• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Different Dreams Ep 15-16 Part 2

Sebelumnya...


Miki mengajak Pangeran Noda ke Butik Hyehwa.

Pangeran Noda : Omong-omong, kenapa tiba-tiba kau begini? Kau tidak pernah meminta bantuan seperti ini padaku.

Miki : Ayah menyuruhku berteman dengan Lee Young Jin.

Pangeran Noda : Benar. Tapi tetap saja, meski dia memintamu, kau harus hati-hati saat diperkenalkan pada seseorang. Kau tidak tahu mereka akan menyakitimu atau tidak.

Miki : Baiklah.

Mereka lalu turun.


Won Bong keluar dan menyapa mereka.

Won Bong : Kehormatan bertemu dengan Anda. Aku Jin Gook Bin.

Pangeran Noda : Kau mengenalku?

Won Bong : Semua orang di Joseon mengenal Anda. Silakan masuk.


Kamera menyorot Pangeran Noda yang minum minuman ber-es.

Won Bong menjelaskan, kalau ia melakukan banyak bisnis dengan orang asing di Tiongkok.

Won Bong : Saat itulah aku sadar kekuatan tidak datang dari raja atau tentara, tapi dari kapitalis. Maksudku bukan ingin menjadi begitu hanya untuk mendapatkan kekuatan. Modal itu sendiri adalah kekuatan.

Pangeran Noda : Kau benar. Uang dapat mengendalikan tentara dan bahkan pemerintah. Kau mungkin bekerja demi uang, tapi harus habiskan dengan baik. Jika kau tidak ingin mengotori tanganmu saat menghasilkan uang, kau seorang kapitalis yang bodoh.

Won Bong tertawa, kau benar sekali.


Miki dan Jung Im datang. Miki mengenakan mantel dan langsung berdiri di depan kaca.

Miki tanya pendapat Pangeran Noda soal mantelnya.

Pangeran Noda tanya apa Miki suka mantel itu.

Miki : Ya. Aku suka pakaian mereka.

Jung Im : Terima kasih, Nona.

Pangeran Noda hendak membayar mantel yang dipakai Miki.


Tapi Won Bong menolak dan mengatakan itu hadiah darinya.

Won Bong : Ini hadiah kecil, tolong jangan merasa terbebani.

Pancingan Won Bong berhasil. Pangeran Noda langsung mengajaknya bertemu malam nanti.


Won Bong dan Jung Im saling melirik.


Won Bong dan Jung Im mengantar mereka keluar.

Pangeran Noda dan Miki melambaikan tangan mereka.

Won Bong dan Jung Im membungkuk, memberi hormat, sampai mobil itu hilang dari pandangan mereka.


Won Bong langsung rapat bersama Jin Soo, So Min, Nam Ok dan Seung Jin di ruang rahasia Hyewa.

Won Bong bilang, mereka akan melaksanakan rencana mereka malam ini.

Jin Soo memberikan obat.

Jin Soo : Ini konsentrat risin. Setelah dikonsumsi, butuh 6 hingga 12 jam untuk membunuh seseorang.

Won Bong melihat obat itu, lalu memberikannya pada Nam Ok.

Setelah itu, Won Bong memberi perintah pada Jin Soo dan So Min.

Won Bong : Aku ingin kalian berdua terus mengawasi nyonya klub. Ulur waktu hingga dia tidak bertemu Nam Ok. Tidak boleh ada yang curiga kalau ini pembunuhan.

So Min : Mereka mungkin mengetahuinya setelah melakukan tes darah.

Won Bong : Kita hanya harus percaya pada Lee Young Jin.


Won Bong cs memulai rencana mereka.

Seung Jin bertugas mengalihkan perhatian.

Seorang pelayan keluar dari klub.

Seung Jin langsung mendekatinya.

Seung Jin : Maaf. Bisa berikan aku sebatang rokok?

Pelayan : Tentu.

Seung Jin : Boleh pinjam pemantik juga?

Tak lama, Nam Ok muncul dari balik bebatuan.

Si pelayan melihat Nam Ok dan bertanya, apa yang Nam Ok lakukan disana.

Nam Ok : Itu...aku buang air.


Nam Ok lalu minta si pelayan membantunya turun.

Si pelayan membantu Nam Ok.

Nam Ok meminta maaf dan memukul tengkuk si pelayan.

Tapi si pelayan tidak pingsan.

"Kau melakukan apa tadi?" tanya si pelayan.

Nam Ok : Tunggu, kau seharusnya sudah pingsan.

Nam Ok lalu memukul si pelayan lagi dengan kedua tangannya. Kali ini si pelayan langsung pingsan.


