• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Graceful Family Ep 8 Part 3

Sebelumnya...


 Paginya,, Na Ri terbangun.

"Oh kepalaku." ucap Na Ri sambil memegangi kepalanya.

Na Ri tidur di mobil semalaman, di depan Sungai Han. Penampilannya kacau.

Na Ri mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang. Ia tanya, apa ia sudah bisa pulang. Dan Na Ri pun kaget saat orang yang bicara dengannya d telepon memberitahu, jumlah reporter di depan rumahnya semakin banyak. Na Ri mengerti dan memutuskan panggilan.


Na Ri lalu memeriksa pesan teksnya. Banyak sekali yg mengiriminya pesan teks, membatalkan kontraknya.

Na Ri kesal.

Na Ri : Dulu mereka selalu memohon-mohon padaku untuk tampil.


Na Ri lantas mengambil botol sojunya dari kursi disampingnya, tapi botolnya sudah kosong. Na Ri tambah kesal dan melemparkan botolnya ke kursi.

Na Ri : Semuanya sudah berakhir, bukan?


Na Ri menurunkan kaca jendelanya.

Na Ri : Seo Jin-ah, maafkan ibu.

Dua pejalan kaki yang sedang jogging di sekitaran Sungai Han melewatinya dan mengenalinya tapi mereka  pergi begitu saja.

Na Ri kesal diabaikan.


Je Kook dengan terburu-buru kembali ke kantor.


Ternyata semua itu karena Seok Hee. Ia masuk ke ruang database, dimana semua karyawan TOP sudah berkumpul.

"Nyalakan." ucap Je Kook ke Joo Young.

Joo Young langsung menyalakan TVnya. Keluarlah wawancara Seok Hee di stasiun TV.


Seok Hee mengaku, bahwa ayah kandung dari anak Na Ri adalah ayahnya.

"Itu sangat mengejutkan. Anda adalah bagian dari keluarganya, jadi, kenapa anda mengungkapnya?" tanya penyiar.

"Karena tidak adil jika hanya Nona Choi yang dikritik. Bisa jadi Nona Choi juga korban. >Kenapa dia harus membayar untuk perbuatan dua orang? Dia tidak pantas dicecar hanya karena dia seorang aktris." jawab Seok Hee.

"Jika yang anda katakan benar, maka ini bisa menimbulkan dampak sosial yang besar. Itu akan secara langsung memengaruhi citra dan saham MC Grup." ucap penyiar.


Pak Yoon kesal menontonnya.


Yoon Do terkejut.


Je Kook : Ketua Tim Lee, katakan kepada media bahwa saat mereka melanjutkan cerita ini, MC Grup akan menghentikan semua iklannya."

Kyung A : Baik.

Je Kook lalu menyuruh Yoon Do mengawasi Seok Hee mulai sekarang.

Yoon Do : Baik.

Pak Kwon disuruh Je Kook mencari tahu dimana para anggota keluarga Mo berada.

Je Kook : Buat staf rumah waspada.

Pak Kwon : Baik.


Je Kook : Keluarkan siaran pers soal konferensi pers besok pagi.

Tim kaget, konferensi pers?

Je Kook : Kenapa? Kalian pikir aku akan memasuki medan perang tanpa amunisi?

Je Kook beranjak pergi.


Je Kook kembali ke ruangannya. Di ruangannya, Je Kook memikirkan kata2 Seok Hee.

Seok Hee : Direktur Han, kau pengecut. Saat identitas ayah Seo Jin terungkap, tugasmu adalah melindungi Pimpinan melalui itu. Saat itulah kau harus menunjukkan kemampuanmu, Han Je Kook-ssi.


Seok Hee keluar dari ruang siaran diantar beberapa reporter dan kru yang bertugas.

Seok Hee memuji mereka dan berterima kasih.

Setelah itu, Seok Hee beranjak pergi tapi bertemu Yoon Do. Seok Hee kaget melihat Yoon Do.


Yoon Do pun menarik Seok Hee ke pintu darurat.

Seok Hee : apa yang kau lakukan?

Yoon Do : Aku yang seharusnya menanyakan itu.

Seok Hee : Apa?

Yoon Do : Bukankah kau bilang kau mau menangkap pembunuhnya?

Seok Hee :  Apa maksudmu?

Yoon Do : Bukankah kita satu tim?

Seok Hee : Lalu apa masalahnya?

