• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Graceful Family Ep 13 Part 1

Sebelumnya...


Episode ini dimulai dgn masa lalu Nyonya Ahn, Cheol Hee dan Young Seo.

Nyonya Ahn sarapan,, hanya berdua dgn Cheol Hee. Seok Hee belum ada.

Nyonya Ahn : Aku bahkan tidak ingat kapan terakhir kali kita berbicara. Aku berencana pergi ke Italia untuk urusan pekerjaanku.

Cheol Hee : Silakan.

Nyonya Ahn : Kurasa kau sudah bekerja terlalu keras belakangan ini. Bagaimana jika kita bepergian bersama ke sana, sebagai liburan?

Cheol Hee : Kau tahu aku tidak punya waktu untuk melakukan itu.

Nyonya Ahn pun kecewa,, tapi ia tak bisa apa-apa.


Bu Jung kemudian datang,, memberitahu Cheol Hee bahwa ada yg mencari Cheol Hee.

Tak lama, Young Seo masuk bersama Wan Soo dan Wan Joon.


Young Seo memberitahu Wan Soo dan Wan Joon bahwa itu adalah rumah ayah mereka.

Wan Soo sontak langsung berlarian melihat sekeliling rumah.

Wan Joon tetap diam dalam genggaman ibunya , menatap Nyonya Ahn.


Nyonya Ahn terkejut.

Narasi : Anggota keluarga baru muncul di hadapan pasangan tanpa anak seolah mereka penghuni rumah itu. Inilah saat kekacauan keluarga MC dimulai.


Cheol Hee lalu berbicara di ruangannya dgn Nyonya Ahn dan Young Seo.

Cheol Hee : Kau tidak bisa menerobos masuk ke rumahku seperti ini tanpa pemberitahuan.

Nyonya Ahn : Maaf, Suster Ha! Kau pasti salah. Ini tidak membenarkan perselingkuhanmu dengan suamiku.

Young Seo : Wan Soo dan Wan Joon, tidak memiliki ayah  yang tercantum pada akta kelahiran mereka. Wan Soo akan memasuki sekolah dasar.


Young Seo menatap Cheol Hee.

Young Seo : Apa kau ingin putramu hidup dengan cap anak haram sepanjang hidup mereka?


Young Seo kemudian menatap Nyonya Ahn.

Young Seo : Akui saja, kau gagal melanjutkan garis keluarga Mo.


Narasi : Naluri seorang ayah yang tidak bisa meninggalkan putranya sendiri.


Narasi : Istri yang merasakan luka yang begitu besar saat si kekasih gelap mengatakan hal yang menyakitkan.


Narasi : Lalu kekasih gelap yang menjadi nyonya rumah tanpa masalah.


Young Seo pun mulai mengusai rumah itu.

Young Seo : Kau Bu Jung, kan?

Bu Jung : Ya.

Young Seo : Wanita yang kau layani sudah pergi. Mulai sekarang, akulah nyonya rumah ini. Kau harus memilih pihak yang tepat. Mulai hari ini, kau akan setia kepadaku dan melaporkan apa yang dilakukan Ahn Jae Rim dan ayah mertuaku secara rinci.

Bu Jung terkejut.


Melihat Bu Jung diam saja, Young Seo mengancam akan memecat Bu Jung jika tidak patuh padanya.

Bu Jung : Ya, Nyonya.

Young Seo : Kau boleh pergi.


Narasi : Dia yang awalnya adalah perawat Pimpinan. namun dengan mudah menjadi nyonya rumah. Tetapi ambisinya tidak berhenti di situ.


Di meja makan,,, Wan Soo memaksa memasukkan makanan ke mulut ibunya.

Wan Soo : Ibu, coba ini!

Young Seo tampak kesal dan kewalahan melihat tingkah Wan Soo.

Sementara Wan Joon makan dengan tenang.


Cheol Hee menatap Wan Joon yg makan dgn sopan dan Wan Soo yg grasak grusuk.

Young Seo tersenyum menatap Wan Joon.


