Skip to main content

Undercover Ep 1 Part 2

 Sebelumnya...


Di depan penjara, orang-orang berdemo menuntut kebebasan Pak Hwang.

Min Sang A, yang baru tiba di penjara, menghubungi Yeon Soo.

Sang A : Yeon Soo-ya, kau dimana? Disini kacau. Aku punya firasat sesuatu  akan terjadi hari ini.


Yeon Soo sendiri masih di perjalanan.

Yeon Soo : Baiklah. Aku akan segera ke sana. Ya. Aku dalam perjalanan ke sauna hotel untuk menangkap orang yang licin. Aku akan ke sana secepatnya.


Seorang pria berjalan menuju mobilnya. Dia bilang dia merasa segar.

Lalu Choi Yeon Soo memanggilnya, Kepala Gwak Moon Heum.

Kepala Gwak berbalik, Pengacara Choi Yeon Soo. Apa yang membawamu ke sini?

Yeon Soo : Aku mengunjungi kantormu  beberapa kali, tapi kau selalu tak ada.

Kepala Gwak : Kenapa kau ingin menemuiku?

Yeon Soo tanya, kapan Kepala Gwak akan meninjau permintaan Pak Hwang untuk penangguhan eksekusi.

Mendengar itu, asisten Kepala Gwak langsung menghentikan Yeon Soo.

Tapi Kepala Gwak bilang tak apa dan menyuruh asistennya pergi.

Kepala Gwak : Apa kau meminta bantuanku karena kita teman sekelas  di institut yudisial?

Yeon Soo : Sudah lebih dari dua minggu  sejak dia memintanya. Aku penasaran apa kau menyadarinya sebagai Ketua Jaksa.

Kepala Gwak : Pengacara Choi, kami meninjau lebih dari 100 kasus.


Mereka mulai berjalan. Yeon Soo : Dia pasien kanker pankreas stadium lanjut.

Kepala Gwak : Lalu? Kau mencoba  menyeberobot antrean atau apa?

Yeon Soo : Apa kau mengatakan itu saat ambulans mengebut dengan sirene menyala?

Kepala Gwak : Semua pasien di IGD  sedang mencari perawatan. Pelamar lainnya juga memohon penyakit serius mereka sebagai alasan. Tapi kami harus menentukan  apakah itu masuk akal atau tidak.

Yeon Soo : Kurasa kau hanya menunggunya mati, menggunakan prosedur  itu sebagai alasan.


Mereka berhenti berjalan saat sudah di dekat mobil Kepala Gwak.

Kepala Gwak bilang itu tidak akan mengubah dunia.

Yeon Soo : Apa?

Kepala Gwak : Kau lulus pertama dan aku lulus kedua. Tapi lihat di mana kita sekarang. Aku kepala jaksa dan kau  hanya seorang pengacara. Apa yang kau dapatkan dari membela orang seperti Hwang Jung Ho? Kau pikir kau menyelamatkan  semua jiwa malang itu?

Yeon Soo : Mereka bukan jiwa yang malang. Mereka orang yang bijak.


Kepala Gwak tertawa mendengarnya.

Kepala Gwak : Kau membuatku gila.

Yeon Soo : Menurutmu begitu? Ketika konglomerat bisnis mengeluh bahwa toilet  di sel mereka kotor atau ketika mereka melihat  jam setiap lima menit mengatakan waktu berjalan lambat kau memberi mereka  penangguhan eksekusi atau melepaskan mereka atas dasar sakit. Siapa yang ingin kau buat terkesan? Kau tak bisa bertindak  sesuai hati nuranimu?

Kepala Gwak : Setiap orang berbeda. Jangan benpikir bahwa  kau satu-satunya yang benar.

Yeon Soo : Jika kau pria berhati nurani, kau harus membiarkan orang  sekarat mendapatkan perawatan.

Kepala Gwak : Seperti yang kukatakan, kita harus mengikuti prosedur.


Kepala Gwak pergi.

Yeon Soo kesal, HEI, GWAK MOON HEUM!

Yeon Soo menghela nafas kesal.


Yeon Soo tiba di penjara. Dan dia melihat orang-orang yang demo menuntut kebebasan Pak Hwang.

Yeon Soo menatap Sang A.

Sang A menatap Yeon Soo, lalu memberinya semangat.

Yeon Soo mengerti dan bergegas masuk.


Yeon Soo diantar petugas ke kantor medis.

Yeon Soo langsung bergegas saat mendengar teriakan kesakitan Pak Hwang dari dalam.

Dokter keluar. Dokter bilang mereka harus segera membawa Pak Hwang ke rumah sakit.

Yeon Soo : Hasil tesnya sudah masuk?

Dokter : Paling lama tiga bulan.


Yeon Soo masuk dan melihat Pak Hwang kesakitan.

Yeon Soo : Kau baik-baik saja?

Pak Hwang bilang iya dan mengajak Yeon Soo pergi.

Pak Hwang : Aku siap.

Yeon Soo lalu membantu Pak Hwang duduk di kasur.

