• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Unknown Woman Ep 25 Part 2

Sebelumnya..


Paginya, Hae Joo yang berniat mencuci kemeja yang dipakai Moo Yeol semalam, menemukan noda lipstick Yeo Ri.

Sontak Hae Joo meradang dan langsung mencecar Moo Yeol yang baru selesai mandi.

Moo Yeol sendiri kaget melihat lipstick itu. Ia ingat saat memeluk Yeo Ri semalam dan yakin lipstick itu lipstick Yeo Ri yang tidak sengaja tertempel saat ia memeluk Yeo Ri.

Moo Yeol berbohong. Ia berkata, pasti menempel padanya saat makan malam perusahaan.

Hae Joo : Makan malam perusahaan? Kau marah kepadaku dan kembali ke kantor hanya untuk makan malam perusahaan? Agar ini menempel padamu?

Moo Yeol : Aku direktur perencanaan strategis. Bagaimana citraku jika tidak menghadiri makan malam penyambutan anggota baru departemen kami?

Hae Joo : Wanita yang menjawab ponselmu saat kutelepon... Dia pasti ada di sana juga. Ini lipstiknya, bukan? Bilang saja kepadaku. Aku pasti akan mengetahuinya.

Moo Yeol : Bagaimana aku tahu itu punya siapa? Kenapa kau mengomeliku sepagi ini?

Hae Joo : Apa? Mengomelimu?

Moo Yeol : Maksudku, jangan terlalu sensitif. Aku harus pergi bekerja, jadi, tolong pilihkan baju untukku, Nyonya.

Moo Yeol beranjak ke meja rias. Hae Joo membuang napas kesal.


Yeo Ri pamit pada Tuan Yoon. Tuan Yoon tanya, apa Yeo Ri tidak mau sarapan dulu.

Yeo Ri berkata, ia sengaja berangkat lebih pagi karena mobilnya ia tinggalkan di kantor.

Tuan Yoon : Setidaknya minumlah susu. Kau akan sakit jika tidak makan.

Yeo Ri : Aku harus pergi sebelum jam sibuk. Jika tidak, nanti sulit mendapatkan taksi. Sampai jumpa.

Tuan Yoon : Baiklah.


Tapi sampai diluar, seorang mengklaksonnya. Yeo Ri menoleh dan terkejut melihat sosok Do Chi.

Yeo Ri yang merasa dirinya tidak pantas untuk Do Chi pun mengabaikan Do Chi. Ia pergi begitu saja.

Yeo Ri : Kenapa tidak ada taksi? Aku akan terlambat jika begini.


Do Chi menyusul Yeo Ri dan menyuruh Yeo Ri masuk mobilnya tapi Yeo Ri tidak mau.

Do Chi : Aku tidak akan membuatmu kesal. Aku tidak akan bicara. Aku hanya akan mengantarkanmu.

Yeo Ri tetap keras kepala. Ia berusaha pergi tapi Do Chi malah memaksanya masuk ke mobil.


Sepanjang perjalanan, Do Chi menepati janjinya. Ia tidak bicara sama sekali.

Mobil Do Chi berhenti di lampu merah.

Do Chi mengetuk2 bahu Yeo Ri. Yeo Ri menoleh. Do Chi lalu menunjuk ke arah laci dashboard, maksudnya menyuruh Yeo Ri membuka laci itu.

Yeo Ri membuka lacinya dan terkejut menemukan sekotak makanan disana dengan pesan yang tertempel di atasnya.

Kau belum makan, bukan? Makanlah dalam perjalanan.


Yeo Ri menatap Do Chi. Do Chi tersenyum.


Mereka akhirnya tiba di Wid. Do Chi mau turun, membukakan pintu untuk Yeo Ri tapi Yeo Ri melarang. Yeo Ri berterima kasih karena sudah diantar.

Yeo Ri pun turun, tapi langkahnya langsung terhenti karena ponselnya berbunyi. Pesan dari Do Chi.

Semoga harimu menyenangkan, Seol!

Yeo Ri langsung menoleh ke Do Chi. Do Chi tersenyum menatap Yeo Ri.


Tepat saat itu, Moo Yeol datang dan melihat Do Chi turun dari mobil yang diparkir di depan Yeo Ri.


Do Chi menghampiri Yeo Ri dan mau mengetik pesan lagi tapi Yeo Ri menyuruhnya bicara.

