• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Lies of Lies Ep 15 Part 1

 Sebelumnya...

*Episode ini mengandung bawang... Soal pembunuh Jeon Ki Gum, akan terbuka nanti malam!!! Jadi pastikan kalian menontonnya dan ikuti kuisnya...


Eun Soo memberikan sebuah amplop besar ke Presdir Kim. Presdir Kim membukanya. Isinya surat hasil tes DNA Presdir Kim dan Woo Joo.

Eun Soo : Sekarang kau paham? Kenapa kau tidak memenuhi syarat. Kau mengklaim bahwa dia satu-satunya darah dagingmu yang tersisa tapi dia tidak memiliki setetes darah pun di tubuhnya yang terkait denganmu. Jadi, inikah? Rahasia yang selama ini kau coba sembunyikan Atau masih adakah rahasia lain yang kau sembnyikan?

Eun Soo lalu bilang dia akan berjuang sampai akhir.

Eun Soo : Apa pun kebenarannya, ini hanyalah permulaan, Presdir Kim.

Presdir Kim marah. Dia meremas kertas hasil tes DNA dan menatap tajam Eun Soo.

Presdir Kim ditemani Woong berjalan masuk ke gedung D.O.

Presdir Kim berhenti melangkah dan teringat hasil tes DNA dia dan Woo Joo.

Lalu dia ingat saat Eun Soo menjambaknya.

Presdir Kim tertawa kesal. Dia baru sadar Eun Soo sengaja mengajaknya ribut malam itu.

Presdir Kim kembali berjalan.

Woong melihat kedatangan orang-orang dari kejaksaan. Woong menghalangi mereka masuk.

Woong : Siapa kalian?

"Jaksa Park Hae Jin dari Kantor Kejaksaan Distrik Timur. Anda dicurigai melakukan penggelapan pajak dan menggelapkan dana. Ini surat perintah penggeledahan dan penyitaan."

"Jaksa Park Hae Jin, kau membuat kesalahan besar sekarang." jawab Presdir Kim.

Jaksa Park bilang salah atau tidak, akan diketahui setelah investigasi selesai.

Jaksa Park lalu menyuruh semua tim nya menggeledah kantor Presdir Kim, kantor Woong, galeri seni D. O dan departemen keuangan.

Presdir Kim terdiam kesal melihat kantornya diperiksa.

Ji Min dan Eun Soo sedang menuju kamar Woo Joo. Eun Soo memegang sebuket bunga. Tapi sampai di depan kamar Woo Joo, Eun Soo tidak mau masuk. Dia bilang, sebaiknya dia pergi saja.

Ji Min tanya alasannya padahal Eun Soo sudah jauh-jauh datang ke RS.

Eun Soo bilang, itu karena Woo Joo masih menutup hati untuknya. Dan dia tak mau membuat Woo Joo merasa tidak nyaman.

Eun Soo : Kau saja yang beritahu dia.

Eun Soo memberikan bunga yang dibawanya ke Ji Min, lalu pergi.

Ji Min masuk. Begitu Ji Min datang, Woo Joo yang sedang menggambar, langsung membalik buku gambarnya. Dia tak mau ayahnya melihat gambarnya.

Ji Min : Dimana bibimu?

Woo Joo : Ke kamar mandi.

Ji Min : Kau menggambar sesuatu?

Woo Joo : Iya.

Ji Min lalu memberikan bunga titipan Eun Soo.

Ji Min : Bu Ji ingin memberikan ini padamu.

Woo Joo diam saja menatap bunga dari Eun Soo.

Ji Min : Woo Joo-ya, sejuurnya, dia datang tepat di depan pintu tapi baru saja pergi. Dokter memberitahu kami bahwa kau dan Bu Ji dapat dioperasi. Tentu saja, keputusan ada di tanganmu.

Woo Joo : Appa, jika dioperasi apa aku akan sembuh?

Ji Min : Tentu saja.

Woo Joo : Lalu bagaimana Bu Ji? Apakah tidak akan menyakiti Bu Ji?

