• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Different Dreams Ep 25-26 Part 1

Sebelumnya...


Di ruangannya, Hiroshi terlihat marah!

Dan di ruangannya pula, air mata Young Jin mengalir deras.


Ep 25-26, Musuh Dari Segala Penjuru


Hwa So sudah kembali ke Namdaemun. Ia sedang bicara dengan Won Bong.

Hwa So berkata, tidak tahu harus mengatakan apa.

Won Bong : Jangan bilang begitu.

Hwa So : Aku hanya menyesal tidak bisa membantu kalian lagi.


Se Joo datang membawa makanan.

Nam Ok yang tadinya duduk di depan, langsung menghampiri mereka begitu Se Joo datang.

Hwa So protes melihat makanannya. Ia bilang, Se Joo harusnya memakai mangkuk yang terbuat dari tanah liat saja, bukan mangkuk kuningan.

Se Joo : Aku ingin mekanannya tetap hangat. Silakan makan.


Won Bong memasukkan nasi ke mangkuk yang berisi sup, lalu menyuruh Hwa Soo memakannya.

Hwa Soo pun bergegas menikmati nasi supnya.

Hwa Soo : Pria bernama Kim Seung Jin. Apa dia berhasil kabur?

Won Bong : Ya. Kami berutang budi padamu.

Hwa Soo : Aku tidak melakukan apa-apa.

Hwa So kembali menyendok nasinya.


Hwa So : Masalahnya, tentang peralatan kuningan ini. Aku sudah menyimpannya untuk nanti ketika ada hari besar. Aku hanya bisa menyediakan makanan hangat untuk kalian. Jaga diri kalian baik-baik. Entah itu untuk kemerdekaan atau kebebasan, tidak ada artinya jika kalian mati.

Mereka terdiam. Nam Ok mencairkan suasana. Ia menuangkan air ke gelas Hwa So dan menyuruh Hwa So minum.


Di RS, Dokter Sung dan dua perawat di meja resepsionis sedang membahas soal bom yang meledak di kantor gubernur.

"Mereka yang bertugas dipecat karena gagal menghentikan bom. Dan penduduk di Gyeongseong dipulangkan." ucap seorang suster. Suster itu kemudian menanyakan pendapat Dokter Sung.

"Apa menurutmu rakyat Joseon menginginkan perang melawan Jepang?" tanya suster itu lagi.

"Kenapa kau menanyakan itu padaku? Aku juga subjek Kekaisaran Jepang. Kalian ingin lihat KTP-ku?" jawab Dokter Sung.

"Kau bukan orang Jepang asli." ucap suster itu.

"Itu rasis." protes Dokter Sung.


Young Jin datang dan meminta mereka berhenti membahas itu.

Suster : Dokter Lee, kau juga dengar itu?

Young Jin pun pergi begitu saja.

Kedua suster pun mengubah topic pembicaraan. Mereka membahas suasana hati Young Jin yang lagi buruk.


Sekarang, Young Jin ketemuan dengan Won Bong dengan apotek.

Young Jin terlihat murung. Melihat wajah murung Young Jin, Won Bong tanya, ada apa.

Young Jin : Saat aku pergi ke KPG untuk kali pertama, tidak ada yang percaya padaku. Aku dibesarkan orang Jepang. Mereka pasti mengira aku tidak akan berpihak pada Joseon. Untuk mengubah keadaan, aku memberikan informasi tentang Kantor Gubernur Joseon yang aku dapat dari Hiroshi ke KPG, dan aku mendapat kepercayaan mereka. Di hari aku mendapatkan nama kode Bluebird, Kim Goo bertanya padaku untuk yang terakhir kalinya. Bahwa aku bisa kehilangan semua yang telah kucapai selama ini. Bahwa begitu aku memutuskan, itu tidak bisa diubah. Jika... Bagaimana jika Direktur Hiroshi mengetahui siapa aku? Pilihan apa yang kumiliki? Aku tahu dia orang Jepang, tapi itu tidak mengubah fakta bahwa dia penyelamat yang membesarkanku. Lalu aku harus menodongkan pistol kepadanya? Apa itu satu-satunya pilihan yang aku punya untuk menyembunyikan jati diriku? Tepatkah itu?


Won Bong memeluk Young Jin.

Young Jin terdiam sejenak dipelukan Won Bong.


Setelah itu, ia memberitahu Won Bong soal Murai yang masih hidup. Won Bong heran Young Jin tiba2 membahas Murai.

Young Jin pun berkata, semalam Murai mendatangi kediamannya, menemui ayahnya.

Won Bong : Dia mengenalimu?

Young Jin : Bukan hanya aku. Dia juga tahu tentangmu. Dan imbalan untuk menemukanmu. Jika aku tidak menyerahkanmu, dia akan memberi tahu Hiroshi dan Kantor Gubernur Joseon siapa aku.