Do Chi : Syukurlah. Aku hampir gila. Biarkan aku menarik napas dulu. Aku tahu kau terkejut kemarin malam saat kuungkapkan perasaanku. Aku seharusnya menginjak rem sekaligus gas. Aku terlalu terburu-buru. Tapi aku tidak bisa menyerah denganmu. Karena kau takdir dan ombakku.


Moo Yeol menunggu Yeo Ri di ruangannya. Tak lama kemudian, Yeo Ri datang dan dia langsung minta penjelasan kenapa Yeo Ri datang dengan Do Chi.

Yeo Ri : Aku mau pergi bekerja dan dia menunggu di depan rumah.

Moo Yeol : Itu bukan alasan.

Yeo Ri : Apa boleh buat, dia membuat kemacetan. Aku bisa apa? Semua orang mengklakson.

Moo Yeol : Apa pun alasannya, aku tidak suka melihatmu dengan pria lain.

Yeo Ri lantas mendekati Moo Yeol.

Yeo Ri mengaku ia juga tidak suka melihat Moo Yeol dengan wanita lain.

Yeo Ri : Tapi aku tidak bisa menunjukkannya, karena keadaan kita akan menjadi lebih sulit nanti.

Moo Yeol terdiam. Ia kaget dengan pengakuan Yeo Ri.


 Ji Won di kamarnya, lagi mikirin Seol yang mirip Yeo Ri.

Ji Won : Aku tidak peduli Nona Yoon dan Yuh Ri kembar atau tidak. Potensi masalah apa pun harus disingkirkan.

Ji Won lantas menghubungi Pengacara Kim dan mengajaknya bertemu.


Yeo Ri yang kebetulan sedang menunggu lift, mendengar suara Pengacara Kim menyebut kata 'Samonim'.

Yeo Ri : Samonim?

Yeo Ri bergegas mengikutinya.


Pengacara Kim menemui Ji Won. Ji Won minta Pengacara Kim mengeluarkan Yeo Ri dari perusahaan apapun caranya.

Pengacara Kim : Tapi kenapa? Aku dengar Anda sangat merekomendasikannya. Pimpinan juga amat menyanjungnya sedari awal.

Ji Won : Tahukah kau Grup Wid sedang mengerjakan proyek rahasia?

Pengacara Kim : Apa? Itu mustahil.

Ji Won : Bagaimana bisa ada proyek yang tidak diketahui kepala bagian legal? Kau sungguh lugu. Tapi sekali lagi, Nona Yoon sudah merampas sesuatu yang seharusnya kau kerjakan. Bisakah kau menghadapi rasa malu karena tersingkirkan oleh seseorang yang baru? Kau harus meraih mimpimu menjadi politisi. Serta di belakangmu akan ada Wid dan aku. Jadi, buat Nona Yoon keluar dari perusahaan. Jangan gagal.

Tanpa mereka sadari, Yeo Ri menguping mereka di belakang.


Yeo Ri lalu beranjak pergi dan menelpon Tuan Yoon.

Yeo Ri : Bisakah Ayah melakukan sesuatu untukku? Selidiki seseorang untukku.

Tuan Yoon : Tentu. Siapa namanya?


Ae Nok lagi duduk sambil main kartu sendirian. Kakinya, ia angkat satu ke meja.

Sementara Yeol Mae, sibuk kacaan di depannya.

Ae Nok : Melihat wajah putraku lebih sulit daripada melihat bokong semut.

Ae Nok lalu menatap sebal Yeol Mae.

Ae Nok : Putriku menginjak-injakku dan mencuri pekerjaanku. Menantuku satu-satunya tidak pernah berkunjung.


Ae Nok lantas meraih ponselnya yang ia tarok di dekat Yeol Mae.

Sementara Hae Joo lagi sibuk di tokonya. Ia menghela nafas sebelum menjawab telepon Ae Nok.

Hae Joo : Ya, ibu...

Ae Nok : Kau tidak peduli entah mertuamu makan atau kelaparan, bukan?

Hae Joo : Aku belakangan amat sibuk karena baru membuka toko perlengkapan kasur baru.

Ae Nok kaget, kau membuka toko perlengkapan kasur? Kau presdir perusahaan itu?


 Ae Nok langsung ke tokonya Hae Joo dan melihat2 kasur.

Ae Nok : Ini sempurna untuk Yeol Mae saat dia menikah nanti.

Ae Nok melihat kasur yang lain. Dia bahkan tiduran di atas kasur.

Ae Nok : Astaga. Ini mewah sekali. Jika aku tidur di atas dan di bawahnya, tubuhku akan meleleh.

