• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Selection : The War Between Women Ep 4 Part 3

Sebelumnya...


Man Chan merasa tersanjung diajak minum oleh Kyung.

Kyung lantas menyinggung soal seleksi. Man Chan kaget, ya?

Man Chan lalu memberitahu bahwa keluarganya juga mengajukan aplikasi.

Barulah Kyung bicara soal pemburu. Ia berkata, mendengar informasi bahwa pemburu yg dimiliki Man Chan sangat hebat.

Man Chan : Apakah anda berbicara tentang para pemburu gunung?

Kyung : Ya.  Mereka menyebut mereka pemburu gunung. Nenekku telah bekerja keras untuk seleksi. Aku ingin memberinya kulit harimau sebagai hadiah dan memenuhi tugasku sebagai cucu. Bolehkah aku memintamu untuk berburu harimau itu untukku?


Man Chan kaget. Ia tak menyangka, Kyung menyuruhnya mempersembahkan hadiah kepada Wangdaebi.

Man Chan senang dan mengaku tidak punya alasan untuk menolaknya.

Kyung : Aku mendengar beberapa dari mereka setinggi tiang totem.

Man Chan : Itu tidak mungkin. Mereka tidak setinggi itu. Beberapa dari mereka adalah orang Mongolia dan mereka lebih besar dari kebanyakan.

Kyung : Aku menduganya. Dan di mana mereka biasanya berburu?

Man Chan : Di Gunung Inwang! Harimau sering muncul karena sangat berhutan.

Kyung : Gunung Inwang?

Man Chan : Apakah anda ingin bergabung dengan kami untuk jalan-jalan?


Kyung : Haruskah aku?

Kyung lalu pura2 ingat kalau mereka berada di tengah seleksi dan ia seharusnya tidak bersikap seperti itu.

Kyung : Sayangnya, aku harus memintamu untuk bertanggung jawab.

Kyung lantas menyuruh Man Chan minum.


Usai memenuhi undangan Kyung,, Man Chan kembali ke rumahnya dgn hati senang. Ia bahkan tak berhenti tertawa.

Melihat itu, Song Yi menghampirinya.

Song Yi : Sepertinya suasana hatimu sedang bagus, Paman.

Man Chan : Apakah aku terlihat seperti itu? Mengapa kau tidak menebaknya? Raja memintaku untuk menyiapkan hadiah untuk Ratu Janda. Apa yang kau pikirkan?

Song Yi : Itu berarti dia akan berada di pihak kita untuk seleksi!

Man Chan : Betul!

Man Chan dan Song Yi senang.


Man Chan lalu menyuruh pengawalnya pergi ke tempat para pemburu.

Man Chan : Kumpulkan para pemburu di Gunung Inwang dan kita akan bersenang-senang bersama.


Pengawal pun bergegas pergi. Wal diam2 membuntuti mereka dan melihat mereka masuk ke sebuah tempat.


Maka, Wal langsung menemui Eun Bo.

Wal : Apakah semuanya baik-baik saja? Raja tidak terlihat dan tampaknya, para pemburu gunung diperintahkan untuk pergi berburu harimau belakangan ini.

Eun Bo kaget, berburu?

Wal lalu mengaku bosan.


Eun Bo kesal, jadi karena kau bosan, kau melakukan hal seperti itu?

Wal kebingungan maksud Eun Bo.

Eun Bo : Aku berbicara tentang Pangeran! Mengapa kau pergi ke rumahnya dan mengapa kau menggunakanku! Apa yang sebenarnya kau rencanakan?

Wal : Apa maksudmu, "merencanakan?" Aku melakukan ini untukmu.  Dia pangeran. Sang pangeran! Semakin banyak kau melihatnya ... semakin sulit dipercaya, tapi dia masih bangsawan. Royalti! Tunggu dan lihat saja. Dia pasti akan menjadi berguna!

Eun Bo : Lupakan. Aku akan berpartisipasi dalam seleksi. Aku bahkan diundang ke istana untuk seleksi putaran pertama. Aku akan menjadi Ratu.

Mendengar itu, Wal kaget.


Wal : Kau sudah gila?

Eun Bo : Serius! Siapa yang membodohimu?

Wal : Apakah itu pemilik rumah itu ... Siapa namanya ... Apakah itu Baek Ja Yong atau Chung Ja Yong? Bajingan itu...

Eun Bo : Jaga mulutmu! Itu keputusanku dan dia adalah teman ayahku.


Yeo Wool datang. Yeo Wool mengetuk pintu rumah cenayang.

Yeo Wool : Nona, ini Yeo Wool.


