• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

The Promise Ep 99 part 1

Sebelumnya....


Tae Joon akhirnya dibebaskan kejaksaan,lantaran mereka sudah menemukan siapa pelaku penggelapan sebenarnya. Dan karena tidak ada risiko melarikan diri atau pengrusakan barang bukti, maka Tae Joon bisa menjalani persidangan tanpa ditahan.

Hujan deras turun.

Na Yeon datang, dengan payung hitamnya. Tae Joon menatap Na Yeon. Na Yeon menguncupkan payungnya, lalu mendekati Tae Joon.

Na Yeon : Kau tampak lusuh. Selamat atas pembebasanmu.

Tae Joon : Terima kasih.

Na Yeon : Aku tidak melakukan apa pun jadi jangan berterima kasih kepadaku. Se Jin adalah satu-satunya orang yang mengeluarkanmu. Jadi temui dia.


Na Yeon lantas beranjak masuk ke dalam dan Se Jin datang.

Se Jin : Tae Joon-ssi, aku sangat merindukanmu. Kau terlihat lusuh.

Se Jin mau menyentuh wajah Tae Joon, tapi Tae Joon langsung menjauhkan wajahnya.

Se Jin kecewa tapi ia berusaha memaklumi.

Tae Joon : Apa kau dan ibumu baik-baik saja?

Se Jin : Kami adalah keluarga. Kami akan mengatasi rintangan ini. Jangan khawatir. Seorang pensiunan hakim kepala mendampinginya.  Dia akan segera keluar. Ayo pergi.

Se Jin menggandeng Tae Joon, tapi Tae Joon langsung melepaskan gandengan Se Jin dan beranjak pergi.

Se Jin mengejar Tae Joon.


Na Yeon menemui Yoo Kyung. Yoo Kyung tanya, apa Na Yeon datang untuk mengecek keadaannya.

Na Yeon : Sekalian. Kau terlihat lebih baik dari yang kuduga.

Yoo Kyung : Lantas apa kau kecewa?

Na Yeon : Sedikit. Aku pikir mungkin kau akan bertobat. Aku punya sedikit harapan.

Yoo Kyung : Bertobat?

Yoo Kyung tersenyum sinis, Lee Na Yeon, jangan terlalu sombong. Aku akan segera bebas.


Na Yeon : Tentu saja.  Jangan terlalu khawatir.

Yoo Kyung : Apakah ayah kandung Se Jin dan masalah Tae Joon, itu ulahmu?

Na Yeon : Yang asli adalah oleh Park Yoo Kyung. Ayah kandung Se Jin. Rahasia Se Jin. Kesepakatan dengan Tae Joon. Kau mengatur semua itu.

Yoo Kyung : Tepat sekali. Tertawalah sepuasmu. Aku ingin tahu apa kau bisa tertawa sebanyak itu setelah aku keluar.


Yoo Kyung lantas berdiri.

Na Yeon : Lee Yoon Ae....

Yoo Kyung yang tadinya mau masuk, langsung menghentikan langkahnya begitu Na Yeon menyebut nama Yoon Ae.

Na Yeon : ... apa yang terjadi sebelum dia kecelakaan?

Yoo Kyung : Tanyakan pada orang yang menabraknya dengan mobilnya.

Na Yeon : Kau ada di sana saat itu terjadi. Itu sebabnya anting-antingmu ada di sana, dan ibuku mencengkeram anting-anting itu bahkan ketika dia sekarat ... untuk membuktikan kesalahanmu.

Yoo Kyung : Kisahmu cukup lucu.

Na Yeon : Dia tahu tentang ayah kandung Se Jin hari itu dan bertemu denganmu. Tapi kau membawa ibuku ke lokasi kecelakaan karena dia tahu tentang Se Jin. Apa yang kau lakukan setelah itu?

Yoo Kyung : Kau benar-benar ingin tahu?


Na Yeon mulai marah, katakan padaku.

Yoo Kyung : Kau akan menyesalinya. Apakah kau yakin?

Na Yeon : Katakan padaku.

Yoo Kyung : Aku menjalani hidup yang sangat bahagia tetapi ibumu muncul di kehidupanku. Dia bahkan memiliki ... tes DNA untuk suamiku dan Se Jin dan mengancamku. Dia berkata jika aku tidak membayarnya, dia akan mengatakan yang sebenarnya tentang Se Jin dan merusak keluargaku.

Na Yeon, apa?

Yoo Kyung : Tapi harganya terlalu tinggi. Aku tidak mampu membayarnya. Kau tahu apa yang kulakukan selanjutnya?

Flashback.....


