• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Undercover Ep 1 Part 4

 Sebelumnya...

 
Seorang pejabat yang fotonya ada di papan investigasi Yeon Soo, menemui Hyeong Rak.

Pria itu menyebut kalau CIO isinya orang amatiran.

"Apa yang bisa mereka lakukan dengan pisaunya? Ini akan melegakan jika mereka bisa meraut pensil dengan itu." kata pria itu.

"Ini mungkin pisau kecil. Tapi kau bisa terluka jika menggunakannya." jawab Hyeong Rak.

"Yang perlu kita lakukan adalah membawa pisau yang lebih besar. Tidak perlu khawatir." ucap pria itu lagi.

"Menurutmu begitu?" tanya Hyeong Rak.


Hyeong Rak lalu memberikan pria itu sebuah amplop.

Pria itu tanya, ini kandidatnya?

Pria itu lantas membuka amplop yang isinya calon Direktur CIO.

Ternyata, di dalamnya adalah data dan foto Yeon Soo!


Pria itu marah, nila setitik ini dapat  merusak susu sebelanga.

"Apa pisau yang lebih besar akan bekerja?" Hyeong Rak.

"Untuk menyelamatkan negara ini, kita harus cepat memotongnya. Kau tak ingat bagaimana orang-orang itu, termasuk wanita ini menyebabkan kegemparan di seluruh negeri pada tahun 1991? Jika bukan karena aku, negara ini bisa binasa." jawab pria itu.


Hyeong Rak lantas menekankan rokoknya yang masih menyala ke foto Yeon Soo.

Yeon Soo dalam bahaya!


Di ruangannya, Yeon Soo sedang membaca artikel tentang dirinya.

"Mereka yang dipromosikan sebagai gantinya semuanya kaya sekarang"


Lalu Jung Hyun datang, pulanglah.

Yeon Soo terkejut suaminya datang.

Yeon Soo : Apa yang membawamu kemari, Pak?

Jung Hyun pun mendekati Yeon Soo.

Jung Hyun : Yeon Soo-ya, sudah kubilang jangan ceroboh.

Yeon Soo : Dia sekarat. Aku harus melakukan sesuatu untuknya.

Jung Hyun : Hidupmu juga berharga, Yeon Soo-ya.


Kemudian, giliran Seung Mi dan Seung Goo yang masuk.

Yeon Soo langsung berdiri dan mereka menghampiri kedua buah hati mereka.

Yeon Soo : Seung Mi-ya, bukankah kau pergi ke pesta ulang tahun Yoo Bin?

Seung Mi : Ayah bersikeras untuk makan malam dengan kita semua. Ayo pergi.

Seung Goo : Ayo taruhan pertandingan basket. Tim yang kalah akan membeli dua ayam, pedas dan manis.

Yeon Soo sesumbar dan merangkul Jung Hyun, aku ragu kau bisa mengalahkan kami.


Mereka pun main basket. Yeon Soo udah ganti baju, dengan baju olahraganya.

Yeon Soo dan Jung Hyun se-tim, sementara Seung Goo dengan Seung Mi.

Seung Mi dan Seung Goo senang karena berhasil nyetak skor pertama.

Tapi pada akhirnya, Seung Mi dan Seung Goo kalah.


Lalu pesanan ayam mereka datang.

Kurir teriak, nomor 8151! Nomor 8151! Siapa yang pesan ayam?

Seung Mi : Kami!

Seung Mi dan Seung Goo bergegas menjemput pesanan ayam mereka.

Jung Hyun dan Yeon Soo tersenyum menatap Seung Goo dan Seung Mi.


Sekarang, mereka di perjalanan.

Seung Goo dan Seung Mi udah tidur.

Yeon Soo menatap keluar jendela. Dia tampak lelah dan stress.

Yeon Soo : Jung Hyun-ssi, aku merasa seperti orang jahat.

Jung Hyun pun menatap Yeon Soo dan tanya kenapa.

Yeon Soo : Sejujurnya, aku merasa lega saat dalam perjalanan pulang setelah bekerja. Aku lega karena aku bisa kembali ke rumah yang nyaman. Aku tak perlu dipenjara, di atas derek, atau di tenda di Gwanghwamun. Aku lega ada rumah yang bisa aku datangi. Di sana, aku bisa melihatmu dan anak-anak kita.