Eun Bo bergegas keluar. Wal berdiri di depan pintu sambil menatap kesal Eun Bo.

Eun Bo : Aku akan pindah ke rumah yang disediakan oleh keluarga kerajaan hari ini. Aku tidak akan bisa sering meninggalkan rumah. Aku akan mengirimkan pesan kepadamu melalui gadis ini.

Yeo Wool memperkenalkan dirinya ke Wal.

Wal : Bisakah aku mengatakan ini untuk terakhir kalinya? Kau gila.


Yeo Wool kaget mendengar Wal memanggil Eun Bo gila.

Eun Bo malah tersenyum menatap Yeo Wool dan berkata kalau begitu lah cara Wal menyemangatinya.

Eun Bo lalu mengajak Yeo Wool pergi.


Eun Bo dan Yeo Wool tiba di depan rumah karantina. ^Biar gampang, kita sebut rumah karantina aja ya^

Eun Bo keluar dari tandunya dan menunggu Yeo Wool yg sedang berbicara pada petugas.

Tak lama, petugas mengizinkan mereka masuk.


Sampai di dalam, mereka melihat para gadis sudah berkumpul.

Eun Bo berdiri disamping Song Yi.

Nyonya Jung : Semua orang ada di sini. Anda tidak bisa keluar begitu sering saat tinggal di rumah ini, tetapi anda diizinkan memiliki pengunjung dengan bebas. Harap ingat itu, nona-nona muda. Sekarang, kita akan melakukan lotere dan dua orang yang memilih warna yang sama akan berbagi kamar.


Nyonya Jung menatap asistennya. Asistennya mengerti dan langsung meletakkan kotak kayu di meja..


Para gadis mulai mengambil isi di dalam kotak.

Melihat Eun Bo, Young Ji sontak kaget.


Lalu Young Ji ingat saat dulu mereka berada di seleksi akhir.

Young Ji menatap Eun Ki dgn cemas. Sementara Eun Ki terlihat tenang.

Flashback end....


Berpikir Eun Bo adalah Eun Ki, Young Ji syok. Saking syoknya, ia bahkan sampai jatuh terduduk dan tangannya tak sengaja merobek rok Song Yi.

Nyonya Jung yg faham kenapa Young Ji syok, menyuruh pelayan membantu Young Ji.


Sekarang, Young Ji dan pelayannya sudah ada di kamar mereka.

Young Ji : Byul-ah, kau harus mampir ke rumah dengan cepat. Aku perlu memberi tahu ayah. Bagaimana dia bisa hidup dan berada di sini?


Tak lama Eun Bo datang.

Eun Bo : Sepertinya kita berbagi kamar. Aku Hong Yeon, putri gubernur Gyeonggi.

Byul mengenalkan Young Ji sebagai putri Heung Gyeon.

Young Ji yg masih takut melihat Eun Bo karena mengira Eun Bo adalah Eun Ki, langsung pergi tanpa mengatakan apapun.

Byul mengejar Young Ji.


Eun Bo : Jika dia adalah putri Menteri Negara Kiri, dia pasti sampai di tahap seleksi tiga bagian. Jika demikian, artinya dia tahu kakakku.

Yeo Wool datang dan meletakkan barang2 Eun Bo di dekat pintu. Yeo Wool lalu menyuruh Eun Bo keluar sebentar.


Begitu Eun Bo dan Yeo Wool pergi, Song Yi datang dan melihat baju Young Ji.


Yeo Wool membawa Eun Bo ke gazebo. Disana, pelayan Ja Yong sudah menunggu.

Yeo Wool lantas menunggu di depan gazebo. Pelayan Ja Yong memberikan Eun Bo sebuah buku.

"Yang Mulia mengirimku.  Dia mengatakan kepada saya untuk memberi tahu anda bahwa saya mendapat salinan buku itu. Dia mengatakan kepada saya untuk memberikannya pada anda setiap kali saya mengunjungi anda dan kembalikan kembali pada saya setelah selesai."

Eun Bo membuka buku itu. Buku itu, buku Teori Pencerahan.


Byul mengintip ke kamar yg akan Young Ji dan Eun Bo, tapi ia tak melihat nonanya disana.

Byul : Dia sudah memeriksa sebelum pergi. Apa yang dia ingin aku periksa sekarang? Ngomong-ngomong, mengapa tidak ada orang di sini?


Byul lalu mengarahkan pandangannya ke bawah dan terkejut melihat pakaian yg akan dikenakan Young Ji di istana dalam seleksi besok, rusak.

Byul pun bergegas pergi dan memanggil nonanya.


