• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Babel Ep 12 Part 3

Sebelumnya...


Di ruang interogasi, Jung Won memikirkan Woo Hyuk. Jung Won lantas bicara dalam hatinya, kalau ia mencintai Woo Hyuk dan menginginkan Woo Hyuk tapi cintanya malah membuat Woo Hyuk dalam bahaya.

"Apa yang paling menyakitkan bagiku adalah... bahwa aku hanya bisa melihatmu sambil merasa kasihan padamu.  Aku tidak ingin melakukan itu lagi."

Jung Won menangis.


Di ruangannya, Woo Hyuk menatap surat perintah penangkapan Jung Won. Cukup lama ia memandangi  surat itu, sebelum akhirnya ia mengambil stempelnya dan menyetujuinya.


Sekarang, Manajer Oh menyerahkan surat itu pada staff wanita. Deok Bae dan staff pria terkejut mengetahui Woo Hyuk menyetujui surat itu, terutama staff pria yang tahu perasaan Woo Hyuk pada Jung Won.


Jae Il yang baru tiba di restoran, menerima kabar soal surat perintah penangkapan Jung Won yang sudah terbit.

Jae Il menghela nafas.


Lalu, ia masuk ke dapur dan melihat Mi Sun memasak banyak makanan.

"Kau masak apa?" tanya Jae Il.

Melihat Jae Il, Mi Sun langsung berhenti memasak dan mendekati Jae Il. Mi Sun menanyakan Jung Won.

Mi Sun emosi saat mendengar surat perintah penangkapan Jung Won sudah keluar. Ia mengambil tasnya dan berniat pergi. Jae Il berusaha menghentikannya. Mereka lantas berdebat. Mi Sun marah pada Woo Hyuk. Jae Il membela Woo Hyuk. Ia mengatakan, Woo Hyuk sudah mencoba segalanya. Tapi Mi Sun tidak mau mengerti dan menyebut Woo Hyuk sampah yang tidak pernah berubah sejak dulu.

"Jangan mengatakan hal-hal tanpa berpikir." ucap Jae Il.

"Kau tipe orang yang sama dengan dia!" teriak Mi Sun.


Sementara Yoo Ra masuk ke ruangannya dan menemukan sebuah amplop di atas laptopnya. Ia membuka amplop itu dan mendapati flashdish di dalamnya.

Yoo Ra : Kau yang memulai gara-gara.

Yoo Ra lalu menyalakan laptopnya dan melihat isi flashdisk itu.

Ada sebuah folder yang berjudul 'Babel' tapi folder itu dikunci.

Yoo Ra : Cha Woo Hyuk, kau sembunyikan apa disini?


Woo Hyuk sedang berjalan menuju rumahnya. Ia melewati lokasi tempat jasad Ricky ditemukan yang masih dipasangi garis polisi.

Woo Hyuk menghela nafas, dan terus berjalan menuju gedung apartemennya. Tapi baru sampai di depan pintu, ia mendengar bunyi ponsel.

Woo Hyuk lantas teringat kata-kata Jae Il yang mencemaskan dirinya.

Suara ponsel itu berhenti. Woo Hyuk pun memutuskan menaiki tangga yang menuju rumahnya tapi suara ponsel itu kembali terdengar.

Woo Hyuk menghentikan langkahnya dan mengarahkan pandangannya ke sebuah kotak besi berwarna merah tempat bunyi ponsel itu berasal. Ia membuka kotak itu dan menemukan sebuah ponsel di sana.

Woo Hyuk menjawabnya. Ternyata, telepon itu dari operator undian berhadiah.


Woo Hyuk lantas mengecek panggilan keluar dan menemukan namanya serta nama 'Madam' disana.


Sekarang Woo Hyuk sudah berada di rumahnya. Ia memeriksa ponsel itu yang layarnya ada bekas darah.

Woo Hyuk menemukan foto pisau di sana. Ia bingung..

Lalu ia mengecek pesan suara. Terdengar lah suara Ricky.