Nam Ok menyuruh Seung Jin mengikat tangan dan kaki si pelayan.

Lalu, Nam Ok melepas mantelnya. Ia sudah memakai seragam pelayannya.

Nam Ok : Harus terlihat seperti perampokan, jadi, ambil uangnya juga. Mengerti?

Seung Jin : Baiklah.

Seung Jin lalu mengacungkan jempolnya dan memuji Nam Ok.


 Di dalam, Won Bong bicara dengan Pangeran Noda.

Miki dan Young Jin juga ada di sana.

Pangeran Noda : Kudengar kabar kau mengincar area Manchuria.

Won Bong : Benar. Kudengar Anda juga sudah banyak berinvestasi.

Pangeran Noda : Tidak semegah itu. Aku hanya akan memiliki beberapa saham di bidang kereta api dan bisnis transportasi.


Won Bong : Aku tidak ingin datang dengan tangan kosong. Aku membawa sebotol minuman keras yang nikmat. Kuharap Tuan menyukainya.

Pangeran Noda pun melihat minuman hadiah dari Won Bong.

Pangeran Noda : Ini bagus. Dimana Nyonya Yoo? Minta dia menyiapkan meja untuk kita.


Miki : Aku akan memberitahunya.

Miki beranjak pergi.


Pangeran Noda terus menatap minuman dari Won Bong.

Pangeran Noda : Ini luar biasa.

Won Bong dan Young Jin saling menatap.

Bersambung ke part 3....

Different Dreams Ep 15-16 Part 1

Sebelumnya...


Miki dan Pangeran Noda melambai keluar dari dalam mobil. Setelah itu, mobil mereka melaju pergi.

Won Bong dan Jung Im membungkuk, memberi hormat, sampai mobil itu benar-benar menghilang dari pandangan mereka.


-Pangeran Noda-


Hiroshi dan Pangeran Noda bicara di klub Gyeongseong.

Pangeran Noda : Sepertinya sebagian pasukan  Joseon telah pergi ke Manchuria. Itu perbuatanmu?

Hiroshi : Rumor cepat menyebar.

Pangeran Noda : Gubernur tampaknya tidak menyadarinya.

Hiroshi : Dia tidak lama lagi pergi.

Pangeran Noda : Banyak orang mengamati militer. Berhati-hatilah.


Hiroshi : Para pembunuh dari Black Dragon Society tersebar di Manchuria. Mereka mengamankan supremasi komersial dan merebut lahan di sekitar markas mereka. Pangeran Noda : Mereka sudah merebut Joseon, jadi, mereka harus pindah ke lahan besar Manchuria. Black Dragon Society sangat mudah mendeteksi pertempuran. Tidak ada yang lebih menguntungkan dibandingkan peperangan.

Hiroshi tertawa.

Hiroshi : Tuan juga berencana mendapatkan keuntungan dari hal ini?

Pangeran Noda : Ya, kurasa bisa dikatakan begitu. Kau tertarik?

Hiroshi : Aku prajurit.

Pangeran Noda : Prajurit juga bisa kaya. Dunia yang dikuasai uang akan segera tiba. Tidak. Kita sudah hidup di dunia seperti itu.


Di bawah, Miki bernyanyi dengan tatapan kosong.

Miki lalu turun dari panggung dan mendekati dua pengunjung.


Pangeran Noda keluar dari kamarnya bersama Hiroshi.

Pangeran Noda marah melihat Miki menggoda pengunjung.



 Miki kembali ke kamarnya, saat Nyonya Yoo dan beberapa temannya tengah berkumpul.

"Kau bilang tenggorokanmu sakit. Apa sudah membaik?" tanya temannya.

"Begitulah." jawab Miki sambil menuju meja riasnya.

"Ngomong-ngomong, Miki-ya, Pangeran Noda menunggumu. Sudah menemuinya?" tanya Nyonya Yoo.

Miki sontak kaget.


Tak lama, pengawal Pangeran Noda datang menjemput Miki.

Wajah Miki seketika tegang, ia seolah tahu apa yang akan dilakukan Pangeran Noda padanya.


 Sekarang, Miki sudah berada di kediaman Pangeran Noda.

Ia berlutut pada Pangeran Noda.

Pangeran Noda : Kau tidak tertarik menyanyi. Kau hanya ingin menarik perhatian para berandal muda itu. Menyanyi hanya satu cara bagimu.

Miki : Tidak seperti itu.

Pangeran Noda : Maksudmu aku salah? Aku melihatnya sendiri.

Pangeran Noda lantas menyuruh Miki mengambilkan sesuatu untuknya.