Yoo Kyung berlutut pada Yoon Ae, memohon agar Yoon Ae tidak memberitahu rahasia Se Jin pada Kyung Wan.

Yoon Ae menangis kesal mendengarnya.

Flashback end...


Yoo Kyung : Aku berlutut di tanah dalam hujan lebat ... dan memohon padanya, untuk tidak merusak keluargaku. Ibumu tidak mau mendengarkan. Dia bilang dia akan memberi tahu suamiku dan menghancurkan keluargaku dan pergi. Aku meraihnya dan memohon. Saat itulah dia mengambil anting-antingku.  Lalu dia memunggungiku ... dan pergi. Dia berjalan sendirian di tengah hujan. Itu semua yang aku tahu.

Na Yeon : Ibuku meminta uang? Apakah kau pikir aku akan percaya!

Yoo Kyung : Itu masalahmu.

Na Yeon : Park Yoo Kyung, kau menambah daftar kejahatanmu. Kau menginjak dan menghina ibuku lagi.

Yoon Ae : Kau benar-benar tidak tahu. Ibumu selalu terobsesi dengan uang.

Na Yeon : Terima kasih banyak. Itu yang aku inginkan. Kau terus menghasutku, jadi aku bisa memainkan senjata terakhirku. Tadinya aku berpikir akan menghentikan balas dendamku jika kau mengakui kesalahanmu dan bertobat.


Yoo Kyung :  Ancamanmu tidak mempan padaku. Jangan macam-macam denganku dan tunggu lah.

Na Yeon : Aku menantikannya. Cepatlah keluar. Aku memiliki hadiah yang bagus untukmu.

Na Yeon beranjak pergi. Yoo Kyung mulai takut.


Na Yeon langsung pergi menemui Sung Joo di restoran.

Geum Bong dan Se Gwang memperhatikan mereka dari jauh.

Na Yeon : Saham Baekdo telah mencapai titik terendah sepanjang masa, jadi Park Yoo Kyung tidak akan bisa menjual sahamnya untuk membayar pinjaman. Aku yakin. Dia akan mengalami kerugian besar jika dia menjual sahamnya yang dia beli dengan harga tinggi sekarang. Dia tidak akan bisa menjual dengan mudah. Kemudian dia akan kehilangan rumah dan saham yang dijamin.

Na Yeon lalu meminta Sung Joo menyiapkan semuanya.


Sung Joo memegang tangan Na Yeon dan mengaku, bahwa ia hanya mencemaskan Na Yeon.

Na Yeon : Dia yang menyia-nyiakan kesempatan terakhirnya. Dia menghina mendiang ibuku dan menyalahkannya. Dia tidak tahu bagaimana harus bertobat.

Sung Joo : Akankah Hwi Kyung baik-baik saja? Dia masih saudara perempuannya.

Na Yeon : Aku tidak akan memikirkannya. Aku akan menutup mata untuk saat ini.


Kyung Wan kembali menggelar rapat. Kyung Wan memutuskan memecat Yoo Kyung sebagai pimpinan Baekdo.

Mendengar itu, Dir. Choi langsung cemberut.


Kyung Wan : Karena itu, Park Hwi Kyung adalah pimpinan terpilih. Memang benar Baekdo dalam bahaya. Dalam keadaan seperti ini, kita tidak bisa membiarkan posisi pimpinan kosong terlalu lama....

Dir. Choi menatap tajam Kyung Wan sedang direktur yg duduk di sebelah Dir. Choi, menatap kesal Hwi Kyung.

Kyung Wan : Aku meminta dewan direksi meng umumkan pimpinan berikutnya.


Dir. Choi langsung berbisik pada direktur di sebelahnya.


Hwi Kyung dan Kyung Wan bicara empat mata seusai rapat. Kyung Wan minta Hwi Kyung siap, karena waktu mereka tidak banyak.

Hwi Kyung : Kenapa terburu-buru? Yoo Kyung belum bebas.

Kyung Wan : Begitu dia keluar, dia akan melakukan apa pun untuk menjatuhkanmu lagi Lebih baik baginya jika kita terburu-buru.

Hwi Kyung : Apa kau akan meninggalkannya?

Kyung Wan : Kau tahu Se Jin bukan putriku, kan?

Hwi Kyung : Iya, aku tahu belum lama ini.

Kyung Wan : Kenapa kau tidak memberitahuku? Jika kau memberitahuku, kita bisa menghentikannya dan kau bisa bersama Na Yeon.

Hwi Kyung : Ironi sekali, aku mengekspos rahasia keponakanku dan melukainya ... dan memisahkan kakakku dari suaminya hanya demi bersama Na Yeon. Kita adalah keluarga. Aku kira kau tidak bisa menghindarinya. Kau harus menangani masalah ini dengan kakakku. Aku tidak menyuruhmu memaafkannya.