Narasi : Ambisinya yang membara adalah memanfaatkan putranya yang sempurna untuk menguasai MC Grup.


Seok Hee menyetir mobilnya dgn raut wajah marah.


Je Kook rapat dgn tim nya. Pak Yoon melapor, bahwa ia meretas ponsel Yoon Do dan mengirimkan 500 juta won.

Pak Yoon : Kami mematikan laptop, PC, dan teleponnya sehingga perusakan bukti akan ditambahkan.

Je Kook : Baiklah. Sepertinya kalian punya banyak hal untuk dikatakan soal ini.

Pak Yoon : Dulu Anda menyukai Pengacara Heo. Aku ingin tahu kenapa anda melakukan ini.


Kyung A : Aku juga.

Pak Kwon : Ada sesuatu yang aneh tentang dia dari awal.

Je Kook : Tidak ada pengecualian bagi mereka yang bisa menjadi penghalang bagi MC Grup. Itulah aturan kita. Dan saat ini, kehidupan pribadi Pengacara Heo mengancam organisasi kita. Ibu Nona Seok Hee dibunuh 15 tahun lalu. Aku harus menutupinya karena keluarga MC terlibat di dalamnya. Itulah cara menyelamatkan MC Grup pada saat itu. Kenapa MC Grup harus tetap hidup dan berjalan dengan baik? Itulah alasan keberadaan kita. Pernahkah aku menggunakan TOP untuk kepentingan pribadiku?

Tim : Tidak.

Je Kook : Kupikir itu menjawab pertanyaan kalian.


Seok Hee lalu datang dan menatap marah Je Kook.

Seok Hee : Kurasa kau harus menjelaskan alasan kenapa Pengacara Heo tidak ada di sini.

Je Kook : Tentu. Kau berhak tahu alasannya.

Je Kook lalu menyuruh anggotanya keluar.


Seok Hee menatap tajam Je Kook.

Seok Hee : Apa kau yang membuatnya ditahan? Dia dituduh untuk apa?

Je Kook : Menggelapkan dana perusahaan. Buat dia menyerah atas pengajuan persidangan ulangnya.

Seok Hee kesal.

Je Kook : Nona Seok Hee, kau adalah bagian dari keluarga MC Grup, meski apa pun yang mereka katakan. Sangat disayangkan soal kematian ibumu, tapi itu semua di masa lalu. Hanya karena itu, kau seharusnya tidak menghalangi kemajuan MC Grup di masa depan.

Seok Hee : Mungkin bagi MC Grup itu masa lalu, tapi itu masa kini bagiku. Dan itu adalah tugas yang harus kuselesaikan meski itu menghalangi masa depan MC Grup.

Je Kook : Tapi tugas itu akan menyakitimu.


Seok Hee : Kenapa? Apa karena si pembunuh adalah salah satu anggota keluarga MC?

Je Kook : Apa ada sesuatu yang membuatmu mencurigai keluargamu?

Seok Hee : Terserah.

Je Kook : Karena ibumu dan kau terlibat dalam hal ini, itu bisa merusak MC Grup.

Seok Hee : Begitu rupanya. Tapi kenapa kedengarannya kau dan MC Grup menutupi suatu pembunuhan?

Je Kook : Pengacara Heo adalah pria yang kompeten. Tapi dia tidak berguna sekarang karena tidak bisa berbuat apa pun. Apa kau bisa menemukan pengacara lain yang akan memperjuangkan persidangan ulang itu? Bahkan jika kau menemukan pengacara yang berani, kau tahu bahwa kau tidak akan bisa melakukannya.

Seok Hee : Lantas?


Je Kook : Biarkan aku mengatakan ini lagi. Buatlah Pengacara Heo menyerah atas pengajuan persidangan ulangnya.

Seok Hee : Bagaimana jika kulakukan?

Je Kook : Jika dia menyerah, dia bisa kembali menjalani kehidupan normalnya.

Seok Hee : Itu adalah tawaran yang sangat menarik. Tapi, apa kau tahu caramu menangani semuanya? Kau menyudutkan orang dan mengambil sesuatu dari mereka. Terlihat manis di luar, tapi sebenarnya sangat kejam.

