Skip to main content

I Have a Lover Ep 28 Part 1

Sebelumnya...


Jin Eon kini sudah duduk di dalam rumah yang dulu pernah ia tinggali bersama Hae Gang. Woo Joo mendekati Jin Eon. Melihat itu, Yong Gi marah dan langsung menyuruh Woo Joo bermain diluar. Woo Joo cemberut. Jin Eon pun mengajak Woo Joo bermain bola dan gelembung lain kali.  Woo Joo mengangguk senang, lalu pergi bermain di luar.

ā€œPemilik rumah ini?ā€ tanya Jin Eon.

ā€œDia pergi menemui anaknya. Kemarin  aku bilang anaknya masih hidup.ā€ jawab Yong Gi.

ā€œApa?ā€ kaget Jin Eon.

ā€œKenapa kau bertanya? Apa terjadi sesuatu?ā€ tanya Yong Gi.

ā€œTidak. Aku hanya prihatin. Ini akan sulit.ā€ Jawab Jin Eon.

ā€œBukankah kalian sudah bercerai? Ini akan sulit bagi Seol Ri.ā€ Ucap Yong Gi.

ā€œBagaimana kau bisa mengenal Seol Ri?ā€ tanya Jin Eon.


ā€œSelain di rumah ini, aku juga bekerja di rumahnya . Setelah aku sampai di Korea, dia membantuku. Dan saat semua milikku dicuri dan aku tidak tahu harus berbuat apa, dia yang duluan datang padaku. Dia orang pertama yang memberiku pekerjaan. Dia perduli padaku dan menjagaku. Kalau bukan karena Seol Ri, aku masih tetap berpikir kalau aku berhutang nyawa pada Do Hae Gang.ā€ jawab Yong Gi, membuat Jin Eon tertegun.


Sementara itu, di apartemennya, Seol Ri sedang membaca profil Shin Il Sang.  Kata2 Jin Ri pun terngiang2 di telinganya.  Kata2 bahwa Jin Eon tidak akan tahan hidup bersama Hae Gang. Kata2 bahwa Jin Eon akan pergi meninggalkan Hae Gang.


ā€œDia yang akan pergi meninggalkannya? Bagaimana mungkin. Apa yang sebenarnya dia sembunyikan?ā€ gumam Seol Ri.


Nyonya Kim bercerita, bahwa ia hidup bersama dengan Ji Ho tanpa mendaftarkan pernikahan mereka. Mereka lantas berpisah. Nyonya Kim membawa Hae Gang, sedangkan Ji Ho membawa Yong Gi.  Nyonya Kim mengaku bahwa ia lelah hidup miskin. Ia lelah pada Ji Ho yang hanya mengandalkan penelitian.

ā€œSaat seseorang menawarkan ibu untuk menjadi seorang artis, ibu bahkan tanpa ragu2 meninggalkan anak ituā€¦ā€

ā€œKalau begitu nama keluargaku adalahā€¦.?ā€


ā€œIbu menikah lagi supaya ibu bisa merubah hidup ibu.  Ibu pikir ibu bisa melupakannya. Kau terus tumbuh dan ibu ingin berakar di suatu tempat. Kau hidup dengan berpikir bahwa ayah barumu adalah ayah kandungmu. Saat ayahmu meninggal di gunung dan Yong Gi menghilang, ibu tidak tahu harus berbuat apa. Ayah mertuamu yang mengenalkan ibu pada pria itu.ā€

ā€œKenapa ayahnya Jin Eon?ā€

ā€œDia adalah teman baik ayahmu. Mereka pergi ke gunung berdua dan dia kembali sendirian. Dia menyalahkan dirinya seumur hidupnya. Dia membantu kita tanpa pamrih.ā€

ā€œApa yang terjadi di gunung?ā€

ā€œSaat mendaki, talinya pasti putus. Mereka mabuk saat di sana. Yong Gi yang aku kasihani. Seorang anak kecilā€¦ sendirianā€¦  dia sendirian di tengah  orang2 asingā€¦ dan bahkan sekarang juga, di tempat asingā€¦ dengan anaknya yang sakitā€¦ sendirian. ā€œ

ā€œAku tidak bisa memberitahunya bahwa aku adalah kakaknya. Bahwa aku adalah saudaranya .ā€

ā€œAku juga tidak bisa memberitahunya. Aku membawanya dan membuatnya berada di sampingku. Tapi aku tidak berani memberitahunya. Saat aku memberitahunya, aku merasa bahwa mungkin saja aku akan kehilangan dirinya. ā€œ


Jin Eon mengaku bahwa ia tahu semua sejarah Yong Gi.

ā€œAku tidak tahu sebelumnya. Aku menutup mata dan telingaku  bahwa aku berbeda. Selama aku bersih. Itu benar. Bukannya aku tidak tahu, tapi aku mengabaikannya dan terus melarikan diri. Aku ingin berhenti melarikan diri, aku ingin memulainya denganmu. Aku ingin menyelesaikannya, tentang yang terjadi padamu dan Kim Sun Yong. Kalau kau meminta dokumen padaku, akan kuberikan. Dan kalau ada yang harus dilaporkan pada polisi, akan kulaporkan. Mulai dari awal tanpa ketinggalan apapun, aku akan mempertaruhkan posisiku dan segalanya, dan setelah semuanya terungkap, aku akan meminta maaf padamu dan Woo Joo.ā€ Ucap Jin Eon.

ā€œApa kau memintaku untuk percaya padamu sekarang? Berhenti bicara omong kosong! Berhenti menipuku! Presdir Min Tae Seok mengatakan hal yang sama padaku empat tahun lalu! Dia bilang akan menyelesaikannya dan berusaha membunuhku beberapa kali! Kalian semua sama! Kau, Min Tae Seok, Do Hae Gang, kalian semua sama saja bagiku! Kenapa kau? Kenapa sekarang? Kenapa padaku. Kenapa! Kenapa kau mau membantuku padahal itu bisa membuat perusahaanmu hancur!ā€ teriak Yong Gi.

