• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

The Promise Ep 65 Part 2

Sebelumnya...


Geum Bong pergi kencan buta. Ia menemui teman kencannya di kafe.

Begitu sampai, Geum Bong memasang wajah jutek. Pria itu kemudian bertanya, kenapa Geum Bong memasang wajah seperti itu.

Geum Bong : Karena aku punya pacar. Keluargaku benar-benar membencinya. Kami seperti Romeo dan Juliet.

"Jadi sebenarnya kau tidak ingin datang kesini?"

"Aku dipaksa datang."

"Romeo dan Juliet... Tapi kisah cinta yang tragis seperti itu tidak begitu hebat di zaman sekarang ini. Kenapa kita tidak mencoba untuk mengubahnya menjadi komedi?"

"Apa?"

"Aku lapar. Ayo pesan. Karena kau terlambat, aku yang bayar. Inilah kenapa aku mencari uang."


Se Gwang greget karena tak bisa menghubungi Geum Bong..

Se Gwang : Bong-ah, apa kau serius pergi kencan buta?


Se Gwang akhirnya ke rumah Geum Bong tapi ia hanya berdiri di depan rumah saja.

Tak lama, Geum Bong pulang diantar pria itu. Se Gwang langsung sewot dan menarik Geum Bong ke sisinya. Se Gwang pun mengatakan pada pria itu kalau Geum Bong miliknya. Pria itu membalas kata2 Se Gwang dengan santai. Ia bilang, ia tahu karena Geum Bong memberitahunya.

Pria itu kemudian berkata, bahwa ia jatuh cinta pada Geum Bong saat pertama kali melihat Geum Bong.

Se Gwang makin sewot.

Pria itu kemudian pamit dan berkata akan menelpon Geum Bong nanti.


Se Gwang : Bong-ah, mengapa kau membiarkan dia mengantarmu pulang? Apakah kau memberinya nomor teleponmu?

Geum Bong : Aku harus menunjukkan bahwa aku melakukan yang terbaik untuk membuat ibu ku diam. Kenapa kau bertingkah seperti anak kecil?

Gwang, kau tidak percaya padaku?

Se Gwang tambah sewot.


Se Jin menghubungi Tae Joon, mengajak Tae Joon makan malam. Se Jin bilang, akan meminta pembantu memasak makanan kesukaan Tae Joon.

Tapi Tae Joon menolak. Tae Joon bilang ia tidak bisa makan malam di rumah. Se Jin kecewa.


Usai bicara dengan Tae Joon, Se Jin dihubungi orang suruhannya yang ia suruh mengikuti Tae Joon. Orang suruhannya bilang, ia melihat Tae Joon masuk hotel.

Se Jin kaget, apa?

"Akan kukirimkan fotonya padamu."

"Hotel mana!"


Se Jin akhirnya tiba di hotel. Ia melihat foto Tae Joon dan Na Yeon masuk ke kamar hotel.


Se Jin pun marah dan bergegas ke kamar mereka. Ia mau memencet bel tapi ragu. Akhirnya, ia langsung masuk ke dalam dan melihat Tae Joon-Na Yeon main gila di ranjang.

Se Jin langsung menjerit tapi Tae Joon-Na Yeon tidak peduli terus main gila.


Ternyata, itu hanyalah khayalan Se Jin. Se Jin lantas memberanikan dirinya memencet bel. Tak lama pintu terbuka. Pintu dibuka oleh Tae Joon. Tae

Joon kaget melihat Se Jin. Se Jin marah dan menampar Tae Joon. Ia kemudian masuk dan melihat para staf serta Hwi Kyung dan Na Yeon ada di sana juga.


Ya, ternyata Na Yeon dan Tae Joon di hotel untuk rapat.

Para staf juga Hwi Kyung dan Na Yeon kaget melihat Se Jin.

Se Jin yang malu, langsung lari. Tae Joon menyusul Se Jin.


Tae Joon minta penjelasan.

