• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Ice Adonis Ep 14 Part 1

Sebelumnya...


Chang Doo minta rekannya menghubungi Yoo Ra.

Yoo Ra yang berdiri di pojok, langsung mengaku kalau dia lah Yoo Ra.

Chang Doo pun langsung menatap Yoo Ra.

"Choi Yoo Ra-ssi? Saat kau menelpon polisi, bukankah kau mengatakan Seol Yeon Hwa pelakunya?"


Yeon Hwa pun langsung menatap Yoo Ra.

"Aku melihatnya dengan jelas." jawab Yoo Ra.

Sontak, Yoon Jae langsung meragukan Yeon Hwa.

Chang Doo bicara pada rekannya.

"Kau tidak perlu menghubunginya lagi. Ayo pergi."


Yeon Hwa memegang tangan Yoon Jae, sekaligus menatap Yoon Jae.

"Aku akan segera kembali." ucap Yeon Hwa.

Yoo Ra juga beranjak mendekati Yoon Jae.

"Aku pergi, Presdir." ucap Yoo Ra.


Nyonya Jang sendiri yang sepertinya lagi makan malam dengan Kang Wook, langsung ke rumah sakit setelah mendengar kabar Yoon Hee.

"Yoon Hee kecelakaan. Dia tidak ada bedanya dengan putraku sendiri. Dia akan baik-baik saja." ucapnya cemas.


Yoon Jae menunggui Yoon Hee yang masih di operasi.


Yeon Hwa membawa kedua detektif ke lokasi kecelakaan.

Yeon Hwa menjelaskan, kalau ia menemukan Yoon Hee terkapar berlumur darah disana.

Chang Doo memeriksa mobil Yeon Hwa.

Chang Doo lalu tanya ke Yoo Ra, jam berapa Yoo Ra tiba di lokasi kecelakaann dan apa yang Yoo Ra yang lihat.

Yoo Ra : Seol Yeon Hwa memegang Yoon Hee yang berlumur darah. Aku tanya padanya, apa dia yang menabrak? Dia menyuruhku mengambil selimut di mobil. Dia bilang, Yoon Hee kedinginan, lalu aku memberikan selimut padanya.


Yeon Hwa langsung protes ke Yoo Ra.

Yeon Hwa : Bukankah aku bilang padamu bahwa si penabrak sepertinya kabur?

Yoo Ra : Apa? Kau tidak ingat karena kau panic. Kau tidak mengatakan hal itu.

Yeon Hwa : Aku jelas mengatakan itu! Jelas mengatakannya!

Yoo Ra : Jangan seperti ini.

Yeon Hwa : Kau berpikir aku yang menabrak Timjang-nim?

Yoo Ra : Saat aku menghentikan mobilku dan melihatmu memegangnya, kau menangis. Bukankah aku bertanya padamu, apa kau kecelakaan? Kau bilang iya. Kau tidak pernah mengatakan si penabrak kabur.

Yeon Hwa : Choi Yoo Ra, ada apa denganmu? Bukankah aku mengatakannya? Si penabrak kabur.


Chang Doo menengahi mereka. Chang Doo berkata, meski si penabrak kabur, si penabrak pasti akan tertangkap karena kecelakaan seperti ini pasti akan meninggalkan jejak.


Yoo Ra terus memojokkan Yeon Hwa. Ia bilang, Yeon Hwa menghubungi ambulance dan karena keadaan mendesak, jadi ia menghubungi polisi mewakili Yeon Hwa.

Yoo Ra yang takut menggenggam tali tasnya erat2 dan Chang Doo melihat itu.


Yeon Hwa berkata, ia jelas melihat Yoon Hee kecelakaan. Ia takut dan langsung memanggil ambulance.


Yoo Ra terkejut saat Chang Doo menanyakan mobilnya. Yoo Ra berkata, ia memarkirkan mobilnya di depan lokasi training.

Chang Doo : Bukan di rumah sakit?

Yoo Ra : Aku dalam perjalanan ke lokasi training untuk menjemput Presdir. Karena aku kehabisan bahan bakar, aku menggunakan ponsel untuk menelpon Presdir. Setelah itu, aku ke rumah sakit dengan taksi.

Chang Doo : Kehabisan bahan bakar? Kebetulan sekali.

