Skip to main content

The Promise Ep 29 Part 1

Sebelumnya....


Man Jung terus berbicara dengan Mal Sook. Ia tak sadar, ada Yoo Kyung yang mendengarnya diluar.

Man Jung : Sepanjang Na Yeon tidak muncul di pernikahannya Tae Joon, semua akan baik-baik saja. Aku akan membayarnya tapi pastikan kau mengawasi Na Yeon agar tidak merusak semuanya!

Man Jung memutuskan panggilannya. Ia sebal lantaran Mal Sook berani minta uang padanya.

Diluar, Yoo Kyung benar-benar marah.


Tak lama, Se Jin datang dan Man Jung keluar dari toilet. Melihat Se Jin, Man Jung terkejut. Ia fikir, Se Jin menunggunya sejak tadi.

Man Jung lalu melirik Yoo Kyung dan bertanya pada Se Jin siapa Yoo Kyung. Se Jin pun memperkenalkan Yoo Kyung sebagai ibunya.

Mendengar itu, Man Jung langsung membungkukkan badannya, memberi hormat dan mengatakan Yoo Kyung tampak seperti seorang aktris.

Yoo Kyung yang kesal diam saja. Se Jin yang merasa tidak enak, meminta Yoo Kyung menyapa Man Jung.

Yoo Kyung menarik Se Jin keluar.


Man Jung pun heran dan bertanya-tanya kenapa Yoo Kyung kesal. Tak lama, ia curiga Yoo Kyung mendengar kata-katanya pada Mal Sook tadi.

Man Jung memukul mulutnya dan mengutuk dirinya yang tidak bisa menjaga sikap. Tapi hanya sebentar karena sesudah itu, ia yakin bukan itu masalahnya karena tidak tahu kalau Yoo Kyung juga mengenal Na Yeon.


Kyung Wan dan Tae Joon heran karena Yoo Kyung dan Se Jin sama2 tidak bisa dihubungi.

Tae Joon ingin mengecek ada apa. Tapi saat ia berdiri dan mau beranjak keluar, ibunya tiba-tiba datang.


Yoo Kyung membawa Se Jin keluar. Diluar, ia minta penjelasan Se Jin soal hubungan Tae Joon dan Na Yeon. Se Jin sontak kaget ibunya menanyakan soal Na Yeon.

Yoo Kyung berkata, kalau tadi ia mendengar ibu Tae Joon membicarakan soal Na Yeon. Ia minta Se Jin jujur, ada hubungan apa antara Na Yeon dan Tae Joon.

Se Jin pun tak bisa berbohong. Ia mengaku, bahwa Tae Joon dan Na Yeon saling mengenal.

Yoo Kyung : Apa hubungan mereka?

Se Jin : Ibu mereka saling mengenal, itu saja. Ini tidak seperti yang ibu pikirkan.

Yoo Kyung : Kau yakin hanya itu? Tatap mata ibu dan katakan hanya itu!

Se Jin : Benar, hanya itu!

Yoo Kyung : Kenapa kau tidak bilang pada ibu sebelumnya!


Se Jin : Karena aku tahu reaksi ibu akan seperti ini. Kecurigaan akan terbentuk seperti bola salju. Jangan berpikir yang aneh-aneh. Ayo kita masuk. Mereka akan berpikir terjadi sesuatu jika kita tidak masuk.

Yoo Kyung : Aku tidak mau bertemu ibu Tae Joon sekarang!


Se Jin dan Yoo Kyung masuk. Se Jin minta maaf karena mereka terlambat. Se Jin menjelaskan, jika ibunya sakit kepala dan mereka harus mampir ke apotik membeli obat.

Yoo Kyung diam saja dan menatap ibunya Tae Joon dengan tatapan kesal.

Se Jin menyikut ibunya, meminta sang ibu minta maaf pada Man Jung. Melihat itu, Tae Joon pun yakin ada yang tidak beres.

Yoo Kyung minta maaf dan membenarkan pernyataan Se Jin.


Man Jung mencoba bersikap ramah. Ia berkata, sakit kepala dalam masa menopause itu wajar.

Mendengar itu, Tae Joon sontak menghentikan ibunya bicara.

Tae Joon lalu menatap Yoo Kyung dan melihat bagaimana tatapan sadis Yoo Kyung ke ibunya.


Na Yeon yang baru pulang belanja, melihat Sae Byeol bermain rumah-rumahan dengan boneka Se Jin.

