• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Watcher Ep 14 Part 4

Sebelumnya...

Di part ini terbongkar sudah pembunuh ibu Young Koon gaes....... Pembunuhnya adalah orang yang pertama kali dicurigai sejak awal episode drama ini..... Kasihan Young Koon,, ibunya dibunuh, ayahnya dijeblosin ke penjara karena dituduh membunuh sang ibu,, eeh pas ayahnya bebas, ayahnya malah dibunuh.....


Chi Gwang menggelar konferensi pers.

Chi Gwang : Kami, Tim Investigasi Korupsi dari Kepolisian Seyang, telah menangkap Yoon Ji Hoon karena melanggar Undang-Undang Advokat dan melakukan percobaan pembunuhan. Yoon Ji Hoon menerima arahan dari Jang Society, kelompok rahasia ilegal dalam kepolisian, untuk meracuni Park Jin Woo, wakil komisaris di Kepolisian Seyang. Park Jin Woo, yang juga anggota dari Jang Society, diperiksa atas kepemilikan narkoba. Kami yakin Jang Society berusaha mencegahnya membongkar informasi mengenai kelompok mereka. Tim Investigasi Korupsi tengah mencari tahu kelompok macam apa mereka serta rencana mereka dalam kepolisian.


Di belakang, Tae Joo menyaksikan Chi Gwang memberikan pernyataan. Namun hanya sebentar. Chi Gwang pun menyudahi pertanyaannya setelah melihat Tae Joo beranjak pergi.

Para reporter meminta Chi Gwang bicara lagi, kapan investigasi selesai.


Di depan ruangan konferesi, Young Koon yang melintas tidak sengaja melihat putri Hae Ryong.

Young Koon pun bergegas menghampirinya.

Young Koon : Kau mau menemui Pak Jang?

"Apa? Ya. Kau mengenalku?" tanya gadis manis itu.

Young Koon berbohong. "Dia sering bercerita tentangmu dan menunjukkan fotomu."

Sontak gadis itu senang mendengar ayahnya menunjukkan fotonya dan membicarakannya.

Young Koon : Ya. Katanya tidak sepertinya, kau cantik, pintar, dan baik. Mungkin dia sedang sibuk. Ada perlu apa?

"Aku mencemaskannya. Belakangan dia sering muncul di berita."

"Kenapa cemas? Dia memecahkan kasus lagi hari ini."

"Aku khawatir terjadi hal buruk padanya. Katanya dia menangkap para penjahat demi aku."

"Begitulah perasaan orang tua. Dia berusaha menjadi detektif yang lebih baik."


Young Koon beranjak pergi, tapi langkahnya terhenti saat gadis itu membahas darimana asal kemanusiaan.

"Katanya dia berusaha menjalani hidup dengan menegakkan kebenaran." ucap gadis itu.

Young Koon kaget dan ingat kata-kata Kang Wook setelah memotong jari Pak Son.

Kang Wook : Ada polisi senior yang menegakkan kebenaran sebagai kerja sampingan. Saat bertugas, ada pertanyaan yang selalu dia ajukan. Menurutmu dari mana kemanusiaan kita? Apa yang membedakan kita dari hewan?

Flashback end....


Young Koon : Di sini berisik. Mau menunggunya di kantorku? Ayo.

Young Koon membawa gadis itu ke ruangan timnya. Ia kemudian tanya, kenapa Hae Ryong membahas kemanusiaan.

"Orang tuaku bercerai saat aku kecil." ucap gadis itu.


Young Koon pun ingat kata2 Hae Ryong, kalau ia dan istrinya bercerai saat gadis itu masih kecil, lalu ia menikah lagi.

Young Koon :Katanya pernah ada insiden. Makanya mereka bercerai.

Gadis itu membenarkan.


Young Koon : Insiden apa?

"Perampokan. Ada perampok yang masuk ke rumah kami." jawab gadis itu.

"Apa ibumu terluka parah?" tanya Young Koon.

