Graceful Family Ep 8 Part 2

Sebelumnya....


Seok Hee yang lagi olahraga,, terkejut saat melihat berita Na Ri di TV.

Seok Hee pun langsung mematikan treadmill nya dan beranjak keluar.


Seok Hee menghubungi seseorang. Diluar, ia papasan dengan dua pelayannya yang langsung membungkukkan badan begitu melihatnya.


Seok Hee terus bicara di telepon, hingga Seo Jin datang.

Seo Ji : Noona, ponsel dan komputerku tidak berfungsi. Apa ada masalah? Mereka bilang aku harus pindah sekolah. Apa aku melakukan kesalahan? Kenapa mereka tiba-tiba melakukan ini padaku?

Seok Hee yang kasihan pada Seo Jin, hanya bisa memeluk Seo Jin.


Tim TOP sedang membahas artikel Na Ri yang mereka terbitkan lewat NewsPatch.

Joo Young : Skandal Choi Na Ri menyingkirkan semua hal politik. Katanya ini berita selebritas  yang paling mengejutkan dalam lima tahun terakhir.

Kyung A : Dia tidak akan pernah bisa kembali, 'kan?


Je Kook : Saat dia berhenti diincar, fokusnya akan beralih kepada identitas ayahnya.

Kyung A : Aku mencoba membuat media mengalihkan perhatian publik kepada aktor yang digodanya atau teman dekat prianya.


Je Kook : Bagus. Beberapa orang sudah mengatakan bahwa putranya adalah korban, jadi kita harus melindunginya.

Yoon Do : Kami sudah memastikan teman-teman sekolah Seo-jin untuk tidak berbicara.

Je Kook : Baik. Mari kita gunakan ini untuk mengakhiri masalah saham bagiannya.


Tiba2, Na Ri menerobos masuk. Melihat Na Ri, Je Kook pun menyuruh anggotanya keluar.

Na Ri marah.

Na Ri : Apa kau pikir aku akan mundur karena kau melakukan ini? Aku akan mengadakan konferensi pers. Aku akan mengungkapkan siapa ayah Seo Jin! Aku tidak akan mati sendirian.


Je Kook : Sayang sekali jika aktris hebat sepertimu tidak memahami situasinya.

Na Ri bingung, apa?

Je Kook : Berdasarkan tes DNA, putramu bukan anak biologis Pimpinan Mo Cheol Hee.

Na Ri : Kalian memanipulasi hasilnya!

Je Kook : Saat kau menyebutkan nama Pimpinan Mo, kau akan masuk penjara karena pencemaran nama baik. Apa kau masih akan mengadakan konferensi pers?


Na Ri : Tidak! Kalian iblis. Mati. Kalian semua, matilah!

Na Ri teriak2 sambil menjatuhkan barang2 yang ada di meja ke lantai.


Tak lama kemudian, Na Ri berlutut, memohon pada Je Kook, agar Je Kook menyelamatkannya. Ia juga bilang akan melepaskan warisannya jika Je Kook membantunya.

Na Ri : Setidaknya bantu aku agar aku bisa tetap berakting. Aku tahu kau bisa melakukan apa saja, Direktur Han!

Je Kook menatap dingin Na Ri.

Je Kook : Kurasa sudah terlambat bagi kita untuk berteman.


Na Ri : Kau penyihir jahat! Kau pikir aku akan mati karena ini? Jangan konyol!

Na Ri pun berdiri. Na Ri : Aku Choi Na Ri!

Na Ri kembali teriak2 dan menjatuhkan barang2 di meja ke lantai.

Lalu ia jatuh terduduk dan menangis.


Besoknya, seluruh keluarga, kecuali Seok Hee dan Seo Jin tentunya, sarapan seperti biasa, seolah-olah tidak ada yang terjadi. Melihat itu, Seok Hee marah.

"Kalian semua punya selera makan. Kalian menghancurkan hidup Ibu Seo Jin. Bagaimana kalian masih bisa makan dengan baik?" ucap Seok Hee sambil menatap tajam Cheol Hee.


Cheol Hee tidak mempedulikan kemarahan Seok Hee dan tanya ke Seo Jin, Seo Jin mau sekolah di negara mana.

Seo Jin : Aku harus pergi keluar negeri?

Cheol Hee : Bukankah itu akan mempermudah situasimu?

Seo Jin : Aku tidak mau!

Wan Soo mendukung Seo Jin.

Wan Soo : Ayah seharusnya tidak memaksanya pergi disaat dia tidak mau pergi. Itu tidak manusiawi!

Wan Soo lalu menyuruh Seo Jin melakukan apapun yang Seo Jin mau.

Seo Jin : Sungguh?


Young Seo menatap Wan Soo dengan tatapan benci.

Young Seo : Kau barang cacat yang bahkan tidak bisa aku kembalikan.

Wan Soo pun langsung menatap kesal ibunya, tapi setelah itu, ia tertawa dan berkata, Young Seo selalu bisa memperbaiki produk cacat. Mendengar jawaban Wan Soo,

Young Seo kesal.


