• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

The Promise Ep 30 Part 2

Sebelumnya...


Do Hee mengajak Hwi Kyung makan di restoran iga.

Hwi Kyung : Apa ini rumahmu? Kau memiliki keluarga besar.

Do Hee menjelaskan, bahwa sesuatu tiba2 terjadi.

Hwi Kyung : Kau selalu melakukan apapun yang kau inginkan.

Do Hee : Hya, aku sudah lama merencanakan ini. Aku bahkan mempekerjakan koki khusus, tapi aku... ini sangat tidak adil.

Hwi Kyung : Teruslah membuat alasan. Aku tidak percaya padamu.

Do Hee : Aku lebih baik bekerja keras sebagai reporter. Salah paham membuatku frustasi. Aku bekerja keras membersihkan nama orang2 yang tidak bersalah.

*Do Hee kenapa gk jadi jaksa aja yaa? Kek nya dia lebih cocok jadi jaksa.


Mantan istri Hwi Kyung tiba-tiba datang. Nafsu makannya seketika hilang melihat kebersamaan dengan Hwi Kyung dan Do Hee.

Ia cemburu dan beranjak pergi.

Mantan istri Hwi Kyung berjalan melewati Eun Bong yang juga berada di sana.


Eun Bong melihat ponselnya dan kesal karena tidak ada panggilan atau pesan dari Joong Dae.

Ia kemudian meletakkan ponselnya dan tanpa sengaja memencet nomor Joong Dae.

Joong Dae yang juga menunggu telepon Eun Bong pun tersenyum puas melihat Eun Bong menghubunginya duluan.

Joong Dae menimbang2, harus menjawab telepon Eun Bong atau tidak.

Eun Bong panic menyadari dirinya memencet nomor Joong Dae. Ia pun bergegas mematikannya.


Sementara Joong Dae yang akhirnya memutuskan menjawab telepon Eun Bong pun kesal karena teleponnya tiba-tiba mati.

Joong Dae meletakkan ponselnya di meja. Tapi matanya bolak balik menatap ke layar ponselnya.

Tiba-tiba, listrik di rumahnya padam. Joong Dae pun langsung ketakutan dan mengangkat kakinya ke atas.

*Si Joong Dae ini laki apa bukan sih? Ama kecoa takut? Listrik padam, takut. Gk suka bau2an.


Di ruang makan Se Jin, meja sudah dipenuhi berbagai hidangan. Yoo Kyung sendiri yang membuatnya. *Baru tahu sy Yoo Kyung bisa masak.

Tak lama, Kyung Wan, Se Jin dan Tae Joon datang.

Singkat cerita, mereka mulai makan. Se Jin pun mengucapkan terima kasih sekali lagi pada ibunya.

Sang ibu hanya tersenyum, lalu menyuruh Tae Joon makan dan menyebut Tae Joon sebagai tamu kehormatan mereka.


Usai makan malam, Yoo Kyung membawakan teh untuk mereka. Kyung Wan mengaku, perutnya sudah terlalu kenyang untuk minum teh.

Yoo Kyung : Aku sudah menyiapkan dessert spesial.

Se Jin pun berkata, akan mengambil dessert nya di dapur. Tapi Yoo Kyung bilang, dessert nya bukan lah sesuatu yang bisa dimakan, tapi sesuatu untuk didengar.


Yoo Kyung memulai ceritanya.


Tae Joon awalnya antusias mendengarnya tapi setelah mendengar cerita Yoo Kyung, ia langsung sadar Yoo Kyung tengah menyindirnya.

Yoo Kyung : Ada seekor ikan. Dia pintar dan pekerja keras. Tapi satu-satunya kelemahan yang ia miliki adalah awal yang buruk. Ia lahir di sungai. Tapi untungnya dia pekerja keras. Dia pada akhirnya, berhasil berenang. Disitulah masalah dimulai. Dia mulai berambisi dan ingin berenang ke sungai yang lebih besar.


