• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Undercover Ep 1 Part 3

 Sebelumnya...


Yeon Soo mengenalkan diri dan menunjukkan kartu namanya pada Pak Hwang, tapi Pak Hwang bilang dia tak butuh pengacara.

Wajah Pak Hwang babak belur.

Yeon Soo : Kenapa kau tak butuh?

Pak Hwang : Semua pengacara sama. Mereka semua mengatakan hal yang sama.

Yeon Soo : Tapi kau tak membunuh temanmu.

Pak Hwang : Semuanya sudah diputuskan saat mereka menjebakku. Pergi.


Yeon Soo lantas menunjukkan dokumen yang dibawanya.

Yeon Soo : Banyak bukti yang membuktikan  kau tak membakar dirinya dan mendorongnya dari atap. Bagaimana bisa kau melempar bola api seberat lebih dari 90 kilogram. Bagaimana bisa kau sendiri tak terbakar? Kenapa pakaianmu tak memiliki bekas jelaga? Pemantik itu adalah bukti penting. Kenapa kau memegangnya saat kau ditangkap?

Pak Hwang : Tidak! Pemantik itu bukan milikku. Aku mengatakannya jutaan kali, tapi tidak seorang pun percaya padaku!

Yeon Soo : Lalu kenapa kau menulis  pernyataan seperti itu? Kenapa kau menandatanganinya? Siapa yang melakukan itu pada wajahmu? Kenapa kau menyerah? Kenapa kau tak butuh pengacara?

Pak Hwang terdiam mendengar kata-kata Yeon Soo.


Yeon Soo : Aku yakin itu sulit bagimu karena kau salah dituduh  melakukan pembunuhan. Tapi karena itu,  teman-temanmu diperlakukan sama. Lalu sekarang orang tak  mendengarkan atau percaya apa yang dikatakan mahasiswa. Aku marah dan sedih tentang itu juga. Serahkan padaku. Aku tidak akan menyerah.

Pak Hwang mulai menangis, dia terluka karena diperlakukan tidak adil.

Flashback end...


Yeon Soo terdiam. Lalu dia menatap Pak Hwang yang duduk termenung menatap jendela.

Yeon Soo menatap Pak Hwang dengan sorot mata penuh rasa sesal.


Yeon Soo menghela nafas, lalu masuk lagi ke dalam.

Pak Hwang : Persidangan ulangnya ditunda, ya?

Yeon Soo : Ya.

Pak Hwang : Untuk berapa lama?

Yeon Soo : Sebulan.

Pak Hwang kecewa mendengarnya.

Pak Hwang : Para detektif memukuliku, para jaksa menginterogasiku, dan para hakim membiarkannya  berlanjut selamanya.

Pak Hwang memegangi perutnya yang sakit.

Yeon Soo minta maaf karena belum berhasil membebaskan Jung Ho.

Jung Ho membesarkan hati Yeon Soo.

Jung Ho : Aku sudah menunggu selama ini.  Aku bisa menunggu sebulan lagi. Tak apa. Terima kasih untuk tidak  menyerah dan percaya padaku.


Yeon Soo mengangguk.

Dia marah atas ketidakadilan yang menimpa Jung Ho.


Yeon Soo meninggalkan penjara. Begitu dia keluar, para reporter dan pendemo langsung mendekatinya. Mereka ingin tahu bagaimana hasilnya.

Sang A bilang, jika pengadilan mengabulkan permintaan Jung Ho, maka Jung Ho akan menjadi terpidana seumur hidup pertama yang akan melakukan sidang ulang.

"Apa Pak Hwamg tidak ikut dengan anda?" tanya Sang A.

"Mahkamah Agung baru  saja memberi tahu kami bahwa keputusannya ditunda."


"Pengacara Choi. Kenapa anda membela  Pak Hwang selama 29 tahun?" tanya reporter lain.

