The Promise Ep 99 part 1

Sebelumnya....


Tae Joon akhirnya dibebaskan kejaksaan,lantaran mereka sudah menemukan siapa pelaku penggelapan sebenarnya. Dan karena tidak ada risiko melarikan diri atau pengrusakan barang bukti, maka Tae Joon bisa menjalani persidangan tanpa ditahan.

Hujan deras turun.

Na Yeon datang, dengan payung hitamnya. Tae Joon menatap Na Yeon. Na Yeon menguncupkan payungnya, lalu mendekati Tae Joon.

Na Yeon : Kau tampak lusuh. Selamat atas pembebasanmu.

Tae Joon : Terima kasih.

Na Yeon : Aku tidak melakukan apa pun jadi jangan berterima kasih kepadaku. Se Jin adalah satu-satunya orang yang mengeluarkanmu. Jadi temui dia.


Na Yeon lantas beranjak masuk ke dalam dan Se Jin datang.

Se Jin : Tae Joon-ssi, aku sangat merindukanmu. Kau terlihat lusuh.

Se Jin mau menyentuh wajah Tae Joon, tapi Tae Joon langsung menjauhkan wajahnya.

Se Jin kecewa tapi ia berusaha memaklumi.

Tae Joon : Apa kau dan ibumu baik-baik saja?

Se Jin : Kami adalah keluarga. Kami akan mengatasi rintangan ini. Jangan khawatir. Seorang pensiunan hakim kepala mendampinginya.  Dia akan segera keluar. Ayo pergi.

Se Jin menggandeng Tae Joon, tapi Tae Joon langsung melepaskan gandengan Se Jin dan beranjak pergi.

Se Jin mengejar Tae Joon.


Na Yeon menemui Yoo Kyung. Yoo Kyung tanya, apa Na Yeon datang untuk mengecek keadaannya.

Na Yeon : Sekalian. Kau terlihat lebih baik dari yang kuduga.

Yoo Kyung : Lantas apa kau kecewa?

Na Yeon : Sedikit. Aku pikir mungkin kau akan bertobat. Aku punya sedikit harapan.

Yoo Kyung : Bertobat?

Yoo Kyung tersenyum sinis, Lee Na Yeon, jangan terlalu sombong. Aku akan segera bebas.


Na Yeon : Tentu saja.  Jangan terlalu khawatir.

Yoo Kyung : Apakah ayah kandung Se Jin dan masalah Tae Joon, itu ulahmu?

Na Yeon : Yang asli adalah oleh Park Yoo Kyung. Ayah kandung Se Jin. Rahasia Se Jin. Kesepakatan dengan Tae Joon. Kau mengatur semua itu.

Yoo Kyung : Tepat sekali. Tertawalah sepuasmu. Aku ingin tahu apa kau bisa tertawa sebanyak itu setelah aku keluar.


Yoo Kyung lantas berdiri.

Na Yeon : Lee Yoon Ae....

Yoo Kyung yang tadinya mau masuk, langsung menghentikan langkahnya begitu Na Yeon menyebut nama Yoon Ae.

Na Yeon : ... apa yang terjadi sebelum dia kecelakaan?

Yoo Kyung : Tanyakan pada orang yang menabraknya dengan mobilnya.

Na Yeon : Kau ada di sana saat itu terjadi. Itu sebabnya anting-antingmu ada di sana, dan ibuku mencengkeram anting-anting itu bahkan ketika dia sekarat ... untuk membuktikan kesalahanmu.

Yoo Kyung : Kisahmu cukup lucu.

Na Yeon : Dia tahu tentang ayah kandung Se Jin hari itu dan bertemu denganmu. Tapi kau membawa ibuku ke lokasi kecelakaan karena dia tahu tentang Se Jin. Apa yang kau lakukan setelah itu?

Yoo Kyung : Kau benar-benar ingin tahu?


Na Yeon mulai marah, katakan padaku.

Yoo Kyung : Kau akan menyesalinya. Apakah kau yakin?

Na Yeon : Katakan padaku.