Kyung Wan diam saja.


Se Jin masuk ke kamarnya dan mendapati Tae Joon sedang beres-beres pakaian. Se Jin mengambil jas Tae Joon dan tanya apa yang sedang Tae Joon lakukan.

Tae Joon : Aku sudah bilang. Ibumu dan aku telah melewati jembatan dan membuat kami tidak bisa kembali.

Tae Joon mengambil kembali jasnya di tangan Se Jin.

Se Jin : Bagaimana denganku? Aku mengkhianatinya untuk menyelamatkanmu. Aku membalikkan punggungku untuk menyelamatkanmu.

Tae Joon : Itu pilihanmu.

Se Jin : Tae Joon-ah.

Tae Joon : Aku sudah bilang. Tidak peduli apa yang kau lakukan untukku, aku tidak akan kembali padamu. Sambut ibumu saat dia bebas. Aku tidak ingin menghancurkan hubungan ibu dan anak.


Se Jin pun memulai dramanya. Ia menuduh Tae Joon akan kembali pada Na Yeon.

Tae Joon menjelaskan, bahwa kepergiannya tidak ada sangkut pautnya dengan Na Yeon, tapi Se Jin yang kadung cemburu, tidak percaya. Se Jin lalu tanya, apa Na Yeon bilang akan menunggu Tae Joon.

Tae Joon yang sudah lelah menghadapi drama Se Jin, malas menjawab dan menuju ke pintu. Tapi Se Jin mengambil kopernya. Tae Joon merebut kembali kopernya dan berjalan keluar.


Se Jin mengejar Tae Joon. Ia lalu memeluk Tae Joon dari belakang dan meminta Tae Joon tidak pergi.

Tae Joon melepaskan pelukan Se Jin dan menggenggam tangan Se Jin. Tae Joon bilang, itu yang terbaik untuk mereka. Se Jin tetap tak rela. Ia bilang, mereka sudah mengorbankan banyak hal untuk bisa bersama. Tae Joon tidak peduli dan tetap pergi.


Se Jin langsung terduduk dan menangis.


Hwi Kyung yang baru pulang, bertemu Tae Joon di depan tangga.

Melihat Tae Joon membawa koper, Hwi Kyung marah dan berusaha mencegah kepergiannya.

Tae Joon menatap tajam Hwi Kyung dan mengatakan, itu masalahnya dengan Se Jin.


Tae Joon pergi. Hwi Kyung mengejar Tae Joon.

Hwi Kyung : Kenapa kau begitu tidak bertanggung jawab? Apa yang salah denganmu? Bagaimana dengan Se Jin? Apa yang akan kau lakukan padanya?

Tae Joon : Kau tahu kan bagaimana ibunya memperlakukanku? Sejak awal, dia memperlakukanku sebagai penjahat yang mencuri gadis berharganya. Aku hanya ingin diperlakukan sebagai manusia.

Hwi Kyung : Cari cara lain selain meninggalkan Se Jin!

Tae Joon : Aku tidak akan meninggalkan Se Jin! Aku pergi karena aku ingin hidup!


Hwi Kyung lantas mencengkram Tae Joon.

Hwi Kyung : Pengecut. Kau menyakiti Se Jin untuk membalas kakakku, kan?

Kesal, Tae Joon pun mengiyakan.

Tae Joon : Se Jin adalah hal yang paling berharga baginya, jadi aku ingin membalas dendam dengan meninggalkannya dan menyakitinya. Bagaimana lagi seseorang yang tidak berdaya sepertiku mengalahkan seseorang seperti dia?


Kyung Wan lalu muncul dan menghentikan pertengkaran itu. Ia meminta Hwi Kyung membiarkan Tae Joon pergi. Hwi Kyung tak setuju.

Kyung Wan : Tae Joon sudah berusaha semampunya. Biarkan dia pergi.


Kyung Wan masuk ke kamar. Ia kesal saat melihat fotonya bersama Yoo Kyung yang sudah dikumpulkan Ajumma Lee ke dekat meja, bersama piguranya.


Sementara Yoo Kyung, menangis di sel nya.


Tae Joon pergi ke toko dan bertemu Man Jung.

Man Jung menangis, kau baik-baik saja? Kapan kau bebas?

Tae Joon : Aku bebas hari ini.

Man Jung : Kau kurus sekali.

Tae Joon minta izin untuk stay di rumah atap selama beberapa hari.