"Kenapa saya membelanya? Itu karena saya percaya bahwa Pak Hwang adalah kambing hitam. Pada tahun 1991, polisi  gunakan kekerasan berlebihan dan membunuh seorang mahasiswa dengan tongkat polisi. Ada protes keras dan pemerintah harus  menyelesaikan krisis. Mereka menghasut pengadilan dan kejaksaan untuk menuduh Pak Hwang membunuh temannya dan memanfaatkannya sebagai kambing hitam." jawab Yeon Soo.

Reporter itu tanya lagi, apa Yeon Soo punya bukti.

Yeon Soo bilang dia baru saja menyerahkan bukti baru ke MA tapi beberapa orang terus menunda keputusan dan sengaja menghentikan Jung Ho mendapatkan perawatan.

Reporter tanya, menurut Yeon Soo, siapa orang-orang yang memfitnah Jung Ho.

Yeon Soo : Saya berasumsi mereka polisi,  jaksa, dan hakim korup yang menyelamatkan  administrasi pada tahun 1991. Mereka semua dipromosikan  menjadi komisaris polisi, anggota kongres, atau kepala pengadilan sebagai gantinya. Mereka semua kaya sekarang. Saya yakin merekalah yang  terus menolak permintaan.

Reporter tanya lagi, apa Yeon Soo akan bertanggungjawab atas apa yang Yeon Soo katakan.

Yeon Soo : Ya. Akan saya lakukan.

-Kantor Pengacara Choi Yeon Soo-


Terlihat beberapa piagam penghargaan Yeon Soo.

Lalu papan investigasi, yang memajang foto para pejabat, foto seorang pria yang dari penampilannya terlihat jadul. Juga foto Jung Ho.


Dua rekan Yeon Soo tengah menonton wawancara Yeon Soo di depan penjara Jung Ho tadi.

Di berita disebutkan bahwa keputusan persidangan ulang Jung Ho ditunda lagi. Lalu Yeon Soo selaku pengacara Jung Ho, menjatuhkan bom pada mereka bertanggungjawab atas kasus ini pada tahun 1991.

"Sekarang publik memperhatikan bagaimana pejabat publik berpangkat tinggi akan bereaksi terhadap hal itu. Kami memperkirakan mereka akan segera mengajukan tuntutan terhadapnya dan perselisihan pengadilan panjang atas vonis Hwang yang berlangsung 29 tahun akan berubah menjadi pertempuran politik. Mereka menghasut pengadilan dan kejaksaan untuk menuduh  Pak Hwang membunuh temannya dan memanfaatkannya sebagai kambing hitam."


Mi Sun bertanya, Pak Bae, menurut anda siapa mereka? Apa yang akan terjadi pada Pengacara Choi sekarang?

Pak Bae : Ini tidak benar. Aku mengerti dia marah dan frustrasi. Tapi dia tak seharusnya bilang anggota kongres petahana dan kepala pengadilan adalah pendukung rezim diktatorial. Mereka semua kaya sekarang.

Ya, Pak Bae mengatakan itu karena khawatir akan keselamatan Yeon Soo.


Lalu Yeon Soo datang.

Pak Bae dan Mi Sun langsung mendekati Yeon Soo.

Pak Bae : Kenapa kau melakukan itu?

Yeon Soo : Kita hanya harus menunggu.

Mi Sun : Aku merasa lebih baik saat  kau mengatakan itu.

Yeon Soo : Benarkah?

Mi Sun : Aku juga agak khawatir.

Pak Bae : Mengkhawatirkannya tidak akan cukup. Sekarang semua orang yang dia sebutkan akan mengajukan tuntutan terhadapnya.


Yeon Soo tampak santai dan membawa dokumen ke ruang arsip.

Pak Bae dan Mi Sun menatap Yeon Soo.

Pak Bae : Astaga, dia membuatku merinding. Dia seperti buldoser.

Mi Sun : Apa maksudmu?