Rupanya Ricky sengaja merekam suaranya saat ia yang sudah babak belur, tengah dikejar-kejar si pria penyusup.

"Meskipun aku tahu ini akan terjadi, karena keserakahannya, aku tidak memprediksi masa depan. Tiga puluh tahun yang lalu, untuk membuat lelucon padaku, dia memberi banyak uang. Ketua Tae, maksudku. Aku sudah gila. Kutinggalkan istri dan anak-anakku karena keluar dari pikiranku. Aku mencoba untuk kembali. Aku ... aku ... Tiga puluh tahun telah berlalu sementara aku hanya berpikir. Setelah kau menghubungiku, aku merasa seperti aku menemukan garis hidup. Kau pasti penasaran, bukan? Kenapa dan bagaimana...  ayahmu mati?"

"Ayahmu, Cha Seong Won..." kata-kata Ricky terputus saat ia tiba-tiba melihat pria penyusup di depannya.

Ricky langsung melarikan diri. Ia pergi ke apartemen Woo Hyuk.


Ricky menyelesaikan rekamannya lalu menyimpan ponselnya di dalam kotak surat itu.


Di depan rumah Woo Hyuk, Ricky bertemu si pembunuh. Kali ini Ricky tersenyum dan menghampiri si pembunuh tanpa rasa takut.

Sekarang, Ricky sudah terduduk di bangku taman. Di depannya, si pembunuh berdiri menatapnya dengan dingin

Tak lama kemudian, Ricky menghembuskan nafas terakhirnya dan si pembunuh mengambil pisau itu.


Kembali ke Woo Hyuk yang masih mendengarkan rekaman itu.

Ricky : Pisau itu yang membunuh ayahmu.

Woo Hyuk sontak kaget. Emosinya pecah seketika. Ia meninju meja berkali-kali hingga tangannya luka. Tangisnya keluar.


Sekarang, Woo Hyuk sedang menuju suatu tempat. Ia tak peduli dengan tangannya yang luka.


Yoo Ra menemui seseorang yang ahli komputer.

"Kau bisa masuk ke folder yang terkuunci? Akan kubayar dua kali lipat jika kau bisa membukanya dalam 30 menit."

Tak lama kemudian, pria itu selesai dengan tugasnya. Yoo Ra terkejut melihat file-file tentang perusahaan dan keluarganya.

Yoo Ra lalu membayar pria itu dan beranjak pergi.


Di mobilnya, Yoo Ra melihat isi folder 'Babel' itu. Ia terkejut melihat banyaknya file tentang Geosan.


Pimpinan Tae masih terjaga.


Nyonya Shin yang baru pulang ke rumah, mendapati Woo Hyuk yang sudah menunggunya.

Nyonya Shin lalu menyuruh kedua staffnya pergi.

Woo Hyuk menatap tajam Nyonya Shin dan mengaku, bahwa hari itu adalah hari paling bahagia dalam hidupnya.

Woo Hyuk : Aku harus tahu kebenaran yang aku cari sepanjang hidupku.

Nyonya Shin : Aku tidak tahu apa itu dan tidak ingin tahu. Kenapa aku perlu mendengar hal seperti itu dari lelaki kecil sepertimu?


Woo Hyuk lantas mendekati Nyonya Shin dan menatap tajam Nyonya Shin.

Woo Hyuk : Tidak, kau tidak perlu mendengarnya. Karena giliranmu untuk berbicara. Kenapa kau membunuh ayahku? KATAKAN!

Nyonya Shin terkejut dan menatap heran Woo Hyuk.

"Ayahmu?" tanyanya.

"Cha Seung Won, kau membunuh ayahku." jawab Woo Hyuk.

Nyonya Shin terkejut, Cha... Cha Seung Won?

Bersambung.......

Babel Ep 12 Part 2

Sebelumnya...


Pengacara Kwon memberikan laporan kontrak untuk Pabrik Geosan Electric yang ada di India.

Pengacara Kwon : Tidak ada masalah besar tapi kami baru saja menambahkan bagian paten seperti yang kau sebutkan.

