The Legend Of The Blue Sea Ep 4 Part 1

Sebelumnya...


Seseorang tampak berjalan di sekitaran pantai. Dam Ryung mendapat laporan tentang kejadian aneh yang menimpa penduduk desa di sepanjang pantai barat. Pakaian yang mereka gantung di halaman belakang dan juga sepatu mereka menghilang. Namun si pelaku meninggalkan mutiara yang begitu langka.


Berita itu juga sampai ke telinga Bangsawan Yang. Gundik yang bersama Bangsawan Yang terkejut. Ia pun berandai2 seandainya si pencuri berhenti di tempatnya.

"Hei, Hong Nan-ah, lihat di sini. Setengah dari lemarimu adalah mutiara dan harta berharga dari emas dan perak." ucap Bangsawan Yang.

"Maafkan selir yang serakah ini. Karena aku tidak memiliki pasangan, aku hanya berpikir untuk mengisi kekosongan itu dengan material." jawab Hong Nan kesal.

"Maksudku, Hong Nan-ah, aku mengatakan bahwa aku akan mengisi setengah lemarimu dengan perhiasan. Jika aku menangkap putri duyung itu, aku akan memukulinya sampai dia menangis dan menangis lagi." ucap Bangsawan Yang.


Tak lama kemudian, pelayan Bangsawan Yang datang dan membenarkan bahwa si Putri Duyung lah yang telah memberikan mutiara sebagai bayaran atas pakaian, sepatu dan makanan yang dicurinya. Si pelayan juga menambahkan bahwa si Putri Duyung telah jatuh cinta pada seorang manusia dan dia tidak bisa kembali ke dunianya.


Kita melihat Sae Wa yang telah menjelma menjadi sosok manusia tengah berjalan di tengah kota. Sae Wa kemudian menghentikan langkahnya saat ia melihat sekelompok anak2 sedang mengambil buah kesemek.  Sae Wa lantas mengambil buah kesemek yang jatuh ke tanah. Ingatannya seketika melayang pada Dam Ryung yang pernah memberinya buah kesemek.

Pelayan Bangsawan Yang juga menambahkan bahwa si Putri Duyung yang hanya bisa mencintai sekali dalam hidupnya akan melakukan apapun untuk mempertahankan cinta satu2nya itu. Bangsawan Yang pun berkata bahwa bagi Putri Duyung cinta sejati telah muncul, tapi baginya sebuah kesempatan yang muncul.


Bangsawan Yang lantas memerintahkan pelayannya mengerahkan semua orang untuk menangkap si Putri Duyung sebelum Dam Ryung menemukan si Putri Duyung. Tak hanya itu, ia juga menyuruh Hong Nan menyebarkan sebuah rumor.

"Rumor?" tanya Hong Nan bingung.

"Rumor kalau baru2 ini sebuah badai besar sudah menyebabkan perahu nelayan hilang, tapi sebenarnya itu karena pertanda buruk Putri Duyung." jawab Bangsawan Yang.

" Ketika Putri Duyung itu tertangkap dan terdampar, karena semua itu yang terjadi... tampaknya itu akan terlihat seperti sebuah kenyataan." ucap Hong Nan.

Bangsawan Yang pun memuji kepintaran Hong Nan.

"Tapi Putri Duyung itu... dengan niat jahat menyembunyikan diri di dalam desa dengan pura2 jadi manusia. Jika kita tidak dapat menghentikannya, bencana besar akan terjadi. Banyak orang akan terluka dan mati." ucap Bangsawan Yang.

"Dan dalam watu 5 hari, mereka akan diliputi kecemasan, tidak ada yang lebih baik dari ini." jawab Hong Nan.

"Tidak ada yang lebih baik dari rasa takut untuk menghentikan pikiran rakyat. Kepala Desa tidak akan bisa menghentikan ketakutan rakyat." ucap Bangsawan Yang.

"Tentu saja, Tuanku. Jika kita berhasil, kita juga bisa memaksa Kepala Desa masuk ke dalam situasi mematikan bersama Putri Duyung." jawab Hong Nan.

"Cinta naif membuatku sangat bahagia." ucap Bangsawan Yang.

Keduanya lantas tertawa licik.


Penduduk desa pun mulai mempercayai rumor yang disebar Bangsawan Yang. Mereka meyakini bahwa badai besar yang terjadi kemarin disebabkan oleh si Putri Duyung. Mereka pun khawatir kalau suami mereka akan mati jika pergi melaut karena ada angin kencang. Para penduduk desa pun sepakat untuk menangkap dan membunuh si Putri Duyung.


Tak hanya itu, para penduduk desa juga mendatangi kantor Dam Ryung dan menyamparkan ketakutan mereka akan si Putri Duyung.


