• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Watcher Ep 11 Part 3

Sebelumnya..


Jin Woo kesal Chi Gwang masuk ruangan Bu Yeom tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Sementara yang punya ruangan biasa aja.

Si empunya ruangan lalu menatap Young Koon.

Bu Yeom : Katanya kau hampir tewas.

Young Koon mengiyakan dan menunjukkan lehernya yang luka.

Bu Yeom : Apa fengsui rumah itu buruk? Tapi, kenapa pembunuhnya menyerangmu?

Young Koon : Aku menemukan catatan itu.


Jin Woo kaget, sungguh? Bukankah Han Tae Joo yang membawanya?

Chi Gwang : Ada di rumah Young Koon, tapi direbut oleh si pembunuh. Sepertinya si pembunuh memantaunya selama ini.

Bu Yeom : Apa rencana kalian?

Chi Gwang : Akan kutangkap pembunuh dan kuambil catatan itu. Senjata pembunuhnya tertinggal di rumah Young Koon.

Bu Yeom : Minta tim forensik mengutamakan pemeriksaannya.

Chi Gwang : Baik.


Young Koon lantas memberitahu kalau ia sempat membaca isi catatan itu. Sontak Chi Gwang kaget dan langsung memelototi Young Koon.

Young Koon : Ada banyak nama di dalamnya.

Jin Woo langsung bereaksi panic, meskipun ia berusaha menutupinya. Sementara Bu Yeom biasa saja dan tanya ada nama siapa saja.

Young Koon : Saat membacanya, seseorang menyelinap. Aku nyaris mati, jadi, tidak ingat jelas. Tapi aku ingat satu orang. Jaksa Wilayah Min Young Ki.

Chi Gwang : Ada videonya sedang menghirup bubuk putih di bar.Itu pasti obat hirup.

Jin Woo : Mungkin saja.

Bu Yeom : Karena itu masih meragukan, coba periksa itu juga. Bisa jadi masalah besar jika jaksa wilayah saat ini dicurigai melakukannya. Lalu, selidiki kasus lama kejaksaan wilayah mengenai narkoba. Kasus ini cocok untuk Tim Investigasi Korupsi.


Bu Yeom lantas menanyakan pendapat Jin Woo.

Jin Woo menyuruh Chi Gwang menemukan catatan suap itu dulu.

Chi Gwang : Baik. Akan kutemukan.

*Si Jin Woo mulai panic,, jadi si pembunuh bekerja untuk Jin Woo??


Chi Gwang dan Young Koon beranjak keluar. Bu Yeom juga ikut dengan mereka.

Young Koon membukakan pintu untuk mereka. Bu Yeom lantas menatap Young Koon.

Bu Yeom : Sudah kukatakan bukan? Aku ingin membantu, jadi katakan jika kau butuh bantuan?

Young Koon : Baik.

Bu Yeom beranjak pergi.


Young Koon : Umpan sudah dilempar. Kita tinggal menunggu, kan?

Chi Gwang : Mereka semua serakah. Mereka harus mencari tahu lokasi pemiliknya dulu.


Chi Gwang dan Young Koon beranjak pergi. Ponsel Chi Gwang berbunyi. Telepon dari Tae Joo yang mengaku menemukan sesuatu dan meminta Chi Gwang bergegas datang ke kantor tim investigasi korupsi.


Tae Joo menjelaskan temuannya sambil menatap papan investigasi.

Tae Joo : Video Jaksa Wilayah Min Young Ki diambil pada bulan Mei.

Lalu Tae Joo menunjuk foto Kim Joong San.

Tae Joo : Bulan Juni, anggota geng pengedar narkoba dan Ketua Tim Strategi Muil menghilang sekaligus.

Young Koon : Maksudmu Muil menyewa preman untuk mencari kelemahan Kejaksaan, tapi malah diserang.

Tae Joo : Mereka pikir video Jaksa Wilayah yang mengonsumsi narkoba bisa cukup mengalihkan semua kesalahan mereka. Kejaksaan bergeming terhadap ancaman mereka. Kejaksaan mengancam Muil dengan menyuruh Kura-Kura membunuh dan memotongi jari korban.


