• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

The Promise Ep 88 Part 1

Sebelumnya...


Tae Joon berterima kasih, karena Na Yeon sudah bertahan hidup.

Se Jin yang mendengar itu, syok.


Na Yeon lalu beranjak pergi.

Se Jin yang syok, lantas berlari ke mobilnya.

Se Jin : Lee Na Yeon, itu benar-benar kau? Kau benar-benar masih hidup?


Young Sook sudah terlelap, ditemani Na Yeon.

Na Yeon lalu bicara dalam hatinya, bahwa ia bersyukur Se Jin bukan putri kandung ayahnya.

Na Yeon : Aku bisa membalas sedikit cinta, untuk cinta yang telah kau berikan padaku. Aku akan membayarmu, sedikit, mulai sekarang.

*Bener kata Eun Bong dan Tae Joon, bahwa Na Yeon sudah jatuh cinta pada Hwi Kyung. Tapi Na Yeon gak bisa membalas cinta Hwi Kyung karena mengira Se Jin adalah putri ayahnya. Sy lega, beban Na Yeon sedikit berkurang setelah mengetahui kalau Se Jin bukan putri ayahnya.


Kyung Wan membawa Yoo Kyung ke rumah abu Do Hee. Yoo Kyung tampak kesal dibawa kesana, tapi ia tidak bisa menolak.

Kyung Wan : Kau mau sendiri?

Yoo Kyung : Tetap disisiku. Dengan begitu, aku bisa mengatakan semuanya.


Yoo Kyung kemudian berlutut dan meletakkan bunga yang dibawanya di lantai. Ia berkata, jika saja mereka tidak pernah bertemu, hal-hal mengerikan tidak akan terjadi.

Yoo Kyung lalu meminta maaf. Ia mengaku, permintaan maafnya tulus.


Tanpa mereka sadari, Na Yeon muncul di belakang mereka dan menatap tajam Yoo Kyung.


Na Yeon lalu mengirimkan rekaman video saat Young Sook dan Yoo Kyung bertengkar ke ponselnya Kyung Wan. Setelah mengirimkan itu, Na Yeon beranjak pergi.


Sayangnya, ponsel Kyung Wan ketinggalan di meja kerjanya.

Se Jin yang main2 ke ruangan ayahnya, melihat ponsel ayahnya.

Ia pun terkejut melihat rekaman video itu dan buru-buru menghapusnya.


Se Jin pergi ke Sungai Han. Ia mematikan, lalu membuang ponsel ayahnya ke sungai *Omo, bener2 sakit jiwa ni cewek.

Se Jin lalu bertanya, siapa yang berani mengirimkan video itu pada ayahnya.

Tak lama kemudian, ia sadar itu kerjaan Na Yeon.


Lalu ia teringat saat mendengar Tae Joon mengucapkan terima kasih ke Na Yeon, karena Na Yeon masih hidup.

Se Jin marah, Kang Tae Joon. Beraninya kau kerja sama dengan Na Yeon dan melakukan ini padaku! Kenapa kau melakukan ini, kenapa!


Na Yeon sendiri sedang di jalan, mengendarai mobilnya.


Yoo Kyung menemui Dir. Choi di restoran.

Yoo Kyung : Aku mengatakan ini bukan untuk membela Hwi Kyung tapi Hwi Kyung bukan tipe orang yang akan menerima suap. Dia sangat sensitif, jadi dia mungkin membuat kesalahan.

Dir. Choi : Seorang pengusaha harus bersikap dingin bahkan kalau perlu, kejam. Mengetahui kapan harus memotong orang sangat penting. Itu sebabnya aku mengatakan ini. Jika Pimpinan Jang tidak akan menjalankan perusahaan, kenapa tidak kau saja yang menggantikannya?

Yoo Kyung : Aku?


Dir. Choi : Mungkin saja jika pemegang saham besar menyetujui. Dengan bagianmu dan bagian putrimu, jika beberapa pemegang saham besar membantu, itu pasti mungkin. Kau tidak memiliki catatan kejahatan apapun dan terus terang, kau adalah pewaris mantan pimpinan. Kami tidak bisa menjalankan wasiat pimpinan.