Tae Joon akhirnya kembali ke rumah atap. Ia menatap sekelilingnya dengan wajah lega.


Man Jung mencari Mal Sook. Mal Sook kaget mendengar cerita Man Jung tentang Tae Joon yang kembali ke rumah atap.

Man Jung : Dia membawa koper. Sesuatu jelas terjadi dengan Se Jin, tetapi dia tidak akan mengatakan apa-apa.


Eun Bong dan Joong Dae mendekati mereka.

Eun Bong : Apakah Tae Joon benar-benar membawa barang-barangnya?

Joong Dae : Jadi dia kembali ke tempatnya.

Sontak, Man Jung sewot dan langsung menatap Joong Dae.

Man Jung : Hei, Gorila, bagaimana bisa kau mengatakan sesuatu yang mengerikan seperti itu.

Eun Bong : Hentikan. Dia sedang depresi sekarang.


Man Jung lalu menangis. Ia mengaku menyesal sudah memisahkan Tae Joon dan Na Yeon. Ia berkata, seandainya tahu kejadiannya akan seperti ini, ia tidak akan membuat Tae Joon dan Na Yeon berpisah.


Na Yeon sendiri yang baru tiba di depan rumah Do Hee, teringat saat Hwi Kyung menciumnya di sana.

Ya, Na Yeon mulai merindukan Hwi Kyung.


Dir. Choi menemui Yoo Kyung di sel.

Yoo Kyung kaget, maksudmu apa? Membayar utangnya? Kau bilang dia meminjamkan kelebihan kasnya, dan aku bisa mengembalikannya kapan saja.

Dir. Choi : Aku melakukannya, tetapi mereka tampaknya memiliki masalah yang mendesak untuk ditangani.

Yoo Kyung : Ini tidak benar. Bagaimana aku bisa membayar hutang sebesar itu sekarang, dan dari sini?

Dir. Choi : Mengapa kau tidak berbicara dengan Pimpinan Jang?

Yoo Kyung : Waktunya tidak baik sekarang. Temukan cara lain.

Dir. Choi : Kau menggunakan sahammu sebagai jaminan, jadi kau tidak bisa menjualnya juga. Mengapa kau tidak meminjam dari pemberi pinjaman lain untuk membayarnya kembali?

Yoo Kyung : Pinjam dari rentenir lain untuk membayar yang ini? Itu gila.

Dir. Choi : Kalau begitu, kusarankan menjual sahammu yang tidak terikat jaminan.

Yoo Kyung : Kau mengatakan saham Baekdo telah mencapai titik terendah sepanjang masa. Aku membelinya saat harganya tinggi. Apa kau tahu kerugian yang akan kualami? Berikan aku waktu lagi.


Dir. Choi langsung menghubungi Sung Joo. Sung Joo bicara dengan Dir. Choi di depan Na Yeon.

Sung Joo : Maafkan aku, tapi aku butuh uang tunai segera jadi  jadi aku tidak bisa begitu akomodatif. Itu sebabnya aku katakan sebelumnya. Kami meminjamkan pada suku bunga rendah, tetapi dapat meminta pembayaran kapan saja. Baca kembali kontraknya.

Setelah itu, Sung Joo memberitahu Na Yeon kalau mereka sedang terburu-buru.

Na Yeon : Beri mereka satu minggu. Dan begitu minggu ini selesai, lakukan seperti yang kita rencanakan.

Sung Joo mengangguk.


Hwi Kyung akhirnya resmi menjadi pimpinan baru Baekdo. Kyung Wan sendiri yang mengumumkannya.

Hwi Kyung naik ke podium dan memulai pidatonya.

Hwi Kyung : Aku merasa seperti mengambil jalan yang sangat memutar. Aku berterima kasih kepada direksi yang mendukung ... dan menasihatiku karena aku masih muda dan tidak berpengalaman. Sulit akhirnya mencapai titik ini. aku tidak akan melupakan itu....


Na Yeon lalu muncul dan menatap Hwi Kyung dari depan pintu.

Hwi Kyung menatap Na Yeon sejenak, sebelum akhirnya melanjutkan kembali pidatonya.

Hwi Kyung : ... dan aku akan menjadikan Baekdo perusahaan yang jujur dan sehat.


Na Yeon lantas pergi.

Hwi Kyung menatap ke pintu dan mendapati Na Yeon telah pergi.

Na Yeon : Hwi Kyung, kau akhirnya mendapatkan tempatmu. Aku merasa sedikit lega.


Pak Ko, Pak Bae dan Soran membaca artikel acara amal yang diadakan AP Foods. Mereka senang.

Soran : Respons pasar terhadap acara amal kami sangat positif.