ā€œKarena kau dalam bahaya. Karena aku mau membuktikan bahwa kakakmu tidak bersalah. Bahwa bukan Do Hae Gang yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi padamu. Aku harus membuktikan itu pada Hae Gang.ā€ jawab Jin Eon.


ā€œApa kau bilang? Eonni?ā€ tanya Yong Gi kaget.

ā€œHae Gang-ahā€¦ Yong Gi-ssi Eonni. Kalian saudara kembar. Kakakmu tidak melakukannya. Saat Hae Gang dianggap sudah tiada, aku yakin mereka menimpakan kesalahan padanya. Tolong berikan aku waktu, supaya aku bisa membuktikan pada kalian berdua  bahwa kakakmu tidak bersalah. Aku mohon padamu.ā€ Jawab Jin Eon.

Yong Gi syok mengetahui kenyataan bahwa Hae Gang adalah saudara kembarnya.


Sementara itu, Hae Gang berkata pada ibunya bahwa dirinya lah yang akan memberitahu Yong Gi duluan. Hae Gang juga meminta pada ibunya agar ibunya menjaga Yong Gi dan Woo Joo, agar Yong Gi dan Woo Joo tidak merasa kesepian dan takut lagi.

Tiba2, Baek Beom menerobos masuk dan meminta Hae Gang membersihkan seragam dan sepatunya yang kotor. Baek Beom juga menyuruh Hae Gang memasak. Hae Gang menyuruh Baek Beok mengerjakan PR sampai dirinya selesai memasak. Melihat Hae Gang yang melakukan pekerjaan rumah tangga, Nyonya Kim merasa kesal. Nyonya Kim bahkan ingin menggantikan Hae Gang memasak untuk makan malam, tapi Hae Gang melarangnya.


Nyonya Kim prihatin melihat anaknya yang sibuk memasak di dapur. Tak lama kemudian, Baek Jo datang dan mengingatkan tugas lalu lintas yang harus dikerjakan Hae Gang. Hae Gang mengerti dan menyuruh Baek Jo meletakkan semua tugasnya di kamarnya. Hae Gang juga menyuruh Baek Jo mengumpulkan semua cucian agar ia bisa mencucinya.


Tak lama kemudian, Seok pulang. Nyonya Kim langsung menatap tajam Seok. Seok tertegun melihat Nyonya Kim berada di rumahnya. Nyonya Kim kemudian mendekati Seok dan menampar Seok. Hae Gang yang mendengar suara tamparan bergegas keluar. Nyonya Kim menampar Seok untuk yang kedua kalinya. Hae Gang terkejut.

ā€œKenapa anakku memasak, mencuci dan menjaga anak2?! Kenapa kau membuat anakku melakukan apapun yang kau inginkanā€¦ beraninya kau! Pada anakku! Inikah sebabnya kau mengambil anakku! Kau pasti tahu, kau pasti tahu dia anakku! Kenapa kau tidak memberitahuku! Kenapa! Kenapa! Kenapa kau tidak memberitahuku?! Supaya kau bisa menahannya di sini dan melakukan semua pekerjaan itu?ā€ tuduh Nyonya Kim.

ā€œTidak adaā€¦ yang bisa kukatakanā€¦ semuaā€¦ adalah salahku. Tolong maafkan diriku.ā€ jawab Seok.

ā€œMaaf apanya! Bagaimana aku bisa memaafkanmu! Bagaimana!ā€ teriak Nyonya Kim.


Hae Gang yang sudah tidak tahan lagi akhirnya berteriak dengan keras, meminta sang ibu berhenti bersikap seperti itu.




ā€œAku tidak tahu bagaimana kau memandangku. Tapi aku merasa nyaman dan hangat di sini. Kalau aku tidak memiliki kehidupan ini selama 4 tahun, aku tidak akan bisa menghadapinya. Aku tidak akan bisa melakukan apapun! Karena Seok, aku masih tetap hidup. Dia menyelamatku, melindungiku, merubahku dan dia membuatku merasa hangat. Dia memberiku kehidupan selama 4 tahun seperti hadiah.ā€ Teriak Hae Gang

Seok menangis. Nyonya Kim terus memukuli Seok. Hae Gang memegangi ibunya. Tangis sang ibu kemudian pecah lagiā€¦ā€¦..


Seol Ri membukakan pintu. Ia senang karena Jin Eon datang berkunjung. Seol Ri ingin membuatkan Jin Eon secangkir teh namun Jin Eon menolak dan menyuruh Seol Ri duduk. Melihat ekspresi Jin Eon, Seol Ri pun sadar bahwa Jin Eon datang bukan untuk dirinya.

ā€œAku datang untuk mendengarkan, kata-katamu, pikiranmu. Aku rasa aku tidak boleh langsung salah paham padamu.ā€ Jawab Jin Eon.

ā€œSalah paham? Kau salah paham  padaku dan pada Do Hae Gang, juga kesalahpahaman?ā€ ucap Seol Ri.

Jin Eon tertegun mendengar ucapan Seol Ri.


ā€œEmpat tahun yang lalu, kau tidak seperti ini pada Do Hae Gang.ā€ ucap Seol Ri lagi

 ā€œAku menyesalinya, rasanya pahit sekali.ā€ Jawab Jin Eon.

