucat.

Tak lama kemudian, ia membuka pintu kamarnya dan melihat dua polisi masih menunggunya.

"Apa yang bisa kubantu?" tanya Jung Won.

"Sekitar jam dua pagi, kau ada dimana?" tanya Kepala Jang.

Jung Won terdiam.

"Tolong jangan berpikiran lagin. Aku bertanya karena aku harus bertanya."

"Aku ada di rumah." jawab Jung Won.

(Kena ni si Jung Won, dia baru nyampe rumah kan sekitar jam empatan dan Young Eun melihatnya. Si Young Eun pasti ember laa)


Adegan pun langsung berpindah ke Woo Hyuk yang dijemput Kepala Jang dan rekannya yang satu lagi.

Kepala Jang penasaran, kenapa Woo Hyuk ikut ambil bagian dalam kasus ini. Woo Hyuk berkata, ia harus melakukannya karena diminta.

Kepala Jang : Apa kau ini karung tinju yang digunakan seseorang?

Woo Hyuk : Detektif Lee, kau sudah menemukan dimana Kepala Sekuriti?

Detektif Lee : Dia bertolak ke Filipina hari ini jam 10.

(Ooo, yg dalam pesawat yg dimaksud Hyeon Cheol tadi si Kepala Sekuriti yang menemukan jasad Min Ho toh. Pasti karena dia sempet ditabrak si pelaku nii makanya Hyeon Cheol nyuruh dia pergi karena pelakunya adalah Soo Ho).

Woo Hyuk : Tolong minta bantuan Interpol menyelidiki kasus ini.

Detektif Lee : Baik.

Woo Hyuk : Siapa saksi terakhir?


Detektif Lee : Istrinya, Nona Han Jung Won. Tapi, dia benar-benar cantik.

Sontak, Kepala Jang langsung menampol kepala Detektif Lee.

Detektif Lee protes kepalanya ditampol.

"Aku sedang menyetir!"

"Tapi sikapnya aneh. Bagaimana ya harus kukatakan? Dia terlihat benar-benar sedih. Dia memperlihatkan kesedihannya tapi dia terlihat tidak benar-benar sedih. Dia nampak sedang berakting." ucap Kepala Jang.

"Waeyo?" tanya Woo Hyuk.

"Dia tidak meminta kami menangkap si pelaku. Dia hanya bertanya, bagaimana dia bisa membantu kami." jawab Kepala Jang.


Sebuah mobil berhenti di pinggiran jalan kecil sebuah desa. Ricky turun dari dalam mobil dan masuk ke sebuah warung kecil. Sampai di dalam, ia melihat seorang wanita tengah dipukuli seorang pria karena diberikan alkohol. Ricky langsung martil.

Tepat saat itu, wanita itu keluar dan menghalangi jalan Ricky.

"Minggir." perintah Ricky.

"Wae? Apa kau terluka melihatku hidup seperti ini?" tanya wanita itu sambil menatap tajam Ricky.


"Aku akan membunuhnya sekarang." ucap Ricky.

Wanita itu langsung menghalangi Ricky.

"Aku tidak tahu bagaimana hal ini terlihat di matamu, tapi dia adalah seseorang yang aku syukuri. Dia mengirim dua anak yang tidak berhubungan dengannya ke pernikahan. Dia berusaha membesarkan mereka dengan baik, padahal tidak berhubungan darah..."


Di dinding, terlihat sebuah foto keluarga yang sangat bahagia. Dua diantaranya, foto wanita itu bersama seorang pria yang tadi memukulinya dan dua bayi, serta dua remaja SMA.

Mendengar itu, Ricky langsung menjatuhkan palunya.


Wanita itu lalu mengambil jam dinding dan mengambil sebuah kunci di baliknya dan menyerahkan kunci itu pada Ricky.

"Ambil ini, aku tahu kau datang karena ini."

"Young Shin-ah." ucap Ricky.

"Pergi."


Ricky pun tak punya pilihan lain, selain pergi.

Setelah Ricky pergi, Young Shin keluar, menatap kepergian Ricky.

Dia lantas melihat sebuah tas hitam di meja depan warungnya.

Young Shin membukanya dan menemukan uang 50.000 dollar di dalamnya.