Pak Bae : Maksudku dia tak pernah mundur. Dia pemberani. Dia hanya bergerak maju.


Kang Choong Mo kini menjadi Seketaris Senior untuk Urusan Sipil. Dia diundang ke studio oleh sebuah stasiun televisi.

Si pembaca berita bertanya, administrasi saat ini baru-baru ini memutuskan akan melanjutkan rencana untuk membentuk Kantor Investigasi Korupsi untuk pejabat tinggi, atau disingkat CIO. Bisakah anda memberitahu kami secara singkat?

Choong Mo : Baiklah. Seperti yang kalian tahu, untuk waktu yang lama banyak orang menyarankan kebutuhan membentuk organisasi khusus untuk mengawasi pejabat tinggi dan keluarga mereka. CIO adalah organisasi yang bertanggung jawab atas penyelidikan dan penuntutan terhadap penyimpangan yang dilakukan oleh presiden, anggota kongres, hakim berpangkat tinggi, kepala pemerintahan setempat, jaksa, pegawai negeri eselon 3, atau lebih tinggi, serta keluarga dan kerabat mereka.

Si pembaca berita bertanya lagi, apakah Choong Mo sudah memutuskan siapa yang akan memimpin CIO.


Im Hyeong Rak tengah menonton wawancara Choong Mo dengan wajah serius.

Dia berada di sebuah restoran Jepang.

Bersambung ke part 4...

Undercover Ep 1 Part 2

 Sebelumnya...


Di depan penjara, orang-orang berdemo menuntut kebebasan Pak Hwang.

Min Sang A, yang baru tiba di penjara, menghubungi Yeon Soo.

Sang A : Yeon Soo-ya, kau dimana? Disini kacau. Aku punya firasat sesuatu  akan terjadi hari ini.


Yeon Soo sendiri masih di perjalanan.

Yeon Soo : Baiklah. Aku akan segera ke sana. Ya. Aku dalam perjalanan ke sauna hotel untuk menangkap orang yang licin. Aku akan ke sana secepatnya.


Seorang pria berjalan menuju mobilnya. Dia bilang dia merasa segar.

Lalu Choi Yeon Soo memanggilnya, Kepala Gwak Moon Heum.

Kepala Gwak berbalik, Pengacara Choi Yeon Soo. Apa yang membawamu ke sini?

Yeon Soo : Aku mengunjungi kantormu  beberapa kali, tapi kau selalu tak ada.

Kepala Gwak : Kenapa kau ingin menemuiku?

Yeon Soo tanya, kapan Kepala Gwak akan meninjau permintaan Pak Hwang untuk penangguhan eksekusi.

Mendengar itu, asisten Kepala Gwak langsung menghentikan Yeon Soo.

Tapi Kepala Gwak bilang tak apa dan menyuruh asistennya pergi.

Kepala Gwak : Apa kau meminta bantuanku karena kita teman sekelas  di institut yudisial?

Yeon Soo : Sudah lebih dari dua minggu  sejak dia memintanya. Aku penasaran apa kau menyadarinya sebagai Ketua Jaksa.

Kepala Gwak : Pengacara Choi, kami meninjau lebih dari 100 kasus.


Mereka mulai berjalan. Yeon Soo : Dia pasien kanker pankreas stadium lanjut.

Kepala Gwak : Lalu? Kau mencoba  menyeberobot antrean atau apa?

Yeon Soo : Apa kau mengatakan itu saat ambulans mengebut dengan sirene menyala?

Kepala Gwak : Semua pasien di IGD  sedang mencari perawatan. Pelamar lainnya juga memohon penyakit serius mereka sebagai alasan. Tapi kami harus menentukan  apakah itu masuk akal atau tidak.

Yeon Soo : Kurasa kau hanya menunggunya mati, menggunakan prosedur  itu sebagai alasan.


Mereka berhenti berjalan saat sudah di dekat mobil Kepala Gwak.