Pak Ko : Aku tahu. Itu lebih baik dari yang diharapkan.

Pak Bae : Pak Park menjadi pimpinan dan AP Foods terus maju. Kau tahu, aku berharap ini bisa berlanjut seperti ini.


Tae Joon memberikan surat pengunduran dirinya ke Kyung Wan.

Kyung Wan marah.

Kyung Wan : Apa yang terjadi dengan ambisimu untuk memperkuat Baekdo?

Tae Joon : Selama aku di sini, aku tidak bisa bebas dari Se Jin.

Kyung Wan : Se Jin begitu karena dia mencintaimu!

Tae Joon : Itu bukan cinta. Itu obsesi. Aku tidak ingin menjadi pria Jang Se Jin. Aku ingin menjadi diriku sendiri.

Mendengar itu, Kyung Wan melunak dan membebaskan Tae Joon. Kyung Wan lalu tanya, apa yang akan dilakukan Tae Joon setelah ini.

Tae Joon : Aku tidak punya rencana khusus apapun.


Yoo Kyung dibebaskan karena Kyung Wan membayar jaminan.

Yoo Kyung senang.

Tak lama, Kyung Wan datang menjemputnya.

Yoo Kyung : Se Jin Appa...

*Gila ya, masih juga manggil Se Jin Appa.... Itu Na Yeon Appa woiii!


Kyung Wan membawa Yoo Kyung ke tepi laut.

Yoo Kyung heran dan tanya kenapa Kyung Wan tidak membawanya pulang.

Kyung Wan : Kau pasti lelah.

Yoo Kyung : Aku merasa sangat tidak enak padamu, tapi kau masih mempedulikanku. Kau pasti kaget tentang Se Jin. Aku tidak pernah membayangkan ... Lee Ki Man akan mengadakan konferensi pers.

Kyung Wan : Izinkan aku bertanya kepadamu untuk terakhir kalinya. Apa kau benar-benar tidak bertemu Yoon Ae di hari dia meninggal?

Yoo Kyung masih saja berbohong. Ia berkata, ia tidak pernah bertemu Yoon Ae sejak mereka menikah.

Kyung Wan kemudian menanyakan satu hal lagi. Ia tanya, apa Yoo Kyung benar-benar tidak tahu Na Yeon putrinya?

Yoo Kyun : Aku sudah bilang. Bukankah kita sudah selesai mendiskusikan hal itu? Sekarang kau tahu tentang Se Jin, kau tidak bisa percaya apa pun yang aku katakan lagi? Aku tidak tahu. Aku benar-benar tidak melakukannya. Percayalah padaku. Jika kau tidak akan percaya padaku, siapa lagi?


Kesal dibohongi lagi, Kyung Wan pun menyerahkan surat cerai.

Yoo Kyung kaget, Se Jin Appa...

Kyung Wan : Aku masih berharap padamu. Tapi kau terus mengkhianatiku dan menolak kesempatan terakhir yang kuberikan padamu. Aku tidak akan pernah memaafkanmu.


Kyung Wan lantas turun dari mobilnya dan beranjak pergi. Yoo Kyung menyusul Kyung Wan.

Yoo Kyung : Se Jin Appa, aku tidak tahu apa yang sudah kau dengar tapi jangan percaya itu. Aku menyesal soal Se Jin itu sebabnya aku akan berubah. Perasaanku tulus padamu dan aku mencoba yang terbaik setiap hari.

Kyung Wan : Tidak, kau salah! Kau masih menghinaku! Kau pura-pura hanya untuk bisa bebas dari sana!

Kyung Wan lantas memberikan memory card Na Yeon pada Yoo Kyung. Setelah itu ia beranjak pergi.

Yoo Kyung : Yeobo! Se Jin Appa!


Yoo Kyung lantas kembali ke mobil dan memasang memory itu ke ponselnya. Ia terkejut melihat isinya, rekaman pertengkarannya dengan Young Sook.

Yoo Kyung marah, Lee Na Yeon..... apa kau...

Lalu ia berteriak.


Setelah Tae Joon, giliran Kyung Wan yang meninggalkan kediaman Yoo Kyung. Ia membereskan semua pakaiannya.

Saat tengah membereskan pakaiannya, ia teringat apa yang dibilang Na Yeon.

Flashback..


Na Yeon menemuinya di kantor dan marah karena ia membayar jaminan Yoo Kyung. Kyung Wan beralasan, ia hanya melakukan apa yang seharusnya saja. Na Yeon lalu tanya, apa Kyung Wan tahu bagaimana ibunya kecelakaan?

Kyung Wan : Apa yang kau coba katakan? Bukankah dia ditabrak truk?

