Sebelumnya <<<
Di ruangannya, Jin Eon
tengah memikirkan sesuatu sampai-sampai ia tak menyadari Manajer Byeon yang
masuk ke ruangannya. Manajer Byeon datang membawakannya makanan. Manajer Byeon
lantas menatap Jin Eon dengan tajam sambil bertanya-tanya bagaimana caranya
agar ia mengetahui apa yang dipikirkan Jin Eon. Manajer Byeon kemudian
mengumpat-ngumpat karena harus masuk ke kantor di Hari Minggu.
Jin Eon lalu berbalik dan
terkejut menatap Manajer Byeon. Manajer Byeon langsung memasang tampang manis
dan berkata dirinya membawakan makanan untuk Jin Eon. Namun Jin Eon menyuruh
Manajer Byeon makan sendiri karena ia mau pergi. Manajer Byeon pun mengejar Jin
Eon, namun langkahnya terhenti karena makanannya jatuh. Bersamaan dengan itu,
Tae Seok juga keluar dari ruangannya. Ia pun tertegun melihat Jin Eon.
“Apa yang akan kau lakukan
di kantor hari libur begini?” tanya Jin Eon.
“Bagaimana denganmu? Apa
kau akan pulang ke rumah?” tanya Tae Seok balik.
“Tidak.” Jawab Jin Eon, “…
lalu kau sendiri?”
“Aku akan makan malam
dengan adikku.” Jawab Tae Seok.
Jin Eon dan Tae Seok pun
naik lift bersama. Begitu lift hendak menutup, Manajer Byeon pun datang dan
masuk ke lift. Namun, Jin Eon menyuruh Manajer Byeon naik ke lift yang berbeda.
Tae Seok dan Manajer Byeon pun terkejut. Jin Eon lalu berkata ada sesuatu yang
ingin dikatakannya pada Tae Seok. Manajer Byeon dan Tae Seok pun saling
berpandangan. Tae Seok lalu menyuruh Manajer Byeon pergi.
“Kenapa kau berbohong
tentang Hae Gang yang berada di China? Alamat dan nomor telepon yang kau bilang
akan kau berikan padaku juga palsu?” tanya Jin Eon.
Tae Seok pun langsung
menelan ludahnya. Wajahnya terlihat tegang.
“Bagaimana kau tahu?” tanya
Tae Seok.
“Siapa yang menghapus
catatan Hae Gang dan kenapa? Apa ayah yang melakukannya? Jika bukan, apa kau
yang melakukannya? Kenapa kau melakukan sampai sejauh itu?” ucap Jin Eon.
Tae Seok menatap Jin Eon
dengan tegang.
“Jawab aku.” Pinta Jin Eon.
Tae Seok lalu mengalihkan
pandangannya dan berkata Hae Gang menghilang tanpa jejak. Tae Seok lalu kembali
menatap Jin Eon dan mengakui ia yang menghapus catatan Hae Gang atas perintah
Presdir Choi.
“Dia bercerai darimu dan
rumor aneh mungkin berkembang karena dia menghilang. Kau tahu kan Cheon Nyeon
Farmasi sangat menjaga nama baik? Selama ini, kau mencarinya, apa kau menemukan
sesuatu?”
“Tidak.”
“Lalu apa yang akan kau
lakukan?”
“Jika dia menghilang, kita
harus mencarinya. Temukan dia dan bawa dia ke tempatnya.”
Hae Gang sedang menemani
salah satu pasien korban pudoxin yang ditolak oleh Baek Seok. Pria itu meminta
maaf karena meminta Hae Gang datang pagi-pagi. Hae Gang berkata ia penasaran
apakah pria itu sudah mendapatkan pengacara yang lain. Pria itu pun berkata ia
tidak memiliki bukti yang kuat. Ia juga berkata tentang ancaman Cheon Nyeon
Farmasi yang akan membunuhnya jika ia bersikeras mencari pengacaranya.