Ji Min terdiam sejenak. Sebenarnya dia juga takut Eun Soo kenapa-napa tapi di depan Woo Joo, dia mengangguk, kalau operasi tak akan menyakiti Eun Soo.

Eun Soo sudah di rumah. Ji Min mengirimi pesan ke Eun Soo, kalau Woo Joo sudah membuka hati untuk Eun Soo.

Eun Soo senang. Baiklah. Ibu berjanji kepadamu, ibu akan membuktikan bahwa ibu tidak bersalah. Ibu akan menepati janji itu apapun yang terjadi.

Woo Joo sudah tidur. Dia ketiduran di mejanya saat menggambar.

Se Mi datang. Se Mi dengan hati-hati membaringkan Woo Joo agar Woo Joo tidak terbangun.

Se Mi lalu melihat gambar Woo Joo.

Woo Joo sudah bangun. Tapi Se Mi sudah pergi. Woo Joo melihat amplop berwarna biru di mejanya.

Woo Joo membuka dan membaca isinya. Ternyata itu surat dari Se Mi.

Se Mi sendiri menangis teringat saat dia meninggalkan Woo Joo dulu. Woo Joo merengek mau ikut tapi dia tak peduli.

"Woo Joo-ya, ini ibu. Ibu tidak berani menghadapimu.  Ibu tidak memiliki keberanian untuk menghadapimu. Jadi, Ibu menulis surat ini untukmu. Ibu membuat kesalahan besar padamu. Ibu berjanji akan bersamamu selamanya tapi ibu tidak ada saat kau sangat membutuhkan ibu. Setelah itu, Ibu bahkan tidak ingin gurumu lebih dekat denganmu.  Ibu sangat cemburu. Jadi, ketika ibu mengetahui bahwa dia adalah seorang narapidana untuk kasus pembunuhan, ibu memberi tahu semua orang. Ibu memberitahu nenek dan ayahmu. Dan ibu memberitahumu secara tidak sengaja. Tapi sepertinya itu tidak benar. Sepertinya dia salah dituduh melakukan sesuatu yang tidak dia lakukan. Mungkin Bu Ji yang kau lihat dengan matamu adalah dia yang sebenarnya. Itulah yang ingin ibu sampaikan kepadamu. Ibu sungguh minta maaf."

Di mobilnya Se Mi nangis melihat foto dirinya bersama Ji Min dan Woo Joo. Dia menyesal. Sangat menyesal karena sudah meninggalkan Ji Min dan Woo Joo.

Sementara Woo Joo terdiam membaca surat dari Se Mi.

Presdir Kim berdiri di depan jendela di kamarnya.

Woong masuk dan melihat surat panggilan dari kejaksaan di atas meja.

Woong bilang pada Presdir Kim, sudah waktunya untuk pergi.

Woong membukakan pintu untuk Presdir Kim. Tapi saat mau pergi, Eun Soo tiba-tiba muncul di depan mereka.

Woong menatap kesal Eun Soo. Dia mau turun, membereskan Eun Soo tapi dilarang Presdir Kim. Presdir Kim menyuruh Woong tetap di mobil.

Eun Soo melangkah ke kursi Presdir Kim. Presdir Kim menurunkan jendelanya. Eun Soo bilang dia sengaja datang untuk melihat sendiri saat Presdir Kim pergi ke kantor kejaksaan.

Presdir Kim dengan pedenya mengatakan, dia akan langsung bebas dan mengajak Eun Soo membicarakan operasi Woo Joo.

Eun Soo : Aku tidak tahu Ki Bum bukan anak kandungmu. Kau begitu terobsesi dengan darah dagingmu.

Presdir Kim : Ya, kau benar. Ki Bum bukan anakku tapi dia lebih dari itu. Karena aku membesarkannya seperti anakku sendiri.

Eun Soo : Lalu kenapa kau berbohong soal itu? Kau takut orang akan mengutukmu? Atau kau takut itu akan merusak reputasi Grup D.O? Apakah itu satu-satunya alasanmu ingin merahasiakan ini?

