• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Selection : The War Between Women Ep 5 Part 3

Sebelumnya...


 Eun Bo dipuji Young Ji dan gadis bertubuh gemuk.

"Sangat mengesankan. Kau memiliki wajah ratu." ucap Young Ji.

"Itu berarti kau akan menjadi juara pertama dalam ujian Gwansang." tambah si gadis dengan tubuh gemuk.

Para gadis lainnya memberikan ucapan selamat pada Eun Bo.


Teman2 Song Yi marah.

"Kalian sangat berisik! Apakah kalian satu-satunya orang yang berada sini?" ucap gadis yang tadi disebut pria pembaca wajah frustasi secara seksual.

"Maafkan aku. Kau tidak suka betapa kerasnya kami. Ngomong-ngomong, apakah kau frustrasi tentang hal-hal secara umum? Apakah itu sebabnya kau frustrasi secara seksual?" balas si nona gemuk.

Gadis itu langsung diam. Yang lain tertawa mendengarnya.


Song Yi menatap kesal Eun Bo.


Kyung dan Han Mo mengikuti dua dari pemburu yang bekerja untuk keluarga Kim. Mereka mengikuti sampai ke markas para pemburu.

Han Mo : Itu adalah pemburu yang melayani keluarga Kim.

Kyung : Jika itu pemburu, pasti ada buku besar untuk para pemburu. Cari tahu nama dan alamatnya. Dan temukan segala hal yang bisa menjadi bukti.

Han Mo : Baik, yang Mulia.


Wal menguap lebar ketika Jae Hwa datang.

Begitu melihat Jae Hwa, Wal langsung berdiri.

Wal : Aigo, anda sudah pulang, Tuan?

Jae Hwa : Kau bertingkah kalau disini adalah rumahmu.

Wal : Selamat datang. Ini semua berkat kemurahan hati anda, tuan. Itu membuatku menangis ...

Jae Hwa : Aku melihat kau melakukan peregangan.

Wal : Apakah terlihat?  Anda seharusnya mengatakan demikian. Sesuatu berbau seperti asap. Apakah Aku mencium aroma mesiu?

Jae Hwa : Hei!


Wal : Kau biasanya pria yang bahagia. Tapi kau terlihat agak kesal hari ini. Apakah sesuatu terjadi saat anda keluar? Apakah seseorang membuat anda tersandung atau ... menamparmu atau sesuatu seperti itu ...

Jae Hwa : Sewa, berikan sekarang padaku. Dimana aku bisa melihatnya?

Wal bingung maksud Jae Hwa.

Jae Hwa : Nona Hong Yeon.

Wal pura2 bego kali ini saat Jae Hwa mau menyewa Eun Bo.

Wal : Siapa? Baik. Jadi dia terlalu tua ...


Jae Hwa lalu menarik Wal dan mengajaknya pergi menemui Eun Bo.

Wal : Perutku tiba-tiba sakit. Aku makan salad rumput laut untuk makan siang ... Kupikir itu keluar sedikit ... Permisi. Aku perlu menggunakan kamar mandi ...


Tapi Wal tidak ke kamar mandi. Ia cuma pura2 sakit perut agar bisa kabur.

Wal : Aku tahu aku licik, tapi tidak mungkin aku bisa mendapatkan seseorang yang ada di istana. Aku akan lari untuk sekarang!

Wal memanjat tembok dan menjatuhkan genteng tembok.


Jae Hwa yg mendengar itu bergegas memeriksa. Sadarlah Jae Hwa kalau Wal kabur.

Jae Hwa kemudian teringat kata2 Eun Bo saat di gazebo.

Eun Bo : Semua orang akan bersembunyi. Di belakang nama, keluarga,  dan pagar tinggi mereka, mereka menyembunyikan diri.

Jae Hwa pun bertanya2, bagaimana bisa Eun Bo memiliki rahasia sepertinya.


Wal memanjat sebuah tembok.

Bersamaan dengan itu, para gisaeng datang.

Ternyata dia ke gibang.

Para gisaeng melihat Wal dan langsung mendekatinya. Para gisaeng mengaku merindukan Wal.

"Semua orang mengatakan pemilik Agensi Buyong menghilang. Tapi kau masih hidup dan sehat!" ucap gisaeng yang didatangi si pria bertudung.

Gisaeng itu lantas memberitahu bahwa seorang pria mencari Wal.

Wal kaget dan langsung menyuruh gisaeng lainnya pergi.

"Kau hanya menyukai Cheo Yong." protes gisaeng itu sambil berjalan pergi.