Yoo Kyung pun tertarik dengan tawaran Dir. Choi.


Se Jin menerobos masuk saat Tae Joon sedang bicara dengan staf nya. Tae Joon pun langsung menyudahi pembicaraan mereka dan menyuruh staf nya menghubungi pihak China. Staf Tae Joon mengerti dan bergegas pergi. Se Jin nampak marah.

Tae Joon : Kau akan segera kembali bekerja. Kau harus lebih bijaksana.


Se Jin lantas membuang dokumen2 Tae Joon di meja.

Tae Joon sontak kaget, apa yang kau lakukan?


Se Jin lalu mencengkram Tae Joon.

Se Jin : Lihat siapa yang bicara. Apa yang kau lakukan padaku!

Tae Joon : A.... apa maksudmu?

Se Jin : Bagaimana ini bisa terjadi? Bagaimana Baek Do Hee bisa menjadi Lee Na Yeon!

Tae Joon : Apa maksudmu?

Se Jin : Katakan padaku, sejak kapan. Katakan!

Tae Joon : Kapan kau tahu?

Se Jin : Apa itu penting kapan aku tahu? Katakan padaku, sejak kapan!

Tae Joon : Mereka saling kenal sebelum kita menikah.


Se Jin : Apa kalian merencanakan ini bersama? Kau merencanakan ini dengannya, lalu masuk ke dalam keluargaku untuk menghancurkan aku dan keluargaku.... dan kembali bersama!

Tae Joon mulai kesal, berhenti bersikap irasional.

Se Jin : Apakah kau seingin itu hidup dengan Lee Na Yeon?

Tae Joon : Sudah cukup!

Se Jin : Kalau dipikir-pikir, kau tidak pernah sekali pun melupakan Na Yeon. Tubuhmu bersamaku, tapi hatimu ada padanya. Aku hidup hanya dengan kulitmu. Apakah kau pernah mencintaiku, sekali saja?


Se Jin lantas meminta Tae Joon menghentikan Na Yeon. Se Jin bilang, Na Yeon tahu ia bukan anak Kyung Wan.

Se Jin kemudian mengancam Tae Joon.

Se Jin : Kau bilang melihat ibuku dalam diriku, kan? Tidak, aku bahkan bisa lebih buruk. Aku bisa lebih kejam dari ibuku, jadi hentikan dia! Jika kau ingin melindungi Na Yeon, lakukan apapun untuk menghentikannya!

Tae Joon terkejut mendengar ancaman Na Yeon.

*Bener2 sakit jiwa dia... Kyung Wan itu siapa? Ayah kandung Na Yeon. Dulu ibunya ngerebut ayah Na Yeon dari ibu Na Yeon. Sekarang dia ngerebut kedua prianya Na Yeon.


Di toko, Pak Heo melihat lagi undangan pernikahan Se Gwang dan Geum Bong dan ia tersenyum.

Mal Sook yang juga ada disana, tersenyum menatap Pak Heo.

Pak Heo bilang, kedua anak itu memilih tanggal yang baik untuk menikah.

Man Jung mencemaskan tokonya.

Mal Sook : Kau akan bertahan bagaimana pun caranya. Lagian, kau tidak merasa terhina? Kembalikan semuanya padanya dan lakukan sesuatu sendiri.

Pak Heo : Kau memang benar, tetapi pelanggan wanita kami telah membanjiri kami dengan ucapan terima kasih untuk suara lembutku.


Kesal, Mal Sook pun merobek2 undangan itu.

Mal Sook : Lupakan! Aku berusaha bersikap baik karena putriku yang berharga mengatakan itu yang dia inginkan, tapi aku benar selama ini. Pernikahannya batal.

Pak Heo : Mal Sook, jangan begitu.  Hanya saja tokonya mulai berjalan dengan baik. Sayang sekali, itu saja.

Mal Sook : Poong Dal Oppa, bagaimana kau bisa mengatakan itu!