Presdir Kim : Tutup mulutmu!

Eun Soo : Apakah kau membunuh Sekretaris Yoon untuk melindungi sesuatu yang tidak ada harganya?

Presdir Kim : Siapa bilang begitu? Kau yang membunuh Sekretaris Yoon. Kau hanya tidak menggunakan pisau seperti yang kau lakukan pada anakku.

Presdir Kim mau menutup jendelanya tapi Eun Soo menahan jendela Presdir Kim dengan tangannya.

Eun Soo : Bukankah itu aneh? Kau tidak pernah sekali pun curiga bahwa orang lain, selain aku yang membunuhnya.

Presdir Kim : Apa sekarang? Kau akan berbohong dan mengatakan kau tidak melakukannya? Memangnya itu akan mengubah sesuatu?

Eun Soo : Bukankah kau hanya ingin aku menjadi pelakunya? Tunggu saja. Aku akan memastikan aku menemukan kebenarannya.

Presdir Kim terdiam kesal. Eun Soo lalu membiarkan Presdir Kim pergi.

Para reporter sudah berkumpul di depan kantor kejaksaan.

Begitu Presdir Kim datang, mereka langsung berkumpul kayak lalat ngerumunin sampah.

Mereka minta penjelasan apa Presdir Kim benar-benar melakukan penggelapan?

Presdir Kim berkata, itu adalah fitnah keji dan ia akan bekerja sama dalam penyelidikan untuk menghapus fitnah keji pada dirinya. Ia juga minta maaf karena sudah menimbulkan banyak kekhawatiran atas tuduhan yang dilancarkan padanya.

Presdir Kim dan Woong masuk ke gedung kejaksaan.

Detektif Kwon berjalan menuju mejanya.

Pria tua yang sempat papasan dengan Ji Min di galeri seni D.O sedang diinterogasi rekan Detektif Kwon.

Detektif Kwon tanya ke rekannya siapa pria itu.

"Aku menangkapnya di meja judi. Astaga, taruhannya sangat tinggi." jawab rekannya.

Detektif Kwon terus memperhatikan pria itu. Dia merasa pernah melihatnya di suatu tempat.

Begitu ingat, Detektif Kwon langsung membuka lacinya dan mengambil sebuah kertas. Di kertas itu, salinan foto pria itu.

Detektif Kwon terkejut.

Eun Soo membawa teman-teman Woo Joo ke RS.

Jin Gook menyapa Ji Min. "Hallo Woo Joo abonim!"

Ji Min terkejut Jin Gook manggil dia begitu.


Ji Min lalu tanya ke Eun Soo apa yang terjadi.

Eun Soo : Sepertinya Woo Joo kangen pada teman-temannya. Aku meminta bantuan Kak Min Ji.

Min Ji datang dengan napas ngos-ngosan.

Min Ji : Hallo. Aku pergi mencari minuman.

Teman-teman Woo Joo bilang mereka merindukan Woo Joo.

Ji Min menyuruh mereka ke kamar Woo Joo.

Tepat saat itu, ponsel Ji Min berbunyi.

Min Ji sudah bersama anak-anak menuju kamar Woo Joo.

Telepon dari Detektif Kwon. Ji Min terkejut mendengar kata-kata Detektif Kwon. Lalu dia bilang dia akan segera kesana.

Eun Soo mendekati Ji Min. Dia tanya, ada apa. Ji Min bilang sesuatu terjadi.

Eun Soo : Jangan khawatir. Kau bisa pergi. Aku akan tetap di sini.

Ji Min : Akan kujelaskan begitu aku kembali.

Ji Min pun pergi.

 
Ji Min langsung ke kantor polisi, menemui Detektif Kwon.

Ji Min : Dimana dia?

Detektif Kwon : Disana.

Pria itu di sel. Bersama tahanan lain.

Detektif Kwon memberikan kertas berisi salinan foto pria itu.

Detektif Kwon : Itu dia, kan?

