• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Ice Adonis Ep 17 Part 1

Sebelumnya...


Yoo Ra masuk, menemui Yoon Hee yang baru siuman. Sontak, Yoon Hee kaget dan ketakutan.

Yoo Ra : Eonni, tolong selamatkan aku. Aku minta maaf. Aku tidak tahu itu kau. Aku sungguh tidak tahu. Karena aku panik, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Kau mau menyelamatkanku? Aku takut setengah mati padamu.


Yoon Hee yang takut, ingin lari tapi seluruh badannya belum bisa digerakkan. Dia akhirnya jatuh ke bawah. Tabung infusnya pecah. Selang infusnya juga tertarik dan lepas saat ia jatuh. Yoo Ra terkejut, eonni!


Bersamaan dengan itu, Yeon Hwa datang. Suster melintas di depan Yeon Hwa. Yeon Hwa memanggil suster dan menanyakan keadaan Yoon Hee.

Yoo Ra yang kaget Yoon Hee jatuh, tidak tahu harus bagaimana. Yoo Ra lalu melihat Yeon Hwa berdiri di depan pintu.


Tak mau perbuatannya ketahuan, Yoo Ra pun sembunyi dibalik tirai di depan ranjang Yoon Hee.

Yeon Hwa masuk. Ia terkejut melihat Yoon Hee di lantai.

Yeon Hwa pun menjerit, memanggil dokter. Karena dokter tak mendengar teriakannya, Yeon Hwa lari keluar mencari dokter.


Saat Yeon Hwa memanggil dokter, Yoo Ra langsung keluar dari balik tirai dan kabur.

*Oalaah, Yeon Hwa ini kok bodoh banget. Gak paham situasi. Jelas2 dia tau dia yg dituduh menabrak Yoon Hee. Harusnya dia minta suster nemanin dia kek masuk ke dalam, bukan masuk sendirian.


Dokter seketika datang. Ia berlari bersama dua suster dan Yeon Hwa.

Tae Il keluar dari toko perlengkapan bayi. Ia membeli sepatu bayi yang tadi dilihatnya.


Dokter berusaha menolong Yoon Hee dengan alat kejut jantung.

Yeon Hwa minta penjelasan, kenapa Yeon Hee seperti itu.

Suster bilang, itu serangan jantung.


Dokter terus berusaha, namun takdir berkata lain. Yoon Hee tak selamat. Yeon Hwa terkejut.


Tae Il yang baru datang, terkejut melihat yang terjadi.

Tangisnya dan Yeon Hwa seketika pecah melihat Yoon Hee tak selamat.


Yoo Ra yang masih berlari menuruni tangga, dikejutkan dengan suara langkah seseorang.

Ia mendongak ke atas dan langsung menjerit. Ia pikir siapa tapi ternyata itu hanya orang lewat.


Di rumah, Nyonya Jang mengaku tak berselera makan, lantaran Yoon Hee terbaring di RS.

Nyonya Jang : Aku tidak punya keinginan hidup. Orang yang selalu tersenyum sekarang berbaring di tempat tidur. Aku ingin kami seperti ibu dan anak lainnya. Melihatnya menikah dan menjadi seorang ibu, tapi sekarang apa? Tabrak lari? Aku marah jika memikirkan itu.

Nyonya Jang kemudian berdiri. Pembantunya bertanya, haruskah ia menyiapkan air panas untuk Nyonya Jang mandi.

Nyonya Jang : Tidak perlu. Aku hanya mau ganti baju dan kembali ke rumah sakit. Seorang ibu harus tinggal bersama putrinya.

Nyonya Jang beranjak ke atas. Tepat saat itu, telepon rumah berdering. Pembantu menjawabnya dan langsung lemas mendengar kabar Yoon Hee.

Nyonya Jang : Ada apa? Yoon Hee kenapa?

Nyonya Jang terkejut.


