• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Different Dreams Ep 3-4 Part 1

Sebelumnya...


Di sebuah gedung tak terpakai dan hanya diterangi lampu remang2, Won Bong dan para aktivis lainnya berkumpul.

Won Bong kemudian menuangkan arak ke dalam beberapa gelas. Setelah itu, mereka mengambil dan  mengangkat gelas mereka tinggi2.

Won Bong lalu menyebutkan Deklarasi Revolusi Joseon oleh Shin Chae Ho dengan lantang.

Won Bong : Kita jadikan Joseon tempat yang bebas penindasan, tempat yang masyarakatnya  tidak saling memanfaatkan dan mengubahnya  menjadi negara yang ideal.


Ada Heok juga disana dan si tukang daging, Yoon Se Joo.


Lalu, Won Bong membentangkan sehelai kain panjang berwarna putih dan mereka mulai menuliskan nama mereka masing2 di atas kain itu.


Setelah itu, mereka semua tersenyum. Won Bong terlihat merangkul Nam Ok dan Heok.


-Different Dreams, Episode 3-4, Blue Bird-


Young Jin tak sadarkan diri di ranjang rumah sakit.

Ia terbangun setelah teringat bagaimana orang tuanya tewas dibunuh tentara Jepang.

Young Jin kecil yang ketakutan, ditemukan oleh Hiroshi. Hiroshi menggenggam tangan Young Jin dan mengadopsi Young Jin.


Fukuda ada di lokasi penembakan Esther. Ia membayangkan, bagaimana kejadian itu terjadi.

Daiki datang.

Daiki : Kau jaksa?

Fukuda : Aku Fukuda dari Polisi Rahasia. Kudengar ada satu dokter lain saat kejadian itu.

Daiki : Dokter itu bekerja di sini. Dia dibius di kamarnya.

Fukuda : Apa dia terluka?

Daiki : Dia menyaksikan kejadian itu, jadi, dia pasti syok. Tapi tidak ada tanda-tanda luka.

Fukuda : Aku ingin menginterogasi saksi. Kau punya informasi tentangnya?


Young Jin berjalan gontai meninggalkan rumah sakit. Para perawat tanya, apa dia baik2 saja. Young Jin berkata, kalau ia baik2 saja.

Tapi sampai diluar, ia malah bertemu Matsuura yang berniat menangkapnya atas tuduhan pembunuhan Nagumo.

Young Jin tanya, apa salahnya.

Matsuura : Kami menemukan bukti di penginapan tempat Kim Esther menginap. Bukti bahwa Anda mengetahui rencana pembunuhan itu.

Young Jin : Aku tidak ada kaitannya dengan masalah ini.

Matsuura : Kita lihat saja Anda terlibat atau tidak.


Fukuda datang bersama Daiki. Daiki membisikkan pada Matsuura siapa Fukuda.


Fukuda lalu memperkenalkan dirinya pada Young Jin. Fukuda : Aku ingin menginterogasi Anda.

Matsuura : Tentu saja. Sudah seharusnya.

Fukuda : Aku tidak bertanya padamu.

Fukuda lalu bicara lagi pada Young Jin.

"Ini tentang rencana pembunuhan Mayor Jenderal Nagumo. Ini kasus serius."


Matsuura kesal. Ia memegang lengan Fukuda.

"Aku tahu ini kasus yang serius. Semua ada urutannya. Kau tidak bisa menyelak seperti ini, Jaksa."

"Lepaskan lenganku."

"Begini kesepakatannya. Kami punya bukti tidak langsung yang kuat, jadi, aku akan mengirimnya ke kejaksaan dalam 48 jam. Namun, selama 48 jam, aku akan menangani tersangka."

Matsuura lalu menyuruh anak buahnya memborgol dan membawa Young Jin.


Won Bong melihat Young Jin dibawa pergi.

Setelah Young Jin pergi, ia melihat Fukuda beranjak pergi.


Di lingkungannya, Nam Ok memperhatikan gisaeng yang mengantarkan pria mabuk keluar dari rumah bordil.

Setelah itu, Nam Ok menyapa gisaeng itu. Gisaeng itu awalnya tersenyum pada Nam Ok, tapi kemudian ia memasang wajah kesal dan pergi meninggalkan Nam Ok.