Ji Min : Dia siapa?

Detektif Kwon : Orang Yanbian. Namanya Hwang Deok Man, tapi semua orang di sekitar memanggilnya Tuan Hwang. Dia memiliki delapan tuntutan seperti kekerasan dan percobaan pembunuhan.

Detektif Kwon menginterogasi Pak Hwang. Ji Min berdiri di belakang Detektif Kwon, menatap tajam Pak Hwang.

"Temanmu yang tertangkap denganmu memberi tahu kami bahwa kau muncul dengan uang taruhan yang besar. Dari mana kau dapat itu?"

"Astaga. Apa aku harus memberitahu darimana aku mendapatkan uangku?"

"Kau tak punya pekerjaan atau membuka usaha tertentu untuk mencari nafkah. Kau mencurinya, kan?"

Pak Hwang melepas topi dan kacamatanya. Ia tanya, apa orang dengan tampang sepertinya cocok disebut pencuri.

Ji Min ikut bicara. Dia tanya, berapa banyak yang diterima Pak Hwang usai membunuh orang.

Pak Hwang pura-pura bodoh, apa?

Ji Min : Yoon Sang Kyu. Kau membunuhnya, kan?

Pak Hwang gak ngaku. Dia bahkan pura-pura gak ngerti maksud Ji Min.

Ji Min mendekat. Dia menunjukkan salinan foto Pak Hwang.

Ji Min : Ini kau, kan? Aku mencari riwayat sinyal ponselmu dan kau berada di sekitar TKP pada malam kematian Pak Yoon.

Pak Hwang : Jika aku ada di dekat sana, apa itu artinya aku membunuhnya?

Ji Min : Kau tidak melakukannya sendirian, kan? Seseorang menyuruhmu!

Pak Hwang : Apa yang orang ini coba katakan?

Ji Min : Apakah itu Kim Ho Ran?

Pak Hwang mulai tersudut.

Detektif Kwon kembali ke mejanya, diikuti Ji Min.

Detektif Kwon : Dia tidak akan membuka mulutnya apa pun yang kita lakukan. Kami tidak dapat memulai penyelidikan hanya dengan rekaman CCTV, apalagi menuntutnya atas pembunuhan.

Ji Min : Lantas?

Detektif Kwon : Jika kita tidak memiliki bukti kuat, kita membutuhkan pengakuannya.

Ji Min : Bolehkah aku melihat barang-barangnya?

Detektif Kwon menunjukkan barang-barang Pak Hwang.

Ji Min memeriksanya. Tapi melewatkan satu barang bukti setelah sempat memegangnya sejenak. Yakni jam tangan berwarna kuning keemasan.

Woo Joo sedang bersama teman-temannya. Teman-temannya memperlihatkan tulisan berisi pesan dukungan agar Woo Joo cepat sembuh. Mereka bilang, itu ide Jin Gook.

Min Ji berdiri di dekat pintu, melihat mereka.

Jin Gook : Tak perlu menyebut itu. Aku jadi malu.

Jin Gook lalu memberitahu Woo Joo yang mana pesan dukungan yang ia tulis.

Jin Gook : Aku yang menulis ini.

Jin Gook menulis, "Woo Joo, tanpamu duniaku kosong". *Eaaaa..

Woo Joo tersenyum, terima kasih teman-teman.

Teman-teman Woo Joo menyuruh Woo Joo cepat sembuh.

Lalu mereka menunjukkan video idol wanita yang menari di atas panggung.

"Oh, iya! Kenapa kita tidak tampil dengan lagu ini untuk festival sekolah kita? Lihatlah."

"Teman-Teman, pilih grup yang campuran saja. Aku juga mau melakukannya dengan Woo Joo." pinta Jin Gook.

"Apa? Kau akan menari, Jin Gook?" tanya Woo Joo.

"Tentu saja. Julukanku itu Mesin Menari. Mau lihat?" jawab Jin Gook.

Jin Gook mulai menari.

Woo Joo dan teman-temannya tertawa.