Di kantor, Kang Wook merasa menyesal karena tidak bisa melakukan sesuatu untuk Yoon Hee. Ia bilang, setidaknya, dia harusnya membelikan Yoon Hee makan malam meski Yoon Hee menolaknya.


Tae Il menunjukkan pakaian dan sepatu bayi mereka pada Yoon Hee.

Tae Il : Aku yakin, putri kita akan cantik sepertimu. Lihat ini Yoon Hee-ya. Buka matamu... dan tolong lihat, Yoon Hee-ya. Lihat aku, Ha Yoon Hee. Buka matamu dan lihat aku.


Tae Il kemudian mengeluarkan cincinnya.

Tae Il : Aku bodoh... dan tidak punya apa-apa...  tapi masih kau mau menikah denganku?

Tae Il lalu menyematkan cincin itu ke jari Yoon Hee.


Setelah itu, ia memeluk Yoon Hee dan tangisnya mengalir kian deras.

Tae Il : Maaf, Yoon Hee-ya. Aku menyesal tidak bisa melindungimu.


Tak lama, Yoon Jae datang. Tangis nya seketika pecah menatap jenazah sang adik.

Yeon Hwa yang berdiri di belakang Tae Il juga menangis.


Paginya, jenazah Yoon Hee sudah dikremasi. Hanya Yoon Jae dan Tae Il yang pergi ke rumah abu. Yoon Jae meletakkan guci abu Yoon Hee di dala lemari. Berikutnya, Tae Il meletakkan sepatu dan baju bayi, serta cincin itu di sana.

Tae Il lalu menatap Yoon Jae.

Tae Il : Mulai sekarang, akan kuabdikan hidupku untuk membalas kematian Yoon Hee. Siapa pun yang melakukan ini pada Yoon Hee ku, tidak akan kumaafkan. Siapapun yang terlibat dalam kematian Yoon Hee. Meskipun itu kau atau pacarmu.

Tae Il beranjak pergi.


Setelah Tae Il pergi, Yoon Jae menatap foto Yoon Hee.

Yoon Jae : Di kehidupan selanjutnya, jangan terlahir sebagai adikku. Aku minta maaf.


Pembantu memberitahu kedatangan polisi pada Nyonya Jang. Nyonya Jang langsung keluar dari kamarnya dengan wajah marah. Pembantu membawakan tabung infus Nyonya Jang. Nyonya Jang marah karena polisi belum juga menangkap Yeon Hwa. Chang Doo meminta Nyonya Jang tenang, tapi Nyonya Jang terus mengoceh, menyalahkan Yeon Hwa.

Nyonya Jang : Seol Yeon Hwa membunuh putriku! Dia mencabut selang oksigen Yoon Hee. Kau bilang, kau menemukan sidik jari Yeon Hwa di selang oksigen!

Chang Doo berusaha menjelaskan, kalau Yeon Hwa masuk dan menemukan Yoon Hee sudah terkapar, sesuai keterangan Yeon Hwa.

Tapi Nyonya Jang tidak percaya.

Nyonya Jang : Kau pikir gadis licik itu akan berkata, ya, aku membunuhnya? Yoon Hee mengetahui Yeon Hwa mata-mata. Karena pernikahannya dengan Yoon Jae batal, jadi dia menabrak Yeon Hwa. Saat Yoon Hee bangun, dia berusaha menjaga rahasianya jadi dia mencabut selang oksigen Yoon Hee! Kau ingin bukti lebih? Ada banyak bukti tapi kau diam saja.

Chang Doo : Kami melakukan pekerjaan kami....

Nyonya Jang : Diam, aku akan bicara dengan atasanmu! Biar aku ikut terlibat jika kau tidak bisa menangkapnya!


Nyonya Jang meraih gagang telepon, maksudnya mau menghubungi Komisaris Polisi. Tapi pembantu mencegahnya.

Chang Doo pun meminta Nyonya Jang tenang dulu.

*Kasihan Yeon Hwa,, dia yg nolongin Yoon Hee eeh malah dijadiin tersangka. Yoo Ra tersangka sebenarnya, malah dijadiin saksi.