*Chang Doo ini pintar padahal, tapi sayangnya dia make kepintarannya buat meras orang gaes...


Chang Doo menyudahi investigasinya.

Yeon Hwa pun minta Chang Doo segera menangkap pelakunya.

Yeon Hwa lalu memolototi Yoo Ran dan menyuruhnya masuk mobil.


Chang Doo dan rekannya menatap kepergian mereka.

"Bukankah ini aneh?" tanya rekannya.

"Kita harus mencari rumah makan daging baru. Rumah makan daging yang biasa tidak bagus. Tidak ada tusuk giginya." jawab Chang Doo.

Chang Doo lalu berkata, pertama mereka harus mengkonfirmasi waktu kecelakaan Yoon Hee.

Kedua, mereka harus tahu hubungan Yoon Hee dengan Yoo Ra dan Yeon Hwa.

Ketiga, mereka harus mencari tahu nomor plat mobil Yoo Ra.

Chang Doo : Gunakan CCTV untuk mengkonfirmasi jalur pergerakan mobil Seol Yeon Hwa dan Choi Yoo Ra.


Yoo Ra ingin menggantikan Yeon Hwa menyetir. Ia beralasan, tidak mau Yeon Hwa mendapat masalah lagi.

Yeon Hwa : Yoo Ra-ya, kenapa kau berbohong pada Sunbae, pada polisi, kau bilang aku yang menabrak?

Yoo Ra  : Ekspresimu, tingkahmu, matamu, mengatakan hal itu. Aku hanya mengatakan apa yang kulihat.

Yeon Hwa : Aku hanya menolong Yoon Hee, membawanya ke rumah sakit. Memang aku panik, tapi aku ingat dengan jelas apa yang kukatakan sebelumnya. Yoon Jae Sunbae benar, satu kata darimu, bisa merubah takdirku. Itulah kenapa lain kali, sebelum kau bicara, kau harus memikirkannya. Kau mengerti?

Yoo Ra : Benarkah?

Yeon Hwa marah dan menatap Yoo Ra.

"Choi Yoo Ra!"


Tepat saat itu, mobil Yeon Hwa menabrak dua pengendara motor.

Sontak, keduanya terantuk ke depan dan isi tas Yoo Ra jatuh ke kakinya.

Tak ingin Yeon Hwa melihat itu, Yoo Ra pun langsung menutupi kepingan lampunya dan CD Yeon Hwa dengan kakinya.

Ia juga meneriaki Yeon Hwa, minta Yeon Hwa hati2, untuk mengalihkan perhatian Yeon Hwa.


Yeon Hwa lalu turun dan minta maaf pada si pengendara.

Saat itulah, Yoo Ra mengambil CD Yeon Hwa dan kepingan lampunya.


Chang Doo dan rekannya kebetulan lewat.

Chang Doo merasa aneh dengan tingkah Yoo Ra yang seolah bersembunyi di dalam mobil.


Tae Il mampir ke toko bunga. Ia memesan sebuket bunga yang paling cantik.

Tae Il lalu kembali mendengarkan pesan Yoon Hee soal mereka yang akan segera punya anak.

Tae Il : Gomapta, Yoon Hee-ya, Jeongmal gomapta.


Dokter keluar dari ruang operasi. Yoon Jae langsung menanyakan kondisi Yoon Hee. Dokter berkata, cedera di kepala Yoon Hee cukup serius dan masalahnya, Yoon Hee sedang hamil.

Yoon Jae kaget dengar Yoon Hee hamil. Ia teringat percakapannya dengan Yoon Hee tadi sebelum ia menurunkan Yoon Hee di pinggir jalan.

Yoon Hee : Oppa, aku butuh ibu. Tidak bisakah kau memperlakukannya sedikit lebih baik? Aku akan menikah dengan Tae Il.

Dokter juga mengatakan, kondisi tubuh Yoon Hee juga menurun karena Yoon Hee yang terlalu lama berbaring di aspal yang dingin.

Dokter : Dia juga sangat kurus. Tidak tahu apakah itu karena dia hamil, dia dalam kondisi malnutrisi sekarang. Walaupun dia memiliki semangat yang kuat untuk hidup, aku tidak bisa menjamin apapun padamu.

Yoon Jae : Tolong selamatkan dia! Gunakan seluruh kemampuanmu. Walaupun aku harus memberikan organku, aku bersedia, tolong selamatkan dia!