Yeon Soo pun menatap Jung Hyun.

Jung Hyun tersenyum mendengarnya.

Yeon Soo : Aku hidup di dunia yang sangat berbeda. Itu membuatku merasa bersalah hari ini.


Jung Hyun memegang tangan Yeon Soo.

Jung Hyun : Aku menunggumu seharian. Apa kau tidak kasihan padaku?

Yeon Soo balas tersenyum dan memegang tangan suaminya.

Lalu mereka berdua menatap Seung Mi dan Seung Goo yang masih terlelap.


Sekarang kita ke Do Young Geol guys, yang nantinya bekerja sama dengan Hyeong Rak untuk menyingkirkan Yeon Soo.

Young Geol tengah melajukan mobilnya dengan tenang, sambil mendengarkan berita tentang CIO di radionya.

Choong Mo bilang, sudah diputuskan. Direktur CIO telah dipilih.

Young Geol : Ini konyol.


Tiba-tiba, mobil lain datang dan melaju ugal-ugalan di belakang mobil Young Geol.

Dua pria di dalam mobil, terus meneriaki Young Geol, menyuruh Young Geol minggir. Mereka juga meng-klakson Young Geol karena Young Geol menghalangi laju mereka.

Young Geol kesal.

Lalu si pengendara mobil, mensejajarkan mobilnya dengan mobil Young Geol.

Mereka meneriaki Young Geol lagi, menyuruh Young Geol mengemudi lebih cepat.

Pemuda yang duduk di kursi penumpang, lantas minum miras.


Tapi... sebuah truk besar datang dan nyaris menabrak mobil yang dinaiki kedua pemuda itu.

Sontak, kedua pemuda kaget dan langsung membelokkan mobil mereka ke belakang mobil Young Geol.

Tapi karena laju mereka cepat sekali, mereka tak sengaja menabrak mobil Young Geol.

Young Geol berhenti. Dia kesal, lalu menurunkan jendelanya dan meng-kode kedua pemuda agar turun dari mobil.


Young Geol turun dari mobilnya dan menghampiri kedua pemuda.

Si pemuda yang duduk di kursi kemudi, menenggak miras, lalu bersikap tidak sopan pada Young Geol.

"Kenapa kau tak berjalan kaki saja? Apakah mobilmu bajakan atau apa?"

Pemuda yang di kursi penumpang, tertawa.

"Itu sebabnya lambat sekali?"

Young Geol menyuruh mereka turun.

Pemuda yang di kursi kemudi mengerti lalu mengeluarkan dompetnya.

Young Geol yang udah habis kesabaran, merebut dompet pemuda itu dan langsung mengangkat tubuh pemuda itu keluar dari mobil hanya dengan memegang lehernya dan membantingnya ke aspal.

Pemuda yang satu lagi kaget.


Young Geol membuka dompet pemuda yang dibantingnya tadi dan memotret kartu identitas si pemuda lalu mengirimkannya ke seseorang.

Di kartu identitas pemuda itu, tertulis kalau namanya Cho Seung Jae.

Pemuda yang satu lagi mendekati Young Geol sambil memegang botol miras. Dia mau memukul Young Geol. Tapi Young Geol lebih gesit. Dia merebut botol miras dan memukul pemuda itu.

Ponsel Young Geol berdering.

Young Geol : Selidiki nama yang kukirimkan. Ya. Baiklah.


Usai menerima telepon, Young Geol bicara pada Seung Jae.

Young Geol : Apakah ayahmu tak mengajarimu untuk mematuhi hukum, menghormati orang yang lebih tua? Ketua Cho dari Grup Jinseo. Apa dia baik-baik saja? Ibumu pasti sibuk syuting drama. Maksudku, aktris Yoon Se Jin. Dia masih cantik.

Sontak lah Seung Jae kaget, bagaimana kau tahu?


Young Geol lantas mengambil kartu memori blackbox mobil Seung Jae.

Young Geol : Kau sebaiknya tak mengemudi mulai sekarang. Buka mulutmu.

Omo, Young Geol memasukkan kartu memori blackbox itu ke mulut Seung Jae.