Hae Joo yang takut Ae Nok merusak kasur dan bed cover nya pun memutuskan memberikan satu untuk Ae Nok.

Ae Nok langsung senang.


Lalu Ae Nok tanya, kenapa putri keluarga konglomerat bekerja?

Hae Joo : Ini pelatihan manajemen bisnis. Pada akhirnya, aku akan mewarisi Grup Wid.

Ae Nok : Kau akan mewarisi Grup Wid? Bagaimana dengan Moo Yeol?

Hae Joo : Aku mewarisinya sama seperti Moo Yeol mewarisinya.

Ae Nok : Benar. Posisi pasangan harus sama. Moo Yeol memilih gadis yang tepat. Jika dia menikahi Yeo Ri...

Hae Joo kesal nama Yeo Ri disebut.


Ae Nok pun menjelaskan, itu karena dia baru2 ini melihat gadis yang mirip Yeo Ri.

Hae Joo kaget, ibu melihat seseorang yang mirip dengan Yeo Ri?

Ae Nok pun langsung sadar sudah keceplosan.

Ae Nok lalu meminta Hae Joo merahasiakannya dari Moo Yeol.

Ae Nok : Jangan bilang ibu memberitahumu. Jika tidak, Moo Yeol akan marah lagi karena ibu bermulut besar.

Setelah mendapatkan bed covernya, Ae Nok langsung pergi. Hae Joo marah.


Di kantor, Moo Yeol mengajak Yeo Ri makan malam dengan alasan untuk merayakan bergabungnya Yeo Ri di Wid.


Hae Joo ingat saat melihat wajah Yeo Ri di layar intercom ketika Yeo Ri mengantar Moo Yeol yang mabuk pulang.

Lalu ia ingat lipstick di kemeja Moo Yeol.

Hae Joo : Mereka bersekongkol. Mereka menipu dan menusukku dari belakang!


Hae Joo langsung pergi.

Hae Joo : Aku tidak akan memaafkanmu.


Moo Yeol menyuruh Yeo Ri siap2.

Moo Yeol : Aku butuh mendapatkan persetujuan Pimpinan untuk sesuatu.

Yeo Ri : Baik. Akan kuselesaikan daftar reorganisasi tahap pertama dan bersiap pergi. Cepatlah kembali.

Moo Yeol keluar dari ruangannya.


Ponsel Moo Yeol yang ketinggalan di meja berdering. Yeo Ri yang mendengar itu, langsung memeriksanya. Sebuah pesan masuk, dari Hae Joo.

Hae Joo : Kau di mana? Aku dalam perjalanan ke kantor, jadi, jangan ke mana-mana.


Hae Joo sampai di kantor. Baru sampai dia dapat sms dari Moo Yeol.

Moo Yeol : Aku sudah pulang. Datanglah ke bar anggur di depan kantor.

Hae Joo : Bar anggur? Kim Moo Yeol, aku akan membunuhmu dan menguburmu di sana.


Moo Yeol balik ke ruangannya dan heran tidak melihat Yeo Ri.

Moo Yeol ke mejanya dan menemukan pesan dari Yeo Ri di layar laptopnya. Di pesannya, Yeo Ri bilang menunggu Moo Yeol di bar anggur di seberang jalan.

Moo Yeol tersenyum. Lalu ia menyemprotkan parfumnya dan bergegas pergi.


Moo Yeol sampai di bar.

Moo Yeol : Kau sudah lama menunggu?

Yeo Ri : Tidak apa-apa. Senang menunggumu.

Yeo Ri lalu melihat kedatangan Hae Joo.


Yeo Ri yang tahu watak Hae Joo pun langsung pamit mau ke toilet untuk memperbaiki riasannya.

Yeo Ri berdiri dan sengaja berjalan di depan Hae Joo.

Hae Joo kaget melihat Yeo Ri.

Moo Yeol melihat Hae Joo, ia kaget.


Hae Joo menyusul Yeo Ri ke toilet.

Hae Joo : Son Yeo Ri, kau sungguh masih hidup?

Yeo Ri menoleh ke Hae Joo.

Yeo Ri : Kau siapa?

Hae Joo : Siapa aku...?

Yeo Ri : Kau salah orang.  Aku bukan orang yang kau...

Hae Joo : Diam!

Yeo Ri : Hei! Siapa kau dan kenapa kau kasar sekali?