Yoo Kyung : Aku menjalani hidup yang sangat bahagia tetapi ibumu muncul di kehidupanku. Dia bahkan memiliki ... tes DNA untuk suamiku dan Se Jin dan mengancamku. Dia berkata jika aku tidak membayarnya, dia akan mengatakan yang sebenarnya tentang Se Jin dan merusak keluargaku.

Na Yeon, apa?

Yoo Kyung : Tapi harganya terlalu tinggi. Aku tidak mampu membayarnya. Kau tahu apa yang kulakukan selanjutnya?

Flashback.....


Yoo Kyung berlutut pada Yoon Ae, memohon agar Yoon Ae tidak memberitahu rahasia Se Jin pada Kyung Wan.

Yoon Ae menangis kesal mendengarnya.

Flashback end...


Yoo Kyung : Aku berlutut di tanah dalam hujan lebat ... dan memohon padanya, untuk tidak merusak keluargaku. Ibumu tidak mau mendengarkan. Dia bilang dia akan memberi tahu suamiku dan menghancurkan keluargaku dan pergi. Aku meraihnya dan memohon. Saat itulah dia mengambil anting-antingku.  Lalu dia memunggungiku ... dan pergi. Dia berjalan sendirian di tengah hujan. Itu semua yang aku tahu.

Na Yeon : Ibuku meminta uang? Apakah kau pikir aku akan percaya!

Yoo Kyung : Itu masalahmu.

Na Yeon : Park Yoo Kyung, kau menambah daftar kejahatanmu. Kau menginjak dan menghina ibuku lagi.

Yoon Ae : Kau benar-benar tidak tahu. Ibumu selalu terobsesi dengan uang.

Na Yeon : Terima kasih banyak. Itu yang aku inginkan. Kau terus menghasutku, jadi aku bisa memainkan senjata terakhirku. Tadinya aku berpikir akan menghentikan balas dendamku jika kau mengakui kesalahanmu dan bertobat.


Yoo Kyung :  Ancamanmu tidak mempan padaku. Jangan macam-macam denganku dan tunggu lah.

Na Yeon : Aku menantikannya. Cepatlah keluar. Aku memiliki hadiah yang bagus untukmu.

Na Yeon beranjak pergi. Yoo Kyung mulai takut.


Na Yeon langsung pergi menemui Sung Joo di restoran.

Geum Bong dan Se Gwang memperhatikan mereka dari jauh.

Na Yeon : Saham Baekdo telah mencapai titik terendah sepanjang masa, jadi Park Yoo Kyung tidak akan bisa menjual sahamnya untuk membayar pinjaman. Aku yakin. Dia akan mengalami kerugian besar jika dia menjual sahamnya yang dia beli dengan harga tinggi sekarang. Dia tidak akan bisa menjual dengan mudah. Kemudian dia akan kehilangan rumah dan saham yang dijamin.

Na Yeon lalu meminta Sung Joo menyiapkan semuanya.


Sung Joo memegang tangan Na Yeon dan mengaku, bahwa ia hanya mencemaskan Na Yeon.

Na Yeon : Dia yang menyia-nyiakan kesempatan terakhirnya. Dia menghina mendiang ibuku dan menyalahkannya. Dia tidak tahu bagaimana harus bertobat.

Sung Joo : Akankah Hwi Kyung baik-baik saja? Dia masih saudara perempuannya.

Na Yeon : Aku tidak akan memikirkannya. Aku akan menutup mata untuk saat ini.


Kyung Wan kembali menggelar rapat. Kyung Wan memutuskan memecat Yoo Kyung sebagai pimpinan Baekdo.

Mendengar itu, Dir. Choi langsung cemberut.


Kyung Wan : Karena itu, Park Hwi Kyung adalah pimpinan terpilih. Memang benar Baekdo dalam bahaya. Dalam keadaan seperti ini, kita tidak bisa membiarkan posisi pimpinan kosong terlalu lama....

Dir. Choi menatap tajam Kyung Wan sedang direktur yg duduk di sebelah Dir. Choi, menatap kesal Hwi Kyung.

Kyung Wan : Aku meminta dewan direksi meng umumkan pimpinan berikutnya.