Young Ji panic melihat bajunya rusak.

Byul : Apa yang harus saya lakukan, Nona? Seseorang melakukan ini pada pakaian anda ...



Song Yi kemudian datang dan melihat pakaian robek Young Ji.

Song Yi : Ya ampun, sepertinya kau berencana memakainya untuk memasuki istana besok. Aku bertanya-tanya bagaimana itu terjadi. Itu sebabnya kau harus hati-hati.


Eun Bo dan tiga gadis lainnya datang.

Young Ji pun sadar itu ulah Song Yi.

Young Ji marah dan ingin menghajar Song Yi tapi saat mau berdiri, Byul langsung memeluknya.

Young Ji : Bagaimana anda bisa menghancurkan rok seseorang seperti ini?

Song Yi lalu melemparkan hanboknya yg tadi dirobek Young Ji ke muka Young Ji dan beranjak pergi.


Eun Bo yg gemes sama kelakuan Song Yi, menyusul Song Yi.

Eun Bo : Kau yang melakukannya, kan? Cepat minta maaf.

Song Yi : Aku minta maaf hanya jika aku salah.

Eun Bo mengancam akan mengadukan Song Yi pada Nyonya Jung.

Song Yi tanya apa Eun Bo punya bukti?

Song Yi : Beraninya kau menghalangi Kim Song Yi seperti ini!

Eun Bo : Kau dari keluarga Kim?

Song Yi : Sekarang kau tahu, jadi diam dan pergilah.

Song Yi beranjak pergi.


Eun Bo : Mereka mengatakan burung bulu berkumpul bersama. Sepertinya kau sering mencari lelaki.

Mendengar itu, Song Yi berbalik dan menatap kesal Eun Bo.


Byul menjahitkan pakaian Young Ji yg dirobek Song Yi, tapi tetap saja, hasilnya tidak bagus.

Byul : Ini seperti anda mengenakan pakaian compang-camping.

Young Ji : Apa yang harus aku lakukan? Aku harus memakainya di istana besok.

Young Ji menangis.


Eun Bo kemudian datang dan memberi saran untuk memperbaiki pakaian Young Ji.

Eun Bo : Bagaimana kalau kau menyulam? Sesuatu seperti bunga atau kupu-kupu?

Dan gadis2 yg lain juga datang untuk membantu Young Ji. Seorang gadis bahkan merelakan motif bunga di saputangannya untuk menutupi bekas jahitan di pakaian Young Ji.


Eun Bo dan para gadis mulai menyulam.


Setelah selesai menyulam, gadis yg bertubuh gemuk, memberikan camilan pada para gadis dan Byul.


Song Yi mulai menatap kagum Eun Bo.

Eun Bo melihat Song Yi dan tersenyum. Tapi Eun Bo langsung memalingkan wajahnya.

Bersambung ke part 4.....

*Kek nya Young Ji dan Eun Bo bakal temenan ni nanti...

Selection : The War Between Women Ep 4 Part 2

Sebelumnya....


Menuju suatu tempat,, Eun Bo memakai mantelnya untuk menutupi wajahnya dan berjalan dengan terburu-buru.

Eun Bo berjalan ke jembatan, dimana seseorang yg disangkanya Wal sudah berdiri disana.

Eun Bo mengernyit heran.

Eun Bo : Untuk apa kau ingin melihatku? Dan kenapa kau berpakaian seperti....


Pria itu membalikkan badannya, menatap Eun Bo. Eun Bo kaget melihat pria itu adalah Jae Hwa, bukan Wal.

Eun Bo : Apa yang kau lakukan di sini, tuan? Dimana Wal ...

Jae Hwa : Pria itu pindah ke rumahku..

Eun Bo kaget, maaf?


Tapi kemudian ia berpikir Jae Hwa sedang bercanda. Mengetahui Jae Hwa serius, Eun Bo pun berkata akan membereskan itu.

Eun Bo pamit, tapi Jae Hwa mengajak Eun Bo ke tempat lain.

Eun Bo keberatan tapi tidak bisa menolak ajakan Jae Hwa.


Jae Hwa mengajak Eun Bo ke gazebo. Eun Bo berjalan di belakang Jae Hwa.

Jae Hwa : Karena sangat indah di sini, rupanya hanya orang-orang penting yang bisa berada di sini. Ini adalah pertama kalinya aku di sini.

Jae Hwa tiba2 berbalik, yg sontak membuat Eun Bo yg lagi jalan terkesiap.

Jae Hwa : Ini sama baiknya dengan yang aku dengar. Kenapa mereka tidak mengizinkan semua orang di tempat yang bagus?