Se Joo tertawa melihatnya. Se Joo lantas keluar dari rumahnya dan duduk disamping Nam Ok. Se Joo tanya, kenapa Nam Ok tidak menikah saja dan berumah tangga.

Nam Ok pun berkata, kakaknya masih lajang jadi ia tidak bisa menikah sebelum kakaknya menikah.

Se Joo : Dia memang lahir lebih dahulu, tapi kau tidak bisa menyuruhnya menikah dan mati lebih dahulu.

Nam Ok : Mengurus diriku sendiri saja sudah cukup sulit.


Won Bong datang dan langsung masuk ke dalam rumah Se Joo. Se Joo dan Nam Ok bergegas menyusul Won Bong. Won Bong tanya, apa yang Nam Ok temukan.

Nam Ok : Sasarannya Mayor Jenderal Nagumo dari polisi militer. Kalian tahu siapa dia? Kalian tahu Jeam-ri?

Se Joo : Maksudmu Pembantaian Jeam-ri?

Nam Ok : Dia yang memerintahkan untuk membantai seluruh penduduk. Mengoyaknya sampai mati pun belum cukup.

Won Bong : Kau yakin dia beraksi sendiri?

Nam Ok : Itu agak aneh. Jika dia mata-mata Kim Gu, dia pasti punya asisten. Tapi menurut bukti tidak langsung, dia sendiri. Dendam pribadi. Bagaimana denganmu? Kau menemukan sesuatu?

Won Bong : Ada seorang dokter wanita. Dia ditangkap polisi. Menurutku, dia dibawa ke tempat Heok ditahan.

Nam Ok : Kita masih punya satu bom lagi. Kau mau aku melemparnya?

Won Bong : Di mana Nagumo?

Nam Ok : Kenapa menanyakannya? Kau ingin membereskan dia?

Won Bong : Kita baru kehilangan satu orang, jadi, kita harus membalasnya.


Fukuda bicara dengan Oda, Gubernur Joseon. Oda berkata, ia dan Hiroshi sudah saling mengenal lebih dari 30 tahun.

Fukuda meminta Oda menyelidiki Young Jin. Ia berkata, Young Jin satu kampus dengan Esther dan berteman dekat hingga kini.

Oda : Aku tidak bisa memeriksa anak angkat temanku atas dasar curiga. Itu bisa mengancam posisiku. Dan Hiroshi sedang menuju kemari sekarang.

Fukuda : Aku mengerti maksud Anda.

Fukuda pamit, tapi Oda menahannya. Oda bilang, bahwa dia tidak melarang Fukuda memeriksa Young Jin dan jika Fukuda memiliki bukti kuat, ia akan terhindar dari rasa malu.


Matsuura menginterogasi Young Jin. Ia tanya, kapan Young Jin mengetahui tentang rencana pembunuhan itu.

Young Jin : Aku tidak tahu.

Matsuura : Kau tahu dia merencanakannya, tapi tidak tahu kapan terjadinya?

Young Jin : Berhentilah main-main denganku. Apa kau tahu siapa aku?

Matsuura : Aku tahu benar. Putri angkat Wakil Direktur Hiroshi. Jadi, seperti apa sifat aslimu? Kau ingin menusuk ayah angkatmu dari belakang?

Young Jin : Aku minta pengacara.

Matsuura : Yang benar saja. Ini Polisi Rahasia, dan kau tersangka politik.

Young Jin : Aku tidak begitu bodoh atau gegabah mempertaruhka karierku sebagai dokter.


Matsuura lantas bangkit dari duduknya. Ia berdiri disamping Young Jin dan menunjukkan sesuatu, seperti foto.

Matsuura : Mereka semua dokter. Yoo Tae Joon dan Kim Esther. Dan Lee Young Jin. Satu mengumpulkan dana dan mengirimkan senjata. Satu lagi mencoba membunuh kepala polisi militer Jepang. Dan aku penasaran apa peranmu. Jika kau berpikir ayah angkatmu punya koneksi, lupakan saja. Jika ternyata dia mengabaikan anak angkatnya, bekerja sama dalam gerakan kemerdekaan, kepalanya akan dipenggal.