Hae Gang pun terkejut
mendengarnya. Hae Gang lalu berjanji akan membantu pria itu. Pria itu terkejut.
Ia bertanya apa Hae Gang akan melakukannya sendiri. Hae Gang pun tersenyum dan
berkata Baek Seok akan membantu mereka jika mereka mulai mempersiapkan
semuanya. Pria itu pun mengucapkan terima kasih pada Hae Gang.
Sementara itu, Gyu Seok
baru saja mendapat balasan e-mail dari Yong Gi. Dalam e-mailnya, Yong Gi
berkata akan segera kembali ke Korea bersama dengan Woo Joo. Yong Gi juga
meminta Gyu Seuk jangan berhenti mengembangkan obat untuk penyakit Gaucher.
Yong Gi bahkan juga mengirimkan fotonya bersama Woo Joo. Gyu Seok tersenyum
melihat foto Yong Gi dan Woo Joo. Namun beberapa detik kemudian, senyumnya
menghilang karena teringat Hae Gang yang dikiranya Yong Gi. Ia pun terlihat
bingung.
Lalu tiba-tiba terdengar
suara ketukan pintu. Gyu Seok pun menyuruh orang itu masuk dengan pandangan
mata terfokus pada foto Yong Gi. Tae Seok pun masuk ke ruangan Gyu Seok. Tae
Seok mengomentari ruangan Gyu Seok yang sangat sempit. Namun Gyu Seok berkata
ruangan medis sama saja baik besar mau pun kecil. Tae Seok lalu mengajak Gyu
Seok pergi keluar. Gyu Seok menolak, namun Tae Seok memaksa.
Tae Seok dan Gyu Seok
bertemu Hae Gang di koridor rumah sakit. Gyu Seok memanggil Hae Gang dengan
nama Yong Gi. Tae Seok pun kaget, dan semakin kaget saat melihat wajah Hae Gang.
Gyu Seok pun mendekati Hae Gang. Hae Gang menyapa Gyu Seok begitu teringat Gyu
Seok adalah dokter dari anak kliennya.
“Dokgo Yong Gi-ssi, apa
tujuanmu mendekatiku? Apa karena obatku? Kau berbohong soal Woo Joo? Kau
mengarang cerita, kan? Lain kali, jangan mengirim e-mail apapun padaku. Jika
kau mengirimnya lagi, aku tidak akan melepaskanmu.” Ucap Gyu Seok.
Hae Gang yang tidak
melakukan itu, tentu saja bingung.
“Siapa dia? Apa namanya
Dokgo Yong Gi?” tanya Taek Seok kaget tanpa melepaskan tatapannya dari Hae
Gang.
“Hyung, kau tidak perlu
tahu.” Jawab Gyu Seok lalu beranjak pergi.
Sementara itu, Nyonya Kim
yang berada di rumahnya sedang melihat buku tahunan Yong Gi. Kata-kata
seseorang pun terngiang di telinganya. Orang itu bilang jika Nyonya Kim menghubungi
ketua kelas mereka, mungkin saja Nyonya Kim akan mendapatkan nomor kontak Yong
Gi. Sementara itu di belakang Nyonya Kim, Gyu Seok dan Tae Seok makan bersama.
“Apa sebelumnya kau sudah
pernah bertemu dengan Yong Gi? Bagaimana kau mengenalnya?” tanya Tae Seok
penasaran.
“Aku tidak mengenalnya.
Jangan ganggu aku.” Jawab Gyu Seok.
“Apa kau yakin namanya
Dokgo Yong Gi?” tanya Tae Seok.
“Aku tidak mengenalnya.”
Jawab Gyu Seok lagi.
Jin Eon minum-minum
sendiran. Tak lama kemudian, Hyun Woo pun datang. Hyun Woo bertanya kenapa Jin
Eon minum-minum begitu. Jin Eon pun berkata tidak ada apa-apa. Dia
mengatakannya berkali-kali kalau tidak ada apa-apa. Hyun Woo lantas ikut minum
bersama Jin Eon.