Eun Bo : Kupikir kau marah.

Jae Hwa : Aku pura-pura begitu. Aku tahu kau tidak akan datang jika aku hanya mengundangmu. Tapi ini tempat yang bagus.

Eun Bo : Iya.


Kemunculan Hong Sik yang tiba2 mengagetkan mereka. Eun Bo bergegas memakai mantelnya.

Hong Sik yg setengah mabuk mendekati mereka, ditemani gisaengnya.

Hong Sik : Bukankah kau seorang pangeran?

Jae Hwa : Kau siapa?

Hong Sik : Kau tidak tahu aku siapa? Ya ampun. Aku Kim Hong Sik. Aku putra tunggal perdana menteri, tapi aku menjadi..... ^oh dia anaknya Man Chan toh.

Hong Sik menatap gisaengnya. Gisaengnya melanjutkan perkataannya.

Gisaeng : Kepala Biro Inspeksi.

Hong Sik : Betul. Kepala Biro Inspeksi.

Jae Hwa menanggapinya santai, begitu rupanya...


Hong Sik melirik Eun Bo.

Hong Sik, hei......


Hong Sik kembali menatap Jae Hwa.

Hong Sik :  Kau berkencan dengan seorang wanita? Selamat! Kau menjalani kehidupan yang baik sekarang. Karena ayahmu yang pengkhianat, aku mendengar kau selalu harus pergi jalan-jalan diam-diam.

Jae Hwa kesal mendengarnya.

Hong Sik : Baik... nikmati dirimu sendiri! Karena sudah terbuka untuk orang-orang sepertiku secara eksklusif, kau mungkin tidak pernah memiliki kesempatan untuk datang ke sini. Baiklah kalau begitu...


Hong Sik mengajak gundiknya pergi.

Eun Bo yang tidak terima dengan perkataan Hong Sik ke Jae Hwa tadi, menjegel Hong Sik saat Hong Sik lewat di depannya. Sontak lah Hong Sik langsung jatuh ke kolam.


Eun Bo sedikit tertawa melihat Hong Sik jatuh.

Gisaeng ikut tertawa.

Jae Hwa melihat kaki Eun Bo. Dia sadar, itu lah Eun Bo.


Hong Sik marah ditertawakan.

Hong Sik : DIAM!

Hong Sik bahkan menendang2 tepi jembatan.

Hong Sik : Jembatan bodoh ini!

Hong Sik lalu minta gisaeng membantunya keluar dari kolam.


Jae Hwa dan Eun Bo duduk di gazebo sekarang. Hong Sik dan gundiknya sudah pergi.

Jae Hwa : Kau membuatnya tersandung, bukan?

Eun Bo : Bagaimana kau bisa membiarkannya berbicara seperti Kau harus membungkam orang seperti itu bahkan dengan membuat mereka tersandung.


Jae Hwa lalu cerita kisah hidupnya.

Jae Hwa : Kakekku rupanya adalah saudara raja. Dan dia tampaknya meninggal karena dia dituduh sebagai pengkhianat. Karena itu, ayahku melarikan diri dengan ibuku  dan aku lahir di pedesaan di suatu tempat. Dia benar tentang segalanya. Aku telah bersembunyi sepanjang waktu sejak kecil.  Terkadang pasukan kerajaan mencariku.  dan kadang-kadang itu ayahku.

Flashback....


Jae Hwa disembunyikan ibunya di dalam sebuah peti kayu.

Ibu Jae Hwa mencoba menyelamatkan Jae Hwa dari ayah Jae Hwa.

Tapi ayah Jae Hwa berhasil menemukan Jae Hwa. Keduanya lantas dipukuli dan ditendang.

Flashback end...


Jae Hwa : Aku memiliki nasib buruk karena keluargaku seperti ini! Aku pikir aku akhirnya lolos dari pondok itu, tapi yang kulakukan hanyalah melarikan diri dari gubuk itu. Sampai hari ini, aku masih bersembunyi.

Eun Bo : Apakah itu sangat buruk? Semua orang bersembunyi. Di belakang nama mereka, keluarga dan pagar tinggi. Mereka menyembunyikan diri. Karena semua orang terlalu lemah untuk bertarung sendiri, setidaknya aku membuat mereka tersandung.  Kau harus melakukan hal yang sama mulai sekarang. Berkat kau aku mengambil keputusan juga.


Jae Hwa menatap kagum Eun Bo.

Eun Bo lalu memberitahu namanya. Ia memperkenalkan dirinya dgn nama Hong Yeon.