Eun Soo yang berdiri di depan pintu, tertawa melihat mereka.

Min Ji melihat Eun Soo. Min Ji pun keluar.

Bersambung ke part 2....

Lies of Lies Ep 14 Part 4

 Sebelumnya...

Malam itu, Ji Min sedang mengemasi pakaian Woo Joo. Ia memasukkan beberapa pakaian Woo Joo ke dalam koper. Selimut Woo Joo saat bayi, juga telah berada duluan di dalam koper.

Saat tengah memasukkan pakaian Woo Joo, Ji Min tak sengaja melihat sesuatu di lemari Woo Joo. Dia menariknya keluar dan ternyata itu lukisan dirinya dan Woo Joo, yang dilukis oleh Eun Soo.

Ji Min terdiam sejenak memandangi lukisan itu, lalu dia memajangnya di atas rak Woo Joo.

Sementara Woo Joo sedang melihat foto dirinya bersama Eun Soo. Ia lalu memikirkan kata-kata Eun Soo.

Eun Soo : Bu Guru telah melalui banyak hal untuk waktu yang lama. Dan suatu hari, aku bertemu denganmu, Woo Joo-ya. Setiap hari aku menghabiskan waktu denganmu. Itu terasa seperti mimpi. Aku sangat senang. Aku berjanji, bahwa aku bukan orang yang seperti itu. Aku akan melakukan semua yang kubisa untuk membuktikan bahwa itu benar. Aku akan menepati janjiku.

Direktur RS berjalan menuju mobilnya. Tapi Eun Soo tiba-tiba datang dan menghalanginya. Eun Soo minta Direktur RS mengadakan rapat komite.

Direktur bilang dia sudah selesai bicara dengan Ji Min.

Eun Soo : Itu Kim Ho Ran, kan? Dia menghentikan ini.

Direktur : Dia tidak berusaha menghentikan ini. Dia mencoba membantu. Dia memberinya kesempatan besar agar dia menerima operasi di tempat yang lebih baik dan lebih aman.

Eun Soo : Dia berbohong. Dia mencoba menghentikanku menyelamatkan anak itu.

Direktur tak percaya dan menuding Eun Soo memfitnah Pimpinan Kim.

Eun Soo pun mengatakan, dia punya bukti.

Ji Min sudah kembali berada di kantornya, tapi hanya dia sendiri di kantor. Dia berdiri di depan jendela. Hanya ditemani cahaya dari luar.

Ji Min memikirkan kata-kata Pimpinan Kim.

Pimpinan Kim : Aku hanya ingin Ji Eun Soo pergi. Suruh dia pergi. Hanya itulah satu-satunya cara untuk melindungi dua orang yang kau cintai.

Ji Min juga memikirkan kata-kata Eun Soo saat ia mengajaknya putus.

Besoknya, Pimpinan Kim dan Woong sudah berada di bandara. Mereka juga bersama para reporter.

Reporter ingin tahu bagaimana Pimpinan Kim bisa tahu soal penyakit Woo Joo dan kenapa Pimpinan Kim mau membantu Woo Joo.

Pimpinan Kim : Ada direktur rumah sakit yang aku kenal. Aku mendengar tentang situasi yang menyedihkan dari seorang gadis muda. Dia membutuhkan transplantasi paru-paru, dan dia sekarat sekarang. Jadi aku tidak bisa berpaling darinya. Aku hanya berharap setiap anak di dunia akan tumbuh tanpa rasa sakit. Jadi aku ingin melakukan sesuatu untuk mendukungnya.

Woong menyuruh para reporter memberikan jalan untuk Pimpinan Kim.

Para reporter menyingkir.

Pimpinan Kim tanya kenapa Ji Min belum datang.

Tepat saat itu, Ji Min menelpnnya. Ji Min bilang dia tidak akan datang.

Ji Min : Rapat komite akan segera dibuka.

Pimpinan Kim marah, tapi menahan diri karena dia di depan umum.