Se Jin : Kalian berdua merencanakan ini, bukan? Kau merencanakan ini dengan Baek Do Hee untuk membuatku gila! Kenapa? Agar kau bisa bersama Baek Do Hee setelah aku gila!

Tae Joon : Sadarlah Jang Se Jin! Kau gila!

Se Jin : Tidak, aku waras! Kau dan Baek Do Hee yang gila! Bukan aku, kalian yang gila!

Se Jin pun pergi.


Se Jin hendak masuk mobilnya tapi Na Yeon tiba2 datang.

Na Yeon : Jang Se Jin-ssi, kau kacau lebih cepat yang dari yang kuharapkan. Seperti ini kah kau mempercayai suamimu?

Se Jin : Apa?

Na Yeon : Rapat kami berantakan karena dirimu. Besok, semua orang akan tahu bahwa kau menderita gangguan delusi karena cemburu.

Se Jin : Kau tidak tahu apa-apa!  Kaulah yang melakukan ini padaku. Aku tidak akan pernah memaafkanmu.

Na Yeon : Betapa lucunya. Memangnya apa yang kulakukan padamu? Menyalahkan siapapun yang ingin kau salahkan. Apakah itu juga merupakan gejala delusi? Menyetir lah dengan hati2.

Na Yeon beranjak pergi tapi dia balik lagi hanya untuk menyarankan Se Jin untuk pergi ke dokter.


Kesal, Se Jin langsung masuk mobilnya dan berniat menabrak Na Yeon.

Na Yeon yang tahu mau ditabrak, langsung berbalik dan menatap tajam Se Jin.

Se Jin menghentikan mobilnya tepat saat mobilnya hampir mengenai Na Yeon.

Tae Joon kemudian datang. Takut Na Yeon terluka, Tae Joon minta Se Jin membuka pintu. Se Jin yang cemburu, akhirnya beranjak pergi.


Tae Joon lantas menatap Na Yeon.


Tae Joon kembali ke rumah. Ia masuk ke kamar dan mendapati Se Jin belum pulang.

Ponselnya kemudian berdering. Telepon dari Se Jin. Ia pun buru2 menjawabnya.

Tae Joon : Se Jin, dimana kau?

"Aku supir pengganti. Wanita itu sangat mabuk, jadi kau harus keluar. Kami diluar sekarang."

Tae Joon terkejut.


Tae Joon keluar dan membawa Se Jin masuk. Kyung Wan dan Yoo Kyung kaget melihat Se Jin.

Yoo Kyung ingin menyusul Se Jin ke atas tapi dihentikan Kyung Wan. Yoo Kyung kesal dan akhirnya pergi ke kamarnya.


Kyung Wan duduk di sofa ruang keluarga dan memikirkan kata2 dewan direksi soal kinerja Se Jin yang buruk.


Tae Joon membaringkan Se Jin di kasur.

Se Jin : Menurutmu aku menyedihkan?

Tae Joon : Jang Se Jin...

Se Jin : Meskipun aku mabuk, aku masih bisa mendengar. Bicaralah.

Tae Joon : Kau yakin kau hamil? Bagaimana seseorang yang hamil dapat minum begitu banyak?

Se Jin pun akhirnya bangun dan mengatakan kalau dia bohong.


Tae Joon memegang tangan Se Jin dan mengajak Se Jin ke psikiater.

Se Jin marah. Tae Joon yang lelah dengan sikap Se Jin, akhirnya keluar.


Se Jin yang takut Tae Joon pergi, mencoba mengejar Tae Joon tapi dia malah jatuh.

Se Jin kemudian menangis.


Tae Joon mendengar tangisan Se Jin, tak lama setelah itu, ia beranjak pergi.


Hwi Kyung duduk di meja bar. Ia mendengar pertengkaran Se Jin dan Tae Joon.


Hwi Kyung lantas ke kamarnya dan mengambil cincin yang dulu ia beli dan akan ia gunakan untuk melamar Do Hee.