Yoon Do : Katamu kau pintar. Kau bilang kau mempersiapkannya selama 5 tahun. Lalu bagaimana bisa kau mengacaukannya seperti ini? Jika kita berada di tim yang sama, kau seharusnya mendiskusikan ini denganku! Jika kau menyebabkan masalah seperti ini, menurutmu TOP akan membiarkanmu? Mereka akan mengikat tanganmu, jadi, kapan kita akan menangkap pelakunya? Direktur Han memerintahkanku untuk tetap di sisimu dan mengawasimu 24 jam. Sejujurnya, aku curiga apa tujuanmu yang sebenarnya. Pembunuhan itu sebagai alasan. Bukankah kau hanya mau sahammu kembali?


Seok Hee sontak sewot dituduh seperti itu.

Yoon Do : Dimana Mo Seok Hee yang obsesif, yang mengganti pembantu tiap pekan  dan tidak memercayai pengacara yang membebaskannya?

Seok Hee : Maaf aku tidak mendiskusikan ini denganmu. Karena sudah jelas kau akan menentangnya. Tapi tarik kembali ucapanmu bahwa ini tentang sahamku! Itu menghina. Apakah ini dirimu yang sebenarnya? Katamu kau pengacara berprinsip. Kau bilang kau menghargai seseorang! Tidakkah kau melihat betapa menderitanya Seo Jin? Tujuan itu penting. Tapi, jangan tertipu! Kau berpura-pura menjadi TOP, tapi sebenarnya kau bukan TOP! Saat menangkap monster jangan biarkan itu mengubahmu menjadi monster!

Yoon Do : Jalanmu tidak selalu benar. Berhentilah memprovokasi TOP.

Seok Hee : Sikapku adalah diriku yang sebenarnya.

Seok Hee yg kesal beranjak pergi.


Sekarang,, Seok Hee dan Yoon Do sudah di mobil. Sepanjang perjalanan, mereka tidak bicara.

Yoon Do akhirnya memecah keheningan dengan meminta maaf.

Seok Hee : Kau tahu, lebih sulit menerima permintaan maaf  daripada meminta maaf, 'kan? Seo Jin mengingatkanku pada diriku di masa lalu.

Yoon Do : Lalu...

Seok Hee : Aku bisa memaafkan pria yang berselingkuh tapi aku tidak bisa memaafkan pria yang pengecut! Tidak peduli siapa pun itu! Apa yang bisa kulakukan? Aku memang seperti itu.


Cheol Hee sendiri terlihat kesal karena wawancara Seok Hee itu. Ia berdiri, sambil memegangi raknya, di ruang baca.

"Tidak peduli seberapa kuat nafsu makanmu, kau harus melatih kontrol diri. Bukankah wajar kau akan sakit perut jika makan apa saja? Kau memiliki dua putra yang sempurna. Apa kau mau memulai tim basket?" ujar Young Seo yang duduk di belakang Cheol Hee.

Cheol Hee menatap Young Seo dan diam saja.


Tak lama, Je Kook datang. Young Seo dengan angkuhnya menghampiri Je Kook.

Young Seo : Apa kau tidak bisa mengambil keputusan, Direktur Han?  Kau melakukan semuanya dengan baik lalu kenapa kau tidak bisa menangani Seok Hee? Kau tidak mau atau tidak bisa?

Je Kook diam saja dan meminggirkan badannya, menyuruh Young Seo pergi. Young Seo kesal dan beranjak pergi.


Je Kook menghampiri Cheol Hee.

Je Kook : Kami memutuskan untuk mengadakan konferensi pers besok pagi.

Cheol Hee : Konferensi pers?

Je Kook : Ya. Konferensi pers...


Besoknya, tim TOP menggelar konferensi pers di hadapan beberapa wartawan.

Kyung A : Kami akan memberikan pernyataan kami terkait pemberitaan tentang aktris Choi Na Ri dan MC Grup.

Kyung A lantas menoleh ke belakang dan mengangguk.


Tak lama, Wan Soo masuk dan berdiri di depan mic.

Wan Soo : Aku melihat banyak dari kalian yang hadir di sini. Aku yakin tidak banyak dari kalian yang mengetahui hal ini, tapi aku putra tertua Pimpinan MC Grup, Mo Wan Soo. Kalian mau tahu apa yang kulakukan di sini? Itu karena aku adalah ayah dari putra aktris Choi Na Ri.

Sontak para wartawan kaget.

Gwang Mi dan Boo Ki juga ada disana. Gwang Mi kaget tapi tidak dengan Boo Ki.


Wan Soo : Aku akan menerima pertanyaan satu per satu.

Reporter meminta Wan Soo mengulangi pernyataan Wan Soo.

Wan Soo : Aku adalah ayah dari putra aktris Choi Na Ri.