“Hyun Woo-ya.” Panggil Jin
Eon, “… Hae Gang tertawa. Dia tertawa keras dan hangat. Hae Gang juga pintar
bernyanyi. Dia menegur anak-anak dan menyemangati mereka juga. Dia mengambil
uang yang belum dibayar.”
“Hae Gang melakukannya?
Tidak mungkin.” Jawab Hyun Woo tidak percaya, “… tapi apa kau bertemu dengannya?
Kapan dan dimana?”
Hyun Woo lalu menyadari
sesuatu dan bertanya apakah Yong Gi adalah Hae Gang.
Jin Eon mengangguk. “Dia
terlihat bahagia. Hae Gang terlihat hangat. Yang membuatku sakit hati.
Membuatku sedih…”
Jin Eon mulai menangis.
“Aku terluka karena
dirinya.” Ucap Jin Eon lagi.
Sementara itu Hae Gang yang
sedang memeriksa dokumen di kantor Baek Seok, teringat kata-kata Jin Eon pada
Tae Seok malam itu.
“Kau bilang Yong Gi cinta
pertamamu. Aku tidak tahu siapa dia dan tidak tertarik padanya. Yang aku tahu
dia istriku. Orang itu yang bersamamu bukan Dokgo Yong Gi tapi istriku. Bahkan
jika seseorang mengatakan tidak, bahkan jika dia bilang tidak, aku tahu itu
dia. Karena dia istriku.” Ucap Jin Eon.
Hae Gang pun tertegun.
Matanya sekilas berkaca-kaca. Hae Gang lalu mengambil ponselnya. Sepertinya ia
ingin menghubungi Jin Eon, tapi ragu-ragu. Sementara itu, Jin Eon sedang
menatap ponselnya. Jin Eon juga ingin menghubungi Hae Gang. Hae Gang sudah siap
memencet nomor Jin Eon, namun tiba-tiba ponselnya berbunyi. Ia pun tertegun
karena itu telepon dari Jin Eon.
“Halloo…” sapa Hae Gang
sedikit canggung.
Namun Jin Eon tak langsung
menjawab. Hanya helaan nafasnya yang ia berikan pada Hae Gang.
“Aku tahu kau Choi Jin
Eon.” Ucap Hae Gang.
“Bahkan meskipun kau tahu,
kau menjawab teleponku. Kau membenciku?” jawab Jin Eon.
“Langsung ke intinya.”
Pinta Hae Gang.
“Langsung ke intinya?”
tanya Jin Eon lagi.
Hae Gang mengiyakan.
“Aku merindukanmu. Aku
sekarat karena merindukanmu. Aku seharusnya tidak bertemu denganmu. Jika aku
bertemu denganmu, aku bisa gila. Jika aku bertemu, aku akan…. aku akan…”
“Aku memiliki pekerjaan.
Aku akan menutup teleponnya.”
Hae Gang pun buru-buru
menutup teleponnya. Kata-kata Jin Eon itu membuat dirinya tertegun. Sementara
itu Jin Eon ingin memulai semuanya lagi dengan Hae Gang. Ia mengajak Hae Gang
memulainya dari awal. Jin Eon lalu menundukkan kepalanya dan berusaha
menenangkan hatinya.
Sama seperti Jin Eon, Hae
Gang juga merasakan sesuatu di hatinya. Perasaan yang sama sekali tidak ia
mengerti.
Jin Eon kembali minum.
Tanpa disadarinya, Manajer Byeon membuntutinya. Manajer Byeon mengeluarkan
catatannya dan hendak menuliskan gerak gerik Jin Eon di buku catatannya. Tanpa
disadari Manajer Byeon, Hyun Woo muncul dan berdiri di sampingnya. Manajer
Byeon pun terkejut saat melihat Hyun Woo. Manajer Byeon beralasan ia datang
karena disuruh untuk membawa Jin Eon pulang. Hyun Woo pun mengatakan sesuatu
yang membuat Manajer Byeon terkejut. Hyun Woo berkata misi Manajer Byeon gagal.