Na Yeon : Kau benar, tapi tahukah kau bahwa ibuku bertemu Park Yoo Kyung ... hari itu juga?

Kyung Wan : Apa yang kau coba katakan?


Na Yeon lantas mengambil anting Yoo Kyung dari tasnya dan memberikannya ke Kyung Wan.

Na Yeon : Bukankah kau mengenal anting ini?

Flashback end....


Kyung Wan lalu mencocokan anting itu dengan pasangannya. Cocok. Kyung Wan marah, lalu ia menyimpan anting itu di laci dan sebelah antingnya ia simpan.

Setelah itu, ia beranjak pergi.


Young Sook menyambut Yoo Kyung yang baru pulang. Yoo Kyung yang sedang bertenaga, meminta Young Sook tidak mengganggunya.

Young Sook : Apa kau sakit? Karena ibunya sakit, putrinya juga sakit. Se Jin sangat aneh sekarang. Dia pasti sangat sakit.


Mendengar itu, Yoo Kyung langsung mengecek Se Jin.

Ia terkejut melihat Se Jin tak sadarkan diri di ranjang yang penuh obat2an.

Ia lantas berusaha membangunkan Se Jin tapi Se Jin tak kunjung bangun.

"Ajumma! Panggil ambulanns sekarang!" teriak Yoo Kyung.

*Ada apa dengan Se Jin?

Bersambung ke part 2....

The Promise Ep 98 Part 2

Sebelumnya...


Pak Heo mematikan alat terapinya. Dan si pengunjung langsung bangun dari kasur pijat dan mengaku badannya lebih terasa enak..

Setelah si pengunjung pergi, Man Jung langsung berbaring di kasur pijat.

Pak Heo duduk disamping Man Jung dan menyuruh Man Jung pulang.


Man Jung pun duduk.

Man Jung : Bagaimana aku bisa pulang dan beristirahat ketika anakku di penjara? Aku harus menghasilkan uang untuk mengembalikan dana itu.


Se Gwang dan Geum Bong datang dan Man Jung kembali berbaring.

Se Gwang : Hari sudah panas. Kenapa kau di atas matras pemanas? Bangun.

Man Jung : Diam, aku tidak butuh siapa pun.

Man Jung lalu berbalik, membelakangi mereka.

*Coba kalau dia gk ikut2an misahin Tae Joon dan Na Yeon, coba kalo dia ngasih nasehat yg bener ke Tae Joon,, Tae Joon mah mungkin bahagia hidupnya sekarang sama Na Yeon dan Sae Byeol.


Di restoran, Joong Dae membuka ponselnya dan terkejut membaca artikel soal konferensi pers ayah kandung Se Jin.

Mal Sook yang mendengar itu di dapur, langsung keluar dan tanya apa maksud Joong Dae.


Eun Bong memberitahu mereka, bahwa Se Jin bukanlah ayah Kyung Wan.

Mal Sook terkejut.


Kepala Penyidik menginterogasi Yoo Kyung. Yoo Kyung masih saja menyangkal tuduhan itu.

Kepala Penyidik menunjukkan flashdisk itu sebagai barang bukti tapi Yoo Kyung tetap berbohong dengan mengatakan Tae Joon merekayasanya.

Yoo Kyung : Aku telah menentang pernikahan mereka, jadi dia membalas dendam kepadaku.


Tae Joon kemudian masuk dan dipertemukan dengan Yoo Kyung.

Tae Joon menatap Yoo Kyung penuh kebencian.


Tae Joon lalu duduk. Kepala Penyidik mengatakan apa yang tadi dibilang Yoo Kyung, bahwa bukti itu palsu.

Sambil menatap tajam Yoo Kyung, Tae Joon menyuruh Kepala Penyidik menganalisis video itu untuk membuktikan keaslian video itu.

Tae Joon : Jika ternyata video itu palsu, aku akan mengakuinya dan menerima hukuman.

Sontak, jawaban Tae Joon membuat Yoo Kyung tak terima.


Asisten Kepala Penyidik datang, membisikkan sesuatu dan setelah itu mereka langsung pergi.


Yoo Kyung : Bagaimana kehidupan di penjara?

Tae Joon : Rasakan sendiri. Kau akan segera tahu.

Yoo Kyung : Tidak tahu terima kasih. Beraninya kau berkomplot dengan Na Yeon ... dan menusukku dari belakang?

Tae Joon : Aku harus melakukan yang terbaik untuk mencabut pisau yang menempel di punggungku.