ā€œSekarang ini yang kau cintai bukan Do Hae Gang, apa kau tahu itu? Kau, sekarang ini sedang jatuh cinta dengan seseorang yang tidak memiliki jejak yang ditinggalkan Do Hae Gang, orang asing bagimu, orang lain bagimu. Do Hae Gang juga pernah mengatakan padaku. Bahwa dia tidak mencintai suaminya, tapi dia mencintai Choi Jin Eon, yang merupakan orang asing baginya. Kau dan dia hanya terikat bersama,tapi kalian belum menyelesaikan masalah di antara kalian, saat Do Hae Gang kembali, apa kau sanggup menghadapinya? Kalau dia benar-benar kembali, kalau hal yang tidak kau ketahui tentang dia juga kembali apa yang akan kau lakukan? Rasa percaya diri untuk tidak melarikan diri lagi darinya, apa kau memilikinya?ā€ ucap Seol Ri.

ā€œBicaralah tentang dirimu sendiri, bukan tentang Hae Gang dan aku. Biarkan saja cerita kami berdua, dan bicaralah tentang dirimu, Seol Ri.ā€ Jawab Jin Eon.

ā€œJawab dulu pertanyaanku.ā€ Pinta Seol Ri.

ā€œDia bukan orang asing bagiku. Dia bukan wanita lain bagiku. Bagiku dia tetap sama, dan dia adalah wanita yang aku lupakan saat aku terpuruk empat tahun yang lalu. Bagiku, dia hanyalah Hae Gang. Kami berdua memiliki banyak hari yang tidak kau ketahui, Seol Ri. Aku tidak akan melarikan diri, aku tidak bisa melarikan diri. Aku sudah melakukannya.ā€ Ucap Jin Eon.


Mata Seol Ri pun langsung berkaca2 mendengar jawaban Jin Eon.

ā€œKenapa kau melakukan itu padaku? Meminjamkan sepatumu, memakaikannya padaku, memegang payung untukku, mengkhawatirkan aku,m enatapku, memegang tanganku... Kenapa kau melakukan itu padaku, Sunbae?ā€ tanya Seol Ri.

ā€œKau cantik. Kau murni, polos, kuat dan selalu berusaha mencoba. Hae Gang dulu seperti itu. Aku merasa kasihan padamu, atas perasaanmu padaku.Tanpa melihat kedepan, tanpa melihat ke sekeliling atau di belakang, aku menyesal kau hanya melihat aku, dan cintamu, aku merindukannya, dan aku ingin menghargainya.Begitulah dulu aku bersama Hae Gang.Kau mirip denganku saat aku masih muda, dan kau mirip dengan Hae Gang saat dia masih muda. Jadi aku... aku ingin menghargaimu. Kau masih seperti itu bagiku, Seol Ri-ya. Lindungi dirimu sendiri, hargai dirimu sendiri dan pikirkanlah betapa berharganya dirimu. Kumohon, jangan ikut campur urusan kami sebagai pasangan dalam rumah tangga kami.ā€ jawab Jin Eon.

Tangis Seol Ri pun mengalir semakin deras.

ā€œJangan mengkhawatirkannya. Hae Gang dan aku akan mengurusnya sendiri. Apakah kami bisa melaluinya, ataukah kami akan gagal, hanya kami berdua yang akan merasakannya, jadi jangan ikut terlibat, Kang Seol Ri. Ini bukan permintaan, tapi peringatan. Jadi berhentilah mengganggu kami.ā€ ucap Jin Eon lagi.

Tatapan kebencian pun semakin terlihat di mata Seol Ri.


Nyonya Kim yang baru pulang langsung disambut oleh tatapan kekecewaan Yong Gi. Dengan suara bergetar, Yong Gi bertanya apa Nyonya Kim sudah bertemu dengan Hae Gang. Yong Gi juga ingin tahu bagaimana perasaan Nyonya Kim setelah menemukan Hae Gang.

ā€œAnakkuā€¦ tidak mengenaliku.ā€ Jawab Nyonya Kim.

ā€œDia mungkin akan segera mengenalimu karena dia punya kenangan yang bisa diingatnya. Kenangan tentang ibunya. Kau tahu, aku tidak punya kenangan apapun tentang ibuku. Hanya kenangan bahwa aku ditelantarkan.ā€ Ucap Yong Gi dengan suara bergetar.

Yong Gi kemudian masuk ke kamarnya. Tangis Nyonya Kim pecah, begitupula dengan Yong Gi.


Gyu Seok yang baru pulang bersama Woo Joo tertegun mendengar tangisan Yong Gi. Woo Joo tampak tertidur pulas di gendongan Gyu Seok. Gyu Seok lantas membuka pintu kamar. Yong Gi langsung memalingkan wajahnya dan terus menangis. Gyu Seok membaringkan Woo Joo di kasur.


Usai membaringkan Woo Joo, Gyu Seok ingin keluar namun langkahnya tertahan saat ia tiba di pintu. Gyu Seok kemudian berbalik, ia mengambil selembar tisu dan menyodorkannya pada Yong Gi. Yong Gi diam saja dan terus menangis. Gyu Seok pun melepaskan kacamata Yong Gi dan menghapus air mata Yong Gi. Yong Gi terus menangis. Gyu Seok menatap Yong Gi dengan lembut.


Yong Gi bersiap2 untuk pergi meninggalkan rumah itu, namun langkahnya dihalangi oleh Gyu Seok. Yong Gi mengaku bahwa ia tidak bisa tinggal lagi di rumah itu. Gyu Seok berkata, itu bukan urusannya. Yong Gi meminta Gyu Seok untuk bersikap seolah2 tidak melihatnya. Gyu Seok tidak peduli dan mengambil Woo Joo dari gendongan Yong Gi.

ā€œAku harus melindungi pasienku. Wali dari pasienku sudah keterlaluan.ā€ Ucap Gyu Seok, lalu mengambil koper Woo Joo dan kembali ke kamar.