Hae Joo : Sudah kubilang diam! Kau yang mengirimkan lukisan itu ke rumah kami. Kau yang memencet bel. Serta kau yang mencium Moo Yeol Selagi menciumnya, kau menatapku dan tersenyum. Kau juga yang menempelkan lipstik di kemejanya kemarin malam. Kau sengaja melakukannya agar aku melihatnya. Kau seharusnya hidup bersembunyi. Apa ini? Kau malah berkeliaran di sekitar suamiku?

Yeo Ri : Apa maksudmu, suamimu? Seseorang tidak bisa dimiliki orang lain. Tidak ada pemilik.

Yeo Ri beranjak pergi. Hae Joo seketika ingat kata2 yang ia ucapkan pada Yeo Ri dulu.

Hae Joo : Tidak ada yang bisa memiliki cinta seseorang. Tidak ada pemilik.


Hae Joo menyusul Yeo Ri.

Ia menampar Yeo Ri.

Yeo Ri pun balas menampar Hae Joo.

Hae Joo mau nampar Yeo Ri lagi tapi kali ini Yeo Ri menahan tangannya.


Lalu Yeo Ri melihat kedatangan Moo Yeol dan membiarkan Hae Joo menamparnya.

Sontak, Moo Yeol memarahi Hae Joo.

Hae Joo menatap tajam keduanya.

Sementara Yeo Ri tersenyum puas pada Hae Joo.


Bersambung....

Unknown Woman Ep 25 Part 1

Sebelumnya...


Yeo Ri terkejut Do Chi menyusulnya ke kantor.

Do Chi : Aku datang memberi tahu sesuatu karena kau menutup teleponku.

Yeo Ri : Sungguh? Apa itu mendesak?

Do Chi : Ini gawat.

Yeo Ri mulai cemas, apa? Ada apa?

Do Chi menghela nafas, lalu mulai mengutarakan perasaannya pada Yeo Ri. Do Chi mengaku, selalu dan selalu memikirkan Yeo Ri dan ia tidak tahu sejak kapan itu bermula.


Do Chi : Entah sejak pertemuan kita di teater Chaplin...

Do Chi mengingat pertemuan mereka di teater Chaplin, tanpa menyadari kalau pertemuan mereka saat itu sudah direncanakan Yeo Ri.


Do Chi : Entah usai aku menyadari kita punya lukisan yang sama...

Do Chi mengingat saat ia melihat lukisan Yeo Ri di kantor Yeo Ri, ketika Yeo Ri belum pindah ke Wid.


Do Chi : Entah setelah aku melihat kau menangis...

Do Chi mengingat saat melihat Yeo Ri menangis di taman.


Do Chi : ... atau entah karena aku menyukaimu karena menantiku tanpa syarat.

Do Chi ingat saat ia buru2 ke kantor Yeo Ri. Ya, saat itu, ia membawakan makan siang untuk Yeo Ri. Tapi kemudian ia langsung pergi setelah mendapatkan telepon dari Jang Goo soal konferensi pers So Ra.


Do Chi : Entah kapan ini bermula dan itu tidak penting. Yang penting adalah aku menyukaimu. Setiap kali memikirkanmu, aku bersemangat dan bertenaga. Aku mau membuatmu tertawa dan menjadi orang yang lebih baik.

Yeo Ri terkejut, Do Chi-ssi...

Do Chi : Aku tahu aku tidak cukup baik, tapi Seol, bisakah kau memberiku kesempatan? Kesempatan menjadi orang yang lebih baik.

Yeo Ri : Tidak. Aku tidak bisa menerima kasih sayangmu. Aku bukan wanita baik seperti dugaanmu. Aku tidak berhak atas itu.

Do Chi : Butuh hak apa untuk menyukai seseorang? Aku yang tidak berhak. Kau sudah melihat sisi terburukku saat aku bermasalah dengan So Ra.


Moo Yeol membuka pintu dan melihat Do Chi yang sedang 'menembak' Yeo Ri.

Yeo Ri yang tahu Moo Yeol datang, langsung menolak Do Chi. Yeo Ri berkata, tidak ada ruang untuk Do Chi di hatinya karena sudah ada orang lain yang mengisi hatinya.

Yeo Ri juga berkata, akan menganggap pembicaraan itu tidak ada.

Yeo Ri minta maaf dan bergegas pergi.


Do Chi menyusul Yeo Ri ke parkiran.

Do Chi minta Yeo Ri membuka sedikit saja ruangan untuknya.

Yeo Ri minta maaf dan berniat pergi tapi Do Chi memegang lengannya.