"Siapa yang mencari aku?" tanya Wal dengan wajah tegang.

"Apa maksudmu? Itu adalah klien-mu. Aku menemukan untuk-mu klien sepanjang waktu. Aku memang tidak tahu, tapi kupikir dia bisa menjadi klien yang cukup besar." jawab Cheo Yong.

Wal lega, klien? Kukira siapa. Kau bilang klien besar?  Seberapa besar dia?

Cheo Yong : Permasalahannya adalah...

Cheo Yong mau membisikkan sesuatu tapi langsung dihentikan Wal.

Wal : Tidak tidak Tidak!  Tidak perlu. Badan Buyong ditutup untuk sementara waktu.

Wal kemudian tanya, apa Tuan Kim sering datang ke gibang itu.

Cheo Yong : Katamu kau sudah tutup. Informasi apa yang kau butuhkan sekarang?


Tak lama, salah satu dari Tuan Kim itu datang.

Cheo Yong : Inilah salah satu Tuan Kim lagi. Dialah Tuan Kim.

Wal : Hei, Cheo Yong. Mengapa kau tidak mencari tahu apakah ada sesuatu terjadi di rumah Kim dan asrama pemburuh.

Cheo Yong : Sekarang?

Wal : Sekarang.

Cheo Yong yang ingin berduaan dengan Wal tidak mau.

Wal : Pergilah.

Cheo Yong : Ada apa denganmu? Apa kau playboy yang sama yang kukenal dulu? Kau biasanya ngiler setiap kali melihat rok wanita ...

Wal : Itu sebabnya namaku Wal. Bagaimana kau bisa mengatakan sesuatu yang sangat vulgar? Pergilah sekarang! Kapan aku ngiler?

Cheo Yong tak mau pergi dan malah memeluk Wal. Cheo Yong memaksa mau berduaan dengan Wal dan mengajak Wal pergi. Wal pun tak bisa menolak.


Tuan Kim menemui Heung Gyeon di dalam. Tuan Kim tanya, kenapa Heung Gyeon ingin bertemu dengannya secara pribadi?

Heung Gyeon : Apa yang akan kau lakukan dengan skala naga itu?

Tuan Kim : Skala naga?

Heung Gyeon : Skala di leher naga. Aku berbicara tentang wanita itu, tumit kelemahan Raja.

Tuan Kim : Aku tidak tahu. Mengapa kau bertanya kepadaku tentang itu?

Heung Gyeon : Ketika kau mengambil buku yang aku serahkan kepadamu, kita sudah berada di kapal yang sama sejak itu. Setidaknya itulah yang aku pikirkan.

Flashback...


Saat Heung Gyeon memberikan buku teori pencerahan yang ditulis Yi Soo pada Tuan Kim, agar Tuan Kim dieksekusi.

Heung Gyeon : Apakah kau akan mengambil ini?

Tuan Kim : Kau akan tahu kalau hal ini akan sangat membantu.

Flashback end....


Tuan Kim menatap kesal Heung Gyeon. Ia lalu tanya, apa yang Heung Gyeon inginkan?

Tuan Kim : Lagi pula wanita muda dari keluarga Kim akan menjadi Ratu.

Heung Gyeon : Kita harus melihat itu. Tapi pertama-tama, kau harus berbagi informasi denganku. Wanita yang mirip Ratu itu. Apa yang akan kau rencanakan untuk dia?

Tuan Kim : Ibu Ratu akan mengurus itu. Bagian kedua dari seleksi adalah tanya jawab yang dilakukan oleh Ibu Suri.


4 kandidat lolos ke babak kedua seleksi itu, yakni Eun Bo, Young Ji, Song Yi dan kandidat..... (Gk tau namanya)

Daebi Mama : Izinkan aku mengajukan pertanyaan. Katakanlah ada harta yang berharga di sini. Kepada siapa kalian akan memberikannya?

Song Yi : Aku akan memberikannya kepada Yang Mulia sebagai Jinsang. Jin" dari Jinsang berarti "maju" dan "ke atas". Tetapi itu juga berarti "memberi energi." Aku ingin memberi energi pada Yang Mulia karena dia bekerja keras untuk semua orang.

Daebi yang menginginkan Song Yi jadi menantunya,,, memuji jawaban Song Yi.


Daebi kemudian melirik kandidat satunya.

"Kupikir aku akan memberikannya kepada orang tuaku. Jika aku melihat orang tuaku bahagia, aku juga bahagia. Aku akan memberikannya pada orang tuaku."