Mal Sook pun beranjak pergi dengan wajah kesal.

Pak Heo mengejar Mal Sook, tapi Man Jung melarang Pak Heo mengejarnya.


Tiba2, ponsel Pak Heo berdering. Telepon dari seseorang yang tertarik membeli peralatan medis dari mereka.

Pak Heo : Anda bisa datang ke toko dan melihat-lihat. Iya. Iya. Aku akan menjelaskan semuanya dan menunjukkan kepada Anda apa yang harus dilakukan. Baik. Terima kasih.


Mendengar itu, Man Jung langsung berdiri.

Man Jung : Apa itu tadi? Apakah itu pembeli lain?

Pak Heo mengangguk.

Man Jung : Bagaimana aku bisa melepaskan toko ini?

Pak Heo : Mungkin ada jalannya. Kita bisa mengadakan pernikahan rahasia. Bintang top selalu melakukannya. Se Gwang dan Geum Bong dapat memiliki pernikahan rahasia.

Man Jung : Apa yang kau bicarakan? Kau tidak masuk akal.

Pak Heo : Selama mertua Tae Joon tidak tahu. Mereka dapat bertindak seolah-olah mereka putus, tetapi menikah secara rahasia. Mereka tidak mungkin menyelidiki. Melempar dua burung dengan satu batu.

Man Jung : Apakah itu akan berhasil?

Pak Heo : Aku sangat pintar. Ini sempurna.


Di restoran, Joong Dae dan Eun Bong membuat perayaan untuk Se Gwang dan Geum Bong yang sebentar lagi akan menikah.

Geum Bong : Eonni, gomawo. Aku pikir kau akan marah karena kulangkahi.

Eun Bong : Memangnya kapan kau tidak pernah melangkahiku?

Mereka lalu bersulang.

Tak lama, Mal Sook datang dan ia terdiam melihat kebahagiaan putrinya dengan Se Gwang.


Na Yeon dan Young Sook 'berkencan' di taman. Young Sook lantas mengajak Na Yeon duduk. Ia bilang, kakinya sakit.

Mereka pun duduk.

Lalu Young Sook bilang, ingin minum kopi.

Na Yeon mengajak Young Sook beli kopi sama2.

Tapi Young Sook menolak. Young Sook bilang kakinya sakit dan menyuruh Na Yeon membelinya sendiri.

Na Yeon : Tempatnya dekat, jadi ayo beli sama-sama.

Young Sook : Kakiku benar-benar sakit. Aku akan baik-baik saja, jadi kau boleh pergi. Aku tidak akan pindah seinci pun dan lihat? Aku juga punya ponsel.

Na Yeon : Tapi.... baiklah tapi jangan pergi tanpa ponselmu. Jangan pergi kemana-mana.

Young Sook : Aku bilang iya.

Na Yeon : Aku akan segera kembali dan jangan pergi kemana-mana.

Young Sook : Aku bilang iya.

Na Yeon pun beranjak pergi.


Young Sook yang ditinggal sendirian, meletakkan ponselnya di sebelahnya. Lalu ia melihat anak2 sekolah menengah sedang bermain di depannya. Penyakit Young Sook pun kambuh.

Young Sook : Dimana pikiranku? Hwi Kyung harusnya sudah pulang dari sekolah. Apa yang kulakukan disini?

Young Sook pun langsung pergi, tanpa membawa ponsel dan tasnya.


Tak lama setelah Young Sook pergi, Na Yeon kembali dan terkejut melihat Young Sook menghilang. Na Yeon lantas mencampakkan kopi yang baru saja dibelinya dan mengambil ponsel Young Sook.

Sementara itu, Hwi Kyung di kantor, dapat telepon tentang ibunya.


Na Yeon langsung berlari menyusuri taman, mencari Young Sook. Ia bahkan sampai terjatuh, membuat lututnya luka.


Na Yeon lantas kembali ke rumah dan menanyakan Young Sook pada Ajumma Lee.

Na Yeon : Kau bilang dia sudah pulang.