Sementara itu, Na Yeon masih di kantor, sedang berbicara dengan orang suruhan Se Jin.

"Sebelum aku mengirim foto ke Ms. Jang Sejin, aku akan selalu mengirimkannya kepada Anda terlebih dahulu, seperti hari ini.  Dan aku akan terus membuntuti Tuan Kang Tae Joon."

"Terima kasih."


Tak lama, Na Yeon dikejutkan dengan kemunculan Hwi Kyung. Hwi Kyung bilang ingin mengatakan sesuatu.

Na Yeon : Haruskah aku gugup sekarang?

Hwi Kyung : Akulah yang gugup, jadi kau bisa santai. Datanglah padaku. Kau harus menjadi milikku.

Na Yeon sontak kaget mendengarnya.


Tepat saat itu, Tae Joon muncul dan kaget melihat keduanya.


Bersambung...

The Promise Ep 65 Part 1

Sebelumnya...


Se Jin masuk kamar bersama Tae Joon, sambil ngomel-ngomel soal Na Yeon. Se Jin bilang, dia tidak percaya Na Yeon. Se Jin juga heran Na Yeon sering datang ke rumahnya.

Se Jin : Dia pikir ini rumahnya atau apa? Aku tahu dia tidak tahu malu tapi dia semakin parah.

Malas mendengar ocehan Se Jin, Tae Joon pun tanya apa Se Jin udah ke dokter. Se Jin langsung gugup dan mengaku kalau dia tahu dia hamil karena dia pernah hamil sebelumnya. Se Jin lantas beranjak ke kamar mandi. Tae Joon tampak tidak senang mendengar kehamilan Se Jin.


Di kamar mandi, Se Jin ingat penjelasan dokter kalau dia tidak hamil.

Ya, Se Jin sudah ke dokter. Dokter bilang, Se Jin mengalami 'phantom pregnancy'.


Hwi Kyung mengantar Na Yeon keluar. Na Yeon bilang dia membawa mobil jadi Hwi Kyung tidak perlu mengantarnya dan menyuruh Hwi Kyung masuk. Hwi Kyung lalu berkata, mereka sudah terlalu jauh malam itu.

Na Yeon pun bingung, apa?

Hwi Kyung : Hubungan kita sudah sejauh ini malam ini.

Na Yeon tertawa, benarkah?

Hwi Kyung : Ini berarti kita sudah semakin dekat, kan? Sejak kebakaran itu, aku merasa ada jarak diantara kita. Aku merasa kau orang lain. Tidak, maksudku kau berbeda dengan dirimu yang dulu.

Na Yeon : Begitukah?

Hwi Kyung : Baek Do Hee yang kukenal sebelumnya seperti matahari di musim panas yang ingin kuandalkan, tapi sekarang kau seperti bulan yang pucat yang harus aku lindungi.

Na Yeon : Apa aku jadi seram?


Hwi Kyung : Aku tidak yakin tapi kau terasa asing dan terasa seperti dalam bahaya. Ini adalah perubahan yang halus tapi aku benar-benar merasakannya. Aneh, kan? Aku punya perasaan yang sama seperti yang kurasakan terhadap gadis pemilik arloji itu. Kau mengingatkanku pada gadis itu. Harusnya aku tidak mengatakan ini, kan?

Na Yeon : Sejujurnya, aku merasa agak terbebani. Lalu, siapa aku?

Hwi Kyung : Aku tidak peduli siapa dirimu. Baek Do Hee yang dulu dan sekarang, sama saja bagiku. Kau yang kucintai. Aku bisa menunggu untuk waktu yang lama jadi jangan merasa terbebani dan nikmati waktumu.

Na Yeon yang merasa tidak enak, akhirnya pamit. Ia mengucapkan selamat malam, lalu pergi.


Hwi Kyung kembali ke dalam. Saat hendak menuju kamarnya, ia melihat Se Jin minum sendirian.