Yong Gi mau tidak mau mengikuti Gyu Seok. Tampak Gyu Seok yang tertidur sambil memeluk Woo Joo. Yong Gi kemudian duduk disamping Gyu Seok dan mengaku bahwa Nyonya Kim adalah ibunya.

ā€œAku mendengarnya. Wajar kalau kau marah pada keluargamu. Mereka adalah orang2 yang paling melelahkan di dunia ini.ā€ jawab Gyu Seok.

(Cieee, curhat nih si dokter unyu2)

ā€œDo Hae Gang adalah kakak kembarku.ā€ Ucap Yong Gi.

ā€œBenarkah? Itu adalah kenyataan yang sulit kuterima. Hanya dengan melihat, malah kau yang terlihat seperti kakak.Aku rasa kau bertambah tua dengan cepat, Dokgo Yong Gi-ssi.ā€ Jawab Gyu Seok.

ā€œApa kau bilang!ā€ protes Yong Gi, tapi Gyu Seok diam saja.

ā€œApa yang harus kulakukan sekarang? Apa dan bagaimanaā€¦ darimana dan apaā€¦ ā€œ ucap Yong Gi.



ā€œSudah cukup. Berjanji sajalah. Apapun keputusanmu, perawatan Dokgo Woo Joo harus tetap berlanjut. Tetaplah disampingku, karena itu tempat paling aman bagimu, Dokgo Yong Gi-ssi.ā€ Jawab Gyu Seok.

(Cieee, si dokter mulai takut kehilangan Yong Gi)


Jin Ri turun dari tangga dan melihat Jin Eon di ruang keluarga. Dalam hati, Jin Ri berkata bahwa bagi Hae Gang, Jin Eon adalah anak musuh. Jin Ri kemudian menghampiri Jin Eon.

ā€œApa kau mau pergi latihan dengan ibu?ā€ tanya Jin Ri.

ā€œBenar. Tidurmu baik?ā€ ucap Jin Eon.

ā€œBerkat kau. Kau mungkin akan menjadi anak yang berbakti saat ini. Kenapa kau tidak menikah saja saat pikiran ibumu masih normal? Dan saat masih bisa, kenapa kau tidak memberinya cucu? Kau harus menghapus kesedihannya karena hanya itu satu2nya yang ia sesali. Kalau kau bisa, penuhi keinginannya sebelum dia mati, agar kau tidak menyesal. Do Hae Gang, bawa dia kembali. Dia mungkin tidak ingat, tapi kita semua mengenalinya. Kau bisa melaksanakan pernikahan cepat dan hidup bersama. Lakukan saja sesegera mungkin. Pertimbangkan ibu karena tidak ada banyak waktu yang tersisa.ā€ Jawab Jin Ri.


Pembicaraan itu terhenti karena Nyonya Hong datang. Jin Ri pun langsung pergi. Mereka berencana pergi bermain badminton. Saat hendak pergi, Presdir Choi tiba2 keluar dari kamar dan mengaku ingin ikut bermain badminton juga. Nyonya Hong pun ngomel2 karena Presdir Choi selalu menguntitnya seharian.


Begitu mereka pergi, gantian Jin Ri yang ngomel karena ditinggal sendirian.


Jin Eon dan ibunya tampak asyik bermain badminton. Nyonya Hong terlihat gembira. Tak lama kemudian, Jin Eon menghampiri ayahnya. Jin Eon memberikan raketnya dan menyuruh sang ayah bermain bersama ibunya. Jin Eon juga berkata akan mengambil shuttlecock nya agar sang ayah tidak banyak bergerak.

Usai bermain badminton, mereka pergi nge-gym. Presdir Choi terus memperhatikan Nyonya Hong yang tampak asyik nge-gym.


Hae Gang sedang sarapan bersama Tuan Baek, Seok dan anak2. Tuan Baek bertanya, hari ini kan kau mendapatkan lisensimu sebagai pengacara kembali? Hae Gang mengangguk.

ā€œWow, Yong Gi Noona luar biasa!ā€ puji Baek Beom.

ā€œMulai hari ini, Yong Gi Noona akan menjadi pengacara seperti Seok Hyung.ā€ Ucap si sulung (aku lupa namanya).

ā€œOppa, sudah berapa kali kukatakan padamu, dia bukan lagi Yong Gi Noona tapi Hae Gang.ā€ tegur Baek Jo.

ā€œBagiku itu terasa aneh. Bagaimana bisa namanya berubah menjadi Hae Gang dalam semalam.ā€ Jawab si sulung.

ā€œMulai sekarang kau akan bekerja di Firma Hukum Seok, kan?ā€ tanya Tuan Baek.


Hae Gang terdiam dan langsung menatap Seok.

ā€œTidak apa2. Lakukan saja apa yang membuatmu merasa nyaman.ā€ Jawab Seok.

ā€œBenarkah tidak apa2?ā€ tanya Hae Gang.

ā€œIya.ā€ Jawab Seok.

ā€œKalau begitu mari kita bekerja bersama2.ā€ Ucap Hae Gang.

ā€œApa?ā€ Seok kaget.

ā€œKau yang bilang agar aku melakukan apapun yang membuatku merasa nyaman.ā€ Ucap Hae Gang.

ā€œKau tidak mau bekerja di Firma Hukum yang besar?ā€ tanya Seok.

ā€œKalau aku bekerja di sana, aku akan kembali ke empat tahun lalu.ā€ jawab Hae Gang.

ā€œKau masih bisa tetap bekerja sekarang meski kau bekerja di tempat seperti itu. Dimanapun kau bekerja, kau bisa bekerja seperti kau yang sekarang. Dasar bodoh. Kenapa kau membiarkan masa lalu mengikatmu? Hanya karena kau ingat masa lalumu, bukan berarti kau menghilang. Masa lalu adalah masa lalu, sekarang ya sekarang. Hiduplah seperti dirimu. Hiduplah seperti kau yang sekarang. Kenapa kau membuatnya tidak berarti? Kenapa kau membuat waktu yang kau jalani untuk hidupmu menjadi istana pasir? Meski masa lalu kembali, kau yang sekarang tidak akan pernah hilang. Kau harus melindungi dirimu sendiri!ā€ ucap Seok.


