Babel Ep 2 Part 2

Sebelumnya...


Paginya, polisi bersama dokter forensik mulai menyelidiki kematian Min Ho. Dokter forensik : Kematiannya mungkin sekitar jam dua pagi.

Kepala Jang : Apa dia mati seketika? Dengan satu pukulan?

Dokter forensik : Sudah jelas, dia ditikam tepat di jantung.

Detektif yang satunya lagi mencoba mempraktekkan cara si pelaku menikam Min Ho.

Kepala Jang lalu melihat jejak kaki di dekat jasad Min Ho.

"Kenapa ada jejak atlet profesional di sana, bukankah si pembunuh benar-benar panik?" tanya Kepala Jang.

"Negara ini menggajimu untuk mencari tahu hal seperti itu." jawab si dokter forensik, membuat Kepala Jang menggerutu.


Jung Won melihat jasad Min Ho yang sudah dimasukkan ke lemari pendingin. Ia menatap jasad Min Ho dengan wajah sangat marah.

Jung Won keluar dari kamar mayat. Diluar, Kepala Pelayan Yang sudah menunggunya.


Jung Won limbung. Kepala Pelayan Yang langsung memapahnya.

Kepala Jang bersama rekannya langsung menghampiri Jung Won. Ia ingin mengajukan beberapa pertanyaan, tapi pengawal dihalangi pengawal. Pengawal berkata, pengacara mereka lah yang akan mengurus kasus ini. Kepala Jang tidak peduli dan berusaha menanyakan sesuatu terkait kematian Min Ho. Pengawal langsung menghentikannya dan meminta Kepala Jang memberikan jalan untuk Jung Won.


Jung Won mulai berjalan, dipapah Kepala Pelayan Yang. Tapi tak lama kemudian, Jung Won jatuh dan pingsan.


Woo Hyuk masih di TKP. Ia melihat-lihat lantai dimana Min Ho ditemukan tak bernyawa bersimbah darah.

Setelah itu, ia memperhatikan sekeliling ruangan Pimpinan Tae dan menemukan brankas Pimpinan Tae yang sudah kosong.

Seketaris Geosan (sy gk tau dia seketaris Pimpinan Tae atau Min Ho) menemui Woo Hyuk.

"Mereka bilang brankas nya sudah kosong." ucap seketaris Geosan.

"Bagaimana rekaman CCTV?" tanya Woo Hyuk.

"Pimpinan Tae tidak memasang rekaman CCTV apapuun di lantai kantor pribadinya. Pagi ini, seluruh data CCTV di seluruh gedung dari jam 2 sampai jam 4 pagi hilang. Bagaimana ini bisa terjadi di dalam gedung yang berkeamanan tinggi seperti ini?"


"Kau bilang, orang pertama yang melaporkan kejadian ini adalah Kepala Sekuriti?"

"Ya."

"Dimana dia?" tanya Woo Hyuk.


Hyeon Cheol memberitahu Nyonya Shin bahwa 'dia' mungkin sedang berada di pesawat sekarang. (Dia? Ricky kah)

Hyeon Cheol lalu menanyakan Soo Ho. Nyonya Shin bilang, Soo Ho menderita gangguan lambung dan akan bangun dalam dua jam lagi.

Keduanya lalu menatap Soo Ho yang terbaring tak sadarkan diri di kasur.

Hyeon Cheol : Apa yang harus kita lakukan? Haruskah kita melakukan rencana B?

Nyonya Shin : Tunggu lah, sampai aku mengatakan sebaliknya, jangan lakukan apapun.

(Ini kedua kalinya sy nonton Tante Kim Hae Sook berperan seperti ini, yg pertama di Pinocchio. Di Judge VS Judge, perannya juga seperti ini tapi saya belum nonton).

Soo Ho kemudian sadar.


Jung Won yang tadinya pingsan, kini sudah sadar. Ia berdiri menatap keluar jendela dengan wajah pucat.

