• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Different Dreams Ep 7-8 Part 3

Sebelumnya...


Hiroshi duduk di mobilnya yang diparkir di depan sebuah gibang.

Hiroshi menatap jamnya. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 9 malam.

Ia ingat saat Taro membentaknya, sampai menyiramnya dengan air. Taro bilang, Hiroshi bertanggung jawab atas kematian Nagumo karena mata2 yang membunuh Nagumo, berteman baik dengan Young Jin.

Taro: Selama aku hidup, kau tidak akan pernah naik jabatan.

Flashback end...


Hiroshi lantas meminum sebuah obat. Setelah itu, ia mengambil sebuah kendi dan menatapnya.

"Jika aku tidak kembali dalam dua jam, lakukan yang tadi ku bilang." ucapnya pada Maru.

Hiroshi lalu turun dan masuk ke dalam.


Di dalam, Hiroshi minum2 bersama Taro dan para gisaeng.

Taro lantas melihat minuman yang dibawa Hiroshi. Hiroshi berkata, itu minuman suling bernama Fenjiu.

Hiroshi : Itu minuman favorit penyair dari Dinasti Tang, Li Bai. Itu sudah ada selama 4.000 tahun. Itu salah satu minuman keras terbaik di Cina. Kau mau mencobanya?

Tapi Taro menyuruh Hiroshi meminumnya duluan.

Hiroshi terkejut.

Taro sepertinya curiga, Hiroshi menaruh racun di minuman itu, apalagi setelah ia menyalahkan Hiroshi atas kematian Nagumo.

Hiroshi terpaksa meminumnya.

Yakin Hiroshi tidak menaruh apapun dalam minuman itu, Taro meminumnya.


Nam Ok sudah tidur.

Begitu pula Young Jin.


Won Bong berdiri. Ia berjalan ke arah Nam Ok.

Won Bong memegang pundak Nam Ok.

Won Bong : Kita diikuti.

Nam Ok kaget, kau yakin?

Won Bong : Aku akan memeriksanya.


Won Bong lantas mengambil pistol Nam Ok dan menyembunyikannya dibalik koran yang ia bawa sebelumnya. Lalu ia berjalan ke arah si penguntit.

"Bisa kita bicara?" tanya Won Bong sambil menodongkan senjatanya pada pria itu.

Pria itu menurut dan mengikuti Won Bong.


Young Jin melihat itu.


Won Bong membawa pria itu ke gerbong luar. Sambil menodongkan pistolnya ke kepala pria itu, Won Bong tanya, apa mereka saling mengenal. Pria itu menggeleng.

Won Bong : Kami sedang melakukan misi. Saat seekor ikan yang licin membuat air keruh, sulit untuk membedakan apa pun. Kau dari pihak mana?

"Aku tidak mengerti maksudmu. Aku hanya ingin mengunjungi kerabatku di Manchuria." kilah pria itu.

"Baiklah. Angkat tangan kananmu pelan-pelan. Masukkan tanganmu ke dalam sakumu. Keluarkan apa yang ada di dalam dan berikan kepadaku." perintah Won Bong.


Pria itu patuh, ia melakukannya. Entah apa yang dikeluarkannya, tapi Won Bong dengan cepat, mengambil tindakan. Keduanya terlibat baku hantam. Won Bong nyaris saja kalah dan jatuh dari kereta. Tapi ia berhasil membalik keadaan dengan membenturkan kepalanya ke wajah pria itu. Pria itu kesakitan. Won Bong mengambil pistolnya yang jatuh saat baku hantam tadi dan menembak pria itu.

Pria itu jatuh tapi ia masih berusaha bertahan dengan bergelantungan di tepi kereta. Won Bong menembaknya.


Young Jin melihat itu dari jendela. Ia cemas dan memutuskan menyusul Won Bong. Tapi dihalangi Nam Ok. Seung Jin melihatnya. Tak lama, Won Bong datang. Ia memegang lengan Young Jin, sebelum akhirnya balik ke tempat duduknya.