Dir. Choi langsung berbisik pada direktur di sebelahnya.


Hwi Kyung dan Kyung Wan bicara empat mata seusai rapat. Kyung Wan minta Hwi Kyung siap, karena waktu mereka tidak banyak.

Hwi Kyung : Kenapa terburu-buru? Yoo Kyung belum bebas.

Kyung Wan : Begitu dia keluar, dia akan melakukan apa pun untuk menjatuhkanmu lagi Lebih baik baginya jika kita terburu-buru.

Hwi Kyung : Apa kau akan meninggalkannya?

Kyung Wan : Kau tahu Se Jin bukan putriku, kan?

Hwi Kyung : Iya, aku tahu belum lama ini.

Kyung Wan : Kenapa kau tidak memberitahuku? Jika kau memberitahuku, kita bisa menghentikannya dan kau bisa bersama Na Yeon.

Hwi Kyung : Ironi sekali, aku mengekspos rahasia keponakanku dan melukainya ... dan memisahkan kakakku dari suaminya hanya demi bersama Na Yeon. Kita adalah keluarga. Aku kira kau tidak bisa menghindarinya. Kau harus menangani masalah ini dengan kakakku. Aku tidak menyuruhmu memaafkannya.

Kyung Wan diam saja.


Se Jin masuk ke kamarnya dan mendapati Tae Joon sedang beres-beres pakaian. Se Jin mengambil jas Tae Joon dan tanya apa yang sedang Tae Joon lakukan.

Tae Joon : Aku sudah bilang. Ibumu dan aku telah melewati jembatan dan membuat kami tidak bisa kembali.

Tae Joon mengambil kembali jasnya di tangan Se Jin.

Se Jin : Bagaimana denganku? Aku mengkhianatinya untuk menyelamatkanmu. Aku membalikkan punggungku untuk menyelamatkanmu.

Tae Joon : Itu pilihanmu.

Se Jin : Tae Joon-ah.

Tae Joon : Aku sudah bilang. Tidak peduli apa yang kau lakukan untukku, aku tidak akan kembali padamu. Sambut ibumu saat dia bebas. Aku tidak ingin menghancurkan hubungan ibu dan anak.


Se Jin pun memulai dramanya. Ia menuduh Tae Joon akan kembali pada Na Yeon.

Tae Joon menjelaskan, bahwa kepergiannya tidak ada sangkut pautnya dengan Na Yeon, tapi Se Jin yang kadung cemburu, tidak percaya. Se Jin lalu tanya, apa Na Yeon bilang akan menunggu Tae Joon.

Tae Joon yang sudah lelah menghadapi drama Se Jin, malas menjawab dan menuju ke pintu. Tapi Se Jin mengambil kopernya. Tae Joon merebut kembali kopernya dan berjalan keluar.


Se Jin mengejar Tae Joon. Ia lalu memeluk Tae Joon dari belakang dan meminta Tae Joon tidak pergi.

Tae Joon melepaskan pelukan Se Jin dan menggenggam tangan Se Jin. Tae Joon bilang, itu yang terbaik untuk mereka. Se Jin tetap tak rela. Ia bilang, mereka sudah mengorbankan banyak hal untuk bisa bersama. Tae Joon tidak peduli dan tetap pergi.


Se Jin langsung terduduk dan menangis.


Hwi Kyung yang baru pulang, bertemu Tae Joon di depan tangga.

Melihat Tae Joon membawa koper, Hwi Kyung marah dan berusaha mencegah kepergiannya.

Tae Joon menatap tajam Hwi Kyung dan mengatakan, itu masalahnya dengan Se Jin.


Tae Joon pergi. Hwi Kyung mengejar Tae Joon.

Hwi Kyung : Kenapa kau begitu tidak bertanggung jawab? Apa yang salah denganmu? Bagaimana dengan Se Jin? Apa yang akan kau lakukan padanya?

Tae Joon : Kau tahu kan bagaimana ibunya memperlakukanku? Sejak awal, dia memperlakukanku sebagai penjahat yang mencuri gadis berharganya. Aku hanya ingin diperlakukan sebagai manusia.