Tak lama kemudian, ia membuka pintu kamarnya dan melihat dua polisi masih menunggunya.

"Apa yang bisa kubantu?" tanya Jung Won.

"Sekitar jam dua pagi, kau ada dimana?" tanya Kepala Jang.

Jung Won terdiam.

"Tolong jangan berpikiran lagin. Aku bertanya karena aku harus bertanya."

"Aku ada di rumah." jawab Jung Won.

(Kena ni si Jung Won, dia baru nyampe rumah kan sekitar jam empatan dan Young Eun melihatnya. Si Young Eun pasti ember laa)


Adegan pun langsung berpindah ke Woo Hyuk yang dijemput Kepala Jang dan rekannya yang satu lagi.

Kepala Jang penasaran, kenapa Woo Hyuk ikut ambil bagian dalam kasus ini. Woo Hyuk berkata, ia harus melakukannya karena diminta.

Kepala Jang : Apa kau ini karung tinju yang digunakan seseorang?

Woo Hyuk : Detektif Lee, kau sudah menemukan dimana Kepala Sekuriti?

Detektif Lee : Dia bertolak ke Filipina hari ini jam 10.

(Ooo, yg dalam pesawat yg dimaksud Hyeon Cheol tadi si Kepala Sekuriti yang menemukan jasad Min Ho toh. Pasti karena dia sempet ditabrak si pelaku nii makanya Hyeon Cheol nyuruh dia pergi karena pelakunya adalah Soo Ho).

Woo Hyuk : Tolong minta bantuan Interpol menyelidiki kasus ini.

Detektif Lee : Baik.

Woo Hyuk : Siapa saksi terakhir?


Detektif Lee : Istrinya, Nona Han Jung Won. Tapi, dia benar-benar cantik.

Sontak, Kepala Jang langsung menampol kepala Detektif Lee.

Detektif Lee protes kepalanya ditampol.

"Aku sedang menyetir!"

"Tapi sikapnya aneh. Bagaimana ya harus kukatakan? Dia terlihat benar-benar sedih. Dia memperlihatkan kesedihannya tapi dia terlihat tidak benar-benar sedih. Dia nampak sedang berakting." ucap Kepala Jang.

"Waeyo?" tanya Woo Hyuk.

"Dia tidak meminta kami menangkap si pelaku. Dia hanya bertanya, bagaimana dia bisa membantu kami." jawab Kepala Jang.


Sebuah mobil berhenti di pinggiran jalan kecil sebuah desa. Ricky turun dari dalam mobil dan masuk ke sebuah warung kecil. Sampai di dalam, ia melihat seorang wanita tengah dipukuli seorang pria karena diberikan alkohol. Ricky langsung martil.

Tepat saat itu, wanita itu keluar dan menghalangi jalan Ricky.

"Minggir." perintah Ricky.

"Wae? Apa kau terluka melihatku hidup seperti ini?" tanya wanita itu sambil menatap tajam Ricky.


"Aku akan membunuhnya sekarang." ucap Ricky.

Wanita itu langsung menghalangi Ricky.

"Aku tidak tahu bagaimana hal ini terlihat di matamu, tapi dia adalah seseorang yang aku syukuri. Dia mengirim dua anak yang tidak berhubungan dengannya ke pernikahan. Dia berusaha membesarkan mereka dengan baik, padahal tidak berhubungan darah..."


Di dinding, terlihat sebuah foto keluarga yang sangat bahagia. Dua diantaranya, foto wanita itu bersama seorang pria yang tadi memukulinya dan dua bayi, serta dua remaja SMA.

Mendengar itu, Ricky langsung menjatuhkan palunya.


Wanita itu lalu mengambil jam dinding dan mengambil sebuah kunci di baliknya dan menyerahkan kunci itu pada Ricky.

"Ambil ini, aku tahu kau datang karena ini."

"Young Shin-ah." ucap Ricky.

"Pergi."


Ricky pun tak punya pilihan lain, selain pergi.