Dia menyuruh Seung Jae mengunyahnya.

Seung Jae terpaksa mengunyah kartu memorinya karena takut.


Habis dari Seung Jae, Young Geol pergi menemui Hyeong Rak di pinggir jalan.

Hyeong Rak memberikan Young Geol sebuah amplop. Setelah itu, dia langsung pergi.

Young Geol membuka amplopnya. Isinya, data-data Yeon Soo yang menjadi calon Direktur CIO.


Di bengkel, Jung Hyun mengawasi Seung Goo yang tengah memperbaiki sepeda pelanggan.

Seung Goo bekerja dengan baik.

Pelanggan kemudian pergi setelah sepedanya selesai diperbaiki.


Jung Hyun memuji Seung Goo. Dia bilang Seung Goo hebat karena bisa memperbaiki sepeda sendiri.

Jung Hyun : Sekarang kau menjadi direktur disini.

Tapi Seung Goo tampak tak senang mendengarnya.

Mereka kemudian duduk.

Jung Hyun tanya, apa Seung Goo tak mau menjadi direktur.

Seung Goo mengangguk.

Jung Hyun : Kenapa?

Seung Goo :Tidak sendirian. Aku ingin melakukannya denganmu, Ayah.

Jung Hyun : Seung Goo-ya, aku akan hidup panjang umur denganmu. Aku tak bisa hidup tanpamu. Jadi, kau menjadi direktur. Aku akan menjadi wakil direktur. Setuju?

Seung Goo : Ayah tak bisa hidup tanpaku. Aku akan menjadi direktur,  dan Ayah wakil direktur. Ayo.


Lalu Seung Goo bilang sekarang pukul 14.00.

Dia mengambil camilan kacang jawbreaker dari laci dan duduk menonton balap sepeda di TV.


Jung Hyun pun bilang kalau dia akan pergi melakukan pekerjaan sukarela.

Sebelum pergi, Jung Hyun minta kacang jawbreakernya 3.

Seung Goo pun meletakkan kacang itu ke tangan ayahnya.


Jung Hyun pergi ke RS Cinta Orang Tua.

Dan dia berhenti di depan kamar pria bermarga Lee.


Jung Hyun masuk.

Dia menyisir rambut Pak Lee juga mengguntung kuku Pak Lee.

Setelah itu dia menyuapi Pak Lee, tapi Pak Lee menolak untuk makan.


Perawat pun datang membawa obat.

Perawat : Dia terus menolak makan belakangan ini.

Jung Hyun membujuk Pak Lee makan, tapi Pak Lee melemparkan sendok yang ada di tangan Jung Hyun.

Perawat juga ikut membujuk. Dia bilang, Pak Lee harus makan jika ingin bertemu putranya di Amerika.

Jung Hyun membersihkan sisa nasi di lantai.


Setelah itu, dia meletakkan kacang jawbreaker ke tangan Pak Lee.

Pak Lee akhirnya mau makan.

Jung Hyun memuji Pak Lee, kerja bagus.


Setelah itu, Jung Hyun bicara dengan perawat diluar.

"Dia merasa sangat lemah akhir-akhir ini. Lalu tekanan darahnya tak stabil. Astaga. Aku penasaran apa putranya akan mengunjunginya sebelum dia meninggal."

"Jika terjadi sesuatu, beri tahu aku. Aku sudah lama membantunya. Aku sudah terikat dengannya."

"Lee Man Ho beruntung di masa tua hidupnya."


Seorang pria tengah mem-fotocopy tumpukan buku rekening, KTP juga dokumen tebal.

Dia melakukannya sambil celingukan, menatap keluar dan di dalam kegelapan.

Diluar, hujan turun dengan deras.

Usai mem-foto copy dia memasukkan semua hasil copy-annya ke dalam amplop berwarna cokelat.

Lalu dia menyimpannya didalam jaketnya dan pergi.


Setelah itu dia mampir ke telepon umum dan meninggalkan pesan ke nomor yang dihubunginya.

"Jung Hee-ya, maafkan aku. Maafkan aku." pria itu menangis.


Lalu dia menyadari kedatangan seseorang.