Seok Hee yang menonton berita itu di ruang makan, bersama anggota yang lain kesal.

Seok Hee : Ini ide ayah?

Cheol Hee : Direktur Han sangat pintar.


Seok Hee menatap iba Seo Jin.


Seo Jin kesal, langsung berdiri dan tanya ke Cheol Hee, siapa ayahnya.

Cheol Hee : Kau pikir siapa? Itu aku!

Seo Jin yang marah, pergi dari ruang makan.


Seok Hee menatap ayahnya.

Seok Hee : Apa aku benar-benar putrimu?

Seok Hee yang juga kesal meninggalkan ruang makan.


Reporter bertanya ke Wan Soo, kenapa Wan Soo menyembunyikan fakta tentang Na Ri, padahal Wan Soo bukan pria beristri.

Wan Soo : Keluargaku menentang pernikahan itu. Tapi aku punya seorang putra. Ditambah lagi, saat itu ada pembicaraan tentang perjodohanku. Jadi ayahku memutuskan untuk mengambilnya sebagai putranya sendiri. Bukankah beliau orang yang hebat?

Gwang Mi : Lalu apakah wawancara adik anda itu salah? Apa keluarga anda tidak tahu?

Wan Soo : Keluargaku cenderung menghindari campur tangan dalam kehidupan pribadi masing-masing. Jadi dia mungkin tidak tahu.


Je Kook kemudian datang dan menyaksikan konferensi pers itu dari jauh. Wan Soo tersenyum menatap Je Kook.


Usai konferensi pers itu, Wan Soo langsung pergi menemui Je Kook.

Wan Soo : Untuk menyelamatkan MC Grup, aku akhirnya menjadi seorang ayah.

Je Kook lalu memberi Wan Soo dokumen pemindahan aset.


Wan Soo membacanya, saham 30 persen ya? Lumayan. Tapi apa yang bisa aku lakukan dengan ini?

Je Kook : Kau akan bertindak sebagai pemberi suara MC Grup.

Wan Soo : Kalau begitu, bisakah aku menentang hal-hal yang dilakukan Wan Joon?

Je Kook mengangguk. Wan Soo senang.

Wan Soo : Dia memang adikku, tapi dia sangat menyebalkan.

Wan Soo juga meminta Je Kook mengurus project film nya yang sempat terhenti.


Je Kook : Tentu saja.

Wan Soo : Kau pintar menilai karakter, Direktur Han. Aku suka orang yang kompeten seperti dirimu, Direktur Han. Lalu angka 30 ini... angka yang menarik. Aku suka itu.

Wan Soo lantas beranjak pergi.


Setelah itu, Je Kook langsung rapat dengan anggota tim nya.

Joo Young : Kita mengakhirinya dengan membuat Choi Na Ri terlihat seperti penggali emas. sedangkan Tuan Muda Mo Wan Soo dan MC Grup adalah individu yang baik dan bertanggung jawab.

Je Kook : Kerja bagus.

Pak Yoon : Harga saham naik 5 persen.

Kyung A : Semua kesepakatan film dan iklan Choi Na Ri dibatalkan.  Dia bersembunyi di pinggiran kota.

Yoon Do : Bagaimana jika organisasi pembela hak wanita bergerak untuk membelanya?

Je Kook : Pengacara Heo, kau tahu ungkapan "keadilan selektif"? Menurutmu organisasi seperti itu terlibat dalam setiap masalah? Tidak. Mereka hanya bergerak saat ada keuntungan politik. Kita menyumbangkan banyak uang untuk organisasi itu. Kita sudah mengurus Choi Na Ri. Bagaimana Baek Soo Jin?

Pak Yoon : Kita mengikuti sesuai rencana.

Flashback...


Seorang pria menghampiri Soo Jin di kelas memasak.

Soo Jin terkejut, dimana Chef Han?

"Chef Han mendadak ditugaskan untuk acara internasional. Jadi, aku akan mengambil alih pelajarannya. Namaku Chef Kim Min Ah."

"Chef Kim, kudengar kau menyelesaikan hidangan Italia dasar."

"Hari ini, mari kita membuat sup tomat hidangan laut."

Chef Kim kemudian Soo Jin cantik.

Soo Jin nampak tersipu.

Chef Kim : Kita mulai dengan mengiris bawang terlebih dahulu.

Tanpa Soo Jin sadari, Pak Yoon mengawasinya dari luar.

Flashback end...


Pak Yoon : Akan butuh waktu untuk Nyonya Baek, tapi tidak akan ada masalah.

Je Kook : Baiklah.

Pak Kwon : Bagaimana dengan Nyonya Ha?