Yoo Ra memeriksanya, setelah itu ia menandatanganinya dan kembali menyerahkan laporannya pada Pengacara Kwon.

Pengacara Kwon menatap Yoo Ra, seperti ingin menyampaikan sesuatu.

Yoo Ra bertanya, wae? Apa masalahnya?

Pengacara Kwon pun memberikan surat permohonan cuti. Tapi Yoo Ra menolaknya.

Yoo Ra : Berhentilah bicara konyol. Kau bertindak seperti ini karena masalah kemarin? Apa kau memberontak?

Pengacara Kwon : Kau pikir aku ini apa? Ini tidak terlalu sibuk. Memberikan hadiah padaku yang hanya bekerja...

Yoo Ra : Tidak, kau tidak bisa.


Pengacara Kwon : Benar! Aku tidak bisa. Tidak mungkin aku bisa.

Yoo Ra tambah sewot, haruskah aku membuatmu terus pergi selamanya?

Pengacara Kwon : Ah masa?! Kau bos yang buruk. Aku akan menuntutmu karena melanggar cara liburan.

Yoo Ra : Keluar!

Pengacara Kwon keluar tapi balik lagi ke ruangan Yoo Ra.

"Apa lagi?" tanya Yoo Ra ketus.

"Samonim. Samonim." bisik Pengacara Kwon.

Yoo Ra kaget, eomma?


Yoo Ra langsung berdiri dan melihat kedatangan ibunya dari depan pintu.

Yoo Ra : Kenapa dia datang?

Pengacara Kwon : Aku tidak bisa mengatakannya. Aku juga bertanya-tanya kenapa?

Disusul kemudian dengan kedatangan Manajer Lee dan seluruh kuasa hukum Geosan.


Nyonya Shin bertanya, apa cara tercepat untuk membebaskan Jung Won dari jeratan hukum.

Yoo Ra masuk dan menatap sinis kuasa hukumnya.

"Tidak peduli apa, keluarkan dia. Jika kau melakukan itu, kau akan dipromosikan menjadi direktur utama." ucap Nyonya Shin.

Mendengar itu, Pengacara Geosan langsung bersemangat. Ia berkata, kantor kejaksaan hanya memiliki bukti tidak langsung dan tidak memiliki bukti langsung untuk pembunuhan tersebut.

"Sama seperti yang kami lakukan untuk putramu, jika kami berpendapat bahwa tidak ada bukti yang cukup, itu mungkin." ucap pria itu.

"Kau harus mewujudkannya. Kalau tidak, akan kupastikan bahwa kau tidak akan pernah bisa memamerkan jabatan pengacaramu di mana pun." ancam Nyonya Shin.

"Ya, Bu. Tolong jangan khawatir, santai saja. jawab pria itu.

"Apa bukti yang diperoleh kantor kejaksaan?" tanya Yoo Ra.


"Ah, itu? Kami sedang berusaha mencari tahu sekarang." jawab pria itu.

"Kau bahkan tidak tahu apa itu, dan kau akan mengabaikan kasus ini tanpa bukti yang cukup? Bagaimana bisa hal seperti itu keluar dari mulut pengacara?" ucap Yoo Ra.

"Masalahnya adalah... yang paling penting, tidak ada motif pembunuhan. Jika kita bertahan dengan titik itu...." jawab pria itu.

"Kantor kejaksaan tidak dapat menemukan motif pembunuhan? Kau yakin tidak tahu jaksa mana yang bertanggung jawab atas kasus ini? Itu Cha Woo Hyuk yang dikenal sebagai pendekar pedang di Kantor Distrik Barat. Ketika dia mengelas pedangnya pada kasus ini, apakah itu mungkin?" ucap Yoo Ra lagi.

Yoo Ra menyuruh pengacara itu pergi. Pengacara itu menghela nafas kesal, lalu pergi diikuti dengan seluruh tim hukum Geosan.


Setelah itu, Yoo Ra meminta kasus Jung Won. Ia berkata, akan membela Jung Won.

