Skip to main content

Different Dreams Ep 23-24 Part 3

Sebelumnya...


Nam Ok menyamar sebagai bellboy dan masuk ke sebuah kamar.

Anak buah Matsuura yang curiga, langsung mengikuti Nam Ok.


Fukuda mendekati Won Bong. Won Bong berbalik dan tersenyum ramah pada Fukuda.

Won Bong : Siapa sangka kita bertemu di sini?


Sementara itu, Roku masih bicara di telepon dengan pihak Shanghai di meja resepsionis.


Fukuda : Aku juga tidak menyangka. Kau menginap di hotel ini?

Won Bong : Tidak. Aku baru selesai rapat. Kenapa kau ke sini?

Fukuda : Aku juga ke sini untuk menemui seseorang.

Won Bong : Begitu, ya. Kalau begitu, sampai jumpa lagi.

Won Bong menjabat tangan Fukuda.

Setelah itu ia bergegas pergi.


Roku mendekati Fukuda. Ia sempat melihat wajah Won Bong sekilas, tapi ia tak yakin dengan yang dilihatnya.


Won Bong keluar. Matsuura yang berjaga di pintu depan, melihat punggung Won Bong tapi ia tidak curiga.


Dari dalam kamar, Nam Ok mengintip anak buah Matsuura yang masih berjaga di sekitaran pintu.

Nam Ok kemudian berjalan masuk dan meminta Koresponden Shin tetap tenang.


Nam Ok berjalan ke jendela. Di depan jendela, Jin Soo sudah menunggu.

Koresponden Shin bergegas keluar.

Nam Ok membantu Jin Soo mengikatkan tali pengaman ke badan Koresponden Shin. Ya, mereka akan turun ke bawah.


Setelah mengevakuasi Koresponden Shin, Nam Ok bergegas keluar.

Anak buah Matsuura menanyainya.

"Tamu di kamar 308 sendirian?" tanyanya.

"Dia sedang mandi." jawab Nam Ok.

Nam Ok lalu bergegas pergi.


Tak lama setelah Nam Ok pergi, Fukuda dan Roku datang.

Fukuda memperkenalkan Roku pada anak buah Matsuura.

Anak buah Matsuura memberitahu, Koresponden Shin ada di kamar 308.

Fukuda : Dia tidak boleh tahu sampai bergerak.

"Kau tidak akan menangkapnya?" tanya anak buah Matsuura.

Fukuda : Tidak sampai dia menemui seseorang atau keluar. Detektif lain sudah ditempatkan di pintu depan dan belakang. Agen Khusus Roku akan menggantikanmu berjaga.

Roku : Kau sendiri?

Fukuda : Aku akan berjaga di lobi. Kalau dia meninggalkan ruangan, ikuti dia dari jauh.

Roku mengerti.

Fukuda lalu berjalan ke arah kamar 308. Setelah itu ia beranjak pergi.


Roku mendekati kamar 308, setelah itu, ia pun pergi menjauhi kamar.


Daiki masih berjaga di pintu belakang.

Won Bong tiba2 datang dan menyerangnya dari belakang, hingga ia pingsan.


Jin Soo muncul di depan Roku!! Tak lama, Koresponden Shin keluar dari kamar 307. Jin Soo pun mengawal Koresponden Shin keluar *Woaaah, daebak!!

Kirain mereka mau terjun dari lantai atas.

Roku menatap mereka curiga.

Won Bong kembali ke hotel lewat pintu belakang.


Roku mendekatkan kupingnya ke pintu 308. Tak lama kemudian, Roku menyadari sesuatu dan ia pun bergegas memeriksa kamar 307.

Disana, ia menemukan jendela terbuka dengan tali yang menjulur ke bawah jendela.


Roku berlari keluar. Tapi di koridor, ia malah bertemu Won Bong.

Roku ingat Won Bong pria yang menembaknya di kereta.


Roku pun bergegas mengambil pistolnya tapi belum sempat mengambilnya, Won Bong sudah menyerangnya duluan.

Mereka baku hantam sampai ke dalam kamar 307.

Pistol Roku jatuh saat ia dan Won Bong terjatuh ke lantai.


Roku mengambil pecahan kayu dan berusaha menusuk mata Won Bong!


Jin Soo dan Koresponden Shin sudah tiba di lobbi. Mereka berjalan melewati anak buah Matsuura dan Fukuda.

Anak buah Matsuura yang curiga, bergegas mengikuti mereka.


Won Bong mengambil pistolnya dan mengarahkannya ke wajah Roku. Roku terhenyak.

DUAAAR!!


Fukuda, anak buah Matsuura dan Matsuura mendengar bunyi tembakan.

Fukuda pun bergegas menuju kamar Koresponden Shin.


Matsuura menyuruh anak buahnya mendampingi Fukuda.

Matsuura lalu ingat Won Bong yang dilihatnya tadi.


Nam Ok, Jin Soo bergegas membawa Koresponden Shin pergi dengan mobil pergi.

Tepat saat itu, Matsuura keluar dan kehilangan jejak mereka.


Matsuura lari ke pintu belakang.

Bersamaan dengan itu, Won Bong keluar lewat pintu belakang.

Matsuura melihatnya dan langsung menyuruhnya berhenti sambil menodongkan pistol mereka.

Won Bong berhenti melangkah sejenak. Tak lama kemudian, ia pun kabur dengan hati2.

Matsuura menembaki Won Bong.

Mobil Nam Ok lewat. Won Bong pun bergegas bergelantungan di pintu mobil.

Matsuura terus menembaki Won Bong. Sayangnya meleset dan Won Bong berhasil kabur.


Matsuura berteriak kesal.

Bersambung ke part 4....

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...