Manajer Byeon pun menyangkal kalau dirinya sedang melakukan misi. Mereka lalu
membicarakan tentang sepak bola.
Nyonya Hong memberitahu
Seol Ri kalau dua keluarga akan segera bertemu untuk membicarakan pernikahan.
Seol Ri pun kaget. Seol Ri bertanya pada Nyonya Hong apakah Jin Eon akan hadir
dalam pertemuan itu. Nyonya Hong pun memarahi Seol Ri. Ia menasehati Seol Ri
agar membawa Jin Eon keluar dari masa lalu. Ia menyuruh Seol Ri mengambil hati
Jin Eon. Ia bahkan berkata jika Seol Ri tidak bisa mengambil hati Jin Eon, maka
Seol Ri harus memiliki anak dari Jin Eon terlebih dahulu agar bisa mengambil
hatinya.
Diam-diam Jin Ri menguping
pembicaraan mereka. Seol Ri bertanya pada Nyonya Hong tentang Hae Gang. Ia
bertanya kenapa semua orang berbohong tentang Hae Gang. Nyonya Hong dan Jin Ri
terkejut dengan pertanyaan Seol Ri. Seol Ri pun berkata ia bertemu dengan
seseorang yang mirip Hae Gang. Nyonya Hong pun terkejut, apa? Wanita seperti
apa dia yang mirip dengan Hae Gang?
“Sunbae pikir dia Do Hae
Gang. Dia menderita karena nya.” Jawab Seol Ri.
“Itu tidak mungkin!
Memangnya siapa Do Hae Gang? Bagaimana mungkin dia menjadi Do Hae Gang. Itu
tidak mungkin!” ucap Nyonya Hong.
Sementara itu, Jin Ri
terlihat senang mendengar kata-kata Seol Ri tentang wanita yang mirip Hae Gang
itu.
“Tolong bantu aku, ibu
mertua. Tolong hentikan Jin Eon Sunbae.” Pinta Seol Ri.
“Wanita seperti apa dia?”
tanya Nyonya Hong.
“Dia pacar kakakku. Dia
wanita yang akan menikah dengan kakakku.” Jawab Seol Ri.
Nyonya Hong pun langsung
teringat pada gadis yang ia lihat di rumah Baek Seok. Saat itu, Tuan Baek
berkata gadis itu akan menjadi calon menantunya. Nyonya Hong terkejut, meski ia
tidak melihat wajah gadis itu.
Jin Ri lalu datang, “Yang
Mulia Kang Seol Ri. Siapa namanya? Bawa dia ke rumah agar kami bisa melihat
seberapa miripnya dia dengan Hae Gang. Jika kau mengatakan ini pada kami dari
awal, ini tidak akan terjadi. Dia menderita setelah melihat wanita yang mirip
dengan Hae Gang. Kalau dia tahu istrinya sudah meninggal, dia mungkin akan
mati.”
“Tidak bisakah kau diam!”
bentak Nyonya Hong.
“Apa maksudmu kakak ipar?”
tanya Seol Ri.
“Dia menyuruhku tutup
mulut.” Jawab Jin Ri sambil tersenyum rese’.
Jin Ri pun beranjak pergi.
Seol Ri lantas menatap Nyonya Hong dengan wajah penasaran. Seol Ri lalu pergi
menemui Jin Ri. Jin Ri menyuruh Seol Ri pergi dengan alasan dirinya sedang
sibuk. Tapi Seol Ri tetap ingin bicara dengan Jin Ri. Seol Ri bahkan memanggil
Jin Ri dengan panggilan hyung-nim/kakak ipar.
“Hyung-nim? Kau bukan Do
Hae Gang dan tidak cocok meniru Do Hae Gang. Kenapa kau memanggilku Hyung-nim?