Kepala Gwak bilang itu tidak akan mengubah dunia.

Yeon Soo : Apa?

Kepala Gwak : Kau lulus pertama dan aku lulus kedua. Tapi lihat di mana kita sekarang. Aku kepala jaksa dan kau  hanya seorang pengacara. Apa yang kau dapatkan dari membela orang seperti Hwang Jung Ho? Kau pikir kau menyelamatkan  semua jiwa malang itu?

Yeon Soo : Mereka bukan jiwa yang malang. Mereka orang yang bijak.


Kepala Gwak tertawa mendengarnya.

Kepala Gwak : Kau membuatku gila.

Yeon Soo : Menurutmu begitu? Ketika konglomerat bisnis mengeluh bahwa toilet  di sel mereka kotor atau ketika mereka melihat  jam setiap lima menit mengatakan waktu berjalan lambat kau memberi mereka  penangguhan eksekusi atau melepaskan mereka atas dasar sakit. Siapa yang ingin kau buat terkesan? Kau tak bisa bertindak  sesuai hati nuranimu?

Kepala Gwak : Setiap orang berbeda. Jangan benpikir bahwa  kau satu-satunya yang benar.

Yeon Soo : Jika kau pria berhati nurani, kau harus membiarkan orang  sekarat mendapatkan perawatan.

Kepala Gwak : Seperti yang kukatakan, kita harus mengikuti prosedur.


Kepala Gwak pergi.

Yeon Soo kesal, HEI, GWAK MOON HEUM!

Yeon Soo menghela nafas kesal.


Yeon Soo tiba di penjara. Dan dia melihat orang-orang yang demo menuntut kebebasan Pak Hwang.

Yeon Soo menatap Sang A.

Sang A menatap Yeon Soo, lalu memberinya semangat.

Yeon Soo mengerti dan bergegas masuk.


Yeon Soo diantar petugas ke kantor medis.

Yeon Soo langsung bergegas saat mendengar teriakan kesakitan Pak Hwang dari dalam.

Dokter keluar. Dokter bilang mereka harus segera membawa Pak Hwang ke rumah sakit.

Yeon Soo : Hasil tesnya sudah masuk?

Dokter : Paling lama tiga bulan.


Yeon Soo masuk dan melihat Pak Hwang kesakitan.

Yeon Soo : Kau baik-baik saja?

Pak Hwang bilang iya dan mengajak Yeon Soo pergi.

Pak Hwang : Aku siap.

Yeon Soo lalu membantu Pak Hwang duduk di kasur.

Yeon Soo : Ini tidak akan berhasil. Pergi ke pengadilan lain kali.

Pak Hwang :Tidak. Aku akan pergi hari ini.

Yeon Soo : Aku akan mengurusnya dengan baik untukmu. Kau tetap di sini.

Pak Hwang : Tidak. Aku akan pergi denganmu.


Dokter bilang jika Pak Hwang tetap mau pergi, maka Pak Hwang harus menerima suntikan pereda sakit.

Dokter : Itu mungkin membuatmu setengah sadar, tapi itu akan membantu  meringankan rasa sakit.

Pak Hwang : Secara fisik aku tak baik-baik saja. Setidaknya aku harus berpikir jernih.

Pak Hwang menolak disuntik pereda sakit. Dia meminta rokok.

Dokter : Kondisimu tak memungkinkan untuk merokok. Itu tidak diperbolehkan.

Pak Hwang marah, aku akan mati! Apa kau akan izinkan aku merokok? Aku akan mati tidak peduli  apa yang kulakukan. Semuanya sudah berakhir!

Yeon Soo : Jung Ho, lihat aku. Ini takkan berakhir sebelum  kita mengakhirinya. Ini baru permulaan. Apa kau tidak akan keluar  dari penjara menjijikkan ini? Kau harus keluar.


Diluar, Yeon Soo menerima telepon.

