• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Unknown Woman Ep 26 Part 2

Sebelumnya...


Yeo Ri yang baru keluar dari rumahnya terkejut melihat Do Chi datang. Yeo Ri yang ingat pernah dibawain Do Chi sandwich pun bilang, kalau ia sudah sarapan, jadi tidak butuh sandwich lagi.

Do Chi : Tapi pasti masih ada ruang di perutmu untuk kopi. Aku memanggang biji kopinya sendiri di Chaplin kemarin malam. Aku pikir tanganku akan terlepas.


Yeo Ri melajukan mobilnya. Dan Do Chi yang duduk di sebelah Yeo Ri, menyiapkan kopi untuk Yeo Ri.

Do Chi : Pria yang mau diserang Drakula bilang begini. Aku tidak membasuh leherku hari ini.  Menjijikkan. Jadi, Drakula menjawab, aku sudah menduganya. Jadi, aku membawa sedotan.

Yeo Ri tertawa, tapi ia menahan tawanya.

Do Chi : Kau tertawa. Ini kali pertama kau tertawa sejak kuungkapkan perasaanku.


Mereka berhenti di lampu merah. Do Chi menyuruh Yeo Ri meminum kopinya.

Do Chi : Aku sudah mendinginkannya agar bisa diminum dengan sedotan.

Yeo Ri pun menyedot kopinya yang dipegang Do Chi.

Do Chi : Akan kutinggalkan di sini agar kau memikirkanku seharian saat minum. Aku akan turun di sini. Semoga harimu menyenangkan, Ombakku.


Do Chi pun turun. Setelah Do Chi turun, Yeo Ri melirik ke arah mawar yang ternyata dibawa Do Chi.


Saat bertemu Moo Yeol di kantor, Yeo Ri langsung menanyakan kondisi Hae Joo.

Yeo Ri : Kau bisa menenangkan istrimu?

Moo Yeol : Begitulah.

Yeo Ri : Aku senang. Aku juga minta maaf karena menghilangkan jasmu. Aku amat kesal saat pulang dari bar sampai tidak tahu itu jatuh di mana. Aku terlalu takut dengan istrimu untuk kembali.

Moo Yeol : Tidak apa-apa.


Moo Yeol lantas memberi dan memberikan hadiah pada Yeo Ri.

Moo Yeol : Aku dungu jika masalah membeli hadiah untuk wanita. Maaf untuk kemarin malam.

Yeo Ri membuka hadiahnya. Kalung mutiara yang dibeli Moo Yeol tadi pagi.

Yeo Ri : Indah sekali.

Moo Yeol : Cobalah.

Yeo Ri : Pakaikan untukku.


Moo Yeol pun langsung memakaikan kalung itu ke leher Yeo Ri.

Moo Yeol : Apa kau memaafkanku?

Yeo Ri : Kau tidak berbuat salah. Bagaimana?

Moo Yeol : Tampak indah.

Yeo Ri : Benar. Kita harus keluar sekarang untuk menangani sesuatu. Bisakah kau mengambil mobil lebih dahulu? Aku mau ke kamar kecil dan akan langsung menyusul.

Moo Yeol : Baik.


Moo Yeol langsung pergi. Setelah Moo Yeol pergi, Yeo Ri pun mengambil kwitansi pembelian di dalam kotak kalungnya dan menghubungi toko tempat Moo Yeol membeli kalung itu.

Yeo Ri : Ini kantor Pak Kim Moo Yeol. Dia membeli kalung mutiara kemarin malam untuk istrinya, tapi dia mau menukarnya dengan ukuran yang berbeda. Bisakah kau mencarikannya dan menghubungi istrinya?


Sementara Hae Joo lagi mikirin kata2 ibunya tadi malam.

Ji Won : Wanita itu dan Yeo Ri mungkin saudara kembar yang terpisah. Mungkin dia pikir saudara kembarnya bunuh diri karena kita dan datang untuk balas dendam. Itulah alasannya dia menghancurkan keluargamu.

Dia juga ingat kata2 Moo Yeol.

Moo Yeol : Hanya kau yang ada di hatiku.


Tak lama, Ga Ya datang.