Aku tidak nyaman kau memanggilku seperti itu jadi berhati-hati lah mulai
sekarang.” Jawab Jin Ri.
“Lalu aku harus memanggilmu
apa?” tanya Seol Ri.
“Nyonya.” Jawab Jin Ri
singkat.
Seol Ri pun kesal
mendengarnya. Tapi ia mencoba menahan kekesalannya. Ia pun menanyakan maksud
perkataan Jin Ri tadi tentang Hae Gang. Ia bertanya dimana dan kenapa Hae Gang
pergi. Ia bertanya kenapa semua orang menyembunyikan tentang Hae Gang.
“Kenapa aku harus
menceritakannya padamu? Ini urusan keluargaku.” Jawab Jin Ri.
“Hyung-nim, kumohon.” Pinta
Seol Ri.
“Bawa gadis yang mirip Hae
Gang ke sini. Jika Jin Eon menderita setelah bertemu dengannya, itu artinya
gadis itu benar-benar mirip dengan Hae Gang. Aku benar-benar menyukainya…” ucap
Jin Ri.
Seol Ri pun menatap Jin Ri
dengan kesal. Dan Jin Ri semakin memancing emosi Seol Ri.
“Omo.. mungkin dia akan
memanggilku hyung-nim.” Ucap Jin Ri.
Seol Ri pun mengancam Jin
Ri, “Bolehkah aku mengatakan pada ayah mertua bukan Do Hae Gang yang
melakukannya, tapi kau yang menyebarluaskan foto itu.”
Jin Ri pun kaget, apa?
“Jika kau tidak
mengatakannya padaku, akan kuberitahu pada ayah kebenarannya.” Ancam Seol Ri.
Jin Ri pun tertawa kesal mendengar
ancaman Seol Ri itu.
“Hyung-nim…” ucap Seol Ri
dengan suara sedikit keras.
“Jangan lakukan ini padaku,
tapi pergi lah ke Buam-dong dan tanyakan padanya dimana Do Hae Gang.” Ucap Jin
Ri.
“Apa?” tanya Seol Ri
bingung.
“Jika kau mengikuti ibunya
Hae Gang, kau akan tahu dimana Do Hae Gang.” Jawab Jin Ri.
Hae Gang membereskan
dokumennya dan bersiap pulang. Langkahnya pun terhenti begitu melihat Jin Eon
yang duduk di tangga. Beberapa detik kemudian, barulah Jin Eon menatap Hae
Gang. Jin Eon lalu berdiri dan menatap Hae Gang. Jin Eon terlihat lemas dan
wajahnya juga pucat.
“Kau sudah mau pulang? Aku
akan mengantarmu pulang.” Ucap Jin Eon.
“Aku bawa mobil sendiri.”
Jawab Hae Gang.
“Biarkan aku mengantarmu
pulang.” Ucap Jin Eon.
“Apa kau mabuk? Kau pulanglah.”
Jawab Hae Gang.
Hae Gang pun beranjak
pergi, namun tiba-tiba Jin Eon jatuh ke pelukannya. Ia pun tertegun. Jin Eon
mengigau memanggil-manggil Hae Gang. Jin Eon juga mengakui kesalahannya pada
Hae Gang. Hae Gang pun mulai kasihan pada Jin Eon.
Hae Gang akhirnya
mengantarkan Jin Eon pulang. Hae Gang menatap kasihan pada Jin Eon yang
tertidur di sampingnya. Tak berapa lama kemudian, Hae Gang tiba di rumah Jin
Eon. Hae Gang ingin membangunkan Jin Eon, namun tak jadi. Ia terlihat kasihan
pada Jin Eon. Ia lalu turun dari mobil.
Sementara itu, Jin Eon
tidur cukup lama. Jin Eon akhirnya terbangun dan terkejut tidak mendapati Hae
Gang disampingnya. Ia pun turun dari mobilnya dan celingukan mencari Hae Gang.