Dokter : Aku akan berusaha yang terbaik. Untuk anak itu, aku minta maaf. Dia keguguran.

Dokter beranjak pergi.


Nyonya Jang datang bersama Kang Wook.

Nyonya Jang kaget mendengar Yoon Hee hamil.

Nyonya Jang lalu minta penjelasan Yoon Jae kenapa Yoon Hee jadi begini. Kenapa Yoon Hee bisa kecelakaan.

Nyonya Jang : Bukankah kalian pergi bersama ke tempat pelatihan? Apa kau menurunkan dia karena tahu dia hamil anak Tae Il, pria yang kau benci? Ha Yoon Jae!

Yoon Jae menangis.


Melihat pemandangan itu, Kang Wook pun teringat percakapannya dengan Nyonya Jang di rumah tadi.

Kang Wook : Jika kemunculanku yang tiba2 menyakiti Yoon Hee, kau akan baik2 saja? Sejak ayahnya meninggal, dia jadi dekat dengan kakaknya. Bagaimana caramu mengatasinya?

Nyonya Jang : Kang Wook-ah, kau juga akan menjadi kakak yang baik untuk Yoon Hee. Jadilah kakak yang ramah dan baik hati dibandingkan Yoon Jae. Kau bisa, kan?


Sekarang, Kang Wook berdiri di depan ruang operasi sendirian.

Kang Wook : Berikan aku kesempatan untuk menjadi kakak yang baik bagimu, Yoon Hee-ya. Kau harus bangun. Berusahalah.

Nyonya Jang dan Kang Wook ini baik sii sebenarnya, meskipun Nyonya Jang yang mencelakai ibu kandung Yoon Jae....


Tuan Choi, Nyonya Han, Nyonya Jo dan Soo Ae sedang berkumpul, menikmati teh dan camilan.

Tak lama, Yeon Hwa dan Yoo Ra pulang.

Soo Ae terkejut melihat darah di baju Yeon Hwa.

Sontak yang lain langsung berdiri dan menghampiri mereka.

Yoo Ra mau menjelaskan. Tapi Yeon Hwa yang tak mau Yoo Ra asal bicara lagi pun menyuruh Yoo Ra diam. Yeon Hwa bilang pada Yoo Ra, dia yang akan menjelaskannya.

Yeon Hwa pun menjelaskan kenapa bajunya bisa ada bekas darah.

Nyonya Jo kaget mendengar Yoon Hee kecelakaan.

Yeon Hwa pun berharap si penabrak bisa ditangkap secepatnya. Yeon Hwa bilang, si penabrak tak pantas untuk dimaafkan.


Yoo Ra mulai gemetaran, apalagi setelah ayahnya memaki2 si penabrak.

Nyonya Han menyuruh Yeon Hwa mandi.

Yeon Hwa mengerti dan langsung ke kamarnya.


Sementara itu, Nyonya Jo meraih tangan Yoo Ra.

Nyonya Jo : Kau pasti ketakutan.

Nyonya Jo pun berniat memberi pil agar Yoo Ra tenang.

Tapi Yoo Ra menolak dan mengaku ingin istirahat saja.

Yoo Ra langsung beranjak ke kamarnya dengan tubuh masih gemetar.

Nyonya Jo : Lihat dia, dia pasti teringat kematian ibunya.


Sampai di kamar, Yeon Hwa hanya mengganti bajunya saja. Nyonya Han dan Soo Ae menyusulnya ke kamar.

Nyonya Han : Kau mau mandi air panas? Ibu akan mengisi penuh bak mu.

Yeon Hwa : Setelah mengganti baju, aku harus mengembalikan mobilku temanku.

Nyonya Han : Malam ini?

Yeon Hwa : Aku sudah berjanji akan mengembalikannya hari ini. Janji tidak boleh diingkari.


Soo Ae mengambil celengannya dan memberikannya ke Yeon Hwa.

Soo Ae menyuruh Yeon Hwa memberikan uang itu ke nappeun ahjussi.

Yeon Hwa langsung menatap ibunya.

Nyonya Han : Mereka masih mengganggu kalian?

Yeon Hwa : Aku sudah membereskannya. Aku akan memberikan rumah yang kutinggali bersama Soo Ae.

Yeon Hwa lalu beranjak pergi.