Semua pun terdiamā€¦ Hae Gang menatap Seok dengan berkaca2. Seok lantas beranjak pergi setelah mengatakan hal itu.


Presdir Choi bertanya pada Jin Eon apakah tidak apa2 jika dirinya menemui Hae Gang. Jin Eon pun berkata jika sang ayah meminta izin darinya, maka ia tidak mengizinkannya. Ia mengaku tidak bisa membiarkan Hae Gang berada di sisi sang ayah lagi.

ā€œBagaimana kau bisa melindunginya dari kakak iparmu? Berapa banyak jebakannya, seperti apa jebakannya dan dimana saja, kau tidak pernah mengetahuinya. Tapi Hae Gang tahu kalau kau ingin menghindari tembakan. Berdiri disamping penembak adalah yang terbaik. Kau harus membiarkannya melindungi dirinya sendiri. Hanya dia yang tahu apa yang sudah diperbuat dan tidak dilakukan oleh Hae Gang. Dia anak yang kuat, percayalah padanya.ā€ Ucap Presdir Choi.

ā€œTidak. Jika itu terjadi, mungkin aku bisa melindunginya dari kakak ipar, tapi tidak dari ayah. Aku harus menyingkirkannya. Setelah aku membuktikan bahwa dia tidak bersalah, maka semua orang bisa selamat. Kartu yang bisa aku gunakan untuk menyingkirkannya, sudah ayah berikan padaku. Pedang bermata dua bagi ayah dan kakak ipar adalah Dokgo Yong Gi.ā€ jawab Jin Eon.

Jin Eon lantas ingin tahu kenapa Yong Gi jadi pedang bermata dua bagi sang ayah. Kenapa sang ayah akan terluka jika pedang itu digunakan.

ā€œApa kau ingin terlibat dengan Hae Gang lagi?ā€ tanya sang ayah.

ā€œAku sudah terlibat. Jangan mengalihkan pembicaraan dan jawab pertanyaanku, Ayah.ā€ jawab Jin Eon tegas.


Sementara Seol Ri sudah berhasil menemui Shin Il Sang. Dengan liciknya, Seol Ri berkata akan membantu Shin Il Sang menemui Hae Gang. Seol Ri juga memanasi Shin Il Sang dengan berkata bahwa Hae Gang sama sekali tidak merasa bersalah.


Sementara itu, Hyun Woo memberitahu Jin Eon bahwa pria bernama Lee Jung Man pergi ke pusat bela diri setiap jam 7 malam. Hyun Woo bilang bahwa Jin Eon bisa menemuinya jika pergi ke sana. Jin Eon mendengarkan perkataan Hyun Woo dengan seksama sembari menatap alat penyadap di mejanya.

ā€œLupakan. Lupakan semuanya. Berhenti mengikuti Lee Jung Man. Berhenti mengikuti pria yang menusuk Hae Gang, seperti yang dikatakan kakak iparku. Selama Hae Gang terlibat, kalau aku mengejar kakak ipar, artinya aku juga mengejar Hae Gang. Aku tidak bisa melakukanya. Maafkan aku.ā€ jawab Jin Eon.


ā€œApa? Memaafkanmu? Apa ini sesuatu yang bisa berakhir hanya dengan mengatakan maaf!ā€ teriak Hyun Woo.

ā€œBagaimana dengan Pudoxin? Apakah kita juga harus berhenti menyelidikinya?ā€ tanya Hyun Woo.

Jin Eon lantas memberi kode dengan menunjuk jam tangannya.

ā€œHentikan.ā€ Jawab Jin Eon.

ā€œKau sama saja, kau bajingan. Kau bukan manusia. Apa kau tahu itu?ā€ tanya Hyun Woo, sembari membentuk angka dua di tangannya.

ā€œTidak ada yang ingin kukatakan. Maafkan aku.ā€ jawab Jin Eon.


Tae Seok terpancing!! Ia tersenyum puas karena mengira Jin Eon akan berhenti melakukan penyelidikan. Namun senyumnya itu tak berlangsung lama setelah ia menyadari komputernya dihacker seseorang. Bukan hanya komputernya, tapi juga komputer Manajer Byeon, Mi Ae dan seketaris Jin Eon.

Tak lama, Hyun Woo keluar dan mengaku kalau komputer Jin Eon tidak bisa berfungsi dengan baik. Tae Seok juga keluar dari ruangannya. Manajer Byeon berkata kalau sistem komputer di kantor mereka sudah dirusak. Tae Seok terkejut. Hyun Woo pura2 panic. Ia berkata, seseorang berusaha mencuri obat baru mereka. Hyun Woo lantas berlari ke ruangan Jin Eon.

ā€œSemua informasi pengembangan obat baru sudah dicuri. Apa yang harus kita lakukan, Presdir? Ini bukan kejadian sederhana. Ini hacking.ā€ Ucap Manajer Byeon pada Tae Seok.

Sementara itu, di ruangannya, Jin Eon menatap alat penyadap itu dengan senyum puas di wajahnya.



Hae Gang dan Seok baru saja tiba di kantor mereka. Hae Gang memberi Seok selamat atas kemenangan Seok. Seok tersenyum, ia lalu menyuruh Hae Gang pergi ke asosiasi pengacara.

ā€œMulai besok, kau tidak akan duduk dengan orang lain, tapi menjadi pembela. Dengan kehangatan dan keberanian. Kau siap, kan?ā€ ucap Seok.

ā€œRasanya aneh.ā€ Jawab Hae Gang.