"Ibuku tidak ada di rumah. Aku sendirian. Setelah aku terluka, mereka cekcok dan saling menyalahkan tiap hari. Makanya mereka bercerai. Ayahku menjengukku di rumah sakit dan dia bilang tidak tahu apa yang mendefinisikan manusia. Dia ingin menyingkirkan siapa pun yang tidak pantas disebut manusia."

"Kau terluka parah?"

"Sedikit. Perampok itu bilang dia balas dendam kepada ayahku. Dia pernah ditangkap oleh ayahku."

Young Koon ingat lagi soal Ji Gil Soo, mayat terakhir yang ditemukan di Taman Sungil. Hae Ryong mengaku ia yang menangkapnya dan Ji Gil Soo memang pantas mati.


"Setelah itu, dia terlalu berambisi menangkap penjahat dan aku cemas. Rasanya dia melakukannya karena aku." ucap gadis itu.

"Bagian apa yang terluka?" tanya Young Koon.

Gadis itu terdiam, tapi ia tetap menjawabnya. Ia mencopot cincinnya dan menunjukkan telunjuknya yang dijahit.

"Jariku yang terluka. Tapi sudah dijahit, jadi, tidak ada masalah. Meski begitu, semuanya mencemaskanku. Kucoba hidup sebaik mungkin agar orang-orang tidak bilang hidupku hancur akibat perampok itu atau karena ayahku. Tadinya aku khawatir ayahku tidak mau berbicara denganku. Setiap kami bertemu, dia bertanya apa aku butuh uang. Tapi aku lega dia bercerita kepadamu tentangku. Foto mana yang dia tunjukkan?"


Ponsel gadis itu berdering, telepon dari Hae Ryong.

"Aku di kantor di basemen. Aku akan ke sana." ucap gadis itu, lalu pamit pada Young Koon dan beranjak pergi.


Setelah gadis itu pergi, Young Koon langsung melihat foto Ji Gil Soo di papan investigasi. Lalu ia ingat penjelasan Chi Gwang dan Soo Yeon soal pria itu.

Soo Yeon : Dia hilang tepat setelah dibebaskan saat musim gugur tahun 2003. Karena dia mantan narapidana, DNA-nya ada di pangkalan data. Jadi, mudah mengidentifikasinya.

Chi Gwang : Pola perilaku pembunuh biasanya tampak dari pembunuhan pertama. Sekeji apa pun manusia, sulit membunuh tanpa rasa bersalah. Jadi, ada alasan signifikan yang membuat pelaku tidak merasa bersalah.

Young Koon ingat polisi yang menangkap Ji Gil Soo saat itu adalah Hae Ryong.


Tak lama kemudian, Young Koon mencabut foto Ji Gil Soo dan beranjak keluar.

Bersamaan dengan itu, Soo Yeon datang.

Soo Yeon : Young Koon-ssi, barusan aku berpapasan dengan putri Pak Jang.

Young Koon : Jo Soo Yeon-ssi, aku tahu jam kunjungan sudah selesai tapi bisa minta lapas mengizinkanku mengunjungi Park Si Young?

Soo Yeon : Ada apa?

Young Koon : Mohon bantuannya.

Young Koon bergegas pergi.


Hae Ryong minta maaf karena membuat putrinya menunggu lama.

Hae Ryong : Ayah sibuk hari ini.

"Tidak apa. Aku jadi bisa bertemu pemuda tampan dan tahu bahwa Ayah bercerita tentangku."

"Siapa?"

"Aku tidak tahu namanya. Tapi tatapannya menarik."

"Apa yang kalian bicarakan?"

"Kami membicarakan insiden saat aku terluka itu. Kami membicarakan Ayah dan alasan Ayah berjuang menangkap penjahat."

Mendengar itu, Hae Ryong tahu putrinya bicara dengan siapa dan apa yang akan selanjutnya terjadi.

Hae Ryong : Ji Won-ah, tampaknya Ayah akan pulang larut karena pekerjaan. Pulanglah. Nanti Ayah hubungi.