Ga Ya : Ibu. Ibu sedang apa? Ini saatnya panggilan video dengan Ma Ya.

Hae Joo : Ibu lelah. Lakukan saja sendiri.

Ga Ya : Dia menunggu Ibu. Ayolah.


Ga Ya dan Hae Joo video call-an dengan Ma Ya. Melihat Hae Joo yang lemas, Ma Ya curiga ibunya sakit.

Ma Ya : Ibu sedang sakit?

Hae Joo : Apa? Tidak. Bagaimana denganmu? Semuanya baik-baik saja?

Ma Ya : Tentu saja. Aku rindu Ibu, Ayah, Ga Ya, Nenek, Kakek, dan Kakek Paman. Aku rindu kalian semua. Aku mencintai keluarga kita.

Hae Joo : Ibu juga. Ibu mencintai keluarga kita.


Hae Joo lalu bicara dalam hatinya, bahwa tidak ada seorang pun yang bisa menghancurkan keluarganya. Entah itu Yeo Ri atau Seol.

Ponsel Hae Joo tiba2 berdering. Hae Joo pun menyuruh Ga Ya bicara dengan Ma Ya karena ia harus menjawab telepon.


"Halo? Aku menelepon soal penukaran ukuran kalung mutiara."

"Kalung mutiara?" tanya Hae Joo.

"Pak Kim Moo Yeol membelinya untuk anda kemarin malam. Aku akan memeriksanya lagi dan menghubungi anda kembali."

Hae Joo pun bertanya2, untuk siapa Moo Yeol membeli kalung itu. Jika untuknya, Moo Yeol pasti sudah memberikannya tadi malam.


Di mobil,, Moo Yeol dan Yeo Ri sedang mengawasi Direktur Hwang dan staf subkontraktor yang baru selesai bermain golf.

Moo Yeol : Dia salah satu orang dalam daftar reorganisasi yang diduga paling mungkin melawan balik. Foto ini mungkin cukup untuk menyingkirkannya jika melawan.

Moo Yeol memotret mereka.


Ponsel Moo Yeol berdering. Telepon dari toko perhiasan. Moo Yeol terkejut dan berkata bahwa ia tidak pernah meminta penukaran.

Moo Yeol : Istriku? Aku mengerti. Akan kuhubungi kembali.


Yeo Ri : Ada apa?

Moo Yeol : Apa kau  menelepon untuk meminta penukaran ukuran kalungnya?

Yeo Ri : Ya. Ini tampak sedikit kebesaran. Kenapa? Tidak boleh?

Moo Yeol : Tidak. Ayo pergi.


Setelah mengantar Yeo Ri, Moo Yeol kembali ke toko perhiasan dan meminta satu kalung lagi seperti yang ia beli kemarin. Tapi sayangnya kalung itu limited edition dan seseorang baru saja membeli yang terakhir.

Moo Yeol : Bisakah kau mencarikannya untukku? Akan kubayar berapa pun itu.

"Kami tidak bisa mendapatkan yang sama. Maaf." jawab pegawai toko.


Di kantor, Yeo Ri tertawa setelah mendapat kiriman foto Do Chi yang memakai filter lucu.


Do Chi sendiri lagi di jalan bersama Jang Goo. Do Chi terus memotret dirinya, lalu ia mengirimkan pesan ke Yeo Ri.

Do Chi : Kau tampak paling cantik saat sedang tertawa. Aku akan terus membuatmu tertawa.

Yeo Ri terdiam membacanya. Ia merasa tidak enak.


Tiba2, Moo Yeol datang dan Yeo Ri langsung mendekati Moo Yeol.

Yeo Ri : Kau dapat kalungnya?

Moo Yeol : Itu edisi terbatas, jadi, tidak ada lagi.

Yeo Ri : Lantas, berikan saja punyaku.

Moo Yeol : Tapi aku memberikan ini untukmu. Tidak.

Yeo Ri : Aku tahu ini hadiah bermakna yang kau belikan untukku. Tapi aku cukup senang mengetahui perasaanmu. Kau harus memperbaiki keadaannya dahulu. Setidaknya demi masa depan kita bersama.