Tae Joo lalu menulis nama 'Kura-Kura' di atas sekali.

Tae Joo : Ini nama si polisi pembunuh dan pemotong jari itu. Hanya ini yang Park Si Young peroleh setelah melacak Kura-Kura.

Soo Yeon : Apa Jaksa Wilayah mengendalikan Kura-Kura?

Seseorang mengetuk pintu. Chi Gwang bergegas ke pintu lalu kembali duduk dengan membawa dokumen.

Tae Joo : Bisa jadi. Narkoba itu masih beredar setelah Kim Joong San tewas. Lalu Jung Han Wook kecanduan.


Chi Gwang : Apa alasannya?

Tae Joo : Alasan apa?

Chi Gwang mendekati papan investigasi.

Chi Gwang : Jaksa Wilayah. Padahal cukup jika dia membunuh Ketua Tim Strategi Muil dan Kim Joong San. Kenapa narkoba itu dibiarkan beredar terus? Mereka berdua. Kenapa Kura-Kura membunuh mereka?

Young Koon mengajak mereka menangkap Park Jung Geun untuk menanyakan tempat peredaran narkobanya setelah Kim Joong San tewas.


Chi Gwang pun menanyakan lokasi Park Jung Geun pada Soo Yeon.

Soo Yeon langsung melihat komputernya.

Soo Yeon : Dia menjadi pekerja sosial di Panti Sosial Seyang. Dia bertanggung jawab atas mencuci piring.

Chi Gwang lalu mencabut foto Park Jung Geun.

Chi Gwang : Bu Han, mau ikut?

Tae Joo : Tidak, infokan saja pembicaraan kalian nanti.

Chi Gwang lantas memberikan foto itu ke Young Koon dan beranjak pergi.

Setelah keduaya pergi, Tae Joo menatap lagi papan investigasi.


Park Jung Keun sendiri sedang mencuci piring. Seorang pria setengah baya tanya padanya, kenapa ia ada disana. Pria itu ngaku, ia disana karena mengemudi saat mabuk.

Park Jung Keun diam saja. Tak lama, Park Jung Keun menerima pesan spam. Pria itu ikut melihat pesan spam yang diterima Park Jung Keun.

"Karena berjudi, ya?" tanya pria itu.

Park Jung Keun bergegas pergi tanpa mengatakan apapun.


Tak lama, Chi Gwang dan Young Koon datang. Chi Gwang menunjukkan foto Park Jung Keun pada pria itu. Pria itu memberitahu, Park Jung Keun pergi setelah menerima pesan spam. Mendengar itu,


Keduanya bergegas pergi. Young Koon ingat saat Song Yi mengaku, menerima pesan spam yang sama.

Chi Gwang menghubungi Soo Yeon dan tanya, lokasi telepon umum di sekitar panti sosial Seyang.


Soo Yeon langsung mencarinya dan tak lama ia menemukannya.


Chi Gwang dan Young Koon bergegas kesana sesuai petunjuk yang diberikan Soo Yeon.


Tak lama, mereka menemukan Park Jung Keun berada di telepon umum.

Young Koon langsung mengeluarkan borgolnya dan menahan Park Jung Geun dengan tuduhan penyeludupan dan pengedaran narkoba.


Chi Gwang mengambil ponsel Park Jung Geun dan mengikuti petunjuk pesan spam judi itu.

Tak lama, terdengar lah perintah yang menyebut lokasi sebuah panti Pijat Yeongrak di Gawon-dong.


Tae Joo ke ruang otopsi, tak lupa ia membawa oleh2 untuk si dokter otopsi. Si dokter otopsi mengaku takut setiap kali melihat Tae Joo datang karena ia pikir akan ada mayat lagi.

Tae Joo : Apa hasil analisis dari senjata di rumah Kim Young Koon sudah keluar?

