Skip to main content

Different Dreams Ep 13-14 Part 4

Sebelumnya...


Young Jin di ruangan ayahnya, bicara dengan sang ayah, sambil minum teh.

Hiroshi : Inspektur Jenderal Urusan Negara dilahirkan berparu-paru lemah. Penyakit keturunan keluarganya.

Young Jin : Karena itulah aku merasa ini perlu. Aku ingin mengirimkan pemberitahuan untuk pemeriksaan medis rutin bagi para pejabat di Kantor Gubernur berdasar riwayat medis mereka.

Hiroshi : Baiklah. Mereka akan merasa kita selalu memikirkan kesehatan mereka.

Young Jin : Kita juga harus memberi mereka informasi tentang makanan dan kondisi yang tidak baik bagi mereka.

Hiroshi : Kau benar-benar ingin merombak rumah sakit ini.

Young Jin : Benar.

Hiroshi : Tapi ayah punya syarat. Pertama, pikirkan baik-baik soal posisi wakil direktur yang ayah katakan tadi.

Young Jin : Aku akan memikirkannya. Lalu yang kedua?

Hiroshi : Jaksa Fukuda dari Biro Urusan Yudisial. Kenali dia lebih baik dengan rencana menikahinya. Dia pria baik. Dia tidak tergoda tren dan bekerja penuh keyakinan.

Young Jin : Aku....

Hiroshi : Ayah tidak memintamu langsung menikahinya. Ayah memintamu lebih mengenalnya lebih dahulu.

Young Jin terdiam.


Young Jin bersiap pulang. Diluar, ia bertemu Fukuda. Fukuda tersenyum menatap Young Jin. Young Jin membalas senyuman itu.


Fukuda dan Young Jin mampir ke kafe.

Young Jin : Ayahku ingin menikahkan kita. Aku yakin kau mengetahuinya.

Fukuda : Bagiku, aku ingin memperlihatkan sisi lain diriku dan ingin membuatmu bisa memercayaiku. Proses itu berharga bagiku.

Young Jin : Kau memercayaiku? Saat Dokter Yoo Tae Joon meninggal, aku ada di sana. Kau mungkin sudah mengetahuinya. Kenapa kau tidak menanyaiku apa yang terjadi di Manchuria?

Fukuda : Ada yang bilang akan ada masanya saat kau ingin memercayai seseorang dengan tulus. Bagiku, kau lah orang itu.

Young Jin tertegun.


Fukuda : Lihat dirimu sekarang. Kau yang memberitahukannya lebih dahulu.

Young Jin : Tanyakan saja apa yang ingin kau ketahui. Akan kukatakan.

Fukuda : Kudengar ada seorang pria yang menemanimu ke Manchuria. Apakah dia aman? Biro merasa dia mungkin mata-mata dari Amerika atau Rusia.

Young Jin tersenyum, dia agen pemasok medis. Tujuan kami sama, karenanya kami ke Manchuria bersama. Dia belum lama ini membuka butik di Gyeongseong. Mau ke sana bersamaku?

Fukuda : Begitu rupanya. Lain kali, tolong perkenalkan kami.

Young Jin : Baik.


Won Bong memberitahu Nam Ok dan Jung Im kalau  Cheongbang memberi mereka dana.

Won Bong : Jin Soo and So Min akan berada di Gyeongseong untuk membantu kita.

Nam Ok : Apa balasan untuk mereka?

Won Bong : Song Byeong Soo.

Nam Ok : Tuan Noda? Memang apa gunanya membunuhnya? Kita punya Majar dan bom. Lebih baik kita ledakkan Kantor Gubernur.

Won Bong : Lalu apa? Setelahnya... Kalau Kantor Gubernur meledak, polisi militer akan turun ke jalanan. Kita pun tidak bisa bergerak. Kita perlu mengubah urutan aksi kita.

Nam Ok : Jangan-jangan kau takut? Bagi Seung Jin, ada keluarganya. Bagimu, si dokter wanita itu. Kalau orang yang ingin kau lindungi memenuhi hatimu, ketakutan menguasai pikiranmu sampai kau gentar.

Won Bong : Jangan salah sangka.