Ricky pergi ke rumah abu Park Mi Ja. Ia mengeluarkan sesuatu yang dibungkus kain putih di dalam guci abu Park Mi Ja.


Si dokter forensik sedang mempelajari satu jenazah. Tak lama kemudian, Kepala Jang masuk. Dokter forensik langsung sewot melihat Kepala Jang, tapi saat melihat Woo Hyuk juga ikut datang bersama Kepala Jang, sikapnya langsung berubah ramah.

Kepala Jang melihat jenazah yang sedang dipelajari dokter forensik.

"Siapa ini? Dimana Tae Min Ho?" tanya Kepala Jang.

"Dia adalah pilot helikopter." jawab Woo Hyuk.

"Kenapa kau memperlihatkan jenazah ini pada kami tiba-tiba?" tanya Kepala Jang.

"Lihatlah ini!" jawab dokter forensik sewot, sambil menyerahkan laporannya.

Kepala Jang mengambilnya dengan sewot pula.


"Penyebab kematiannya syok alergi. Lebih tepatnya, syok anafilaksis." ucap dokter forensik.

"Nuga?" tanya Kepala Jang.

"Apa maksudmu siapa? Si pilot helikopter!" jawab Dokter Forensik.

"Apa itu trauma atau tenggelam?" tanya Woo Hyuk.

"Sebelum heli nya jatuh, dia sudah meninggal karena serangan jantung." jawab dokter forensik.

"Jadi kau mau mengatakan, kecelakaan itu terjadi karena syok alergi?" tanya Detektif Lee. Si dokter forensik membenarkan.

"Apa dia menelan sesuatu yang membuatnya syok sebelum penerbangan?" tanya Woo Hyuk.

"Hal anehnya adalah tidak ditemukan apa yang ia makan sebelum kecelakaan." jawab si dokter.

"Lalu kenapa dia bisa alergi?" tanya Kepala Jang.

"Aku menyuruh kalian kemari untuk menyelidikinya." jawab si dokter, yang lagi-lagi membuat Kepala Jang sewot.


Sekarang, Woo Hyuk dan kedua detektif kocak itu sedang makan siang. Kepala Jang memberitahu Woo Hyuk, kalau hasil autopsi Min Ho akan keluar besok. Woo Hyuk mengangguk dan menyuruh Detektif Lee memeriksa puing dan benda helikopter yang jatuh itu.

Detektif Lee : Baiklah tapi apa hubungannya dengan kematian Min Ho?

Kepala Jang : Itu karena intuisimu tidak bagus, Hya, ayahnya berada di ambang kematian karena kecelakaan itu. Kemudian, anaknya ditikam sampai mati di hari berikutnya. Ada sesuatu yang busuk disini.

Woo Hyuk : Kepala Jang, tolong pelajari gerak gerik Tae Min Ho kemarin dan tunjukkan padaku rekaman CCTV nya.

Kepala Jang : Baik.


Woo Hyuk pun mendatangi keluarga Tae.


Kepala Jang mulai memeriksa rekaman CCTV di area parkir tempat Min Ho menghajar Jung Won. Ia terkejut melihat Min Ho menarik Jung Won ke area yang tidak tertangkap kamera CCTV. Setelah itu, ia melihat Min Ho pergi sendirian.


Nyonya Shin minta maaf karena sudah merepotkan Woo Hyuk. Ia lalu bertanya, apa Woo Hyuk sudah menemukan sesuatu.

Woo Hyuk : Tidak ada yang spesial. Aku rasa, akan ada petunjuk setelah hasil autopsi Min Ho keluar besok.

Woo Hyuk lantas mulai memberikan pertanyaan pada anggota keluarga Tae.

Hal pertama yang ia tanyakan adalah, apa mereka menangkap gelagat aneh dari Min Ho.

Nyonya Shin : Tidak.

Woo Hyuk lantas bertanya pada anggota keluarga lain, tapi mereka mengaku tidak melihat apapun yang aneh dari Min Ho.

Woo Hyuk : Apakah dia diancam seseorang?


Soo Ho tersenyum sinis, dia bukan tipe yang akan menerima ancaman. Dia lah yang akan memberikan ancaman pada seseorang.