Na Yeon lantas mendekati Sae Byeol. Sae Byeol bertanya, apa ada yang ulang tahun.

Na Yeon : Wae? Karena ibu belanja banyak.

Saebyeol mengangguk dan berkata ingin membeli kue ulang tahun juga.


Na Yeon : Ini bukan hari ulang tahun seseorang. Ibu hanya ingin memasakkan sesuatu yang lezat untukmu, nenek dan bibimu.

Saebyeol : Apakah kita akan memiliki layanan catering di rumah?

Na Yeon : Kau suka?

Saebyeol : Ibu selalu memasak untuk orang lain, tapi tidak pernah untuk orang di rumah.

Na Yeon : Kalau begitu, apa ibu orang yang buruk?

Saebyeol : Aniyo, ibu tidak buruk. Ibu adalah ibuku.

Na Yeon : Gomawo Saebyeol-ah. Ibu akan memasak yang lezat hari ini.


Saebyeol : Tapi aku merasa bersalah. Kita selalu makan bersama tanpa ayah. Eomma, kita harus makan bersama setelah ayah pulang dari Amerika.

Na Yeon hanya tersenyum mendengarnya tapi dengan sorot mata sedih.

Saebyeol lalu memberitahu Na Yeon kalau Bibi Eun Bong nya datang.


Na Yeon masuk ke kamar Geum Bong dan melihat Eun Bong tidur dengan suara dengkuran yang cukup keras.

Na Yeon lalu melihat koper besar Eun Bong dan heran sendiri.


Tak lama kemudian, Eun Bong bangun karena mendengar suara Na Yeon.

Na Yeon : Apa yang kau lakukan sepanjang malam? Kau tidur seperti bayi.

Eun Bong : Aku dikejar deadline. Jadi aku terjaga sepanjang malam. Aku tidur sauna tapi aku masih merasa lelah.

Na Yeon : Sauna? Kau pindah dari rumah Joong Dae Oppa? Eonni, sesuatu terjadi pada kalian? Kalian bertengkar?

Eun Bong : Kami bukan anak kecil. Untuk sekarang, jangan menyebut namanya dulu. Aku akan segera mencari tempat yang baru. Tapi Na Yeon-ah, aku lapar. Ada sesuatu yang bisa dimakan?

Na Yeon : Eonni aku baru mau menelponmu.

Eun Bong : Wae? Sesuatu terjadi?

Na Yeon : Aku hanya ingin merayakan bersatunya keluarga kita.

Eun Bong : Na Yeon-ah, terima kasih sudah kembali riang seperti dulu.

Na Yeon tersenyum dan menyuruh Eun Bong tidur selagi ia memasak.


Eun Bong mengecek ponselnya dan sedikit kesal lantaran Joong Dae tidak menghubunginya padahal sudah dua hari ia minggat.

Ia pun memutuskan menunggu telpon Joong Dae 5 menit lagi. Ia bilang, jika Joong Dae menghubunginya dalam 5 menit, ia akan bermurah hati memaafkan Joong Dae.


Sementara itu, Joong Dae lagi melipat baju sambil menonton drama. Tiba-tiba, ponselnya berbunyi. Ia buru-buru menjawabnya karena mengira itu dari Eun Bong tapi ternyata yang bunyi bukan ponselnya, melainkan ponsel yang ada di dalam drama.

"Kau menginjak seluruh harga diriku dan kau tidak mau minta maaf? Baiklah, kita lihat siapa yang akan menyerah."


Joong Dae kemudian bangkit, hendak memindahkan bajunya tapi ia langsung berteriak dan manjat ke atas sofa saat melihat seekor kecoa merayap di atas meja.

Joong Dae menjerit ketakutan. Tepat saat itu, Eun Bong datang dan menangkap kecoa itu. Eun Bong menakut-nakuti Joong Dae dengan kecoa itu.

Lalu ia pura-pura memakan kecoa itu, membuat Joong Dae tambah histeris.

Eun Bong tertawa melihat kehisterisan Joong Dae dan kembali menakuti Joong Dae.


Tapi ternyata, itu semua hanyalah mimpi. Kenyataannya Joong Dae tertidur dengan keadaan TV mati dan beberapa kaleng bir di atas meja.

Tak lama kemudian, ia kecoa itu benar-benar datang. Ia melihat kecoa di atas meja dan langsung meloncat ke sofa sambil teriak-teriak mengusir kecoa.