Ajumma Lee : Dia di dapur.


Young Sook sendiri lagi makan buah bersama Hwi Kyung.

Young Sook : Kau mengebom tes matematikamu?


Na Yeon lalu datang dan lega melihat Young Sook baik2 saja.

Young Sook : Yoon Ae-ya, kau darimana saja? Ayo duduk bersama kami dan makan.

Na Yeon tidak menjawab dan nyaris jatuh. Melihat itu, Hwi Kyung langsung berdiri dan memegangi Na Yeon.


Na Yeon dan Hwi Kyung lalu naik ke atas. Na Yeon menangis.

Hwi Kyung : Kau takut?

Na Yeon : Setidaknya kau harusnya menghubungiku! Kau tahu bagaimana aku mencarinya? Kau tahu seberapa takutnya aku? Aku benar-benar berpikir dia hilang!

Hwi Kyung : Aku tidak tahu. Ajumma menghubungiku dan bilang ibu mencariku jadi aku langsung pulang. Ingatan ibuku berhenti di 20 tahun lalu.

Na Yeon : Maaf. Itu bukan kesalahanmu. Aku hanya takut. Aku terlalu sensitif.


Hwi Kyung lalu melihat lutut Na Yeon yang terluka. Na Yeon mau turun, tapi dihentikan Hwi Kyung.


Hwi Kyung mengobati luka Na Yeon.

Na Yeon menatap Hwi Kyung dan bicara dalam hatinya.

Na Yeon : Kenapa kau sangat lembut, padahal kau lagi marah.


Hwi Kyung selesai mengobati Na Yeon.

Na Yeon minta maaf.

Hwi Kyung pun meminta Na Yeon membuat segalanya menjadi nyaman.

Na Yeon : Aku berjanji menjaga ibumu tapi aku membuat kesalahan.

Hwi Kyung : Kau bukan suster ibuku. Kau bisa tinggal disini sepanjang yang kau inginkan. Jangan pedulikan aku dan aku tidak akan mempedulikanmu.

Na Yeon : Aku ingin tinggal bersama ibu.

Hwi Kyung diam saja dan masuk ke kamarnya.


Yoo Kyung pulang ke rumah dan menitipkan kue favorit Se Jin ke Na Yeon.

Na Yeon : Kau terlihat senang?

Yoo Kyung : Masalah yang mengganggu kami sudah diselesaikan dengan baik. Tolong siapkan makan malam yang menyenangkan. Suamiku akan makan di rumah malam ini. Siapkan anggur juga. Aku ingin minum dengannya. Kesalahpahaman yang menjengkelkan akhirnya teratasi.


Yoo Kyung masuk ke kamarnya dan langsung sewot melihat Young Sook duduk di meja riasnya, apalagi saat melihat Young Sook memakai anting itu.

Young Sook : Yoon Ae memiliki anting-anting yang sama. Apa kalian membelinya tanpa aku?

Yoo Kyung : Hentikan omong kosong dan lepaskan sekarang.

Young Sook : Kalian sangat jahat. Bagaimana kau bisa meninggalkanku dan membagikan ini?

Yoo Kyung : Kubilang lepaskan!

Yoo Kyung lalu melepas paksa anting itu.


Hwi Kyung yang baru keluar dari kamar, bertemu Se Jin yang baru pulang.

Hwi Kyung : Kenapa kau terlihat sangat lemah?

Se Jin : Hidup tidak selalu berjalan sesuai keinginanmu. Lihat dirimu. Kau mendapat saham kakek tapi tidak mudah bagimu menjadi pimpinan.

Hwi Kyung : Itu bukan posisi yang mudah.

Se Jin : Kau tahu, aku tidak percaya apa yang mereka katakan tentang piala emas.

Hwi Kyung : Istirahatlah.

Se Jin : Aku kira kita benar-benar terkait. Kau dan aku sama-sama menyedihkan. Kita keluarga bodoh yang dikhianati oleh orang-orang yang kitapercayai.

Se Jin lalu masuk ke kamarnya. Hwi Kyung terdiam.