ā€œKalau kau tidak merasa aneh, itu lebih aneh lagi.ā€ Ucap Seok.

Seok lantas mengajak Hae Gang keluar. Di depan kantor, tampak Shin Il Sang berdiri menunggu Hae Gang. Shin Il Sang membuat puntung rokoknya sembaranga. Hae Gang pun menegur Shin Il Sang dan menyuruh Shin Il Sang memungut puntung rokok itu. Shin Il Sang terkejut melihat Hae Gang.


Karena Shin Il Sang diam saja, Hae Gang menghela napas dan memungut puntung rokok itu.

ā€œKau tahu kan ada hukum bagi orang yang membuang rokok sembarangan? Lain kali tolong jangan membuangnya di jalan, mengerti?ā€ ucap Hae Gang.
 
Shin Il Sang menatap Hae Gang dengan penuh amarah. Hae Gang berjalan masuk ke kantornya. Shin Il Sang terus memperhatikan Hae Gang. Shin Il Sang kemudian pergi begitu saja saat Seok menegurnya.


Setibanya di dalam, Seok langsung bertanya pada Hae Gang apa Hae Gang mengenal pria yang berdiri diluar tadi. Hae Gang menggeleng dan berkata karena pria itu membuang puntung rokok sembarangan, jadi ia menegur pria itu. Seok pun kembali ke mejanya.

ā€œAyo kita cari tahu tentang kematian Kim Sun Yong dulu. Aku menemukan sebuah artikel dan kejadian itu terjadi di Stasiun Kereta Api Imjingang. Kita harus pergi ke sana dan menemui pekerja di sana dan juga melihat catatan polisi. Seperti yang dikatakan Yong Gi, kalau itu adalah pembunuhan, kita sudah tahu siapa pelakunya, Lee Jung Man. Meski dia bersalah, dia bebas karena tidak ada tuntutan. Dan yang terpenting, pernyataan saksi yang diberikan oleh Presdir Min Tae Seok hari itu.ā€ ucap Hae Gang.


Seok diam saja, namun wajahnya menyiratkan ketidaksetujuan. Hae Gang lantas mengambil sebuah dokumen, kemudian menghampiri Seok dan memberikan dokumen itu pada Seok.

ā€œMereka bilang aku yang merencanakannya. Ada seseorang yang bernama Song In Baek di sana. Aku ingin kau menemui dia untukku. Dia adalah Kepala Laboratorium di Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon, dan dikatakan bahwa dia yang pertama kali mendapat laporan hasil tes klinis palsu dari Kim Sun Yong. Dia akan mengenaliku, jadi tolong pergilah menemui dia untukku.ā€ Ucap Hae Gang.

ā€˜Apa yang mau kau lakukan? Apa yangā€¦ Kalau kau mengungkapkannya, kalau kau menangkapnya, bagaimana denganmu?ā€ tanya Seok.

ā€œKalau aku bersalah, aku harus membayarnya. Aku takut, tapi aku akan terus berjalan. Selangkah demi selangkah, aku akan berjalan menuju kehidupanku. Meski semuanya akan menyakitiku, seperti yang kau khawatirkan, ini sesuatu yang tidak bisa aku hindari, dan tidak seharusnya aku hindari. Ini satu2nya cara bagikuā€¦. dan adikku untuk memulai kembali.ā€ Jawab Hae Gang.

ā€œTidak bisa! Tidak bisa, kau bodoh! Kalau itu terjadi padamu, bagaimana denganku? Bagaimana denganku, On Gi-ya? Aku tidak bisa membiarkannya. Aku hanya tidak bisa. Tolong hentikan. Kita abaikan saja kali ini.ā€ ucap Seok.

ā€œKau adalah pengacara. Pengacara Baek Seok.ā€ Jawab Hae Gang.

ā€œAku tidak perlu apapun lagi. Selama kau selamat, aku bisa membuang semuanya. Pekerjaanku, tanggung jawabku, prinsipku, dan jiwakuā€¦ akan kubuang semuanya. Jadi lupakan. Kau harus melupakannya.ā€ Bujuk Seok.

Hae Gang menggelengkan kepalanya. Seok pun putus asaā€¦


Di mobilnya, Jin Eon tersenyum melihat papan nama Hae Gang. Tak lama kemudian, Jin Eon turun dan bergegas masuk ke kantor Seok. Sementara di dalam, Seok sudah duluan memberikan papan nama untuk Hae Gang. Seok lantas mengajak Hae Gang pergi bersama dengannya.

ā€œAku tidak bisa membiarkanmu sendirian, jadi ayo kita lakukan sama2, selangkah demi selangkah aku akan melakukannya. Aku akan menyelidikimu, mengungkapkannya dan menangkapmu. Aku akan melakukannya. Aku akan menangkapmu. Jadiā€¦ jangan coba melakukannya sendirian. Jangan lakukan apapun. Diam dan lihat saja apa yang kulakukan.ā€ ucap Seok.

ā€œAku akan menjadi pengacara yang baik seperti dirimu. Sampai aku kehilangan izin pengacarakuā€¦.ā€ Jawab Hae Gang.


Hae Gang pun menangisā€¦.

ā€œJangan menangis.ā€ Pinta Seok. Tapi Hae Gang tetap saja menangis.

ā€œAku merasa sangat malu. Bernafas, tidur, makan, kehilangan ingatanku, aku merasa sangat malu dengan semuanya.ā€ ucap Hae Gang.

Tepat saat itu, Jin Eon masuk dengan wajah ceria. Tapi keceriaannya langsung hilang begitu melihat apa yang dilakukan Seok pada Hae Gang. Seok mengusap air mata Hae Gang dan memeluk Hae Gang. Jin Eon melotot melihatnya. Seok menyadari kehadiran Jin Eon. Jin Eon yang cemburu memilih pergi.