Nam Ok :  Dokter wanita itu... Jangan bilang kau menyukainya.

Won Bong marah dan mencengkram baju Nam Ok.

Nam Ok : Kalau wanita itu mengancam pekerjaan kita, bisakah kau membunuhnya dengan tanganmu sendiri? Bisakah?

Won Bong : Kalau harus, aku bisa.

Nam Ok : Kalau begitu, janjikan satu hal padaku. Kalau Seung Jin mengunjungi rumahnya sekali lagi, kita akan membunuhnya.

Won Bong marah dan beranjak pergi.


Jung Im cemburu dan tanya siapa dokter wanita itu. Nam Ok bilang, Jung Im tak perlu tahu.

*Kok gedek ya ama Nam Ok.... dulu pas Heok jelas2 ketahuan  mengkhianati mereka, dia gak bisa membunuh Heok kan.... bahkan sampai sekarang, dia masih membela Heok. Tapi Seung Jin yang bukan pengkhianat dan cuma kepengen ngeliat keluarganya doang, si Nam Ok panas dan langsung kepengen membunuh dia... Kalo soal Young Jin, sy rasa dia membenci Young Jin bukan karena takut Young Jin ngebahayain mereka, tapi karena takut Won Bong menyukai Young Jin.... karena dia mihak ke Jung Im yang menyukai Won Bong...


Seung Jin menemui wanita itu.

Seung Jin : Yeobo...

Wanita itu ternyata istrinya.

Mereka pun saling melepas kerinduan.



Tapi baru bertemu, Daiki datang. Wanita itu langsung menyuruh Seung Jin pergi. Daiki rupanya sengaja mengikuti istri Seung Jin.

Seung Jin kabur. Tapi Daiki kehilangan jejak Seung Jin.


Daiki lalu melihat sebuah pintu dan mengeluarkan pistolnya. Ia berusaha membuka pintu itu, tapi pintunya ditahan dari dalam oleh Nam Ok yang kini bersama Seung Jin.

Nyerah, Daiki pun pergi mencari Seung Jin ke tempat lain.


Nam Ok lalu membawa Seung Jin ke Hyehwa. Disana, ia memarahi Seung Jin habis2an.

Jung Im dan Majar mencegah Nam Ok yang seperti ingin membunuh Seung Jin.


Won Bong datang.

Nam Ok menagih janji Won Bong untuk membunuh Seung Jin.

Seung Jin menjelaskan, kalau ia hanya mau memberikan syal itu pada istrinya karena istrinya ulang tahun.

Won Bong memberikan Seung Jin pistol. Ia menyuruh Seung Jin menembaknya.

Seung Jin menjatuhkan pistol yang diberikan Won Bong dan terduduk lemas. Seung Jin menangis. Begitu pula Won Bong dan Jung Im.

Won Bong lantas memeluk Seung Jin.

Won Bong : Kau juga rekanku.

Won Bong lalu menatap wajah Seung Jin.


Kini, mereka semua bersatu kembali.

Mereka berpesta. Minum2 dan menikmati makanan di halaman rumah Se Joo.

Nam Ok menyanyikan sebuah lagu.

Bersambung............

Moon Chang Hak, Pejuang kemerdekaan Moon Chang Hak ditangkap saat seorang mata-mata melaporkannya. Dia dijatuhi hukuman mati pada tahun 1923. Istrinya, Kim Jeung Son Nyeo, yang tidak mengetahuinya, berkelana 10 tahun mencari suaminya dan tiba di Sungai Tumen. Di sanalah dia mengetahui dia sudah dibunuh tiga tahun lalu. Dia menangis tersedu-sedu semalaman. Komponis Lee Si Wu menginap di penginapan yang sama" Dia mendengar ratapan tangisan wanita di sebelah dan menggubah lagunya 'Tearful Tumen River'. Dan lagu itulah yang dinyanyikan oleh Nam Ok.

Next epi :



Miki ditampar Tuan Noda, hingga ia jatuh ke tempat tidur.



Won Bong dan tim nya berencana membuat kematian Tuan Noda sewajar mungkin.



Tuan Noda tewas diracun. Miki melihatnya dengan wajah puas.

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...