Sekarang, kita ke depan sebuah kafe yang terdapat tulisan 'seluruh aula disewa dari jam tujuh malam dan jam reguler akan dibuka kembali besok' di dekat pagar.
Di dalamnya, seorang wanita memukul-mukul adonan sambil menggerutu.
"Gadis itu. Dia selalu muncul seolah-olah itu masalah hidup dan mati saat aku tidak membutuhkannya." gerutunya.
Tak lama kemudian, Jung Won datang. Ia masuk ke dapur sambil memakai celemeknya.
"Hya, kau! Kau dipecat! Dipecat!" teriak wanita itu.
"Ah, ada kecelakaan." ucap Jung Won menjelaskan.
Wanita itu sontak kaget, kau terluka?
"Tidak. Ceritanya panjang." jawab Jung Won.
"Simpulkan saja." ucap wanita itu.
"Aku menyipratkan air hujan ke jas seseorang dan merasa menyesal jadi kubelikan dia pakaian. Lalu Aku pergi begitu saja!" jawab Jung Won.
"Kau bilang apa? Keluar, sekarang juga!"
"Kau menyuruhku meringkasnya!" jawab Jung Won.
"Keluar!"
"Apakah kau selesai mempersiapkan untuk pelanggan grup?" tanya Jung Won.
"Potong kentang." suruh wanita itu.
"Oke." Jung Won tersenyum.
Sekarang, kedua wanita itu sedang sibuk memasak.
Tak lupa, Jung Won menata meja makan.
"Berapa banyak orang yang akan datang?" tanya Jung Won sambil melihat tulisan yang ada di papan dekat meja makan.
"Sembilan orang?" ucapnya lagi. Ia lalu membaca nama si pemesan, "Tae Yoo Ra?"
Jung Won kaget, Yoo Ra Eonni?
Jung Won panic. Ia langsung berlari ke atas dan melepas celemeknya.
Yoo Ra dan Woo Hyuk sudah tiba di depan.
Yoo Ra memuji penampilan Woo Hyuk.
Jung Won berlari keluar, sepertinya ia mau pergi sebelum Yoo Ra melihatnya tapi terlambat karena Yoo Ra sudah berada di depan.
Yoo Ra terkejut melihat Jung Won. Jung Won pun membuat alasan, kalau dia ada di sana untuk mencari udara segar.
Woo Hyuk terkejut melihat Jung Won. Yoo Ra pun mengenalkan Jung Won sebagai adik iparnya pada Woo Hyuk. Dan pada Jung Won, Yoo Ra mengenalkan Woo Hyuk sebagai juniornya.
Jung Won dan Woo Hyuk saling memperkenalkan diri.
Setelah itu, Jung Won berniat pergi tapi Yoo Ra menahannya. Yoo Ra : Min Ho sedang dalam perjalanan bisnis, jadi ayo minum bersama.
Jung Won tadinya menolak, tapi Yoo Ra memaksa.
Mereka pun mulai makan. Rekan Yoo Ra tampak terus menatap Jung Won.
Yoo Ra : Kenapa kau terus menatapnya? Aku tahu adik iparku sangat cantik, tapi kalian jangan terlalu menatapnya. Adikku tidak bisa melihatnya secara acak karena dia terlalu berharga."
Seorang rekan Yoo Ra datang terlambat. Begitu sampai, dia langsung makan dengan lahap tanpa mengatakan apapun.
"Kwon Byeonhosa, apa aku membuatmu kelaparan?" tanya Yoo Ra.
"Aku belum makan sepanjang hari." jawab Pengacara Kwon.
Pengacara Kwon tiba-tiba tersedak. Melihat itu, Jung Won langsung memberikan segelas air.
Saat melihat sosok yang memberinya air, Pengacara Kwon sontak kaget.
"Oh, Han Jung Won! K-Kenapa kau ada di sini?" tanya Pengacara Kwon. Pengacara Kwon lantas menatap Yoo Ra. Tak lama kemudian, ia sadar dan mengira Yoo Ra lah yang mengajak Jung Won.
Pengacara Kwon lalu melirik Woo Hyuk.