Young Jin juga balik ke tempat duduknya. Dari jendela, kita melihat Young Jin yang terus memperhatikan Won Bong.


Di Kelab Gyeongseong, Miki sedang bernyanyi di hadapan ribuan pengunjung.


Di dalam sebuah ruangan, Fukuda sudah mabuk, ditemani Oda.

Lalu, Madam Yoo datang. Oda memperkenalkan Fukuda pada Madam Yoo.

Madam Yoo duduk disamping Fukuda. Fukuda berteriak, kalau ia baik2 saja.

Fukuda mau minum lagi tapi gelasnya langsung diambil Madam Yoo.

Oda meminta Madam Yoo memperlakukan Fukuda dengan baik. Ia bilang, Fukuda adalah masa depan Biro Urusan Pengadilan.

Madam Yoo lalu meminum minuman Fukuda.

Fukuda yang mabuk berat, menyenderkan kepalanya ke dada Madam Yoo.

Madam Yoo : Omo, Jaksa elite ini sangat pandai dalam hal ini.

Fukuda : Jangan terlalu tertarik padanya. Biarkan dia istirahat.

Madam Yoo lalu memanggil anak buahnya dan meminta mereka membawa Fukuda ke kamar sebelah.


Miki selesai bernyanyi. Ia mendapatkan tepuk tangan dari para penonton. Ia pun tersenyum.


Matsuura memaksa masuk ke ruang VIP. Ia mau menemui Oda, tapi dihalangi anak buah Madam Yoo.

Madam Yoo kemudian datang. Anak buahnya melapor, bahwa Matsuura memaksa masuk ke dalam.

Madam Yoo menjelaskan, kalau kelab nya hanya diperuntukkan untuk para member.

Matsuura : Aku datang untuk bertemu Direktur Oda.

Madam Yoo : Anda sudah membuat janji?

Matsuura : Masuklah dan bilang padanya Inspektur Kepala Matsuura dari Kepolisian Jongno ingin menyampaikan sesuatu.

Sy bertanya2, Matsuura ini dulunya rakyat Joseon kah? Menilik dari namanya, No Jeong Sul. Kalau iya, gimana bisa dia mengkhianati bangsanya sendiri? Semoga entar ada penjelasan ya siapa Matsuura ini sebenarnya. Si Miki kek nya juga rakyat Joseon.

Oke gaes, lanjut...


Madam Yoo membiarkan Matsuura masuk. Oda menatap remeh Matsuura.

Oda : Bukankah sulit mendatangi tempat seperti ini dengan gajimu?

Matsuura : Bahkan jika aku menjadi direktur, aku tidak akan datang ke tempat seperti ini. Aku tidak akan punya waktu untuk tidur karena mengejar para teroris.

Oda : Ada apa kau kemari?

Matsuura : Beredar kabar bahwa Kantor Gubernur meningkatkan UU Kode Etik Layanan Publik. Ini terkait dengan akumulasi ilegal kekayaan, imbalan, dan gratifikasi hubungan timbal balik pejabat tingkat tinggi. Kacau sekali.

Oda : Lalu?


Matsuura pun memberi Oda amplop yang isinya foto2 pria konsulat dengan para gisaeng.

Oda sontak kaget melihatnya. Ternyata pria di dalam itu adalah dia sendiri.

Oda : Kau mengancamku?

Matsuura : Bagaimana mungkin aku berani menganca Direktur Biro Urusan Pengadilan? Aku hanya memberitahumu tentang kabar itu. Itu bisa jatuh ke tangan Kantor Gubernur atau istrimu. Aku hanya memberi tahu bahwa kau harus berhati-hati.

Oda kesa, apa maumu?

Matsuura tersenyum licik.


Miki masuk ke kamarnya. Ia berniat menanggalkan kalungnya tapi tak jadi karena menyadari ada orang lain disana.