Moo Yeol kaget, Masa depan kita?

Tapi kemudian dia senang mendengar kata2 Yeo Ri itu. Setelah itu, Moo Yeol berjanji akan membelikan yang lebih bagus dari kalung itu nanti.


Di kamarnya, Hae Joo bertanya-tanya soal kalung yang dibeli Moo Yeol.

Hae Joo : Dia membeli kalung? Dan memberikannya kepada wanita itu?

Hae Joo lantas menghubungi Moo Yeol.


Bersamaan dengan itu, Moo Yeol masuk ke kamar. Hae Joo langsung berdiri dan menatap tajam Moo Yeol.

Hae Joo : Aku mau memaafkanmu demi Ga Ya dan Ma Ya, tapi... sekarang kau membelikannya kalung?

Moo Yeol : Apa maksudmu? Aku membelinya kemarin malam, tapi menyimpannya karena kau masih marah. Ini edisi terbatas. Aku khawatir tidak bisa mendapatkannya. Kau menyukainya?

Moo Yeol memberikan kalungnya. Hae Joo tercengang dan memeluk Moo Yeol.

Hae Joo : Moo Yeol-ssi, aku tidak tahu dan... aku minta maaf.


Setelah itu, Hae Joo turun ke bawah. Ia sudah berpakaian rapi dan mengenakan kalung itu. Sementara Moo Yeol sudah kembali ke kantor.

"Tolong panggang dada ayam dan buatkan caprese tomat yang Moo Yel sukai. Bungkus untuk kubawakan kepadanya." ucap Hae Joo ke pembantu.


Ji Won menghampiri Hae Joo dan melihat kalung Hae Joo.

Ji Won : Kau dapat kalung itu dari mana? Ibu belum pernah melihatnya.

Hae Joo : Dia memberikannya kepadaku. Ibu benar. Aku tidak bisa membiarkan wanita itu begitu saja.

Ji Won : Pemikiran bagus.

Hae Joo : Jika akarnya dalam, pohon bisa tahan badai apa pun, tidak peduli sekencang apa anginnya. Entah itu Yeo Ri atau saudara kembarnya, tidak akan kubiarkan dia merusak keluargaku. Akan kulindungi keluargaku dan suamiku.


Do Chi ke restoran orang tua Seol. Sontak, Mal Nyeon dan Pak Yoon kaget melihatnya.


Sementara Yeo Ri lagi membahas kerjaan dengan Moo Yeol.

Moo Yeol : Jika mau meningkatkan penjualan dan memperbaiki citra merek Mode Wid sebelum penjualan, kita harus meluncurkan produk baru dan menarik perhatian.

Yeo Ri : Baiklah. Aku mengerti.


Ponsel Yeo Ri berdering. Telepon dari Mal Nyeon.

Mal Nyeo : Do Chi datang ke restoran dan membuat keributan.

Yeo Ri kaget, apa?


Do Chi sendiri lagi memberi tandatangannya dan juga fotonya ke seluruh pelanggan restoran ayam orang tua Seol.

Para pelanggan pun jadi makin semangat membeli ayamnya.


Usai menerima telepon Mal Nyeon, Yeo Ri minta izin ke Moo Yeol pergi sejam.

Moo Yeol : Ada yang terjadi?

Yeo Ri : Aku harus menemui ibuku.

Moo Yeol : Kau mau diantar?

Yeo Ri : Tidak. Aku akan kembali sejam lagi.


Yeo Ri beranjak pergi tapi di lobbi, dia melihat kedatangan Hae Joo.

Sontak, melihat Hae Joo, Yeo Ri langsung kembali ke lift.


Di lift, Yeo Ri mengenakan kalung itu. Ya, ternyata Yeo Ri lah yang membeli kalung itu.


Begitu pintu lift terbuka, Yeo Ri langsung kembali ke ruangannya. Moo Yeol heran Yeo Ri balik lagi.

Moo Yeol : Kenapa kau kembali? Bukankah mau menemui ibumu?

Yeo Ri : Aku merasa tidak profesional jika mendadak pulang karena urusan pribadi.