Bersambung ke part 2....

The Promise Ep 87 Part 2

Sebelumnya...


Joong Dae lagi ikut kencan buta.

"Kau tahu apa yang terbaik untuk wanita, kan?"

"Aku terserah saja padamu." jawab Joong Dae.


Joong Dae lalu melirik Eun Bong yang duduk di belakangnya. Eun Bong duduk sambil pura-pura baca buku.


"Ibumu memiliki gedung tempat dimana aku tinggal." ucap wanita itu.

"Benarkah? Kau tinggal di gedung ibuku?"

"Iya. Kudengar dia memiliki beberapa bangunan lagi seperti itu."

"Dia tertarik pada real estat sejak dia masih muda." jawab Joong Dae.

"Ibu yang luar biasa. Lalu apakah mereka semua atas namamu?"

"Tidak, aku tidak suka hal-hal rumit seperti itu."

"Tapi jika kau menikah dan memiliki anak, kau harus membuatnya berjanji mewariskan gedung-gedung itu padamu."


Sontak Joong Dae kaget mendengarnya.

"Bukankah keinginan setiap pria untuk membuat wanitanya nyaman dan memberinya kehidupan mewah?"

"Apakah membalik nama gedung2 itu menjadi namaku, artinya aku bersikap baik pada wanitaku?"

"Ayolah, jangan naif."


Kesal mendengar itu, Eun Bong langsung menghampiri mereka dan mengajak Joong Dae pergi.

"Apa ini?" tanya wanita itu.

"Aku kakak perempuannya dan kami sedang memperebutkan harta ibu kami. Aku sedekat ini untuk menang. Jadi, dalam beberapa hari, semua bangunan ibuku akan menjadi milikku. Apa kau mengerti?" ucap Eun Bong.

Wanita itu kesal, kemudian pergi.


Dan sekarang, Eun Bong dan Joong Dae makan iga sambil minum soju di restoran Sung Joo.

Joong Dae : Aku tidak berpikir, aku bisa melupakan cinta pertamaku. Sebenarnya, Bu Yang mirip dengan cinta pertamaku. Mata, hidung dan bibirnya. Bahkan suaranya. Aku merindukan Bu Yang.


Lalu tiba2, Mal Sook datang. Ia mengomeli Joong Dae yang minum banyak di siang bolong.

Tak hanya Mal Sook, Eun Bong, Se Gwang, Pak Heo dan Man Jung juga disana.

Joong Dae dan Eun Bong sontak kaget dan heran melihat semuanya berkumpul disana.

Mal Sook : Adikmu dan calon suaminya mengundang kita semua ke sini. Katanya mereka mau bicara sesuatu.

Geum Bong mulai bicara, tapi ia malu2 mengatakannya. Akhirnya, Se Gwang lah yang memberitahu mereka bahwa ia dan Geum Bong sudah menetapkan tanggal pernikahan.


Pak Heo dan Man Jung kembali ke toko. Man Jung ngomel2 gegara Se Gwang dan Geum Bong yang akan menikah sebentar lagi.

Sementara Pak Heo senyum2 membaca undangan pernikahan Se Gwang dan Geum Bong.

Man Jung : Penyihir kejam itu akan mengambil toko ini. Kita harus bagaimana?

Pak Heo : Tapi apa kau tahu? Putra kita tampan sekali.

Man Jung : Bagaimana bisa kau selega itu!


Yoo Kyung menyusul Se Jin ke bar. Melihat Se Jin minum2, Yoo Kyung sewot.

Se Jin : Seperti apa dia?

Yoo Kyung : Apa yang kau bicarakan?

Se Jin : Ayah kandungku, seperti apa dia?

Malas membicarakan ayah kandung Se Jin, Yoo Kyung menuduh Se Jin sudah mabuk dan mengajaknya pulang sebelum ia bertambah mabuk.

Se Jin : Seperti apa dia sampai kau merahasiakannya dariku? Apa dia pria jahat? Dia seorang kriminal? Atau dia pria yang sudah menikah? Katakan.