Daebi melirik Eun Bo.

Daebi : Kau seorang wanita muda dari keluarga Hong, benar kan? Bagaimana denganmu?

Eun Bo : Aku akan menjualnya. Jika aku memberikan harta kepada satu orang, itu hanya akan menjadi harta bagi satu orang itu saja. Tetapi jika aku mendapatkan uang untuk harta itu dan menyediakan makanan dan pakaian untuk seratus orang, itu akan menjadi harta bagi seratus orang.


"Maksudmu seratus orang?"

"Maksudku orang-orang yang kelaparan dan tak memiliki pakaian."

Orang yang bertanya tersenyum mendengar jawaban Eun Bo.


Daebi Mama : Bagaimana denganmu, Nona Jo?

Young Ji : Karena akan ada pemilik yang dapat mengklaimnya nanti, aku hanya akan membiarkannya di tempat itu saja. Anda tidak mengatakan bahwa harta itu milik-ku. Jika ada pemilik yang mengklaimnya nanti, mungkin itu masalah.


Daebi Mama memuji jawaban ketiga kandidat, tapi tidak dengan Eun Bo.

Daebi : Memutuskan menjualnya seperti yang kau katakan berarti kau serakah karena kau memuji diri sendiri menggunakan orang-orang. Aku mengerti apa artinya hati kalian saat ini. Kalian bisa pergi sekarang.


Song Yi dan Young Ji senang Eun Bo tidak lolos tes dengan Daebi Mama.


Kyung dan Han Mo kembali ke istana. Eunuch Hwang langsung menghampiri mereka.

Kyung : Apakah kau memperhatikannya dengan baik-baik?

Eunuch Hwang : Ya, yang Mulia. Dia selesai dengan tes untuk hari ini, tapi ...

Kyung : Apa itu?

Eunuch Hwang : Dia tampaknya menerima skor terendah untuk tes Shimsang.

Kyung pun paham apa yang terjadi.


Kandidat kemudian dibawa pergi asisten Bu Jung.

Bu Jung dan Wangdaebi menatap Eun Bo dari kejauhan.

Bu Jung : Aku akan mengumumkan misi seleksi terakhir di wisma ini nanti. Aku berusaha keras seperti yang anda perintahkan, tetapi apakah anda tidak akan membantunya sama sekali? Baik keluarga Kim dan Jo sudah merekrut pelayan pengadilan untuk merencanakan sesuatu.

Wangdaebi : Dia bilang dia akan menangkap pelakunya sendiri. Tetapi jika dia menyerah karena sesuatu seperti ini, aku tidak akan bisa memanfaatkannya. Tunggu dan lihat saja.


Eunuch Hwang berbisik ke asisten Bu Jung, bahwa Raja ingin bertemu Eun Bo.

Asisten Bu Jung menatap Raja yang menatap Eun Bo dari kejauhan.


Song Yi dan Young Ji juga melihatnya. Young Ji resah.


Eunuch Hwang kemudian menghampiri Eun Bo.

Eunuch Hwang : Silakan ikuti aku.

Eunuch Hwang membawa Eun Bo ke balkon istana. Disana, Kyung sudah menunggu.


Kyung : Harimu pasti sangat melelahkan. Aku tidak ada di sana, tetapi aku bisa berasumsi. Ini akan menjadi lebih buruk mulai sekarang dan kau mungkin akan berada dalam bahaya. Jadi, jika kau adalah Eun Ki ... aku mohon padamu. Tolong beritahu aku. Itu kau kan. Aku akan melindungimu.

Eun Bo : Mengapa anda mengatakan anda akan melindungiku? Aku sudah memberi tahu pada anda bahwa Aku tidak bisa menjawab pertanyaan anda.

Kyung : Bagaimana mungkin itu bukan kau? Semua yang aku lihat di depanku adalah kau.

Eun Bo : Tolong berhenti, Yang Mulia! Anda menyusahkanku dengan terus melakukan ini.

Kyung : Menyusahkan? Apakah kau tahu bagaimana hariku? Aku senang berpikir itu adalah kau dan merasa hancur jika berpikir itu bukan kau. Aku merasa bersalah berpikir itu kau  dan merasa sedih berpikir itu bukan kau tapi aku merasa senang berpikir itu mungkin kau. Tapi maksudmu kau bukan dia. Kau tidak mungkin menjadi dia?

Eun Bo : Dia Bukan aku.


Mata Kyung langsung berkaca-kaca mendengarnya. Ia kecewa.