Yoo Kyung : Kang Tae Joon, kami membiarkan ikan kecil dari sungai, tanpa masa depan dibesarkan di danau emas yang sama sekali tidak pernah diimpikannya dan kau berani menginjakku!

Tae Joon : Mari kita luruskan semuanya. Aku orang yang diinjak. Kau memerintahkanku untuk menggelapkan dana dan membuat akun palsu untuk memasukkannya kembali ke akun ibuku! Kau melakukan itu untuk menginjakku.

Yoo Kyung lantas membujuk Tae Joon memakai Se Jin. Ia sengaja memberitahu Tae Joon soal konferensi pers ayah kandung Se Jin.

Yoo Kyung : Demi kebaikan Se Jin, aku harus keluar dan menjelaskan padanya. Jadi mengakulah.


Se Jin menunggu di penjara dengan cemas. Tak lama kemudian, Tae Joon keluar menemuinya.

Se Jin langsung meminta maaf.

Tae Joon : Lupakan. Kau tidak perlu meminta maaf kepadaku.

Se Jin : Maksudmu apa?

Tae Joong : Jang Se Jin, sadarlah dan dengarkan. Ibumu dan aku telah menyeberangi jembatan yang tidak bisa kami lewati. Aku tidak akan pernah memaafkan ibumu. Tidak akan.

Se Jin : Biarkan aku minta maaf. Maafkan aku. Aku tidak tahu. Aku tidak pernah membayangkan ibuku akan melakukan ini padamu.


Tae Joon : Aku tidak akan kembali padamu, jadi kuatlah ... dan biarkan aku pergi. Itu yang terbaik untuk kita berdua.

Se Jin syok.


Na Yeon ke Baekdo, ia membuka pintu ruangan Kyung Wan dan melihat Kyung Wan sedang melamun.

Na Yeon : Kenapa kau memanggilku?

Kyung Wan pun berdiri dan menyuruh Na Yeon duduk.


Kyung Wan : Apa kau merasa lebih baik sekarang?

Na Yeon : Itukah sebabnya kau memanggilku? Aku lebih ingin tahu bagaimana perasaanmu. Pasti sangat mengejutkan.

Kyung Wan : Iya. Ini sangat sulit. Bocah nakal. Haruskah kau sejauh ini?

Na Yeon : Kenapa? Kau mengkhawatirkan Se Jin atau ibunya? Keluarga yang luar biasa! Gunakan rasa cintamu pada keluarga itu untuk mengatasi masalah ini.


Na Yeon berdiri namun langkahnya terhenti saat Kyung Wan tanya, apa ia mencintai Hwi Kyung.

Na Yeon diam saja.

Melihat Na Yeon diam saja, Kyung Wan pun tahu Na Yeon mencintai Hwi Kyung.

Na Yeon : Apa masalahnya sekarang?

Kyung Wan : Aku senang masih ada sesuatu yang bisa kulakukan untukmu.

Na Yeon : Maksudmu apa?


Kyung Wan lalu berdiri dan berkata, akan menceraikan Yoo Kyung. Na Yeon kaget.

Kyung Wan : Biar aku yang mengurus sisanya, jadi letakkan beban itu dan hiduplah bahagia. Tolong, aku mohon padamu.

Na Yeon : Tidak. Sudah terlambat untuk itu.

Kyung Wan : Itu tidak benar. Sudah cukup. Temukan kebahagiaanmu sekarang.

Na Yeon : Aku belajar sesuatu saat berurusan dengan Se Jin. Hwi Kyung dan aku hanya akan saling menyakiti jika kami bersama. Aku tidak ingin menyakitinya lagi.

Kyung Wan : Tidak ada yang terlambat dalam hidup ini. Jangan ... lepaskan apa yang paling berharga bagimu.

Na Yeon : Aku tidak tahu apa yang berharga pada saat ini, tapi aku tahu masih ada beberapa hal yang harus kulakukan.

Kyung Wan : Na Yeon ah...


Kyung Wan pulang. Ajumma Lee menghampirinya dan tanya, apa Yoo Kyung akan pulang terlambat.

Kyung Wan : Iya, Se Jin di rumah?

Ajumma Lee : Iya, kau harus melihatnya.


Kyung Wan masuk ke dapur dan melihat Se Jin minum2.

Kyung Wan lantas menyuruh Se Jin berhenti minum karena melihat Se Jin sudah mabuk. Ia mengambil gelas Se Jin.

Se Jin marah, kenapa kau peduli? Kenapa ayah Na Yeon memberitahuku apa yang harus kulakukan?

Se Jin lalu mengambil kembali gelasnya.

Kyung Wan : Tidurlah.