Dokter : Tidak terdapat sidik jari, tapi ada sepuluh noda darah berbeda. Berarti setidaknya ada sembilan korban.

Tae Joo : Pembunuhnya sengaja tidak menyeka darahnya?

Dokter : Itu semacam trofi. Dengan melihat darah itu, pembunuhnya bisa mengenang aksinya. Pertama, akan kubandingkan darah itu ke DNA orang hilang dan korban...

Tae Joo : Bandingkan dengan darahku dan mantan suamiku dahulu.


Chi Gwang dan Young Koon sedang di jalan, bersama Park Jung Geun yang mereka borgol di jok belakang.

Young Koon : Park Jung Keun, aku tahu kau miskin. Kau takut dikubur seperti bosmu. Kini kau buron. Para penjahat itu tidak akan menolongmu walau kau bungkam, tahu?

Chi Gwang : Kau masih menyelundupkan narkoba?

Park Jung Keun : Apa?

Chi Gwang : Kau masih menyelundupkan narkoba setelah Kim Joong San tewas?

Park Jung Keun : Tidak.


Mereka lalu tiba di Panti Pijat Yeongrak.

Chi Gwang : Pikirkan matang-matang. Pikirkan langkah yang harus kau ambil sekarang dan ke depannya. Apa kau mau terus-menerus menuruti perintah lalu dibunuh?

Young Koon mengambil topi Park Jung Keun, lalu memakainya. Setelah itu mereka berdua turun dan masuk ke dalam. Park Jung Keun teriak, minta dilepasin.


Young Koon memencet bel di depan pintu, tapi tak ada yang membukakan pintu.

Kamera pengawas merekam mereka.

Young Koon menekan hendel, pintunya ternyata tidak dikunci. Young Koon pun menatap Chi Gwang.

Chi Gwang langsung mengambil pistolnya. Young Koon mengerti. Ia mencampakkan topi Park Jung Keun ke lantai dan mengambil pistolnya.

Setelah itu mereka masuk ke dalam tapi tidak ada siapa-siapa disana.


Chi Gwang menemukan komputer yang menampilkan kedatangan mereka. Komputer yang terhubung dengan CCTV di depan pintu tadi.

Chi Gwang pun langsung memberi kode, mengajak Young Koon memeriksa tempat lain.


Chi Gwang dan Young Koon memeriksa tempat lain. Mereka membuka satu per satu pintu yang ada disana, tapi tidak menemukan siapapun.

Tak lama, Young Koon kaget melihat sesuatu dibalik pintu yang dibukanya.

Young Koon : Pak Do.

Chi Gwang langsung datang dan melihat apa yang dilihat Young Koon di ruangan itu. Chi Gwang terkejut melihat dua mayat bersimbah darah disana.


Young Koon lantas memeriksa ruangan yang diperuntukkan untuk karyawan. Tapi tidak ada siapa-siapa disana.


Chi Gwang melihat ibu jari salah satu mayat terpotong! *Omo... Jarinya bahkan masih ada di ember yang berisi air dibawahnya.


Young Koon memeriksa ke belakang tapi tidak bertemu siapapun.


Young Koon kembali ke dalam. Ia menggeleng pada Chi Gwang. Chi Gwang lantas meraih ponselnya dan menghubungi Soo Yeon.

Chi Gwang : Bu Jo Soo Yeon, kirimkan polisi dan ambulans kemari. Periksa juga riwayat panggilan dari panti pijat ini sejak sejam sebelum insiden dalam radius 50 meter.

Soo Yeon : Datanya pasti banyak sekali.

Chi Gwang : Atur lokasi penerima panggilan di kantor polisi dan kejaksaan. Itu bisa mempersempit datanya.


Setelah Chi Gwang menutup teleponnya, Young Koon membahas kedua korban.

Young Koon : Kedua orang ini...

Chi Gwang : Kita mengenal mereka.


Kedua pria itu adalah CEO Risk Control. Foto mereka terpampang di papan investigasi.