Kyung lalu meminta Eunuch Hwang mengantarkan Eun Bo. Dan Eunuch Hwang menyuruh kasim bawahannya mengantar Eun Bo.


Tangis Kyung mengalir menatap kepergian Eun Bo.

Kyung : Dia terus menyangkal seperti itu, tapi kenapa aku tidak bisa percaya padanya? Dia terlihat sangat mirip dengannya. Dia terlihat seperti dia. Apakah aku satu-satunya yang berpikir dia adalah Ratu?

Eunuch Hwang : Yang Mulia. Harap tenang dulu. Karena dia sangat bertekad, jika dia benar-benar Yang Mulia Ratu, dia tidak akan berperilaku seperti itu.


Malam tiba. Han Mo bergegas menuju suatu tempat berdasarkan laporan bawahannya.

Bawahan Han Mo membawa Han Mo ke sebuah gubuk.

Di gubuk itu, ada kasur dan bawahan Han Mo menunjukkan senapan yang disimpan di dalam kotak kayu di bawah kasur.

Han Mo lalu menyuruh bawahannya membawa senjata itu.


Tanpa mereka sadari, seorang pria mengawasi mereka. Pria itu, pria bertudung yang menanyakan Wal ke gisaeng.


Han Mo dan bawahannya tadi bergegas ke ruangan tabib tempat si penembak dirawat. Disana, sudah menunggu beberapa anak buah mereka.

"Anda datang, Petugas Han."

"Kita akan memindahkannya ke tempat penampungan. Bersiaplah untuk pergi." ucap Han Mo.

Tapi tiba2 Han Mo merasa ada sosok mengawasi mereka. Han Mo menoleh ke sampingnya tapi tidak ada siapa2.


Han Mo kembali ke istana dan menunjukkan senapan itu ke Kyung.

Han Mo : Namanya adalah Young Koon. Kami menemukan ini di penginapannya. Itu pistol yang digunakan untuk pembunuhan.

Kyung menatap koin-koin yang juga ada di dalam kotak kayu itu.

Kyung : Koin-koin itu mungkin hadiah untuk itu. Apakah hanya yang ini? Bagaimana dengan sisanya?

Han Mo : Kami tidak dapat menemukan lagi di sana. Tapi kami tidak bisa memindahkan Young Koon, Yang Mulia. Kami melihat bayangan di depan ruangan tabib.

Kyung : Apakah kau yakin?

Han Mo : Ya, yang Mulia.

Kyung : Simpan dia di ruangan tabib untuk saat ini.


Pria yang mengawasi mereka tadi,, mengambil senapan dari balik kasur. Ia lantas memikirkan sesuatu.

Bersambung ke part 3....

Selection : The War Between Women Ep 5 Part 2

Sebelumnya...


Kyung dan Han Mo menemui si pembunuh.

Kyung : Apakah kau mengenaliku?

Han Mo : Dia tampaknya belum pulih sepenuhnya. Dia tidak bisa bicara dengan normal.

Kyung lalu mendekati si pembunuh.

Kyung :  Banyak orang mati karenamu. Mereka menjagaku dan mereka berada di bawah todongan senjatamu. Mereka adalah orang-orangku. Setiap orang yang meninggal hari itu adalah prajurit-ku yang aku sayangi.


Kyung lantas mencengkram si pembunuh dan mulai marah.

Kyung : Satu-satunya cara bagiku untuk membalaskan dendam mereka adalah untuk menghukum orang yang ada di belakangmu. Jadi sebaiknya kau membuka mulut! Katakan padaku untuk siapa kau bekerja. Dan Kau harus ... dihukum karena dosamu bagaimanapun caranya.

Si pembunuh memegang tangan Kyung, kemudian jatuh pingsan.


Di leher belakang si pembunuh, ada tulisan.


Kyung dan Han Mo beranjak keluar.

Kyung : Pernahkah kau menyelidiki, apakah ada orang yang mencarinya?

Han Mo : Tidak, belum.

Kyung : Pindahkan dia ke tempat berlindung yang berbeda di malam hari dan yang pertama cari tahu siapa dia.

Han Mo : Ya, yang Mulia.


Seorang pria bertudung memasuki gibang dan menghampiri seorang gisaeng. Di leher belakang pria itu, ada sebuah tanda.


Gisaeng itu menatapnya dingin, lihat siapa yang kembali.

"Apakah kau sudah mendengar tentang pemilik Agensi Buyong?" tanya pria itu.