Matsuura pergi.


Young Jin melihat foto dirinya, bersama Esther dan Tae Joon.

Young Jin kemudian meremas foto itu.


Hiroshi menemui Oda.

Oda berkata, akan lebih baik jika Hiroshi bisa mengendalikan Young Jin. Oda juga menegaskan bahwa Young Jin bukan putri kandung Hiroshi.

Hiroshi menatap Oda dengan tatapan kesal.

Hiroshi : Young Jin tidak bersalah. Aku tidak mendidiknya seperti itu. Revolusi dan pertempuran? Begitulah perbuatan rakyat negara bobrok yang sudah kehilangan segalanya. Itu seperti upaya terpaksa. Untuk apa Young Jin melakukan hal seperti itu?

Oda : Benar. Aku mengerti. Dia baru saja ditangkap oknum Biro Kepolisian yang kotor. Aku sudah bilang ini perselisihan faksi. Tujuan Biro Kepolisian yaitu merusak citra polisi militer. Kau target mereka, bukan Young Jin. Kau lah targetnya. Hiroshi, kita teman. Aku sangat mengkhawatirkanmu. Jika kau terus berusaha melindungi gadis Joseon, kariermu mungkin akan terancam.


Pembicaraan mereka terputus karena Fukuda datang.

Oda memperkenalkan Hiroshi pada Fukuda.

Fukuda menyapa Hiroshi.

Tapi Hiroshi langsung bangkit dan pamit.


Setelah Hiroshi pergi, Oda menyuruh Fukuda ke kantor polisi Jongno.

Oda : Pergilah ke sana dan interogasi dia tanpa membawanya.

Fukuda : Anda akan baik-baik saja?

Oda : Apa maksudmu?

Fukuda : Jika ternyata dia pelakunya, terlepas dari hubungan Anda dengan Jenderal Hiroshi, Lee Young Jin akan ditangkap dan didakwa.

Oda : Inilah yang aku sukai darimu. Kau membedakan masalah publik dan pribadi.


Matsuura menginterogasi Heok. Heok sekarang berada di ruang interogasi Kepolisian Jongno.

Matsuura : Kau hanya tahu dokter itu mata-mata Kim Gu dan dia datang ke Gyeongseong untuk membunuh Nagumo?

Heok : Ya. Hanya itu yang aku tahu.

Matsuura : Apa hubungannya dengan Korps Pahlawan?

Heok : Dia tidak ada hubungannya dengan Korps Pahlawan. Pemerintahan Sementara bermusuhan dengan Korps Pahlawan.

Matsuura lalu menanyakan Young Jin. Ia yakin, Young Jin juga komplotan mereka.

Heok tanya, apa Matsuura punya bukti.

Matsuura : Sepertinya begitu. Itu buktinya.

Matsuura kemudian tanya, apa Heok masih berminat ke Jepang? Ia janji, akan membantu Heok jika Heok menandatangani sebuah laporan untuknya. Ia menyuruh Heok memilih. Matsuura lalu pergi meninggalkan Heok.


Fukuda menemui Young Jin. Ia memberitahu Young Jin, kalau tadi ia bertemu dengan Hiroshi.

Young Jin tanya keadaan ayahnya dengan kepala menunduk.

Fukuda : Dia sangat cemas.

Young Jin lalu mengangkat kepalanya dan menatap Fukuda dengan wajah sedikit angkuh.

Young Jin : Jadi, kau jaksa? Aku sudah memberi tahu polisi. Jika kau ingin mengajukan pertanyaan serupa, lebih baik keluar.

Fukuda tertawa. Young Jin tanya, apa yang lucu.

Fukuda : Maafkan aku. Kau terlihat agak angkuh. Orang-orang ketakutan di sini.

Young Jin : Aku tidak bersalah, jadi, tidak ada yang aku takutkan.

Fukuda : Kau benar.


Fukuda lalu melihat foto di genggaman Young Jin. Ia tanya, apa itu. Tidak bolehkah ia melihatnya. Young Jin langsung menatap Fukuda kesal.


Kenta kesal.

"Polisi militer sialan. Mereka mengklaim Biro Kepolisian tidak kompeten untuk mencegahnya. Mereka tidak mati, tapi berpikiran mereka hampir terbunuh. Mereka mencoba membesar-besarkan masalah itu untuk merebut kekuasaan polisi."