Soo Ae : Eomma, nappeun ahjussi juga mengatai ibu.

Nyonya Han sedih dengan nasib putrinya.


Yeon Hwa berhenti sejenak di depan kamarnya dan menghubungi Bu Go.

Yeon Hwa minta maaf karena terlambat mengembalikan mobil Bu Go.

Bu Go meminta Yeon Hwa mengembalikan mobilnya ke kantor.

Sementara itu, di kamarnya, Yoo Ra yang masih ketakutan, mendengar Yeon Hwa bicara dengan Bu Go.

Yeon Hwa kaget Bu Go masih di kantor.

Bu Go berkata, mereka lembur mengerjakan produk baru.


Selesai menelpon, Bu Go dimarahi rekan2nya karena masih mempedulikan Yeon Hwa.

Bu Go : Kita hanya harus mempercayainya. Jika dia berhasil membersihkan namanya, kita bisa meluncurkan produk sesuai rencana awal.


Para direktur meninggalkan lokas training sambil membicarakan Yoon Hee yang kecelakaan.

Bersamaan dengan itu Tae Il melintas.

"Pimpinan Ha belum lama meninggal dan sekarang sesuatu terjadi adiknya."

Tae Il terkejut mendengarnya dan langsung meminta penjelasan mereka.

Tae Il mengenalkan diri sebagai tunangan Yoon Hee.

"Tunanganmu kecelakaan dan sekarang sedang dioperasi. Bagaimana bisa kau tidak tahu?"

 Tae Il kaget.


Yoon Hee dibawa keluar dari ruang operasi.

Yoon Jae luka melihat kondisi adiknya.

Bersambung ke part 2....

Ice Adonis Ep 13 Part 2

Sebelumnya...


Yeon Hwa masih di ruang operasi.

Tak lama Yoo Ra datang dan langsung tanya kondisi Yoon Hee.

Yeon Hwa : Dia masih di dalam. Mereka bilang kondisi serius. Aku tidak begitu yakin.

Yoo Ra : Apa polisi menghubungimu?

Yeon Hwa : Mereka bilang akan segera kesini. Kau sudah menghubungi Yoon Jae Sunbae? Sajangnim algoiseo?

Yoo Ra : Dia bilang akan segera kesini.

Yeon Hwa : Dia pasti cemas. Timjangnim pasti baik-baik saja. Sepanjang operasinya sukses, dia akan baik-baik saja.

Yoo Ra : Harusnya begitu.


Suster keluar. Yeon Hwa langsung tanya kondisi Yoon Hee. Suster bilang, Yoon Hee membutuhkan banyak darah.

Yeon Hwa pun langsung menyuruh dokter mengambil darahnya.

Suster meminta Yeon Hwa ikut dengannya. Yoo Ra terkejut Yeon Hwa mendonorkan darah untuk Yoon Hee.


Yoo Ra bicara dalam hatinya.

Yoo Ra : Yoon Hee Eonni, aku tidak bisa mendoakanmu agar kau selamat, tapi aku juga tidak bisa mendoakan agar kau mati. Aku berani bersumpah, aku tidak sengaja melakukannya. Aku tidak sengaja

Yoo Ra menangis.

"Jika kau melihatku.... jika kau melihatku... Kumohon jangan bangun.


Yeon Hwa sedang menyumbangkan darahnya.


Yoon Jae tiba di depan ruang operasi.

Bersamaan dengan itu, suster hendak masuk ke dalam.

Yoo Ra langsung mengambil muka. Ia minta suster mengambil darahnya.

Yoo Ra : Asalkan kau bisa menyelamatkannya, ambil darahku!

Yoon Jae : Bagaimana kondisinya!

Suster : Tenanglah, kondisinya tidak bagus. Dia kekurangan banyak darah.

Suster lalu masuk ke ruang operasi.


Yoon Jae menanyakan kejadiannya ke Yoo Ra.

Yoo Ra : Oppa, kita harus bagaimana? Yoo Ra Eonni sangat menyedihkan.

Yoo Ra lalu mengatakan pada Yoon Jae, Yeon Hwa lah yang menabrak Yoon Hee.

Yoon Jae tanya, bagaimana Yeon Hwa bisa ada di jalan menuju lokasi training.