Nyonya Shin menyuruh Soo Ho diam.

Nyonya Shin : Kami tidak tahu apapun. Min Ho tinggal terpisah dari kami selama bertahun-tahun. Aku rasa, kau akan mendapatkan jawabannya jika bertanya pada menantu kedua kami.

Young Eun mulai bersuara. Ia memberitahu Woo Hyuk kalau hubungan Min Ho dan Jung Won tidak sebaik yang terlihat.

Yoo Ra pun marah, kenapa kau mengatakan itu?

"Bukankah hal kecil bisa membantu? Dia tampak mencurigakan karena pulang terlambat tadi malam."


"Sekitar jam berapa?" tanya Woo Hyuk.

"Sekitar jam empat pagi." jawab Young Eun.

"Jam empat pagi? Kenapa kau baru bilang sekarang?" tanya Soo Ho, si pembunuh sebenarnya.

"Apa kalian bertanya padaku?"

"Apa yang dia lakukan sampai pagi? Ini mencurigakan." tambah Soo Ho.

Yoo Ra marah, Oppa!

Ditegur begitu, membuat Soo Ho agak kesal pada Yoo Ra.


Yoo Ra mengantarkan Woo Hyuk keluar.

Woo Hyuk : Apa hubungan Tae Min Ho dan istrinya sangat buruk?

Yoo Ra : Jangan pikirkan apa yang dikatakan Young Eun. Min Ho dan istrinya adalah pasangan yang normal dalam rumah tangga. Satu- satunya orang yang memiliki waktu sulit sekarang adalah Jung Won. Kecelakaan helikopter dan kematian Min Ho berhubungan, kan?

Woo Hyuk : Kami masih dalam penyelidikan.

Yoo Ra : Min Ho tewas setelah selamat dari kecelakaan itu. Tidak ada yang kebetulan.


Woo Hyuk : Kami sedang menyelidiki setiap kemungkinan. Jangan menjadi tidak sabaran.

Yoo Ra : Tidak ada yang bisa kulakukan. Aku merasa tidak enak karena aku merasa seperti keluargaku memberikanmu beban yang berat. Mianhae.

Woo Hyuk : Seharusnya aku yang mengatakan itu. Tetaplah tenang.

Yoo Ra : Gomawo, jika ada yang kau butuhkan, katakan padaku apapun itu.


Tak lama kemudian, ponsel Woo Hyuk berdering. Telepon dari Kepala Jang yang memintanya datang karena ingin menunjukkan sesuatu.

Kepala Jang dan Detektif Lee menunjukkan rekaman CCTV itu pada Woo Hyuk. Woo Hyuk terkejut melihat Min Ho menarik Jung Won ke sudut yang tidak terjangkau kamera CCTV.

Saat kamera menangkap Jung Won yang berjalan tertatih, Woo Hyuk pun menyuruh petugas mengulangnya.

Setelah itu, Woo Hyuk menyuruh Kepala Jang mencari Jung Won dan kotak hitam mobil yang terparkir di depan Jung Won.


Kepala Jang dan Detektif Lee mulai membawa Jung Won.


Jung Won dibawa ke ruang interogasi.

Woo Hyuk menatap Jung Won dari ruangan lain yang terhubung ke ruangan interogasi.

"Haruskah aku yang melakukannya?" tanya Kepala Jang.

"Aniyo, aku yang akan melakukannya." jawab Woo Hyuk.


Woo Hyuk masuk ke ruang interogasi. Jung Won sontak kaget melihat Woo Hyuk lah yang akan menanyainya.

Woo Hyuk : Kita sudah bertemu sebelumnya, jadi aku tidak perlu mengenalkan diriku lagi. Apa kau bisa ceritakan padaku, apa yang terjadi pada Tae Min Ho kemarin?

Jung Won : Bukankah kau sudah tahu semuanya?

Woo Hyuk : Sepertinya ada sesuatu yang tidak kuketahui.

Woo Hyuk lantas menunjukkan rekaman saat Min Ho menghajar Jung Won.

Sontak Jung Won kaget melihatnya.


Woo Hyuk : Kenapa Tae Min Ho menyerangmu?

Jung Won : Dia bukan seseorang yang akan memukul tanpa alasan.