Yoon Jae tiba di kantor bersama Yoo Ra. Mereka masih menggunakan pakaian berkabung.

Begitu mereka tiba, para reporter langsung mengerubungi mereka.

"Apa benar Nona Ha Yoon Hee dibunuh?"

"Apa ada hubungannya dengan masalah Seol Yeon Hwa?"

"Apa benar kau dan Seol Yeon Hwa sepasang kekasih? Lalu kenapa dia menjadi mata-mata?"

Yoon Jae diam saja karena masih berduka.

Yoo Ra pun langsung bertingkah bak pahlawan.

"Penyebab kematian Ha Yoon Hee adalah serangan jantung karena kecelakaan. Jika kalian merilis artikel tidak benar, kami akan menuntut kalian!"

Yoon Jae dan Yoo Ra beranjak pergi.


Dari lantai atas, Kang Woo melihat keduanya.


Yoon Jae masuk ke ruangannya sendirian. Sampai di ruangannya, dia langsung membanting semua barang2nya yang ada di atas meja. Yoo Ra yang mendengar itu, langsung masuk. Ia memeluk Yoon Jae dari belakang dan coba menenangkan Yoon Jae.

Yoo Ra : Aku tahu bagaimana perasaanmu. Aku tahu ini sulit buatmu tapi melakukan ini tidak akan merubah apapun.


Yoo Ra lalu meminta maaf dalam hatinya karena sudah membunuh Yoon Hee.

Yoo Ra lalu berkata, akan membuatkan Yoon Jae teh herbal dan beranjak keluar.


Di depan pintu, ia berjanji pada Yoon Hee akan melindungi Yoon Jae.


Polisi mendatangi kediaman Tuan Choi, mencari Yeon Hwa. Kyung Sook, Soo Ae dan Nyonya Jo kaget Yeon Hwa dicari polisi.

Kyung Sook lalu mengantarkan polisi ke lantai atas.


Soo Ae mendekati Nyonya Jo. Soo Ae tanya kenapa kakaknya dicari polisi. Nyonya Jo bilang, itu karena kakak Soo Ae bersalah.

Soo Ae kaget, Yoo Ra Eonni?

Nyonya Jo : Beraninya kau menyebut Yoo Ra! Kakakmu. Kakakmu yang sempurna itu!


Di atas, Chang Doo menanyai Yeon Hwa soal tabung oksigen Yoon Hee yang terlepas.

Yeon Hwa kesal, kau pikir aku pelakunya? Aku benar-benar hanya berniat menolong Nona Ha yang kecelakaan. Mobil yang aku kendarai tidak memiliki tanda- tanda apapun.

Chang Doo : Ini berbeda berdasarkan model dan kecepatan. Seorangg wanita sekitar 40 kilogra tidak akan meninggalkan tanda besar di mobil.

Kyung Sook : Tunggu. Kau menuduh Yeon Hwa pelakunya? Aku tahu ini sulit, tapi tolong selidiki dari semua sudut. Yeon Hwa sangat bertanggung jawab. Dia tidak akan berbohong tentang ini.

Chang Doo : Seol Yeon Hwa adalah satu2nya saksi jadi ingatannya sangat penting.


Yeon Hwa lalu ingat gelang kaki yang dipegang Yoon Hee saat Yoon Hee minta tolong Yeon Hwa untuk menyelamatkan bayinya.

Yeon Hwa pun memberitahu Chang Doo bahwa ia sempat melihat Yoon Hee memegang gelang kaki tapi tidak tau itu milik siapa.

Chang Doo : Dimana kau melihatnya?

Yeon Hwa : Di tangan Nona Ha.


Chang Doo pun ingat saat memergoki Yoo Ra tengah mencari sesuatu saat fajar di lokasi tabrakan.

Rekan Chang Doo berkata, mereka tidak menemukan gelang kaki disana.