Miki langsung bangkit. Ia mengambil sebuah tongkat dan memberikannya pada Pangeran Noda.

Pangeran Noda menyuruh Miki berdiri di depannya.


Miki mengangkat roknya. Pangeran Noda mulai memukul kakinya. Miki menjerit, menahan rasa sakit.


Setelah itu, Pangeran Noda menjambaknya dan melemparkannya ke kasur.

Miki marah dan meneriakinya. Pangeran Noda menamparnya dan mendorongnya ke kasur.

Miki menatap tajam Pangeran Noda.

Pangeran Noda lalu mencekiknya.


Miki terkulai lemas di kasur. Pangeran Noda melemparkan seikat uang padanya, lalu beranjak pergi.

Miki menggenggam uang itu dengan tatapan nanar.


Paginya, Young Jin sedang menikmati jajanan pinggir jalan.

Won Bong dari jauh menatap Young Jin.


Won Bong ingat saat melakukan hal yang sama di Shanghai.


Won Bong lantas mendekati Young Jin yang kembali membeli jajanan.

Won Bong : Kau pasti sangat menyukainya.

Young Jin menyuruh Won Bong mencobanya. Ia menyodorkannya ke mulut Won Bong.

Won Bong : Aku tidak suka makanan manis. Cobalah, aku yakin kau belum pernah mencicipinya.

Won Bong tetap tidak mau membuka mulutnya. Young Jin memaksanya. Terpaksalah Won Bong memakannya.

Young Jin lalu memesan bakpao.


Won Bong menatap Young Jin. Ia tersenyum.

Young Jin pun membalas senyum Won Bong.


 Fukuda yang baru datang, dipanggil Matsuura. Matsuura bilang, dia mau menyampaikan sesuatu.

Fukuda pun mendekatinya.

Matsuura : Aku tahu tujuanmu bergabung dengan tim ini sama sepertiku.

Fukuda : Mungkin kau benar.

Matsuura : Aku tidak peduli kau menghentikan kami atau memperlakukan kami seperti budakmu. Aku paham kau tidak menyukai cara kerjaku. Aku gegabah. Tidak akan terulang lagi.

Fukuda : Sepertinya ada kesalahpahaman. Aku tidak berencana menghentikanmu. Terkadang caramu juga efektif. Aku menyadarinya. Aku hanya memintamu melaporkan semuanya padaku lebih dahulu, dengan begitu jika terjadi sesuatu, aku bisa melindungi kalian semua.

Lalu Fukuda tersenyum.


Won Bong dan Young Jin duduk di kafe.

Won Bong memberitahu Young Jin kalau Fukuda mampir ke butik beberapa hari lalu dan menyamar sebagai pelanggan.

Won Bong : Dia menyamar menjadi pelanggan, tapi melihatnya langsung datang usai membuntuti kita, pasti dia mencurigai sesuatu.

Young Jin : Beberapa hari lalu dia menanyaiku soal pria yang pergi ke Manchuria bersamaku.

Won Bong : Kau bilang aku orangnya?

Young Jin : Seperti yang kau katakan sebelumnya, aku bilang kau agen persediaan medis dan pengusaha.


Won Bong : Itu berarti dialah yang berkunjung ke Shanghai. Apa hubunganmu dengannya?

Young Jin : Bagaimana jika kubilang kami bertunangan? Apa itu ada bedanya?

Won Bong : Aku ingin memercayaimu. Kalau dia menghambat rencana kami, aku akan menyingkirkannya.

Young Jin : Kalau begitu, aku yang akan melakukannya entah kau memercayaiku atau tidak. Beri tahu aku jika ada yang bisa kubantu.

Won Bong : Aku berencana menyingkirkan antek Jepang itu. Pangeran Noda. Song Byeong Soo.

Young Jin terhenyak.


Miki ke rumah sakit. Ia memakai sepatu boot untuk menutupi luka2 di betisnya. Ia berjalan terpincang2.

Miki mencari Ishida, tapi suster bilang Ishida sedang di ruang operasi.

Suster lalu menyarankan Miki menemui Wakil Direktur mereka yang tak lain adalah Young Jin.


Young Jin memeriksa tenggorokan Miki.

Miki : Aku tidak tahu kau Wakil Direktur.

Young Jin : Memang belum lama. Apakah betis atau pergelangan kakimu juga sakit?

Miki : Kenapa?

Young Jin : Aku tadi melihatmu berjalan tertatih-tatih ke kantorku.

Miki : Aku tidak apa-apa.

Young Jin : Minum teh quince dan tidur nyenyak akan membantu pemulihan tenggorokan. Untuk sementara jangan menyanyi dahulu.