Soo Jin ikut bicara. Ia bilang, siapa dia keluarga itu yang bisa bertindak sesuai keinginan mereka.

Wan Soo: Apa yang mau kau lakukan? Lakukanlah yang kau inginkan.

Soo Jin senyum mendengarnya.


Wan Joon menatap Soo Jin.

Wan Joon : Pergilah saat aku membiarkanmu pergi. Dengan begitu mungkin kau lebih bahagia.


Seok Hee kembali menatap ayahnya.

Seok Hee : Aku tidak peduli jika ayah menikah tiga kali atau memiliki seratus anak. Tapi, bukankah ini pengecut? Dia tetaplah Ibu Seo Jin. Lupakan tentang tanggung jawab. Apa ayah bahkan tidak merasa kasihan padanya?


Cheol Hee lagi2 mengabaikan kemarahan Seok Hee dan memuji rasa steak yang ia makan. Ia bilang, dagingnya difermentasi dengan baik.

Young Seo : Tetap enak meski dengan sedikit garam, bukan?


Seok Hee tambah kesal.

"Seo Jin-ah, kau tahu anak sepertimu dipanggil apa? Anak diluar pernikahan!" ucap Seok Hee sambil menatap Cheol Hee.

Sontak, Soo Jin langsung menatap Seok Hee. Ia tak suka Seok Hee mengatakan itu pada Seo Jin.


Seok Hee lantas menatap Seo Jin.

Seok Hee : Kau mungkin membenci ibumu. Tapi bukan hanya kesalahannya kau lahir di luar pernikahan."


Seok Hee kembali menatap tajam ayahnya.

Seok Hee : Ayah juga sama bertanggungjawabnya. Ayah lebih bertanggungjawab atas perselingkuhan itu.

Seok Hee menatap Seo Jin lagi.

Seok Hee : Jangan pernah menjadi pengecut. Mengerti?


Cheol Hee yg sejak awal tidak mempedulikan kemarahan Seok Hee, kini terpancing karena dikatai pengecut oleh Seok Hee. Ia menggebrak meja dan berdiri, sampai kursinya jatuh dan tanya kenapa Seok Hee hidup.

Seok Hee balas menggebrak meja dan berdiri. Ia mengajukan pertanyaan yang sama pada Cheol Hee.

Cheol Hee : Aku hidup untuk MC Grup.

Mendengar itu, Seok Hee tertawa.


Kepala Pelayan lantas memberitahukan kedatangan Je Kook pada Cheol Hee. Cheol Hee pun beranjak pergi.


Wan Soo : Seok Hee, kau tahu alasan aku hidup? Aku hidup untuk seni!

Young Seo menatap tajam Seok Hee.

Young Seo : Kau pikir kau akan menjadi apa?

Seok Hee : Kau akan menjadi apa saat semakin tua?

Young Seo sewot mendengar jawaban Seok Hee, apa!

Seok Hee : Jangan bersikap sok anggun dan tunjukkan sifat aslimu!

Wan Soo : Hey, Mo Seok Hee!  Kau harus berhenti sekarang. Kau tidak boleh bicara seperti itu pada ibu.


Soo Jin : Nona, berhentilah.

Wan Joon : Mungkin lebih baik jika kau tetap di penjara.


Seok Hee : Apa kau pikir rumah ini lebih baik daripada penjara?

Seok Hee lalu beranjak keluar dari ruang makan. Setelah Seok Hee pergi, Seo Jin juga pergi.


Je Kook memberitahu Cheol Hee, bahwa Na Ri akan mengumumkan akan pensiun.

Je Kook : Tapi kami mengambil kesempatan ini untuk mengamankan saham Seo Jin.

Cheol Hee diam saja.

Je Kook : Pimpinan?

Cheol Hee : Pastikan bahwa setelah dia pensiun dia bisa hidup dengan tenang.

Je Kook mengerti dan pamit tapi kemudian Cheol Hee tanya, untuk apa Je Kook hidup.


Cheol Hee : Menurutmu aku terlalu kejam kepada keluargaku sendiri?

Je Kook : Tidak ada yang bisa memuaskan semua orang. Selamat malam.

Je Kook beranjak pergi.


Diluar, ia bertemu Seok Hee yang sudah menunggunya.

Seok Hee : Presiden menjabat berturut-turut  bahkan setelah skandal seksnya. Apa yang kau takutkan?

Je Kook : Yang terbaik adalah mencegah skandal seperti itu untuk muncul.

Seok Hee : Direktur Han, kau pengecut. Menyembunyikan kebenaran disebut trik, bukan keahlian. Menindas wanita dan anak yang tidak berdaya, apa itu menyenangkan?

Je Kook berusaha tidak terpancing kata2 Seok Hee.


Seok Hee : Wanita yang berharap mereka adalah pria memang lebih buruk.

Barulah Je Kook terpancing kata2 Seok Hee.