Dam Ryung mengabaikan keluhan warga. Ia memberitahu asistennya bahwa ia akan pergi menemui Sae Wa sesuai janji yang telah mereka sepakati bahwa mereka akan bertemu di hari ke-20 pembelahan matahari (jatuh di hari pertama musim dingin dan turunnya salju pertama kali, sekitar tanggal 22 November). Dam Ryung ingin melihat salju bersama Sae Wa.


Namun, sang asisten tidaklah percaya kalau salju akan turun. Tak lama kemudian, ia terdiam karena salju benar2 turun di desa mereka.


Dam Ryung lantas menengadahkan tangannya untuk menyentuh salju.


Di sisi lain, Sae Wa juga tengah melakukan hal yang sama.


Dam Ryung lantas menaiki kudanya. Sang asisten berusaha mencegahnya.

"Jika wanita itu benar2 tidak bisa kembali, itu artinya dia mempertaruhkan hidupnya. Hal yang sama berlalu untukku. Apa yang bisa kupertaruhkan saat ini?" ucap Dam Ryung.


Dam Ryung pun memacu kudanya. Sang asisten berusaha mencegah.

"Tolong pikirkan baik2! Pikirkan kehormatan dan posisi ayahmu!" teriak sang asisten, namun Dam Ryung tidak mempedulikan larangan asistennya.


Dam Ryung memacu kudanya secepat mungkin untuk menemui Sae Wa.



Sementara Sae Wa berjalan di tengah2 perkebunan sambil memandangi salju yang turun.


Tiba2, 3 orang suruhan Bangsawan Yang datang. Mereka masing2 membawa pedang karena Bangsawan Yang menyuruh mereka melukai kaki Sae Wa  agar Sae Wa tidak bisa kembali ke dunianya. Setelah Sae Wa terluka, mereka diperintahkan untuk menangkap Sae Wa.


Untunglah, Dam Ryung datang tepat pada waktunya sebelum mereka melukai Sae Wa.


Layar raksasa Kota Seoul melaporkan sebuah berita tentang kriminal bernama Ma Dae Young yang berhasil kabur dari penjara. Tidak ada kemajuan dalam penyelidikan polisi yang membuat para penduduk cemas. Polisi meyakini Ma Dae Young memiliki antek yang membantunya kabur dari penjara.


Ma Dae Young yang dicari2 kini tengah bekerja sebagai kuli bangunan.


Jin Joo dan Yoo Ran berdebat soal cara Yoo Ran membungkus makanan. Jin Joo khawatir, jika ia membawa kepiting saus kecapnya, maka sausnya akan tumpah. Yoo Ran menghela napas, ia lalu menunjukkan kotak makanannya yang sudah ia tutup dengan rapat jadi sausnya tidak mungkin tumpah.

"Pastikan wadahnya jangan terbalik. Harus tetap berdiri. Jangan diletakkan di bagasi tapi letakkan di lantai mobil. Kau harus berhati2 membawanya." ucap Yoo Ran.

"Baiklah." jawab Jin Joo.


Yoo Ran lantas beranjak pergi. Setelah Yoo Ran pergi, barulah Jin Joo tersadar kalau dirinya si pemilik rumah. LOL


Jin Joo ternyata mengirimkan makanan itu ke rumahnya CEO Heo. CEO Heo sangat bahagia menyantap makan siangnya bersama istri baru dan anaknya. Namun saat ia mencicipi kepiting saus kecapnya, ingatannya langsung melayang pada Yoo Ran.

Flashback...


CEO Heo yang saat itu masih miskin sedang menikmati kepiting saus kecap bersama Yoo Ran dan Joon Jae kecil. Mereka terlihat begitu bahagia. CEO Heo berjanji, setelah dirinya menjadi seseorang yang sukses, ia akan menjadikan Yoo Ran seperti nyonya besar.

Flashback end....


CEO Heo menyuruh Chi Hyun mencicipi kepiting itu. Chi Hyun menolaknya karena ia alergi kepiting. Mendengar itu, Seo Hee langsung terdiam sembari melirik Chi Hyun. Seo Hee lantas mengalihkan pembicaraan dengan membicarakan bisnis Jin Joo. Tapi lagi2, CEO Heo melamun memikirkan Yoo Ran dan Joon Jae.


Di mobilnya, CEO Heo menanyakan soal Joon Jae pada seketarisnya, Tuan Nam. Tuan Nam berkata, bahwa sulit menemukan alamat Joon Jae karena Joon Jae selalu berpindah2. CEO Heo pun kesal. Tuan Nam menasehati agar CEO Heo berdamai dengan Joon Jae karena mereka ayah dan anak.

"Joon Jae adalah satu2nya darah dagingku. Aku harus menemukannya dan mengajarinya banyak hal, jadi pastikan kau menemukannya." ucap CEO Heo.