Je Kook : Pengacara Heo akan mengalami masa sulit dan berbahaya di penjara.

Seok Hee : Apa kau akan menyakitinya?

Je Kook : Maksudku adalah penjara bukan suatu tempat dimana kau harus tinggal untuk waktu yang lama. Tidak semuanya akan berjalan seperti yang kau inginkan, tidak peduli seberapa kuat dirimu. Rencanaku mungkin bisa berubah, tapi hasilnya tidak akan begitu.

Seok Hee : Kau yakin tentang itu?


Je Kook : Nona Seok Hee, kau tidak punya waktu untuk berdebat denganku. Kau harus menyelamatkan Pengacara Heo. Banyak yang harus kau lakukan. Biar kuberi tahu sesuatu. Kau tidak punya siapa pun untuk membantumu sekarang. Kau harus mengurus itu dulu. Ingatlah bahwa TOP selalu melampaui ekspektasimu.

Kesal,, Seok Hee beranjak pergi.


Tak hanya Yoon Do yang dijebloskan ke penjara oleh TOP atas tuduhan palsu. Detektif Oh juga. Detektif Oh dipindahkan oleh atasannya ke divisi lalin. Detektif Oh protes. Sang atasan mengaku bahwa ia mendapatkan perintah. Detektif Oh tanya, perintah siapa? Atasan Detektif Oh mengaku tidak tahu siapa yang memerintahkannya.


Detektif Oh lalu dihubungi istrinya. Ia sontak kaget, apa? Surat perintah penggeledahan?


NewsPatch juga diserang TOP. Kantor NewsPatch diacak2.

Gwang Mi : Ada apa ini?

Boo Ki : Sudah jelas. TOP meluncurkan serangan baliknya.


Orang2 kejaksaan datang membawa surat perintah penggeledahan restoran ayah Yoon Do.

Pak Heo terkejut saat anaknya dituduh melakukan penggelapan.

Pak Heo : Putraku menggelapkan dana perusahaan? Kau pasti sudah gila. Jika putraku menggelapkan dana perusahaan, maka aku adalah seorang malaikat maut! Omong kosong apa ini! Berhenti sekarang juga!


Pak Heo mencengkram Kepala Tim yg melakukan penggeledahan tapi malah didorong, sampai jatuh ke lantai.

Pak Heo : Seluruh dunia tahu orang seperti apa putraku! Menggelapkan dana perusahaan? Kalian pasti sangat ingin dihukum oleh Tuhan! Bagaimana ini terjadi... Bawa putraku kepadaku, berengsek! Kubilang, bawa putraku! Bagaimana kalian bisa melakukan ini pada putraku?

Tangis Pak Heo pecah.


Detektif Oh ada NewsPatch sekarang.

Tak lama, Seok Hee datang dan kaget melihat kekacauan di NewsPatch.

Gwang Mi : Bagaimana bisa kejaksaan melakukan ini kepada kami? Mereka mengambil komputer, laptop, kamera... Mereka bahkan mengambil kameraku! Tidak, itu pasti TOP. Apa yang akan kita lakukan sekarang?


Detektif Oh : Seok Hee, rumahku juga berantakan karena surat perintah penggeledahan. Istri dan anak-anakku ketakutan, jadi, aku mengirim mereka ke rumah mertuaku. Dan aku mendadak dipindahkan ke divisi lalu lintas.

Boo Ki : TOP mengirim peringatan bahwa mereka bisa mengambil semuanya dari kita.

Detektif Oh : Aku tidak tahu apa yang bisa kita lakukan dalam kondisi seperti ini. Aku memulai dengan niat untuk membantu, tapi jika mereka akan mengacaukan keluargaku, jujur, itu membuatku takut.

Gwang Mi : Astaga. Direktur Han sangat menakutkan. Dia akan selamat dari kiamat di Bumi dan pindah ke planet yang berbeda. Bagaimana ini bisa terjadi di zaman sekarang ini? Kurasa aku benar-benar tidak bisa melakukan ini lagi.