Sekarang,, Jae Hwa dan Eun Bo sudah kembali dari gazebo. Sebelum berpisah, Eun Bo minta Jae Hwa mengusir Wal.

Eun Bo : Dia tidak pernah mendengarkanku. Kau harus mendisiplinkannya.

Jae Hwa : Aku berencana untuk tidak melakukannya. Karena dia memberiku sesuatu yang lebih berharga daripada uang.

Eun Bo lalu pamit.

Jae Hwa : Itu masih cerah. Aku kira kita tidak seharusnya keluar seperti ini. Berhati-hatilah. Kita akan bertemu lagi berkat Wal.

Eun Bo : Tidak bisakah kau mengusirnya?

Jae Hwa : Mengapa kau tidak datang dan menendangnya sendiri? Aku akan menunggu.


Eun Bo lantas beranjak pergi.

Tepat saat itu, Heung Gyeon datang dgn tandunya. Untungnya, Heung Gyeon tidak melihat wajah Eun Bo.

Heung Gyeon minta orang2 yg mengangkat tandunya berhenti.


Heung Gyeon lalu turun dari tandunya dan mendekati Jae Hwa.

Heung Gyeon : Apakah kau baik-baik saja, Pangeran?

Jae Hwa : Anda menteri negara kiri, kan? Lama tidak bertemu.


Flashback--Saat Heung Gyeon membawa Jae Hwa sbg Raja baru menuju istana, tapi dihalangi oleh petugas--Flasback end...


Jae Hwa : Aku kecewa karena kita tidak pernah bertemu lagi sejak itu.

Heung Gyeon : Ngomong-ngomong, siapa orang itu? Dia tampak seperti seorang wanita muda dari keluarga bangsawan.

Jae Hwa : Aku tidak tahu.


Usai bertemu Jae Hwa, Heung Gyeon langsung ke istana Ratu Janda.

Wangdaebi : Kau telah mengunjungi rumah Janda Ratu belakangan ini.

Heung Gyeon : Aku bertemu Pangeran dalam perjalanan ke istana. Aku menyapa dia untukmu. Dia sangat berbeda dari Yang Mulia. Sepertinya dia bergaul dengan semua orang karena dia berjiwa bebas. Aku khawatir dia mungkin menarik hama.

Wangdaebi : Apa maksudmu?

Heung Gyeon : Ini hanya kekhawatiran konyolku.  Aku akan merawatnya dengan baik karena akulah yang membawanya ke sini. Aku akan memastikan dia memainkan peran sebagai pangeran. Yang paling penting sekarang adalah kekuatan otoritas raja.


Wangdaebi menatap tajam Heung Gyeon dan bicara dalam hatinya.

Wangdaebi : Jadi kau ingin aku menjadikan putrimu ratu sebagai gantinya?


Sementara itu, Man Chan dan Daebi bertemu ibu calon para ratu dari keluarga mereka. Ia menjamu mereka makan.

Daebi : Ini tanda terima kasihku. Jangan merasa tertekan dan terima saja. Aku sudah lama ingin melakukan ini. Kalian telah berpartisipasi dalam semua pilihan. Aku tahu ini membutuhkan banyak pekerjaan. Dan karena kau akan merawat anakku juga, aku merasa lebih berkewajiban. Tolong jaga dia.

Man Chan : Ibu Suri juga membawa hadiah yang bagus.


Kyung yg sedang berjalan-jalan, melihat mereka.

Kesal, Kyung berbalik dan pergi.


Kyung : Beri tahu dapur kerajaan untuk menyiapkan meja minum dan mengundang perdana menteri.

Eunuch Hwang : Yang Mulia, apa yang akan anda lakukan?

Kyung : Kim Man Chan sederhana. Yang perlu kau lakukan adalah sedikit menyanjungnya dan dia akan membuktikan dirinya sendiri. Setelah itu, aku akan menemukan pelakunya sendiri.


Eunuch Hwang : Maksudmu kau akan bertemu dengan bajingan itu sendiri? Kau tidak bisa, Yang Mulia! Kenapa kau terus membahayakan dirimu sendiri?

Kyung : Itu tidak akan berbahaya. Setidaknya dia tidak bisa membunuhku sebelum seleksi berakhir.

Bersambung ke part 3...

*Jadi gini kan, alasan kenapa Kyung ikut diincar si pembunuh. Kalau Kyung mati, keluarga Kim bisa mencalonkan Raja baru yg mereka anggap bisa mereka perintah. Nah,,, lalu setelah menjadikan org pilihan mereka Raja baru, mereka akan menjadikan putri dari keluarga mereka Ratu....