Young Koon : Ini ulah Kura-Kura. Kedua ibu jari mereka dipotong. Apa motifnya?

Chi Gwang : Kura-Kura berusaha menghabisi semua geng. Setelah catatan itu jatuh ke tangan mereka, mereka menyingkirkan semua yang mungkin berisiko.


Keduanya beranjak keluar.

Young Koon tanya, mereka mau kemana sekarang. Chi Gwang : Mencari dalangnya.


 Di ruangannya, Jin Woo menonton berita soal ditemukannya kedua mayat CEO Risk Control.

"Polisi menduga kemungkinan besar insiden ini dipicu oleh perselisihan antargeng. Tapi dari kesamaannya dengan kasus mayat di Sungil, masyarakat ragu bahwa kasus terakhir bukan kejahatan tunggal oleh Park Si Young yang tengah dipenjara. Mereka menduga adanya kaki tangan atau komplotan. Aku yakin masyarakat ingat kasus penemuan enam mayat di Sungil yang menggemparkan dunia. Sebelum masyarakat pulih dari kengerian itu, di sebuah panti pijat di Gawon-dong..."


Chi Gwang datang dan ikut menonton berita itu. Tak lama, Jin Woo mematikan TVnya.

Chi Gwang : Jaksa Wilayah terlibat kasus ini. Karena rumornya menyebar dan pihak yang terlibat kasus itu dihabisi aku yakin dia masih pecandu. Jika dibiarkan, nanti kau juga akan digunjingkan.

Jin Woo : Bagaimana menangkapnya? Meminta izin investigasi terhadap Jaksa Wilayah ke Kejaksaan?

Chi Gwang : Kita panggil dia ke kantor polisi, lalu tangkap tanpa surat perintah.

Jin Woo : Kau yakin dia mau ke sini?

Chi Gwang : Bilang saja kau ingin menyerahkan berkas kasus ini dan mau membujuk Komisaris Yeom. Dijamin dia akan kemari. Hubungi dia. Jika datang, artinya dia bersalah akan sesuatu.

Jin Woo diam.


Chi Gwang ke kantor Tae Joo habis menemui Jin Woo.

Tae Joo : Kudengar ada yang selamat.

Chi Gwang : Park Jung Keun dari Geng Samsun. Tapi dia tidak mau bicara. Mungkin dia takut dibunuh oleh Kura-Kura.

Tae Joo : Apa ada bukti persekongkolan Jaksa Wilayah di pembunuhan itu?

Chi Gwang : Sebelum insiden, ada yang menghubungi Kejaksaan dari lokasi kejadian. Dari ponsel sekali pakai, dan sekarang tidak aktif.

Tae Joo : Akan sulit menginvestigasi Jaksa Wilayah. Kau butuh barang bukti lain. Menyerahlah dan limpahkan kasus ini ke tim lain. Semua orang sensitif karena catatan itu. Mereka akan ribut sendiri. Saat itulah kesempatan terbaikmu.

Chi Gwang : Kau memintaku diam saja sementara para bedebah itu membunuh tanpa henti? Aku yakin kini kau pun tahu bahwa pembunuh yang kau cari hanyalah orang suruhan.

Tae Joo : Jadi, kau juga mau menemukan dalangnya?

Chi Gwang mengangguk.


Tae Joo : Lalu kita harus menangkap dalang di baliknya lagi. Setelah itu, pihak lain yang terlibat. Kapan habisnya? Polisi dan Kejaksaan sejak dahulu selalu korup. Menutup-nutupi kejahatan, mengambil yang bukan hak, dan orang tidak bersalah menjadi korban.

Chi Gwang : Maksudmu, percuma saja menangkap mereka?

Tae Joo : Aku masih bermimpi buruk tentang hari itu. Waktu sudah lama berlalu tapi ingatan itu masih jelas sekali. Aku ingin meneruskan hidupku. Makanya aku mau menangkapnya.

Chi Gwang : Kura-Kura sudah kehilangan kendali. Besok pagi, kita mungkin dikabari bahwa dia bunuh diri dan kasus selesai. Apa saat itu kau akan puas?