Se Jin : Kenapa kau tidak bisa jujur? Berhenti berpura-pura, dan jaga anak perempuanmu yang sebenarnya. Kau telah bekerja keras... membesarkan anak orang lain selama 32 tahun. Kau harus menjadi ayah Na Yeon.






Kyung Wan mengambil lagi gela Se Jin.


Se Jin menantang Kyung Wan dengan minum wine langsung dari botolnya. Kyung Wan marah, Jang Se Jin! Lalu mengambil botol itu.


Se Jin tertawa.

Se Jin : Jang Se Jin? Apakah aku harus mengubah nama belakangku sekarang? Apakah aku harus mengganti dari Jang Se Jin ke Lee Se Jin sekarang? Sungguh lucu!

Kyung Wan : Cukup! Kau adalah Jang Se Jin!

Kyung Wan : Jujurlah, akui saja kau marah. Kau harus membesarkan anak orang lain. Kau tahu... ayah kandungku,  Lee Ki Man. Betapa leganya dia bukan pecundang yang malang! Aku sangat beruntung.


Se Jin berdiri tapi dia tidak bisa berdiri tegak. Kyung Wan mau membantu Se Jin tapi tangannya langsung ditepis Se Jin.

Se Jin : Pergilah ke Na Yeon!


Se Jin lalu keluar dari dapur. Dan, di depan tangga, ia terjatuh. Ia lalu menangis. Melihat itu, Kyung Wan membantunya berdiri dan memapahnya ke atas.


Setelah mendudukkan Se Jin di kasur, Kyung Wan mau pergi tapi Se Jin memanggilnya.

Se Jin : Appa, mianhaeyo. Aku tidak mau kehilanganmu, jadi aku bertingkah. Kakiku baik-baik saja tapi aku pura-pura lumpuh. Aku pikir aku akan kehilangan dirimu dan Tae Joon.

Kyung Wan : Tidurlah.

Se Jin : Kau akan menceraikan ibu?

Kyung Wan tidak menjawab dan pergi keluar.


Kyung Wan masuk ke kamarnya. Ia lalu menatap tajam fotonya dengan Yoo Kyung.

Tak lama kemudian, ia mengambil foto itu dan membantingnya ke lantai, hingga piguranya pecah.


Paginya, Kyung Wan dan Hwi Kyung menggelar rapat darurat.

Hwi Kyung : Kami tidak bisa menunggu lebih lama demi Baekdo, jadi kami menggelar rapat dewan darurat ini. Aku menentang Park Yoo Kyung menjadi pimpinan.

Dir. Choi dan antek2nya Yoo Kyung tidak senang mendengarnya. Mereka tak rela Hwi Kyung jadi pimpinan.

Hwi Kyung : Sebagai pimpinan berikutnya, aku mencalonkan mantan pimpinan, Jang Kyung Wan.


Kyung Wan : Tidak. Aku sudah menghabiskan semua energiku. Gairah untuk Baekdo dan kemauan yang aku miliki.

Kyung Wan pun kembali mencalonkan Hwi Kyung. Hwi Kyung : Pimpinan.... Tapi Kyung Wan tak mempedulikan protesan Hwi Kyung.


Kepala Penyidik tanya, apa Yoo Kyung masih terus akan diam.

Yoo Kyung : Bicaralah dengan pengacaraku.

Kepala Penyidik : Kami punya saksi. Jika kau terus begini, kami dapat meminta penahanan.

Yoo Kyung : Saksi? Bawa dia.


Tak lama kemudian, Se Jin pun masuk. Yoo Kyung kaget melihat saksinya Se Jin.


"Anda adalah putri Park Yoo Kyung dan istri Kang Tae Joon, benar?"

"Iya."

"Benarkah Park Yoo Kyung mengancam Kang Tae Joon dan menjebaknya karena penggelapan?"

"Iya. Itu benar."

"Bagaimana Anda tahu?"

"Aku mendengarnya sendiri."

"Jadi apakah Anda tahu bahwa ia memerintahkan Kang Tae Joon untuk menyedot ... bagian dari pendanaan ... untuk Rumah Drama Shanghai?"

"Iya. Aku tahu. Aku mendengarnya langsung dari ibuku."


Sontak Yoo Kyung kaget mendengar kesaksian Se Jin. Tangisnya langsung keluar.


Tae Joon akhirnya dibebaskan. Kejaksaan bilang, mereka sudah tahu kebenaran dibalik penggelapan jadi Tae Joon bisa menjalani persidangan tanpa ditahan.

Hujan turun dengan deras.

Na Yeon kemudian datang, membawa payung berwarna hitam.

Tae Joon dan Na Yeon lantas saling bertatapan.


Bersambung....