Ice Adonis Ep 13 Part 1

Sebelumnya...


Usai menabrak Yoon Hee, Yoo Ra langsung kabur.

Yoo Ra histeris.

Yoo Ra : Itu kecelakaan, apa yang harus kulakukan, ibu? Dia masih hidup! Dia melihatku, aku harus bagaimana?

Yoo Ra lantas memutar mobilnya dan memutuskan kembali kesana.


Yoon Jae yang masih melajukan mobilnya, marah.

Yoon Jae : Ha Yoon Hee, kau bodoh! Aku menyuruhmu turun dan kau turun? Tae Il, pria itu. Siapa dia? Siapa dia sampai membuatmu menciptakan keributan besar untuk hal yang tidak berguna?

Yoon Jae kemudian memutar mobilnya, memutuskan kembali ke tempat ia menurunkan Yoon Hee tadi.


Yoon Hee yang terkapar bersimbah darah ditemukan Yeon Hwa. Dengan napas tersengal-sengal lantaran menahan sakit yang luar biasa, Yoon Hee minta tolong pada Yeon Hwa.

Gelang kaki Yoo Ra yang dipegang Yoon Hee pun jatuh ke aspal.

Sayangnya, Yeon Hwa tidak melihat gelang itu.

Yoon Hee tak sadarkan diri. Yeon Hwa pun berusaha mencari tahu siapa wanita yang bersimbah darah itu.

Yeon Hwa menyibak rambut Yoon Hee. Betapa kagetnya ia saat tahu itu Yoon Hee.


-Cuplikan selanjutnya-

Yeon Hwa dan Yoon Jae ada di rumah sakit.

Yoon Jae melihat percikan darah dibaju Yeon Hwa dan langsung mencurigai Yeon Hwa.

Yeon Hwa terkejut Yoon Jae menuduhnya menabrak Yoon Hee.

Ep 13.


Yoo Ra masih kalut, ia tak tahu harus bagaimana.

Dan begitu mobilnya tiba di lokasi kecelakaan, ia terkejut melihat Yeon Hwa disana.

Yoo Ra pun cemas. Ia takut wanita yang ditabraknya mengatakan soal dirinya karena wanita itu sempat melihatnya.

Yoo Ra melewati Yeon Hwa begitu saja.


Yeon Hwa melepas mantelnya dan menyelimuti Yoon Hee.

Setelah itu, Yeon Hwa menghubungi ambulance.

Yoo Ra kembali. Ia memarkirkan mobilnya di belakang mobil Yeon Hwa.

Yoo Ra kemudian menghampiri Yeon Hwa dan pura2 terkejut melihat kecelakaan itu.

Yoo Ra : Apa yang terjadi? Apa kau menabraknya?

Yeon Hwa : Sepertinya dia korban tabrak lari. Kita harus bagaimana? Dia pendarahan hebat.

Yeon Hwa kemudian menatap Yoon Hee dan berusaha membangunkan Yoon Hee.

Yoo Ra terkejut tahu yang ditabraknya adalah Yoon Hee.

Yeon Hwa lalu menyuruh Yoo Ra mengambil selimut di mobilnya.

Yeon Hwa : Ini saja tidak cukup. Dia pendarahan hebat dan kita tidak bisa memindahkannya. Dia kedinginan.


Yoo Ra bergegas ke mobil Yeon Hwa.

Saat membuka pintu mobil Yeon Hwa, matanya langsung tertuju pada CD rekaman CCTV itu.

Yoo Ra pun langsung mengamankan CD itu, lalu mengambil selimut dan memberikannya pada Yeon Hwa.


Yoo Ra : Kau sudah memberitau Presdir?

Yeon Hwa : Belum, aku belum memberitahunya. Apa yang harus kubilang? Kematian ayahnya belum lama ini.


Yoon Jae yang masih di jalan, berselisih jalan dengan ambulance.


Yoo Ra menyuruh Yeon Hwa membawa Yoon Hee ke RS.

Yoo Ra bilang, karena hari itu hari yang penting bagi Yoon Jae sebagai Presdir J, maka ia yang akan memberitahu hal itu pada Yoon Jae.

Yoo Ra lalu tanya, apa Yeon Hwa menghubungi polisi.

Yeon Hwa : Polisi? Karena aku panic, aku belum sempat menelpon polisi.


Ambulance datang.

Yoo Ra mnyuruh Yeon Hwa menemani Yoon Hee ke RS.

Yoo Ra : Biar aku yang menghubungi polisi dan hubungi aku setelah tiba di rumah sakit.

Yeon Hwa mengangguk. Ia langsung ke mobilnya, mengambil tasnya.

Sementara petugas medis mulai mengevakuasi Yoon Hee ke ambulance.

Setelah itu, Yeon Hwa ikut naik ke ambulance.


Setelah ambulance pergi, Yoo Ra menarik napas lega.

Saat hendak kembali ke mobilnya, ia menginjak pecahan kaca lampu depan mobilnya.

Yoo Ra gemetaran dan bergegas memungut pecahan kaca lampu mobilnya.