ā€œKau harus pergi ke asosiasi pengacara, kan? Jadi cepatlah pergi.ā€ Suruh Seok.

Hae Gang beranjak keluar. Setibanya diluar, ia tersenyum mendapati Jin Eon yang menunggunya di mobil. Hae Gang pun bergegas menghampiri Jin Eon. Tanpa ia sadari, Shin Il Sang terus mengawasinya dari kejauhan.


Hae Gang melambaikan tangannya pada Jin Eon. Tapi Jin Eon diam saja dan terus memasang wajah cemberut. Hae Gang pun heran. Hae Gang lalu beranjak ke pintu samping. Ia terheran2 karena Jin Eon langsung mengunci pintunya. Hae Gang mengetuk kaca mobil. Barulah Jin Eon membuka pintunya.

ā€œApa kau marah padaku?ā€ tanya Hae Gang.

ā€œAku tidak marah.ā€ Jawab Jin Eon ketus.

ā€œTapi kau memang marah.ā€ Ucap Hae Gang.

ā€œAku tidak marah.ā€ Jawab Jin Eon.

ā€œKau marah. Kalau kau memang tidak marah, putar kepalamu dan lihat aku.ā€ ucap Hae Gang.

Tapi Jin Eon diam saja. Hae Gang pun langsung menggoda Jin Eon dengan berkata kalau semua itu tertulis di wajah Jin Eon. Jin Eon masih saja diam dan cemberut.

ā€œAda apa lagi sekarang?ā€ tanya Hae Gang.

ā€œApa yang kau lakukan?ā€ tanya Jin Eon balik.

ā€œHah?ā€ gumam Hae Gang heran.

Jin Eon makin cemberut. Hae Gang lantas melihat wajah Jin Eon dari dekat.

ā€œPasang saja sabuk pengamanmu.ā€ Suruh Jin Eon.

ā€œApa? Pasang sabuk pengamanku?ā€ tanya Hae Gang.


Jin Eon tetap diam sambil pasang muka cemberut. Hae Gang pun jadi ikut2an kesal. Tak lama kemudian, Jin Eon memasangkan sabuk pengaman Hae Gang tapi masih dengan muka cemberut. Hae Gang protes karena Jin Eon memasang seatbelt nya terlalu kencang.

ā€œAku tidak akan tahu apa kesalahanku kalau kau tidak mengatakannya, jadi cepat katakan padaku.ā€

ā€œAku tidak marah.ā€

ā€œBaiklah, kalau kau tidak marah. Apa kau puas?ā€


Jin Eon pun mengalihkan pandangannya ke belakang, menatap papan nama Hae Gang.Hae Gang mengajak Jin Eon pergi, tapi Jin Eon malah memintanya menunggu sebentar. Hae Gang kesal karena Jin Eon diam saja. Hae Gang lantas menyalakan tape. Jin Eon langsung mematikannya dengan wajah kesal. Hae Gang menyalakannya lagi, tapi Jin Eon lagi2 mematikannya masih dengan wajah kesal.

ā€œBicaralah.ā€ Pinta Hae Gang.

ā€œBicaralah dengan si cahayamu itu.ā€ jawab Jin Eon ketus.

ā€œApa yang kau bicarakan? Kenapa kau membicarakan tentang cahaya lagi?ā€ protes Hae Gang.

ā€œKarena aku sedang bersama si penjaga cahaya itu.ā€ jawab Jin Eon.

ā€œPenjaga cahaya? Maksudmu aku?ā€ tanya Hae Gang bingung.

ā€œAku tidak punya cahaya.ā€ Jawab Jin Eon.

ā€œKau merusak moodku. Aku akan mengambil ijinku besok, jadi ayo kita pergi makan saja, aku lapar.ā€ Ucap Hae Gang.

ā€œPergilah makan dengan si cahaya, aku tidak lapar.ā€ Jawab Jin Eon.

ā€œAda apa denganmu sebenarnya?ā€ tanya Hae Gang.

ā€œTanyakan pada si cahaya itu kenapa aku seperti ini. Aku tidak bisa menyingkirkannya. Aku seharusnya melemparkannya ke lautan.ā€ jawab Jin Eon.

ā€œApa kau akan tetap seperti ini? Beritahu kesalahanku sebelum kau menghukumku.ā€ Pinta Hae Gang.

ā€œBagimu, dia adalah cahaya, bagiku dia adalah orang bodoh, benar-benar bodoh. Orang bodoh itu yang bersalah. Ah, bodoh, benar-benar bodoh.ā€ Jawab Jin Eon.

ā€œAku keluar.ā€ Ucap Hae Gang sambil melotot.


ā€œKenapa? Supaya kau bisa pergi ke si cahaya itu?ā€ tanya Jin Eon.

Hae Gang pun menarik napas kesal dan melepaskan seatbelt nya.

ā€œMari kita cari kantor untukmu secepatnya.ā€ Ucap Jin Eon.

ā€œAku tidak punya uang untuk memiliki kantor sendiri.ā€ Jawab Hae Gang.

ā€œAku punya.ā€ Ucap Jin Eon.

ā€œItu bukan uangku.ā€ Jawab Hae Gang.

ā€œFirma Hukum Baek Seok juga bukan milikmu.ā€ Ucap Jin Eon.

ā€œAku bisa membayar setengah biayanya.ā€ Jawab Hae Gang.

ā€œJadi maksudmu kau tetap akan bekerja di sana sebagai pengacara, dengan bajingan itu?ā€ tanya Jin Eon.

ā€œYa, aku memutuskan untuk melakukan itu.ā€ jawab Hae Gang.

ā€œTidak boleh, aku tidak mengijinkannya.ā€ Ucap Jin Eon.