Ia pun menarik napas lega saat melihat Hae Gang bersender di pagar rumahnya
sambil mendengarkan music dan memejamkan mata.
Perlahan-lahan, Jin Eon
mendekati Hae Gang. Jin Eon lalu mengambil earphone Hae Gang dan memasangnya di
telinganya. Hae Gang tersentak kaget tapi ia tak melakukan apapun dan hanya
menatap Jin Eon. Jin Eon pun begitu. Dia hanya diam dan menatap Hae Gang. Tanpa
mereka sadari, Seol Ri menatap mereka dengan wajah cemburu.
“Kembalikan, aku harus
pergi.” Ucap Hae Gang.
Namun karena Jin Eon diam
saja, Hae Gang pun ingin mengambil earphone nya di telinga Jin Eon. Namun Jin
Eon menahannya dengan memegang tangannya. Jin Eon menatap Hae Gang dalam-dalam.
Sementara itu, Seol Ri menatap ke arah Jin Eon dengan wajah terluka. Jin Eon
lalu menyenderkannya di pagar di samping Hae Gang.
Keduanya pun sama-sama
membisu mendengarkan music yang mengalun dari earphone mereka. Jin Eon lalu
menggenggam tangan Hae Gang, membuat Hae Gang merasakan sesuatu. Seol Ri
terluka melihat Jin Eon yang menggenggam erat tangan Hae Gang.
Hae Gang diam saja tangannya
digenggam oleh Jin Eon. Ia pun memejamkan matanya dan menikmati momen itu. Seol
Ri pun menatap tajam ke arah keduanya. Sementara itu, Jin Eon dan Hae Gang
terus menikmati momen mereka.
Bersambung ke episode 16
Preview ep selanjutnya…
Seol Ri mengamuk di apartemennya.
Ia membanting seluruh barang-barangnya dan berteriak kalau sudah waktunya Jin
Eon melupakan Hae Gang.
Sementara itu Tae Seok
menemui Hae Gang. Hae Gang pun memperkenalkan dirinya sebagai Dokgo Yong Gi.
Tae Seok terkejut dan berkata dalam hatinya kalau wanita yang ada di hadapannya
adalah Yong Gi dan bukanlah Hae Gang.
Seol Ri menemui Nyonya Kim
sesuai kata-kata Jin Ri. Ia menanyakan Hae Gang. Nyonya Kim langsung jatuh tak
sadarkan diri begitu melihat Seol Ri.
Seol Ri terkejut mengetahui
Hae Gang telah meninggal dari Gyu Seok.
Hae Gang melakukan demo di
depan kantor Presdir Choi terkait pudoxin.
Baek Seok dan Hae Gang
berbaring di pinggir danau. Baek Seok mengelus kepala Hae Gang dengan lembut.
Hae Gang pergi ke kantor
Jin Eon untuk bertemu Jin Eon membicarakan masalah pudoxin. Namun apa yang
terjadi? Hae Gang berteriak pada Jin Eon kalau dia bukanlah istri Jin Eon.
Namun tiba-tiba, Jin Eon mendaratkan ciumannya di bibir Hae Gang. Hae Gang pun
terkejut.
Aaaaaw…… episode kali ini
benar-benar istimewa..
Hae Gang kelihatan banget
mulai merasakan sesuatu di hatinya setelah mendengar kata-kata Jin Eon ke Baek
Seok. Jin Eon berkata, kalau dia tidak tahu dan tidak tertarik pada Yong Gi.
Yang ia tahu hanyalah istrinya, Hae Gang. Meskipun semua orang bilang tidak,
meskipun Hae Gang menyangkalnya, tapi ia tahu wanita yang bersama Baek Seok
adalah Hae Gang. Kata-kata Jin Eon dalem banget.