Yeon Soo : Ini Choi Yeon Soo. Apa? Ditunda lagi? Sulit dipercaya. Pak Hwang tak bisa menunggu  lebih lama lagi. Jadi, berapa lama? Sebulan? Itu konyol.

Yeon Soo mengakhiri teleponnya.

Dia stress.


Lalu dia melihat kedatangan seorang wanita.

Itu adalah dirinya sendiri. Dirinya di masa lalu.

Ya, Yeon Soo ingat saat pertama kali datang ke penjara untuk menemui Pak Hwang.

Saat itu, tahun 1991. Yeon Soo datang ke penjara.

Bersambung ke part 3...

Undercover Ep 1 Part 1

Hai guys,, I'm back!! Seneng banget rasanya bisa kembali nulis disini lagi. Alhamdulillah, kendala yang sempat  terjadi dan membuat saya tidak bisa menulis lagi disini, sudah terpecahkan.....

Siapa yang udah kangen sama KimJi Couple?? Saya? KANGEN BANGET... 

KimJi Couple (Kim Hyun Joo-Ji Jin Hee) kembali dengan drama terbaru mereka... Di Korea sendiri udah tamat sih guys.... Ini udah ketiga kalinya mereka bekerja sama.. Semoga ada yang keempat yaa....


Choi Yeon Soo dan Han Jung Hyun saling menatap di atas gedung.

Jung Hyun terkejut melihat Yeon Soo ada di sana.

Sementara Yeon Soo menatap Jung Hyun dengan mata nanar.


Tiba-tiba, Yeon Soo mengambil pistol di dekat kakinya. Dia mengarahkan pistol itu ke Jung Hyun.

Jung Hyun : Yeon Soo-ya.

Yeon Soo : Siapa kau? Kau bukan Han Jung Hyun. SIAPA KAU!

Jung Hyun tak tahu harus berkata apa.

-UNIVERSITAS HANGUK, 1991-

 
Mahasiswa tengah berdemo di depan Universitas Hanguk. 

Para polisi meminta mereka bubar. Tapi mereka tetap bertahan.

Mahasiswa menuntut pemerintah mengakhiri kediktatoran. 

Salah satunya Yeon Soo, yang ikut berdemo.

Yeon Soo lantas melihat ada mahasiswa baru yang ikut berdemo.

Dia memanggilnya, lalu menutupi wajah si anak baru dengan sehelai kain miliknya.

Yeon Soo bilang, dia tak butuh itu. Yeon Soo lantas lanjut berdemo.


Para mahasiswa merangsek maju.

Polisi pun tak tinggal diam dan mulai menembaki, juga memukuli mereka.

Kericuhan pecah.

Yeon Soo cs ditahan di mobil tahanan.

Yeon Soo cs terus berunjuk rasa, dipimpin oleh Yeon Soo.

Yeon Soo : Tegakkan keadilan! Lepaskan mereka yang ditahan tidak sah! Ayo kita usir polisi yang kasar!

Disamping Yeon Soo, temannya sudah terluka.


Yeon Soo teriak menuntut keadilan.

Polisi marah dan menyuruhnya diam.

Yeon Soo : Konstitusi Korea. Ayat 1 pasal 21. Semua warga negara harus menikmati kebebasan berbicara dan pers dan kebebasan berkumpul dan berasosiasi.

Seorang pria tiba-tiba mengatai Yeon Soo berisik. Dia bahkan bilang Yeon Soo tak tahu terima kasih sehingga protes.

Yeon Soo : Apa? Lalu kenapa kau  ditahan disini?

Pria itu bilang dia hanya lewat dan polisi tiba-tiba ikut menahannya.

Pria itu lantas bilang pada polisi kalau dia tak ikut berpartisipasi dalam aksi demo.

Yeon Soo teriak lagi menuntut keadilan diikuti oleh yang lain.

Pria itu meneriaki Yeon Soo lagi, dia bilang Yeon Soo berisik.