Man Jung tak berhenti minum wine sepanjang makan siang dengan keluarga Se Jin.

Melihat orang tua Se Jin tidak minum wine, Man Jung pun heran dan bertanya kenapa mereka tidak minum.

Man Jung berkata, minum wine adalah yang terbaik setelah menerima hal buruk.

Yoo Kyung diam saja dan menatap kesal ke arah Man Jung.

Kyung Wan yang tahu istrinya kesal mencoba mencairkan suasana dengan berkata, mereka akan minum pelan-pelan.

Kyung Wan lalu membahas pernikahan Tae Joon dan Se Jin.


Man Jung berkata, tidak ada gunanya menunda-nunda pernikahan apalagi Se Jin sudah hamil. Saat inilah ia hampir keceplosan soal Na Yeon.

Man Jung : Tae Joon anakku, dia benar-benar seorang pria. Aku tidak menyangka dia akan membuat bayi lain secepat ini.

Yoo Kyung kaget, bayi lain?

Man Jung yang sadar keceplosan, buru-buru meralat ucapannya kalau ia bahagia untuk Se Jin dan Tae Joon.

Yoo Kyung : Apa kau tahu, Se Jin pernah menikah. Tapi dia bercerai setelah 6 bulan pernikahannya. Dia sangat terhina.

Se Jin marah, eomma!

Yoo Kyung : Kau bisa menerima putriku dalam kondisinya yang seperti itu?


Man Jung : Tentu saja, itu bukan hal yang aneh belakangan ini.

Yoo Kyung : Sekarang giliranmu untuk bicara.

Kyung Wan yang takut Man Jung keceplosan lagi soal Na Yeon pun berusaha menghentikan Yoo Kyung dengan alasan mereka baru saja bertemu. Tapi Man Jung ingin menjawab pertanyaan Yoo Kyung. Ia berkata, Yoo Kyung bisa menanyakan apapun padanya dan dia akan menjawab sejujur-jujurnya.

Tae Joon yang takut ibunya mengatakan tentang Na Yeon pun berusaha menghentikan ibunya.

Tae Joon : Kau mabuk.

Tae Joon mengambil gelas ibunya tapi malah tak sengaja menjatuhkannya ke atas meja.

Yoo Kyung marah, apa yang kau lakukan! Orang tua sedang bicara!


Na Yeon dan keluarganya sedang berpesta.


Yoo Kyung yang baru tiba di rumah, langsung masuk ke kamarnya tanpa mengatakan apapun pada Se Jin dan Kyung Wan.

Kyung Wan menyusul istrinya ke kamar dan berusaha merayu istrinya dengan memijit bahunya. Ia juga menyuruh Yoo Kyung mandi duluan. Tapi Yoo Kyung yang masih kesal, berkata agak ketus ke Kyung Wan, dengan menyuruh Kyung Wan mandi duluan.


Tae Joon sendiri marah pada ibunya. Ia berkata, hal terbaik yang bisa dilakukan ibunya untuknya adalah dengan keluar dari hidupnya. Setelah mengatakan itu, ia beranjak pergi dari rumah atap.


Tae Joon yang baru tiba di apartemennya, menerima sms dari Se Jin. Se Jin mengatakan, bahwa ia dan ibunya datang terlambat bukan karena sang ibu sakit kepala.

Se Jin : Sebenarnya ibuku mendengar pembicaraan ibumu dengan ibunya Na Yeon di telepon. Jadi dia menanyakan padaku apa hubunganmu dengan Na Yeon. Aku katakan, bahwa ibumu dan ibunya Na Yeon hanya saling mengenal. Jangan lupa, besok kita harus berbelanja untuk keperluan resepsi pernikahan.

Tae Joon makin kesal. Ia mencopot dasinya dan mencampakkannya ke lantai.


Yoo Kyung duduk di dapur, memikirkan kata-kata Man Jung yang didengarnya saat di kamar mandi. Setelah itu, ia mengingat kata Man Jung soal Tae Joon yang membuat bayi lain.

Terakhir, ia teringat tentang Saebyeol dan pernyataan Na Yeon bahwa ayah kandung Sae Byeol sudah meninggal.

Tak butuh waktu lama untuk membuatnya sadar bahwa Tae Joon lah ayah kandung Sae Byeol.

Bersambung ke part 2..........

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...