Tae Joo : Lalu apa rencanamu?

Chi Gwang : Besok Jaksa Wilayah akan datang ke kantor polisi. Dia akan menyelamati Komisaris Yeom atas penugasannya dan meminta bantuan investigasi.

Tae Joo : Tapi Komisaris Yeom sudah menjabat lebih dari setahun.

Chi Gwang : Jika kau membantu, kita bisa menangkapnya.

Tae Joo diam.


Sekarang, Tae Joo berdiri di depan jendelanya. Chi Gwang sudah pergi. Tak lama, dia menghubungi Reporter Kim dan ingin memberikan cerita menarik.


Soo Yeon membangunkan Young Koon yang tertidur di sofa dan menyuruhnya pulang.

Young Koon : Kau menemukan sesuatu?

Soo Yeon : Ya. Ada banyak sidik jari dan darah. Tapi ini tempat yang ramai. Pemiliknya menghilang. Karena itu lokasinya ditutup.

Young Koon : Sudah berapa lama?

Soo Yeon : Tiga sampai empat hari. Pemiliknya belum ditemukan, dan karyawan sudah melaporkan ke Kantor Buruh. Pembunuhnya tahu ini dan beraksi di sana. Atau dia juga membunuh pemiliknya.

Young Koon : Apakah Koryo Cleaning juga mengurus mayatnya?

Soo Yeon : Mungkin, karena mereka dekat dengan polisi.


Young Koon berdiri dan beranjak menuju pintu.

Soo Yeon : Ternyata, di sana Pak Jang memberi pekerjaan untuk polisi yang butuh uang.

Young Koon berhenti melangkah dan menatap Soo Yeon.

Soo Yeon : Katanya dia bisa membantu. Orang yang mengirimku kemari. Dia ingin membantu investigasi.

Young Koon : Akan kupertimbangkan.

Soo Yeon : Aku bilang kepadanya aku tidak akan melapor lagi. Juga, aku minta dipindahkan ke tim lain sesegera mungkin. Terima kasih atas segalanya. Aku juga minta maaf.

Young Koon : Aku juga.


Young Koon beranjak pergi.

Soo Yeon terdiam. Ia terlihat sedih dan menyesal.


Young Koon kembali ke rumahnya. Ia membuka kulkas, mengambil minum lalu beranjak ke kamarnya sambil minum. Tapi di pintu kamar, dia menemukan pesan dari Chi Gwang yang menyuruhnya agar tidak lupa mengunci pintu.

Young Koon tersenyum, lalu mengambil pesan itu dan masuk ke kamarnya.

Bersambung ke part 4.....

Watcher Ep 11 Part 2

Sebelumnya...


Di mobil, Jae Sik lagi belajar bahasa inggris lewat video tutorial yang ditontonnya.

Jae Sik : Didn't you speak it once before? Pineapple.

Young Koon kemudian mengetuk pintunya.


Jae Sik pun turun. Jae Sik : Mau kuantar ke rumah sakit?

Young Koon : Tidak usah. Pengacara Han punya kenalan ahli forensik. Kau mengenalnya?

Jae Sik : Tentu saja. Kami butuh ahli yang bisa membantu dalam perkara pidana. Psikiater, ahli tes DNA, analis barang bukti, dan lainnya. Setiap kategori butuh satu ahli.

Young Koon memberikan kantong yang dibawanya dan meminta Jae Sik memeriksanya.

Jae Sik : Apa ini?

Young Koon : Abu yang kusita dari Koryo Cleaning. Tim forensik kami tidak sempat menganalisis ini.

Jae Sik : Mintalah lewat Pengacara Han.


Jae Sik mau kembali ke mobil tapi pintunya langsung ditahan Young Koon.

Young Koon : Koryo Cleaning tampak mencurigakan, tapi aku tidak tahu sebabnya. Ini permintaan pribadi. Tolong bantu aku.