Yoo Kyung : Baik, akan kukatakan jadi dengar baik-baik. Kau hanya punya satu ayah. Jang Kyung Wan. Dia satu-satunya ayahmu.

Se Jin : Aku mengerti kau ingin aku mempercayai itu, jadi katakan. Aku akan mengerti, jadi katakan padaku.

Yoo Kyung : Dia sudah meninggal, jadi bangunlah.

Se Jin : Ini memalukan. Aku ingin tahu pria seperti apa dia.

Yoo Kyung : Sudah cukup. Sekarang, bangun!


Se Jin : Aku sangat iri pada Na Yeon yang sudah meninggal. Dia lahir sebagai putri dari pria sempurna dan hangat seperti ayah. Bahkan Tae Joon tidak bisa lepas

darinya, meskipun dia telah tiada.

Se Jin lantas emosi.

Se Jin : Dia pikir dia siapa!

Yoo Kyung : Se Jin!

Se Jin : Tapi untunglah dia sudah meninggal. Aku iri pada orang yang sudah meninggal. Jika dia masih hidup, aku mungkin akan melakukan sesuatu yang buruk.

Yoo Kyung terhenyak mendengar kata2 Se Jin.


Hwi Kyung dan Kyung Wan tiba di rumah. Ajumma Lee langsung keluar. Hwi Kyung menanyakan ibunya.

Ajumma Lee : Dia baru saja pulang dari rumah sakit dan sedang istirahat di kamarnya.

Hwi Kyung terkejut, rumah sakit?

Kyung Wan lantas menyuruh Hwi Kyung melihat Young Sook.


Hwi Kyung ke kamar ibunya dan mendapati Na Yeon sedang menyisir rambut ibunya.

Hwi Kyung tanya, ada apa dengan ibunya, saat melihat kening ibunya sedikit diperban.

Na Yeon menjelaskan, bahwa Young Sook jatuh, hingga kepalanya terluka dan menerima beberapa jahitan.


Hwi Kyung lantas duduk di depan ibunya.

Hwi Kyung : Eomma, kau baik-baik saja?

Tapi Young Sook tidak mengenali Hwi Kyung.

Young Sook memanggil Na Yeon 'Yoon Ae' dan menanyakan ke Na Yeon, siapa Hwi Kyung.

Hwi Kyung terkejut.

Na Yeon : Penyakitnya bertambah parah karena kecelakaan itu.

Hwi Kyung : Eomma, ini aku. Hwi Kyung putramu.

Young Sook : Kau benar-benar tampan. Putraku juga tampan.


Hwi Kyung yang syok, kembali ke kamarnya. Na Yeon menyusul Hwi Kyung ke kamar. Hwi Kyung minta penjelasan apa yang terjadi.

Na Yeon : Ibu...

Hwi Kyung : Bukan ibu, tapi kau!

Na Yeon : Aku mendengar ibu terluka, jadi aku kembali. Aku berjanji akan melindunginya. Aku ingin menjaga janji itu.

Hwi Kyung : Hanya itu?

Na Yeon : Tidak, ada alasan lain juga tapi aku tidak bisa memberitahunya sekarang. Akan kukatakan ketika waktunya tepat.


Hwi Kyung : Aku merindukan Do Hee sebelum kebakaran. Jujur saja, Do Hee yang dulu penuh semangat dan membuatku nyaman. Tapi kau, melelahkan. Kau memuakkan. Kau menyembunyikan banyak rahasia... kau membuatku gugup. Jujur, aku tidak bisa menanganimu. Ini tidak nyaman. Dengan Tae Joon juga, jadi pergi lah.

Na Yeon : Segitu sulitkah melihatku?

Hwi Kyung : Sangat sulit.

Na Yeon : Tapi tolong, bertahan sedikit lagi. Ini tidak akan lama.

Hwi Kyung : Apa yang kau kejar? Apa yang kau inginkan dariku? Kenapa kau terus mengujiku?

Na Yeon : Aku.... ingin berusaha sedikit lebih keras. Mungkin ada sesuatu yang bisa kulakukan untukmu.