"Kami juga tidak tahu. Apakah mereka mati atau hidup. Ngomong-ngomong kau siapa dan kenapa mencarinya?"


Pria itu menunjukkan wajahnya.

"Aku akan kembali. Beri tahu padaku jika kau mendengarnya." ucapnya, lalu memberikan uang pada si gisaeng dan pergi.

*Oooo... Wal dalam bahaya.


Daebi memberikan botol kecil pada pelayannya yg ia suruh mengerjai Eun Bo dan Young Ji.

Daebi : Aku sudah berbicara dengan pembaca wajah tentang ini. Berikan padanya saat kau mendapat kesempatan.


Para gadis sedang beristirahat di satu ruangan, menunggu tahap selanjutnya. Pelayan Daebi datang dan memberikan botol itu ke Song Yi.

Eun Bo melihatnya tapi tidak bisa melihat apa yang diberikan pelayan itu. Pelayan itu kemudian pergi. Eun Bo terus menatap ke arah Song Yi dan menemukan tetesan merah di lantai samping Song Yi.


Tes Gwansang dimulai. Pembaca wajah mulai membaca wajah para kandidat satu2.

"Karena ketiga bagian wajahmu lemah, rohmu lemah dan jadi penakut. Kau tidak memiliki wajah seorang Ratu."


Young Ji juga tidak lolos.

"Kau ditakdirkan untuk memperoleh apa yang bukan milikmu."

"Apa artinya?" tanya Young Ji.

"Harap jangan mengajukan pertanyaan. Dia bukan dukun." ucap Bu Jung.


"Dahi-mu besar dan bulu mata panjang. Nasibmu akan ditentukan oleh ayahmu."

Young Ji kecewa.


Pembaca wajah lalu membaca wajah si Nona Gendut.

Eun Bo memperhatikannya dan melihat si pria itu memperhatikan tali hanbok temannya.

Eun Bo kemudian menoleh ke Song Yi dan menemukan noda merah di tali Song Yi. Sontak Eun Bo ingat tetesan merah yang ia lihat tadi.

"Sikapmu menyerupai gunung, tapi kau kekurangan energi Yang, yang sangat penting bagi seorang ratu."


Eun Bo yang paham, mengambil penjepitnya dan melukai jarinya. Lalu ia mengusapkan darah di jarinya ke tali hanboknya.


"Aku dapat merasakan bahwa kamu frustrasi secara seksual."

Sontak semua tertawa.


Tiba giliran Eun Bo. Pria itu melihat tanda merah di tali Eun Bo.

"Kau memiliki wajah yang luar biasa. Kau terlihat seperti burung phoenix. Pupil matamu kuat dan alismu halus. Telingamu menyerupai kipas dan bibirmu montok. Kau pasti memiliki wajah seorang Ratu."


Sontak Song Yi kaget mendengarnya.


Pelayan Daebi tampak bingung karena yg seharusnya dipuji adalah Song Yi.


Eun Bo menggenggam erat ibu jarinya yg ia lukai tadi.


Bu Jung menatap Eun Bo dengan tatapan serius.


Eun Bo tersenyum.


Ja Yong menemui Jae Hwa yang sedang mencoba senjata mereka.

Jae Hwa : Raja melihat wajahnya?

Ja Yong : Ya. Tampaknya tidak ada yang terjadi berkat Ratu Janda.

Jae Hwa : Ratu Janda berkomplot melawan cucunya ternyata bermanfaat bagi kita. Katakan padanya untuk berhati-hati agar mereka tidak mengetahui siapa dia.

Ja Yong : Dia akhirnya memutuskan untuk berada di pihak kita.

Jae Hwa  Apakah begitu? Aku penasaran untuk melihat wanita seperti apa dia.


Pria itu melihat tanda di tali Song Yi. Ia kebingungan tapi akhirnya ia berkata, Song Yi juga punya wajah Ratu.

Bu Jung :  Yang mana yang memiliki wajah Ratu?

"Permasalahannya adalah..." pria itu bingung menatap tanda merah yang ada di tali Eun Bo dan Song Yi.


Tapi akhirnya ia bilang Eun Bo lah yang punya wajah Ratu.

Song Yi kaget. Lalu Song Yi menemukan tanda merah itu di tali Eun Bo.

Sontak, Song Yi langsung menatap tajam pelayan Daebi. Pelayan Daebi kebingungan.


Young Ji makin pesimis dan takut dirinya dikalahkan Eun Bo.


Dan Bu Jung yang paham apa yang terjadi, terus menatap Eun Bo.

Bersambung ke part 3....