Soo Yeon datang dan memanggil Young Koon. Young Koon menoleh ke Soo Yeon. Soo Yeon menunjukkan kotak obat yang ia bawa dan menunjuk lehernya.

Young Koon : Ini hanya luka gores.

Jae Sik : Kenapa masih di sini? Akan kubantu, pergi sana.


Soo Yeon memasangkan plester ke leher Young Koon yang luka. Lalu ia berterima kasih karena Young Koon sudah menjaga rahasianya.

Young Koon : Aku tidak sempat membicarakannya. Aku juga tidak ingin membahasnya.

Soo Yeon : Maaf. Tapi aku tidak pernah membocorkan data investigasi kita. Divisi Inspeksi memintaku memantau Pak Do. Tidak ada lagi yang kurahasiakan. Aku masuk Badan Forensik lewat program khusus dan pindah kemari setelahnya.

Young Koon : Aku tahu.

Soo Yeon : Andaikan kau melaporkan ini, tim kita pasti sudah dibubarkan. Perbuatan kita ini ilegal dan memanipulasi hukum.

Young Koon : Ya, memang.

Soo Yeon : Aku tidak mendaftar ke Divisi Inspeksi. Mereka pikir mengutus yang ahli jelas mencurigakan. Jadi, mereka mengutusku.

Young Koon : Kenapa mereka mau Pak Do dipantau?

Soo Yeon : Entahlah. Aku hanya disuruh memantau. Mereka curiga kenapa Pak Do memasuki Kepolisian Seyang. Ini perintah dari petinggi. Jangan beri tahu Pak Do.

Young Koon : Kau berbeda dari kami. Kami ada di tim ini karena sudah kepalang basah. Carilah alasan untuk pindah ke tim lain. Kuharap kau mau pindah.


Young Koon kemudian berdiri. Lalu ia bertanya lagi kenapa Soo Yeon tidak merubah sandi laptopnya.

Soo Yeon : Entahlah. Mungkin aku memang ingin ketahuan. Kita satu tim. Aku merasa bersalah berahasia dari kalian.

Young Koon : Setiap orang punya rahasia.

Young Koon lalu menunjuk lehernya dan mengucapkan terima kasih.


Young Koon kembali ke ruangannya. Disana, sudah menunggu Chi Gwang dan Tae Joo. Chi Gwang tanya apa Young Koon sempat membaca catatan suapnya.

Young Koon : Sedikit. Folder di catatan itu disortir sesuai tahun, dari 2004 sampai 2017. Namamu juga ada.

Chi Gwang : Namaku?

Young Koon : Ada tulisan, 'Mengejar Jang Society', 'Butuh penanganan khusus'.


Young Koon kemudian duduk dan tanya apa itu 'Jang Society'. Tae Joo ikut duduk. Dia duduk di sebelah Young Koon dan Chi Gwang duduk di mejanya.

Chi Gwang : Jang Society. Apa lagi?

Young Koon : Ada folder-folder terpisah. Folder yang dinamai Park Jin Woo dan Min Young Ki.

Chi Gwang : Ada siapa lagi?

Young Koon : Go Jun Gil dan Moon Gi Beom. Masih banyak nama lain.

Chi Gwang : Keduanya polisi. Mereka lulusan muda Akpol yang menjadi superintenden. Aku mengusut mereka sebelum pindah ke tim ini. Park Jin Woo bagaimana?

Young Koon : Belum sempat kucek. Folder Min Young Ki paling atas, jadi, aku mengeceknya dahulu. Ada video. Dia sepertinya mengonsumsi narkoba.


Sontak, Tae Joo dan Chi Gwang kaget. Chi Gwang lalu tanya, dimana lokasi videonya. Young Koon mengingat-ingat.

Young Koon : Bukan di rumahnya. Sepertinya itu di bar. Ada minuman keras dan mesin mirip mesin karaoke.

Chi Gwang : Tanggalnya?

Young Koon : Bulan Mei 2017.

Chi Gwang : Kapan tanggal pastinya?


Tae Joo kemudian berdiri dan mendekati papan investigasi.

