Skip to main content

Different Dreams Ep 23-24 Part 4

Sebelumnya...


Roku tewas di tempat! *Yaiyalah...

Fukuda terlihat kesal.


Won Bong, Young Jin dan Kim Goo cs menunggu di tempat biasa dengan wajah tegang.

Tak lama, tim Kim Goo yang duduk di ruangan lain menerima telepon dan Ahn Gong Geun bergegas memberitahukannya pada Kim Goo, Won Bong dan Young Jin.


Ahn Gong Geun : Dari dua granat, hanya satu yang meledak. Satu dari tiga gerbong terbalik, tapi tidak ada korban jiwa. Meski ditangkap, Lee Bong Chang mengeluarkan bendera kita dan meneriakkan kemerdekaan.

Kim Goo geram.

Kim Goo : Bahkan sampai saat terakhir pun dia minum-minum dan menyanyi. Sebelum pergi, dengan tersenyum dia katakan ini. Aku dalam perjalanan menikmati saat sukacita abadi, jadi, jangan berduka untukku.  Aku ingin menghormati keinginannya dan memberi tahu semuanya siapa dia sebenarnya.


Young Jin memberikan berita Lee Bong Chang pada Koresponden Shin.

Young Jin : Ini berita tentang Lee Bong Chang.

Koresponden Shin : Tindakan heroik Lee Bong Chang akan dilaporkan di Harian Shingang dan China Press sebagai langkah merebut kembali kemerdekaan Joseon.


Won Bong berkaca-kaca menatap mereka. Ia juga marah.

Sekarang, kita melihat berita Lee Bong Chang yang asli di koran China.


Insiden Sakuradamon. Lee Bong Chang melemparkan granat di prosesi kekaisaran. Dia diadili atas pengkhianatan tingkat tinggi pada tanggal 16" Lee Bong Chang dieksekusi.

Lalu kita melihat alasan Lee Bong Chang bergabung dengan Korps Patriotik Korea.

Dari lubuk hati terdalamku, aku bergabung dengan Korps Patriotik Korea untuk memperjuangkan kemerdekaan dan kebebasan negaraku. Sebagai anggotanya, aku bersumpah memusnahkan pemimpin musuhku.

_Lee Bong Chang_


Young Jin pulang ke rumah tepat saat Hye Ok sedang mengupas semangka.

Young Jin mencoba semangkanya. Ia menyukainya.

Young Jin : Kita kedatangan tamu?

Hye Ok : Pasti seseorang yang melakukan perjalanan jauh. Akan kubawakan ke kamarmu.

Hye Ok mau menghidangkan semangkanya ke tamu Hiroshi tapi Young Jin bilang dia yang akan membawakannya.


Young Jin pun pergi mengantarkan semangka itu untuk tamu ayahnya.

Saat melihat tamu ayahnya, Young Jin syok. Tamu ayahnya adalah Murai!

Hiroshi pun mengenalkan Young Jin sebagai putrinya pada Murai. Lalu Hiroshi mengenalkan Murai pada Young Jin.


Murai berdiri dan mengambil nampan berisi semangka di tangan Young Jin.

Murai lalu menatap tajam Young Jin.

Murai : Senang bertemu denganmu, Lee Young Jin-ssi.


Hiroshi menyuruh Young Jin memeriksa Murai kapan2.

Hiroshi berkata, Murai terluka saat bekerja dan pecahan peluru masih bersarang di perutnya.

Murai menunjuk perutnya dan menatap Young Jin.

Murai : Di sini. Tempat peluru itu berada.


Young Jin makin tegang.


Hiroshi, Young Jin dan Hye Ok mengantar Murai keluar.

Hiroshi : Upaya pembunuhan di jantung Tokyo? Sisanya kita bicarakan besok.


Murai lalu menatap Young Jin yang berjalan di belakang mereka.

Murai : Sampai jumpa, Lee Young Jin-ssi.

Young Jin menatapnya dengan tatapan benci.


Flashback...

Setelah Won Bong dan Young Jin meninggalkan markas Tentara Kwantung usai menembak Murai, Murai masih hidup.

Flashback end...


Murai masuk ke mobilnya dan pergi.

Hiroshi dan Hye Ok beranjak masuk setelah Murai pergi.

Namun Young Jin terus menatap kepergian Murai.

Hiroshi berbalik dan heran sendiri melihat Young Jin menatap Murai sampai segitunya.

Hiroshi : Kau tidak masuk?

Young Jin terkejut dan menatap Hiroshi.

Young Jin kemudian mengangguk dan menyusul ayahnya masuk ke rumah.


Di kamarnya, Young Jin resah memikirkan Murai.


Young Jin kemudian pergi ke apotek.

"Sudah kau periksa?" tanya Young Jin paada pemilik apotek.