Dia menoleh ke belakang dan melihat seorang pria berpakaian hitam berjalan ke arahnya.

Sontak lah, pria itu langsung lari meninggalkan telepon umum.

Pria berpakaian hitam mengikutinya, tapi kemudian pria itu terjatuh dan batuk-batuk.

Pria yang mem-fotocopy lega dan melihat amplopnya.


Lalu dia bergegas pergi. Tapi tiba-tiba, datang pria berpakaian hitam lain dan mencekiknya sampai dia tewas.

Setelah pria itu tewas, pria berpakaian hitam langsung mengambil amplopnya dan membawa pria yang tewas pergi.

Bersambung ke part 5...

Undercover Ep 1 Part 3

 Sebelumnya...


Yeon Soo mengenalkan diri dan menunjukkan kartu namanya pada Pak Hwang, tapi Pak Hwang bilang dia tak butuh pengacara.

Wajah Pak Hwang babak belur.

Yeon Soo : Kenapa kau tak butuh?

Pak Hwang : Semua pengacara sama. Mereka semua mengatakan hal yang sama.

Yeon Soo : Tapi kau tak membunuh temanmu.

Pak Hwang : Semuanya sudah diputuskan saat mereka menjebakku. Pergi.


Yeon Soo lantas menunjukkan dokumen yang dibawanya.

Yeon Soo : Banyak bukti yang membuktikan  kau tak membakar dirinya dan mendorongnya dari atap. Bagaimana bisa kau melempar bola api seberat lebih dari 90 kilogram. Bagaimana bisa kau sendiri tak terbakar? Kenapa pakaianmu tak memiliki bekas jelaga? Pemantik itu adalah bukti penting. Kenapa kau memegangnya saat kau ditangkap?

Pak Hwang : Tidak! Pemantik itu bukan milikku. Aku mengatakannya jutaan kali, tapi tidak seorang pun percaya padaku!

Yeon Soo : Lalu kenapa kau menulis  pernyataan seperti itu? Kenapa kau menandatanganinya? Siapa yang melakukan itu pada wajahmu? Kenapa kau menyerah? Kenapa kau tak butuh pengacara?

Pak Hwang terdiam mendengar kata-kata Yeon Soo.


Yeon Soo : Aku yakin itu sulit bagimu karena kau salah dituduh  melakukan pembunuhan. Tapi karena itu,  teman-temanmu diperlakukan sama. Lalu sekarang orang tak  mendengarkan atau percaya apa yang dikatakan mahasiswa. Aku marah dan sedih tentang itu juga. Serahkan padaku. Aku tidak akan menyerah.

Pak Hwang mulai menangis, dia terluka karena diperlakukan tidak adil.

Flashback end...


Yeon Soo terdiam. Lalu dia menatap Pak Hwang yang duduk termenung menatap jendela.

Yeon Soo menatap Pak Hwang dengan sorot mata penuh rasa sesal.


Yeon Soo menghela nafas, lalu masuk lagi ke dalam.

Pak Hwang : Persidangan ulangnya ditunda, ya?

Yeon Soo : Ya.

Pak Hwang : Untuk berapa lama?

Yeon Soo : Sebulan.

Pak Hwang kecewa mendengarnya.

Pak Hwang : Para detektif memukuliku, para jaksa menginterogasiku, dan para hakim membiarkannya  berlanjut selamanya.

Pak Hwang memegangi perutnya yang sakit.

Yeon Soo minta maaf karena belum berhasil membebaskan Jung Ho.

Jung Ho membesarkan hati Yeon Soo.

Jung Ho : Aku sudah menunggu selama ini.  Aku bisa menunggu sebulan lagi. Tak apa. Terima kasih untuk tidak  menyerah dan percaya padaku.


Yeon Soo mengangguk.

Dia marah atas ketidakadilan yang menimpa Jung Ho.


Yeon Soo meninggalkan penjara. Begitu dia keluar, para reporter dan pendemo langsung mendekatinya. Mereka ingin tahu bagaimana hasilnya.

Sang A bilang, jika pengadilan mengabulkan permintaan Jung Ho, maka Jung Ho akan menjadi terpidana seumur hidup pertama yang akan melakukan sidang ulang.