Seok Hee : Itu semua terjadi karena kami.  Aku sangat sedih dan menyesal.

Boo Ki : Tidak perlu minta maaf. Ini bukan salahmu.

Gwang Mi : Bagaimana jika Newspatch bangkrut? Aku mungkin harus mengundurkan diri.


Seok Hee teringat kata2 Je Kook tadi.

Je Kook : Ingatlah bahwa TOP selalu melampaui ekspektasimu.

Teringat itu, Seok Hee langsung pergi membuat semuanya terheran-heran.


Je Kook ke restoran ayah Yoon Do.

Pak Heo masih terduduk lemas di lantai.

Pak Heo : Kami sudah tutup.

Je Kook : Heo Jang Soo-ssi?

Pak Heo : Siapa kau?

Je Kook : Aku Han Je Kook.


Je Kook minta Pak Heo membujuk Yoon Do untuk membatalkan persidangan ulang Im Soon.

Je Kook : Jika dia menyerah, aku akan membebaskan putra anda.

Pak Heo : Apa kau yang memenjarakan putraku? Tidak seharusnya kau mengancamku setelah memenjarakan seseorang yang tidak bersalah. Kau tampaknya berpendidikan tinggi dan memahami dunia. Kenapa kau melakukan ini?

Je Kook : Pengacara Heo bekerja keras unuk menjadi pengacara. Jika dia kehilangan lisensinya dan menjadi mantan narapidana, hati anda akan sakit untuk waktu yang lama. Aku tahu anda bisa membuatnya berubah pikiran. Jika anda membuatnya menyerah, semuanya akan kembali normal. Keputusan anda bisa menyelamatkan putra anda.

Pak Heo : Apakah kau juga yang mengirim ibu Yoon Do ke penjara? Aku menolak. Yoon Do telah mengalami banyak luka sejak dia masih kecil karena ibunya yang tidak bersalah dipenjara selama 15 tahun. Dia akhirnya berusaha memperbaikinya. Bagaimana bisa aku menghentikan dia? Aku tidak punya kekuatan, pengaruh atau apa pun tapi aku tidak mau hidup seperti itu. Tidak peduli seberapa kejam dunia ini, tidak mungkin putraku yang tidak bersalah akan masuk penjara.


Je Kook : Anda punya keyakinan bahwa dia tidak bersalah, tapi tidak ada bukti. Beberapa orang ditakdirkan untuk selalu kalah.

Je Kook beranjak.

Pak Heo : Tunggu!


Pak Heo mengambil botol minum di depannya dan minum dgn tangan gemetar.

Lalu tak lama kemudian, ia menyiram Je Kook dengan gerakan cepat. Je Kook kaget.

Pak Heo : Itu benar! Aku selalu kalah! Kau pasti selalu menang. Apa itu sebabnya kau melakukan kejahatan dan menyalahkan orang yang tidak bersalah? Kau pikir siapa dirimu? Beraninya kau membuat putraku menjadi seperti penjahat dan memandang rendah dia! Kau pikir siapa dirimu?

Je Kook yg marah disiram, berkata kalau Yoon Do tidak akan bisa kembali lagi ke rumah.

Pak Heo : Apa semua orang kaya dan berpendidikan hidup sepertimu? Aku berpendidikan rendah dan miskin, tapi tidak masalah. Kenapa? Karena aku tidak akan menjalani hidup yang menjijikkan seperti kalian.

Je Kook pergi.


Pak Heo menangis.

Seok Hee kemudian datang.

Seok Hee memegang tangan Pak Heo.


Pak Heo : Aku benar-benar takut. Bagaimana jika aku tidak bisa melihat Yoon Do lagi? Dia tidak akan menyalahkanku, bukan? Putraku telah difitnah, tapi aku bahkan tidak memohon kepada orang yang menawarkan akan mengeluarkannya. Aku malah menyiramnya dengan air. Bagaimana jika dia sungguh dipenjara? Aku takut aku akan menjadi ayah yang menghancurkan kehidupan putranya. Bagaimana jika dia membenciku?