Setelah itu, ia balik ke mobilnya dan menyimpan pecahan kaca lampu serta CD Yeon Hwa ke dalam tasnya.

Yoo Ra lalu teringat Yoon Hee yang minta tolong padanya.

Yoo Ra : Kenapa harus Yoon Hee korbannya? Dia melihatku, bagaimana ini. Tidak, dia pasti tidak melihatku. Aku pastikan dia tidak melihatku.


Yoon Jae kembali berpapasan dengan ambulance itu.


Yoo Ra kini di jalan. Yoo Ra memikirkan Yeon Hwa yang menolong Yoon Hee.

Yoo Ra : Bukan aku, tapi kau Seol Yeon Hwa. Kau yang menabraknya, bukan aku. Tuhan berpihak padaku. Kau tidak beruntung.

Yoo Ra lantas menghubungi seseorang.


Sementara itu, dua orang pria tengah bermain tenis. Salah satunya adalah Detektif Park Chang Doo.

Chang Doo memarahi rekannya yang kalah melawan dia.


Sekarang, Chang Doo sudah kembali ke kantornya.

Telepon di mejanya berbunyi.

Yoo Ra menghubungi Chang Doo. Ia melaporkan kecelakaan itu pada Chang Doo.

Yoo Ra menyebut dirinya sebagai saksi dan Yeon Hwa pelaku tabrak lari.

Yoo Ra : Pelaku dan korban sekarang sedang pergi ke rumah sakit.

Polisi minta nomor Yoo Ra dan Yeon Hwa.

Yoo Ra sontak kaget nomornya juga diminta.


Yoon Jae sampai di tempat ia menurunkan Yoon Hee tadi sekaligus lokasi kecelakaan Yoon Hee.

Yoon Jae pun bingung karena tidak bisa menemukan Yoon Hee.


Nyonya Jang mengundang para pemegang saham ke rumahnya.

Nyonya Jang : Uri Yoon Jae terlihat sangat lelah. Saat mendiang Pimpinan masih hidup, dia bilang akan melakukannya dengan baik. Sangat ambisius. Pengalamannya masih kurang. Dia hanya memikirkan dirinya sendiri dan tidak bisa tidur dengan baik. Sebagai ibunya, aku sedih melihatnya.

Mereka terhasut.

Mereka lalu mengatakan respon para staff yang mengikuti training juga kurang baik terhadapnya.

Mereka lalu membahas soal pimpinan yang baru.

Nyonya Jang meminta mereka membuat keputusan yang bagus demi perusahaan.


Kang Wook di kamar Yoon Jae. Ia melihat buku-buku Yoon Jae.

Kang Wook : Ini adalah buku yang sudah muak kubaca saat masih di Perancis. Ha Yoon Jae, kelihatannya kita bisa hidup bersama dengan baik.

Nyonya Jang masuk dan menyuruh Kang Wook. Nyonya Jang berencana mengenalkan Kang Wook pada pemegang saham perusahaan.


Yoon Jae sedang di perjalanan.

Yoon Jae : Ha Yoon Hee, kenapa kau selalu membuatku dalam masalah!

Yoon Jae lalu menelpon sopirnya.

Yoon Jae : Jika kau sampai disana, temukan Yoon Hee dan pulang bersamanya.


Yoon Hee juga masih di jalan menuju RS.

Yeon Hwa menangis dan terus menggenggam tangan Yoon Hee. Yeon Hwa meminta petugas medis menyelamatkan Yoon Hee.


Yoo Ra sendiri tiba di lokasi training.

Ia lantas menghentikan mobilnya sejenak.

Kemudian, ia menginjak pedal gas dan menabrakkan mobilnya ke tiang listrik.

Yoo Ra langsung tak sadarkan diri.


Tuan Choi akhirnya selesai menulis buku hukumnya.

Tak lama, Nyonya Han masuk membawakannya teh.

Tuan Choi : Aku penasaran kapan aku bisa menyelesaikan buku ini dan akhirnya sekarang selesai.

Nyonya Han : Masalah Yeon Hwa juga sudah terselesaikan dan kau sudah menyelesaikan bukumu. Chukkae, yeobo.

Nyonya Han lalu mengajak Tuan Choi pergi minum dengan Nyonya Jo untuk merayakan itu.


Diluar, Nyonya Jo cemas karena Yoo Ra tidak bisa dihubungi.

Soo Ae yang berdiri di depan Nyonya Jo pun berkata, biar dia saja yang menghubungi Yoo Ra.

Nyonya Jo : Memangnya kau tahu cara menelpon orang.

Soo Ae : Tahu, kita harus menekan nomornya satu per satu.

Nyonya Jo kembali menghubungi Yoo Ra.

Bersamaan dengan itu, Tuan Choi dan Nyonya Han keluar dari kamar.

Nyonya Jo mengatakan, Yoo Ra pergi dengan terburu-buru dan tidak bisa dihubungi sekarang.

Tuan Choi curiga, Yoo Ra balik ke kantor untuk mengambil barang yang ketinggalan.

Nyonya Jo : Kenapa dia masih tidak menjawab!