Pimpinan Kim : Aku pikir itu sudah dibatalkan. Itu sebabnya aku menawarkan bantuan.

Ji Min : Kurasa yang membutuhkan bantuan sekarang anda, bukan diriku.


TV di lobi bandara memutar berita penggelapan dana perusahaan yang dilakukan Pimpinan Kim.

Berita juga memutar rekaman dimana terlihat tangan seseorang yang merekam lukisan-lukisan Kim Hyang Gi di gudang Pimpinan Kim.

"Kami telah menemukan bukti tidak langsung bahwa Pimpinan Kim Ho Ran telah mengumpulkan dana gelap. Reporter Park Yeong Jun disini untuk berita eksklusif. Tempat ini adalah gudang pribadi Pimpinan Kim Ho Ran. Seperti yang anda lihat, disinilah karya seni Kim Hyang Gi yang diabaikan disimpan. Sepotong lukisan ini berharga sekitar satu juta dolar. Sulit untuk mengatakan dia telah mengumpulkannya sebagai pencinta seni. Tidak ada keraguan bahwa dia telah membesarkan dana gelapnya dengan karya seni Kim Hyang Gi."

Sontaklah Pimpinan Kim yang menonton berita itu kaget.

Para reporter yang tadi mewawancarainya soal Woo Joo, langsung mengerubunginya minta penjelasan.

Woong buru-buru membawa Pimpinan Kim pergi.

Ji Min menutup teleponnya karena Pimpinan Kim tak lagi bicara.

Ji Min lalu menoleh ke belakang, menatap Yeon Jun yang juga tengah menatapnya.

Ternyata mereka bekerja sama!! *WOW, dua cogan kerjasama bantuin Eun Soo.

Flashback...

Yeon Jun mendengarkan rekaman pembicaraannya dengan Direktur Lee ke Ji Min.

Direktur Lee : Orang bilang ada hubungan aneh antara keduanya. Tapi tahun lalu, kami menemukan saksi. Saksi sering melihatnya di Namyangju. Tapi tahukah kau? Studio Kim Hyang Gi berada di lingkungan yang sama.

Lalu Ji Min memberikan FD ke Direktur Seo. Dia menyuruh Direktur Seo memeriksanya.

Direktur Seo menghubungi seseorang di depan Ji Min. Setelah itu, ia memberitahu Ji Min kalau Reporter Park sudah memeriksanya dan memang benar Pimpinan Kim memilki vila di Namyongju.

Yeon Jun sedang mengikuti mobil kontainer yang membawa lukisan Kim Hyang Gi. Mobil kontainer itu dikendarai Wooong.

Saat mengikuti mobil kontainer itu, Yeon Jun sambil bicara dengan Ji Min di telepon.

Yeon Jun : Itu dia.

Ji Min : Kau benar. Kau harus memiliki perangkat tambahan lain selain teleponmu.

Yeon Jun sudah menyiapkan perangkat lain yang ia tempelkan di balik kemejanya. Perangkat berbentuk seperti kotak berukuran kecil. Dia menyalakannya. Sepertinya itu alat perekam.

Saat sarapan dengan Pimpinan Kim, Yeon Jun memang sengaja menumpahkan wine ke celana nya sendiri.

Yeon Jun pura-pura ke toilet, tapi sebenarnya dia mau ke gudang Pimpinan Kim. Dan sebelum kesana, dia menyalakan alat perekamnya.

Dan benar saja!! Yeon Jun sudah sempat masuk ke gudang Pimpinan Kim sebelum dipergoki Woong.

Yeon Jun mengarahkan ponselnya, merekam lukisan-lukisan Kim Hyang Gi di gudang Pimpinan Kim. Ada alat perekam lain, berbentuk seperti kancing di belakang ponsel Yeon Jun. Lewat alat itulah, Yeon Jun merekam semuanya. Dan sepertinya, alat itu juga terhubung ke alat perekam dibalik kemeja Yeon Jun.

Yeon Jun keluar dari dalam gudang. Tepat setelah dia menutup pintu, Woong datang.