Yoo Ra mengaku tidak tahu. Yoo Ra lantas histeris dan terus menyalahkan Yeon Hwa.

Yoo Ra lantas mengaku kalau ia menghubungi Yeon Hwa dan mendengar suara aneh.

Yoo Ra pun pergi memeriksanya dan melihat Yeon Hwa ada di depan Yoon Hee yang bersimbah darah..

Yoon Jae : Dimana Yeon Hwa sekarang?

Yoo Ra : Aku tidak tahu.


Tak lama kemudian, Yeon Hwa datang. Yoon Jae melihat mantel Yeon Hwa yang ada noda darah Yoon Hee.


Yeon Hwa mendekati Yoon Jae.

Yeon Hwa : Apa dokter sudah keluar? Bagaimana kondisi Yoon Hee? Aku dengar ini hari penting untukmu. Bagaimana kau berbicara? Timjang nim akan baik-baik saja. Dia akan segera sadar.

Yoon Jae : Apa kau menabrak Yoon Hee?

Yeon Hwa terkejut dengan pertanyaan Yoon Jae.

Yeon Hwa : Apa maksudmu Sunbae? Aku menabraknya?

Yoo Ra mulai tegang. Ia takut sandiwaranya terbongkar.


Yeon Hwa menatap Yoo Ra.

Yeon Hwa : Bukankah aku bilang padamu si penabraknya kabur?

Yoo Ra : Aku tahu kau panik tapi tlongg tenanglah dan jelaskan situasinya pada Presiden dulu.


Kedua detektif datang.


Dengan tenang, Yeon Hwa menjelaskan ke Yoon Jae kalau ia sedang menuju ke lokasi training untuk menemui Yoon Hee. Yeon Hwa bilang, ia mau menunjukkan bukti rekaman CCTV soal mata2 perusahaan pada Yoon Hee dan di jalan, ia menemukan Yoon Hee sudah bersimbah darah dan kondisinya serius jadi ia menghubungi ambulance.

Yeon Hwa : Aku tidak tahu siapa yang menabraknya tapi dia pasti akan segera ditangkap.

Yoon Jae terlihat bingung.


Polisi datang dan meminta keterangan Yeon Hwa.

Yoon Jae memarahi Yoo Ra.

Yoon Jae : Apa yang kau lakukan! Kenapa kau mengatakan padaku dan polisi kalau Yeon Hwa pelakunya!

Yoo Ra : Karena itu yang kulihat.

Yoon Jae : Satu kata darimu bisa merubah takdir seseorang! Berhati-hatilah!



Yoon Jae lalu menjelaskan ke polisi kalau Yeon Hwa bukan pelakunya dan adiknya sudah bersimbah darah saat ditemukan.

Yoon Jae : Tolong tangkap pelakunya.

Chang Doo : Bagaimana kondisi korban? Kondisinya serius?

Yoon Jae : Dia masih di ruang operasi.

Chang Doo : Meski itu hanya kecelakaan kecil tapi jika pelakunya kabur, situasinya akan menjadi sulit. Kita harus menunggu sampai korban untuk mengetahui sampai tingkat mana korban cedera.

Polisi lalu meminta Yeon Hwa dan Yoo Ra ikut ke lokasi kecelakaan dengannya.


Yoo Ra : Aku yang melaporkannya.

Chang Doo : Kau Choi Yoo Ra? Bukankah kau mengatakan Seol Yeon Hwa pelakunya? Jam berapa kau melaporkannya?

Sontak, Yeon Hwa langsung menatap Yoo Ra.

Yoo Ra : Aku melihatnya dengan jelas.

Yeon Hwa terkejut dengan pernyataan Yoo Ra.


Bersambung....

PROLOG :


Yoo Ra yang sedang tidur memimpikan kecelakaan itu.

Yoo Ra : Bukan aku pelakunya! Bukan!

Yoo Ra terbangun.


Yoo Ra mengambil bonekanya dan pindah ke kamar neneknya.

Yoo Ra menangis dan berkata, ia akan mati.

Yoo Ra : Rasanya seperti hidup di neraka, nenek!


Yoo Ra masuk ke kamar Yeon Hwa dan memeriksa tas Yeon Hwa.

Setelah itu, Yoo Ra langsung pergi.


Yeon Hwa terkejut tahu dari ibunya Yoo Ra pergi pagi2 sekali.