"Kim Joong San dari Geng Samsun. Dia menghilang pada bulan Juni 2017. Dia diinterogasi atas penyelundupan narkoba. Dia pemilik asli kelab bernama In Dream." ucap Tae Joo sambil menunjuk foto Joong San.

Chi Gwang mengambil dokumennya dan mendekati papan investigasi.

"Jung Han Wook dari bisnis keluarga Muil adalah investor dari kelab itu." tambah Chi Gwang sambil menempelkan foto Han Wook.

"Jung Han Wook juga pernah mengonsumsi narkoba. Apa dia terlibat kasus ini?" tanya Young Koon.

"Akan kucari tahu." jawab Tae Joo.

"Caranya?" tanya Young Koon.

"Aku pengacara kerabat dekatnya Jung Han Wook." jawab Tae Joo, lalu bergegas pergi.


Chi Gwang mengejar Tae Joo keluar.

Chi Gwang mendekati Tae Joo dan memintanya hati-hati. Tae Joo tanya, kenapa.

Chi Gwang : Seperti katamu, jika benar pembunuhnya hilang kendali, dia juga akan mengincarmu.

Tae Joo : Ya, kuharap pelakunya mengincarku. Aku sungguh berharap dia mengincarku, bukan orang lain. Jika petinggi kepolisian benar-benar melindungi pembunuh, apa tindakan mereka kali ini? Pembunuhnya gelap mata, dan barang bukti tertinggal satu per satu. Apa mereka akan merebut catatan itu, lalu membuang pembunuhnya? Atau tetap melindungi pembunuhnya?

Chi Gwang : Apa rencanamu?

Tae Joo : Apa pun yang lebih berat dan menyakitkan bagi mereka.

Tae Joo beranjak pergi. Chi Gwang menatapnya cemas, lalu menghela nafas.


Soo Yeon sedang bersama tim forensik di rumah Young Koon.

Soo Yeon memasukkan barang2 yang ditinggalkan pelaku ke dalam kotak. Saat mau pergi, Hae Ryong datang.

Hae Ryong : Kudengar Young Goon nyaris dibunuh.

Hae Ryong lantas berniat melihat barang2 si pelaku, tapi Soo Yeon melarangnya.

Hae Ryong : Aku berniat menolongnya.


Soo Yeon pun akhirnya mengizinkan Hae Ryong melihatnya. Hae Ryong terkejut melihat tang itu.

Hae Ryong : Pembunuhnya mau memotong jari Young Koon?

Soo Yeon mengangguk.

Hae Ryong lalu melemparkan kembali tang nya ke dalam kotak. Lalu ia melihat ke kamar mandi tempat Jae Myung ditemukan tewas bersimbah darah.


Tae Joo ke lapas, menemui Si Young.

Si Young : Kau tidak bawa oleh-oleh.

Tae Joo : Uang simpananmu banyak. Beli saja sendiri.

Si Young : Tidak memberi pakan pada ikan yang terpancing, ya? Kau selalu begitu. Kudengar sidangnya ditunda. Apa semuanya lancar?

Tae Joo : Saat bekerja untuk Muil, kau menutupi kasus narkoba Jung Han Wook, bukan?

Si Young : Kenapa kau menanyakannya?

Tae Joo : Sidangnya lancar.

Si Young : Itu cuma sampingan. Tugas utamaku di Muil adalah mencari Ketua Tim Strategi yang hilang.

Tae Joo : Pendahulumu? Katanya dia mengundurkan diri?


Si Young : Dia hilang pada bulan Juni 2017. Kejaksaan memulai investigasi terhadap Pak Jung atas malapraktik. Dia berusaha menghentikannya sebelum hilang.

Tae Joo : Siapa penanggung jawab investigasi itu?

Si Young : Min Young Ki, Kepala Kejaksaan Wilayah Seyang saat ini. Aku berusaha menyelidiki. Tapi begini akibatnya gara-gara Kura-Kura.