Seok Hee : Begitulah cara anda membesarkannya. Dia akan bangga kepada anda.

Pak Heo : Bagaimana jika Yoon Do sungguh dipenjara?


Seok Hee : Tidak. Itu tidak akan pernah terjadi. Akan kupastikan... Aku akan memastikan dia bebas dari tuduhan. Aku akan melakukan apa pun.

Pak Heo : Seok Hee, tolong bantu dia. Kau dilahirkan dalam keluarga kaya, jadi kau pasti memiliki kekuasaan untuk mengeluarkannya. Tolong bantu dia! Aku berjanji akan membalas kebaikanmu. Tolong bantu dia.

Seok Hee : Aku akan... Aku akan mengeluarkannya apa pun yang terjadi.

Bersambung ke part 2....

The Great Show Ep 16 Part 3 (Episode Terakhir)

Sebelumnya...


 "Enam bulan kemudian"

Dae Han dan Soo Hyun keluar dari kamar sambil menggeret koper dan membahas soal Kota Jinju yang menyurvei kesepakatan antara Mal Woods dan Pasar Inju untuk keuntungan bersama. Soo Hyun mengaku bangga.


Tak dan si kembar sedang video call-an.

Da Jung dan Jung Woo sibuk dengan bayi mereka.

Soo Hyun : Tapi Kota Jinju hanya mengundang kau dan ayah. Kau yakin kita semua bisa pergi?

Dae Han : Tidak ada salahnya memanfaatkan ini. Akan menyenangkan pergi liburan keluarga.

Tak : Ayah, akan kutunjukkan Sun.


Tak mengarahkan kameranya ke Da Jung dan Sun.

Dong Nam : Astaga, Sun! Kau makin besar setiap harinya! Manisnya.

Da Jung : Bagaimana Vietnam?

Dong Nam : Bagus. Pekerjaan juga baik-baik saja.


Tae Poong merebut ponsel Tak.

Tae Poong : Ayah, hasilkan banyak uang dan kembalilah ke Korea.

Dong Nam : Baik, ayah akan mencari banyak uang dan kembali, jadi, jangan bertengkar dengan Song Yi dan bersikap baik, ya? Kau harus menurunkan berat badan. Jangan makan terlalu banyak!


Semua tertawa. Song Yi lalu mengambil ponsel Tak dari Tae Poong.

Song Yi : Jangan khawatir. Aku akan mengawasi Tae Poong.


Dae Han dan Soo Hyun menyapa Dong Nam.

Dae Han : Halo, Pak. Apa kabar?

Dong Nam : Aku baik-baik saja. Maaf aku harus menitipkan anak-anak denganmu lagi.

Dae Han : Tidak perlu sungkan. Ini bagus dan ramai. Jaga dirimu. Tidak apa-apa.


Sekarang, Dae Han, Soo Hyun, Jung Woo, Sun, Da Jung, Tak dan Si Kembar sudah di mobil.

Soo Hyun duduk disamping Dae Han.

Jung Woo, Sun dan Da Jung di kursi tengah.

Di kursi belakang, Tak asyik bermain dgn Si Kembar.

Jung Woo : Aku penasaran kenapa kakak harus naik mobil ini, alih-alih naik mobil Pak Jung? Kurasa itu karena dia ingin pergi dengan ayah.

Soo Hyun yg malu menyangkalnya.

Soo Hyun : Tidak. Aku ingin ibu dan ayahku merasa akan pergi berduaan.


Di mobil, Bu Yang menyuapi Pak Jung yg sedang menyetir. Pak Jung bertanya,, bagaimana jika kita menikahkan Soo Hyun dan DAe Han musim semi berikutnya?

Bu Yang : Kenapa terburu-buru?

Pak Jung : Kenapa menundanya. Mereka tidak makin muda. Tapi sejujurnya....

Bu Yang : Hentikan!

Pak Jung : Maksudku cuacanya bagus! Cuacanya indah.