Miki : Kalau begitu, mau minum teh denganku sekarang?


Miki dan Young Jin pergi minum teh.

Miki memesan air dingin, tapi dilarang Young Jin.

Young Jin : Air dingin tidak baik bagi tenggorokanmu. Kau harus minum air hangat.

Pelayan mengerti, lalu pergi.


Miki : Itu kebiasaan karena ayahku, Pangeran Noda. Dia tidak minum air tanpa es batu.

Young Jin lalu ingat saat melihat Pangeran Noda minum wine memakai es batu.


Miki : Sebenarnya ada yang ingin kutanyakan padamu. Apa hubunganmu dengan Jaksa Fukuda? Kelihatannya kalian cukup dekat.

Young Jin agak kaget dengan pertanyaan Miki, tapi ia tetap menjawabnya, kalau ayahnya ingin ia menjalin hubungan dengan Fukuda.

Miki tertawa.

Young Jin : Kenapa tertawa?

Miki : Aku bertanya-tanya apakah kau benar-benar menyukainya atau tidak.

Young Jin : Aku tidak boleh menyukainya?


Miki : Itu tidak penting. Aku hanya tidak mau kau terluka. Karena aku sudah memilihnya.

Young Jin : Memilihnya?

Miki : Dia milikku.

Young Jin tersenyum. Miki tertawa.

Miki : Aku ingin memanggilmu dengan nama depanmu. Apa boleh?


Di ruang rahasia Apotek Seohwa, pria pemilik apotik sedang mengirimkann sebuah pesan.

Young Jin berdiri di belakangnya, menatap ke sebuah jendela.


Pesan itu kemudian diterima seorang pria di Pemerintahan Sementara Korea di Shanghai.

Pria itu bernama Ahn Gong Geun, adiknya Ahn Jung Geun.

Gong Geun memberikan pesan itu ke Kim Goo.

Pesan itu berisi tentang rencana Korps Pahlawan membunuh Pangeran Noda, serta dua agen Cheonang yang bergabung dengan mereka.

Young Jin juga minta izin Kim Goo dalam rencana pembunuhan itu.

"Dia butuh jawaban segera?" tanya Kim Goo.

"Dia bilang akan menunggu sampai besok." jawab Gong Geun.


Won Bong cs membahas rencana mereka membunuh Pangeran Noda.

Nam Ok : Aku tahu enam orang yang gagal membunuh Pangeran Noda.

Won Bong : Kita harus membuat pembunuhan ini tampak sealami mungkin. Harus terlihat seperti kecelakaan atau karena penyakit.

Young Jin akan membantu kita mendekatinya.

Nam Ok langsung menyipitkan matanya, menatap curiga Won Bong.

Nam Ok : Young Jin? Kalian pasti sudah cukup dekat.

Won Bong : Dasar berandal.


Jung Im : Ngomong-ngomong, kenapa kau terus menerima bantuannya? Memang tidak bisa kita lakukan ini sendiri?

Won Bong : Pemerintahan sementara dan Korps Pahlawan kita memiliki tujuan yang sama meski menempuh jalan berbeda. Aku berencana menjadikan pembunuhan ini operasi gabungan pertama antara kita dan Korps Patriotik Korea. Semoga kalian semua bersedia membantuku.


Nam Ok pun berdiri.

Nam Ok : Baiklah kalau begitu. Bagus sekali. Kalau mereka saling membantu, pasti luar biasa.

Nam Ok memegang tangan Jung Im. Jung Im kesal dan langsung menarik tangannya.

Nam Ok : Ada apa, Jung Im-ssi?


Kim Goo sedang di perjalanan. Ia teringat pesan Young Jin.

Young Jin : Pemerintahan sementara mungkin disadap, tolong hubungi hotel Cheongbang untuk keadaan darurat.


Sekarang, Kim Goo sudah berada di Cheongbang.


Won Bong dan Young Jin ada di ruang rahasia Apotek Seohwa. Mereka menunggu telepon Kim Goo.

Tak lama, telepon berbunyi. Young Jin langsung menjawabnya.

Young Jin : Bluebird tidak mematuhi nelayan.

Kim Goo : Aku tidak menentang pembunuhan itu, tapi jika itu menimbulkan masalah di Gyeongseong, rencana kita mungkin gagal.

Young Jin : Kau sudah membuat rencana baru?

Kim Goo : Lee Bong Chang akan ke Tokyo lewat Gyeongseong dan Busan. Itu rencana besar yang kami kerjakan. Hanya itu yang perlu kau ketahui untuk saat ini. Bantu mereka melakukan pembunuhan itu dengan tenang. Kim Won Bong sedang bersamamu?