Chang Doo lantas tersenyum dan mengucapkan terima kasih atas kesaksian Yeon Hwa. Dia sudah tahu siapa pelakunya.

Kyung Sook pun meminta Chang Doo secepatnya menangkap pelaku tabrak lari itu.

Bersambung ke part 2....

Ice Adonis Ep 16 Part 2

Sebelumnya....


Nyonya Jang kembali ke kamar Yoon Hee dengan wajah lelah. Melihat itu, Yoo Ra pun langsung menyuruh Nyonya Jang pulang dan istirahat. Yoo juga

menawarkan dirinya menjaga Yoon Hee di RS.

Yoo Ra : Jika kau terus memaksakan dirimu, kau bisa sakit.

Nyonya Jang menatap Tae Il.

Nyonya Jang : Aku yakin, kau lebih marah dariku. Bayinya sudah tidak ada. Hatiku juga sakit, rasanya seperti ditikam seseorang. Meskipun Yoon Hee tidak lahir dari rahimku, dia tidak ada bedanya dengan anak kandungku. Siapa pun yang melakukan ini pada Yoon Hee, aku tidak akan memaafkannya. Mau itu Yoon Jae, Seol Yeon Hwa atap siapa pun. Akan kubuat dia membayar perbuatannya.


Tae Il : Aku juga tidak akan pernah memaafkan orang yang melukai Yoon Hee dan bayiku. Siapapun dia, akan kubuat dia membayarnya.

Mendengar itu, Yoo Ra langsung takut.


Chang Doo kembali mendatangi bengkel tempat Yoo Ra memperbaiki mobil setelah menabrak Yoon Hee.

Si montir yang menerima mobil Yoo Ra, sedang menari sambil mendengarkan musik lewat earphone sampai gak tahu kehadiran Chang Doo.

Chang Doo menggeplaknya.

Chang Doo : Berapa lama lagi kau akan menari, sampai tidak tahu ada pelanggan disini!

"Aku tidak tahu kau datang." jawab montir itu.

Chang Doo lalu menunjukkan foto Yoo Ra di ponselnya.

Chang Doo : Wanita ini pernah kesini?

"Aku tidak tahu." jawab montir itu.


Chang Doo menggeplak muka montir itu dan tanya, hari apa Yoo Ra datang ke bengkel itu.

"Dia datang mungkin dua atau tiga hari yang lalu." jawab si montir.

Chang Doo kembali menggeplak wajahnya. Lalu Chang Doo menunjukkan identitasnya sebagai polisi.

Chang Doo : Yang mana mobilnya? Naluriku mengatakan itu mobilnya.

"Ya, itu dia." jawab montir itu.


Keduanya lalu mendekat ke mobil Yoo Ra. Chang Doo ingat saat Yoo Ra bilang, bahwa ia memarkir mobilnya di gedung tempat pelatihan staff dilaksanakan.

Chang Doo : Bukan di rumah sakit?

Flashback end...


Chang Doo : Kau kehabisan bensin sehingga memarkirnya di bengkel.

Chang Doo memeriksa mobil Yoo Ra lebih dekat. Tercium bau anyir.

Chang Doo :  Jam berapa dia datang?

"Sekitar enam atau tujuh? Pada malam hari." jawab si montir.

"Bagaimana mobilnya?" tanya Chang Doo.

"Dia bilang dia menabrak pohon karena dia adalah pengemudi yang buruk. Roda kiri depan rusak dan di kap mesin dan bumper." jawab montir.


"Kau yakin dia menabrak pohon?" tanya Chang Doo.

"Dia menabrak seseorang?" tanya si montir balik.

"Di mana kau memperbaikinya?" tanya Chang Doo.

"Aku mengganti bumper, mengubah kedua sisi kap ... Mengubah kabel trunk, inflasi panel kap mesin, dan bahkan bumper. Dia bilang dia akan memberiku banyak uang dan meminta mobil baru."

"Jadi berapa banyak yang kau terima?"