Dae Han mengatakan, rasanya menyenangkan bisa pergi dengan Soo Hyun.

Soo Hyun : Terserah. Fokuslah mengemudi.

Dae Han : Ya, Bu. Aku akan fokus...


Dae Han melihat Soo Hyun memakai kacamata.

Dae Han : Keren. Dari mana kau mendapatkannya?

Soo Hyun : Matahari sangat terik. Mataku sakit.

Dae Han : Astaga, sakit sekali. Sangat sulit untuk mengemudi.

Soo Hyun : Kau tidak akan membiarkanku, bukan?

Soo Hyun memberikan kacamatanya ke Dae Han.

Dae Han : Tidak, aku tidak memintanya.

Soo Hyun : Cepat ambil.

Dae Han : Apa? Aku tidak... Terima kasih.


Dae Han memakainya.

Dae Han : Astaga, ini terasa jauh lebih baik.


Mereka semua tiba di Pusat Pasar Jinju. Seorang pria pengelola pasar, mengajak mereka berkeliling dan menjelaskan ttg pasar itu.

"Ini adalah Mal Silk Road Youth, yang dikelola oleh kaum muda."

"Anda melakukannya dengan baik, Pak." jawab Dae Han.

"Kafe ini cantik dan ada berbagai makanan, jadi, ini sangat populer di masyarakat."

"Sangat menyenangkan." jawab Dae Han.

"Zaman pedagang di pasar tradisional zaman sekarang beragam, dan itu harus menjadi tempat dengan pengalaman unik alih-alih hanya menjual barang,"

"Tentu. Ya, kau benar." jawab Dae Han.


"Acaranya besok, jadi, anggap saja hari ini sebagai tur dan silakan lihat-lihat."

"Ya, Pak." jawab Dae Han.

"Semua orang harus...  Ke mana semua orang?" tanya pria itu kaget dan bingung.

"Mereka semua sangat bersemangat, jadi, mereka melihat-lihat." ucap Dae Han.


"Kalian lapar?" tanya Bu Yang pada Si Kembar. Soo Hyun dan ibunya membawa Si Kembar dan Tak ke salah satu kafe.


Tak : Tae Poong.

Tak memberikan garpu yg sudah dicucuk makanan, ke Tae Poong tapi saat Tae Poong mau mengambilnya, Tak pura2 akan memasukkannya ke mulut.

Tae Poong cemberut. Tak mengerjai Tae Poong sekali lagi. Ia pura2 memberikan itu ke Tae Poong tapi saat Tae Poong mau mengambilnya, malah dikasih ke Song Yi.

Semua tertawa.


Tae Poong cemberut, Kak Tak. Ayolah...


Soo Hyun : Tae Poong!

Soo Hyun memberikan makanan yg sama ke Tae Poong. Tae Poong senang.


Jung Woo, Da Jung dan Sun keliling melihat2. Mereka berhenti sebentar di toko baju.

Jung Woo memilihkan beberapa pakaian untuk Sun, tapi Sun malah membuang mukanya.

Da Jung tertawa, dia tidak menyukainya.


Mereka lantas pergi ke galeri dan melihat2 ukiran.

Di ruangan galeri itu, ada Dae Han, Soo Hyun, Pak Jung, Bu Yang, Tak dan Si Kembar. Dae Han sedang membuat ukiran.

Dae Han mengukir nama, 'Widaehan Sho' di ukirannya.


Habis dari galeri, mereka semua pergi makan.

Dae Han : Rasanya menyenangkan berada di sini. Aku bisa merasakan stresku hilang.

Soo Hyun : Kita bersenang-senang berkat Dae Han dan Ayah.

Dae Han : Apa kau juga menyukainya, Tae Poong?

Tae Poong : Aku menyukainya!

Song Yi : Ini menyenangkan.

Dae Han : Aku senang semua orang menyukainya. Bagaimana jika kita ke Vietnam untuk ulang tahun pertama Sun? Kita bisa mengunjungi ayah Tak.

Soo Hyun : Kedengarannya bagus.