Hwi Kyung : Cari cara lain selain meninggalkan Se Jin!

Tae Joon : Aku tidak akan meninggalkan Se Jin! Aku pergi karena aku ingin hidup!


Hwi Kyung lantas mencengkram Tae Joon.

Hwi Kyung : Pengecut. Kau menyakiti Se Jin untuk membalas kakakku, kan?

Kesal, Tae Joon pun mengiyakan.

Tae Joon : Se Jin adalah hal yang paling berharga baginya, jadi aku ingin membalas dendam dengan meninggalkannya dan menyakitinya. Bagaimana lagi seseorang yang tidak berdaya sepertiku mengalahkan seseorang seperti dia?


Kyung Wan lalu muncul dan menghentikan pertengkaran itu. Ia meminta Hwi Kyung membiarkan Tae Joon pergi. Hwi Kyung tak setuju.

Kyung Wan : Tae Joon sudah berusaha semampunya. Biarkan dia pergi.


Kyung Wan masuk ke kamar. Ia kesal saat melihat fotonya bersama Yoo Kyung yang sudah dikumpulkan Ajumma Lee ke dekat meja, bersama piguranya.


Sementara Yoo Kyung, menangis di sel nya.


Tae Joon pergi ke toko dan bertemu Man Jung.

Man Jung menangis, kau baik-baik saja? Kapan kau bebas?

Tae Joon : Aku bebas hari ini.

Man Jung : Kau kurus sekali.

Tae Joon minta izin untuk stay di rumah atap selama beberapa hari.


Tae Joon akhirnya kembali ke rumah atap. Ia menatap sekelilingnya dengan wajah lega.


Man Jung mencari Mal Sook. Mal Sook kaget mendengar cerita Man Jung tentang Tae Joon yang kembali ke rumah atap.

Man Jung : Dia membawa koper. Sesuatu jelas terjadi dengan Se Jin, tetapi dia tidak akan mengatakan apa-apa.


Eun Bong dan Joong Dae mendekati mereka.

Eun Bong : Apakah Tae Joon benar-benar membawa barang-barangnya?

Joong Dae : Jadi dia kembali ke tempatnya.

Sontak, Man Jung sewot dan langsung menatap Joong Dae.

Man Jung : Hei, Gorila, bagaimana bisa kau mengatakan sesuatu yang mengerikan seperti itu.

Eun Bong : Hentikan. Dia sedang depresi sekarang.


Man Jung lalu menangis. Ia mengaku menyesal sudah memisahkan Tae Joon dan Na Yeon. Ia berkata, seandainya tahu kejadiannya akan seperti ini, ia tidak akan membuat Tae Joon dan Na Yeon berpisah.


Na Yeon sendiri yang baru tiba di depan rumah Do Hee, teringat saat Hwi Kyung menciumnya di sana.

Ya, Na Yeon mulai merindukan Hwi Kyung.


Dir. Choi menemui Yoo Kyung di sel.

Yoo Kyung kaget, maksudmu apa? Membayar utangnya? Kau bilang dia meminjamkan kelebihan kasnya, dan aku bisa mengembalikannya kapan saja.

Dir. Choi : Aku melakukannya, tetapi mereka tampaknya memiliki masalah yang mendesak untuk ditangani.

Yoo Kyung : Ini tidak benar. Bagaimana aku bisa membayar hutang sebesar itu sekarang, dan dari sini?

Dir. Choi : Mengapa kau tidak berbicara dengan Pimpinan Jang?

Yoo Kyung : Waktunya tidak baik sekarang. Temukan cara lain.

Dir. Choi : Kau menggunakan sahammu sebagai jaminan, jadi kau tidak bisa menjualnya juga. Mengapa kau tidak meminjam dari pemberi pinjaman lain untuk membayarnya kembali?

Yoo Kyung : Pinjam dari rentenir lain untuk membayar yang ini? Itu gila.

Dir. Choi : Kalau begitu, kusarankan menjual sahammu yang tidak terikat jaminan.