Kenta lalu masuk ke ruangannya. Matsuura mengikutinya.

Matsuura berkata, bahwa ia tidak akan diam saja. Ia berkata, ada seorang dokter wanita yang selamat di tempat kejadian. Anggota Korps Pahlawan yang membelot bilang seorang dokter wanita dari Joseon merencanakan pembunuhan itu tapi tidak tahu nama dan wajahnya.

Kenta tanya, hubungan wanita itu dengan si pelaku.

Matsuura : Mereka kuliah di kampus yang sama dan sudah lama berteman. Untuk melaporkannya kepada gubernur, lebih baik kita menangkap kaki tangannya.


Kenta : Jika tidak ada kaki tangan, kita rekayasa.

Matsuura : Aku sudah menulis laporan. Begitu kau menyetujuinya, dia akan mendatangani laporannya.

Kenta : Kau tidak perlu persetujuanku. Lakukan saja.

Matsuura lantas memberitahu, kalau dokter itu adalah Lee Young Jin, putri angkat Hiroshi. Kenta kaget.

Bersambung ke part 2.....

Different Dreams Ep 1-2 Part 4

Sebelumnya...


Habis dari kamar mandi, polisi meminta minuman pada seorang perawat. Ia berkata, akan luar biasa kalau bisa mendapatkan secangkir kopi.

Si perawat berkata, mereka hanya punya teh barley.

"Setidaknya bukan air mineral." jawab si polisi.

Si perawat pun langsung pergi dengan wajah kesal.


Sementara Won Bong berencana menembak Heok. Young Jin mencegah. Won Bong bilang, Heok hanya lah seorang pengkhianat.

Young Jin mengancam akan menjerit. Won Bong berkata, Young Jin akan mati jika melakukannya.

Lalu Won Bong bersiap menarik pelatuknya. Tapi Young Jin mencegahnya dengan memegang ujung pistolnya.

Won Bong : Kau tidak takut padaku dan pistol di genggamanku?

Young Jin : Aku takut. Kalau aku menjerit dan berusaha kabur, kau pasti menembakku. Ini pilihan yang harus kuambil untuk hidup. Kalau mau membunuhnya, lakukan saat dia sadar dan keluar dari rumah sakit ini. Lakukanlah saat itu.


Tepat saat itu, si polisi kembali dan siap menembak Won Bong.

Tapi dihalangi Young Jin. Young Jin berkata, ada pasien di kamar itu.

Si polisi memberi instruksi agar Young Jin keluar secara perlahan.

Young Jin mengerti dan perlahan2 menuju pintu keluar.

"Cepat!" si polisi memberi aba2. Dan Young Jin yang hampir mencapai pintu, langsung keluar.


Namun begitu Young Jin keluar, Won Bong menghilang. Sepertinya ia kabur lewat jendela.

Young Jin balik ke dalam. Si polisi kesal karena kehilangan jejak Won Bong.


Daiki melapor pada Matsuura, kalau ia tidak bisa menemukan dokter wanita Joseon di RSU Pemerintah.

Daiki : Di Universitas Kekaisaran Keijo juga. Di antara alumni Rumah Sakit Severance, aku menemukan satu orang. Namun, aku tidak bisa melacak keberadaannya usai kelulusannya.

Matsuura : Siapa wanita di Klinik Jahye itu? Benar. Lee Young Jin. Dia juga orang Korea.

Daiki : Begini... Dia terdaftar sebagai orang Jepang. Juga, ayah angkatnya Jenderal Hiroshi dari kepolisian militer.

Matsuura kaget, Hiroshi? Dia juga wakil direktur Rumah Sakit Umum Pemerintah.

Daiki : Benar.

Matsuura : Untuk jaga-jaga saja, cari di semua rumah sakit skala kecil. Cari pegawai baru yang cocok dengan kriteria itu.


Telepon di ruangan Matsuura berbunyi. Daiki yang menjawabnya.

Daiki kaget dan langsung memberitahu Matsuura tentang seseorang yang berusaha membunuh Heok.

Matsuura kaget.