Jung Woo : Kalau begitu, ayo kita pergi ke Kanada musim panas depan. Mengunjungi orang tuaku.

Dae Han : Astaga, Kanada?

Bu Yang : Kami akan sering bepergian ke luar negeri berkat kalian! Soo Hyun tidak pernah pergi ke luar negeri.


Dae Han : Benarkah? Kau belum pernah pergi ke luar negeri?

Soo Hyun : Aku bahkan tidak bisa naik lift. Bagaimana aku bisa naik pesawat?

Dae Han : Kalau begitu, kita harus pergi. Mari naik pesawat bersama.


Pak Jung : Mari lakukan. Selagi membahasnya, kalian bisa pergi ke Hawaii.

Soo Hyun : Apa? Kenapa kami harus pergi ke Hawaii?

Pak Jung : Orang bilang itu tempat yang bagus untuk bulan madu.

Mendengar itu, sontak Dae Han senang Pak Jung memberi restu padanya.


Pak Jung : Jika kau membuat Soo Hyun menangis, aku akan membuatmu menangis darah.

Dae Han : Tentu saja. Terima kasih, Ayah. Tidak akan kubiarkan dia mengangkat jarinya, apalagi menangis.


Soo Hyun : Siapa bilang aku akan menikah? Aku tidak mau menikah.


Sontak semua langsung menatap Soo Hyun dgn tatapan menggoda.

Pak Jung : Benarkah?

Soo Hyun : Belum.

Semua tertawa.


Sekarang mereka pergi ke studio lentera.

"Ini studio lentera melayang." ucap pria itu.

"Begitu rupanya. Dari yang kulihat di internet, kita bisa menulis harapan di lentera dan mengirimkannya ke sungai." jawab Dae Han.

"Benar. Festival lentera melayang sedang berlangsung, jadi, tuliskan keinginan kalian." ucap pria itu.

Mereka mulai menulis.


Bong Joo tampak lelah memeriksa tumpukan berkas2.

Seorang pria yang berdiri di depan meja dan memunggungi Bong Joo, memanggil Bong Joo.

"Pak Ko?"

Bong Joo langsung berdiri. Pria itu berbalik, dia Joon Ho!

Bong Joo : Ya, Pak Anggota Dewan?

Joon Ho : Ini semua yang dikirim Kementerian Pendidikan?

Bong Joo : Ya.

Joon Ho : Mereka sangat kejam karena kita tidak berasal dari partai. Bahkan memeriksa kantor pemerintahan sulit karena kita tidak punya partai.


Joon Ho lalu duduk di kursinya.

Joon Ho : Bagaimana rasanya saat kau menjadi ajudan Dae Han?

Bong Joo : Biasanya, para anggota dewan dari partai yang sama menyusun rencana bersama dan bekerja sama, tapi kau tahu Anggota Dewan Wi. Dia suka melawan sendirian. Kurasa dahulu

sama sulitnya. Aku selalu terkutuk menjadi ajudan Anggota Dewan dari pihak yang sama.

Joon Ho : Aku lebih suka sekarang.


Di studio, Soo Hyun kesal karena Dae Han tak bisa dihubungi.

Soo Hyun : Jadi? Kapan Dae Han akan tiba di sini?

Penulis Ahn : Katanya mungkin tiba setengah jam sebelum kita siaran langsung.

Soo Hyun : Bukannya akan, tapi mungkin? Sudah berapa kali dia melakukan ini?

Penulis Ma : Mungkin ini kali ketiga sejak kita membentuk panel baru.

Soo Hyun : Dia benar-benar mengejek kita.

Penulis Ahn : Bersabarlah. Kau tahu dia pria hit saat ini.

Penulis MA : Dia benar. Jika kau menghitung acara radio, dia anggota tetap di lebih dari 10 acara.

Soo Hyun : Aku tidak peduli itu 10 atau 20. Dia harus datang tepat waktu. Ini siaran langsung.


Tak lama, Dae Han datang dan minta maaf karena terlambat.

Dae Han : Aku akan naik kereta bawah tanah mulai sekarang. Maafkan aku.