"Oh-ho, tidak bisa dipercaya! Aku bertanya-tanya siapa dirimu. Hei, ada apa dengan pakaianmu? Kau dapat sponsor pakaian?" tanyanya.
"Seorang wanita gila membayarku kembali dengan pakaian bermerek atas kelalaiannya." jawab Woo Hyuk sambil menatap Jung Won.
"Wanita gila apa?" tanya Pengacara Kwon.
"Dia wanita kasar yang berpikir bahwa uang menyelesaikan segalanya." jawab Woo Hyuk.
"Aku iri padamu. Kebetulan, apakah dia juga membelikanmu sepatu?" tanya Pengacara Kwon.
Teman Jung Won datang, membawakan makanan tapi ia tidak sengaja menumpahkan makanan itu ke baju Woo Hyuk.
Woo Hyuk dan yang lain sontak kaget. Tak lama kemudian, Jung Won ikut-ikutan menumpahkan segelas air ke baju Woo Hyuk.
Woo Hyuk pun langsung menatap kesal Jung Won.
"Hei, kau brengsek! Kenapa kau memelototinya? Dia tidak sengaja melakukannya." ucap Pengacara Kwon.
"Aku akan menuntutnya atas tuduhan pelanggaran kecantikan atas namamu." ucap Pengacara Kwon pada Jung Won.
Yoo Ra memberikan tisu pada Woo Hyuk.
"Aku akan membersihkannya untukmu." ucap Yoo Ra.
Woo Hyuk pun mengatai Jung Won ceroboh.
Mendengar itu, Pengacara Kwon curiga Jung Won dan Woo Hyuk sudah saling mengenal sebelumnya.
Tak lama, Pengacara Kwon ingat kalau dulu Woo Hyuk bekerja sebagai reporter hiburan. Pengacara Kwon berusaha mengingat-ingat harian tempat Woo Hyuk bekerja dulu.
"Harian Myeongshin, kan?" jawab Yoo Ra.
"Ah, benar. Itu harian Myeongshin! Di Lembaga Penelitian dan Pelatihan Yudisial, kami terkejut saat seorang jurnalis bergabung dengan kami." ucap Pengacara Kwon.
Jung Won yang mendengar itu, sontak kaget, seolah dia baru menyadari siapa Woo Hyuk.
Di belakang, teman Jung Won berusaha mengingat-ingat siapa Woo Hyuk. Ia yakin, pernah mendengar nama Woo Hyuk. Jung Won : Dia dari Harian Myeongshin.
"Reporter itu? Hei, Itu reporter sampah yang membuatmu disponsori oleh Chaebol! Karena bajingan itu, kau dan Tae Min Ho terlibat."
Masih kejadian setahun yang lalu. Pimpinan Tae dan Min Ho makan siang di sebuah warung kecil.
Min Ho : Aku belum pernah melihatmu seperti ini sebelumnya.
Pimpinan Tae : Tidak lagi yang tinggal, datang saja di kantor pusat.
Min Ho : Kupikir aku lebih cocok dengan pekerjaan Yayasan Budaya.
Pimpinan Tae : Kau sudah cukup rendah hati. Kau harus mulai belajar menjadi penerus.
Min Ho : Aku tidak pernah berpikir untuk mengambil posisi sebagai penggantimu. Tidak sekali pun. Tolong singkirkan pikiran itu.
Pimpinan Tae : Saat aku muda, hal tersulit dalam hidupku adalah setelah menginjak usia 15? Aku baru saja melewati restoran ini. Aku harus membiayai pengobatan orang tua ku juga harus memberi makan adik-adik ku. Gajiku sangat sedikit. Saat aku melewati tempat ini setelah kerja, baunya sangat luar biasa. Tapi suatu hari, aku tidak tahan lagi dan datang sendirian untuk makan daging. Dagingnya begitu lezat. Aku senang. Itu lebih lezat dari yang aku bayangkan. Tapi ketika tersisa potongan terakhir, aku tiba-tiba berpikir seperti ini, setelah aku selesai memakan ini, apakah aku harus menyimpan koinku dan berpikir haruskah aku makan daging lagi atau tidak?" ampai kapan? Selama sisa hidupku? Apakah ini nasibku untuk hidup seperti itu sepanjang hidupku? Aku bertanya-tanya kesalahan apa yang telah kulakukan sehingga harus melalui itu. Jika kau hanya memikirkan hal-hal yang kau miliki saat ini, hidupmu tidak bisa berubah. Kau harus memiliki mimpi yang lebih besar dari hal-hal yang tidak bisa kau lihat. Itulah pria sejati.