Nyonya Shin : Aku menghargai bahwa kau membuktikan betapa tidak bergunanya mereka, tetapi kenapa kau tiba-tiba berubah pikiran?

Yoo Ra pun menggunakan Jung Won yang menjadi korban kekerasan Min Ho sebagai alasan.

Nyonya Shin : Apa itu benar? Min Ho melakukannya?

Yoo Ra : Jung Won menyembunyikan itu.

Nyonya Shin : Karma membunuh Min Ho. Kami hidup bersama selama tujuh tahun tetapi tidak ada yang memperhatikan sama sekali. Jung Won pasti menderita.

Yoo Ra : Sekarang kita perlu melindungi Jung Won?

Nyonya Shin : Kita harus melindunginya. Aku akan memberimu alat yang berguna.

Nyonya Shin lalu menuliskan nomor telepon seseorang di kertas.


Yoo Ra : Nomor siapa ini?

Nyonya Shin : Seorang informan. Itu akan berguna.

Yoo Ra pun kesal menyadari ibunya punya mata-mata.


Jae Il mengunjungi kedai kecil Kim Myung Shin.

Ia pura-pura membeli sesuatu.

Myung Shin bertanya, siapa yang mau Jae Il kunjungi karena biasanya hanya tetangga saja yang datang membeli di kedainya.

Jae Il : Aku datang untuk melihat Kim Myung Shin.

Myung Shin : Untuk apa?

Jae Il : Kau tahu Kim Jae Goo, bukan?

Myung Shin : Dia tidak ada hubungannya denganku.

Jae Il : Kim Jae Goo terbunuh tadi malam.

Sontak, Myung Shin kaget.

Jae Il lalu bertanya, apa ada yang datang mencari Ricky atau Ricky meninggalkan sesuatu.

Myung Shin tidak mau menjawab. Ia berteriak, tidak mengenal Ricky dan menyuruh Jae Il pergi.


Setibanya diluar, Jae Il mendengar suara tangisan. Ia melihat ke dalam dan melihat Myung Shin menangis. Jae Il menghela nafas, lalu kembali ke dalam.


Di kantor layanan forensik. Woo Hyuk memikirkan kata-kata Jung Won yang menunjuk Geosan sebagai kuasa hukumnya.


Si dokter forensik datang, membuyarkan lamunan Woo Hyuk.

"Jaksa Cha, kau sedang apa disini? Karena sudah datang, masuklah."


Woo Hyuk menanyakan penyebab kematian Ricky.

Dokter forensik bilang, pendarahan berlebih dan merasa Ricky dibunuh pembunuh profesional.

"Ada memar di seluruh tubuhnya. Dia hanya menekan titik-titik tekanan. Siapa yang melakukan ini?"

Woo Hyuk tidak menjawab dan memikirkan sesuatu.


Woo Hyuk bicara dengan Jae Il di telepon sambil keluar dari ruangan pendingin mayat. Jae Il berkata, ia tidak mendapatkan apapun dari Myung Shin.

"Kau sudah bekerja keras. Hati-hati di jalan." jawab Woo Hyuk sembari menghela nafas kecewa.


Pimpinan Tae sedang merobek2 koran saat Nyonya Shin datang.

"Kau sudah makan?" tanya Nyonya Shin, lalu tertawa melihat apa yang sedang dilakukan Pimpinan Tae.

"Apa menyenangkan melakukan itu?" tanyanya lagi sambil menatap sinis Pimpinan Tae.


Nyonya Shin lalu menunjukkan pisau itu. Pisau yang direbutnya dari Ricky setelah membunuh Ricky.

"Ini, setelah 30 tahun, benda ini masih ada. Apa kau tau betapa sulit dan melelahkannya bagiku untuk mengurus masalah ini?"


Nyonya Shin lantas menatap tajam pimpinan Tae.

"Ini semua salahmu. Jika kau tidak melakukan hal seperti itu, situasinya tidak akan sesulit ini."

Tapi yang diajak bicara malah diam saja seperti orang bodoh.

Nyonya Shin : Semuanya sudah berakhir sekarang.