Woo Hyuk : Kenapa kau tidak berusaha meminta bantuan pada orang lain di sekitarmu?

Jung Won : Karena aku baik-baik saja dengan menjadi satu-satunya orang yang terluka.

Sontak, Woo Hyuk kaget.


Kita dibawa ke satu tahun sebelumnya....

Saat itu, hujan turun dengan deras. Woo Hyuk berjalan dibawah derasnya hujan, dengan payungnya.

Sementara Jung Won, melajukan mobilnya di tengah guyuran hujan deras. Ia lalu menghubungi seseorang.

Jung Won : Daepyeo-nim?

Daepyeo-nim : Bagaimana menurutmu naskahnya?

Jung Won : Akan kulakukan.


Seorang pria, yang dipanggil daepyeo-nim oleh Jung Won, duduk di sebuah kafe. Ia nampak senang karena Jung Won akhirnya kembali sebagai aktris.

Si Daepyeo-nim lalu mengajak Jung Won menemui direktur untuk membahas hal itu lebih lanjut, tapi Jung Won ingin mempelajari karakter yang akan diperankannya lebih dulu.

Jung Won : Aku meminta seseorang yang kukenal untuk memberitahuku pengalaman menjadi seorang jaksa. Itu tidak akan lama.

Daepyeo-nim : Kau sangat teliti. Aku suka. Tapi kau sudah mendapat izin, kan?

Jung Won terkejut. Tapi kemudian ia tersenyum dan mengaku sudah mendapat izin. Tapi setelah itu, wajahnya berubah tegang.


Hujan sudah berhenti. Woo Hyuk pun terlihat menguncupkan payungnya.

Ia lalu berhenti di sisi jalan dan melihat foto besar Jung Won yang terpampang di dinding sebuah gedung.


Tiba-tiba, sebuah mobil box lewat di depan Woo Hyuk dan mencipratkan genangan air ke bajunya.

Tak lama kemudian, giliran mobil Jung Won yang mencipratkan genangan air ke baju Woo Hyuk.

Jung Won langsung turun dari mobilnya dan menghampiri Woo Hyuk.

Woo Hyuk terkejut melihat siapa yang menghampirinya.

Jung Won meminta maaf.


Tak lama, Woo Hyuk dihubungi seseorang. Woo Hyuk pun mengaku akan datang terlambat.

Jung Won : Aku bisa membersihkan bajumu...

Woo Hyuk : Tidak perlu.

Woo Hyuk menjawab ketus, lalu beranjak pergi, tapi Jung Won menahannya.


Ternyata Jung Won membawa Woo Hyuk ke sebuah butik. Setelah memilih-milih, Jung Won akhirnya menemukan jas yang pas untuk dipakai Woo Hyuk.


Jung Won pun menyuruh Woo Hyuk mencobanya.

Pegawai butik : Jasnya terlihat cocok denganmu. Selera Han Jung Won benar-benar...

Woo Hyuk lantas mengedarkan pandangan, mencari Jung Won. Pegawai butik : Dia meminta kami menyampaikan maaf padamu dan pergi tapi dia juga membelikan ini untukmu.

Woo Hyuk kaget Jung Won membelikan sepatu juga untuknya.

Bersambung ke part 3..........

Babel Ep 2 Part 1

Sebelumnya...

Sy lanjut drama ini dulu ya gaes,, di episode ini, Min Ho nya udah terbunuh. Min Ho terbunuh usai menghajar Jung Won. Tapi apakah Jung Won pembunuhnya? Ada dua tersangkanya disini.. Nyonya Shin dan Soo Ho. Sebelum sy mulai sinopsisnya, sy sedikit menganalisa dulu ya.. insiden helikopter, jelas Nyonya Shin terlibat... Secara setelah insiden itu, yg pertama kali ditemui Min Ho pan Nyonya Shin dan Min Ho bilang kalau itu bukan kali pertama ia lolos dari kematian. Lalu, setelah insiden helikopter, si Min Ho tiba-tiba dibunuh. Pelakunya kayaknya Soo Ho. Tapi penulis bakal ngebuat kita mengira Jung Won lah pembunuhnya karena di akhir episode ini, diperlihatkan cerita sebelum Min Ho terbunuh, dimana Min Ho menghajar Jung Won di ruangannya karena tahu 'perselingkuhan' Jung Won dan Woo Hyuk. Untuk menyelamatkan diri, tangan Jung Won diperlihatkan menggapai pisau yang ada di sisi kanannya.