Dan setelah Hae Gang
mengakhiri pembicaraan mereka, Jin Eon bilang ingin memulainya lagi dari awal
dengan Hae Gang. Dia mengajak Hae Gang memulainya dari awal. Dan ending episode
kali ini ditutup dengan adegan Jin Eon dan Hae Gang yang mendengarkan music,
dimana Jin Eon menggenggam erat tangan Hae Gang… So romantic, bikin aku
melting..
Untuk Seol Ri, so sad for
you…. L L
gk tega liat mukanya pas mergokin Jin Eon dan Hae Gang yang dengerin music itu
sambil pegangan tangan. Antara gedek dan kasihan ama ini anak. Gedek karena dia
kekeuh mau hidup bersama Jin Eon, padahal dia tahu Jin Eon gak mencintainya
samsek. Dan kasihan ngeliat dia harus makan ati gitu karena liat besarnya cinta
Jin Eon buat Hae Gang.
Choi Jin Ri… ini orang
bener-bener kocak… dialog-dialognya selalu bikin aku ketawa… meski kadang
nyebelinnya kumat kalau udah ngerencanain hal buruk.
Sebenarnya aku udah nonton
ending drama ini, tapi berhubung aku nontonnya pakai bahasa kalbu, jadi aku
ngulang nonton dari awal lagi deh. Banyak banget dialog-dialog bagus yang bisa
dijadiin quote. Ah, aku jadi ingat salah satu dialog Hae Gang. Sebenarnya sih
ini kata-katanya Seol Ri yang dibalikin lagi ama Hae Gang. Ini termasuk
kata-kata favoritku.. jadi begini kata-katanya…
‘Orang yang mencuri itu
buruk, tapi orang yang kecurian lebih buruk.”
Kata-kata yang juga
ditakuti Seol Ri. Kata-katanya dalem banget sih… Setelah itu, Hae Gang
mengalami kecelakaan dan amnesia. Jin Eon pun jadi balik ngejar-ngejar Hae
Gang. Persis seperti kata-kata Seol Ri yang dibalikin Hae Gang.
Dan di episode kali ini,
aku suka kata-kata Jin Eon… Kata-katanya dalem banget…
‘Meskipun semua orang
bilang tidak, meskipun dia sendiri menyangkalnya, tapi aku tahu dia istriku.’
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
About Me
Kumpulan Sinopsis
- Sinopsis Adamas
- Sinopsis Again My Life
- Sinopsis Alice
- Sinopsis Anna
- Sinopsis Babel
- Sinopsis Big Mouth
- Sinopsis Blessing of the Sea
- Sinopsis Blind
- Sinopsis Defendant
- Sinopsis Different Dreams
- Sinopsis Fantastic
- Sinopsis Graceful Family
- Sinopsis Gyeongseong Creature
- Sinopsis Happiness
- Sinopsis Hide and Seek
- Sinopsis Hide Identity
- Sinopsis I Have a Lover
- Sinopsis King Maker : The Change of Destiny
- SInopsis King the Land
- Sinopsis Lies of Lies
- Sinopsis Love Rain
- Sinopsis Maestra
- Sinopsis Moving
- Sinopsis My Golden Life
- Sinopsis My Happy End
- Sinopsis My Perfect Stranger
- Sinopsis Oh My Geum Bi
- Sinopsis Perfect Marriage Revenge
- Sinopsis Ruby Ring
- Sinopsis Ruler : Master Of The Mask
- Sinopsis Selection : The War Between Women
- Sinopsis Song of the Bandits
- Sinopsis still 17
- Sinopsis Temptation Of An Angel
- Sinopsis The Game : Towards Zero
- Sinopsis The Glory
- Sinopsis The Great Show
- Sinopsis The Legend Of The Blue Sea
- Sinopsis The Police Station Next to The Fire Station
- Sinopsis The Princess Man
- Sinopsis The Promise
- Sinopsis The World of the Married