Yeo Ri lalu meminta Moo Yeol melihat sebuah dokumen. Ia berdiri disamping Moo Yeol.

Tepat saat itu, Hae Joo masuk dan kaget melihat Yeo Ri.

Moo Yeol pun mengenalkan Yeo Ri sebagai pengacara baru mereka.

Hae Joo : Yoon Seol?

Yeo Ri : Kita bertemu lagi. Aku Yoon Seol.

Hae Joo : Kau  pengacara itu, Yoon Seol, yang mengatasi masalah Ga Ya dan Ma Ya?

Yeo Ri : Ya. Aku pengacara itu. Kini, aku bekerja dengan Pak Kim.

Hae Joo : Apa yang terjadi di sini?

Yeo Ri : Akan kubiarkan kalian berbincang.


Yeo Ri beranjak keluar. Saat Yeo Ri menuju pintu keluar itulah, Hae Joo melihat kalung Yeo Ri. Marah, Hae Joo langsung mengejar Yeo Ri.

Hae Joo : Kenapa kau mengenakan itu? Lepaskan. Lepaskan kalung itu!

Hae Joo menarik kalung Yeo Ri dan menatap tajam Yeo Ri. Yeo Ri kaget dan marah.


Bersambung....

Unknown Woman Ep 26 Part 1

Sebelumnya...

Mian agak telat ngepost sinopsis belakangan ini,, soalnya sy lagi sibuk banget, ditambah lagi sakit juga...


Hae Joo menyusul Yeo Ri keluar. Hae Joo menatap tajam Yeo Ri dan berkata tidak akan memaafkan Yeo Ri. Hae Joo menampar Yeo Ri. Yeo Ri marah dan balas menampar Hae Joo. Hae Joo berniat menampar Yeo Ri lagi. Yeo Ri menahan tangan Hae Joo. Tapi ia kemudian membiarkan Hae Joo menamparnya karena melihat kedatangan Moo Yeol.


Melihat Yeo Ri ditampar, Moo Yeol marah.

Hae Joo : Bagaimana bisa kau meneriakiku sekarang!

Moo Yeol menatap Yeo Ri.

Moo Yeol : Kau baik-baik saja? Biar kulihat.

Hae Joo : Kau melindungi Yeo Ri di hadapanku? Kau berbohong kepadaku dan berselingkuh! Dan kini, kau memihaknya?

Moo Yeol : Tolong sadarlah!


Moo Yeol lantas menyuruh Yeo Ri pulang.

Yeo Ri menurut dan langsung pergi. Tapi Hae Joo mengejarnya dan menarik bajunya sampai robek.

Moo Yeol dan Yeo Ri sontak kaget.

Yeo Ri : Ibayo!

Moo Yeol melepas jasnya dan menutupi bagian baju Yeo Ri yang robek.

Hae Joo geram dan menampar Moo Yeol.

Yeo Ri : Pak Kim....

Moo Yeol : Pergilah. Aku mohon.


Yeo Ri beranjak pergi.

Hae Joo : Son Yeo Ri, berhenti! Kau mau kemana!

Moo Yeol : Berhentilah. Dia bukan Yeo Ri.

Tapi Hae Joo tidak percaya dan mengejar Yeo Ri. Moo Yeol berusaha menghalanginya dan meminta Hae Joo tenang.

Hae Joo : Kau malu orang-orang melihat! Kau menemui mantan pacarmu di belakang istrimu!

Moo Yeol : Jaga ucapanmu.

Hae Joo : Aku tau kau mengulur waktu agar Yeo Ri bisa kabur. Minggir!


Yeo Ri senang Hae Joo dan Moo Yeol bertengkar.

Yeo Ri : Tentu. Begitu lebih tepat. Bertengkarlah seperti orang gila. Sampai berdarah.

Yeo Ri lantas membuang jas Moo Yeol ke tong sampah, lalu beranjak ke mobilnya.


Hae Joo menyusul Yeo Ri. Tapi Yeo Ri keburu pergi.

Moo Yeol  menghampiri Yeo Ri.

Moo Yeol : Hae Joo-ya, dia bukan Yeo Ri. Kau tidak memercayaiku?