"Aku memasukkan semua barang bagus. Apakah kau ingin melihat catatannya?"

"Bawa catatan itu." jawab Chang Doo.

Tapi si montir baru ingat catatannya dibawa pergi manajernya.

Chang Doo : Kau tidak memasukkannya di komputer atau catatan toko. Wanita itu menabrak seseorang.

Sontak si montir kaget, apa?


Yoo Ra melihat Yoon Hee yang belum siuman dan sedang dijaga Tae Il.

Yoo Ra : Aku harus bagaimana? Kalau Yoon Hee bangun dan berbicara bagaimana?


Si montir kaget pas Chang Doo bilang Yoo Ra menabrak seseorang. Ia lalu memberikan sesuatu yang didapatkannya dari kap, saat memperbaiki mobil Yoo Ra.

Sebuah kancing!

"Ini dari pakaian wanita ..." ucap Chang Doo.

"Jadi mungkin itu milik korban?" tanya si montir.

Chang Doo lantas mengeluarkan alat perekamnya dan mematikan rekamannya.

Chang Doo : Rekaman selesai.


Chang Doo lalu menarik kuping si montir agar mendekat padanya. Lalu ia berbisik.

Chang Doo : Dia menyebabkan kecelakaan itu dan berpura-pura itu bukan dia.

"Apakah ini tabrak lari!" pekik si montir yang sontak membuat Chang Doo menjauhkan telinganya.

Chang Doo : Kau merobek gendang telingaku! Dengar, kalau dia kembali, berpura-pura lah tidak tahu. Dapatkan uang dan biarkan dia pergi.


Chang Doo lantas mengambil headphone si montir dan menyuruh montir memperbaiki mobilnya.

Setelah itu, Chang Doo menerima telepon dari forensik, soal analisis darah dari gelang kaki dan anting yang ditemukan di jalan usai Yoo Ra menabrak Yoon Hee.

Chang Doo : DNA berbeda, tetapi darah berasal dari orang yang sama?

"Kami mengirimi Anda hasilnya melalui email, jadi silakan periksa detailnya."


Yeon Hwa meninggalkan RS dengan wajah sedih sambil memegangi pipinya dan memikirkan ancaman Nyonya Jang tadi.


Sementara Kang Wook ada di pabrik. Ia turun dari mobilnya sambil bicara dengan direktur J. Kang Woo berkata, dia ada di pabrik dan berencana menemui manaje rpabrik.


Di kantor, rekan satu tim Yoon Hee heboh membahas Kang Wook yang akan menggantikan posisi Yoon Hee.


Kang Wook yang habis bicara dengan manajer pabrik, pergi dengan wajah senang.


Yoon Hee mulai siuman dan memanggil2 bayinya. Mendengar itu, Tae Il marah dan langsung beranjak pergi. Ia minta suster menjaga Yoon Hee selama ia pergi.

Lalu kemudian, suster masuk ke kamar Yoon Hee bersama Yoo Ra.


Yoon Hee ingat saat mendengar suara Yeon Hwa yang berusaha menolongnya.

Yoon Hee yang sudah sadar, tapi masih belum bisa membuka matanya, sontak memanggil2 Yeon Hwa.


Suster pun berkata, akan segera menghubungi Yeon Hwa dan bergegas pergi.

Sementara Yoo Ra panic mendengar Yoon Hee manggilin Yeon Hwa.


Tuan Choi yang baru tiba di rumahnya, teringat cerita Yoo Ra soal Yoon Jae yang akan menikahi Yeon Hwa.


Tuan Choi masuk ke rumah dan langsung disambut Soo Ae yang sudah menunggu di depan pintu bersama ibunya dan Nyonya Jo.

Tuan Choi : Apa kau memiliki hari yang baik Soo Ae?

Soo Ae : Aku di rumah bersama ibu.

Soo Ae lantas menunjukkan siput peliharaannya.


Soo Ae : Ayah apa kau tahu ibu siput memiliki 100 bayi.