- Sinopsis The Worst of Evil
- Sinopsis Train
- Sinopsis Undercover
- Sinopsis Unknown Woman
- Sinopsis Vigilante
- Sinopsis Watcher
- Sinopsis Wonderful World
Labels
- Adamas (1)
- Again My Life (20)
- Alice (6)
- Babel (47)
- Big Mouth (24)
- Blessing of the Sea (24)
- Blind (9)
- Defendant (35)
- Different Dreams (81)
- Fantastic (42)
- Flower of Evil (10)
- Good Witch (3)
- Graceful Family (63)
- Happines (24)
- Hide and Seek (77)
- Hide Identity (1)
- I Have a Lover (88)
- King Maker : The Change of Destiny (62)
- Lean Of You - Jung Yup (1)
- Lee Yoo Ri Setuju Bintangi Drama MBC Selanjutnya Spring Must Be Coming (1)
- Lies of Lies (32)
- live up to your name (36)
- Love Rain (16)
- Love Story - Lyn (1)
- Maestra (5)
- My Golden Life (100)
- My Happy End (15)
- Oh My Geum Bi (6)
- Perfect Marriage Revenge (2)
- Ruby Ring (181)
- Ruler : Master Of The Mask (56)
- Selection : The War Between Women (63)
- SInopsis King the Land (1)
- Temptation Of An Angel (22)
- The Game : Towards Zero (50)
- The Glory (1)
- The Great Show (62)
- The Legend Of The Blue Sea (39)
- The Police Station Next to The Fire Station (3)
- The Princess Man (24)
- The Promise (211)
- The Road : The Tragedy of One (1)
- The Second Anna (5)
- The World of the Married (21)
- The Worst of Evil (1)
- Train (2)
- Undercover (9)
- Unknown Woman (92)
- VIP (1)
- Watcher (65)
Blog Archive
- ► 2020 (285)
- ► 2019 (614)
- ► 2018 (436)
- ► 2017 (209)
-
▼
2016
(170)
-
▼
March
(43)
-
▼
Mar 24
(36)
- I Have a Lover Ep 16 Part 1
- The Princess Man Ep 2
- The Princess Man Ep 1
- The Princess Man
- Temptation Of An Angel Ep 12
- Temptation Of An Angel Ep 11
- Temptation Of An Angel Ep 10
- Temptation Of An Angel Ep 9
- Temptation Of An Angel Ep 8
- Temptation Of An Angel Ep 7
- Temptation Of An Angel Ep 6
- Temptation Of An Angel Ep 5
- Temptation Of An Angel Ep 4
- Temptation Of An Angel Ep 3
- Temptation Of An Angel Ep 2
- Temptation Of An Angel Ep 1
- Temptation Of An Angel
- I Have a Lover Ep 15 Part 2
- I Have a Lover Ep 15 Part 1
- I Have a Lover Ep 14
- I Have a Lover Ep 13
- I Have a Lover Ep 12
- I Have a Lover Ep 11
- I Have a Lover Ep 10
- I Have a Lover Ep 9
- I Have a Lover Ep 8
- I Have a Lover Ep 7
- I Have a Lover Ep 6 Part 2
- I Have a Lover Ep 6 Part 1
- I Have a Lover Ep 5
- I Have a Lover Ep 4
- I Have a Lover Ep 3
- I Have a Lover Ep 2 Part 3
- I Have a Lover Ep 2 Part 2
- I Have a Lover Ep 2 Part 1
- Sinopsis Drama Korea "My Golden Life" Episode 1-52
-
▼
Mar 24
(36)
-
▼
March
(43)
Recent Comments
Followers
-
[Sebelumnya ] Di kediamannya, Hae Sung sedang latihan dibimbing oleh Chang Suk. “Pikiran kosong, mata kosong, tapi setelah ia menemuk...
-
Sebelumnya <<< Hae Gang sedang berselfie ria di sebuah taman. Sepasang kekasih tampak bermesraan di belakangnya dan beranjak p...
Dari episode 1- episode ini tak ada yg ingin emak ucapkan selain rasa terima kasih buat penulis. Trima kasih ....trima kasih.