Yoo Kyung : Kau mengatakan saham Baekdo telah mencapai titik terendah sepanjang masa. Aku membelinya saat harganya tinggi. Apa kau tahu kerugian yang akan kualami? Berikan aku waktu lagi.


Dir. Choi langsung menghubungi Sung Joo. Sung Joo bicara dengan Dir. Choi di depan Na Yeon.

Sung Joo : Maafkan aku, tapi aku butuh uang tunai segera jadi  jadi aku tidak bisa begitu akomodatif. Itu sebabnya aku katakan sebelumnya. Kami meminjamkan pada suku bunga rendah, tetapi dapat meminta pembayaran kapan saja. Baca kembali kontraknya.

Setelah itu, Sung Joo memberitahu Na Yeon kalau mereka sedang terburu-buru.

Na Yeon : Beri mereka satu minggu. Dan begitu minggu ini selesai, lakukan seperti yang kita rencanakan.

Sung Joo mengangguk.


Hwi Kyung akhirnya resmi menjadi pimpinan baru Baekdo. Kyung Wan sendiri yang mengumumkannya.

Hwi Kyung naik ke podium dan memulai pidatonya.

Hwi Kyung : Aku merasa seperti mengambil jalan yang sangat memutar. Aku berterima kasih kepada direksi yang mendukung ... dan menasihatiku karena aku masih muda dan tidak berpengalaman. Sulit akhirnya mencapai titik ini. aku tidak akan melupakan itu....


Na Yeon lalu muncul dan menatap Hwi Kyung dari depan pintu.

Hwi Kyung menatap Na Yeon sejenak, sebelum akhirnya melanjutkan kembali pidatonya.

Hwi Kyung : ... dan aku akan menjadikan Baekdo perusahaan yang jujur dan sehat.


Na Yeon lantas pergi.

Hwi Kyung menatap ke pintu dan mendapati Na Yeon telah pergi.

Na Yeon : Hwi Kyung, kau akhirnya mendapatkan tempatmu. Aku merasa sedikit lega.


Pak Ko, Pak Bae dan Soran membaca artikel acara amal yang diadakan AP Foods. Mereka senang.

Soran : Respons pasar terhadap acara amal kami sangat positif.

Pak Ko : Aku tahu. Itu lebih baik dari yang diharapkan.

Pak Bae : Pak Park menjadi pimpinan dan AP Foods terus maju. Kau tahu, aku berharap ini bisa berlanjut seperti ini.


Tae Joon memberikan surat pengunduran dirinya ke Kyung Wan.

Kyung Wan marah.

Kyung Wan : Apa yang terjadi dengan ambisimu untuk memperkuat Baekdo?

Tae Joon : Selama aku di sini, aku tidak bisa bebas dari Se Jin.

Kyung Wan : Se Jin begitu karena dia mencintaimu!

Tae Joon : Itu bukan cinta. Itu obsesi. Aku tidak ingin menjadi pria Jang Se Jin. Aku ingin menjadi diriku sendiri.

Mendengar itu, Kyung Wan melunak dan membebaskan Tae Joon. Kyung Wan lalu tanya, apa yang akan dilakukan Tae Joon setelah ini.

Tae Joon : Aku tidak punya rencana khusus apapun.


Yoo Kyung dibebaskan karena Kyung Wan membayar jaminan.

Yoo Kyung senang.

Tak lama, Kyung Wan datang menjemputnya.

Yoo Kyung : Se Jin Appa...

*Gila ya, masih juga manggil Se Jin Appa.... Itu Na Yeon Appa woiii!


Kyung Wan membawa Yoo Kyung ke tepi laut.

Yoo Kyung heran dan tanya kenapa Kyung Wan tidak membawanya pulang.

Kyung Wan : Kau pasti lelah.

Yoo Kyung : Aku merasa sangat tidak enak padamu, tapi kau masih mempedulikanku. Kau pasti kaget tentang Se Jin. Aku tidak pernah membayangkan ... Lee Ki Man akan mengadakan konferensi pers.

Kyung Wan : Izinkan aku bertanya kepadamu untuk terakhir kalinya. Apa kau benar-benar tidak bertemu Yoon Ae di hari dia meninggal?