Nyonya Jo yang kesal, menanggapi pernyataan Soo Ae dengan sinis.

Nyonya Jo : Pekerjaan siput sialan itu makan dan memiliki bayi. Kami akan melakukannya, memiliki peternakan siput.

Nyonya Jo lantas menanyakan kondisi Yoon Hee.

Tuan Choi : Dia sepertinya terluka parah. Walaupun operasi berjalan baik tetapi sulit baginya untuk berkomunikasi.

Nyonya Jo :  Yoo Ra tidak ikut denganmu?

Tuan Choi : Dia ingin tinggal di sana.

Nyonya Jo : Dia meninggalkan rumah pagi ini dengan wajah pucat, dan kau meninggalkannya di sana?

Tuan Choi : Dia mendapat suntikan tapi masih ingin tinggal.

Nyonya Jo : Kau seharusnya membawanya kembali bahkan jika kau harus menyeretnya.

Kyung Sook : Betul! Dia harus beristirahat di rumah.


Tuan Choi lantas menghela nafas dan masuk ke kamarnya.

Merasa ada yang aneh, Kyung Sook  menyusul suaminya ke kamar.

Kyung Sook : Kau mampir ke kantor penerbit? Kau pergi menyerahkan skrip.

Tuan Choi : Ya, aku memberinya naskah.

Kyung Sook : Apa kau cemas? Bukankah pembicaraan berjalan dengan baik dengan penerbit? Apa yang tidak beres?

Tuan Choi : Mereka akan menerbitkannya setelah mengeditnya.

Kyung Sook : Itu kabar baik. Benar, yang Yeon Hwa bicarakan tentang di pagi hari ... aku mencari CD CCTV di mana-mana tetapi tidak dapat menemukannya. Bisakah yang asli dipulihkan? Apakah tidak ada jalan lain?

Tuan Choi : Tentu, aku akan memeriksanya.

Kyung Sook : Yeon Hwa khawatir tentang itu, maka dia sangat senang.

Melihat Tuan Choi yang merespon dengan lemas, Kyung Sook pun mengerti dan langsung keluar dengan alasan mau menyiapkan makan malam.


Kyung Sook lalu menghampiri Soo Ae yang berusaha menelpon seseorang.

Kyung Sook : Kau ingin menghubungi kakakmu?

Soo Ae : Yoon Jae Oppa. Aku akan memintanya untuk menemukan barang yang dicari kakak. Yoon Jae Oppa seperti Superman.


Kyung Sook lantas menarik Soo Ae ke dapur.

Kyung Sook : Soo Ae, apakah kau mengenalnya dengan baik?

Soo Ae : Ya. Yoon Jae benar-benar, sangat mengagumkan. Dia membelikanku banyak makanan lezat. Dia bernyanyi untuk Yeon Hwa di taman hiburan di hari ulang tahunnya dan dia membaca cerita untuk saya.

Kyung Sook : Dia sangat baik padamu?

Soo Ae : Ya, Yoon Jae adalah yang terbaik. Aku rindu dia. Dia harus datang menemui saya. Aku sering melihatnya ketika Yeon Hwa dan aku tinggal di sana.


Kyung Sook lantas ingat curhatan Yeon Hwa soal adik pacarnya yang adalah boss nya dan adik pacarnya marah padanya karena peluncuran produk terpaksa dihentikan.

Kyung Sook : Pasti sulit karena dia mencintainya, tetapi keluarganya mengira dia adalah mata-mata.


Kyung Sook lalu menghubungi Yeon Hwa.


Tuan Choi ke kamar ibunya. Ia memberitahu ibunya bahwa Yoon Jae akan menikahi Yeon Hwa.

Sontak, Nyonya Jo kaget dan meminta Tuan Choi mencegah pernikahan itu demi Yoo Ra. Tuan Choi bingung.