Setelah Ricky pergi, Young Shin keluar, menatap kepergian Ricky.

Dia lantas melihat sebuah tas hitam di meja depan warungnya.

Young Shin membukanya dan menemukan uang 50.000 dollar di dalamnya.


Ricky pergi ke rumah abu Park Mi Ja. Ia mengeluarkan sesuatu yang dibungkus kain putih di dalam guci abu Park Mi Ja.


Si dokter forensik sedang mempelajari satu jenazah. Tak lama kemudian, Kepala Jang masuk. Dokter forensik langsung sewot melihat Kepala Jang, tapi saat melihat Woo Hyuk juga ikut datang bersama Kepala Jang, sikapnya langsung berubah ramah.

Kepala Jang melihat jenazah yang sedang dipelajari dokter forensik.

"Siapa ini? Dimana Tae Min Ho?" tanya Kepala Jang.

"Dia adalah pilot helikopter." jawab Woo Hyuk.

"Kenapa kau memperlihatkan jenazah ini pada kami tiba-tiba?" tanya Kepala Jang.

"Lihatlah ini!" jawab dokter forensik sewot, sambil menyerahkan laporannya.

Kepala Jang mengambilnya dengan sewot pula.


"Penyebab kematiannya syok alergi. Lebih tepatnya, syok anafilaksis." ucap dokter forensik.

"Nuga?" tanya Kepala Jang.

"Apa maksudmu siapa? Si pilot helikopter!" jawab Dokter Forensik.

"Apa itu trauma atau tenggelam?" tanya Woo Hyuk.

"Sebelum heli nya jatuh, dia sudah meninggal karena serangan jantung." jawab dokter forensik.

"Jadi kau mau mengatakan, kecelakaan itu terjadi karena syok alergi?" tanya Detektif Lee. Si dokter forensik membenarkan.

"Apa dia menelan sesuatu yang membuatnya syok sebelum penerbangan?" tanya Woo Hyuk.

"Hal anehnya adalah tidak ditemukan apa yang ia makan sebelum kecelakaan." jawab si dokter.

"Lalu kenapa dia bisa alergi?" tanya Kepala Jang.

"Aku menyuruh kalian kemari untuk menyelidikinya." jawab si dokter, yang lagi-lagi membuat Kepala Jang sewot.


Sekarang, Woo Hyuk dan kedua detektif kocak itu sedang makan siang. Kepala Jang memberitahu Woo Hyuk, kalau hasil autopsi Min Ho akan keluar besok. Woo Hyuk mengangguk dan menyuruh Detektif Lee memeriksa puing dan benda helikopter yang jatuh itu.

Detektif Lee : Baiklah tapi apa hubungannya dengan kematian Min Ho?

Kepala Jang : Itu karena intuisimu tidak bagus, Hya, ayahnya berada di ambang kematian karena kecelakaan itu. Kemudian, anaknya ditikam sampai mati di hari berikutnya. Ada sesuatu yang busuk disini.

Woo Hyuk : Kepala Jang, tolong pelajari gerak gerik Tae Min Ho kemarin dan tunjukkan padaku rekaman CCTV nya.

Kepala Jang : Baik.


Woo Hyuk pun mendatangi keluarga Tae.


Kepala Jang mulai memeriksa rekaman CCTV di area parkir tempat Min Ho menghajar Jung Won. Ia terkejut melihat Min Ho menarik Jung Won ke area yang tidak tertangkap kamera CCTV. Setelah itu, ia melihat Min Ho pergi sendirian.


Nyonya Shin minta maaf karena sudah merepotkan Woo Hyuk. Ia lalu bertanya, apa Woo Hyuk sudah menemukan sesuatu.

Woo Hyuk : Tidak ada yang spesial. Aku rasa, akan ada petunjuk setelah hasil autopsi Min Ho keluar besok.

Woo Hyuk lantas mulai memberikan pertanyaan pada anggota keluarga Tae.

Hal pertama yang ia tanyakan adalah, apa mereka menangkap gelagat aneh dari Min Ho.