Ji Won : Ayah, ada masalah?

Hae Ryong : Tidak, semuanya terkendali. Itu sudah berlalu.


Hae Ryong langsung ke ruangan Tim Investigasi Korupsi. Disana, hanya ada Chi Gwang dan Soo Yeon.

Hae Ryong : Di mana Young Koon?

Chi Gwang : Dia tidak ada di sini. Ada apa?

Hae Ryong : Bukan apa-apa.

Hae Ryong lalu menatap ke papan investigasi dimana foto Ji Gil Soo tidak ada.

Hae Ryong kemudian pergi.


Chi Gwang tanya ke Soo Yeon dimana Young Koon.

Soo Yeon : Aku diminta mengajukan izin kunjungan ke lapas. Dia mau menemui Park Si Young.


Malamnya, Young Koon ke lapas, menemui Si Young.

Si Young : Kenapa memanggilku semalam ini?

Young Koon pun menunjukkan foto Ji Gil Soo.

Young Koon : Kau ingat dia?

Si Young : Bukankah sudah ditetapkan bahwa aku pembunuhnya?

Young Koon : Dia preman yang menghilang. Kau pernah membekuknya.

Si Young : Tim kami yang membekuknya. Aku dan Pak Jang. Dia bedebah. Dia pernah mencelakai beberapa polisi.


Young Koon : Bagaimana penangkapannya?

Si Young : Kami memukulinya. Dia melawan habis-habisan. Dia diopname sekitar sepuluh hari.

Young Koon : Apa kalian mematahkan jari-jarinya?

Si Young : Kejadiannya sudah lama sekali. Benar. Kami mematahkan beberapa jarinya. Jae Myung yang mengajarkannya kepada kami.

Mendengar itu, Young Koon langsung pergi, membuat Si Young terheran-heran.


Hujan deras turun mengguyur kota. Young Koon berjalan dengan wajah marah di bawah derasnya hujan mengguyur.

Ingatanya kembali! Ia ingat pembunuh ibunya.

Flashback...


Si pembunuh menyibak tirai bathup tempat Young Koon sembunyi.

"Lupakan bahwa kau melihatku. Kecuali kau ingin bernasib seperti ibumu." ucap si pembunuh yang tak lain adalah Hae Ryong.

Flashback end...


Sementara Hae Ryong duduk di ruang interogasi sembari memandangi pistolnya di atas meja. Hae Ryong lantas mengecek pelurunya, lalu menyimpan pistol itu dibalik jasnya.

Tak lama, anggotanya datang mengajaknya minum2 untuk merayakan keberhasilan mereka memecahkan kasus.

Hae Ryong memberikan anggotanya duit dan menyuruh mereka minum2 tanpanya.


Chi Gwang menghubungi Young Koon tapi tidak dijawab.

Chi Gwang kemudian ingat saat Jin Woo memberitahunya siapa pembunuh ibu Young Koon. Jang Hae Ryong! Chi Gwang terkejut dan marah.


Chi Gwang lantas menghubungi Tae Joo dan meminta bantuan Tae Joo.

Setelah itu, ia kembali ke ruangan timnya dan menyuruh Soo Yeon melacak lokasi keberadaan Young Koon.

Soo Yeon memberitahu Chi Gwang kalau tadi sempat melihat Ji Won keluar dari ruangan mereka. Ia yakin Ji Won habis bicara dengan Young Koon.

Soo Yeon : Setelah itu, ia minta mengunjungi Park Si Young.

Mendengar itu, Chi Gwang langsung pergi. Soo Yeon menyesal baru ingat hal itu sekarang.


Hae Ryong sedang di jalan, menghubungi Young Koon.

Hae Ryong : Kim Young Koon. Di mana kau? Ayo kita bicara.


Sampai di rumah, Hae Ryong diberitahu istrinya bahwa ia ada tamu.

Hae Ryong : Siapa?

"Dia sangat sopan dan tampan. Kukira Reskrimsus hanya merekrut petugas yang sangat kekar."

"Di mana dia?"