Pimpinan Tae lantas menyuruh Min Ho mengambil posisi sebagai Presiden Geosan Elektrik.
Min Ho kaget, Chojang-nim...
Pimpinan Tae meletakkan sepotong daging di mangkuk Min Ho dan menyuruh Min Ho makan.
Sekarang, Min Ho sedang mengganti bajunya di dalam mobil.
Setelah itu, kita melihat ia tertawa sepanjang jalan.
"Oh Sajang, umpannya ada di sini. Perang akan segera dimulai." ucap Min Ho.
"Ye, Daepyeo-nim."
(Jd yg nyulik Ricky di epi pertama adalah Oh Sajang. Dia orangnya Min Ho dan sudah jelas, dia menculik Ricky atas perintah Min Ho. Laa terus apa motif Min Ho mo ngejatuhin ayahnya sendiri? Mungkinkah Min Ho bukan anak kandung keluarga itu?)
Keesokan harinya, Woo Hyuk dan Jung Won kembali bertemu di kantor kejaksaan. Jung Won mencepol rambutnya dan memakai kacamata besar agar tidak ada yang mengenalinya.
Kenalannya pun mengaku, tidak bisa mengenali dirinya karena dirinya berpenampilan seperti itu.
"Tolong bicara informal padaku. Lagipula, aku di sini sebagai sepupu mudamu." jawab Jung Won.
"Haruskah aku?"
"Tentu saja, Eonni."
"Sudah lama sejak aku dipanggil Eonni. Ini pertama kalinya kau datang ke kantor kejaksaan, kan?"
Woo Hyuk yang baru turun dari tangga melihat Jung Won. Ia merasa seperti mengenali Jung Won.
Kenalan Jung Won memperkenalkan Jung Won sebagai sepupunya dan seorang penulis novel. Jung Won pun mengharapkan kerja sama nya. Kenalan
Jung Won menyuruh salah satu staff nya mengajak Jung Won berkeliling.
"Tapi, apakah kau pernah mendengar bahwa kau mirip seseorang?"
"Kudengar aku sangat mirip Han Jung Won." jawab Jung Won.
"Oh, benar! Jika sedikit mengubah gaya rambut, kau akan terlihat seperti dia."
Jung Won mengikuti rapat, dimana para jaksa sedang membahas kasus pembunuhan siswi SMA.
Setelah itu, Jung Won duduk di kantin sambil membaca catatannya.
Woo Hyuk tiba-tiba muncul dan duduk di meja kosong di depan Jung Won.
Selang beberapa menit, Woo Hyuk menyadari, wanita yang duduk di depannya adalah Jung Won.
"Apa yang kau lakukan sekarang?" tanya Woo Hyuk.
Kesal melihat Woo Hyuk, Jung Won pun berniat pergi tapi sebelum pergi, dia sempat melihat makanan di piring Woo Hyuk.
"Itu sangat cocok denganmu. Menurut statistik, kepribadian seseorang yang pilih-pilih makanan, umumnya buruk." ucap Jung Won.
"Apa yang diambil orang lain, selera pribadi seseorang, dan mencaci maki itu beda. Minta maaf." jawab Woo Hyuk.
"Bukankah aku yang seharusnya menerima permintaan maaf? Dasar tidak tahu malu. Lupa tentang artikel yang kau tulis?" ucap Jung Won.
"Oh, artikel itu?" tanya Woo Hyuk, lalu tersenyum, membuat Jung Won tambah kesal.
Di ruangan lain, seorang pria makan dengan lahap di depan seorang jaksa.
Jaksa : Kau menusukkan pisau ke perut orang lain tetapi bisa memegang nasi rebus di perutmu dengan baik, ya?