"Apa Pak Hwamg tidak ikut dengan anda?" tanya Sang A.

"Mahkamah Agung baru  saja memberi tahu kami bahwa keputusannya ditunda."


"Pengacara Choi. Kenapa anda membela  Pak Hwang selama 29 tahun?" tanya reporter lain.

"Kenapa saya membelanya? Itu karena saya percaya bahwa Pak Hwang adalah kambing hitam. Pada tahun 1991, polisi  gunakan kekerasan berlebihan dan membunuh seorang mahasiswa dengan tongkat polisi. Ada protes keras dan pemerintah harus  menyelesaikan krisis. Mereka menghasut pengadilan dan kejaksaan untuk menuduh Pak Hwang membunuh temannya dan memanfaatkannya sebagai kambing hitam." jawab Yeon Soo.

Reporter itu tanya lagi, apa Yeon Soo punya bukti.

Yeon Soo bilang dia baru saja menyerahkan bukti baru ke MA tapi beberapa orang terus menunda keputusan dan sengaja menghentikan Jung Ho mendapatkan perawatan.

Reporter tanya, menurut Yeon Soo, siapa orang-orang yang memfitnah Jung Ho.

Yeon Soo : Saya berasumsi mereka polisi,  jaksa, dan hakim korup yang menyelamatkan  administrasi pada tahun 1991. Mereka semua dipromosikan  menjadi komisaris polisi, anggota kongres, atau kepala pengadilan sebagai gantinya. Mereka semua kaya sekarang. Saya yakin merekalah yang  terus menolak permintaan.

Reporter tanya lagi, apa Yeon Soo akan bertanggungjawab atas apa yang Yeon Soo katakan.

Yeon Soo : Ya. Akan saya lakukan.

-Kantor Pengacara Choi Yeon Soo-


Terlihat beberapa piagam penghargaan Yeon Soo.

Lalu papan investigasi, yang memajang foto para pejabat, foto seorang pria yang dari penampilannya terlihat jadul. Juga foto Jung Ho.


Dua rekan Yeon Soo tengah menonton wawancara Yeon Soo di depan penjara Jung Ho tadi.

Di berita disebutkan bahwa keputusan persidangan ulang Jung Ho ditunda lagi. Lalu Yeon Soo selaku pengacara Jung Ho, menjatuhkan bom pada mereka bertanggungjawab atas kasus ini pada tahun 1991.

"Sekarang publik memperhatikan bagaimana pejabat publik berpangkat tinggi akan bereaksi terhadap hal itu. Kami memperkirakan mereka akan segera mengajukan tuntutan terhadapnya dan perselisihan pengadilan panjang atas vonis Hwang yang berlangsung 29 tahun akan berubah menjadi pertempuran politik. Mereka menghasut pengadilan dan kejaksaan untuk menuduh  Pak Hwang membunuh temannya dan memanfaatkannya sebagai kambing hitam."


Mi Sun bertanya, Pak Bae, menurut anda siapa mereka? Apa yang akan terjadi pada Pengacara Choi sekarang?

Pak Bae : Ini tidak benar. Aku mengerti dia marah dan frustrasi. Tapi dia tak seharusnya bilang anggota kongres petahana dan kepala pengadilan adalah pendukung rezim diktatorial. Mereka semua kaya sekarang.

Ya, Pak Bae mengatakan itu karena khawatir akan keselamatan Yeon Soo.


Lalu Yeon Soo datang.

Pak Bae dan Mi Sun langsung mendekati Yeon Soo.

Pak Bae : Kenapa kau melakukan itu?

Yeon Soo : Kita hanya harus menunggu.

Mi Sun : Aku merasa lebih baik saat  kau mengatakan itu.

Yeon Soo : Benarkah?

Mi Sun : Aku juga agak khawatir.

Pak Bae : Mengkhawatirkannya tidak akan cukup. Sekarang semua orang yang dia sebutkan akan mengajukan tuntutan terhadapnya.


Yeon Soo tampak santai dan membawa dokumen ke ruang arsip.

Pak Bae dan Mi Sun menatap Yeon Soo.

Pak Bae : Astaga, dia membuatku merinding. Dia seperti buldoser.

Mi Sun : Apa maksudmu?