Do Chi : Jangan menjauhiku. Bukalah pintu kecil ke hatimu agar aku bisa masuk. Itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk mengetahui siapa aku sebenarnya...


Moo Yeol tiba2 datang. Ia ikut campur dan mengatakan Yeo Ri sudah menolak Do Chi.

Moo Yeol juga minta Do Chi melepaskan Yeo Ri.

Do Chi kesal dan minta Moo Yeol tidak ikut campur urusanya.

Moo Yeol : Seol adalah kolega dan partnerku dan ini tempat kerja kami. Tolong pergi. Berhenti mendesaknya.

Do Chi : Mendesak?

Moo Yeol : Lantas, apa ini? Sudah berapa lama sejak Paman putus dengan So Ra? Bagaimana bisa Paman mendekati wanita ini sekarang? Karena kini Paman aktor keren dari keluarga konglomerat, Paman pikir semua wanita itu gampangan dan punya Paman?

Yeo Ri berusaha menengahi mereka dan mengajak Moo Yeol pergi tapi Moo Yeol terus saja bicara dan meminta Do Chi menjauhi Yeo Ri.


Moo Yeol mau pergi tapi Do Chi menahannya.

Do Chi : Minta maaf karena menghina ketulusan paman kepada Seol.

Moo Yeol : Ketulusan?

Do Chi : Ya, ketulusan. Kenapa? Kau belum pernah berbuat tulus kepada seorang wanita? Itu sebabnya kau menyepelekan ketulusan orang lain? Itu sebabnya kau tampak amat marah...

Moo Yeol meninju Do Chi.


Yeo Ri terkejut.


Ji Won mendatangi restoran orang tua Seol. Sontak, Tuan Yoon dan Mal Nyeon kaget didatangi Ji Won.

Ji Won tanya, apa mereka orang tua Seol. Mal Nyeon pun pura2 tidak kenal Ji Won.

Mal Nyeon : Benar. Tapi  pernahkah kita bertemu?

Ji Won : Aku bertemu denganmu di depan kantornya.

Mal Nyeon : Ya, kau orangnya. Aku membuat kesalahan besar hari itu. Tapi, siapa kau dan kenapa kau kemari?

Ji Won : Aku istri Goo Do Young, pimpinan Grup Wid. Aku datang kemari ingin membicarakan tentang tanah yang kau miliki.


Moo Yeol dan Do Chi berkelahi.

Yeo Ri langsung minta mereka berhenti.


Mal Nyeon tanya ke Ji Won, jadi alasan Ji Won datang karena tanahnya?

Ji Won : Ya. Aku datang untuk memintamu menjual tanah yang kau miliki kepada Grup Wid.

Mal Nyeon pun tersenyum dan bicara dalam hatinya.

Mal Nyeon : Kau pikir aku tidak tahu? Kau kemari untuk memastikan apa Seol anak kami karena tes DNA mengonfirmasinya.

Mal Nyeon lalu berkata, Ji Won tidak perlu datang ke restoran kumuhnya karena Do Young dan Seol bisa mengatasinya.

Ji Won : Bukankah tidak nyaman membicarakan masalah uang dengan anakmu sendiri? Kenapa kau tidak bicara denganku, alih-alih dengan Nona Yoon?

Mal Nyeon : Tentu. Tidak ada salahnya berbicara dengan istri Pimpinan tapi ini pasti naluri keibuanku. Dia anak tunggalku. Dia pergi pagi dan pulang larut malam. Tapi aku bisa melihatnya sekali lagi dengan memakai alasan pekerjaan.


Ji Won :  Nona Yoon anak tunggalmu?

Tuan Yoon dan Mal Nyeon mulai berakting. Tuan Yoon mengatakan, mereka punya dua anak tapi hanya ada satu sekarang.

Ji Won tanya apa maksudnya.

Mal Nyeon mengatakan, Seol punya kembaran tapi mereka kehilangan kembaran Seol beberapa bulan setelah mereka dilahirkan.

Ji Won kaget. Mal Nyeon bahkan sampai pura2 menangis.

Tuan Yoon : Itu sebabnya dia amat sensitif soal Seol.

Ji Won : Apa Nona Yoon tahu bahwa dia kembar?

Mal Nyeon : Bagaimana bisa aku bilang kepadanya bahwa dia kehilangan adiknya karena orang tuanya ceroboh? Itu hanya akan menghancurkan hatinya.


Ji Won meninggalkan restoran. Ia masih tidak percaya Seol punya saudara kembar.