Pria itu tampak sedikit kesal mendengar ucapan jaksa, tapi ia mencoba tidak peduli dan terus makan.
Tiba-tiba, pria itu merasakan sakit di perutnya. Ia minta izin ke toilet dan buang angin di depan jaksa.
Sekarang, pria itu dibawa keluar oleh dua jaksa. Tapi... pria itu kemudian melarikan diri setelah menyerang dua jaksa yang mengawalnya.
Jung Won menyuruh Woo Hyuk meminta maaf padanya.
Woo Hyuk : Jika kau menjadi menantu keluarga chaebol karena artikelku maka kau harusnya berterima kasih padaku?
Jung Won : Kapan aku pernah memintamu menulis artikel konyol yang menyatakan bahwa aku adalah seorang aktris bersponsor? Kau menulis artikel yang salah secara faktual! Bagaimana mungkin seorang reporter yang berhenti dari pekerjaannya menjadi jaksa penuntut?
Woo Hyuk : Kau seharusnya menuntutku dan mengungkap kebenaran. Kenapa Kau menikah dengannya? Dari sudut pandangku, kau hany seorang aktris materialistis!
Jung Won : Sudah selesai? Orang-orang sepertimu tidak mengerti. Karena kau punya orang tua yang baik dan bisa menjadi reporter atau penuntut,
maka lakukan apa pun yang kau inginkan tanpa peduli! Kau bahkan tidak bisa melihat penderitaan orang lain, kan? Kau bahkan tidak tahu apa yang kau...
Jung Won menangis.
Tersangka penusukan yang menyerang dua jaksa tadi tiba-tiba datang. Ia mengambil pisau dan menyandera Jung Won.
Ia mengancam akan membunuh Jung Won jika mereka berani mendekatinya.
Tak lama, jaksa yang menangani kasusnya datang.
"Lee Han Gyu, Kau tidak bisa melarikan diri. Menyerahlah!"
"Jangan bicara ngawur. Siapkan mobil untukku sekarang juga. Cepat!" suruh Woo Hyuk.
Woo Hyuk lalu bicara pada Tersangka Lee, bahwa ia akan menyiapkan mobil untuk Tersangka Lee jika Tersangka Lee melepaskan Jung Won.
"Kau pikir aku ini idiot?" jawab Tersangka Lee.
"Berikan dia mobil!" perintah Woo Hyuk.
Jung Won berusaha menyelamatkan diri. Dengan gerakan cepat, dia berhasil menyingkirkan tangan Tersangka Lee yang menekan lehernya tapi sialnya, Tersangka Lee mendorong nya hingga ia jatuh pingsan dan membuat keningnya memar.
Woo Hyuk mengambil alih, ia berusaha melumpuhkan Tersangka Lee. Tak lama kemudian, ia berhasil menjatuhkan pisau yang dipegang Tersangka Lee, meski tangannya sempat terluka terkena sabetan pisau.
Setelah melumpuhkan Tersangka Lee, Woo Hyuk langsung membawa Jung Won ke RS.
Dokter : Syukurlah, itu hanya memar ringan. Dia bisa pergi setela seharian beristirahat.
Setelah itu, dokter meminta Woo Hyuk ikut dengannya agar bisa menerima perawatan. Woo Hyuk pun melirik tangannya yang terluka.
Woo Hyuk menjaga Jung Won sampai malam hari. Jung Won akhirnya sadar dan mendapati Woo Hyuk menjaganya. Ia juga melihat tangan Woo Hyuk yang diperban.
"Apa kau terluka parah?" tanya Jung Won.
"Aku baik-baik saja." jawab Woo Hyuk.
"Terima kasih untuk hari ini." ucap Jung Won.
"Han Jung Won-ssi, bukankah aneh bagi kita jika berbicara baik satu sama lain atas hubungan kita? Mari kita menggigit satu sama lain dengan konsistensi." jawab Woo Hyuk.
Jung Won pun tertawa. Woo Hyuk juga tertawa melihat Jung Won tertawa.
"Aku akan membelikanmu makanan begitu aku sembuh. Apa yang kau suka?" ucap Jung Won.