Pak Bae : Maksudku dia tak pernah mundur. Dia pemberani. Dia hanya bergerak maju.


Kang Choong Mo kini menjadi Seketaris Senior untuk Urusan Sipil. Dia diundang ke studio oleh sebuah stasiun televisi.

Si pembaca berita bertanya, administrasi saat ini baru-baru ini memutuskan akan melanjutkan rencana untuk membentuk Kantor Investigasi Korupsi untuk pejabat tinggi, atau disingkat CIO. Bisakah anda memberitahu kami secara singkat?

Choong Mo : Baiklah. Seperti yang kalian tahu, untuk waktu yang lama banyak orang menyarankan kebutuhan membentuk organisasi khusus untuk mengawasi pejabat tinggi dan keluarga mereka. CIO adalah organisasi yang bertanggung jawab atas penyelidikan dan penuntutan terhadap penyimpangan yang dilakukan oleh presiden, anggota kongres, hakim berpangkat tinggi, kepala pemerintahan setempat, jaksa, pegawai negeri eselon 3, atau lebih tinggi, serta keluarga dan kerabat mereka.

Si pembaca berita bertanya lagi, apakah Choong Mo sudah memutuskan siapa yang akan memimpin CIO.


Im Hyeong Rak tengah menonton wawancara Choong Mo dengan wajah serius.

Dia berada di sebuah restoran Jepang.

Bersambung ke part 4...

Undercover Ep 1 Part 2

 Sebelumnya...


Di depan penjara, orang-orang berdemo menuntut kebebasan Pak Hwang.

Min Sang A, yang baru tiba di penjara, menghubungi Yeon Soo.

Sang A : Yeon Soo-ya, kau dimana? Disini kacau. Aku punya firasat sesuatu  akan terjadi hari ini.


Yeon Soo sendiri masih di perjalanan.

Yeon Soo : Baiklah. Aku akan segera ke sana. Ya. Aku dalam perjalanan ke sauna hotel untuk menangkap orang yang licin. Aku akan ke sana secepatnya.


Seorang pria berjalan menuju mobilnya. Dia bilang dia merasa segar.

Lalu Choi Yeon Soo memanggilnya, Kepala Gwak Moon Heum.

Kepala Gwak berbalik, Pengacara Choi Yeon Soo. Apa yang membawamu ke sini?

Yeon Soo : Aku mengunjungi kantormu  beberapa kali, tapi kau selalu tak ada.

Kepala Gwak : Kenapa kau ingin menemuiku?

Yeon Soo tanya, kapan Kepala Gwak akan meninjau permintaan Pak Hwang untuk penangguhan eksekusi.

Mendengar itu, asisten Kepala Gwak langsung menghentikan Yeon Soo.

Tapi Kepala Gwak bilang tak apa dan menyuruh asistennya pergi.

Kepala Gwak : Apa kau meminta bantuanku karena kita teman sekelas  di institut yudisial?

Yeon Soo : Sudah lebih dari dua minggu  sejak dia memintanya. Aku penasaran apa kau menyadarinya sebagai Ketua Jaksa.

Kepala Gwak : Pengacara Choi, kami meninjau lebih dari 100 kasus.


Mereka mulai berjalan. Yeon Soo : Dia pasien kanker pankreas stadium lanjut.

Kepala Gwak : Lalu? Kau mencoba  menyeberobot antrean atau apa?

Yeon Soo : Apa kau mengatakan itu saat ambulans mengebut dengan sirene menyala?

Kepala Gwak : Semua pasien di IGD  sedang mencari perawatan. Pelamar lainnya juga memohon penyakit serius mereka sebagai alasan. Tapi kami harus menentukan  apakah itu masuk akal atau tidak.

Yeon Soo : Kurasa kau hanya menunggunya mati, menggunakan prosedur  itu sebagai alasan.


Mereka berhenti berjalan saat sudah di dekat mobil Kepala Gwak.

Kepala Gwak bilang itu tidak akan mengubah dunia.

Yeon Soo : Apa?

Kepala Gwak : Kau lulus pertama dan aku lulus kedua. Tapi lihat di mana kita sekarang. Aku kepala jaksa dan kau  hanya seorang pengacara. Apa yang kau dapatkan dari membela orang seperti Hwang Jung Ho? Kau pikir kau menyelamatkan  semua jiwa malang itu?