Do Chi duduk sendirian di taman dan memikirkan penolakan Yeo Ri tadi.

Sementara Yeo Ri membeli obat di apotek sambil memikirkan Do Chi yang dipukuli Moo Yeol tadi.


Yeo Ri lalu kembali ke mobil Moo Yeol. Moo Yeol langsung minta penjelasan soal Do Chi.

Yeo Ri : Oleskan ini dahulu. Nanti kau infeksi.

Yeo Ri mau mengobati luka Moo Yeol tapi Moo Yeol menahan tangannya dan menatapnya tajam.

Yeo Ri pun menjelaskan kalau ia dan Do Chi hanya makan bersama beberapa kali setelah ia menolong Do Chi.

Yeo Ri : Dia meminta bertemu dan aku menolak. Itu alasannya. Kau tidak perlu mencemaskannya.

Moo Yeol : Bolehkah aku menanyakan sesuatu? Aku tidak bermaksud menguping, tapi saat kau menolaknya, katamu ada sesuatu yang sudah mengisi hatimu. Apa itu aku?


Yeo Ri mengangguk perlahan. Mendengar itu, Moo Yeol pun langsung menarik Yeo Ri ke pelukannya.

Sontak, Yeo Ri ingat masa lalunya, saat ia berhasil kabur dari kediaman Ji Won berkat bantuan Do Chi.

Do Chi mengantarnya pulang waktu itu. Di depan rumahnya, ia bertemu Moo Yeol dan langsung bersender di pelukan Moo Yeol.


Yeo Ri lalu bicara dalam hatinya.

Yeo Ri : Kau menjualku kepada Ji Won dan mengasingkan Bom juga. Kau harus dihancurkan juga.

Yeo Ri lalu mencium kemeja Moo Yeol dan meninggalkan lipsticknya di sana.


Moo Yeol mengantarkan Yeo Ri pulang.

Moo Yeool : Jangan memikirkan apa pun dan tidurlah. Jangan terlalu banyak berpikir.

Yeo Ri : Kau juga.

Moo Yeol : Masuklah.

Yeo Ri : Kau dulu.  Aku tidak mau memunggungimu.

Moo Yeol pun pergi.


Mal Nyeon memberitahu Yeo Ri kalau Ji Won datang menemui mereka sesuai dugaan mereka. Yeo Ri kaget, apa? Kapan? Kalian bilang apa?

Tuan Yoon : Dia datang ke restoran. Kami bilang kau punya saudara kembar seperti rencana kita.

Ji Won : Dengan begitu dia akan berpikir bahwa itu alasannya kau mirip dengan Yeo Ri. Bahwa Yeo Ri mungkin saudara kembarmu yang hilang saat masih bayi.

Yeo Ri : Akankah dia memercayainya? Dia tidak memercayai siapa pun atau apa pun.


Do Young kaget tahu dari Ji Won Seol kembar.

Ji Won pun mengaku, bahwa ia tidak mempercayainya. Tapi Do Young berpikir lain. Ia percaya mereka kembar.

Ji Won : Yeobo!

Do Young : Yeo Ri bukan anak kandung Pak Son. Dahulu kala, saat kutanya mengenai transplantasi sumsum tulang belakang Hae Sung, dia bilang dia mengadopsi Yeo Ri. Serta itu alasannya dia tidak bisa membiarkan Yeo Ri mendonasikan sumsumnya.

Ji Won : Dia sungguh bilang begitu?

Do Young : Benar. Jadi, itulah sebabnya mereka mirip.

Do Young lalu meminta Ji Won tidak membahas Yeo Ri di depan Seol.

Do Young : Bagaimana jika mereka mengetahui saudara kembarnya bermasalah dengan keluarga kita? Rencana sanggraloka kita bisa gagal.


Ji Won masuk ke kamarnya. Ia syok mengetahui kenyataan Yeo Ri dan Seol kembar.

Yeo Ri masuk kamarnya dan menatap tajam foto Ji Won.

Yeo Ri : Datanglah semaumu, Hong Ji Won. Aku akan memblokir semuanya.

Lalu Yeo Ri teringat pernyataan cinta Do Chi tadi..

Yeo Ri : Do Chi, maafkan aku. Aku tidak pantas mendapatkan cintamu. Setelah membalas dendam, aku akan menerima hukuman karena sudah melukaimu.


Do Chi masih di taman. Ia menyemangati dirinya sendiri dan berkata kalau dia tidak boleh menyerah mengejar Yeo Ri.

Bersambung ke part 2...