Nam Ok dan Won Bong membahas Heok. Nam Ok tak mengerti, bagaimana bisa Won Bong gagal membunuh Heok saat Heok berada tepat di depannya.

Nam Ok lalu tanya, apa sekarang Won Bong sudah mengerti perasaannya.

"Dia mengkhianati negara dan rekan-rekannya, tapi karena menyayanginya, kita tidak bisa membunuhnya. Tidak mudah membunuh seseorang." ucap Nam Ok.

"Heok tidak sadarkan diri. Aku ingin menanyainya kenapa dia melakukannya. Dia bahkan bertahan saat orang tuanya meninggal. Bahkan saat kita berlari tanpa alas kaki. Lalu kenapa? Kenapa dia berkhianat?" jawab Won Bong.

"Hyung, biar kutanyakan sesuatu. Kenapa kau memperjuangkan kemerdekaan negara kita? Alasan besar apa yang kau miliki hingga kau rela mengorbankan diri sendiri?" tanya Nam Ok.


Won Bong emosi.

"Memangnya kau tidak malu? Kita disiksa seolah kita ini binatang. Memang aku perlu alasan apa lagi untuk merebut kembali negaraku sendiri? Biar kuulangi lagi. Aku tidak akan pernah memaafkan mereka. Mereka yang merampas negara ini dari kita dan orang-orang rendahan yang memihak mereka. Aku tidak akan pernah memaafkan mereka. Kau paham?"

"Aku mengerti. Mulai sekarang, aku tidak akan mencoba menghalangimu."

Nam Ok lantas menuangkan air ke gelas Won Bong.

Nam Ok lalu tanya soal Young Jin yang melihat wajah Won Bong.


Dan Won Bong langsung teringat kata-kata Young Jin saat ia tanya apa yang dikatakan Heok saat sempat sadar.

Young Jin : Dia bilang seseorang berusaha membunuhnya. Mata-mata. Dokter wanita Joseon.

Lalu ia teringat Esther.


Won Bong pun berkata pada Nam Ok, kalau mereka harus mengecek latar belakangnya. Nam Ok tanya latar belakang siapa.

Won Bong : Seorang dokter wanita berkebangsaan Korea.


Seung Jin tanya ke Esther.

Seung Jin : Kau sudah menghubungi pasien ini?

Esther : Sudah.

Seung Jin : Dia Ketua Nagumo dari kepolisian militer. Dia lakukan pemeriksaan tahunan di rumah sakit ini. Tidak ada yang aneh dari pemeriksaan terakhirnya.

Esther : Mungkin kita melewatkannya. Hasil rontgen paru-paru berbeda setiap kali dilakukan. Untuk pencegahan, aku akan lakukan pemeriksaan darah dan rontgen.


Young Jin datang. Ia yang masih kesal, melewati Esther begitu saja.

Seung Jin : Kudengar kemarin kau terlibat keadaan bahaya.

Young Jin : Aku tidak apa.

Seung Jin : Pasien itu sadar subuh tadi, polisi sudah membawanya.

Young Jin marah, siapa yang memberi izin!

Seung Jin : Tempat ini tidak aman. Direktur yang mengizinkan.

Esther berkata, bahwa ia yang akan mengurus Nagumo dan meminta Seung Jin memindahkan mesin X-ray ke ruang pemeriksaan.

Seung Jin mengerti dan langsung pergi.


Begitu Seung Jin pergi, Esther meminta maaf atas kejadian kemarin. Esther : Kau benar, kau hanya Lee Young Jin.

Young Jin masih diam. Ia mengenakan jas dokternya lalu duduk di mejanya.

Esther mendekati Young Jin.

Young Jin : Tinggalkan rumah sakit ini. Aku tidak perlu dengar apa pun lagi.

Esther : Maafkan aku. Kau tidak perlu memahaminya. Besok... dalam beberapa jam lagi aku akan pergi. Aku tidak akan kembali lagi.

Young Jin : Pastikan saja tidak melibatkanku. Terlebih lagi, aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi di rumah sakit ini.


Seorang pria, sepertinya dia ini si Nagumo Junichi, memasuki Klinik Jahye, ditemani dua pengawalnya dan seorang dokter.