Soo Hyun : Apa kau malas bersiap untuk acara ini karena kau sibuk?

Dae Han : Aku tidak akan bermalas-malasan sesibuk apa pun aku. "Debat" yang membuatku menjadi diriku saat ini.


Dae Han langsung ke meja panel.

PD Koo datang.

PD Koo : Kau akan melewatkan Dewan Nasional dan langsung ke Gedung Biru?

Dae Han : Gedung Biru?

PD Koo : Mereka melakukan survei untuk calon presiden masa depan favorit, dan kau di posisi kedua. Kedua.

Dae Han : Kuminta mereka berulang kali tidak memasukkanku dalam survei, tapi mereka tidak mau mendengarkan. Itu hanya ketertarikan sesaat.

Soo Hyun : Aku tahu. Lihat dia berada di posisi kedua dalam pemilihan presiden.

Dae Han : Astaga. Aku tidak tertarik dengan pemilihan presiden. Mari kita mulai. Aku harus ke programku berikutnya.


Sekarang,, Dae Han dan Soo Hyun ada di sebuah ruangan yg gelap. Mereka memandang keluar jendela.

Soo Hyun : Sunbae, tidakkah kau sedih?

Dae Han : Tentang apa?

Soo Hyun : Tentang kalah dalam pemilu Kau juga hanya kalah dengan 190 suara.

Dae Han : Tapi aku mendapatkan cinta rakyat. Lagi pula, Joon Ho baik-baik saja.

Soo Hyun : Aku tidak pernah tahu kau sangat murah hati.

Dae Han : Ini bukan apa-apa. Kau akan terus terkejut selagi makin sering bersamaku.

Soo Hyun : Kau menulis harapan apa di lentera melayang?

Dae Han : Hanya kesehatan dan kebahagiaan keluarga kita. Hal-hal seperti itu.


Kembali ke saat mereka menulis lentera.

Song Yi : Kuharap ayah segera kembali dari Vietnam.


Tae Poong : Biarkan aku makan daging sapi setiap hari.


Tak : Biarkan aku tumbuh 5 cm lagi.


Jung Woo : Biarkan aku menjadi suami dan ayah yang baik. Dan biarkan laguku merajai tangga lagu.


Da Jung : Mari kita semua sehat dan bahagia seperti sekarang.


Soo Hyun : Aku ingin bergabung dengan Widaehan Sho musim semi depan.


Dae Han : Aku tahu aku bisa melakukannya dengan baik sekarang. Tolong kembalikan aku ke Dewan Nasional. Jika itu terlalu sulit, aku tidak keberatan langsung ke Gedung Biru. Di mana pun aku berada, apa pun jabatanku, aku ingin memberikan kekuatan kepada yang lemah.


Mereka lalu berfoto bersama.


TAMAT!!!

Ngakak... Si Dae Han ngomongnya aja gk tertarik mencalonkan diri sebagai Presiden,, tapi diam2 dia nulis harapannya di lentera kalau dia pengen masuk Dewan Nasional atau Gedung Biru.

Tapi agaknya harapan Dae Han yg langsung ke Gedung Biru terkabul tuh....

Jadi begitulah gaes,,, kantor itu, ruangan itu akhirnya dimiliki Joon Ho, bukan Dae Han. Joon Ho lah yang menggantikan posisi ayahnya, bukan Dae Han.

Dae Han dan Soo Hyun juga happy ending, mereka akan menikah pada akhirnya...

Nasibnya Hye Jin nih yg gak jelas... Balik ke Debate, enggak. Nerusin karir politiknya juga enggak... terus fakta dia mantannya Dae Han juga gk dibahas ya....

Tapi gk penting juga sih ngebahas Hye Jin... Intinya, Dae Han, Soo Hyun dan anak2 juga Joon Ho berakhir bahagia... Ye kagak??

Sukaaa endingnya.... Biasanya sy suka protes soal ending... Tapi The Great Show ini endingnya bagus......

Sampai jumpa di Drama Lim Ju Hwan berikutnya gaes....