"Di kamar Yoon Ji."


Sementara itu, Young Koon sedang membacakan dongeng untuk Yoon Ji.


Tak lama kemudian, Hae Ryong datang. Yoon Ji langsung berlari ke pelukan ayahnya.

Young Koon : Saatnya aku pergi.

Yoon Ji : Apa Kakak tidak bisa pergi setelah ceritanya tamat?

Young Koon : Biar ayahmu yang menamatkannya. Jika ayahmu tidak bisa, aku akan datang menamatkannya.


Young Koon kemudian menatap tajam Hae Ryong.

Young Koon : Kau mau bicara, bukan? Kini semuanya jelas. Aku ingat semuanya.

Hae Ryong juga menatap Young Koon dengan tatapan yang sama.


Bersambung....

Next ep.....



Watcher Ep 14 Part 3

Sebelumnya...


Di ruangannya, Bu Yeom sedang bersama beberapa pria. Pria yang duduk di tengah menatap kesal Bu Yeom. Bu Yeom yang berdiri, membalasnya hanya dengan senyuman.


Chi Gwang dan Tae Joo menuju ruangan Bu Yeom. Bersamaan dengan itu, Bu Yeom keluar bersama beberapa pria tersebut.

Bu Yeom : Perkenalan, Direktur Investigasi dari Markas Besar.

Bu Yeom mengenalkan pria yang tadi duduk di tengah pada Chi Gwang.

Bu Yeom : Ini komandan Tim Investigasi Korupsi.

"Aku tahu dia. Do Chi Gwang. Kau membuat seseorang dipecat saat masih di Mabes." sahut pria itu sinis.

"Ya. Kejadiannya saat aku menyelidikimu." jawab Chi Gwang.

Pria itu lantas menyuruh Bu Yeom membereskan semua masalah (terkait Jin Woo?) diam-diam.


Setelah para pria itu pergi, Bu Yeom mengajak mereka masuk ke dalam.

Bu Yeom : Ada perlu apa, Pengacara Han? Kukira kau berhenti membantu Tim Investigasi Korupsi. Kau juga tidak bisa lagi menjadi pengacara Wakil Komisaris Park.

Tae Joo : Aku penasihat hukum Do Chi Gwang.

Bu Yeom : Memang itu perlu?

Tae Joo : Tergantung dengan apa yang akan kau sampaikan.

Bu Yeom menghela nafas lalu melarang mereka bertindak apapun.

Chi Gwang : Aku tidak perlu menangkap Jang Society dan memburu orang-orang di catatan suap?

Bu Yeom : Kau bahkan tidak punya catatan suapnya. Meski punya, kita tidak tahu ke mana uangnya disalurkan. Mereka khawatir jika ternyata uangnya masuk ke Blue House atau Kementerian Keamanan dan Administrasi Publik.

Tae Joo : Mungkin karena itu Wakil Komisaris Park mengungkapnya. Dia tahu kau akan takut dan tidak bertindak.

Bu Yeom : Tidak ada yang suka keributan.


Chi Gwang pun menyerahkan ponsel yang digunakan Jin Woo di penjara.

Chi Gwang : Jika kita mengusut Geng Sam lebih dalam di ponsel ini, kita bisa menangkap Jang Society.

Bu Yeom : Para petinggi tidak suka dengan investigasi ini ataupun organisasi elite.

Chi Gwang : Lantas?

Bu Yeom : Mereka akan meminta kita untuk berhati-hati. Jika ada organisasi rahasia dalam kepolisian, mereka akan membubarkannya. Hal semacam ini pun tidak akan terulang. Mereka ingin ini berhenti.

Chi Gwang :  Catatan suapnya ada padaku.

Flashback...


Saat Chi Gwang menemukan catatan suap itu di tali tas golf Jin Woo.

Flashback end...


Bu Yeom : Bagaimana kalau itu palsu? Untuk membuktikannya, kita perlu bekerja sama dengan Kejaksaan, pengadilan, bahkan Badan Pemeriksa Keuangan. Tidak akan ada yang mau bekerja denganmu.