ā€œItu bukan hakmu untuk memberi ijin. Itu adalah haknya Seok. Dimana aku bekerja dan dengan siapa, itu adalah keputusanku.ā€ Jawab Hae Gang.

ā€œTidak bisakah kau mendengarkan aku? Aku mengatakan padamu, aku tidak menyukainya. Aku katakan padamu, ini mengangguku bahwa kau bekerja di sini. Aku katakan padamu bahwa itu membuatku gila, aku tidak mengerti kenapa kau seperti ini Siapa pria itu? Siapa dia bagimu? Dari yang aku lihat, kau selalu memberinya kesempatan.ā€ Ucap Jin Eon.

ā€œApa? Kesempatan?ā€ tanya Hae Gang kaget.

ā€œYa, kesempatan.ā€ Jawab Jin Eon.

ā€œDasar bodoh.ā€ Rutuk Hae Gang.

ā€œApa?ā€ tanya Jin Eon kaget.

 ā€œDasar bodoh!ā€ jawab Hae Gang.

ā€œHei!ā€ teriak Jin Eon.

ā€œAku pergi! Ke si cahaya!ā€ jawab Hae Gang kesal.

Hae Gang lantas turun dari mobil Jin Eon dengan wajah kesal. Bukannya menyusul Hae Gang, Jin Eon malah melajukan mobilnya dan pergi. Hae Gang terus berjalan ke kantor Baek Seok. Saat menyadari Jin Eon sudah pergi, kekesalan Hae Gang pun semakin bertambah.


Hae Gang kembali keluar. Ia tersenyum saat mendapati mobil Jin Eon berada tak jauh darinya. Jin Eon yang melihat Hae Gang dari spionnya juga tersenyum. Jin Eon lantas memundurkan mobilnya.

ā€œKenapa kau tidak pergi ke si cahaya itu?ā€ tanya Jin Eon.

ā€œAku akan menemui si bodoh.ā€ Jawab Hae Gang.

ā€œKalau si bodoh itu memintanya... maukah kau menikah lagi dengannya? Ayo kita menikah. Ayo kita menikah saja. Aku gila karenamu, karena aku ingin hidup bersamamu.ā€ Ucap Jin Eon.

ā€œMari kita lakukan lain kali, lain kali, pasti.ā€ Jawab Hae Gang.

ā€œPasti?ā€ tanya Jin Eon.

ā€œPasti.ā€ Jawab Hae Gang.

ā€œAyo kita pergi! Untuk mengambil ijin pengacaramu.ā€ Ucap Jin Eon.

Berikutnya, Hae Gang mengatakan sesuatu yang mengejutkan Jin Eon. Hae Gang berkata, bahwa dirinya mencintai Jin Eon. Jin Eon membeku mendengarnya.

Bersambung ke part 2

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... ā€œAku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.ā€ Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. ā€œAku sudah tahu.ā€ jawab Hae Gang. ā€œBerikan tasmu.ā€ Pinta Jin Eon. ā€œTidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.ā€ Jawab Hae Gang. ā€œBerikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.ā€ ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. ā€œKau akan memakai itu?ā€ tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. ā€œAku pernah memakainya dulu.ā€ Jawab Jin Eon. ā€œTak bisa kubayangkanā€¦ā€ dan Hae Gang pun tersenyum geli, ā€œā€¦ tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.ā€ ā€œAwas ya kalau kau jatuh cinta padaku.ā€ Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

Ruby Ring Ep 93 Part 2

Sebelumnya... Dongpal dan Jihyeok yang berseragam militer, sedang menata restoran sesuai arahan Chorim. Tapi kemudian, Dongpal sebal karena Chorim menyuruh mereka menggeser meja kesana kemari. Chorim pun jadi sewot. "Kau ingin aku yang sedang hamil melakukan ini!" Jihyeok tertawa melihat perdebatan orang tuanya. Daepung lantas keluar dari dapur. Ia menghentikan pertengkaran itu dan mengaku, akan mengangkat meja itu sendirian. Tapi karena mejanya berat, Jihyeok dan Dongpal langsung membantu Daepung. Geum Hee tiba-tiba datang, mengejutkan Chorim. Geum Hee membawakan sebuket bunga untuk Chorim. "Kudengar kau hamil. Jadi kubawakan bunga ini. Bunga ini bagus untuk kehamilan. Kuharap anakmu secantik bunga ini." ucap Geum Hee. Daepung lantas mengajak Geum Hee pergi. "Jihyeok-ah, apa yang terjadi?" tanya Chorim. "Paman Daepung jatuh cinta. Dia ingin menikah jadi dia bekerja keras." jawab Jihyeok. Mendengar Geum Hee c...

I Have a Lover Ep 8

Sebelumnya <<< Hae Gang keluar dari sebuah ruangan. Ia berjalan di koridor kampus sambil memikirkan percakapannya dengan seseorang. "Jin Eon adalah putra pemilik Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon? Anak itu, dia tidak memberitahukan saya. Jika saya mengeluarkan Kang Seol Ri dari tim penelitian kami, apakah itu akan memuaskan?"   Flashback.... Ketika Hae Gang sedang berbicara dengan Direktur Kampus.  "Ya. Sebagai imbalan, penelitian yang sedang anda kerjakan, akan didukung Perusahaan Farmasi Cheon Nyeon. Sampai tahun 2015, satu juta per tahun." jawab Hae Gang. "Saya akan melakukannya. Tidak sulit bagi saya melakukannya." ucap Direktur Kampus. Flashback end Hae Gang lalu keluar dan berjalan di taman kampus. Saat itulah ia melihat Seol Ri berjalan keluar dari kampus dan menuju ke arah lain. Hae Gang menatap dingin Seol Ri . Seol Ri tidak melihat Hae Gang dan terus berjalan ke bangku taman. Hae Gang masuk ke lab Jin Eon...