Miki menoleh dan melihat Fukuda tidur pulas di sofanya.

Miki mendekat dan duduk di atas meja. Ia senyum2 sendiri melihat Fukuda. Ia ingat, Fukuda adalah jaksa yang waktu itu minum di kelabnya.

Miki kemudian melihat tangan Fukuda tergeletak di meja. Miki mengangkatnya dan menaruhnya di atas badan Fukuda.

Fukuda tersentak tapi tidak sampai terbangun.

Miki : Dia bermimpi buruk?


Miki lalu menyentuh wajah Fukuda. Fukuda kembali tersentak, membuat Miki terkejut.

Fukuda lantas mengigau, menyebut nama Young Jin. Miki tersenyum dan terus memperhatikan Fukuda.

*Ngeliat Miki senyum2 lihatin Fukuda, sy makin percaya kalau Fukuda ini ganteng banget.

Bersambung ke part 4...

Different Dreams Ep 7-8 Part 2

Sebelumnya...


Won Bong mengajak Young Jin makan sup iga sapi. Ia membawa Young Jin ke restoran yang biasa ia datangi bersama Nam Ok atau Jin Soo.

Won Bong memperhatikan Young Jin yang makan dengan lahap.

"Jadi, kau dari Joseon." ucap Won Bong.

Young Jin langsung berhenti menyuap nasinya.

Ia lalu mengambil sendok Won Bong dan menyuruh Won Bong makan.

Won Bong mengambil sendoknya dari tangan Young Jin dan mulai makan.


Young Jin melihat luka di tangan Won Bong.

"Bagaimana perasaanmu? Ini berbahaya bagi kita, bukan?" tanya Young Jin.

"Ya." jawab Won Bong.

"Aku bertemu dengan Jaksa Fukuda. Aku memojokkannya, berpura-pura tidak tahu apa-apa. Aku bertanya apa dia mencurigaiku. Dan apa itu alasan dia datang ke Shanghai. Menurutku, dia pasti frustrasi sekarang. Karena ada kesalahpahaman." ucap Young Jin.

Young Jin lalu tanya, apa Won Bong tahu kenapa ia melakukan itu? Young Jin berkata, untuk menyembunyikan Won Bong.

"Kim Won Bong, pemimpin Korps Pahlawan. Aku ingin melindungimu dari jaksa Jepang dan Kantor Gubernur Joseon. " ucap Young Jin.

"Suatu hari nanti, aku akan berhenti." ucap jawab Won Bong.

"Kenapa tidak sekarang?" tanya Young Jin.

"Banyak orang yang harus kulindungi. Aku memberi tahu Kim Seung Jin tentang rencanamu. Dia akan menemanimu jika kau pergi. Tujuannya Manchuria." jawab Won Bong.

Young Jin berpikir sejenak, setelah itu, ia menatap Won Bong.


Hiroshi dan Hyun Ok bicara di halaman rumah. Hyun Ok membujuk Hiroshi agar mengajak Young Jin pulang. Hyun Ok mengaku takut kalau sesuatu terjadi lagi pada Young Jin.

Hyun Ok : Dia pergi terlalu jauh. Tidak bisakah dia bekerja di RSU Pemerintah Joseon?

Hiroshi : Aku sebenarnya mempertimbangkan itu. Tapi sebelum itu, aku berencana menjodohkannya.

Hyun Ok : Kau tahu pria yang cocok untuknya?

Hiroshi mengangguk. Hyun Ok tersenyum senang.

*Pria itu adalah Fukuda gaes....


Fukuda berjalan, menyusuri sepanjang jalan, dengan wajah  galau. Ia melewati bangku tempat ia dan Young Jin pernah duduk bersama.


Young Jin menemui Kim Goo. Kim Goo tanya, kau tidak dibuntuti?

Young Jin : Semuanya mengira aku di rumah.

Kim Goo : Kau menyelinap lewat jendela lagi.