Hae Joo : Teganya kau melakukan ini kepadaku. Kau tahu betapa aku membencinya! Aku mengorbankan segalanya demi bersamamu. Aku hidup hanya untukmu!

Moo Yeol : Aku tahu itu. Dia bukan Yeo Ri. Memang sulit memercayainya, tapi mereka hanya mirip.

Hae Joo : Kau minum-minum dengannya dan menciumnya karena dia mirip dengan Yeo Ri? Dasar sampah. Hubungan kita berakhir!

Hae Joo beranjak pergi.


Ae Nok kembali ke rumahnya dengan wajah panik.

Ae Nok : Mengingat temperamennya, Hae Joo pasti sudah mengamuk. Haruskah kusuruh Moo Yeol melarikan diri?


Sementara Do Chi menemui Oliver di kafe. Oliver heran Do Chi datang padahal tidak ada les memasak. Do Chi mengaku datang untuk meminta nasihat. Ia bilang, jantungnya sedang tidak sehat. Oliver langsung cemas, ia fikir Do Chi sakit jantung beneran.

Do Chi : Setiap kali memikirkan wanita tertentu, hatiku senang seolah-olah melayang di awan. Jantungku berdegup kencang tanpa alasan. Ada apa denganku? Aku terlalu tua untuk itu. Aku bukan anak bau kencur.

Oliver tertawa, jadi, itu maksudmu?

Do Chi : Aku mengungkapkan perasaanku kepada Seol dan dia menolakku.

Oliver kaget, apa?

Do Chi :Tapi aku tidak akan menyerah. Jadi, kudengar kau sudah berteman dengannya cukup lama. Tolong berikan aku petunjuk mengenai cara meraih hatinya. Hal-hal yang dia sukai dan benci. Semuanya.


Yeo Ri pulang. Mal Nyeon yang baru duduk kaget melihat baju Yeo Ri koyak.

Mal Nyeon : Apa yang terjadi? Siapa yang melakukan itu kepadamu?

Yeo Ri : Aku akhirnya bertemu Hae Joo. Dia akhirnya termakan umpanku.

Mal Nyeon : Jadi, dia menyerangmu?

Yeo Ri : Ya. Dia muncul sewaktu aku sedang bersama Moo Yeol. Moo Yeol menyuruhku pulang dan mereka berkelahi bak orang gila. Aku yakin saat ini keluarga itu sedang dilanda tsunami.

Mal Nyeon : Tapi kenapa kau gegabah sekali? Jika kau diusir dari Grup Wid sebelum bisa mengumpulkan informasi tentang mereka, semuanya akan sia-sia.

Yeo Ri : Ini untuk tujuan akhirnya. Jika aku menggoda Moo Yeol dan Hae Joo menceraikannya, Moo Yeol akan lebih bersandar kepadaku. Lantas, aku akan memanfaatkannya untuk memberitahuku rahasia Grup Wid.


Oliver bilang pada Do Chi, bahwa Yeo Ri tidak akan membuka hatinya dengan mudah.

Oliver : Jika kau hanya penasaran dengannya dan bersikap impulsif, kau sebaiknya berhenti di sini.

Do Chi : Apa maksudmu bersikap impulsif? Tentu saja tidak.

Oliver : Dia wanita yang baik, tapi sudah sering terluka. Jika tidak bisa menerimanya, kau sebaiknya berhenti di sini.

Do Chi : Siapa yang tidak pernah terluka? Aku juga sering terluka. Kami bisa saling mengobati. Tolong beri tahu aku. Bagaimana cara memenangkan hati Seol.

Oliver : Aku yakin kau sudah tahu.

Do Chi : Apa?

Oliver : Ketulusan. Apa lagi yang kau butuhkan?


"Tidurlah bayiku, terayun di puncak pohon. Saat angin bertiup, ayunan akan mengayun." Ji Won menyanyikan lagu tidur untuk Ga Ya.

Ga Ya : Aku bukan bayi.

Ji Won : Kau masih bayi di mata nenek, tidak peduli sudah sedewasa apa.

Ga Ya : Nenek, apa Ma Ya menelepon? Katanya dia akan menelepon setiap hari.