Namun sayangnya, Seo Hee menaruh alat penyadap di mobil CEO Heo. Ia tampak kesal mengetahui niat suaminya mencari Joon Jae. Seo Hee lantas menghubungi Dae Young. Ia menyuruh Dae Young melenyapkan Joon Jae. Ia memberitahu Dae Young kalau hari itu adalah hari ulang tahun Joon Jae, jadi Joon Jae pasti akan muncul di sea world seperti yang biasa Joon Jae lakukan dengan Yoo Ran dulu.


Benar saja, Joon Jae memang ada di sea world!! Dan... kita melihat dia bertemu dengan Sim Chung. Joon Jae bertanya, apa Sim Chung mengenalnya? Tapi Sim Chung diam saja sembari menatap Joon Jae dengan mata berkaca2.

"Aku tanya sekali lagi,  kau mengenalku?" tanya Joon Jae.


Tak lama kemudian, para staff yang mengejar Sim Chung sedari tadi datang. Sim Chung langsung mau pergi, tapi Joon Jae menahannya. Team leader pun berkata, bahwa Sim Chung telah memasuki fasilitas mereka tanpa permisi, jadi ia harus menginterogasinya. Joon Jae pun langsung menunjukkan kartu identitas polisinya untuk menyelamatkan Sim Chung.

"Aku detektif Hong Dok Kyeong dari Departemen Kejahatan dan Kekerasan Myeongdong. Aku menerima laporan." ucap Joon Jae.

Tentu saja para staff kebingungan siapa yang melapor ke polisi. Joon Jae pun berkata kalau ia perlu menyelidiki Sim Chung. Setelah mengatakan itu, Joon Jae membawa Sim Chung pergi. Team leader pun khawatir kalau si penyusup tidak akan benar2 ditangkap.


Joon Jae berkata pada Sim Chung kalau ia datang bukan untuk menyelamatkan Sim Chung, tapi untuk menanyakan sesuatu pada Sim Chung. Ia lantas menunjukkan foto mereka yang dikirimkan oleh Nam Doo. Sim Chung pun bingung melihat fotonya.


"Kenapa aku bisa ada di sini dengan Heo Joon Jae?" gumamnya.

Joon Jae pun terkejut, kau tahu namaku juga??


Sim Chung terdiam. Joon Jae bertanya sekali lagi apa Sim Chung mengenalnya? Tapi Sim Chung tetap tidak mau mengaku. Joon Jae yakin kalau Sim Chung mengenalnya. Ia yakin kalau mereka sempat bersama saat masih di Spanyol. Joon Jae lantas mendekatkan wajahnya pada Sim Chung.

"Tapi kenapa aku tidak mengenalmu? Siapa kau sebenarnya?" tanya Joon Jae.

Sim Chung tetap tidak mau mengaku.

"Baiklah. Siapa namamu?" tanya Joon Jae.

"Aku tidak punya nama?" jawab Sim Chung.

"Kau tidak punya nama?" tanya Joon Jae heran.

"Aku tidak punya nama tapi aku bukan orang aneh." jawab Sim Chung.

"Kata siapa?" tanya Joon Jae.

"Orang yang baik." jawab Sim Chung.

"Aku tidak yakin siapa dia, tapi mungkin dia juga aneh. Kata2 dan tindakanmu.... semuanya aneh. Kau tidak fasih bicara Korea, apa kau dari luar negeri?" tanya Joon Jae.


Sim Chung masih diam. Tiba2, polisi yang sesungguhnya datang. Joon Jae pun langsung merangkul Sim Chung dan berpura2 sebagai pasangan kekasih untuk mengelabui polisi. Setelah jauh dari polisi, Joon Jae membawa Sim Chung lari. Ingatan Sim Chung pun langsung melayang saat mereka melarikan diri dari kejaran orang2nya Jin Ok di Spanyol. Teringat itu membuat senyum Sim Chung mengembang.


Setibanya diluar, Joon Jae menanyakan untuk yang terakhir kalinya ke Sim Chung, apa yang terjadi antara mereka selama di Spanyol. Tapi Sim Chung tetap mengunci mulutnya rapat2. Joon Jae yang kesal akhirnya memutuskan pergi. Sim Chung mengikuti Joon Jae. Joon Jae pun langsung menghentikan langkahnya menyadari Sim Chung mengikutinya.

"Apa ada yang mau kau katakan padaku?" tanya Joon Jae.

Sim Chung menggeleng.

"Kalau begitu, jangan ikuti aku!" galak Joon Jae.

Sim Chung tetap mengikuti Joon Jae, tapi saat akan menyebrang jalan, hampir saja ia ditabrak oleh sebuah truk. Saat ia melihat ke arah Joon Jae, Joon Jae sudah menghilang.


Sim Chung pergi ke Sungai Han. Di sana ia mencari Joon Jae. Saat sedang mencari Joon Jae di kerumunan orang banyak, seorang pria (Cha Tae Hyun/cameo) mendekatinya. Sim Chung kebingungan melihat pria itu.

Bersambung ke part 2.......

0 Comments:

Post a Comment