"Aku sudah terbiasa sekarang." jawab Young Jin, memakai Bahasa Jepang.


Young Jin lalu membuka topinya.

"Semuanya?" tanya Kim Goo.

Young Jin duduk di meja.

Young Jin : Cheongbang, Konsulat Jepang, dan Korps Pahlawan.

Kim Goo : Ada tiga, kau pasti merasa tersanjung.

Young Jin : Jaksa itu kembali ke Gyeongseong.

Kim Goo : Bagaimana dengan Kim Won Bong?

Young Jin : Dia akan pergi ke Manchuria besok. Denganku.

Kim Goo : Kau menemukan dia?

Young Jin : Ya.


Kim Goo : Begitu rupanya. Tujuannya Manchuria. Dia mungkin bersama Lee Dong Hee (pemimpin gerakan kemerdekaan di Rusia).

Young Jin : Aku tidak mengatakan ini sebelumnya, tapi aku akan bilang sekarang. Pengelola dana dukungan Komintern bukan pemerintah sementara. Ini fakta yang tidak terbantahkan. Namun, jika uang itu digunakan untuk memperluas pengaruh Komunis, mereka harus bertanggung jawab untuk itu, dan aku akan menghentikannya.

Kim Goo : Kita sependapat soal itu.

Young Joo : Tapi kita tidak bisa membunuh mereka begitu saja seperti Kim Lip.

(Kim Lip adalah pejuang kemerdekaan yang dibunuh oleh agen rahasia KGP)

Young Jin : Aku akan meyakinkan Tae Joon Sunbae dan membawanya ke Shanghai. Berjanjilah padaku. Kesalahan yang sama tidak boleh terjadi lagi.

Kim Goo : Aku berjanji. Dan aku ingin kau berteman sedekat mungkin dengan Kim Won Bong. Buat dia memercayaimu sebagai Lee Young Jin, bukan sebagai Bluebird.


Paginya, Won Bong, Nam Ok dan Seung Jin sudah berada di stasiun. Seung Jin : Kereta akan segera berangkat. Aku akan memuat barang dahulu.

Nam Ok : Baiklah. Silakan.


Nam Ok merasa Young Jin tidak akan datang. Ia juga bilang, Young Jin hanya akan merepotkan jika ikut dengan mereka.

Won Bong tersenyum.

Nam Ok : Kakak sering tersenyum belakangan ini. Jujur saja, kau suka padanya, bukan?

Won Bong : Tidak.

Nam Ok : Sungguh? Bolehkah aku menyukainya?

Won Bong : Tidak boleh.

Nam Ok : Kenapa tidak?

Won Bong : Nam Ok,-ah, ingatlah bahwa kau harus sendirian dalam hidup ini. Jangan coba merusak kehidupan orang lain.

Nam Ok : Aku serius. Jangan terlalu dekat dengannya. Dia mungkin membahayakanmu dan Korps Pahlawan.

Nam Ok pergi duluan.


Sementara Won Bong masih menunggu Young Jin. Tak lama, Young Jin datang. Senyumnya langsung mengembang.


Won Bong mendekati Young Jin. Young Jin tersenyum padanya.

Won Bong kemudian membuka sarung tangannya dan mengajak Young Jin berjabat tangan.

Setelah itu, ia membawakan barang Young Jin dan mereka pergi menuju kereta.


Seorang pria, dari agen khusus Konsulat Jepang, mengikuti mereka. Won Bong sempat melihatnya.


Matsuura ke kantornya dengan wajah kesal. Ia duduk di mejanya dan memikirkan sesuatu. Lalu, ia melihat ada amplop di atas mejanya. Ia membukanya. Isinya, foto seorang pria konsulat bersama dua gisaeng.

Daiki datang, menawarinya teh.

Matsuura tanya, siapa yang mengantarkan foto2 itu.

Daiki tanya dengan wajah bingung, foto apa itu. Matsuura tidak menjawab.