Chi Gwang : Jadi, aku hanya boleh menangkap yang jabatannya rendah?

Bu Yeom : Begitulah aturan dalam organisasi.

Chi Gwang : Tentu saja. Semua organisasi sama saja. Tapi kali ini, aku tidak akan menyerah.


Chi Gwang lantas menunjukkan foto2 kalau Direktur Investigasi berselingkuh.

Tae Joo : Dia bahkan sampai punya seorang anak perempuan. Dan aku yakin dia punya saham senilai 10 miliar dolar atas namanya.

Bu Yeom melihat foto itu.

Bu Yeom : Mirip sekali dengan ayahnya.

Tae Joo : Masih ada beberapa lagi. Tokoh-tokoh kunci. Kami hanya akan menggertak mereka dengan mengirim ini satu per satu. Jika mereka tidak mau kooperatif, kami akan merilis ini ke media esoknya.

Bu Yeom : Pantas kau butuh penasihat hukum.


Tae Joo : Kelompok rahasia ilegal dalam kepolisian menerima suap, terdengar agak pelik. Tapi perselingkuhan dan dana kotor selalu ampuh, walaupun sangat klise. Semua akan tertarik. Termasuk yang terlibat.

Bu Yeom : Mungkin sekarang ampuh, tapi apa tindakan selanjutnya? Nanti mereka akan terus menyerang kalian.

Chi Gwang : Makanya kami akan mencoba untuk menyerang lebih dahulu.


Chi Gwang dan Tae Joo berdiri.

Tae Joo : Bisa jelaskan itu kepada Direktur Investigasi? Katakan kami tidak akan mengungkap isi catatan suap itu, tapi kami akan bongkar Jang Society dan menangkapi yang terlibat.


Keduanya mau pergi. Bu Yeom memanggil Chi Gwang.

Bu Yeom : Kau memercayaiku?

Chi Gwang : Namamu tidak ada di catatan suap.

Tae Joo : Kami akan mengabari tiap kali ada perkembangan.


Setelah Chi Gwang dan Tae Joo pergi, Bu Yeom menghubungi Direktur Investigasi Mabes.

Bu Yeom : Pak. Bagaimana, ya? Aku melihat foto putrimu yang lain. Pasti sulit sekali menyembunyikan putri secantik itu.

Bu Yeom lantas tertawa.


Tae Joo : Akhirnya kita seperti rekan kerja.

Chi Gwang : Begitukah?

Tae Joo : Rasanya kita saling memahami, tapi juga tidak. Kau orang yang menarik, Pak Do.

Chi Gwang : Akan kulaporkan bahwa Yoon Ji Hoon yang meracuni Wakil Komisaris Park.

Tae Joo : Kau sungguh mengejutkan. Kadang kau memang melewati batas, tapi tidak pernah mempertaruhkan pekerjaanmu. Kau yakin tindakanmu tidak berlebihan?

Chi Gwang : Keselamatan kalian berdua terancam.

Tae Joo : Tetap saja. Sebagaimana kejadian masa lalu yang terulang, kelak aku bisa terkena batunya. Aku tidak akan menghindari apa pun.


Chi Gwang beranjak pergi. Tae Joo pun bicara soal darimana asal kemanusiaan. Chi Gwang menoleh dan mengernyit heran.

Tae Joo : Aku khawatir kau kehilangan kemanusiaan itu. Seperti yang kualami.

Chi Gwang tertegun mendengarnya. Tae Joo pergi duluan.


Chi Gwang kembali ke ruangannya dan melihat Young Koon bersama Hae Ryong.

Young Koon : Kenapa kau mengundang Pak Jang?

Chi Gwang : Aku menanyai para penyelundup, dan ternyata Yoon Ji Hoon masih di Korea.

Young Koon : Masih di Korea?

Chi Gwang : Ya.

Young Koon : Kukira dia sudah kabur.