Hwi Kyung mendekati Se Jin dan mengambil gelas Se Jin.

Hwi Kyung : Apakah itu terasa pahit?

Se Jin tersenyum pahit, menyapa Hwi Kyung.

Hwi Kyung : Kenapa kau minum minuman yang mahal dengan wajah sedih?

Se Jin : Apa aku terlihat sedih? Bisakah kau menemaniku minum dan menghiburku?

Hwi Kyung : Tentu. Aku tidak bisa mengatakan apapun padamu. Kau yang terbaik.

Se Jin menuangkan minuman untuk Hwi Kyung.


Se Jin : Aku tidak menarik?

Hwi Kyung : Apa? Pertanyaan macam apa itu? Sepertinya kau sudah mabuk. Kau tidak seperti dirimu.

Se Jin : Begitukah? Lalu bisakah kau membantuku? Membantuku kembali menjadi diriku?

Hwi Kyung : Katakan ada apa.

Se Jin : Singkirkan Baek Do Hee dari AP. Aku ingin dia menghilang.

Hwi Kyung terkejut mendengarnya.

Se Jin : Kau bisa melakukan itu untuk keponakanmu satu-satunya?

Hwi Kyung : Tentu, apapun untukmu. Aku tidak bisa mengatakan itu. Sudah cukup bagiku kehilangan Baek Do Hee satu kali.


Se Jin : Sudah kuduga kau akan mengatakan itu. Aku merasa seperti pecundang. Aku menunjukkan sisi terburukku padamu. Aku malu jadi aku tidak bisa berlama-lama disini denganmu. Selamat malam.

Se Jin beranjak pergi. Hwi Kyung terdiam.


Se Jin kembali ke kamar dan duduk disamping Tae Joon yang sudah terlelap. Se Jin bicara dalam hatinya, kalau ia tidak akan kehilangan Tae Joon.

Se Jin : Kau akan tetap disisiku sampai kau mati. Jangan biarkan dirimu goyah. Kau tidak boleh melakukannya.


Kyung Wan terkejut mendengar cerita Yoo Kyung kalau Young Sook terkena demensia.

Yoo Kyung : Aku rasa ini baru tahap awal.

Kyung Wan : Lalu kita harus memberitahu Hwi Kyung.

Yoo Kyung : Ajigeun aniya. Akan kuberitahu dia setelah semuanya jelas. Jadi, apapun yang dikatakan ibunya Hwi Kyung padamu, jangan dipikirkan. Jangan biarkan itu merasukimu.


Kyung Wan ke dapur dan melihat Young Sook sedang makan.

Kyung Wan : Bukankah kau sudah makan malam?

Kyung Wan mengambil air dan duduk di dekat Young Sook.

Young Sook : Tapi aku masih merasa lapar.

Kyung Wan : Sudah waktunya tidur jadi jangan makan terlalu banyak.

Young Sook : Aku hanya makan sampai aku tidak lapar lagi.

Kyung Wan : Kau baik-baik saja?

Young Sook : Tentu saja, kenapa aku tidak baik-baik saja? Oya, kau sudah menemukan putri Yoon Ae?

Kyung Wan : Belum, masih belum.

Young Sook : Tolong cari dia segera. Aku harus menemukannya saat aku masih sehat.


Na Yeon memberitahu Dong Jin Young Sook mengidap demensia. Dong Jin pun berkata, ia sudah menduga itu dan berharap itu salah.

Na Yeon : Dokternya bilang, obat-obatan bisa memperlambat sakitnya tapi dia terus bersikap aneh.

Dong Jin lantas menyuruh Na Yeon tidur.

Na Yeon : Kau baik-baik saja?

Dong Jin :  Ya.


Paginya di restoran, dua penata rias sedang mendandani Mal Sook.

Joong Dae dan Pak Heo sama2 memuji kecantikan Mal Sook. Apalagi Pak Heo, bilang Mal Sook kayak kupu2 yang keluar dari kepompong.