Nyonya Shin : Tidak.

Woo Hyuk lantas bertanya pada anggota keluarga lain, tapi mereka mengaku tidak melihat apapun yang aneh dari Min Ho.

Woo Hyuk : Apakah dia diancam seseorang?


Soo Ho tersenyum sinis, dia bukan tipe yang akan menerima ancaman. Dia lah yang akan memberikan ancaman pada seseorang.

Nyonya Shin menyuruh Soo Ho diam.

Nyonya Shin : Kami tidak tahu apapun. Min Ho tinggal terpisah dari kami selama bertahun-tahun. Aku rasa, kau akan mendapatkan jawabannya jika bertanya pada menantu kedua kami.

Young Eun mulai bersuara. Ia memberitahu Woo Hyuk kalau hubungan Min Ho dan Jung Won tidak sebaik yang terlihat.

Yoo Ra pun marah, kenapa kau mengatakan itu?

"Bukankah hal kecil bisa membantu? Dia tampak mencurigakan karena pulang terlambat tadi malam."


"Sekitar jam berapa?" tanya Woo Hyuk.

"Sekitar jam empat pagi." jawab Young Eun.

"Jam empat pagi? Kenapa kau baru bilang sekarang?" tanya Soo Ho, si pembunuh sebenarnya.

"Apa kalian bertanya padaku?"

"Apa yang dia lakukan sampai pagi? Ini mencurigakan." tambah Soo Ho.

Yoo Ra marah, Oppa!

Ditegur begitu, membuat Soo Ho agak kesal pada Yoo Ra.


Yoo Ra mengantarkan Woo Hyuk keluar.

Woo Hyuk : Apa hubungan Tae Min Ho dan istrinya sangat buruk?

Yoo Ra : Jangan pikirkan apa yang dikatakan Young Eun. Min Ho dan istrinya adalah pasangan yang normal dalam rumah tangga. Satu- satunya orang yang memiliki waktu sulit sekarang adalah Jung Won. Kecelakaan helikopter dan kematian Min Ho berhubungan, kan?

Woo Hyuk : Kami masih dalam penyelidikan.

Yoo Ra : Min Ho tewas setelah selamat dari kecelakaan itu. Tidak ada yang kebetulan.


Woo Hyuk : Kami sedang menyelidiki setiap kemungkinan. Jangan menjadi tidak sabaran.

Yoo Ra : Tidak ada yang bisa kulakukan. Aku merasa tidak enak karena aku merasa seperti keluargaku memberikanmu beban yang berat. Mianhae.

Woo Hyuk : Seharusnya aku yang mengatakan itu. Tetaplah tenang.

Yoo Ra : Gomawo, jika ada yang kau butuhkan, katakan padaku apapun itu.


Tak lama kemudian, ponsel Woo Hyuk berdering. Telepon dari Kepala Jang yang memintanya datang karena ingin menunjukkan sesuatu.

Kepala Jang dan Detektif Lee menunjukkan rekaman CCTV itu pada Woo Hyuk. Woo Hyuk terkejut melihat Min Ho menarik Jung Won ke sudut yang tidak terjangkau kamera CCTV.

Saat kamera menangkap Jung Won yang berjalan tertatih, Woo Hyuk pun menyuruh petugas mengulangnya.

Setelah itu, Woo Hyuk menyuruh Kepala Jang mencari Jung Won dan kotak hitam mobil yang terparkir di depan Jung Won.


Kepala Jang dan Detektif Lee mulai membawa Jung Won.


Jung Won dibawa ke ruang interogasi.

Woo Hyuk menatap Jung Won dari ruangan lain yang terhubung ke ruangan interogasi.

"Haruskah aku yang melakukannya?" tanya Kepala Jang.

"Aniyo, aku yang akan melakukannya." jawab Woo Hyuk.


Woo Hyuk masuk ke ruang interogasi. Jung Won sontak kaget melihat Woo Hyuk lah yang akan menanyainya.