Won Bong : Di mana dia sekarang?

Young Jin : Jika kita membunuhnya, seseorang yang dia kenal akan mengirim informasi tentang kita ke Kantor Gubernur Joseon.


Murai mendatangi Kantor Gubernur Joseon.


Won Bong : Kita cari tahu kepada siapa dia menyampaikan informasi itu.

Young Jin : Dia mengenali wajahmu. Kau harus berhati-hati.

Won Bong : Jika aku gagal mencari tahu, aku harus meninggalkan Gyeongseong. Begitu juga denganmu.

Young Jin : Aku siap untuk itu.


Murai menemui Oda. Oda : Aku terkejut mendengar kabar darimu. Apa aku melakukan sesuatu hingga tentara Kwantung mendatangiku?

Mereka lalu tertawa.

Murai : Aku datang untuk mengajukan beberapa pertanyaan.

Oda : Baiklah.

Murai : Imbalan untuk kepala Kim Won Bong. Apa mayatnya juga bisa diterima?

Oda : Kau tahu sesuatu?

Murai : Apa boleh menangkapnya dalam keadaan mati? Dan bisakah tentara yang aktif bertugas dapat imbalan juga? Aku hanya perlu tahu dua hal itu.


Murai sudah pergi sekarang. Dan Oda sedang bicara dengan Fukuda.

Oda : Jenderal Murai dari pasukan Kwantung baru saja datang. Dia punya informasi tentang mata-mata di Gyeongseong.

Fukuda : Anda yakin?

Oda : Dia membicarakan imbalan. Aku yakin dia punya informasi.

Fukuda : Imbalan?

Oda : Untuk Kim Won Bong. Mata-mata Kim Goo dan Kim Won Bong. Mereka berada di Gyeongseong. Tapi si bedebah itu sedang memikirkan trik murahan. Kurasa dia tahu siapa mata-mata itu, tapi dia tidak tahu keberadaan Kim Won Bong. Dia hanya berusaha menangkap Kim Won Bong dan telah dibutakan oleh uang.

Oda lalu memperingatkan Fukuda, kalau semua upaya mereka akan berakhir jika Murai menangkap mata2 Kim Goo dan Won Bong sekaligus.

Bersambung ke part 2....

Kasihan sy ama Young Jin , Hiroshi dan Fukuda...

Keluarga Young Jin dibantai Tentara Jepang. Dan Hiroshi yang ikut dalam pembantaian, menyelamatkan Young Jin. Gimana pun juga, Hiroshi menyelamatkan Young Jin. Hiroshi juga menyayangi Young Jin dengan tulus. Begitu pun Young Jin. Sanggupkah keduanya saling menodongkan pistol?

Hal yang sama berlalu untuk Fukuda.. Fukuda mencintai Young Jin.. apa dia sanggup menodongkan pistolnya pada Young Jin yang dia cintai?

Different Dreams Ep 23-24 Part 4

Sebelumnya...


Roku tewas di tempat! *Yaiyalah...

Fukuda terlihat kesal.


Won Bong, Young Jin dan Kim Goo cs menunggu di tempat biasa dengan wajah tegang.

Tak lama, tim Kim Goo yang duduk di ruangan lain menerima telepon dan Ahn Gong Geun bergegas memberitahukannya pada Kim Goo, Won Bong dan Young Jin.


Ahn Gong Geun : Dari dua granat, hanya satu yang meledak. Satu dari tiga gerbong terbalik, tapi tidak ada korban jiwa. Meski ditangkap, Lee Bong Chang mengeluarkan bendera kita dan meneriakkan kemerdekaan.

Kim Goo geram.

Kim Goo : Bahkan sampai saat terakhir pun dia minum-minum dan menyanyi. Sebelum pergi, dengan tersenyum dia katakan ini. Aku dalam perjalanan menikmati saat sukacita abadi, jadi, jangan berduka untukku.  Aku ingin menghormati keinginannya dan memberi tahu semuanya siapa dia sebenarnya.


Young Jin memberikan berita Lee Bong Chang pada Koresponden Shin.

Young Jin : Ini berita tentang Lee Bong Chang.

Koresponden Shin : Tindakan heroik Lee Bong Chang akan dilaporkan di Harian Shingang dan China Press sebagai langkah merebut kembali kemerdekaan Joseon.


Won Bong berkaca-kaca menatap mereka. Ia juga marah.

Sekarang, kita melihat berita Lee Bong Chang yang asli di koran China.


Insiden Sakuradamon. Lee Bong Chang melemparkan granat di prosesi kekaisaran. Dia diadili atas pengkhianatan tingkat tinggi pada tanggal 16" Lee Bong Chang dieksekusi.

Lalu kita melihat alasan Lee Bong Chang bergabung dengan Korps Patriotik Korea.