Ji Won : Jika kau makan dengan baik dan menjadi lebih sehat, mari berkeliling dunia.

Ga Ya : Bisakah kita pergi ke Inggris tempat Ma Ya berada juga?

Ji Won : Bukan hanya Inggris. Ayo ke Kutub Utara dan Kutub Selatan juga.


Mendengar itu, Ga Ya langsung bangun dan bersorak senang.

Ga Ya : Astaga. Nenek luar biasa! Nenek harus panjang umur.

Ga Ya memeluk Ji Won.

Tak lama, mereka mendengar suara pintu dibuka.

Ji Won : Ibu pasti sudah pulang. Tidurlah. Kau harus bersekolah besok.


Ji Won beranjak keluar dan melihat Hae Joo masuk dengan wajah lemas.

Ji Won langsung tahu Hae Joo dan Moo Yeol habis bertengkar.

Hae Joo : Aku mau bercerai! Tidak bisa kubiarkan bedebah Moo Yeol tinggal di rumahku lagi! Akan kuakhiri semuanya!

Hae Joo masuk ke kamar. Ji Won bingung melihatnya.


Sampai di kamar, Hae Joo mengeluarkan baju2 Moo Yeol dari lemari. Ji Won menyusul Hae Joo ke kamar dan kaget melihat yang dilakukan Hae Joo.

Hae Joo : Akan kuusir dia! Miskin, tanpa uang sepeser pun!

Ji Won : Ada apa? Ga Ya baru saja tidur.

Hae Joo : Ibu tahu yang baru saja kulihat? Yeo Ri. Semua yang kulihat selama ini nyata.

Ji Won kaget, di mana kau melihatnya?

Hae Joo : Aku mampir ke kantor untuk menemui Moo Yeol, dan mereka sedang bersama. Mereka selama ini bertemu di belakangku!


Ji Won : Hae Joo, wanita itu...

Hae Joo : Tapi dia menyangkalnya. Katanya dia bukan Yeo Ri. Moo Yeol bilang aku berhalusinasi dan membuatku terdengar gila dan kini dia berusaha membodohiku.

Ji Won : Wanita itu bukan Yeo Ri.

Hae Joo : Apa maksud Ibu? Wanita itu? Ibu mengenalnya juga? Ibu melihatnya?

Ji Won : Ya. Ibu melihatnya sendiri dan bertemu dengannya. Dia hanya mirip dengan Yeo Ri. Yeo Ri tidak hidup kembali. Jadi, tolong tenanglah.

Hae Joo : Ibu sudah tahu? Ibu Moo Yeol juga sudah tahu. Hanya aku yang tidak tahu? Ibu tahu dan membiarkan dia dan Moo Yeol bertemu?

Ji Won : Ibu tidak membiarkan mereka bertemu. Hanya saja dia pegawai perusahaan, jadi, ibu tidak punya pilihan.

Hae Joo : Tidak. Ibu sudah dibodohi juga. Wanita itu pasti Yeo Ri. Dia tahu sesuatu yang kukatakan kepada Yeo Ri saat kami hanya berdua.

Ji Won kaget, apa?

Hae Joo : Dia mengatakan hal yang sama yang kukatakan kepada Yeo Ri. Jika bukan Yeo Ri, bagaimana bisa dia tahu?


Moo Yeol datang. Ji Won langsung minta penjelasan Moo Yeol. Hae Joo marah2 dan mengusir Moo Yeol. Khawatir Ga Ya bangun, Ji Won pun membawa Moo Yeol keluar. Diluar, Ji Won tanya, apa yang dilihat Hae Joo. Apa Moo Yeol dan Yeo Ri melakukan sesuatu.


Moo Yeol : Tidak. Hae Joo melihat kami minum untuk menyelamatinya di perusahaan.

Ji Won : Bagaimanapun, ibu tidak bisa menenangkannya hari ini. Jadi, malam ini, tidurlah di rumah ibumu. Kalian bisa membahas kebenaran di balik apa yang dilihatnya nanti. Jangan membuatnya kesal sekarang. Ibu akan menenangkannya.