 Fukuda minta penjelasan ke Oda, apa benar Oda mengawasi Young Jin.

Oda dari mejanya, melirik Fukuda, lalu tersenyum dan menyuruh Fukuda duduk.


Fukuda duduk.  Oda lalu duduk dan menjelaskan siapa Hiroshi sebenarnya.

Oda : Aku sudah bilang. Hiroshi dan aku telah berteman selama 30 tahun. Aku mengenal Young Jin sejak dia sekecil ini. Menurutmu, kenapa Hiroshi menyayangi anak angkatnya? Kemanusiaan? Atau karena iba? Kau tidak tahu sifat asli Hiroshi.Dia selalu membawa gadis kecil itu ke semua acara Departemen Angkatan Darat. Menurutmu, apa yang paling sering dia dengar dari atasannya saat dia memperkenalkan Young Jin? Dia malaikat yang memungut anak yatim piatu dari Joseon untuk dibesarkan. Seorang panutan yang mendidik gadis tidak beradab dari Joseon dengan mengorbankan dirinya sendiri. Bukan hanya Hiroshi yang mengadopsi anak. Kebanyakan dari mereka membesarkan anak-anak mereka seperti orang Jepang. Mereka membuat anak-anak mereka melupakan bahasa Joseon. Mereka membuat anak-anak itu bicara dan berpikir seperti orang Jepang. Mereka kebanyakan menyembunyikan bahwa anak-anak mereka berasal dari Joseon. Namun, Hiroshi melakukan hal sebaliknya. Dia menamainya dan membiarkannya berbicara dalam bahasa Joseon. Dia memanfaatkan Young Jin. Lee Young Jin tumbuh dengan kendali seperti itu. Dan dia melakukan gerakan kemerdekaan? Kenapa dia melakukan itu? Lee Young Jin, Kim Esther dan Yoo Tae Joon. Mereka bertiga cukup dekat. Yoo Tae Joon akhirnya akan mendengar tentang rencana pembunuhan dan kematian Esther. Dan bahwa Lee Young Jin dalam kesulitan. Kau pikir Yoo Tae Joon akan diam saja? Kita bisa memburu Kim Seung Jin dan Lee Young Jin secara bersamaan. Peluang kita untuk sukses lebih besar dengan dua strategi.


Oda lalu berdiri dan beranjak ke jendela.

Oda : Aku tahu Hiroshi menyukaimu. Sepertinya dia ingin menjodohkan Young Jin denganmu. Jika kau tidak ingin menjadi boneka Hiroshi, jaga jarak dari Young Jin. Atau buat rencana balasan. Kau tampak agak bengis. Ini bisa menjadi kelemahan bagimu dalam melakukan sesuatu yang hebat.


Di kereta, Won Bong, Young Jin, Nam Ok dan Seung Jin duduk terpisah.

Won Bong terus menatap Young Jin yang lagi membaca.

Young Jin yang sadar ditatap Won Bong, menoleh ke Won Bong. Ia lalu tersenyum.


Won Bong kemudian ingat kata2 Wol Sung. Won Bong sempat bicara ternyata dengan Wol Sung setelah drama penculikannya dengan Young Jin.

Wol Sung : Ada orang-orang yang pandai menyembunyikan perasaan mereka. Dan yang lebih lihai daripada mereka mengekspresikan emosi palsu. Itu sangat sempurna sampai-sampai membuat mereka percaya itu nyata. Cepat atau lambat kau harus mengambil keputusan bagaimanapun caranya. Jangan lupa. Lee Young Jin adalah bom waktu. Dia mungkin berbahaya. Setelah jam mulai berdetak, entah itu di tanganku atau di tangan musuh, kau tidak bisa mencegahnya meledak.


Won Bong lalu melihat pria yang mengikuti mereka sejak di stasiun.

Pria itu duduk tak jauh dari mereka. Ia menatap Won Bong sambil pura2 membaca koran.

Won Bong curiga.

Bersambung ke part 3....