Woo Hyuk : Kita sudah bertemu sebelumnya, jadi aku tidak perlu mengenalkan diriku lagi. Apa kau bisa ceritakan padaku, apa yang terjadi pada Tae Min Ho kemarin?

Jung Won : Bukankah kau sudah tahu semuanya?

Woo Hyuk : Sepertinya ada sesuatu yang tidak kuketahui.

Woo Hyuk lantas menunjukkan rekaman saat Min Ho menghajar Jung Won.

Sontak Jung Won kaget melihatnya.


Woo Hyuk : Kenapa Tae Min Ho menyerangmu?

Jung Won : Dia bukan seseorang yang akan memukul tanpa alasan.

Woo Hyuk : Kenapa kau tidak berusaha meminta bantuan pada orang lain di sekitarmu?

Jung Won : Karena aku baik-baik saja dengan menjadi satu-satunya orang yang terluka.

Sontak, Woo Hyuk kaget.


Kita dibawa ke satu tahun sebelumnya....

Saat itu, hujan turun dengan deras. Woo Hyuk berjalan dibawah derasnya hujan, dengan payungnya.

Sementara Jung Won, melajukan mobilnya di tengah guyuran hujan deras. Ia lalu menghubungi seseorang.

Jung Won : Daepyeo-nim?

Daepyeo-nim : Bagaimana menurutmu naskahnya?

Jung Won : Akan kulakukan.


Seorang pria, yang dipanggil daepyeo-nim oleh Jung Won, duduk di sebuah kafe. Ia nampak senang karena Jung Won akhirnya kembali sebagai aktris.

Si Daepyeo-nim lalu mengajak Jung Won menemui direktur untuk membahas hal itu lebih lanjut, tapi Jung Won ingin mempelajari karakter yang akan diperankannya lebih dulu.

Jung Won : Aku meminta seseorang yang kukenal untuk memberitahuku pengalaman menjadi seorang jaksa. Itu tidak akan lama.

Daepyeo-nim : Kau sangat teliti. Aku suka. Tapi kau sudah mendapat izin, kan?

Jung Won terkejut. Tapi kemudian ia tersenyum dan mengaku sudah mendapat izin. Tapi setelah itu, wajahnya berubah tegang.


Hujan sudah berhenti. Woo Hyuk pun terlihat menguncupkan payungnya.

Ia lalu berhenti di sisi jalan dan melihat foto besar Jung Won yang terpampang di dinding sebuah gedung.


Tiba-tiba, sebuah mobil box lewat di depan Woo Hyuk dan mencipratkan genangan air ke bajunya.

Tak lama kemudian, giliran mobil Jung Won yang mencipratkan genangan air ke baju Woo Hyuk.

Jung Won langsung turun dari mobilnya dan menghampiri Woo Hyuk.

Woo Hyuk terkejut melihat siapa yang menghampirinya.

Jung Won meminta maaf.


Tak lama, Woo Hyuk dihubungi seseorang. Woo Hyuk pun mengaku akan datang terlambat.

Jung Won : Aku bisa membersihkan bajumu...

Woo Hyuk : Tidak perlu.

Woo Hyuk menjawab ketus, lalu beranjak pergi, tapi Jung Won menahannya.


Ternyata Jung Won membawa Woo Hyuk ke sebuah butik. Setelah memilih-milih, Jung Won akhirnya menemukan jas yang pas untuk dipakai Woo Hyuk.


Jung Won pun menyuruh Woo Hyuk mencobanya.

Pegawai butik : Jasnya terlihat cocok denganmu. Selera Han Jung Won benar-benar...

Woo Hyuk lantas mengedarkan pandangan, mencari Jung Won. Pegawai butik : Dia meminta kami menyampaikan maaf padamu dan pergi tapi dia juga membelikan ini untukmu.

Woo Hyuk kaget Jung Won membelikan sepatu juga untuknya.

Bersambung ke part 3..........

0 Comments:

Post a Comment