Sy gk percaya, Jung Won pembunuhnya... masa si Min Ho dibuat meninggal cuma karena alasan itu... Tugas Woo Hyuk lah untuk membersihkan nama Jung Won.


Usai dicium Woo Hyuk, Jung Won pun pergi meninggalkan Woo Hyuk. Namun begitu pintu terbuka, ia dikejutkan dengan Min Ho yang tau- tau sudah berdiri di depannya, menatapnya dengan tajam. Min Ho langsung menarik Jung Won masuk dan membanting pintu. Woo Hyuk menoleh saat mendengar suara bantingan pintu.


Min Ho menarik Jung Won ke dalam rumah sakit. Ia tidak peduli pada Jung Won yang kesakitan lantaran dirinya mencengkram tangan Jung Won kelewat kuat.


Di dalam rumah sakit, para reporter sudah menunggu. Min Ho terkejut melihat para reporter yang langsung mengerubunginya begitu ia datang. Para reporter meminta penjelasan Min Ho. Min Ho langsung memasang ekspresi sedih dan menceritakan semuanya.

Flashback...


Sebelum terbang, Pimpinan Tae mendapatkan telepon dari Blue House. Setelah itu, Pimpinan Tae langsung menyuruh Min Ho turun.

Pimpinan Tae : Untuk perjalanan presiden keluar negeri, Geosan diundang, bergabung dengan istana, sebagai perwakilan keuangan Korea. Pergilah dan ikut meeting dengan mereka.

Min Ho terkejut, aku?

Pimpinan Tae : Buatlah beberapa koneksi dan perkuat posisimu sebelum kembali dengan mewakili Geosan.

Min Ho : Abeoji.

Pimpinan Tae tertawa, sudah lama sekali aku tidak mendengarmu memanggilku ayah.

Flashback end...


Reporter lantas menanyakan, dimana Min Ho selama ini.

Min Ho mengaku, akan menjelaskan hal itu secara resmi melalui perusahaannya. Tangan Min Ho yang tadinya mencengkram pergelangan tangan Jung Won, kini menggenggam erat tangan Jung Won.

Min Ho : Jigeumeun, aku hanya ingin fokus pada perusahaan dan karyawan yang meninggal karena kecelakaan itu serta kondisi ayahku. Aku mohon pengertian kalian.

Reporter lantas menanyakan perasaan Min Ho saat ini.


Min Ho mengedarkan pandangannya dan melihat Woo Hyuk diantara para wartawan. Min Ho menatap Woo Hyuk dengan pandangan tak suka. Sementara Jung Won hanya bisa menunduk.


Nyonya Shin duduk sendirian di ruang rapat. Soo Ho menerobos masuk dan mengatakan tentang Min Ho yang masih hidup. Nyonya Shin diam saja, dengan pandangan kesal tentunya. Soo Ho lantas kaget setelah menyadari sang mama hanya duduk sendiri di sana.

Soo Ho : Apa ini? Apa yang terjadi? Kemana semua orang pergi?


Ternyata semua orang berkumpul di Restoran Bon Jeom. Tak lama kemudian, Min Ho datang dan orang-orang itu langsung bersikap hormat pada Min Ho. Min Ho menyuruh semua orang duduk. Setelah mereka duduk, Min Ho ikut duduk dan menatap tegas salah satu karyawannya.


Jung Won sedang mengurus Pimpinan Tae ketika Min Ho datang. Ketegangan langsung terasa.

Min Ho : Apakah ini kebetulan atau takdir? Bagaimana dengan kau dan aku?

Min Ho yang tadinya menatap ayahnya, kini menatap Jung Won.

Min Ho : Kebetulan? Takdir?

Jung Won pun membalas tatapan Min Ho dengan tatapan penuh rasa benci.


Sekarang, Jung Won mengikuti Min Ho yang berjalan menuju mobil.

Min Ho membukakan pintu untuk Jung Won, tapi Jung Won diam saja, seolah menolak untuk masuk.