Se Jin yang sadar kemana arah pembicaraan sang ibu, langsung meminta sang ibu berhenti cerita. Ia mengatakan, cerita sang ibu sangat membosankan.

Yoo Kyung : Dengarkan. Disinilah menariknya.

Yoo Kyung melanjutkan ceritanya. Ia berkata, si ikan yang ambisius itu akhirnya berhasil menggoda ikan emas. Si ikan emas yang sudah jatuh hati, setuju menikahinya. Tapi kemudian, si ikan itu ketahuan sudah memiliki istri dan anak berumur 5 tahun di sungai kecilnya yang ditinggalkannya.


Yoo Kyung lantas mengambil cangkir tehnya. Ia kemudian berdiri dan menyiram Tae Joon.

Se Jin marah, eomma!

Kyung Wan kaget melihat tindakan istrinya.

Yoo Kyung : Kembalilah ke sungai itu, kau sepotong sampah.


Tae Joon berdiri. Ia mengusap wajahnya yang basah dan berterima kasih atas cerita menarik Yoo Kyung. Tae Joon lalu mengatakan akan pergi untuk hari itu saja.

Yoo Kyung tambah marah. Ia berkata, akan menghentikan pernikahan Tae Joon dan Se Jin meski harus mempertaruhkan hidupnya.

Se Jin ingin menjelaskan, tapi Yoo Kyung langsung menyuruhnya diam. Yoo Kyung marah pada Se Jin dan Kyung Wan karena sudah menipunya.

Kyung Wan membela Tae Joon. Ia berkata, tidak memberitahu Yoo Kyung karena ia dan Se Jin membutuhkan Tae Joon.

Yoo Kyung semakin marah.

Ia lalu mengusir Tae Joon.


Tae Joon yang tersinggung, langsung pergi. Se Jin mengejar Tae Joon. Tapi Tae Joon menyuruh Se Jin kembali ke dalam. Tae Joon bilang, orang yang harus Se Jin ajak bicara adalah Yoo Kyung.

Se Jin melarang Tae Joon pergi tapi Tae Joon mau sendiri.


Se Jin kembali ke dalam dan ribut dengan Yoo Kyung.

Se Jin : Kau tidak kasihan padaku dan anakku? Kang Tae Joon adalah ayah anak ini! Bagaimana seorang ibu bisa mengatakan hal itu?

Tapi Yoo Kyung tetap marah dan tidak mau memberi restunya untuk Tae Joon.


Se Jin yang marah, kembali ke kamarnya. Dia menghubungi Na Yeon dan mengajak Na Yeon bertemu tapi Na Yeon bilang ia tidak punya alasan untuk menemui Se Jin. Se Jin tambah marah.

Se Jin : Apa kau melakukan sesuatu yang membuatku marah? Kau takut padaku!

Se Jin kemudian menyalahkan Na Yeon atas masalahnya.

Se Jin mengancam Na Yeon, akan datang ke rumah Na Yeon jika Na Yeon tidak mau bertemu dengannya.


Tae Joon sendiri datang ke restoran bibinya.


Na Yeon dan Se Jin bertemu di sebuah kafe.

"Kau datang?"

"Aku tidak punya alasan untuk tidak datang."

"Si bodoh Tae Joon tidak pernah mengira kau akan melakukan ini. Dia percaya padamu. Inikah cara mu berterima kasih pada kami yang sudah mempercayaimu?

Se Jin kemudian menyiram Na Yeon dengan air minumnya.

Se Jin : Katakan padaku! Cobalah katakan!


Bersambung.........

Si Se Jin ini lucu...

'Kau tidak kasihan pada aku dan anak ini? Bagaimana seorang ibu bisa mengatakan itu?'

Lah, terus apa kabar sama Na Yeon? Elu gk kasihan ama Na Yeon dan Saebyeol?