Seok Hee : Saat identitas ayah Seo Jin terbongkar, tugasmu adalah melindungi Pimpinan melalui itu. Saat itulah kau harus menunjukkan kemampuanmu, Han Je Kook-ssi.

Seok Hee kemudian beranjak pergi.


Di restoran, Pak Heo dan Eun Ji sedang menonton berita Na Ri. Pak Heo tampak lemas dengan berita Na Ri sudah punya anak. Pak Heo yang frustasi dengan skandal Na Ri, mematikan TVnya. Eun Ji protes.

Pak Heo : Kenapa? Kita harus menontonnya. Jangan. Itu bukan kabar baik.

Eun Ji : Ayah pasti sangat sedih karena ayah adalah fans Choi Na Ri.

Pak Heo : Aku tidak kecewa.

Eun Ji : Aku punya firasat buruk tentangnya sejak awal. Firasatku tidak pernah salah! Bagaimana dia akan mencari nafkah sekarang? Wanita itu menghasilkan cukup untuk bertahan hidup selamanya. Jangan mencemaskannya. Ayah hanya menjual senilai 200.000 won.

Pak Heo : Kenapa kau selalu membicarakan tentang uang?

Eun Ji : Kaum muda kesulitan belakangan ini. Aku lahir di waktu yang salah. Itu bukan salahku.

Pak Heo : Kau asal bicara! Setiap kali membuka mulutmu, kau mengarang alasan bagus.

Eun Ji : Apa nikmatnya hidup jika aku tidak bisa berbicara?  Tidak ada yang berjalan sesuai keinginanku.


Yoon Do datang.

Yoon Do kaget melihat Eun Ji masih di restorannya.

Yoon Do : Kenapa kau masih disini?

Eun Ji : Aku menunggumu.

Yoon Do : Kenapa? Ada yang mau kau katakan?

Eun Ji : Apa kau tahu ayahmu hampir tidak bisa bekerja hari ini karena Choi Na Ri?

Yoon Do : Kurasa ayah kecewa karena Choi Na Ri, ya?

Pak Heo : Apa benar dia memiliki putra remaja?

Yoon Do : Aku tidak tahu. Itulah yang dibicarakan orang-orang.

Eun Ji : Siapa ayahnya?

Yoon Do : Bagaimana aku tahu?


Eun Ji : Kudengar perusahaan besar tahu semua rumor.

Yoon Do : Itu tidak benar.

Pak Heo : Orang lain mungkin mengacungkan jari padanya tapi aku tidak bisa. Aku yakin dia punya alasan. Tidak seharusnya orang-orang berpaling darinya hanya karena sesuatu seperti ini terjadi. Mereka tidak setia.

Eun Ji : Ayahmu penuh rasa simpati.

Yoon Do : Itulah kekuatan dan kelemahan ayahku.

Eun Ji : Kenapa ayah tidak pernah bersimpati padaku? Aku jauh lebih menyedihkan dari Choi Na Ri!


Detektif Oh datang. Yoon Do pun langsung pergi bersama Detektif Oh.

Yoon Do dan Detektif Oh bicara diluar.

Detektif Oh : Lima belas tahun lalu, di Rumah Sakit MC, ada spesialis internis yang bernama Seol Mi Kyung. Tapi dia berhenti tidak lama setelah kasus pembunuhan itu. Aku melacak ke mana dia pergi setelah itu dan aku menemukan sesuatu yang aneh.

Yoon Do : Apa itu?

Detektif Oh : Dia sekarang menjalankan klinik akupuntur di Yeongdeungpo. Kenapa spesialis internis menjalankan klinik akupuntur? Benar bukan? Aku tidak tahu apakah mereka orang yang sama.


Detektif Oh lalu memberikan resume Dokter Seol ke Yoon Do.

Detektif Oh : Ini adalah resume dokter itu dan alamat klinik akupunturnya.

Yoon Do : Aku harus pergi menemuinya lebih dulu.

Detektif Oh : Kau sungguh bisa melakukan ini? Kau bahkan belum menemukan catatan investigasinya, kan?

Yoon Do : Kurasa itu tidak ada di TOP.

Detektif Oh : Aku tidak tahu apakah ini akan membantu. Tapi, untuk orang seteliti Direktur Han mungkin tidak menyimpannya dalam format digital. Dia tahu lebih baik daripada siapa pun bahwa file digital rentan terhadap peretasan dan penyalinan.

Yoon Do : Kau benar. Maka itu berarti dia pasti menyimpannya sebagai salinan.

Detektif Oh : Bagaimanapun, kuharap kau beruntung.


Yoon Do : Kau juga harus menyelesaikan kasus ini dan mendapatkan promosi.

Detektif Oh : Dipromosikan bukan masalah utamanya. Kehidupan ibumu dan hidupmu dipertaruhkan.

Yoon Do : Terima kasih banyak.

Detektif Oh : Jangan berterima kasih padaku. Aku pergi.

Bersambung ke part 3...

0 Comments:

Post a Comment