Nyonya Shin kembali menyimpan pisau itu.


Nyonya Shin membuang pisau itu ke laut.


Di ruangannya, Woo Hyuk melihat foto Ricky di laptopnya. Setelah itu, ia mengetikkan kalimat, 'Kematian Karena Pembunuhan'.

"Apa sudah berakhir seperti ini?" gumam Woo Hyuk.


Pengacara Kwon menemui Yoo Ra. Ia memuji keputusan Yoo Ra yang mau jadi pengacara Jung Won.

Yoo Ra tidak menanggapi dan memberikan Pengacara Kwon tiket liburan.

Sontak, Pengacara Kwon kaget.

"Apa yang kau bicarakan? Bukankah kau melarangku? Kami akan sangat sibuk mempersiapkan pertahanan."


Tak lama kemudian, Pengacara Kwon sadar apa rencana Yoo Ra. Lalu ia bertanya, kenapa Yoo Ra bilang mau membela Jung Won.

"Untuk menjadikannya seorang pembunuh? Sebagai anggota keluarga atau pengacara, kau tidak bisa melakukan itu!"

"Jika dia melakukan kejahatan, dia harus membayarnya."

Pengacara Kwon mengembalikan tiket itu dan menolak pergi.


Asisten Nyonya Shin memberitahu Soo Ho soal Direktur Go yang diam-diam pergi menemui Pimpinan Tae.

"Dia bahkan pergi ke sana tanpa sekretarisnya." ucap asisten Nyonya Shin.

Soo Ho lalu menatap ke arah pintu. Ia tahu ada yang menguping dan menyuruh orang itu masuk.

Young Eun pun masuk.

"Kau sedang berbicara, bukan? Aku akan kembali lagi nanti."

"Kenapa kau menyembunyikan diri dan hanya mendengarkan? Jika kau ingin mendengarkan, kau bisa masuk. Kau bisa melakukannya mulai sekarang."

Young Eun pun masuk dan duduk di depan Soo Hoo.


"Jadi, Direktur Eksekutif pergi bertemu ayahku?"

"Iya. Tapi... Telinganya terluka."

"Telinga siapa? Ayah?"

"Bukan. Ketua menggigit telinga Direktur Eksekutif Go."

Young Eun tertawa mendengarnya.

"Kenapa bisa? Karena dia lapar? Dia tidak suka makanan rumah sakit?"

Tapi saat Soo Ho menatapnya, ia minta maaf, sambil tertawa.

Soo Ho menyuruh asisten ibunya bicara lagi.

"Sebagian besar direktur mendukung suksesi anda."


Soo Ho menghela nafas, lalu mengambil cangkir tehnya dan menanyakan kasus Direktur Park.

Asisten Nyonya Shin memberikan fotonya.

"Kirim foto-foto ini kepadanya dan katakan padanya aku akan mengirimnya pulang jika dia terus berjalan di atasku." suruh Soo Ho.

"Iya. Aku mengerti."

"Ibu tahu tentang ini?"

"Tidak. Nyonya belum tahu."

"Baik. Jangan beritahu ibu tentang ini!"


Yoo Ra masuk ke kafe, menemui mata-mata ibunya di kejaksaan.

"Aku bertanya-tanya siapa orang itu. Ini sangat tidak terduga. Bagaimanapun, aku senang melihatmu. Aku ingin menemuimu. Karena aku perlu tahu siapa yang mengerjakannya." ucap Yoo Ra.

Yoo Ra lantas kaget, dia akan membawa kasus ini untuk membela diri? Dia akan mengorbankan dirinya sendiri? Kedengarannya seperti Cha Woo Hyuk. Yang aku butuhkan adalah informasi Jaksa Cha. Aku meminta semua catatan investigasi tentang Han Jung Won tanpa melewatkannya.

Dan sekarang, mereka sudah pergi.


Di cangkir mereka, ada bekas lipstik.

Berarti si tahi lalat, antara Manajer Oh dan si staf berkacamata niiih...

Bersambung ke part 3.....