Skip to main content

The Promise Ep 64 Part 2

Sebelumnya...


Seketaris memberitahu Kyung Wan, bahwa ia tidak bisa menghubungi Se Jin. Akhirnya Kyung Wan memulai rapat dengan investor China tanpa Se Jin. Dewan direksi terlihat kesal Se Jin lagi2 mangkir rapat.

Kyung Wan mencoba mencairkan suasana. Ia memberikan sedikit guyonan yang membuat para investor dan dewan direksi tertawa.


Usai rapat, Kyung Wan langsung balik ke ruangannya dan menghubungi Tae Joon.

Kyung Wan : Kang Tae Joon, dimana Se Jin? Apa? Di rumah?

Kyung Wan kesal dan gak habis pikir kenapa Se Jin terus membuatnya kecewa.


Yoo Kyung minta penjelasan kenapa Se Jin bisa bayah kuyup. Tae Joon bilang ada kecelakaan. Se Jin jatuh ke danau. Yoo Kyung kaget dan ingin marah tapi Se Jin langsung menghentikannya. Se Jin bilang, ia dan Tae Joon pergi ke danau lalu tanpa sengaja ia terpeleset ke air. Se Jin minta ibunya tidak berpikir macam2.

Se Jin : Eomma, bisa keluar? Aku ingin ganti baju.

Terpaksalah Yoo Kyung keluar.


Tae Joon : Ganti bajumu. Kau bisa demam. Aku akan membuatkanmu teh.

Se Jin : Aku hamil.

Tae Joon kaget, kau sudah menemui dokter.

Se Jin : Aku tidak butuh dokter. Aku sudah pernah hamil sebelumnya.

Tae Joon : Tetap saja kau harus pergi ke dokter. Aku akan membuatkanmu teh.


Begitu Tae Joon keluar, Se Jin melemparkan bantal ke pintu.

Se Jin : Kang Tae Joon, kendalikan perasaanmu. Aku tidak berpikir, aku bisa memaafkanmu.

Se Jin terluka. *Mampus, ngerebut cowok orang sih.


Na Yeon kembali ke mejanya dan menemukan pesan dari Hwi Kyung.

Hwi Kyung : Aku tidak melihatmu sepanjang hari. Aku bekerja lembur. Jika kau menyesal, bawakan aku kopi.


Na Yeon pun bergegas ke ruangan Hwi Kyung, membawa kopi tapi sampai sana, ia melihat Hwi Kyung tertidur.

Na Yeon lantas meletakkan kopinya di meja. Ia menatap Hwi Kyung sejenak, sebelum akhirnya menyelimuti Hwi Kyung dengan jas.


Paginya saat sarapan, Geum Bong kaget disuruh pergi kencan buta oleh ibunya. Makanan yang ada di mulutnya bahkan sampai berhamburan keluar.

Mal Sook : Bagaimanapun, ini besok malam. Aku sudah mengatur waktu dan tempat, jadi jangan mencoba untuk melewatkannya, dan temui dia.

Geum Bong : Eomma!

Mal Sook : Dia pria yang lebih tampan dan sukses daripada Kwang.  Dia seseorang yang dikenal Joong Dae, jadi aku yakin dia baik.

Joong Dae : Geum Bong-ah, aku mengatakan ini bukan karena dia temanku tapi dia pria yang sangat hebat. Dia bekerja di perusahaan ponsel, dia menghasilkan banyak uang, dan penampilannya, kepribadian, dan keluarga semuanya sangat baik.


Eun Bong : Lalu mengapa kau tidak memperkenalkannya padaku?

Joong Dae : Apa yang salah denganmu?

Eun Bong : Mengapa kau merahasiakan pria yang hebat dariku?

Joong Dae : Kau harus melihat ke cermin kapan-kapan. Kau bukan tipenya. Itu Geum Bong.

Geum Bong : Apakah dia benar-benar hebat?

Joong Dae : Kau harus melihatnya sendiri. Bicaralah padaku setelah kau bertemu dengannya.

Mal Sook : Dia tidak bisa lebih buruk dari putra Oh Man Jung.


Pak Heo girang melihat jumlah uang di buku tabungan Man Jung.

Man Jung : Melakukan investasi ini bukanlah keputusan yang mudah. Yang Mal Sook kurus itu akan menjadi model untuk restoran ayam goreng, dan apa yang dia miliki yang tidak aku miliki? Apakah aku jelek? Gendut? Kurang pesona?

Pak Heo : Kau sangat benar.

Man Jung : Aku akan menjadi bintang Korea besar. Tunggu saja.

Pak Heo : Wow, dengan uang sebanyak ini, peran Mrs. Turtle jelas milikmu. Jadi siapa yang memberimu banyak uang? Menantu perempuanmu yang kaya?

Man Jung : Tidak mungkin. Dia memerah wajahnya, mengatakan itu adalah penipuan dan mencoba menceramahiku.

Pak Heo : Apa? Penipuan? Beraninya dia menyebut direktur itu penipuan?

Man Jung : Lupakan. Aku meminjam dari rentenir jadi kau harus hati-hati.

Pak Heo : Kau tidak perlu memberitahuku dua kali. Ayo pergi.

Man Jung : Pergi ke mana?

Pak Heo : Manis, kau harus pergi dan berlatih akting.


Pak Heo membawa Man Jung ke klub dansa. Man Jung protes dibawa kesana.