Sementara Joong Dae yakin, Mal Sook akan terpilih sebagai model AP.

Tak lama, penata rias selesai mendandani Mal Sook dan beranjak pergi. Mal Sook gugup melihat wajahnya di cermin dan merasa itu bukan dirinya.

Pak Heo : Apa maksudmu, kau tidak merasa seperti dirimu sendiri? Di mataku, dengan atau tanpa riasan, kau adalah seorang dewi.

Mal Sook : Oke, aku tahu aku cantik, jadi jangan kau tambahkan ini.

Joong Dae kesal melihat Pak Heo.


Man Jung tiba2 datang. Pak Heo sontak panic.

Man Jung : Tadinya aku ragu tapi ternyata benar, kau disini!

Mal Sook kesal dan tanya apa mau Man Jung.

Joong Dae melarang Mal Sook bicara karena tak mau make up di wajah Mal Sook rusak.

Joong Dae lalu menyuruh Man Jung pergi. Ia bilang, hari itu adalah hari penting bagi Mal Sook dan meminta Man Jung tidak membuat keributan.

Man Jung : Gorila, berhenti bicara.

Man Jung lalu menatap Mal Sook.

Man Jung : Yang Mal Sook, dengan sedikit riasan di wajahmu, kau pikir semua pria adalah milikmu?


Mal Sook : Aku tidak mengerti maksudmu. Katakan sesuatu yang masuk akal atau tutup mulutmu dan pergi.

Man Jung : Yang Mal Sook, Poong Dal yang berdiri di sana adalah ayahnya Se Gwang.

Mendengar itu, Mal Sook kaget dan meminta penjelasan Pak Heo.

Mal Sook : Poong Dal Oppa, apa yang terjadi padamu? Kau bahkan jatuh cinta pada Oh Man Jung? Saat dia melarikan diri membawa uangku, kau berjanji padaku akan mencarinya tapi kau malah jatuh cinta padanya?

Man Jung : Memangnya kenapa kalau dia suka padaku.

Mal Sook : Keluar! Oh Man Jung, Heo Poong dal, keluar! Aku sedikit pun tidak tertarik padanya jadi bawa dia pergi!

Man Jung : Baik, aku tidak akan tinggal meskipun kau memohon padaku.

Joong Dae menyeret mereka keluar.


Audisi model AP Food dimulai. Ada 3 kandidat. Salah satu diantaranya, ya Mal Sook.

Hwi Kyung, Na Yeon, Tae Joon dan Se Jin ikut menjadi juri dalam pemilihan model AP.

Kandidat pertama, seorang pria bernama Kim Seong Ho, diminta Tuan Bae menunjukkan kemampuannya. Seong He langsung berdiri dan menunjukkan kemampuannya.

"Hanya dengan melihat paha ayam, membuat hatiku berdebar. Bergabunglah dengan AP Foods." ucapnya, dengan sedikit formal.

Kandidat kedua, seorang wanita bernama Kim Gyeongjo.

Gyeongjo melepas blazernya dan memamerkan lekuk tubuhnya yang mengenakan gaun seksi.

"Kau datang untuk makan ayam? Ayam yang menggoda. AP Foods."


Kandidat terakhir, Mal Sook. Mal Sook memakai topeng ayamnya, lalu mengambil box berisi bawang bombay dan mulai mengupasnya tanpa mengatakan apapun.


Hwi Gyung dan Na Yeon tertawa melihatnya. Se Jin juga tertawa awalnya, tapi setelahnya, ia dan Tae Joon saling melirik dengan tatapan tidak suka Mal Sook menjadi modelnya.


Audisi selesai. Joong Dae menangis haru dan memuji penampilan Mal Sook.

Mal Sook memarahi Joong Dae dan minta Joong Dae berhenti menangis.


Sementara Yoo Kyung di ruangan Kyung Wan. Yoo Kyung pun cemas kalau Hwi Kyung berhasil menaikkan penjualan AP.