Yoo Kyung masih saja berbohong. Ia berkata, ia tidak pernah bertemu Yoon Ae sejak mereka menikah.

Kyung Wan kemudian menanyakan satu hal lagi. Ia tanya, apa Yoo Kyung benar-benar tidak tahu Na Yeon putrinya?

Yoo Kyun : Aku sudah bilang. Bukankah kita sudah selesai mendiskusikan hal itu? Sekarang kau tahu tentang Se Jin, kau tidak bisa percaya apa pun yang aku katakan lagi? Aku tidak tahu. Aku benar-benar tidak melakukannya. Percayalah padaku. Jika kau tidak akan percaya padaku, siapa lagi?


Kesal dibohongi lagi, Kyung Wan pun menyerahkan surat cerai.

Yoo Kyung kaget, Se Jin Appa...

Kyung Wan : Aku masih berharap padamu. Tapi kau terus mengkhianatiku dan menolak kesempatan terakhir yang kuberikan padamu. Aku tidak akan pernah memaafkanmu.


Kyung Wan lantas turun dari mobilnya dan beranjak pergi. Yoo Kyung menyusul Kyung Wan.

Yoo Kyung : Se Jin Appa, aku tidak tahu apa yang sudah kau dengar tapi jangan percaya itu. Aku menyesal soal Se Jin itu sebabnya aku akan berubah. Perasaanku tulus padamu dan aku mencoba yang terbaik setiap hari.

Kyung Wan : Tidak, kau salah! Kau masih menghinaku! Kau pura-pura hanya untuk bisa bebas dari sana!

Kyung Wan lantas memberikan memory card Na Yeon pada Yoo Kyung. Setelah itu ia beranjak pergi.

Yoo Kyung : Yeobo! Se Jin Appa!


Yoo Kyung lantas kembali ke mobil dan memasang memory itu ke ponselnya. Ia terkejut melihat isinya, rekaman pertengkarannya dengan Young Sook.

Yoo Kyung marah, Lee Na Yeon..... apa kau...

Lalu ia berteriak.


Setelah Tae Joon, giliran Kyung Wan yang meninggalkan kediaman Yoo Kyung. Ia membereskan semua pakaiannya.

Saat tengah membereskan pakaiannya, ia teringat apa yang dibilang Na Yeon.

Flashback..


Na Yeon menemuinya di kantor dan marah karena ia membayar jaminan Yoo Kyung. Kyung Wan beralasan, ia hanya melakukan apa yang seharusnya saja. Na Yeon lalu tanya, apa Kyung Wan tahu bagaimana ibunya kecelakaan?

Kyung Wan : Apa yang kau coba katakan? Bukankah dia ditabrak truk?

Na Yeon : Kau benar, tapi tahukah kau bahwa ibuku bertemu Park Yoo Kyung ... hari itu juga?

Kyung Wan : Apa yang kau coba katakan?


Na Yeon lantas mengambil anting Yoo Kyung dari tasnya dan memberikannya ke Kyung Wan.

Na Yeon : Bukankah kau mengenal anting ini?

Flashback end....


Kyung Wan lalu mencocokan anting itu dengan pasangannya. Cocok. Kyung Wan marah, lalu ia menyimpan anting itu di laci dan sebelah antingnya ia simpan.

Setelah itu, ia beranjak pergi.


Young Sook menyambut Yoo Kyung yang baru pulang. Yoo Kyung yang sedang bertenaga, meminta Young Sook tidak mengganggunya.

Young Sook : Apa kau sakit? Karena ibunya sakit, putrinya juga sakit. Se Jin sangat aneh sekarang. Dia pasti sangat sakit.


Mendengar itu, Yoo Kyung langsung mengecek Se Jin.

Ia terkejut melihat Se Jin tak sadarkan diri di ranjang yang penuh obat2an.

Ia lantas berusaha membangunkan Se Jin tapi Se Jin tak kunjung bangun.

"Ajumma! Panggil ambulanns sekarang!" teriak Yoo Kyung.

*Ada apa dengan Se Jin?

Bersambung ke part 2....

0 Comments:

Post a Comment