Flashback...


Je Kook menemui Young Seo. Ia turun tangan langsung, menangani Young Seo. Young Seo membaca dokumen yang disodorkan padanya, lalu tanya, kenapa Je Kook melakukan itu padanya.

Je Kook menjelaskan, Wan Joon tidak akan bisa mengambil alih perusahaan jika Young Seo tidak menyetujui dokumen itu.

Je Kook : Bukankah impian hidupmu adalah untuk menjadikannya Pimpinan MC Grup?

Young Seo : Direktur Han, mari lakukan ini. Buatlah galeri atas namaku.  Kau bisa melakukan itu?

Je Kook : Tentu.

Young Seo : Tolong jaga Wan Joon ku dengan baik.

Flashback end...


Pak Yoon juga minta saham Seok Hee ditransfer ke Cheol Hee. Dan saham Cheol Hee ditransfer ke Wan Joon untuk menjadikan Wan Joon pemegang saham mayoritas.

Pak Yoon : Tentu saja, jika pengesahan RUU Warisan dicegah.

Je Kook : Pengacara Heo, kau siap?


Yoon Do pun langsung bangkit dan memberi penjelasan.

Yoon Do : Di antara 15 anggota Komite Legislasi dan Kehakiman, kita hanya perlu meyakinkan 4 anggota kunci.  Dua anggota partai yang berkuasa dan 2 anggota partai oposisi.

Pak Yoon : Bagaimana caranya?

Yoon Do : Agak sulit karena mereka berempat memiliki ideologi politik yang berbeda.

Je Kook : Jadi, apa solusinya?

Yoon Do : Setelah mengumpulkan informasi tentang pekerjaan mereka di Majelis dan distrik setempat, seminar, dan konferensi, mereka hanya memiliki 2 minat. Pertama, pemerintah lokal mandiri. Kedua, mereka pro-Amerika. Yang menarik adalah 2 anggota dari partai oposisi mengunjungi kelab setiap kali mereka pergi ke Amerika Serikat. Anggota partai yang berkuasa juga belajar di luar negeri di Amerika Serikat, jadi mereka suka Amerika Serikat.

Pak Yoon : Tapi pergi ke kelab itu tidak ilegal.

Yoon Do : Tentu saja. Tapi itu menjadi cerita yang berbeda jika mereka pergi ke bar saat jam kerja.


Kyung A : Gunakan seminar seperti mengunjungi pemerintah negara bagian Amerika Serikat sebagai umpan untuk mengundang 4 anggota ke Amerika Serikat?

Yoon Do : Bingo. Tapi seminar ini hanya alasan.

Flashback....


Dua anggota dari partai oposisi itu pergi ke kelab.

Di kelab, kedua pria itu bersenang-senang dengan penari striptis.

Tanpa mereka sadari, seorang wanita bule merekam mereka.

Flashback end...


Je Kook : Itu inovatif. Bukankah terlalu membosankan untuk mengakhirinya seperti itu?

Yoon Do : Tentu saja Bukan hanya itu.


Malamnya, para anggota Majelis Nasional sudah berkumpul di meja makan kediaman Mo. Mereka diundang makan malam oleh Cheol Hee. Je Kook juga ikut serta dalam makan malam itu.

Cheol Hee : Kalian pasti sibuk. Jadi, terima kasih telah menerima undangan makan malam dariku.

"Kami yang merasa terhormat anda mengundang kami seperti ini, Pimpinan Mo." jawab salah satu anggota Majelis.

"Ada banyak hal yang harus dilakukan di Majelis Nasional. Perang antara partai yang berkuasa dan partai oposisi telah berlangsung lama." ucap Cheol Hee.

"Ini bukan sesuatu yang baru. Politik adalah hasil dari perjuangan. Anggota Legislasi dan Komite Yudisial sangat rukun." jawab anggota Majelis itu.


"Senang mendengarnya! Kalian musuh di mata publik, tapi secara pribadi kalian adalah senior dan junior." ucap Je Kook.

"Itu benar. Itu yang terjadi di setiap bidang. Tentu saja. Kudengar kalian berempat pergi ke Amerika untuk suatu seminar." ucap Cheol Hee.

"Ya, berkat anda." jawab anggota Majelis.

"Kudengar hiburan malam setelah seminar itu cukup hebat." ucap Je Kook.

" Tidak juga... Itu..." si anggota Majelis mulai gelagapan.


Je Kook lantas mengangkat remote-nya dan menurunkan layar. Di layar, terlihat rekaman dua anggota Majelis sedang bersenang-senang di kelab bersama para penari striptis.