Young Jin pun memberikan teleponnya pada Won Bong.

Kim Goo : Aku sudah menerima informasi tentang Song Byeong Soo bergabung dengan Black Dragon Society. Dia akan menaklukkan negeri ini dan Black Dragon Society akan membunuh orang-orang.

Won Bong : Aku tahu betul Black Dragon Society ingin menjatuhkan pemerintahan sementara.

Kim Goo : Aku ingin mereka menjadi musuh kita bersama. Bagaimana pendapatmu?

Won Bong : Tentu saja.

Kim Goo : Bagus. Jalan kita mungkin berbeda, tapi kalau tujuan kita sama, untuk sementara kita bisa berjalan bersama. Namun, kuharap kau bisa melaksanakan pembunuhan itu dengan diam-diam. Young Jin akan membantumu, tapi jangan membuat tangannya bernoda darah.


Won Bong mengerti dan menutup teleponnya, lalu kembali ke jendela.

Won Bong : Korps Patriotik Korea pasti merencanakan sesuatu.

Young Jin : Aku tidak tahu detailnya.

Won Bong : Aku akan menyingkirkan Song Byeong Soo. Kau hanya perlu membantuku mendapatkannya.

Young Jin : Kudengar Pangeran Noda satu-satunya orang Korea yang bisa menemui Gubernur secara pribadi.

Won Bong marah, dia bukan orang Korea! Noda Haijiro! Dia memberi dirinya nama itu! Dia mengarang opini publik, mengatakan bahwa kita menginginkan penggabungan. Dia mengagumi ibu kaisar. Dia menjual jiwanya.


Young Jin berdiri dan beranjak ke jendela.

Young Jin : Di tengah semua kekayaan dan kehormatan yang dia peroleh, dia memiliki kelemahan. Aku akan mengatur pertemuan segera.

Won Bong menatap Young Jin.


 Sekarang kita ke Miki yang duduk menjauh dari ketiga temannya. Miki menikmati tehnya.

"Aku melihat sepatu bot itu di pusat perbelanjaan." ucap salah satu temannya.

"Aku membelinya karena tampak nyaman." jawab Miki.

"Aku mau mencobanya. Jika memang nyaman, aku mungkin akan membelinya." ucap temannya.

"Tidak mau." jawab Miki.

"Dia hanya memakai sepatu bot saat merasa tidak sehat. Dia tetap seperti itu selama beberapa hari." ucap temannya.

"Pikirkan urusanmu sendiri." jawab Miki.


Young jin datang. Teman2 Miki penasaran siapa Young Jin.

Miki senang melihat Young Jin.


Miki melihat hadiah yang dibawa Young Jin.

Miki : Ini hadiah atau suap?

Young Jin : Minumlah teh itu, akan membantu memulihkan tenggorokanmu. Kau tidak bisa minum apa pun yang dingin untuk sementara. Kau ingat, bukan?

Miki : Membawa hadiah seperti ini berarti membutuhkan bantuan. Apa yang kau butuhkan?

Young Jin : Seseorang ingin bertemu Pangeran Noda.


Miki : Sudah kuduga. Banyak yang ingin bertemu dengannya. Aku tidak bisa menjamin karena dia sibuk sekali.

Young Jin : Seorang kenalanku berbisnis di bidang pembuatan pakaian dan persediaan medis. Dia membuka bisnis di area yang

kurang berkembang. Dia berniat membuka satu toko di Manchuria. Tidak mudah membuka bisnis di lingkungan asing.

Miki : Ayahku mungkin berpengaruh di Joseon, tapi aku tidak yakin tentang Manchuria.

Young Jin : Aku mendengar tentang pertemuannya dengan seorang eksekutif Black Dragon Society belakangan ini. Black Dragon Society membuka bisnis di Manchuria.

Miki : Kau sepertinya tahu lebih banyak tentang ayahku daripada aku sendiri.


Young Jin : Pengusaha cenderung cepat mendapatkan informasi.

Miki : Baiklah. Aku akan membawanya ke butik itu. Sebelum berbisnis dengan seseorang, dia mencari informasi mereka. Tapi jika aku melakukan itu untukmu, apa yang kudapatkan sebagai imbalan?

Young Jin : Aku akan membalasmu dengan cara apa pun yang mungkin.

Miki : Kau harus menepati janji.

Young Jin mengangguk.

Bersambung ke part 2....

Nah loh, senyum2 sendiri sy ngeliat ss Won Bong-Young Jin. Aaah, jadi makin bingung mau masuk tim Won Bong apa Fukuda... Kalian masuk tim mana?