"Jenderal Murai dari tentara Kwantung datang tiga hari yang lalu. Ini tempat menginap dan nomor kamarnya." jawab si pemilik apotek, lalu menyerahkan catatan berisi hotel dan kamar tempat Murai menginap.


Murai baru selesai mandi saat mendapati Young Jin sudah duduk di kamarnya.

Murai : Cepat sekali. Kau sendirian tanpa rekan?

Murai lalu duduk di depan Young Jin.

Young Jin menatap pistol yang ia pegang.

Young Jin : Hari in kau berpura-pura tidak mengenalku. Apa yang kau rencanakan?

Murai : Kalau begitu, perlu kuungkapkan identitasmu pada Letnan Jenderal Hiroshi?

Young Jin : Apa tujuanmu?

Murai : Dokter Rumah Sakit Umum Pemerintah yang menembak tentara Jepang. Kalau akhirnya aku mati, semuanya akan tahu siapa dirimu. Juga... Kim Won Bong....

Young Jin terkejut Murai menyebutkan nama Won Bong.

Murai : Tentara milisi yang kami tangkap di Manchuria itu mengatakan kalau pria itu adalah Kim Won Bong. Aku sudah meninggalkan informasi tentangmu dan dia pada orang yang kupercaya. Jika aku tidak menghubunginya setiap 24 jam, informasi itu akan dikirim ke Kantor Gubernur dan Letnan Jenderal Hiroshi.


Young Jin berdiri dan menodongkan pistolnya ke Murai. Murai malah tertawa.

Young Jin : Kau belum menyerahkannya karena kau menginginkan uang.

Murai : Tepatnya hadiah atas kepala Kim Won Bong. Aku bisa membuatmu ditangkap dan disiksa sampai di ambang kematian.


Murai berdiri dan beranjak ke dekat kasurnya. Ia melepas bajunya dan menyuruh Young Jin menembaknya.

Murai : Aku sudah mati satu kali. Kali ini aku akan mengambil semuanya darimu. Kau punya dua hari untuk memberikan Kim Won Bong padaku. Jika kau melakukannya, aku akan memberitahumu di mana aku menyembunyikan informasi tentangmu.

Young Jin kesal. Ia berusaha menembak Murai tapi tidak bisa.


Young Jin kembali ke rumahnya.

Begitu sampai, ia langsung diajak minum teh oleh Hye Ok. Hye Ok menyuruh Young Jin ganti baju dulu.


Hye Ok : Aku menyukai saat kau dulu merangkak ke tempat tidurku di malam-malam saat petir menyambar, karena itu terkadang aku menunggu petir. Aku mencoba mengingat kali pertamamu mulai tidur di kamarmu sendiri. Anak-anak mulai menyembunyikan rahasia di masa remaja mereka, jadi, mungkin sekitar waktu itu. Jika ayahmu tahu selama ini kau berkeliaran di jalanan dengan pakaian itu...

Young Jin : Mungkin aku harus pindah. Anda mungkin tidak nyaman hidup dengan seorang anak yang sudah cukup umur untuk menikah. Seharusnya aku tahu lebih baik.

Hye Ok : Bukan itu maksudku. Aku...

Young Jin : Jika sesuatu yang buruk terjadi karena aku, aku tidak akan bisa menjalani hidupku sendiri.

Hye Ok : Kalau begitu pastikan tidak ada hal seperti itu terjadi.

Hye Ok memegang tangan Young Jin.

Hye Ok : Jika ini tentang pernikahanmu, kami dapat menemukan seseorang yang layak untukmu.


Young Jin balas memegang tangan Hye Ok.

Young Jin : Jika saatnya aku menikah tiba, akulah yang akan memilih siapa suamiku.

Young Jin menarik tangannya dan beranjak pergi.


Hye Ok terkejut. Ia tahu sesuatu terjadi pada Young Jin.


Young Jin masuk kamarnya. Matanya seketika berkaca-kaca. Ia merasa bersalah pada Hye Ok.


Paginya, Fukuda menemui Hiroshi di RS.

Fukuda : Maaf aku tidak sering datang.

Hiroshi : Belakangan ini Young Jin sibuk di rumah sakit, dan aku juga tahu pekerjaanmu juga sibuk.

Fukuda : Insiden di Jepang memiliki dampak yang sangat besar di Gyeongseong juga.

Hiroshi : Kau mengincar Kim Goo?

Fukuda : Rupanya anda sudah tahu. Kami tepatnya mengejar mata-mata Kim Gu.

Hiroshi kaget, mata-matanya?

Fukuda : Setelah mempertimbangkan setiap aspek, kami mendapatkan kesimpulan mata-matanya berkaitan erat dengan Kantor Gubernur.