Won Bong nongkrong di toko daging. Pria gendut yang ditemuinya waktu itu, adalah si pemilik toko. Sambil memotong daging, pria itu menyuruh Won Bong meninggalkan Gyeongseong.

Won Bong : Kau takut mereka akan merazia tempat ini?

Si pria gendut, Berandal ini sama sekali tidak bisa bersyukur. Hya! Memangnya ada persembunyian lain selain tempat ini bagi kalian?

Won Bong : Aku bersyukur, karena itu biarkan aku tinggal lebih lama di sini.

Si pria gendut, kamu akan membayarnya, ya?


Pria gendut itu minum. Tapi Nam Ok tiba2 datang dan menubruknya dari belakang.

Pria itu sewot, apa masalahmu!

Nam Ok tidak menjawab dan memberitahu Won Bong kalau ia sudah tahu siapa mata2 itu.

Namm Ok : Dia bekerja sebagai dokter untuk Ji Cheong Cheon. Kau tahu, kepala sekolah kita. Wanita itu si mata-mata. Dia Bluebird.

Mendengar itu, Won Bong langsung pergi. Nam Ok menyusulnya.


Esther membawa alat2 medisnya menuju kamar Nagumo.

Sampai disana, ia memperkenalkan dirinya sebagai dokter yang akan menangangi Nagumo.

Nagumo : Jadi kau yang menghubungiku soal sesuatu di paru-paruku?

Esther : Ya. Sangat kecil, tapi Anda tidak boleh sepelekan apa pun yang ada di paru-paru.

Nagumo : Benar. Lebih baik berantas saat dini.


Esther lantas melihat suntikan yang sudah berisi cairan kuning yang dibawanya.


Young Jin melihat polisi yang membawa Heok di meja informasi.

Polisi itu berkata, ada yang perlu dia periksa jadi ia datang lagi.

Lalu perawat datang membawakan data2 Esther..

Si polisi bertanya, apa mereka yakin Esther ini orang Korea?

Si polisi kemudian menggunakan telepon klinik.

Young Jin teringat kata2 Esther tadi saat Esther bilang akan pergi besok dan tidak akan kembali lagi.

Menyadari sesuatu, Young Jin langsung pergi.


Won Bong dan Nam Ok menuju suatu tempat.

Won Bong : Dia petunjuk kita untuk menemukan Yoo Tae Jun. Bukannya katamu dia akan membunuh seseorang? Katamu dia bahkan membawa bom! Kalau dia terbunuh atau tertangkap, tamat sudah. Kita harus menghentikannya.


Young Jin berusaha masuk ke kamar Nagumo tapi dihentikan para pengawal.

Di dalam, Esther dan Nagumo mendengar suara Young Jin. Nagumo mau mengecek keluar, tapi ditahan Esther.


Esther kemudian mengambil suntikan yang berisi cairan berwarna kuning.

Namun saat hendak menyuntikkannya,  terdengar suara Young Jin yang berteriak menyuruh Esther membuka pintu.

Nagumo pun seketika tersadar. Ia tanya, cairan apa itu dan siapa Esther.

Esther : Nagumo Chuichi. Ini untuk keluargaku yang mati karena kau!

Esther berhasil mencucukkan sebagian jarum ke tubuh Nagumo.

Nagumo mendorong Esther dan jarum suntik itu hancur.

Nagumo kemudian berteriak memanggil pengawalnya.


Esther lantas mengambil pisau bedah. Ia berusah menusuk Nagumo.

Tapi Nagumo berhasil melemparkannya.

Diluar, para pengawal menembak pintu. Setelah itu, ia mendobrak pintu dengan gagang senjata dan langsung menembak Esther.

Young Jin membeku melihatnya.


Polisi yang membawa Heok datang dan mengarahkan pistolnya ke dalam ruangan.


Esther bertahan. Ia merangkak ke arah Nagumo. Nagumo mengambil pistolnya dan menembak kepala Esther.


Won Bong dan Nam Ok tiba di klinik Jahye. Mereka terkejut mendengar letusan tembakan.


Nagumo menembak Esther berkali2.

Diluar, Won Bong menggumamkan nama Esther.

Esther tewas seketika.

Tangis Young Jin keluar.

Bersambung.....