Lalu apa? Dia nyuruh Na Yeon berterima kasih sama dia dan Tae Joon? Omo... berterimakasih atas dasar apa coba? Biarpun udah berulang2 nontonnya, sy tetap aja greget sama part ini... bangke emang si Se Jin ini...

The Promise Ep 30 Part 1

Sebelumnya...

Sy lanjut The Promise lagi ya..


Di kamarnya, Yoo Kyung mengingat pembicaraannya dengan Na Yeon tadi soal Tae Joon.

Yoo Kyung : Aku akan menghidupkan kembali ayah anakmu yang kau bunuh.

Na Yeon : Baiklah, kembalikan dia padaku.


Yoo Kyung kesal. Saking kesalnya, ia sampe menyerakkan isi tasnya di atas kasur.

Ia kemudian mengambil ponselnya dan berniat menghubungi suaminya tapi Se Jin tiba-tiba masuk ke kamarnya.

Se Jin cerita, kalau tadi ia berencana nge-gym tapi pada akhirnya, ia hanya melakukan yoga sambil menonton video yoga. Se Jin juga mengaku, kalau ia sudah merasakan berat badannya naik.

Se Jin : Tapi eomma, barang-barangmu berserakan di atas kasur. Apa ada sesuatu yang terjadi?

Yoo Kyung : Aku hanya berusaha mengambil sesuatu dari tasku.

Yoo Kyung lalu menyindir Se Jin.

Yoo Kyung : Jika ada sesuatu yang disembunyikan, kau harus menyimpannya dengan baik agar tidak ketahuan.

Se Jin bingung sendiri dengan kata-kata ibunya. Sang ibu lalu bertanya, apa Se Jin besok punya waktu senggang. Lalu ia menyuruh Se Jin mengajak Tae Joon ke rumah besok.

Se Jin yang tidak tahu apa-apa sontak bahagia. Ia fikir, ibunya sudah mulai menerima Tae Joon.


Mal Sook kesal tahu dari Na Yeon kalau wanita yang datang ke rumah mereka tadi adalah ibunya Se Jin.

Na Yeon pun menenangkan ibunya. Ia mengatakan bahwa semua sudah selesai.

Mal Sook : Na Yeon-ah, jangan menyimpan semuanya sendiri dan menyiksa dirimu. Katakan pada ibu.

Na Yeon : Aku merasa sesuatu terjadi pada Tae Joon.

Mal Sook : Karena dirimu?

Na Yeon : Aku tidak tahu sejauh itu. Benar, aku tidak ingin tahu.

Mal Sook : Na Yeon ah, itu...


Geum Bong pulang. Mal Sook pun tidak jadi bicara. Melihat reaksi ibu dan kakaknya, Geum Bong sadar sesuatu sudah terjadi. Mal Sook menutup mulutnya dan menyuruh Geum Bong memakan jeruk. Tapi Geum Bong tidak mau dan menatap curiga Mal Sook.


Tiba-tiba, ponselnya berbunyi. SMS dari Se Gwang. Se Gwang mengirimkan foto dua paper bag. Geum Bong sontak senyum melihatnya.

Mal Sook : Kau lah orang yang patut dicurigai! Kenapa kau nyengir seperti itu?

Geum Bong : Aku ingin bermain dengan Saebyeol. Dia ada di kamar, kan?


Geum Bong lalu berlari ke kamar Na Yeon.

Se Gwang meletakkan dua paper bag di atas meja ruang tamu Do Hee.

Ponselnya kemudian berdering. Pesan dari Geum Bong yang menanyakan, kenapa ia memiliki banyak paper bag.

Se Gwang membalas, kau ingin tahu isinya?

Geum Bong : Aku tak yakin,

Se Gwang : Aku membeli beberapa buku.

Geum Bong : Tapi otakmu sudah dipenuhi dengan banyak kebijaksanaan. Kenapa kau membutuhkan banyak buku?

Se Gwang : Itu tidak benar.