Woong : Apa yang kau lakukan disini?

Flashback end...

Yeon Jun mengangguk pada Ji Min.

Mereka ada di lorong RS.

Rapat komite digelar. Direktur RS dan dewan pengawas lain sedang memeriksa berkas Eun Soo yang akan menjadi donor Woo Joo.

Eun Soo dan Ji Min saling bertatapan.

Kita diperlihatkan flashback saat Ji Min mengajak Eun Soo putus. Ternyata itu sandiwara mereka. Mereka sadar Woong tengah mengawasi mereka.

Ji Min lah yang mengajak Eun Soo berpura-pura.

Direktur RS memulai rapat.

Bantuan untuk Eun Soo datang lagi. Min Ji datang dan mengaku dia teman satu sel Eun Soo 10 tahun lalu. Dia menjelaskan, bagaimana Eun Soo sangat menyayangi Woo Joo saat bayi dan bagaimana Eun Soo merindukan Woo Joo setelah kehilangan Woo Joo.

Direktur RS menyuruh Min Ji duduk.

Eun Soo berdiri, mengenalkan dirinya sebagai ibu kandung Woo Joo.

Dewan Pengawas mulai berdiskusi.

Salah satu dewan bertanya, bagaimana mereka bisa yakin Eun Soo bersedia menjadi pendonor bukan demi uang karena Eun Soo tidak punya pekerjaan.

"Tapi mengingat bagaimana dia menyimpan pakaian bayinya ..." ucap dewan yang lain.

Ji Min dan Eun Soo saling bertatapan. Mereka gelisah menanti hasilnya.

Sementara keluarga Ji Min yang menjaga Woo Joo juga gelisah menunggu hasil rapat.

Dewan Pengawas akhirnya memberi putusan, kalau Eun Soo diizinkan menjadi pendonor Woo Joo.

Tentu saja Eun Soo dan Ji Min senang. Mereka langsung berdiri dan mengucapkan terima kasih.

Tapi pengacau datang.

Pimpinan Kim bilang mereka tidak berhak melakukan operasi pada cucunya tanpa seizinnya. Dia juga mengancam akan menuntut RS jika terjadi sesuatu pada Woo Joo.

Pimpinan Kim lalu menatap tajam Eun Soo.

"Ji Eun Soo, biarkan aku mengatakan ini. Kau tidak akan pernah mendapatkan apa yang kau inginkan. Aku tidak akan pernah membiarkan mereka mengoperasi cucu perempuanku di sini!"

Eun Soo marah, kau pikir kau memenuhi syarat memutuskan itu!

Eun Soo lalu mengambil sesuatu dibawah meja. Dia lalu menatap Ji Min. Ji Min mengangguk padanya.

Setelah itu, Eun Soo mendekati Pimpinan Kim dengan tangan memegang amplop besar.

Eun Soo memberikan amplop itu ke Pimpinan Kim. Pimpinan Kim membukanya. Isinya, hasil tes DNA Pimpinan Kim dan Woo Joo. Disitu tertulis, Woo Joo tidak berhubungan darah dengan Pimpinan Kim.

Eun Soo : Sekarang kau tahu kan kenapa kau tidak memenuhi syarat? Kau mengklaim bahwa dia satu-satunya darah yang tersisa. Tapi dia tidak memiliki setetes darahmu di tubuhnya.

Pimpinan Kim terdiam dan menatap Eun Soo penuh kebencian.

Eun Soo : Jadi ini dia? Rahasia yang selama ini kau coba sembunyikan? Atau masih ada lagi rahasia lain yang kau sembunyikan? Bahkan jika kau ingin mundur sekarang, akan kulakukan sampai akhir.

Pimpinan Kim terdiam menatap geram Eun Soo.

Bersambung...

Epilog...

Pria yang berpapasan dengan Ji Min di depan galeri seninya Pimpinan Kim ditangkap polisi di ruang judi. Dia dan rekan-rekannya dimasukkan ke mobil polisi.