Tuan Choi : Dia mungkin ada di tempat berisik atau dia meninggalkan ponselnya di tasnya.

Nyonya Han lalu memberitahu Nyonya Jo soal Tuan Choi yang sudah selesai menulis buku.

Nyonya Han lalu ber-aegyo, mengajak Nyonya Jo merayakan itu. Ia bilang akan membuat masakan yang enak.

Respon Nyonya Jo tidak bagus. Dia merasa terganggu dengan sikap Nyonya Han itu.


Soo Ae ikut2an ber-aegyo. Ia dengan manisnya menyuruh Nyonya Jo berdiri dan memberikan penekanan saat mengucapkan kata 'berdiri'.

Barulah, Nyonya Jo tertawa.

Nyona Jo lantas menyuruh Nyonya Han menghubungi Yoo Ra.


Ambulance sudah tiba d RS. Dokter menanyakan kondisi Yoon Hee pada Yeon Hwa. Yeon Hwa bilang, sekitar 20 menitan, Yoon Hee masih sadar.

Dokter : Apa tabrakan langsung?

Yeon Hwa : Aku tidak tahu. Tapi dia pendarahan hebat.

Dokter langsung membawa Yoon Hee untuk ditangani.


Sementara itu, Yoo Ra ke bengkel. Pemilik bengkel kaget melihat mobil Yoo Ra rusah separah itu. Yoo Ra bilang, jalanan licin dan mobil menabrak pohon.

Yoo Ra lalu meminta pihak bengkel memperbaiki mobilnya diam2 dan tidak meninggalkan jejak.. Ia juga bilang, mau menjual mobilnya sebagai mobil bekas.

Pemilik bengkel mengatakan, meskipun ia memperbaikinya sebagus mobil, tetap saja nantinya pembeli mobil itu akan mengetahui kondisi mobil sebenarnya.

Yoo Ra mengaku, akan menjual mobilnya diam-diam.

Pemilik bengkel mengambil bukunya dan meminta nama dan nomor Yoo Ra.

Yoo Ra : Berikan saja kartu namamu. Aku yang akan menghubungimu dan aku akan membayar mahal untuk biaya reparasinya. Tolong bergegas lah.


Yoon Jae dihubungi supirnya. Supirnya memberitahu kalau ia tak berhasil menemukan Yoon Hee.


Yeon Hwa yang sedang di ruang operasi, dihubungi Chang Doo.

Chang Doo : Aku menerima laporan kecelakaan, itulah kenapa aku menghubungimu.

Yeon Hwa : Dia sedang di ruang operasi sekarang.


Tae Il masih terkapar di gudang. Ia kini sendirian.

Tae Il yang takut Yoon Hee cemas, berniat menghubungi Yoon Hee. Ia meraih ponselnya dan mendengar pesan suara Yoon Hee.

Tae Il kemudian bangkit dengan sisa2 tenaganya.

Tae Il : Aku akan mencarimu.


Yoo Ra kini ada di taksi. Sebelum menghubungi Yoon Jae, ia menenangkan dirinya dan bicara sendiri kalau Yeon Hwa menabrak Yoon Hee.

Sopir taksi menatap heran Yoo Ra.


Barulah Yoo Ra menghubungi Yoon Jae.

Yoo Ra : Yoo Ra Eonni kecelakaan dan ada di rumah sakit sekarang. Seol Yeon Hwa menabraknya dan ada di rumah sakit sekarang.

Yoon Jae kaget mendengarnya.


Setelah mengatakan itu, Yoo Ra langsung memutus panggilannya. Ia menarik napas lega.

Sementara Yoon Jae langsung memutar mobilnya dan bergegas ke RS.


Di depan ruang operasi, Yeon Hwa teringat Yoon Jae. Ia meraih ponselnya dan menatap foto Yoon Jae

Yeon Hwa : Timjangnim akan baik2 saja. Operasinya akan sukses. Jadi jangan cemas.


Soo Ae sedang bernyanyi di depan orang tua dan neneknya.

Habis bernyanyi dia minta 500 won ke Tuan Choi. Nyonya Han langsung menegur Soo Ae.

Tuan Choi : Soo Ae-ya, 500 won untuk apa?

Tuan Choi dan Nyonya Jo kemudian tertawa.

Soo Ae memasukkan uang 500 wonnya ke dalam celengannya.


Nyonya Han masuk dan memarahinya. Nyonya Han tanya untuk apa uang itu.

Soo Ae bilang, ia mau memberikannya pada paman yang jahat.

Nyonya Han : Paman jahat? Apa itu paman yang kau bicarakan sebelumnya.

Soo Ae : Dia jahat sama aku dan Kak Yeon Hwa. Dia membekap mulutku dan memarahiku. Dia juga memukul kakak. Nappeun Ahjussi meminta uang. Dia bilang tidak akan memukul kakak sepanjang kami memberikan uang.

Nyonya Han terkejut. Dia langsung merasa bersalah karena tidak tahu penderitaan putrinya selama ini.

Bersambung ke part 2....

0 Comments:

Post a Comment