Ga Ya keluar dari kamar dan tanya apa ayah ibunya bertengkar lagi. Ji Won bilang tidak dan langsung mengajak Ga Ya ke kamar.


Moo Yeol beranjak turun. Sampai dibawah, dia bertemu Do Chi yang baru saja pulang.

Do Chi : Kau mau kemana?

Moo Yeol : Bukan urusan Paman.

Moo Yeol pun pergi. Do Chi kesal : Berandal itu.


Do Chi masuk kamarnya dan memikirkan kata2 Oliver tadi soal Yeo Ri yang sering terluka.

Do Chi pun ingat saat Yeo Ri menangis di taman.

Do Chi : Seol-ah, tidak bisakah kau berbagi lukamu denganku, apa pun itu?


Ae Nok yang lagi makan, penasaran karena Moo Yeol tidak menelponnya.

Ae Nok : Aku yakin dia mengamuk. Apa Hae Joo membiarkannya?

Lalu tiba2, Moo Yeol datang. Ae Nok pun langsung lari ke kamarnya.

Melihat itu, Yeol Mae heran.

Yeol Mae : Ibu, ada apa? Kak Moo Yeol kemari.


Moo Yeol menggedor kamar Ae Nok.

Ae Nok : Maafkan ibu. Ibu tidak memberi tahu Hae Joo mengenai orang yang mirip Yeo Ri secara sengaja.

Moo Yeol kaget, ibu memberi tahu dia?

Ae Nok : Apa? Dia tidak tahu? Apa yang baru saja kulakukan? Moo Yeol. Maaf. Tolong kasihani ibumu dan maafkan ibu.

Moo Yeol : Ibu bertekad membuatku tampak menyedihkan? Jika bercerai sekarang, aku tidak akan punya apa-apa. Aku akan miskin. Sampai kapan Ibu mau mengacaukan...

Ae Nok : Astaga. Apa yang sudah kuperbuat kepada putraku? Maaf, Moo Yeol-ah...


Diluar, Yeol Mae membahas Seol yang mirip Yeo Ri. Moo Yeol tanya, dimana Yeol Mae melihatnya.

Yeol Mae : Dia pengunjung reguler di tempat kerja paruh waktuku yang baru. Kakak akan bagaimana? Hae Joo mungkin menyiksanya hanya karena dia mirip dengan Yeo Ri.


Moo Yeol tiba di kediaman Yeo Ri tapi ia tidak turun dari mobil. Moo Yeol menghubungi Yeo Ri.

Yeo Ri pura2 cemas karena tadi Moo Yeol ditampar Hae Joo.

Moo Yeol : Maaf. Semua terjadi begitu cepat. Kau pasti terkejut. Bagaimana wajahmu? Pasti sakit karena tamparannya.

Yeo Ri : Aku baik-baik saja. Aku mengkhawatirkanmu, tapi tidak bisa menelepon, jadi, aku mondar-mandir dengan cemas.

Moo Yeol : Maaf. Ini salahku.

Yeo Ri : Aku baik-baik saja. Aku lebih mengkhawatirkanmu. Kau pasti sangat kesal. Kau pasti sangat letih. Jangan mengkhawatirkanku. Berfokuslah menenangkan istrimu. Aku tidak mau mempersulitmu karena ini.

Moo Yeol : Terima kasih atas pengertianmu. Selamat malam. Sampai jumpa besok.

Yeo Ri : Baik. Selamat malam.


Selesai bicara dengan Moo Yeol, Yeo Ri bicara sendiri.

Yeo Ri : Kim Moo Yeol, seperti 10 tahun lalu, kau mengkhianati wanita yang memercayaimu. Kau tidak berubah. Kau  harus kehilangan semuanya.

Sementara Ji Won menghubungi seseorang. Ia kembali curiga kalau Seol itu Yeo Ri.

Ji Won : Apa yang sudah kau ketahui soal Seo Mal Nyeon dan Yoon Ki Dong? Cepatlah. Temukan sesuatu. Cari di semua tempat.


Ji Won memarahi Hae Joo yang minum2 di dapur. Ia merebut minuman Hae Joo. Hae Joo marah.