Si Young menunjukkan jarinya yang bekas dipotong.

Tae Joo : Nugu?

Tae Joo : Pembunuh yang memotong jariku dan jarimu.

Tae Joo sontak kaget.


Si Young : Sudah kuselidiki diam-diam. Ternyata Kura-Kura adalah seorang anggota kepolisian. Hanya kita yang selamat setelah melihat Kura-Kura.

Tae Joo : Maksudmu, si Kura-Kura itu memotong jarimu yang memimpin investigasi? Kura-Kura pasti ingin mencegahmu menyelidiki.

Si Young : Kura-Kura memperingatkan Muil. "Jangan korek lebih dalam jika tidak mau mati". Gantinya, Jung Han Wook bebas dari kasus narkoba dan kasus malapraktik Muil terkubur.

Tae Joo : Siapa yang menyusun catatan itu?

Si Young : Pendahuluku yang hilang. Dia juga dari kepolisian. Setelah dia hilang, catatan itu tidak diperbarui.

Tae Joo : Dia hilang pada tahun 2017.


Tae Joo lalu ingat kata2 Young Koon. Young Koon : Folder di catatan itu disortir sesuai tahun, dari 2004 sampai 2017.

Tae Joo lantas bertanya, apa Si Young bisa melacak keberadaan catatan itu.

Si Young : Bisa, selama di tempat yang punya koneksi internet.

Tae Joo : Baik. Terima kasih.


Tae Joo lalu pamit. Si Young lantas memberitahu Tae Joo bahwa Han Wook bukan pecandu dulunya. Han Wook hanya lah konglomerat bodoh yang suka berhura-hura.

Si Young : Lalu dia terjerumus ke narkoba. Pimpinan Muil pikir Jung Han Wook membawa catatan itu ke rumah selingkuhannya atas perintah bandar narkoba. Kura-Kura membantu

mereka. Aku memperingatkanmu agar berhati-hati. Terkadang mati itu lebih baik.

Tae Joo : Jangan khawatir. Aku akan bertahan hidup sampai kasusmu beres.

Tae Joo beranjak pergi.


Young Koon memberitahu Chi Gwang bahwa nama sang ayah juga disebut di catatan itu.

Chi Gwang yang lagi memegang ponselnya, langsung menatap Young Koon.

"Tapi foldernya kosong. Aneh, bukan? Tidak ada bukti korupsi, hanya namanya yang disebut. Apa ayahku menghapusnya? Padahal dia bisa menyerahkannya langsung. Kenapa dia menyembunyikannya sebelum mati? Bagaimana jika tidak kutemukan? Nanti dia bisa dianggap polisi korup dan pembunuh." ucap Young Koon sambil mainin borgolnya.


Chi Gwang pun mendekati Young Koon dan membesarkan hati Young Koon.

Chi Gwan : Kau menemukannya. Dia pasti ingin memecahkan kasusnya sendiri, lalu memberitahumu. Dia menyimpan catatannya buatmu untuk berjaga-jaga.

Ponsel Chi Gwang berbunyi dan Chi Gwang langsung mengajak Young Koon pergi.

Young Koon : Kemana?

Chi Gwang : Menemui Komisaris. Aku minta dikabari jika dia bergerak.

Young Koon : Siapa yang menghubungi?

Chi Gwan : Sudah kubilang, sebagai polisi, kita punya kenalan dari banyak kalangan.

Keduanya bergegas pergi.


Di depan ruangan Bu Yeom, Soo Yeon sudah menunggu.

Soo Yeon : Komisaris baru saja masuk.

Soo Yeon lalu minta penjelasan tentang apa yang terjadi tapi Chi Gwang mengabaikannya dan terus berjalan menuju ruangan Bu Yeom bersama Young Koon.

Soo Yeon : Mungkin bisa.


Young Koon : Katamu kenalanmu banyak.

Chi Gwang : Dia bukan kenalanku, tapi orang yang kubutuhkan.

Keduanya masuk ke ruangan Bu Yeom.

Bersambung ke part 3....