Dari lubuk hati terdalamku, aku bergabung dengan Korps Patriotik Korea untuk memperjuangkan kemerdekaan dan kebebasan negaraku. Sebagai anggotanya, aku bersumpah memusnahkan pemimpin musuhku.

_Lee Bong Chang_


Young Jin pulang ke rumah tepat saat Hye Ok sedang mengupas semangka.

Young Jin mencoba semangkanya. Ia menyukainya.

Young Jin : Kita kedatangan tamu?

Hye Ok : Pasti seseorang yang melakukan perjalanan jauh. Akan kubawakan ke kamarmu.

Hye Ok mau menghidangkan semangkanya ke tamu Hiroshi tapi Young Jin bilang dia yang akan membawakannya.


Young Jin pun pergi mengantarkan semangka itu untuk tamu ayahnya.

Saat melihat tamu ayahnya, Young Jin syok. Tamu ayahnya adalah Murai!

Hiroshi pun mengenalkan Young Jin sebagai putrinya pada Murai. Lalu Hiroshi mengenalkan Murai pada Young Jin.


Murai berdiri dan mengambil nampan berisi semangka di tangan Young Jin.

Murai lalu menatap tajam Young Jin.

Murai : Senang bertemu denganmu, Lee Young Jin-ssi.


Hiroshi menyuruh Young Jin memeriksa Murai kapan2.

Hiroshi berkata, Murai terluka saat bekerja dan pecahan peluru masih bersarang di perutnya.

Murai menunjuk perutnya dan menatap Young Jin.

Murai : Di sini. Tempat peluru itu berada.


Young Jin makin tegang.


Hiroshi, Young Jin dan Hye Ok mengantar Murai keluar.

Hiroshi : Upaya pembunuhan di jantung Tokyo? Sisanya kita bicarakan besok.


Murai lalu menatap Young Jin yang berjalan di belakang mereka.

Murai : Sampai jumpa, Lee Young Jin-ssi.

Young Jin menatapnya dengan tatapan benci.


Flashback...

Setelah Won Bong dan Young Jin meninggalkan markas Tentara Kwantung usai menembak Murai, Murai masih hidup.

Flashback end...


Murai masuk ke mobilnya dan pergi.

Hiroshi dan Hye Ok beranjak masuk setelah Murai pergi.

Namun Young Jin terus menatap kepergian Murai.

Hiroshi berbalik dan heran sendiri melihat Young Jin menatap Murai sampai segitunya.

Hiroshi : Kau tidak masuk?

Young Jin terkejut dan menatap Hiroshi.

Young Jin kemudian mengangguk dan menyusul ayahnya masuk ke rumah.


Di kamarnya, Young Jin resah memikirkan Murai.


Young Jin kemudian pergi ke apotek.

"Sudah kau periksa?" tanya Young Jin paada pemilik apotek.

"Jenderal Murai dari tentara Kwantung datang tiga hari yang lalu. Ini tempat menginap dan nomor kamarnya." jawab si pemilik apotek, lalu menyerahkan catatan berisi hotel dan kamar tempat Murai menginap.


Murai baru selesai mandi saat mendapati Young Jin sudah duduk di kamarnya.

Murai : Cepat sekali. Kau sendirian tanpa rekan?

Murai lalu duduk di depan Young Jin.

Young Jin menatap pistol yang ia pegang.

Young Jin : Hari in kau berpura-pura tidak mengenalku. Apa yang kau rencanakan?

Murai : Kalau begitu, perlu kuungkapkan identitasmu pada Letnan Jenderal Hiroshi?

Young Jin : Apa tujuanmu?

Murai : Dokter Rumah Sakit Umum Pemerintah yang menembak tentara Jepang. Kalau akhirnya aku mati, semuanya akan tahu siapa dirimu. Juga... Kim Won Bong....

Young Jin terkejut Murai menyebutkan nama Won Bong.

Murai : Tentara milisi yang kami tangkap di Manchuria itu mengatakan kalau pria itu adalah Kim Won Bong. Aku sudah meninggalkan informasi tentangmu dan dia pada orang yang kupercaya. Jika aku tidak menghubunginya setiap 24 jam, informasi itu akan dikirim ke Kantor Gubernur dan Letnan Jenderal Hiroshi.


Young Jin berdiri dan menodongkan pistolnya ke Murai. Murai malah tertawa.

Young Jin : Kau belum menyerahkannya karena kau menginginkan uang.

Murai : Tepatnya hadiah atas kepala Kim Won Bong. Aku bisa membuatmu ditangkap dan disiksa sampai di ambang kematian.


Murai berdiri dan beranjak ke dekat kasurnya. Ia melepas bajunya dan menyuruh Young Jin menembaknya.