"Direktur Han, kenapa kau melakukan ini?" tanya si anggota Majelis yang wajahnya ada di rekaman itu.

"MC Grup tidak menginginkan hubungan yang tidak nyaman dengan anda semua. Jangan salah paham." jawab Je Kook.


Je Kook lantas menyuruh Pak Kwon masuk. Pak Kwon pun langsung masuk, bersama beberapa pelayan dan Kepala Pelayan.

Para pelayan itu meletakkan kotak berisi kunci mobil di depan masing2 anggota Majelis.

Je Kook : Kami tidak yakin apa yang disukai istri anda, jadi, kami hanya menyiapkan mobil terbaik sebagai hadiah.

Cheol Hee : Direktur Han memiliki selera terbaik di Korea.


Je Kook pun menambah serangannya. Ia menyerang anggota Majelis satu2.

Je Kook : Kalian dalam masa jabatan kelima dan kemungkinan yang terakhir. Anda masih sehat jadi Anda masih bisa terus bekerja. Alih-alih bekerja sebagai anggota Majelis Nasional, bekerjalah sebagai direktur sebuah perusahaan sipil. Gajinya lebih tinggi dari Majelis Nasional. Anda bahkan akan mendapatkan mobil dengan sopir. Kulihat distrik anda adalah tempat banyak pabrik kami berada.


Je Kook : Aku tahu anda berjanji untuk membangun perpustakaan selama kampanye anda tetapi itu gagal. Kami akan membangun perpustakaan itu untuk anda.


Je Kook : Besok, akan ada berita tentang orang-orang yang menyuap untuk dipekerjakan. Kulihat putra anda menyuap untuk mendapatkan pekerjaannya. Kami akan memastikan namanya keluar dari daftar.

Je Kook : Putri anda adalah pelanggan reguler sebuah kelab di Gangnam. Bukankah lebih baik jika dia menjauh dari narkoba? Dia masih muda.


Cheol Hee : Anak-anak adalah satu hal yang tidak bisa kita kendalikan.

Para anggota Majelis itu langsung kehilangan selera makan.

Cheol Hee : Astaga, makanan kalian menjadi dingin.


Cheol Hee lalu mengajak mereka bersulang terlebih dahulu.

Mereka bersulang. Cheol meminum wine nya sambil menatap Je Kook. Je Kook tersenyum sembari menatap Cheol Hee.


Sekarang,,, para anggota Majelis sudah meninggalkan kediaman Mo. Cheol Hee menonton berita revisi UU warisan yang dibatalkan, bersama Je Kook, di ruangannya.

Dilaporkan juga bahwa, Gedung Biru dan kelompok masyarakat yang mendesak revisi melakukan aksi protes.

Cheol Hee memberi applause untuk Je Kook. Ia juga menyebut Je Kook penyelamatnya.

Je Kook : Kita punya presiden baru, tapi aturan yang menggerakkan negara kita tetap sama. Selama kita memiliki Majelis Nasional di bawah kendali kita, akan selalu seperti itu.


Sekarang,, Je Kook sudah kembali berada bersama tim nya.

Je Kook memuji kerja tim nya.

Je Kook : Hanya dengan menginvestasikan 10 miliar won, kita menghindari pembayaran triliunan won sebagai pajak warisan. Idemu sangat bagus, Pengacara Heo.

Yoon Do : Terima kasih.

Je Kook : Kerja bagus, Pengacara Heo.

Je Kook bertepuk tangan untuk Yoon Do. Anggota yg lain agak sebal melihatnya.

Je Kook : Kerja bagus, semuanya. Bisakah kita mulai rapat hari ini?


Usai rapat,, Yoon Do duduk sendirian di halte bis. Wajahnya lesu. Tak lama, Seok Hee datang dengan taksi.

Seok Hee heran melihat wajah lesu Yoon Do. Ia tanya, apa terjadi sesuatu?

Yoon Do : Apa aku masih terlihat manusiawi bagimu? Seperti katamu terakhir kali. Jangan menjadi monster saat menangkap monster. Aku bertanya-tanya apakah aku menjadi TOP saat aku bekerja dengan metode TOP?

Seok Hee pun memegang wajah Yoon Do dengan kedua tangannya dan menatap Yoon Do dari jarak dekat.

Yoon Do langsung ternganga.

Seok Hee : Kau masih sama. Kau masih jelek.

Seok Hee tertawa. Lalu ia mengajak Yoon Do pergi.

Yoon Do sendiri masih ternganga dengan yang barusan dilakukan Seok Hee.

Bersambung ke part 4....