Min Ho kesal. Ia menutup pintu mobil, kemudian berjalan ke sisi lain dan mengedarkan pandangannya.

Min Ho melihat kamera CCTV.


Melihat kamera CCTV, Min Ho pun menarik Jung Won ke sudut yang tidak terekam kamera CCTV.

Di sana, Min Ho mendorong Jung Won. Jung Won pun jatuh. Setelah Jung Won jatuh, Min Ho menendang perut Jung Won berkali-kali.

Min Ho baru berhenti setelah melihat Jung Won kesakitan.


Min Ho lantas menarik rambut Jung Won dan menatap marah Jung Won.

"Kau tahu seperti apa nasibmu? Tidak mampu melarikan diri dariku selamanya. Itulah takdirmu." ucap Min Ho.

Min Ho lalu mengusap bibir Jung Won dengan jempolnya, lalu menjilat jempolnya.


Setelah itu, ia berdiri dan tersenyum melihat Jung Won kesakitan.

Min Ho lantas pergi. Kamera CCTV merekam kepergian Min Ho.


Setelah Min Ho pergi, Jung Won berusaha berdiri sambil menahan rasa sakit di perutnya.

Ia berhenti sejenak di depan kamera CCTV dan berpaling sedikit ke arah kamera CCTV.


Min Ho melajukan mobilnya dengan wajah tenang seperti biasa.


Di apartemennya, Woo Hyuk menatap keluar jendela.


Jung Won menangis sembari menyetir.


-Episode 2, Jurang-


Dua staff menemukan Min Ho tewas bersimbah darah akibat luka tusukan. Bahkan, pisau yang digunakan untuk menikamnya pun masih tertancap di dadanya. Sebelum menemukan tubuh Min Ho yang sudah tidak bernyawa itu, salah seorang diantara mereka sempat ditabrak oleh si pelaku yang jelas adalah seorang pria.

(Fix mah, Soo Ho pembunuhnya)


Young Eun keluar dari kamarnya dan berdiri di balkon. Saat hendak menyalakan rokok, ia melihat Jung Won yang baru pulang.

Young Eun pun menarik lengan bajunya dan melihat jam. Ia mengernyit heran, Jung Won baru pulang jam 4 pagi.


Jung Won menukar bajunya dengan baju tidur. Ia kemudian duduk di meja riasnya dan menutupi lebam di lehernya dengan syal (yg ditendang kek nya perut deh tadi, kenapa lehernya jadi ikut lebam begitu? Sepertinya ada cerita lagi setelah Jung Won ditendang Min Ho di area parkir).


Setelah menutupi luka lebam di lehernya, Jung Won membuka lacinya dan mengeluarkan sebuah amplop berwarna cokelat. Ia membuka amplop itu yang ternyata isinya surat perceraian.

Ponsel Jung Won berdering.


Woo Hyuk yang sedang tidur, terbangun lantaran bunyi ponselnya. Ia terkejut mendengar berita kematian seseorang.


Surat perceraian yang dipegang Jung Won seketika jatuh ke lantai. Jung Won tampak seperti ingin menangis mendengar kabar kematian Min Ho.


Kabar kematian Min Ho juga sampai ke telinga Nyonya Shin. Hyeong Cheol lah yang memberitanya kalau Min Ho ditusuk di ruangan Pimpinan Tae.

Hyeong Cheol : Tapi...


Usai menerima telepon Hyeong Cheol, Nyonya Shin langsung mengecek Soo Ho.

(Sepertinya mereka curiga Soo Ho lah si pelaku penikaman)

Nyonya Shin panic saat tidak menemukan Soo Ho di kamar.

Ia lantas melihat obat-obatan Soo Ho di atas meja.


Tak lama kemudian, Nyonya Shin mendengar suara gemericik air di kamar mandi.

Nyonya Shin bergegas ke kamar mandi dan menemukan Soo Ho tenggelam di bathup.

Nyonya Shin teriak, KEPALA PELAYAN YANG!


Young Eun langsung datang begitu mendengar teriakan Nyonya Shin. Ia terkejut melihat suaminya tenggelam di bathup.

Nyonya Shin bergegas menarik Soo Ho keluar dari bathup.


Bersambung ke part 2...........