"Kau melanggar hukum. Diam dan jalani hukuman." ucap pria itu.

Yeon Soo marah, merekalah yang melanggar hukum. Kau tak tahu apa yang kau katakan.

Pria itu marah dan berniat memukul Yeon Soo, tapi dihentikan oleh teman-teman Yeon Soo.

Teman-teman Yeon Soo bahkan juga menendang pria itu, sampai pria itu jatuh.

Pria itu lalu menatap Yeon Soo dan tersenyum. Yeon Soo sendiri udah duduk dan terdiam menatap pria itu.


Pria itu kemudian berdiri dan mencari siapa yang menendangnya tadi.

Seorang polisi akhirnya turun dan berniat memberi pelajaran ke pria itu tapi pria itu menangkis dan menghajar balik si polisi.


Tak itu saja, dia juga menghajar polisi yang lain.

Setelah itu, dia menyuruh Yeon So cs keluar.

Yeon Soo : Choong Mo-ya, ayo bangun.

Yeon Soo membantu Choong Mo yang terluka berdiri.

Pria itu ikut membantu Yeon Soo memapah Choong Mo.


Tapi dari belakang, polisi yang tadi dihajat pria itu tiba-tiba berdiri dan berusaha meraih Yeon Soo. Tapi dia hanya bisa meraih ikat rambut Yeon Soo.

Pria itu pun langsung menendang polisi yang berusaha menangkap Yeon Soo.

Setelah itu, dia mengambil ikat rambut Yeon Soo di lantai mobil.

Yeon Soo teriak, dibelakanngmu!

Polisi memukul pria itu dari belakang.

Pria itu membalas, dia mencengkram tangan polisi yang memukulnya dengan pentungan, lalu merebut pentungan si polisi.

Si polisi mundur ke belakang. Pria itu menguncir pintu mobil tahan dan kabur.


Mereka bertiga lari ke dalam gang.

Choong Mo minta maaf . Dia juga bilang kalau ini takkan berhasil.


Mereka berhenti sejenak. Pria itu bilang mereka tak bisa lari bersama-sama.

"Aku akan memancing mereka pergi darisini. Maafkan aku tentang apa yang kukatakan di bus. Kita tak punya waktu. Sembunyi di gang itu dan keluar sama mereka pergi. Paham?

Pria itu mau pergi, tapi Yeon Soo tanya namanya.

"Aku Choi Yeon Soo."

"Aku Han Jung Hyun."

Yeon Soo menyuruh Jung Hyun hati-hati.

Setelah itu, Yeon Soo bergegas membawa Choong Mo pergi.


Jung Hyun tengah bersepeda.

Hari masih sangat pagi.


Setibanya di rumah, Jung Hyun menatap foto pernikahannya dengan Yeon Soo.

Lalu dia beranjak ke dapur, mengambil air minum dari kulkas.


Dan kamera menyorot foto-foto keluarga kecil mereka.


Selesai minum, Jung Hyun pun memasak.


Di kamar, tampak remaja pria tengah menghitung detik-detik jarum jam menuju angka delapan di ponselnya.

Tak lama, pintu kamarnya dibuka oleh Jung Hyun.

Jung Hyun : Han Seung Goo, good morning.

Seung Goo masih menghitung. Tepat jam delapan, dia pun bangkit dari kasurnya.

Seung Goo bilang sudah waktunya untuk bekerja.

Seung Goo : Tidurmu nyenyak, ayah?

Jung Hyun mengangguk, ya. Ganti bajumu dan keluarlah.


Berikutnya giliran Seung Mi yang dibangunkan oleh Jung Hyun.

Sebelum masuk kamar, dia mengetuk pintu terlebih dahulu. Ada tulisan, "Kamar Seung Mi, ketuk sebelum masuk' di depan pintu.

Tapi tak ada jawaban.

Jung Hyun : Han Seung Mi, bangunlah. Apa kau siap untuk kuis kosakata?