"Makanan rumah." jawab Woo Hyuk.
"Ah, jjinja saram-i." ucap Jung Won tak percaya.
Flashback end........
Sekarang, kita kembali ke masa kini, dimana Jung Won terkejut saat Woo Hyuj melihatkan rekaman saat Min Ho memukulnya.
"Kenapa Min Ho menyerangmu?" tanya Woo Hyuk.
"Dia bukan tipe seseorang yang memukul dengan alasan." jawab Jung Won.
"Kenapa kau tidak minta bantuan pada orang di sekitarmu?"
"Karena ku baik-baik saja dengan menjadi satu-satunya yang terluka."
"Apakah kau langsung pulang setelah diserang oleh Tae Min Ho?" tanya Woo Hyuk.
"Tidak. Aku pergi ke Sungai Han karena merasa frustrasi." jawab Jung Won.
"Adakah yang bisa memberikan bukti?" tanya Woo Hyuk.
Kita pun diperlihatkan kelanjutan cerita setelah Jung Won dipukuli Min Ho di area parkir.
Jung Won melajukan mobilnya sambil menangis hebat.
Jung Won pergi ke apartemen Woo Hyuk. Ia bahkan mengetahui password pintu apartemen Woo Hyuk.
Woo Hyuk terkejut melihat kedatangan Jung Won. Jung Won terdiam menatap Woo Hyuk. Tak lama kemudian, ia berlari ke pelukan Woo Hyuk dan tangisnya kembali pecah.
Woo Hyuk dan Jung Won tidur bersama. Woo Hyuk berharap, Jung Won bisa tidur bersamanya.
Jung Won : Suatu hari nanti.
Woo Hyuk pun memeluk Jung Won dan memejamkan matanya.
Tapi Jung Won memutuskan bangun dan mengenakan pakaiannya.
"Jangan keluar." pinta Jung Won.
Tapi setelah Jung Won pergi, Woo Hyuk mengenakan pakaiannya dan membuka kulkasnya.
Jung Won dalam perjalanan pulang. Tapi Min Ho menghubunginya.
Min Ho yang saat itu berada di ruangannya, menyuruhnya datang. Min Ho mengaku, akan menceraikan Jung Won seperti yang diinginkan Jung Won.
Jung Won pun langsung memutar arah dan bergegas menuju Geosan.
Bersamaan dengan itu, Woo Hyuk keluar dari toserba dan melihat mobil Jung Won melintas ke arah yang berlawanan.
Woo Hyuk pun mengikuti Jung Won. Namun ia hanya mengikuti sampai depan gedung Geosan dan melihat mobil Jung Won masuk ke gedung Geosan.
Kembali ke masa kini, dimana Woo Hyuk masih menginterogasi Jung Won. Woo Hyuk ingin tahu jam berapa Jung Won kembali ke rumah.
Jung Won : Sekitar jam dua...
Tapi jam dua, Jung Won berada di ruangan Min Ho.
Min Ho dan Jung Won ribut. Jung Won terkejut saat Min Ho menunjukkan bukti foto-foto perselingkuhan Jung Won dan Woo Hyuk.
Min Ho kembali memukuli Jung Won.
Setelah itu, Min Ho meminta Jung Won mengatakan cinta padanya.
Tapi Jung Won tidak mau.
Min Ho yang kesal, menekan tubuh Jung Won ke meja.
Jung Won yang kesakitan, lantas berusaha meraih pisau yang ada di sisi kanannya.
Bersambung......
Pembunuhnya bukan Jung Won gaes, karena jelas yang menabrak si Kepala Sekuriti seorang pria...
Ini si Jung Won gk mau buka mulut kek nya karena takut Woo Hyuk keseret2..
Karena malam itu, usai dipukuli Min Ho, si Jung Won lari ke apartemen Woo Hyuk.
Nah baru habis dari apartemen Woo Hyuk, dia dipanggil Min Ho yang berjanji mau menceraikannya tapi sampai sana, dia dikasih bukti foto perselingkuhannya ama Woo Hyuk.
0 Comments:
Post a Comment