Yeon Soo : Ini tidak akan berhasil. Pergi ke pengadilan lain kali.

Pak Hwang :Tidak. Aku akan pergi hari ini.

Yeon Soo : Aku akan mengurusnya dengan baik untukmu. Kau tetap di sini.

Pak Hwang : Tidak. Aku akan pergi denganmu.


Dokter bilang jika Pak Hwang tetap mau pergi, maka Pak Hwang harus menerima suntikan pereda sakit.

Dokter : Itu mungkin membuatmu setengah sadar, tapi itu akan membantu  meringankan rasa sakit.

Pak Hwang : Secara fisik aku tak baik-baik saja. Setidaknya aku harus berpikir jernih.

Pak Hwang menolak disuntik pereda sakit. Dia meminta rokok.

Dokter : Kondisimu tak memungkinkan untuk merokok. Itu tidak diperbolehkan.

Pak Hwang marah, aku akan mati! Apa kau akan izinkan aku merokok? Aku akan mati tidak peduli  apa yang kulakukan. Semuanya sudah berakhir!

Yeon Soo : Jung Ho, lihat aku. Ini takkan berakhir sebelum  kita mengakhirinya. Ini baru permulaan. Apa kau tidak akan keluar  dari penjara menjijikkan ini? Kau harus keluar.


Diluar, Yeon Soo menerima telepon.

Yeon Soo : Ini Choi Yeon Soo. Apa? Ditunda lagi? Sulit dipercaya. Pak Hwang tak bisa menunggu  lebih lama lagi. Jadi, berapa lama? Sebulan? Itu konyol.

Yeon Soo mengakhiri teleponnya.

Dia stress.


Lalu dia melihat kedatangan seorang wanita.

Itu adalah dirinya sendiri. Dirinya di masa lalu.

Ya, Yeon Soo ingat saat pertama kali datang ke penjara untuk menemui Pak Hwang.

Saat itu, tahun 1991. Yeon Soo datang ke penjara.

Bersambung ke part 3...

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... ā€œAku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.ā€ Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. ā€œAku sudah tahu.ā€ jawab Hae Gang. ā€œBerikan tasmu.ā€ Pinta Jin Eon. ā€œTidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.ā€ Jawab Hae Gang. ā€œBerikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.ā€ ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. ā€œKau akan memakai itu?ā€ tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. ā€œAku pernah memakainya dulu.ā€ Jawab Jin Eon. ā€œTak bisa kubayangkanā€¦ā€ dan Hae Gang pun tersenyum geli, ā€œā€¦ tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.ā€ ā€œAwas ya kalau kau jatuh cinta padaku.ā€ Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

Ruby Ring Ep 93 Part 2

Sebelumnya... Dongpal dan Jihyeok yang berseragam militer, sedang menata restoran sesuai arahan Chorim. Tapi kemudian, Dongpal sebal karena Chorim menyuruh mereka menggeser meja kesana kemari. Chorim pun jadi sewot. "Kau ingin aku yang sedang hamil melakukan ini!" Jihyeok tertawa melihat perdebatan orang tuanya. Daepung lantas keluar dari dapur. Ia menghentikan pertengkaran itu dan mengaku, akan mengangkat meja itu sendirian. Tapi karena mejanya berat, Jihyeok dan Dongpal langsung membantu Daepung. Geum Hee tiba-tiba datang, mengejutkan Chorim. Geum Hee membawakan sebuket bunga untuk Chorim. "Kudengar kau hamil. Jadi kubawakan bunga ini. Bunga ini bagus untuk kehamilan. Kuharap anakmu secantik bunga ini." ucap Geum Hee. Daepung lantas mengajak Geum Hee pergi. "Jihyeok-ah, apa yang terjadi?" tanya Chorim. "Paman Daepung jatuh cinta. Dia ingin menikah jadi dia bekerja keras." jawab Jihyeok. Mendengar Geum Hee c...

I Have a Lover Ep 8

Sebelumnya <<< Hae Gang keluar dari sebuah ruangan. Ia berjalan di koridor kampus sambil memikirkan percakapannya dengan seseorang. "Jin Eon adalah putra pemilik Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon? Anak itu, dia tidak memberitahukan saya. Jika saya mengeluarkan Kang Seol Ri dari tim penelitian kami, apakah itu akan memuaskan?"   Flashback.... Ketika Hae Gang sedang berbicara dengan Direktur Kampus.  "Ya. Sebagai imbalan, penelitian yang sedang anda kerjakan, akan didukung Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon. Sampai tahun 2015, satu juta per tahun." jawab Hae Gang. "Saya akan melakukannya. Tidak sulit bagi saya melakukannya." ucap Direktur Kampus. Flashback end Hae Gang lalu keluar dan berjalan di taman kampus. Saat itulah ia melihat Seol Ri berjalan keluar dari kampus dan menuju ke arah lain. Hae Gang menatap dingin Seol Ri . Seol Ri tidak melihat Hae Gang dan terus berjalan ke bangku taman. Hae Gang masuk ke lab Jin Eon...