Karena tak dijawab, Jung Hyun pun membuka pintu kamar dan melihat putrinya masih terlelap dengan headphone di telinga.

Jung Hyun pun mengetuk pintu kamar Seung Mi sekali lagi dan Seung Mi pun bangun.

Jung Hyun : Jika sulit bangun pagi, tidurlah lebih awal.

Seung Mi : Jika ayah terus mengomeliku, aku akan menjadi nakal lagi.

Jung Hyun tertawa, astaga jangan lakukan itu.


Yeon Soo terburu-buru keluar dari kamarnya.

Sambil menatap ponselnya, dia bilang dia tak bisa sarapan.

Jung Hyun : Kau harus makan sesuatu.

Jung Hyun membantu Yeon Soo memakai jas.

Yeon Soo bilang, Jung Ho pergi ke kantor medis. Dia dikurung di penjara selama 30 tahun. Dia menderita kanker dan akan mati tapi mereka tak mau memberinya penangguhan eksekusi.

Jung Hyun menasihati Yeon Soo.

Jung Hyun : Choi Yeon Soo, aku tahu kau marah dan ingin melawan mereka. Tapi selalu waspada. Kau tak boleh ceroboh, oke?

Yeon Soo : Baiklah.


Seung Mi keluar kamar sambil menatap ponselnya dan marah-marah.

Seung Mi : Astaga, ada apa dengan mereka? Banyak orang mengatakan Paman Jung Ho adalah pembunuh yang membunuh teman kuliahnya.

Jung Hyun : Itu sebabnya ibumu melewatkan sarapan. Dia harus bergegas membantunya membersihkan namanya.


Yeon Soo pamit pada Seung Goo.

Seung Goo memberikan satu buah pisang ke Yeon Soo. Dia bilang, sarapan akan memberikan Yeon Soo energi.

Yeon Soo : Terima kasih putraku.

Yeon Soo mencium kepala Seung Goo, lalu bergegas.


Dia berjalan melewati Seung Mi dan minta maaf karena tak bisa mengantar Seung Mi ke sekolah.

Seung Mi menghentikan ibunya.


Dia mengancingkan kancing atas kemeja ibunya dan berkata, agar sang ibu menjaga diri lebih dulu.

Jung Hyun tersenyum melihat mereka.

Yeon Soo : Omong-omong, rokmu semakin pendek.

Jung Hyun : Ayah menyukainya karena itu mengingatkannya pada ibu.

Yeon Soo menatap Jung Hyun. Lalu dia bergegas pergi.

Setelah Yeon Soo pergi, Jung Hyun menyuruh Seung Mi sarapan.


Tapi kemudian Jung Hyun lari mengejar Yeon Soo.

Yeon Soo sendiri udah di mobil. Dia menurunkan kaca mobil dan tanya ada apa.

Jung Hyun memberikan termos yang dibawanya.

Yeon Soo : Gomawo.

Jung Hyun : Jangan terintimidasi.

Yeon Soo : Tidak akan.


Seung Goo tengah bekerja di bengkel sepedanya.

Dia menyapa anjing mereka yang bernama Bori.

Seung Goo kembali ke dalam.

Dia menyalakan radio dan mulai memperbaiki sepeda.

Di radio, terdengar berita tentang Pak Hwang.

Di berita dikatakan, pengadilan akan memutuskan hari itu apakah sidang ulang Pak Hwang akan diterima atau tidak.

Pak Hwang sedang menjalani hukuman seumur hidup  Pengacara Pak Hwang, Yeon Soo, meminta penangguhan penahanan agar Pak Hwang bisa mendapat perawatan medis tapi kejaksaan terus menunda keputusan terlepas dari bukti jelas yang baru saja diserahkan. Dia secara terbuka mencela sabotase oleh orang yang berusaha menyembunyikan kebenaran.

Seung Goo memperbaiki sepeda bersama ayahnya.

Bersambung ke part 2...