Hiroshi : Maksudmu ada mata-mata di antara kita?

Fukuda : Itu baru teori kami. Jika mata-mata itu adalah orang Jepang, maka tidak ada yang bisa kita lakukan tanpa bukti definitif.


Wajah Hiroshi langsung berubah. Lalu ia mengambil cangkir tehnya.

Hiroshi : Jika ada yang bisa kubantu, tolong beri tahu aku.

Fukuda : Tentu.

Hiroshi menenggak tehnya. Fukuda juga, ia meminum tehnya sambil menatap Hiroshi.


Hye Ok memeriksa kamar Young Jin.

Ia lalu ingat kata2 Young Jin tadi malam.

Young Jin : Jika sesuatu yang buruk terjadi karena aku, aku tidak akan bisa menjalani hidupku.

Hye Ok cemas.


Tak lama kemudian, Hye Ok menemukan buku bluebird dan bendera Korea yang di bagian bawah lemari Young Jin.


Hye Ok lalu ingat kata2 Young Jin padanya saat ia membawakan pakaian ganti untuk Young Jin ke RS.

Young Jin : Tanah itu sejak awalnya milik rakyat Joseon. Joseon seharusnya bisa membangun negara mereka sendiri, tapi Jepang merebutnya dari mereka.


Hye Ok terduduk lemas, lalu menangis.


Di ruangannya, Hiroshi memikirkan kata2 Fukuda soal mata2 Kim Goo.

Lalu, mata Hiroshi tak sengaja melihat bekas tulisan di kertas memonya.

Hiroshi pun mengambil pensilnya dan memperjelas tulisan itu.

Pukul 11.00, Gerbang Sakuradamon.


Hiroshi lalu mengambil buku catatannya di laci dan ia menemukan tulisan yang sama seperti di kertas memonya di buku itu.

Hiroshi terkejut.


Bersambung....

Next ep :

Hye Ok ditangkap! Ia mengaku, bendera Korea yang ia temukan di kamar Young Jin sebagai miliknya.

Hiroshi menatap tajam Young Jin. Ia bilang, akan menghabisi siapapun yang berani membocorkan informasi penting.

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 14

Sebelumnya <<< “Dimana Hae Gang, ibu? Apakah dia benar2 pergi ke China? Catatan dan foto2 Hae Gang, kenapa dihapus? Siapa yang menghapusnya? Apakah Hae Gang yang melakukannya? Apakah ibu yang melakukannya? Apa yang terjadi pada Hae Gang, ibu?” tanya Jin Eon. Nyonya Kim diam saja. Wajahnya terlihat kecewa dan marah. Jin Eon pun berlutut dan mengakui kesalahannya. Ia terus menanyakan Hae Gang. Nyonya Kim menghapus air matanya dan menuliskan catatan untuk Jin Eon. Setelah itu, Nyonya Kim masuk ke kamarnya. Jin Eon pun merasa bersalah. Jin Eon lalu membaca tulisan Nyonya Kim. [Dia bertemu dengan seorang pria yang baik dan dia hidup dengan bahagia. Jadi berhentilah. Aku mohon padamu] Namun jawaban dari Nyonya Kim tak begitu memuaskan hatinya. Baek Seok menyusul Hae Gang yang duduk di luar rumah. Namun ia tak menghampiri Hae Gang. Ia hanya menatap lirih Hae Gang dari kejauhan. Hae Gang sendiri tak menyadari kehadiran Baek Seok. Sementara itu, Jin Eon...

Ruby Ring Ep 93 Part 2

Sebelumnya... Dongpal dan Jihyeok yang berseragam militer, sedang menata restoran sesuai arahan Chorim. Tapi kemudian, Dongpal sebal karena Chorim menyuruh mereka menggeser meja kesana kemari. Chorim pun jadi sewot. "Kau ingin aku yang sedang hamil melakukan ini!" Jihyeok tertawa melihat perdebatan orang tuanya. Daepung lantas keluar dari dapur. Ia menghentikan pertengkaran itu dan mengaku, akan mengangkat meja itu sendirian. Tapi karena mejanya berat, Jihyeok dan Dongpal langsung membantu Daepung. Geum Hee tiba-tiba datang, mengejutkan Chorim. Geum Hee membawakan sebuket bunga untuk Chorim. "Kudengar kau hamil. Jadi kubawakan bunga ini. Bunga ini bagus untuk kehamilan. Kuharap anakmu secantik bunga ini." ucap Geum Hee. Daepung lantas mengajak Geum Hee pergi. "Jihyeok-ah, apa yang terjadi?" tanya Chorim. "Paman Daepung jatuh cinta. Dia ingin menikah jadi dia bekerja keras." jawab Jihyeok. Mendengar Geum Hee c...