Do Hee keluar dari kamarnya. Ia melihat Se Gwang dan berusaha mencari tahu Se Gwang sedang apa. Do Hee kemudian memanggil Se Gwang dan Se Gwang langsung menyerahkan kedua paper bag itu pada Do Hee.


Se Gwang kemudian pergi dan Sung Joo keluar dari kamar. Sung Joo terkejut melihat Do Hee membeli banyak komik. Do Hee berkata, ia membeli komik untuk merilekskan tubuhnya.

Do Hee lalu mengingatkan Sung Joo kalau besok Hwi Kyung akan datang. Setelah itu, ia membawa komik2nya masuk ke kamar.


Paginya, Kyung Wan terkejut sarapan mereka tidak sebanyak yang biasa. Ia mengira, itu karena Yoo Kyung sedang diet. Yoo Kyung berkata, kalau ia ingin makan banyak nanti malam jadi itulah kenapa sarapan mereka pagi itu hanya sedikit.

Kyung Wan : Ada apa nanti malam?

Se Jin : Ibu mengundang Tae Joon makan malam hari ini.

Yoo Kyung : Bukan makan malam, itu adalah pesta yang tepat untuk kita berempat.

Mendengar itu, Kyung Wan dan Se Jin senang. Ia berpikir, Yoo Kyung sudah benar-benar menerima Tae Joon.


Se Jin lalu meminta tangan Yoo Kyung. Yoo Kyung mengulurkan tangannya. Se Jin langsung menggenggam tangan sang ibu.

Se Jin : Neomu gomawo, eomma. Tae Joon dan aku akan menjadi yang terbaik untukmu.

Yoo Kyung : Benar, kau harus berterima kasih padaku malam ini.


Hwi Kyung masuk ruangannya. Begitu duduk di mejanya, ia melihat paper bag Do Hee dan mengambil satu komik.

Hwi Kyung mulai membacanya, kemudian ia tertawa sendiri.

Tak lama kemudian, Do Hee mengiriminya pesan. Do Hee bertanya, apa Hwi Kyung masih di tempat tidur dan bertingkah seperti zombie?

Hwi Kyung membalas. Ia menegaskan, kalau ia sudah di kantor dan seorang yang bekerja keras.

Do Hee lalu menanyakan komiknya. Ia menyuruh Hwi Kyung membacanya karena malam ini Hwi Kyung akan sangat sibuk.

Hwi Kyung heran, sibuk?


Do Hee menelponnya. Do Hee meminta waktu Hwi Kyung malam ini. Ia berkata, akan mengirimkan tempat dan alamatnya dan menyuruh Hwi Kyung datang lebih awal jika ingin mendapat nilai tambah.

Hwi Kyung bertanya, Do Hee mau mengajaknya kemana.

Do Hee : Uri Jip. Orang tuaku ingin makan malam bersama.

Hwi Kyung tampak keberatan, tapi ia tidak bisa menolak karena Do Hee memutuskan panggilannya begitu saja sebelum ia sempat menolak.


Mal Sook membantu Na Yeon membawa kotak-kotak makanan dari dapur keluar.

Sementara itu, ketiga putrinya dan seorang cucunya sudah menunggu di meja makan.

Mal Sook ingin kembali ke dapur lagi, tapi ditahan Na Yeon. Na Yeon menyuruhnya makan dulu.


Hwi Kyung baru saja selesai rapat dengan tae Joon dan 3 staff nya yang lain. Tuan Bae lantas mengajak Hwi Kyung makan bersama dengan mereka.

Hwi Kyung meminta maaf. Ia berkata, sudah ada janji malam ini. Hwi Kyung kemudian pergi.


Tae Joon pun mengajak ketiga staff nya makan daging. Tapi tak lama kemudian, ia menerima pesan dari Se Jin yang mengajaknya makan malam di rumah.

Sontak, Tae Joon langsung membatalkan ajakannya tadi dan kembali ke ruangannya.