Hwi Kyung : Tidak ada. Tidak ada yang bisa kau lakukan untukku. Aku tidak ingin apapun. Menghilang lah dari pandanganku. Cuma itu yang bisa kau lakukan untuk membantuku.


Young Sook menerobos masuk dan melarang Na Yeon pergi.

Na Yeon pun meyakinkan Young Sook kalau ia tak akan kemana-mana.

Young Sook lega mendengarnya. Setelah itu, ia beranjak keluar.


Na Yeon : Jika kau mau, aku bisa pergi tapi ibumu harus berada di tempat yang tidak asing baginya, bersama orang-orang yang disukainya. Jadi biarkan aku disini, setidaknya untuk sementara waktu. Aku minta maaf.

Na Yeon beranjak keluar.


Malam pun tiba. Kyung Wan duduk sendirian di ruangannya, dengan sedikit cahaya. Di mejanya, ada dua botol soju. Yoo Kyung kemudian datang disaat dia sedang minum2. Kyung Wan tidak peduli dan terus minum, tapi Yoo Kyung mengambil gelasnya.

Yoo Kyung : Kenapa kau seperti ini? Kau punya rumah. Apa kau sangat membenci rumah kita? Kau sangat membenciku?

Kyung Wan : Ini karena aku benci diriku sendiri.


Untuk melunakkan hati Kyung Wan, Yoo Kyung pun berlutut dan mengakui kesalahannya.

Yoo Kyung : Apa yang terjadi pada Na Yeon... adalah salahku. Aku tidak tahu, tapi aku masih mengaku salah. Maafkan aku. Aku menyesal, jadi tolong lupakan semuanya dan pikirkan Se Jin. Ini juga sulit baginya melihatmu bersikap seperti ini.

Kyung Wan : Bangunlah.

Yoo Kyung menangis.

Yoo Kyung : Aku tidak akan berdiri sampai kau memaafkanku.

Yoo Kyung lantas mengajak Kyung Wan hidup seperti dulu lagi demi Se Jin. Yoo Kyung bilang, keluarga mereka tidak boleh hancur karena Na Yeon.

Yoo Kyung : Jadi kumohon, pulanglah. Demi Se Jin.


Kyung Wan lantas berdiri. Ia membantu Yoo Kyung berdiri.

Yoo Kyung memeluk Kyung Wan.

Hati Kyung Wan luluh. Ia membalas pelukan Yoo Kyung.


Tae Joon buru2 masuk ke rumah. Bersamaan dengan itu, Na Yeon turun. Tae Joon lantas menatap tajam Na Yeon dan mengajak Na Yeon bicara tapi Na Yeon menolak. Na Yeon bilang, tidak ada yang perlu dibicarakan.

Tae Joon kemudian menarik Na Yeon keluar.


Bersamaan dengan itu, Se Jin tiba di rumah.


Tae Joon dan Na Yeon bicara di halaman.

Tae Joon  marah.

Tae Joon : Kau berencana kembali ke rumah ini? Kau tidak peduli dengan Paman Hwi Kyung?

Na Yeon : Sejak kapan kau peduli pada Hwi Kyung? Urus urusanmu sendiri dan aku mengurus urusanku.

Tae Joon : Aku akan pergi dengan tangan kosong dan kembali seperti aku 5 tahun yang lalu.

Na Yeon : Kau pikir itu mungkin? Jangan menjamin apapun. Hidup tidak selamanya berjalan sesuai keinginanmu. Kau harusnya tahu, bagaimana aku berjuang bertahan hidup disaat kau pikir aku sudah tidak ada.

Na Yeon beranjak pergi.


Bersamaan dengan itu, Se Jin masuk dan melihat mereka berdua.


Tae Joon lantas menghentikan langkah Na Yeon.

Tae Joon : Terima kasih karena telah hidup, Na Yeon-ah.


Se Jin pun terkejut mendengar Tae Joon memanggil 'Do Hee' dengan nama Na Yeon.


Bersambung....