Murai : Aku sudah mati satu kali. Kali ini aku akan mengambil semuanya darimu. Kau punya dua hari untuk memberikan Kim Won Bong padaku. Jika kau melakukannya, aku akan memberitahumu di mana aku menyembunyikan informasi tentangmu.

Young Jin kesal. Ia berusaha menembak Murai tapi tidak bisa.


Young Jin kembali ke rumahnya.

Begitu sampai, ia langsung diajak minum teh oleh Hye Ok. Hye Ok menyuruh Young Jin ganti baju dulu.


Hye Ok : Aku menyukai saat kau dulu merangkak ke tempat tidurku di malam-malam saat petir menyambar, karena itu terkadang aku menunggu petir. Aku mencoba mengingat kali pertamamu mulai tidur di kamarmu sendiri. Anak-anak mulai menyembunyikan rahasia di masa remaja mereka, jadi, mungkin sekitar waktu itu. Jika ayahmu tahu selama ini kau berkeliaran di jalanan dengan pakaian itu...

Young Jin : Mungkin aku harus pindah. Anda mungkin tidak nyaman hidup dengan seorang anak yang sudah cukup umur untuk menikah. Seharusnya aku tahu lebih baik.

Hye Ok : Bukan itu maksudku. Aku...

Young Jin : Jika sesuatu yang buruk terjadi karena aku, aku tidak akan bisa menjalani hidupku sendiri.

Hye Ok : Kalau begitu pastikan tidak ada hal seperti itu terjadi.

Hye Ok memegang tangan Young Jin.

Hye Ok : Jika ini tentang pernikahanmu, kami dapat menemukan seseorang yang layak untukmu.


Young Jin balas memegang tangan Hye Ok.

Young Jin : Jika saatnya aku menikah tiba, akulah yang akan memilih siapa suamiku.

Young Jin menarik tangannya dan beranjak pergi.


Hye Ok terkejut. Ia tahu sesuatu terjadi pada Young Jin.


Young Jin masuk kamarnya. Matanya seketika berkaca-kaca. Ia merasa bersalah pada Hye Ok.


Paginya, Fukuda menemui Hiroshi di RS.

Fukuda : Maaf aku tidak sering datang.

Hiroshi : Belakangan ini Young Jin sibuk di rumah sakit, dan aku juga tahu pekerjaanmu juga sibuk.

Fukuda : Insiden di Jepang memiliki dampak yang sangat besar di Gyeongseong juga.

Hiroshi : Kau mengincar Kim Goo?

Fukuda : Rupanya anda sudah tahu. Kami tepatnya mengejar mata-mata Kim Gu.

Hiroshi kaget, mata-matanya?

Fukuda : Setelah mempertimbangkan setiap aspek, kami mendapatkan kesimpulan mata-matanya berkaitan erat dengan Kantor Gubernur.

Hiroshi : Maksudmu ada mata-mata di antara kita?

Fukuda : Itu baru teori kami. Jika mata-mata itu adalah orang Jepang, maka tidak ada yang bisa kita lakukan tanpa bukti definitif.


Wajah Hiroshi langsung berubah. Lalu ia mengambil cangkir tehnya.

Hiroshi : Jika ada yang bisa kubantu, tolong beri tahu aku.

Fukuda : Tentu.

Hiroshi menenggak tehnya. Fukuda juga, ia meminum tehnya sambil menatap Hiroshi.


Hye Ok memeriksa kamar Young Jin.

Ia lalu ingat kata2 Young Jin tadi malam.

Young Jin : Jika sesuatu yang buruk terjadi karena aku, aku tidak akan bisa menjalani hidupku.

Hye Ok cemas.


Tak lama kemudian, Hye Ok menemukan buku bluebird dan bendera Korea yang di bagian bawah lemari Young Jin.


Hye Ok lalu ingat kata2 Young Jin padanya saat ia membawakan pakaian ganti untuk Young Jin ke RS.

Young Jin : Tanah itu sejak awalnya milik rakyat Joseon. Joseon seharusnya bisa membangun negara mereka sendiri, tapi Jepang merebutnya dari mereka.


Hye Ok terduduk lemas, lalu menangis.


Di ruangannya, Hiroshi memikirkan kata2 Fukuda soal mata2 Kim Goo.

Lalu, mata Hiroshi tak sengaja melihat bekas tulisan di kertas memonya.

Hiroshi pun mengambil pensilnya dan memperjelas tulisan itu.

Pukul 11.00, Gerbang Sakuradamon.


Hiroshi lalu mengambil buku catatannya di laci dan ia menemukan tulisan yang sama seperti di kertas memonya di buku itu.

Hiroshi terkejut.


Bersambung....

Next ep :

Hye Ok ditangkap! Ia mengaku, bendera Korea yang ia temukan di kamar Young Jin sebagai miliknya.

Hiroshi menatap tajam Young Jin. Ia bilang, akan menghabisi siapapun yang berani membocorkan informasi penting.