Yeon Soo : Mereka bukan jiwa yang malang. Mereka orang yang bijak.


Kepala Gwak tertawa mendengarnya.

Kepala Gwak : Kau membuatku gila.

Yeon Soo : Menurutmu begitu? Ketika konglomerat bisnis mengeluh bahwa toilet  di sel mereka kotor atau ketika mereka melihat  jam setiap lima menit mengatakan waktu berjalan lambat kau memberi mereka  penangguhan eksekusi atau melepaskan mereka atas dasar sakit. Siapa yang ingin kau buat terkesan? Kau tak bisa bertindak  sesuai hati nuranimu?

Kepala Gwak : Setiap orang berbeda. Jangan benpikir bahwa  kau satu-satunya yang benar.

Yeon Soo : Jika kau pria berhati nurani, kau harus membiarkan orang  sekarat mendapatkan perawatan.

Kepala Gwak : Seperti yang kukatakan, kita harus mengikuti prosedur.


Kepala Gwak pergi.

Yeon Soo kesal, HEI, GWAK MOON HEUM!

Yeon Soo menghela nafas kesal.


Yeon Soo tiba di penjara. Dan dia melihat orang-orang yang demo menuntut kebebasan Pak Hwang.

Yeon Soo menatap Sang A.

Sang A menatap Yeon Soo, lalu memberinya semangat.

Yeon Soo mengerti dan bergegas masuk.


Yeon Soo diantar petugas ke kantor medis.

Yeon Soo langsung bergegas saat mendengar teriakan kesakitan Pak Hwang dari dalam.

Dokter keluar. Dokter bilang mereka harus segera membawa Pak Hwang ke rumah sakit.

Yeon Soo : Hasil tesnya sudah masuk?

Dokter : Paling lama tiga bulan.


Yeon Soo masuk dan melihat Pak Hwang kesakitan.

Yeon Soo : Kau baik-baik saja?

Pak Hwang bilang iya dan mengajak Yeon Soo pergi.

Pak Hwang : Aku siap.

Yeon Soo lalu membantu Pak Hwang duduk di kasur.

Yeon Soo : Ini tidak akan berhasil. Pergi ke pengadilan lain kali.

Pak Hwang :Tidak. Aku akan pergi hari ini.

Yeon Soo : Aku akan mengurusnya dengan baik untukmu. Kau tetap di sini.

Pak Hwang : Tidak. Aku akan pergi denganmu.


Dokter bilang jika Pak Hwang tetap mau pergi, maka Pak Hwang harus menerima suntikan pereda sakit.

Dokter : Itu mungkin membuatmu setengah sadar, tapi itu akan membantu  meringankan rasa sakit.

Pak Hwang : Secara fisik aku tak baik-baik saja. Setidaknya aku harus berpikir jernih.

Pak Hwang menolak disuntik pereda sakit. Dia meminta rokok.

Dokter : Kondisimu tak memungkinkan untuk merokok. Itu tidak diperbolehkan.

Pak Hwang marah, aku akan mati! Apa kau akan izinkan aku merokok? Aku akan mati tidak peduli  apa yang kulakukan. Semuanya sudah berakhir!

Yeon Soo : Jung Ho, lihat aku. Ini takkan berakhir sebelum  kita mengakhirinya. Ini baru permulaan. Apa kau tidak akan keluar  dari penjara menjijikkan ini? Kau harus keluar.


Diluar, Yeon Soo menerima telepon.

Yeon Soo : Ini Choi Yeon Soo. Apa? Ditunda lagi? Sulit dipercaya. Pak Hwang tak bisa menunggu  lebih lama lagi. Jadi, berapa lama? Sebulan? Itu konyol.

Yeon Soo mengakhiri teleponnya.

Dia stress.


Lalu dia melihat kedatangan seorang wanita.

Itu adalah dirinya sendiri. Dirinya di masa lalu.

Ya, Yeon Soo ingat saat pertama kali datang ke penjara untuk menemui Pak Hwang.

Saat itu, tahun 1991. Yeon Soo datang ke penjara.

Bersambung ke part 3...