Se Jin menghubungi Tae Joon. Ia mengatakan, bahwa ibunya akhirnya benar-benar menerima Tae Joon. Se Jin juga bilang, kalau Tae Joon harus menemui kakeknya juga hari ini. Ia yakin, kakeknya akan sangat menyukai Tae Joon.


Pimpinan Park sendiri kembali diinfus. Young Sook menangis dan menyuruh Pimpinan Park istirahat. Pimpinan Park menyuruh istrinya keluar.

Young Sook berlari keluar sambil menangis. Dokter menyusul Young Sook. Dokter menyuruh Young Sook mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk karena mulai sekarang, kesehatan Pimpinan Park akan terus memburuk.


Sung Joo dihubungi Do Hee yang menanyakan soal Na Yeon.

Sung Joo : Sejak kapan kau mencemaskan hal seperti itu? Dia seharusnya sudah datang.


Na Yeon sendiri sudah berada di depan kediaman Do Hee.

Na Yeon menghubungi Sung Joo, memberitahu kedatangannya. Sung Joo memuji Na Yeon yang tepat waktu. Setelahnya, Sung Joo minta maaf karena dua pekerjanya sedang keluar dan Na Yeon harus bekerja sendirian. Na Yeon mengatakan, itu tidak masalah. Sung Joo pun menyuruh Na Yeon masuk.


Tapi begitu melihat sosok Na Yeon, Sung Joo terkejut. Saking kagetnya, ia bahkan menjatuhkan gelas yang sedang dipegangnya dan hampir pingsan.

Na Yeon langsung memegangi Sung Joo. Ia menyuruh Sung Joo duduk. Tapi Sung Joo menyuruhnya menunggu sebentar dan berlari ke dalam kamarnya.


Sung Joo menenangkan dirinya sejenak. Setelah itu, ia membuka lacinya dan mengambil sehelai kain putih bertuliskan 'anakku'.

Sung Joo lantas mengingat hari itu, hari dimana bayinya meninggal dan ia menculik Do Hee sebagai ganti bayinya.

Flashback...


Sung Joo histeris saat diberitahu ibunya bahwa bayinya sudah meninggal.

Sung Joo : Ibu dokter kandungan! Harusnya ibu menyelamatkan bayiku!

Sang ibu berusaha menenangkannya dan berkata, bahwa mereka akan menemukan jalan keluar.

Sang ibu lalu bercerita, bahwa ada wanita lain yang melahirkan bayi kembar di hari yang sama dengan persalinan Sung Joo. Tapi salah satu dari bayi itu menderita kelainan jantung dan ibu si bayi tidak mampu mengoperasi bayinya karena tidak punya biaya.

Ibu Sung Joo mengatakan, ibu dari bayi kembar itu menyerahkan bayinya yang sakit untuk diadopsi agar bisa dioperasi.


Sung Joo kemudian mengambil Do Hee dan membawanya pergi.

Yoon Ae berusaha mengejar Sung Joo, tapi gagal.

Flashback end...


Lamunan Sung Joo buyar saat mendengar suara Na Yeon yang memanggilnya. Sung Joo bergegas menyimpan kain putih itu di dalam laci.

Ia lalu keluar dan menemui Na Yeon.


Tapi saat melihat Na Yeon, ia kembali syok. Na Yeon menawarkan dirinya untuk membeli obat. Tapi Sung Joo mengaku baik-baik saja dan menyuruh Na Yeon pergi.

Na Yeon heran karena disuruh pergi oleh Sung Joo.


Tepat setelah Na Yeon pergi, Do Hee pulang. Do Hee yang masih di mobil terkejut mengetahui sang ibu meng-cancel acara makan malamnya.

Do Hee : Karena ibu kewalahan? Itulah kenapa aku pulang? Aku mengerti.

Usai bicara dengan ibunya, Do Hee menyuruh Se Gwang mengantarkannya ke suatu tempat.


Bersambung ke part 2............