Pak Heo : Kau tidak membaca skrip?  Di sinilah Mrs. Terrapin dan Mrs. Turtle bertemu dengan pria itu. Mereka saling jatuh cinta saat menari.

Man Jung : Aku seorang penari yang lebih baik dari Ny. Terrapin.

Mereka mulai menari.


Seorang pria yang mengaku dari Restoran Ayam Gusam mendatangi Mal Sook dan mengajak bekerja sama.

Mal Sook menolak karena dia sudah menandatangani kontrak dengan AP.

"Kami akan membeli ayam Anda dengan kesepakatan yang jauh lebih baik. Dan kami akan menanggung biaya masalah hukum apa pun." ucap pria itu.

"Aku bukan wanita berpendidikan, tapi ini rasanya salah. Ini akan menjadi pelanggaran kontrak."

"Kami akan mengurus semua masalah hukum."

"Tidak. Aku bukan orang suci, tapi aku tahu benar dan salah. Dan ini terasa salah. Aku menghargainya, tetapi jawabanku adalah tidak."

Gagal membujuk Mal Sook, pria itu menyebut nama Do Hee. Ia mengaku sebagai anak perusahaan BSS. Mal Sook terkejut.

"Tolong pertimbangkan."


Se Jin bicara di telepon di ruangannya. Se Jin : Kerja bagus. Kembali lah kesana dalam beberapa hari. Kami akan mengurus sisanya.

Se Jin terlihat puas.


Yoo Kyung menarik Young Sook keluar dari kamar. Young Sook marah. Yoo Kyung berusaha mengajak Young Sook pergi

Young Sook : Pergi kemana!

Yoo Kyung : Kau akan mengetahuinya. Aku membuat janji dengan dokter.

Young Sook : Apa? Siapa yang menyuruhmu melakukan itu? Kau pikir ada masalah denganku? Aku baik-baik saja!

Yoo Kyung : Kita akan tahu kau akan baik-baik saja atau tidak.

Young Sook : Kenapa kau melakukan ini! Aku bilang aku baik-baik saja!


Yoo Kyung : Kau perlu diperiksa! Kau mungkin mengidap demensia! Aku pikir kau butuh pertolongan medis.

Yoo Kyung kembali menarik Young Sook. Untuk menghentikan Yoo Kyung, Young Sook terpaksa menggigit tangan Yoo Kyung.

Yoo Kyung : Kau gila!

Young Sook : Kau pikir aku tidak tahu apa yang kau pikirkan? Kau mencoba mengirimku pergi ke rumah sakit atau panti jompo dengan mengubahku menjadi pasien demensia! Kau membuat kesalahan! Aku tidak akan membiarkanmu menjatuhkanku dengan mudah.


Young Sook kembali ke kamarnya.

Young Sook yang ketakutan, akhirnya menghubungi Na Yeon dan mengajak Na Yeon ke suatu tempat.


Young Sook dan Na Yeon pergi ke dokter. Na Yeon keluar dari ruangan dokter dan menatap Young Sook yang menunggu diluar. Na Yeon teringat penjelasan dokter tadi kalau Young Sook memang berada di tahap awal demensia.


Na Yeon lantas mendekati Young Sook.

Young Sook : Apakah itu benar? Apa yang dia katakan?

Na Yeon : Dia mengatakan itu adalah tahap awal demensia. Dengan obat dan perawatan yang tepat, kau bisa memperlambatnya.

Young Sook : Tolong jangan beri tahu Hwi Kyung tentang ini.

Na Yeon : Tidak akan.

Young Sook : Aku lapar.

Na Yeon : Haruskah kita pergi makan malam?

Young Sook : Ayo makan di rumahku. Tidak ada orang di rumah. Keluarga Sejin akan keluar untuk makan malam.


Hwi Kyung pulang. Pembantu langsung mengatakan bahwa Young Sook lagi makan malam dengan tamunya.

Hwi Kyung : Tamu?


Hwi Kyung ke dapur dan terpana melihat bagaimana ibunya terlihat nyaman dengan Na Yeon.


Young Sook kemudian melihat Hwi Kyung sudah pulang. Hwi Kyung pun bergabung dengan mereka.

Young Sook : Do Hee membuat semua hidangan ini. Aku tidak tahu dia bisa memasak.

Hwi Kyung : Aku tidak tahu kau bisa memasak.

Na Yeon : Kau tidak mengenalku dengan baik, kan?


Yoo Kyung dan keluarganya pulang. Yoo Kyung masuk sambil ngomel2 kalau hidangan ikan kukusnya tidak enak.

Se Jin : Mungkin mereka punya koki baru. Tapi hidangan gorengnya enak.

Kyung Wan : Jang Se Jin, aku membelikanmu makan malam agar kau bisa bekerja keras.

Se Jin : Maafkan saya. Itu tidak akan pernah terjadi lagi.

Kyung Wan : Jika kau mengecewakan ku sekali lagi, aku mungkin tidak dapat mempertahankan pekerjaanmu.

Yoo Kyung marah, yeobo!

Kyung Wan lantas meminta Tae Joon mengawasi Se Jin, bikin Yoo Kyung tambah keki.

Lalu mereka mendengar suara tawa dari dapur.


Mereka bergegas ke dapur dan kaget melihat Na Yeon sedang makan malam bersama Hwi Kyung dan Young Sook.

Na Yeon berdiri dan menyapa mereka dengan ramah tapi mereka memandangi Na Yeon penuh rasa benci.


Bersambung.....

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...