Hae Joo : Ibu pikir aku minum untuk kesenangan sekarang? Aku menggila. Berikan kepadaku.

Ji Won : Wanita yang kau lihat itu datang untuk membalas dendam. Untuk menghancurkan keluargamu.

Hae Joo kaget, apa?

Ji Won : Dia tampak seperti Yeo Ri, jadi, ibu menggali tentangnya dan menemui orang tuanya. Ternyata dia punya saudara kembar yang hilang saat masih bayi.

Hae Joo : Saudara kembar?

Ji Won : Benar. Ditambah lagi, ayahmu bilang Yeo Ri diadopsi. Artinya wanita itu dan Yeo Ri mungkin saudara kembar yang terpisahkan.

Hae Joo : Eomma...





Ji Won : Mungkin dia pikir saudara kembarnya bunuh diri karena kita dan datang untuk balas dendam. Itulah alasannya merusak keluargamu. Dia pasti tahu kau merampas Moo Yeol dari saudaranya.


Hae Joo : Tidak. Dia pasti Yeo Ri.  Jika bukan, bagaimana bisa dia mengulang perkataanku kepada Yeo Ri? Menurut ibu, wanita itu pernah menemui Yeo Ri? Menurut ibu, Yeo Ri memberitahu dia semuanya?

Ji Won : Bagaimanapun, entah dia Yeo Ri atau kembarannya, apa yang mungkin dia incar? Menghancurkan keluargamu dan menyakitimu. Kau akan membiarkannya melakukan itu? Akankah kau menghancurkan keluargamu? Kau harus menjaga keluargamu. Kau harus tetap waspada.


Paginya, Moo Yeol mendatangi toko perhiasan. Ia minta pegawai toko menyarankannya sesuatu yang bisa mengembalikan mood wanita.

Si pegawai toko pun menyarankan Moo Yeol memberikan kalung mutiara sebagai hadiah.


Sementara itu, Do Young ke ruang makan dan heran hanya melihat Ji Won disana.

Ji Won : Do Chi pergi lebih awal untuk syuting. Ga Ya pergi ke kolam renang.

Do Young : Begitu rupanya. Bagaimana dengan Hae Joo dan Moo Yeol? Mereka di mana?

Ji Won : Kemarin malam, Hae Joo melihat Nona Yoon.

Do Young kaget, lalu?

Ji Won : Dia menggila, bilang itu Yeo Ri. Jadi, kusuruh Moo Yeol tidur di rumah ibunya. Hae Joo masih di kamarnya. Aku sudah menyuruhmu memecat Nona Yoon sebelum dilihat Hae Joo.

Do Young : Setelah kita membeli tanah untuk sanggraloka, aku akan mencari alasan untuk memecatnya. Jauhkan Hae Joo dari kantor sampai saat itu tiba. Kita seharusnya tidak mengizinkannya menikahi bedebah pengkhianat wanita.

Tak lama Moo Yeol pulang. Ji Won menyuruh Moo Yeol ke kamar.

Ji Won : Hae Joo tidak sarapan dan masih terbaring.


Moo Yeol mengerti dan langsung ke kamar. Sampai di kamar, Moo Yeol langsung dilempar bantal oleh Hae Joo.

Hae Joo berdiri dan memaki Moo Yeol. Moo Yeol memeluk Hae Joo.

Moo Yeol : Aku mengerti kenapa kau kesal. Tapi kau salah.

Hae Joo : Entah dia Yeo Ri atau bukan, kau tertarik dengannya.

Moo Yeol : Tidak. Hanya kau yang ada di hatiku.

Hae Joo : Kau menciumnya!

Moo Yeol : Tidak.

Hae Joo : Tidak? Kau bersumpah tidak menciumnya? Meski aku melihatmu?

Moo Yeol : Tidak. Aku bersumpah demi hidupku. Kau salah.


Sontak Hae Joo bingung dan bertanya2 dalam hatinya apa dia salah.

Moo Yeol : Yeo Ri sudah tiada. Dia juga sudah tiada di hatiku. Hanya kau wanita yang ada di dunia ini untukku. Tolong percayalah kepadaku.

Bersambung ke part 2....