Kyung Sook lalu masuk dan memberitahu makan malam sudah siap. Nyonya Jo yang kesal karena pernikahan Yoon Jae dan Yeon Hwa, langsung mengalihkan pandangannya dari Nyonya Jo.

Nyonya Jo sontak bingung.


Yeon Hwa yang baru dapat telepon dari RS soal Yoon Hee yang memanggil namanya, pun bingung harus datang atau tidak. Tapi Yeon Hwa akhirnya memutuskan datang.


Yoon Jae yang sedang di jalan, diberitahu supirnya kalau Nyonya Jang mengenalkan Kang Wook ke tim manajemen dan akan menggantikan posisi Yoon Hee.

Yoon Jae sontak kesal mendengarnya.


Rekan setim Yoon Hee tak yakin Kang Wook bisa menggantikan Yoon Hee. Kang Wook lalu datang dan memberitahukan mereka kalau peluncuran produk terbaru akan berjalan sesuai rencana. Sontak mereka semua kaget.

Lalu mereka mendapat telepon dari Yoon Jae. Bu Go lah yang menjawabnya.

Bu Go lalu memberitahu Kang Wook kalau Kang Wook disuruh ke ruangan Yoon Jae.

Kang Wook : Suruh dia yang kesini.

Bu Go kaget, kau mau aku mengatakan itu.

Kang Wook : Kau takut? Oke, katakan padanya aku datang. Aku, Choi Kang Wook, akan pergi ke kantor Presiden.


Sementara itu, Yoon Jae lagi bicara dengan direktur manajemen. Ia tanya, kenapa harus Kang Wook yang menggantikan Yoon Hee.

"Pengalamannya dan prestasi ..."

"Ini bukan perintah dari Penasihat Jang Min Ja?" tanya Yoon Jae.


Kang Wook kemudian datang dan si direktur langsung pergi.

Yoon Jae yang tidak tahu siapa Kang Wook pun menyindir Kang Wook dengan mengatakan, bahwa Kang Wook tidak tahu malu karena mengejar-ngejar wanita (Nyonya Jang) berusia 60 tahun demi uang.

Yoon Jae : Dalam wawancara ketiga, kau mengatakan tujuanmu adalah untuk menjadi CEO J Cosmetics? Matamu berkilat2 saat mengatakannya. Tapi sekarang, kau menjijikkan.

Kang Wook membalasnya dengan santai dan meminta Yoon Jae menjaga sikap.


Yoo Ra mendekati Yoon Hee yang sudah benar2 sadar. Yoon Hee ketakutan. Yoo Ra menangis dan meminta Yoon Hee menyelamatkannya. Yoo Ra menjelaskan, kalau ia tidak tahu bahwa yang ditabraknya itu Yoon Hee.

Yoon Hee yang ketakutan, akhirnya terlempar ke bawah.

Yoo Ra syok melihatnya.


Bersamaan dengan itu, Yeon Hwa datang.


Tae Il lagi melihat sepatu bayi.


Yoon Hee masih tergeletak di lantai. Yoo Ra bingung harus bagaimana. Di tengah kebingungannya, ia melihat Yeon Hwa di depan pintu lagi bicara dengan suster.


Usai bicara dengan suster, Yeon Hwa pun langsung menuju kamar Yoon Hee dan mengetuk pintu sebelum masuk.

Bersambung.....

Next ep gaes...


Yeon Hwa terkejut saat melihat Yoon Hee terkapar di lantai. Ia bergegas lari memanggil dokter.

Yoo Ra keluar dari balik tirai dan melihat Yeon Hwa lari memanggil dokter.


Yoo Ra bergegas melarikan diri lewat tangga darurat.


Dokter berusaha menyelamatkan Yoon Hee. Yeon Hwa dan Yoon Jae menatap cemas Yoon Hee.


Di sebuah toilet, Yoo Ra mencuci tangannya. Dia mengenakan pakaian hitam!

Yoo Ra lalu menatap cermin dan menarik nafas lega.

Ya, Yoon Hee meninggal. Yoo Ra lega.