Chi Gwang : Mungkin masih ada yang harus dia kerjakan. Jika ada di posisinya, apa rencanamu, Young Koon?

Hae Ryong : Dia mau membalas dendam.


Chi Gwang pun mengambil stik golf di tangan Hae Ryong dan melemparnya ke meja.

Lalu dia duduk di meja dan tersenyum menatap Hae Ryong.

Chi Gwang : Benar. Dia mau membalas dendam.

Tapi tiba2, senyum Chi Gwang menghilang dan wajahnya berubah marah. (Wae?)


Ji Hoon menemui Chan Hee. Dia berniat memotong ibu jari Chan Hee. Tapi tepat saat itu, Young Koon datang menodongkan pistol padanya.


Hae Ryong dan anggotanya juga datang.

Hae Ryong : Kau ditangkap atas penculikan, kekerasan khusus, penyekapan, percobaan pembunuhan. Kau berhak tetap diam dan... Sebagai pengacara, kau tahu itu, bukan?

Hae Ryong mau membawanya. Tapi Young Koon mengambil alih dan membawa Young Koon.


"Terus pertahankan ini. Putrimu manis. Jangan sampai dia hidup sepertiku, bukan?" ucap Young Koon pada Hae Ryong sebelum pergi.

Hae Ryong terdiam.


Kembali ke Kepolisian Seyang dimana Ji Hoon ditahan di ruangan Tim Investigasi Korupsi.

Young Koon melihatnya dari luar. Tak lama, Soo Yeon datang.

Soo Yeon : Dia tidak akan diinterogasi hari ini. Pengacara Han juga enggan menemuinya. Petugas dari rutan akan datang menjemputnya.

Young Koon : Bolehkah aku menemuinya sejenak? Lima menit saja.

Soo Yeon : Jangan main fisik, ya? Cukup bicara saja.


Young Koon mengerti dan bergegas masuk.

Young Koon : Banyak sekali yang tertarik untuk menemuimu, bahkan dari Amerika Serikat. Kami tidak tahu di mana kau akan disidang lebih dahulu.

Ji Hoon : Situasinya bakal ricuh, ya? Banyak yang enggan melihatku ditahan di sini.

Young Koon : Kecuali mereka juga ditahan. Klinik Happiness. Bagaimana keadaan psikiaternya?

Ji Hoon : Aku menakut-nakutinya. Selama ini dia membuat daftar untuk Jang Society yang berisi polisi-polisi yang tadinya terhormat, tapi kini mentalnya tidak stabil dan tidak akan segan-segan membunuh orang lain.

Young Koon : Rekam medis Kim Kang Wook,  Park Chan Hee, atau Park Si Young tidak ada. Kau membuangnya?

Ji Hoon : Tidak. Sudah tidak ada saat kuperiksa. Kabarnya sudah dibuang oleh Jang Society.

Young Koon : Kau ingat nama-nama polisi lain?

Ji Hoon : Tidak.


Young Koon kemudian berdiri. Ia menyudahi pembicaraannya dan beranjak ke pintu tapi belum sampai pintu, ia menatap Ji Hoon lagi.

Young Koon : Mentalmu juga tidak stabil. Aku membaca rekam medismu. Jangan lupa berobat, di mana pun kau nanti.

Ji Hoon : Kau sendiri? Apa kau takut? Membayangkan insiden hari itu? Apa kau sudah konsultasi ke psikiater?

Young Koon : Belum.

Ji Hoon : Sikapmu sudah berbeda. Tiba-tiba kau kaku saat aku menyinggung masa lalumu. Artinya, ada sesuatu yang menekan ingatanmu. Ingatan yang terlalu kau takuti. Atau kau malu karena takut.

Young Koon : Kau memahamiku.

Ji Hoon : Aku pernah mengalaminya. Bukannya kau tidak ingat. Kau tidak mau mengingatnya.

Young Koon beranjak keluar.

Bersambung ke part 4...

Seperti kata Si Young, Young Koon ini tahu siapa si Kura2.. Dia melihat wajah si Kura2 malam itu....