Yoo Kyung : Jika dia berhasil menyelamatkan AP dari krisis, kita mungkin harus menyerahkan Baekdo padanya.

Kyung Wan : Jika dia membuktikan dirinya di depan semua orang, kita tidak punya pilihan lain.

Yoo Kyung : Apa maksudmu! Kenapa kau sangat tenang! Kau tidak peduli pada Se Jin?

Kyung Wan : Se Jin tidak memenuhi syarat. Dari yang kulihat, dia masih memiliki jalan yang panjang.

Yoo Kyung : Itulah kenapa kau harus menolongnya! Siapa lagi yang akan menolong Se Jin! Selain aku, siapa lagi yang akan membantunya!

Kyung Wan : Reputasi Se Jin buruk. Terlebih, aku yang paling kecewa. Aku tidak tahu isi kepalanya tapi dia selalu melewatkan rapat dan semua proyeknya tidak bagus.

Yoo Kyung : Ini kesalahan siapa! Salah Baek Do Hee! Baek Do Hee yang salah!


Young Sook kembali datang menemui Dong Jin. Kali ini, dia membawa bunga untuk Dong Jin. Dong Jin mencium bunga dari Young Sook dan memuji bunga itu.

Young Sook : Cuma kau pria yang kukenal yang suka bunga.

Dong Jin : Ada banyak hari-hari sedih yang kulalui karena aku kelaparan, tapi aku lebih sedih karena tidak bisa membeli bunga. Aku benci hidup miskin.

Young Sook : Sepertinya itu tidak akan pernah berakhir. Aku muak dan lelah. Aku benci orang-orang memanggilku gadis toko pancake.

Dong Jin : Kau harus mengingat kesulitan yang kau derita sebagai kenangan indah.

Young Sook : Ya, itulah yang akan aku lakukan. Seperti sepatu ini. Kau ingat?


Dong Jin melihat sepatu Young Sook.

Young Sook : Aku menyimpannya selama ini. Ini adalah sepatu yang kau berikan padaku sebagai hadiah karena aku berhasil mendapatkan pekerjaan sebagai seketaris ayah Yoo Kyung. Tapi aku merasa sepatu adalah hadiah buruk. Kau masuk penjara karena unjuk rasa dan aku menikah dengan pria lain, ayahnya Yoo Kyung. Sebelum ingatanku hilang, aku benar-benar ingin mengatakan ini padamu. Aku menyesal. Aku sangat menyesal.

Dong Jin yang tak bisa menahan tangisnya, akhirnya beranjak keluar.


Young Sook menangis.

Ponsel Dong Jin tiba2 berbunyi. Young Sook terpaksa menjawabnya.

Young Sook : Pak Baek sedang tidak disini saat ini.

Dan, yang menelpon Dong Jin adalah Sung Joo! Omo....

Sung Joo : Siapa ini?

Young Sook : Aku? Aku.... ibunya Hwi Kyung.

Mendengar itu, Sung Joo kaget dan langsung menjauhkan ponselnya dari telinganya.


Sementara itu, Yoo Kyung memeriksa kamar Young Sook dan menemukan obat Young Sook.


Sung Joo masuk ke kamar Dong Jin. Ia marah dan memberantakin barang2 di meja Dong Jin.

Bersambung ke part 2....

*Lama2 sebel juga lihat Dong Jin-Young Sook... ini si Do Hee kalo dia masih hidup, dia pasti ngamuk niii liat emaknya Hwi Kyung ngedeketin ayahnya terus... Jujur siih, sy masih gak ngerti kenapa Baek Do Hee dibikin meninggal... kalo untuk balas dendam Na Yeon, kan bisa Do Hee yang nyamar jadi Na Yeon atau Do Hee bantuin Na Yeon tanpa harus dibuat meninggal salah satunya. Bikin aja mereka bertukar tempat,, Do Hee jadi Na Yeon, Na Yeon jadi Do Hee...